11
ASKEP PSIKOSOSIAL

ASKEP PSIKOSOSIAL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASKEP PSIKOSOSIAL

ASKEP PSIKOSOSIAL

Page 2: ASKEP PSIKOSOSIAL

Gangguan JiwaTanda-tandanya:1.Sedih berkepanjangan dalam waktu lama2.Kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari (kebersihan, makan, minum, aktivitas) berkurang3.Motivasi untuk melakukan kegiatan menurun (malas)4.Marah-marah tanpa sebab5.Bicara atau tertawa sendiri6.Mengamuk7.Menyendiri8.Tidak mau bergaul9.Tidak memperhatikan penampilan/kebersihan diri10.Mengatakan atau mencoba bunuh diri

Resiko Masalah PsikososialTanda-tandanya:1.Kehilangan anggota keluarga atau orang yang dicintai2.Kehilangan pekerjaan3.Kehilangan harta benda4.Kehilangan anggota tubuh5.Penyakit fisik kronis: hipertensi, tuberkulosis (TBC), diabetes melitus (DM), jantung, ginjal, reumatik, stroke6.Hamil dan pasapartum

SehatJika tidak ditemukan tanda-tanda di atas

STATUS KESEHATAN KELUARGA

Kategori dan ketentuan status kesehatan keluarga:•Gangguan Jiwa: jika ada satu/lebih anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa•Risiko Masalah Psikososial: jika ada satu/ lebih anggota keluarga yang mengalami risiko masalah kesehatan dan tidak ada yang mengalami gangguan jiwaSehat: jika tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dan risiko masalah psikososial

Page 3: ASKEP PSIKOSOSIAL

Tujuan Pembelajaran• Menjelaskan pengertian perkembangan psikososial• Menjelaskan tahap perkembangan psikososial • Memberikan asuhan keperawatan pada perkembangan psikososial bayi• Memberikan asuhan keperawatan pada perkembangan psikososial kanak

– kanak • Memberikan asuhan keperawatan pada perkembangan psikososial anak

pra sekolah• Memberikan asuhan keperawatan pada perkembangan psikososial anak

usia sekolah• Memberikan asuhan keperawatan pada perkembangan psikososial remaja• Memberikan asuhan keperawatan pada perkembangan psikososial

dewasa muda• Memberikan asuhan keperawatan pada perkembangan psikososial

dewasa• Memberikan asuhan keperawatan pada perkembangan psikososial lanjut

usia

Page 4: ASKEP PSIKOSOSIAL

Pengertian

• Perkembangan individu terjadi secara simultan antara dimensi fisik, kognitif, psikososial, moral dan spiritual.

Page 5: ASKEP PSIKOSOSIAL

TAHAPAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

Erik Erikson (2000) ada delapan tahap perkembangan:

1. Bayi (0-18 bulan) RASA PERCAYA VS RASA TIDAK PERCAYA

2. kanak – kanak (18 bulan-3 tahun) KEMANDIRIAN VS RAGU-RAGU/ MALU

3. pra sekolah (3-6 tahun) INISIATIF VS RASA BERSALAH

4. usia sekolah (6-12 tahun) INDUSTRI VS RENDAH DIRI

Page 6: ASKEP PSIKOSOSIAL

5. Remaja (12-18 tahun) PEMBENTUKAN IDENTITAS VS BINGUNG PERAN

6. dewasa muda (18-25 tahun) INTIM VS ISOLASI

7. dewasa (25-65 tahun) MENYIAPKAN GENERASI BERIKUT VS TERHAMBAT

8. lanjut usia (>65 tahun) INTEGRITAS DIRI VS PUTUS ASA

Page 7: ASKEP PSIKOSOSIAL

1. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL BAYI

Proses perkembangan yang ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain yang diawali dengan kepercayaan terhadap orangtua, khususnya ibu.

Rasa aman secara fisik dan psikologis berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi.

