22
TIM PENGEMBANG MPKP KEP.JIWA eka.swedarma

Askep Risiko bunuh diri MPKP.ppt

  • Upload
    kadek

  • View
    356

  • Download
    46

Embed Size (px)

Citation preview

TIM PENGEMBANG MPKP KEP.JIWAeka.swedarma

Risiko bunuh diri merupakan salah satu kondisi yang harus dikaji oleh perawat pada setiap pasien gangguan jiwa terutama pada kasus gangguan depresi. Keinginan untuk mengakhiri hidup ini dapat mengakibatkan kematian. Asuhan keperawatan risiko bunuh diri perlu dilakukan agar pasien dan keluarga dapat mencegah terjadinya perilaku bunuh diri.

A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan asuham keperawatan risiko bunuh diri

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

1. Menjelaskan konsep risiko bunuh diri2. Menguraikan langkah-langkah proses

keperawatan risiko bunuh diri:a. Melakukan pengkajian risiko bunuh dirib. Menetapkan diagnosis keperawatan risiko

bunuh diric. Melakukan tindakan keperawatan pada

pasien risiko bunuh dirid. Melakukan tindakan keperawatan pada

keluarga pasien risiko bunuh dirie. Mengevaluasi kemampuan pasien dan

keluarga dalam merawat pasien risiko bunuh diri

f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien risiko bunuh diri

• Mempraktekkan asuhan keperawatan risiko bunuh diri

Risiko bunuh diri adalahPerilaku merusak diri yang langsung dan disengaja untuk mengakhiri kehidupan. Individu secara sadar berkeinginan untuk mati sehingga melakukan tindakan-tindakan untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Faktor Predisposisi:a. Biologis

Penyakit Fisik, riwayat mengalami Gg. Jiwa, riwayat penggunaan Napza, riwayat nyeri kronik, faktor herediter, penyakit terminal

b. PsikologisRiwayat kekerasan masa kanak-kanak, riwayat

keluarga bunuh diri, perasaan bersalah, kegagalan dalam mencapai harapan

c. SosialPerceraian, perpisahan, hidup sendiri, tidak

bekerja

Faktor Presipitasi:Perasaan marah/bermusuhanHukuman pada diri sendiri,KeputusasaanPerasaan terisolasiKehilangan hubungan interpersonal/gagal

melakukan hubungan yang berarti Kegagalan beradaptasi sehingga tidak

dapat menghadapi stress

Data Subjektif Data Objektif

• Merasa hidupnya tak berguna lagi

• Ingin mati• Pernah mencoba

bunuh diri• Mengancam bunuh

diri• Merasa bersalah /

putus asa

• Ekspresi murung• Tak bergairah• Banyak diam• Ada bekas percobaan

bunuh diri

Kriteria Penilaian Kriteria

M

A

S

S

A

L

A

D

Mental Status

Attempt

Support system

Sex

Age

Loss

Alkoholisme

Drug

Gangguan afektif berat atau psikosis

Niat PBD yang kuat, PBD bukan yang pertama kali

Tidak ada seseorang yang penting yang dekat dengan penderita

Wanita di atas 25 tahun & pria di atas 45 tahun

Usia lanjut

Kehilangan (status atau pasangan) dlm 6 bulan terakhir

Peminum-minuman keras

Penyalahgunaan dan ketergantungan zat

Keluhan utama Pengalaman masa lalu yang tidak

menyenangkan Konsep diri : HDR Alam perasaan : sedih dan putus asa Interaksi selama wawancara : kontak mata

kurang Afek : datar/tumpul Mekanisme koping mal adaptif :

menghindar/menciderai diri Masalah psikososial dan lingkungan

Bagaimana perasaan pasien saat ini? Apakah pasien mempunyai pikiran ingin mati? Berapa sering muncul pikiran ingin mati? Kapan terakhir berpikir ingin mati? Apakah pasien pernah mencoba melakukan

percobaan bunuh diri? Kapan terakhir melakukannya? Dengan apa pasien melakukan percobaan bunuh diri? Apa sebabnya pasien ingin melakukan percobaan bunuh diri?

Apakah saat ini masih berpikir untuk melakukan perilaku bunuh diri?

