44
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN POST OP HERNIATOMY HARI KE 2 DI RUANG DAHLIA RSUD KARTINI JEPARA Disusun Oleh : MOHAMAD AMIN NIM : 262657 AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS Jl. Lambao No. 1 Singocandi Kec. Kota Kab. Kudus Tahun Akademi 2008 / 2009 i

Askep Post Op Hernia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Post Op Hernia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S

DENGAN POST OP HERNIATOMY

HARI KE 2 DI RUANG DAHLIA

RSUD KARTINI JEPARA

Disusun Oleh :

MOHAMAD AMIN

NIM : 262657

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS

Jl. Lambao No. 1 Singocandi Kec. Kota Kab. Kudus

Tahun Akademi 2008 / 2009

i

Page 2: Askep Post Op Hernia

Pembimbing

Ns. HERI SUSANTO, S Kep

HALAMAN PERSETUJUAN

Diterima dan disetujui sebagai persyaratan mengikuti Ujian OSCA

Program D III Akademi Keperawatan “Krida Husada” Kudus Tahun Akademi

2009

Mengetahui

Direktur Akademi Keperawatan

“Krida Husada” Kudus

Ns. SALAFUDIN YUSRA, SKep

ii

Page 3: Askep Post Op Hernia

Penguji I

Ns. HERI SUSANTO, S Kep

Penguji II

JAMALUDIN SST

HALAMAN PENGESAHAN

Diterima dan disetujui sebagai persyaratan mengikuti Ujian OSCA

Program D III Akademi Keperawatan “Krida Husada” Kudus Tahun Akademi

2007

Hari :

Tanggal :

iii

Page 4: Askep Post Op Hernia

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

laporan persyaratan mengikuti Ujian OSCA dengan judul ASUHAN

KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN HERNIA DI RUANG DAHLIA RSU

KARTINI JEPARA.

Dengan adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang di miliki

penulis, maka penyusunan laporan Asuhan Keperawatan tidak lepas dari berbagai

kesulitan-kesulitan, namun berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak,

kesulitan yang ada dapat penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mencurahkan kasih sayang dan memberikan

do’a dan motivasi baik moril maupun materiil.

2. Bapak Salafudin Yusro, S Kep, selaku direktur Akademi Keperawatana Krida

Husada Kudus.

3. Kepada ruang Dahlia RSU KARTINI JEPARA beserta segenap karyawan

atau staf yang telah memberikan ijin dan membantu selama penulis melakukan

Laporan Persyaratan Ujian OSCA.

4. Bapak Ns. Heri Susanto, S Kep dan Ibu Nurul Hidayah selaku pembimbing

dalam penyusunan laporan ini,

5. Segenap staff Akademi Keperawatan Krida Husada Kudus.

iv

Page 5: Askep Post Op Hernia

6. Teman-teman Akademi Keperawatan Krida Husada Angkatan X11 senasib

seperjuangan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna,

meskipun demikian harapan penulis agar penyusunan Laporan Persyaratan

Mengikuti Ujian OSCA ini memenuhi persyaratan kelulusan Akademi

Keperawatan Krida Husada dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca.

Akhirnya tak lupa penulis mengharapkan pikiran, saran dan pendapat demi

sempurnanya laporan ini.

Kudus, April 2009

Penulis

v

Page 6: Askep Post Op Hernia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN DIREKTUR................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...................................................................iii

KATA PENGANTAR............................................................................................iv

DAFTAR ISI ..........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................1

B. Tujuan ..........................................................................................1

C. Sistematika Penulisan ...................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian ...........................................................................................3

B. Manifestasi Klinis...............................................................................3

C. Etiologi................................................................................................4

D. Patofisiologi........................................................................................4

E. Komplikasi .........................................................................................5

F Penatalaksanaan .................................................................................6

G. Fokus Intervensi ................................................................................7

H. Pengkajian Fokus..............................................................................11

I. Pathway.............................................................................................12

vi

Page 7: Askep Post Op Hernia

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian ........................................................................................11

1. Biodata........................................................................................11

B. Riwayat Keperawatan ......................................................................12

C. Pemeriksaan Fisik.............................................................................12

D. Pengkajian Pola Fungsional..............................................................14

E. Data Penunjang.................................................................................17

F. Analisa Data......................................................................................18

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................24

B. Saran .................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA

CURICULUM VITAE

vii

Page 8: Askep Post Op Hernia

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hernia penyakit yang disebabkan karena prostusi atau penonjolan isi

rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang

bersangkutan.

Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang tinggal di

perkotaaan yang notabenya yang penuh dengan aktifitas yang penuh

kesibukan dimana aktifitas tersebu t membutuhkan stamina yang tinggi ,jika

stamina kurang kuramg bagus dan terus di paksan maka ,penyakit hernia

akan segera menghampirinya

Angka kejadian hiatus hernia di USA dan juga di Negara-negara

barat meningkat sesuai umur mulai dari 10% pada usia di bawah 40 tahun

smpai 70% pada usia 70 tahun .sedangkan berdasarkan penelitian yang

dilakukan burkit et al,menerangkan bahwa kurangnya konsumsi serat

keadaan kronis konstipasi menjelaskan hubungan angka kejadian hiatus

hernia yang tinggi dinegara –negar barat

Hernia inguinalis merupakan keadaan yang paling lazim dan

membutuhkan pembedahan pada kelompok umur anak.insiden hernia

inguinalis pada anak belum di tegakkan tetapi antara 10 -20:7000 kelahiran

hidup.Rasio antara anak laki-laki dan wanita adalah 4:1,sekitar 50% akan

muncul sebelum umur 1 tahun ,kebanyakan muncul pada umur 6 bulan.

1

Page 9: Askep Post Op Hernia

Hernia inguinalis yang paling lazim pada anak adalah hernia inuinalis tidak

langsung ,hernia langsung jarang dan terjadi pada sekitar 1% dari seluruh

hernia inguinalis ,hernia femoalis juga jarang pad populasi anak .60% dari

hernia inguinalis ada pada sisi kanan ,30%pada sisi kiri ,dan 10%

bilateral.Bayi prematur mempunyai insiden hernia inguinalis lebih tinggi

mendekati 30%

B. TUJUAN

1. Agar mahasiswa mengetahui lebih lanjut tentang hernia.

2. Agar mahasiswa dapat memberi Asuhan Keperawatan pada pasien

hernia.

3. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas Akademik.

C. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan makalah ini, penulis membagi IV BAB yaitu :

BAB I : Pendahuluan meliputi :

a. Latar Belakang

b. Tujuan dan

c. Sistematika Penulisan.

2

Page 10: Askep Post Op Hernia

BAB II : Tinjauan Teori meliputi :

a.............................................................................Pengertian

b...............................................................Manifestasi Klinis

c.................................................................................Etiologi

d.........................................................................Patofisiologi

e...........................................................................Komplikasi

f.................................................................Diagnosa banding

g...................................................................Penatalaksanaan

h...................................................................Fokus intervensi

i..................................................................Pengkajian Fokus

j................................................................................Pathway

BAB III : Tinjauan Kasus meliputi :

a. Pengkajian

1. Biodata

2. Riwayat Keperawatan

3. Pengkajian Fokus

4. Data Penunjang

b. Analisa Data

c. Intervensi, Implementasi, Evaluasi

BAB IV : Penutup meliputi :

a...........................................................................Kesimpulan

b.....................................................................................Saran

3

Page 11: Askep Post Op Hernia

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Hernia adalah prostusi (penonjolan) abnormal suatu organ atau

bagian suatu organ melalui lubang (aperture) pada struktur disekitarnya

,umumnya protosio organ abnominal melalui celah dari dinding abdomen

(sue hinchliff 2000.206)

Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui analus epigasterika

inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui

anulus inguinalis eksternus

(Mansjoer,Arif,2000 : 314)

Herniatomi adalah pembedahan yang dilakukan pembedahan

kantong hernia sampai ke lehernya,kantong dibuka dan isi hernia di

bebaskan kalau ada perlengketan ,kemudian reposisi kantong di jahit,ikat

setinggi mungkin kemudian di potong

(htp :// library.usu ac.id.)

B. MANIFESTASI KLINIS

Umumnya pasien mengatakan turun berok, burut atau kelingsing

atau mengatakan adanya benjolan diselakangan/ waktu tidur dan bila

menangis, mengejan atau mengangkat benda berat atau bila posisi pasien

berdiri dapat timbul kembali. Bila telah terjadi komplikasi dapat ditemukan

nyeri.

4

Page 12: Askep Post Op Hernia

Keadaan umum pasien biasanya baik, bila benjolan tidak nampak,

pasien dapat disuruh mengejan dengan menutup mulut dalam keadaan

berdiri, bila ada hernia maka akan tampak benjolan, bila memang sudah

tampak benjolan harus diperiksa apakah benjolan tersebut dapat dimasukkan

kembali, pasien diminta berbaring bernafas dengan mulut untuk mengurangi

tekanan intra abdominal, lalu skrotum diangkat perlahan-lahan. Diagnosis

pasti hernia pada umumnya sudah dapat ditegakkan dengan pemeriksaan

klinis yang teliti.

Keadaan cincin hernia juga perlu diperiksa melalui skrotum jari

telunjuk dimasukkan keatas lateral dari tuberkulum pubikumi ikuti fasikulus

spermatikus sampai ke anulus inginalis internus, pada keadaan normal jari

tangan tidak dapat masuk, pasien diminta mengejan dan merasakan apakah

ada masa yang menyentuh jari tangan. Bila massa tersebut menyentuh ujung

jari maka itu adalah hernia inguinalis lateralis, sedangkan bila menyentuh

sisi jari maka diagnosisnya adalah hernia inginalis medialis.