Bila rasa percaya tidak terpenuhi maka akan terjadi penyimpangan berupa rasa tidak percaya dan setelah besar ia menjadi orang yang mudah curiga dan tidak dapat menjalin hubungan baru.

Page 8: ASKEP PSIKOSOSIAL

1. Karakteristik perilaku bayi

Berkembangnya rasa percaya• Tidak langsung menangis saat bertemu

orang asing• Menolak saat akan digendong orang

yang tidak dikenalnya • Menangis saat digendong orang yang

tidak dikenalnya• Menangis saat merasa tidak nyaman

(basah, lapar, haus, sakit, panas)• Bereaksi senang ketika ibunya datang

menghampiri• Menangis ketika ditinggalkan oleh

ibunya• Memperhatikan/memandang wajah

ibu/orang yang mengajak bicara• Mencari suara ibu/orang lain yang

memanggil namanya

Berkembangnya rasa tidak percaya

• Menangis menjerit-jerit saat berpisah dengan ibu

• Tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya

• Tidak mudah berhubungan dengan orang lain

Page 9: ASKEP PSIKOSOSIAL

1. Tindakan KeperawatanBerkembangnya rasa percaya

• Panggil bayi sesuai namanya• Gendong dan memeluk bayi saat

menangis• Cari kebutuhan dasar bayi yang

terganggu (lapar, haus, basah, sakit) saat menangis dan memenuhinya: Membuai saat bayi menangis, Memberi minum atau makan saat bayi lapar, Menyelimuti dengan selimut saat kedinginan

• Bicara dengan bayi saat merawat bayi

• Saat berpisah dengan ibu menangis, tetapi tidak lama

• Ajak bayi bermain (bersuara lucu, memperlihatkan benda berwarna menarik, menggerakkan benda)

Berkembangnya rasa tidak percaya

• Memenuhi kebutuhan dasar dan rasa aman dan nyaman

• Fokuskan perhatian pada bayi saat menyusui; jangan sambil melakukan pekerjaan lainnya

• Tidak membiarkan bayi tidur sendiri tetapi tetap bersama orang tua

• Kontak dengan bayi sesering mungkin• Tidak membiarkan bayi bermain

sendirian, tidak memainkan bayi dengan cara mengganti-ganti antara puting dan empeng

• Tetaplah memberi ASI sampai 2 tahun• Tidak mengganti pengasuh bayi

terlalu sering (bayi bingung karena harus memupuk kepercayaan pada banyak orang)

Page 10: ASKEP PSIKOSOSIAL

2. Karakteristik perilaku kanak-kanakPotensial mengembangkan kemandirian

• Mengenal dan mengakui namanya• Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”• Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing

baginya (api, air, ketinggian, warna dan bentuk benda)• Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau

diperintah misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri

• Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah• Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah• Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain

diluar keluarganya• Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua • Menunjukkan rasa suka dan tidak suka• Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan

keluarga

Risiko mengembangkan ragu-ragu dan malu

• Tidak berani untuk melakukan sesuatu/kegiatan

• Merasa takut melakukan sesuatu

• Merasa terpaksa dalam melakukan tindakan

• Melakukan tindakan dengan ragu - ragu

Page 11: ASKEP PSIKOSOSIAL

2. Tindakan KeperawatanKemandirian Ragu-ragu

• Yakinkan anak bahwa ia mampu melakukan tugas yang diberikan, dan bimbing melakukannya sampai sukses

• Berikan tugas yang sederhana dan mampu dilakukan sendiri (menyimpan mainan, mengambil baju, mengambil minum, mengambil sepatu/sandal)

• Berikan kepercayaan pada anak untuk melakukan tugas tertentu (yang bisa dilakukannya)

• Berikan pujian terhadap keberhasilannya

• Jangan memberi pernyataan negatif terhadap perilaku anak (Ita memang biasa membuat rumah berantakan, Anto kan anak cengeng, Budi itu anak penakut)