Pasien tampak murung Pasien tidak bergairah Pasien banyak diam Ditemukan adanya bekas

percobaan bunuh dri

RISIKO BUNUH DIRI

Pengkajian BD

Isyarat

Ancaman

Percobaan

Tujuan:Pasien ancaman/percobaan bunuh diri

a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya

b. Pasien tetap aman dan selamat

Tindakan: melindungi pasien1.Temani ps secara terus-menerus sampai ps

dapat dipindahkan ke tempat yang aman2. Jauhkan semua benda yang berbahaya3.Pastikan obat sudah dikonsumsi4. Jelaskan... Bahwa perawat akan melindungi

sampai tidak ada keinginan bunuh diri

Tujuan:Pasien ancaman/percobaan bunuh diri

Keluarga berperanserta melindungi anggota keluarga yang mengancam bunuh diri

Tindakan: 1.Keluarga ikut mengawasi2.Menjauhkan barang-barang berbahaya3.Tidak membiarkan ps sering melamun

sendiri4.Menjelaskan pada keluarga pentingnya

minum obat

2. Pasien isyarat bunuh diri HDRTujuan :

a. Pasien mendapat perlindungan dari lingkungan

b. Pasien mampu mengungkapkan perasaannya

c. Pasien mampu meningkatkan harga dirinya

d. Pasien mampu menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik

Tujuan:Keluarga mampu merawat ps.....risiko

bunuh diriTindakan :a. Mengajarkan tanda dan gejala

percobaan Bunuh dirib.Mengajarkan cara melindungic. Tindakan yg bisa dilakukan jika ps

mencoba bunuh dirid.Keluarga mampu follow-up ke fasilitas

pelayanan kesehatan secara teratur

Perilaku Bunuh diri

Tindakan keperawatan pd pasien

Tindakan keperawatan pd keluarga

Isyarat Bunuh diri • Diskusi cara mengatasi keinginan bunuh diri

• Meningkatkan harga diri• Meningkatkan

kemampuan penyelesaian masalah

• Penkes tentang cara merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri

Ancaman bunuh diri • Melindungi pasien • Melibatkan keluarga untuk melindungi pasien dengan ketat

Percobaan bunuh diri

Kemampuan pasien • Menyebutkan cara mengamankan benda-benda berbahaya

• Menyebutkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri

• Menyebutkan aspek positif diri• Menyebutkan koping konstruktif • Menyebutkan rencana masa depan• Membuat rencana masa depan

Kemampuan keluarga • Menyebutkan pengertian dan proses terjadinya bunuh diri

• Menyebutkan tanda dan gejala risiko bunuh diri

• Menyebutkan cara merawat pasien risiko bunuh diri

• Membuat jadwal aktivitas dan minum obat di rumah

• Reinforcement atas kemampuan pasien

Implementasi EvaluasiKamis, 3 September 2015, pukul 10.00 WitaData Pasien:•Pasien menyatakan pikiran bunuh diri mulai berkurang, •“Saya masih mampu membantu keluarga merapikan kamar, mencuci pakaian sendiri, memasak untuk keluarga, tapi keluarga belum menghargai saya”•Ps mampu menyebutkan 3 cara berpikir positif terhadap diri, mampu secara mandiri mengatakan pada diri hal positif dirinya Data Keluarga:•Keluarga menyatakan sudah mengerti tentang risiko bunuh diri, tanda dan gejala dan cara mencegah risiko bunuh diri•Keluarga sudah memberikan pengawasan dan mengatakan kepada Ps bahwa mereka sangat sayang padanya •Melakukan afirmasi sesuai jadwal secara mandiri dan mencatat hal positif yang dimilikinya pada buku catatan

Diagnosis: Risiko bunuh diri

Subjektif:Pasien: •Merasa lebih berguna dan pikiran bunuh dirinya hilang. Keluarga:•Lega karena pikiran bunuh diri anaknya hilang dan senang karena dapat mengetahui cara merawat anaknya.

Objektif: Pasien: •Pasien dapat membuat daftar daftar aspek positif keluarga dan lingkungannya, mampu melakukan afirmasi aspek positif keluarga dan lingkungannya.Keluarga: •Keluarga dapat mendukung pikiran positif pasien terhadap keluarga: memberi pujian/penghargaan kepada pasien, tidak membicarakan keburukan pasien, mengajak bicara pasien,mendengarkan perasaan dan harapan pasien.

Analisa: Risiko bunuh diri teratasi

Implementasi EvaluasiTindakan keperawatan:Pasien :Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: •Membuat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, •Latihan afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan

Keluarga•Latihan cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan pasien pada anggota keluarga

Rencana Tindak Lanjut:5 September 2015, Pkl 10.00 WitaPasien : Latih menyusun rencana masa depanKeluarga: latih keluarga membimbing pasien mencapai masa depan

Perencanaan: Pasien:•Menuliskan hal positif dari keluarga dan lingkungan 5x/sehari, dan berpikir (affirmasi) positif tentang diri 5x/hari

Keluarga: •Memberikan pujian 5x/hari, mengajak bicara paisen 5x/hari, mendengarkan ungkapan perasaan dan harapannya.

Tt

Wayan Dogler

Fortinash, K.M. (2004). Psychiatric Mental Health Nursing. 3th ed. St. Louis: Mosby

Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.

Keliat. B.A . dkk (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (basic Course). EGC: Jakarta

  Stuart,G.W.& Sundeen, M.T. (2005).

Principles and practice of psychiatric nursing. 8th ed. Missouri: Mosby.