(http:id.wikipedia,org)

C. ETIOLOGI

Faktor yang mempengaruhi terjadinya hernia yaitu kerusakan dari

integritas dinding muskuler tekanan intra abnormal faktor pendukung antara

lain :

1. Mengejan terlalu kuat dan lama

2. Mengangkat beban berat

5

Page 13: Askep Post Op Hernia

3. Aktifitas fisik yang berlebihan

4. Batuk yang kuat

(Syamsuhidayat, 1997)

1. Lemahnya dinding rongga perut dapat ada sejak lahir atau didapt

kemudian dalam hidup

2. Akibat dari pembedahan sebelumnya

3. Kongengtal

4. Aquisial adalah hernia yang bukan disebbkan karma adanya devek

bawaan tetapi diasebabkan oleh foktor lain yang di alami manusia

selama hidupnya.

(htp//id.wikipedia.org)

D. PATOFISIOLOGI

Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus pada bulan

ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan

testis tersebut akan menarik peritonium kedaerah skrotum sehingga terjadi

penonjolan peritonium yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonel.

Pada bayi yang sudah lahir umumnya prosesus ini telah mengalami

obliterasi. Namun dalam beberapa hal, sering kali kanalis ini tidak menutup,

karena testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih

sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga

terbuka dalam keadaan normal. Kanalis yang terbuka ini akan menutup pada

usia 2 bulan.

6

Page 14: Askep Post Op Hernia

Bila proses terbuka terus (karena tidak mengalami obliterasi) akan

timbul hernia inguinalis lateralis kongenital. Pada orang tua kanalis tersebut

telah menutup, namun karena merupakan lokus minoris resistensie, maka

pada keadaan yang menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat, kanal

tersebut dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateral akuisita.

Keadaan yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan

intraabdominal adalah kehamilan, batuk kronik, pekerjaan mengangkat

beban berat, menyebabkan pada saat defekasi dan mengejan pada saat miksi

misalnya akibat hipertrofi prostati.

(Mansjoer Arif, 2000 : 314)

Hernia inguinalis inderek disebut juga hernia inguinalis lateralis

karena keluar dari peritoneum melalui analus inguinalis intenal yang terletak

lateral dari pembuluh epigastrika inferior kemudian hernia masuk kedalam

kanalis inguinalis dan jika cukup panjang menonjol keluar dari analis

inguinalis eksternus.

(wim de jong,2000,705)

Jika stuktur yang menanjol dari organ tersebut dapat dikembalikan

ketempat semula dengan manipulasi maka dinamakan reducible hernia ,jika

tidak di sebut inreducible hernia ketika aliran darah kedalam stuktur yang

mengalami hernia menjadi terbendung dinamakan strangulan hrnia (clong

1999,246)

7

Page 15: Askep Post Op Hernia

Apa bila tidak dilakukan pembedahan maka isi perut akan lepas

didalam rongga dan terdapat nekrosis sampai ganggren karena peredaran

darah terganggu.

(wim de jong,1999.781)

E. KOMPLIKASI

1. Terjadi perlengkapan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia

sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali, keadaan ini disebut

hernia inguinalis ireponibilis adalah omentum, karena mudah melekat

pada dinding hernia dan isinya dapat menjadi lebih besar karena

infiltrasi lemak, usus besar lebih sering menyebabkan ireponibilis

daripada usus halus.

2. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus

yang masuk. Keadaan ini menyebabkan gangguan aliran isi usus diikuti

dengan gangguan vaskular (proses strangulasi). Keadaan ini disebut

hernia inguinalis strangulata.

(Mansjoer Arif, 2000 : 315).

3 komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi

hernia ,antara lain obstruksi usus sederhana hingga perforasi

(lubangnya)usus yang akirnya di dapat menimbulkan abses local ,fistel

atau peritonitis.

(http://.id.wikipedia.org)

8

Page 16: Askep Post Op Hernia

4 pencegahan pada komplikasi jangka panjang poda pos operasi yaitu

mencegah infeksi jangka panjang pada luka operasi dengan mewaspadai

dan memonitor munculnya tanda-tanda infeksi yang mungkin terjadi

setelah post operasi

5. mencegah terjadinya hernia yang berulang setelah pasien lepas dari rumah

sakit melalui pendidikan kesehatan yang meliputi pembatasan aktifits

yaitu mengangkat benda atau barang berat secara mudah dalam jangka

waktu satu bulan dan selama tiga bulan tidak boleh melakukan aktifitas

yang dapt menaikkan tekanan intra abdomen.

(http//idwikipedia.org)

F. PENATALAKSANAAN

Pada hernia inguinalis reponibilis dan ireponibilis dilakukan tindakan

bedah elektif karena ditakutkan terjadi komplikasi, sebaliknya bila telah

terjadi proses strangulasi tindakan bedah harus dilakukan secepat mungkin

sebelum terjadinya nekrosis inguinalis.

(mansjoer arief 2000,315)

9

Page 17: Askep Post Op Hernia

1. Terapi umum:

Terapi konservatif sambil menunggu proses penyembbuhan

melalui proses penyembuhan melalui proses alami dapat di lakukan

pada hernia umbilikalis pada anak usia di bawah 2 th .terapi konserfatif

berupa alat penyangga dapat dipakai sementra,misalnya pemakaian

konset pada hernia ventralis sedangkan pada hernia inguinalis

pemakaian tidak di anjurkan karena selain tidak dapat menyembuhkan

alat ini dapat melemahkan dinding otot.

Reposisi: tindakan memasukkan kembali isi hernia

ketempatnya semula secara hati-hati dengan tindakan yang lembut tetapi

pasti .tindakan ini hanya dapat dilakukan pada hernia reponibililis

dengan menggunakan kedua tangan ,tangan yang satu melebarkan leher

hernia sedangkan tangan yang lain memasukkan isi hernia melalui leher

hernia tadi,tindakan ini kadang dilakukan pada hernia irepobilis apabila

pasien takut operasi ,yaitu dengan cara bagian hernia dikompres

dingin ,penderita di beri penenang valium 10mg agar tertidur ,pasien

diposisikan trandelenberg,jika posisi tidak berhasil jangan di paksa

,segera lakukan operasi

2. pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia

inguinalis yang rasional .indikasi operatif sudah ada begitu diagnosis

ditegakkan,prinsip dasar hernia terdiri dari dari herniatomy dan

herniarapy.

10

Page 18: Askep Post Op Hernia

- herniatomy dilakukan pembesaran pembesaran kantong hernia

sampai kelehernya kantong di bukak dan isanya dibebaskan kalau

ada perlengketan kemudin reposisi kantong hernia di jahit ikat

setinggi mungkin kemudian di potong

-hernioraphy di lakukan tindakan memper kecil anulus inguinalis

internus dan memper kuat dinding belakang kanalis inguinalis.

(http//idwikipedia.org)

Pada hernia inguinalis repombilitis dan irepombilitis dilakukan tindakan

bedah efektif kar karma ditakutkan terjadi komplikasi sebaliknya bila terjadi

proses trangulasi tindakan bedah harus dilakukan secepat mungkin sebelum

terjadi nekrosis inguinalis.

(Mansjoer.arief 2000:315)

Pada herniaatomi dan herniorapi pada bedah elektif kanalis dibukak isi

hernia dimasukan kantong di ikat dan dilakukan bassing palsty / tehnik yang lain

untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis

Pada bedah darurat prinsipnya hamper sama dengan bedah elektif.

(Arief.mansjoer 2000:315)

Penatalaksanaan pada pasien post oprasi

- Mengkaji tingkat kesadaran pasien saat keluar dari kamar oprasi

- Monitor vital singn sampe kondisi pasien normal setiap 15 menit

- Balutan luka oprasi dilihat apakah ada drain jika ada, monitor pendaharaan

yang kelur

11

Page 19: Askep Post Op Hernia

- Perawatan luka oprasi dilihat bersih lakukan ganti balut pada hari ke 3 post

oprasi dengan menggunakan tehnik aseptic dengan anti septic

- Untuk menggurangi nyeri luka oprasi berikan analgesi

- Diit di berikan setelah pristaltik usus kebali normal pada masa pasca

anastesi

- Mobilisasi dlakukan pada pasien sadar dan dapat melakukan mobilsasi

secara bertahap sesuai kemampuan.

(http//idwikipedia.org)

FOKUS INTERVENSI

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b,d diskontuinitas

jaringan

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keerawatan 2 x 24 jam rasa

nyeri berkurang dengan kriteria :

a. Nyeri berkurang.

b. Pasien dapat tidur dengan tenang.

c. Pasien tidak merasakan adanya

gangguan pada otot.

Intervensi :

a. Kaji adanya keluhan nyeri.

b. Pertahankan tirah baring.

c. Batasi aktifitas.

d. Letakkan semua kebutuhan pasien

supaya mudah dijangkau.

12

Page 20: Askep Post Op Hernia

e. Instuksikan pasien yang melakukan

tehnik relaksasi.

f. Konsultasi dengan ahli terapi fisik.

2. Gangguan integritas kulit b,d adanya ganggren

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keerawatan 3 x 24 jam

kerusakan fisik dapat berkurang dengan kriteria :

a. Mempertahankan atau meningkatkan

kekuatan dan funsgi bagian tubuh yang sakit.

b. Menurunkan resiko iritasi atau

kerusakan pada kulit.

c. Meningkatkan rasa nyaman dan

kerjasama pasien selama melakukan aktifitas.

Intervensi :

a. Berikan aktifitas yang disesuaikan

dengan pasien.

b. Bantu pasien untuk melakukan latihan

gerak atau aktifitas.

c. Anjurkan pasien untuk melatih kaki

bagian bawah atau lutut.

d. Berikan perawatan kulit dengan baik.

e. Berikan obat untuk penghilang nyeri.

13

Page 21: Askep Post Op Hernia

f. Demonstrasikan penggunaan alat

penolong untuk jalan.

3. Gangguan body image b.d adanya benjolan :

Intervensi :

a. Motivasi pasien untuk mengungkapkan

perasaannya dan dapat menerima keadaan.

b. Beri pengertian bahwa penyakit

tersebut tidak merupakan penyakit menular.

c. Beri penjelasan bahwa penyakit

tersebut dapat disembuhkan dengan jalan opreasi.

d. Anjurkan keluarga untuk memberi

dorongan secara moril pada pasien.

4. Resti infeksi b.d adanya luka opreasi

Intervensi :

a. Kaji adanya tanda-tanda infeksi.

b. Jaga kebersihan seluruh luka tubuh

pasien.

c. Obati luka.

d. Ganti balut perhari.

e. Guanakan tehnik septik.

f. Kolaborasi medis untuk pemberian

antibiotik.

(Marilyn &Doenges : 2000)

14

Page 22: Askep Post Op Hernia

PENGKAJIAN FOKUS

1. AKTIFITAS

Gejala-riwayat pekerjaan yang perlu mengangkay benda berat,duduk

mengemudi dalam waktu lama

- Penurunan rentang gerak dari ekstremitas pada salah satu bagian tbuh

tanda:atrifi otot pada bagian tubuh yang terkena

2. ELIMINASI

Gejala: konstipasi mengalami kesulitan dalam devekjasi

Tanda:adanya retensi urin /inkontensia

3. INTEGRITAS EGO

Gejala : ansietas masalah pekerjaan fianansial keluarga

Tanda:tampak cemas,depresi menghindar dari keluarga atau orang teradekat

4. NEUROSENSORI

Gejala:kelemahan

Tanda kelemahan otot

5. NYERI/KENYAMANAN

Gejala:nyeri seperti tertusuk-tusuk pisau yang akan

memburukdenganadanya batuk,bersin membengkokkan badan

,devekasi,mengangkatkaki

15

Page 23: Askep Post Op Hernia

tanda:dengan cara bersandar dari tubuhyang terkena perubahan cara

berjalan-berjalan denfan cara terpincang-pincang

6. PENYULUHAN ATAU PEMBELAJARAN

Gaya hidup monoton atau hiperaktif

(Dongoes.2000:320-321)

16

Page 24: Askep Post Op Hernia

G. PATHWAY

Kehamilam,batuk kronis,mengangkat berat ,mengejan saat defekasi,mengejan saat miksi

Peningkatan tekanan intra abdomen

Annulus inguinalis internus terdesak

Kelemahan dinding otot abdomen

Keluar dari rongga peritoneum

Hernia masuk kanalis inguinalis

Menonjol keluar dari annulus inguinalis exsterus

Hernia inguinalis lateralis

Benjolan

Strangulate

Dapat dimasukkan ke rongga peritoneum

Reducible

Tidak dapat di masukkan kedalam rongga peritoneum

Isi hernia terjepit cincin hernia

Irreducible isi hernia tidak dapat masuk kedalam rongga peritoneum

Pembedahan

HerniatomyGangguan Sirkulasi

DarahLuka InsisiPoot De Entry

Kurangnya Informasi

Resiko Tinggi Infeksi Terputusnya Diskontinitas Jaringan

Nyei

Gangguan Rasa Nyaman Nyeri

Hipoksia

Ganggren

Integritas Kulit(Arief mansjoer 2000:314)(wimd dejong 1999:701)(Barbara clong 1999)

17

Page 25: Askep Post Op Hernia

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 8-12-2008 jam 08.00 wib di

Ruang Dahlia rsu KARTINI JEPARA dengan auto dan allo anamnesa.

1. Biodata Pasien

Nama : Tn. S

Umur : 50 th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : tani

Alamat : Kauman JEPARA

Pendidikan : -

Tanggal masuk : 6-12-2008

Diagnosa Medis : Hernia

No. CM : 354251

2. Biodata Penanggung Jawab

Nama : Tn. J

Umur : 23 th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta

18

Page 26: Askep Post Op Hernia

Alamat : Kauman JEPARA

Hub. Dengan Pasien : Anak

B. Riwayat Keperawatan

1. Keluhan Utama

Pasien mengatakan nyeri pada luka post op.

2. Riwayat Keperawatan Sekarang

Pasien pekerjaanya sebagai sopir dan pasien mengalami rentang

gerak bawah dan tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya dan

mengalami kesulitan dalam defkasi ,psien lemah dan terdapat benjolan

di perut kanan bawah dan saat istirahat benjolan hilang,kemudian pasien

dibawa ke RSU KARTINI JEPARA lalu pasien masuk ugd pada tanggal

6-12-2008 pukul 08.00 wib dan mendaat terapi infuse KN3B,injeksi IV

cefotaxim 2x1 mg,tramadol 2x1 ampul.kemudian pasien dipindahkan ke

ruang dahlia untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,dan pada taggal

7-12-2008 dilakukan operasi

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan,sebelumnya sebelumnya tidakmempunyai

penyakit seperti ini, tetapi baru pertama kali pasien dirawat di RS dan

bila pasien sakit cara mengatasinya dengan cara diperiksakan ke layanan

kesehatan terdekat ,pasien tidak mempunyai penyakit hipertensi dan

tbs,hepatitis

19

Page 27: Askep Post Op Hernia

4. Riwayat Perawatan Keluarga

Pasien mengatakan dalam keluarga pasien tidak ada yang

mengalami sakit seperti ini, keluarga pasien tidak ada yang menderita

penyakit menular TB Paru, keturunan DM.

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum

lemah

2. Kesadaran

composmentis

3. Tanda-tanda vital

TD : 130/70 mmHg

S : 360C

N : 88

RR : 22 x/ mnt

4. Kepala : Bentuk mesochepal, kulit kepala bersih, tidak ada lesi,

rambut berubah.

Mata : Simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,

sklera tidak ikterik, penglihatan kabur.

Hidung : Bentuk simetris, tidak ada pembesaran polip.tidak terpasang

oksigen.

Mulut : Tidak ada stomatitis, lidah bersih.

20

Page 28: Askep Post Op Hernia

Telinga : Bentuk simetris, bersih tidak ada penumpukan serumen,

pendengaran masih tajam dengan jarak + 1 m.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

5. Dada

Paru-paru I : Simetris kanan dan kiri

P : Traktil fremitus kanan dan kiri sama

P : Sonor

A : Vesikuler

Jantung I : Ictus cordis tidak tampak

P : Ictus cordis teraba pada line mid clafikula sinistra ic 5

P : pekak

A : terdengar bunyi s1 dan s2 ,Bunyi jantung normal

6. Abdomen I : Terdapat luka post operasi tertutup di lipatan paha

sebelah kiri,jumlah jahitan 9,luka basah

A : Peristaltik usus 14 x/mnt

P : Thympani

P : Tidak ada nyeri tekan

7. Ekstremitas

Atas : Bersih, tidak terdapat oedem, pada tangan kiri terpasang

infus.

Bawah : Bersih, tidak terdapat oedem, selakangan kiri ada luka

operasi

8. Kulit : Turgor kulit cukup, warna sawo matang

21

Page 29: Askep Post Op Hernia

9. Genetalia : Terpasang DC

10. Anus : Tidak ada hemoroid

D. Pengkajian Pola Fungsional

1. Pola persepsi dan tata

laksana hidup sehat

Keluarga pasien beranggapan bahwa kesehatan merupakan hal

terpenting ,jika ada anggota keluarga yang sakit maka segera di

periksakan ke pelayanan kesehatan terdekat

2. Pola Nutrisi dan

metabolisme

Sebelum sakit : Pasien makan 3x sehari habis dengan nasi, lauk pauk,

sayuran, habis 1 porsi dan minum + 7-8 gelas/hari.

Selama sakit : Pasien makan 3x sehari dengan lauk pauk, sayuran

habis 1 porsi dan minum + 6-7 gelas/hari.

3. Pola Eliminasi

Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsisten

lembek, warna kuning, bau khas dan BAK + 5-6/ hari

dengan konsistensi cair, warna kuning.

Selama sakit : Selama sakit pasien terpasang DC, BAK + 1000

cc/hari konsistensi cair, warna kuning bau khas dan

BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna

kuning dan bau khas.

22

Page 30: Askep Post Op Hernia

4. Pola Aktifitas dan latihan

Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat beraktifitas tanpa bantuan.

Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit kebutuhan

aktifitasnya dibantu oleh keluarganya.

5. Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur + 7-8 jam dengan

nyenyak.kadang tidur siang] 1 jam

Selama sakit : Pasien mengatakan tidur + 5-6 jam tidak nyenyak

karena penyakit yang dialaminya dan pasien takut

bergerak karena terdapat luka jahitan di perutnya

6. Pola hubungan dan peran

Hubungan pasien dengan keluarganya sangat erat begitu pula dengan tim

kesehatan lainnya

7. Pola mekanisme

penanggulangan sters dan koping

Bila pasien mempunyai masalah pasien selalu menceritakan kepada

istrinya dan keluarganya

8 Pola persepsi dan konsep diri

Gambaran diri : Pasien menerima keadaan yang terjadi pada

tubuhnya

Identitas diri : Pasien seorang laki-laki sehari-hari pasien sebagai

sopir

23

Page 31: Askep Post Op Hernia

Ideal diri : Pasien berdoa agar dirinya lekas sembuh

Peran diri : Pasien sebagai kepala keluarga

Harga diri : Pasien merasa nyaman mendapat perawatan yang

baik di RSU Kartini Jepara dan pasien menerima

penyakit yang di alaminya dan itu semua adalah

sebagai cobaan

9 Pola sexsual dan reproduksi

Keluarga tuan S memiliki 3 orang anak,anak pertama perempuan ke dua

dan ketiga laki-laki

10 Pola persepsi dan kognitif

Pasien dalam menghadapi penyakit yang dideritanya kelihatan pasrah

dan sabar selalu berdoa dengan perwatan di rumah sakit berharap smoga

bisa sembuh

11 pola tata nilai dan kepercayaan

pasien beragama islam ,pasien rajin menjalankan ibadah sholat 5 waktu

dan selama sakit pasien selalu berdoa untuk kesembuhan penyakitya

24

Page 32: Askep Post Op Hernia

Data Penunjang

Hasil laboratorium tgl 6-12-08

Normal

GDS 118 mg/dl (70 – 150)

Ureum 28,6 mg/dl (11,0 - 55,0)

Creatinin 1,3 mg/dl (0,6 - 1,36)

Cholesterol 148 mg/dl (s/d 200)

Trygliserida 56 mg/dl (40 – 165)

Uric Acid 4,2 mg/dl (2,6 – 72)

Hemoglobin 14,29gr (13-16)

Leukosit 9000 (4000-10000)

Theraphy

Tanggal 8-12-2008

Injeksi iv

Cevotakxime 3 x 1 gr

ketorolac 3x 10 mg

Cacra infus RL 20 tts/mnt

25

Page 33: Askep Post Op Hernia

Pengkajian Nyeri

P : Nyeri pada daerah luka post op

Q : Seperti di iris-iris

R : Dilipatan paha sebelah kiri

S : 7

T : Kadang timbul kadang tidak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100 7

26

Page 34: Askep Post Op Hernia

ANALISA DATA

Nama : Tn. S No CM : 354251

Umur : 50 tahun Ruang : dahlia

No Hr/ Tgl Data Fokus Etiologi Masalah TTD1. Rabu

8-12-08

Ds : Pasien mengatakan nyeri

pada luka post operasi

P : Nyeri pada daerah luka

post op

Q : Seperti ditusuk-tusuk

R : Dilipatan paha sebelah

kiri

S : 7

T :Kadang timbul kadang

tidak

Do : Pasien tampak meringgis

kesakitan

- Skala nyeri 7

Diskontuinitas

jaringan

Gangguan rasa

nyaman nyeri

2. Rabu,

8-12-08

Ds : Pasien mengatakan habis

di operasi

Do : - Terdapat luka insisi di

perut kanan bawah

- Luka bersih tidak ada

pus

Luka post operasi Resti infeksi

27

Page 35: Askep Post Op Hernia

- luka basah terdapat 9

jahitan pada luka

operasi

PROBLEM LIST

28

Page 36: Askep Post Op Hernia

Nama : Tn. S No CM : 354251

Umur : 50 tahun Ruang : Dahlia

No Data FokusDiagnosa

Keperawatan

TanggalTTD

Ditemukan Teratasi

1. Ds : Pasien mengatakan nyeri

pada luka post operasi

P : Nyeri pada daerah

luka post op

Q : Seperti di iris-iris

R : dilipatan paha sebelah

kiri

S : 7

T : Kadang timbul

kadang tidak

Do : Pasien tampak meringis

kesakitan skala nyeri 7

Gangguan rasa

nyaman nyeri

b.d

diskontuinitas

jaringan

8-12-08 Teratasi

2. Ds : Pasien mengatakan habis

di operasi

Do : - Terdapat luka insisi di

perut bagian kanan bwh

- Luka basah terdapat 9

jahitan

Resti infeksi b.d

luka post op

8-12-08

NURSING CARE PLAN

Nama : Tn. S No CM : 354251

Umur : 50 tahun Ruang : Dahlia

29

Page 37: Askep Post Op Hernia

NoHari /

Tanggal

Diagnosa

Keperawatan

PerencanaanTTD

Tujuan Intervensi

1. Rabu,

8-12-08

Gangguan

rasa nyaman

nyeri b.d

diskontuinitas

jaringan

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

1x24 jam diharapkan

Nyeri berkurang

dengan KH :

Skala nyeri 4

Pasien tampak

rileks

1. Monitor TTV

2. Kaji skala

nyeri

3. Beri posisi

yang senyaman mungkin

4. Ajarkan

teknik relaksasi

5. Beri obat

sesuai advis dokter.injeksi iv

6. batasi aktifits2. Rabu,

8-12-08

Resti infeksi

b.d luka post

op

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 1x24 jam

diharapkan tanda-

tanda infeksi tidak

terjadi dengan KH:

Luka tidak

memerah

Luka kering

Tidak ada pus

1. Monitor TTV

2. Kaji Tanda-Tanda

Infeksi

3. Rawat Luka

(Ganti Balut)

4. Berikan Ganti

Balut Menggunakan Prinsip

Steril

5. Anjurkan jangan

sampai terkena air

6. Beri obat sesuai

advis dokter, injeksi IVNURSING NOTE

30

Page 38: Askep Post Op Hernia

Nama : Tn. S No CM : 354251

Umur : 50 tahun Ruang : Dahlia

31

Page 39: Askep Post Op Hernia

Hari /

TanggalJam DP Implementasi Respon TTD

Ra bu,

8-12-08

08.0

0

08.1

0

08.2

0

08.4

0

I

I

I

I

I

Memonitor TTV

Mengkaji skala

nyeri

Memberi posisi

senyaman mungkin

Mengajarkan tehnik

relaksasi,dengan

tarik nafas dalam

tahan 3dtk dan

hembuskan lewat

mulut,dilakukan 3x

Memberi obat sesuai

advis dokter

S : Pasien mengatakan mau di

perriksa

O : TD 130/70 mmHg

N : 84 x/mnt

S : 365 0C

Rr : 24 x/mnt

S : Pasien mengatakan nyeri

pada daerah post operasi

P: Nyeri pda daerah luka

operasi

Q: Seperti di iris-iris

R: Di lipatan paha kiri

S: Skala nyeri 7

T: Kadang-kadang

timbul,kadang tidak

O : Skala nyeri 4 pasien

tampak meringis

S : Pasien mengatakan mau

tidur terlentang

O : Pasien tampak rileks

S : Pasien mengatakan mau di

ajari

O : Pasien tampak melakukan

teknik relaksasi tarik nafas

dalam dan

menghembuskan lewat

mulut,dilakukan 3x

S : Pasien mengatakan lemas

O : obat masuk lewat selang

32

Page 40: Askep Post Op Hernia

PROGRES NOTE

Nama : Tn. S No CM : 354251

Umur : 50 tahun Ruang : Dahlia

Hari /

Tanggal

NO

DPCatatan Perkembangan TTD

Rabu,

8-12-08

I S : Pasien mengatakan nyeri agak berkurang

- pasien dapat tidur dengan tenag

- pasien tidak merasakan adanya gangguan pada

otot

O : Skala nyeri 4

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1.

Monitor TTV

2.

Kaji skala nyeri

6. Beri obat sesuai advis dokter injeksi IV

33

Page 41: Askep Post Op Hernia

Rabu,

8-12-08

II S : Pasien mengatakan rasa nyerinya agak berkurang

O : Belum ada tanda-tanda infeksi

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1. Monitor TTV

2. Beri obat sesuai advis dokter injeksi IV

34

Page 42: Askep Post Op Hernia

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hernia adalah penyakit yang disebabkan karena prostusi atau

penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga

yang bersangkutan, penyebab hernia mengejan terlalu kuat dan lama,

aktifitas fisik yang berlebihan, mengangkat beban berat, dan batuk yang kuat

dan gejalanya terdapat benjolan bila dibuat berdiri benjolan bisa membesar

dan jika berbaring benjolan akan mengecil.

B. Saran

Untuk memberikan asuhan keperawatan yang secara komperhensip

maka perlu diperkenalkan dan diterapkan proses keperawatan akan tindakan

keperawatan penderita hernia dalam merawat dan mengobati penyakit

tersebut harus dengan seksama dan mampu memberikan pelayanan yang

memadai sehingga penyakit tersebut tidak timbul lagi dan pasien mampu

mengatasi atau mendirikan serta meningkatkan keterampilan pasien dan

keluarga dalam mengatasi penyakitnya.

35

Page 43: Askep Post Op Hernia

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8

Volume 2, Alih Bahasa Agung Waluyo, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta.

C. Long Barbara 1996, Keperawatan Medikal Bedah II, Alih Bahasa Yayasan

Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan, Bandung.

Mansjoer, E, Doenges, 2000, Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III, Jilid II,

Penerbit Media Aesculapius FKUI, Jakarta.

Marilyn, E, Doenges, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi III, Alih Bahasa

I, Made Karjasa dkk. Penerbit EGC, Jakarta.

R. Sjamsuhidayat, 1997, Ajar Ilmu Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.

36

Page 44: Askep Post Op Hernia

CURICULUM VITAE

Nama : Mohamad amin

Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 15 november 1986

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Kandangmas dawe

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD 2 kandangmas Lulus Tahun

2. Sekolah Lulus

3. Sekolah Menengah Lulus Tahun

4. Akademi Keperawatan Krida Husada Tingkat III Tahun

37