28
Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya eh: Ns. Septi Dewi Rachmawati, Skep, M

Asma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

respiratory system

Citation preview

PowerPoint Presentation

ASMAOleh: Ns. Septi Dewi Rachmawati, Skep, MNg

Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaOutlineJurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaReview: Anatomi & Fisiologi sistem respirasi

Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaPenyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.

Suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatanDefinitionJurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaAsma adalah suatu obstruktif jalan nafas yang reversibel yang disebabkan oleh :

1) Kontraksi otot di sekitar bronkus sehingga terjadi penyempitan jalan nafas (bronkospasme)2) Pembengkakan membran bronkus (edema mukosa)3) Terisinya bronkus oleh mukus yang kental (hipersekresi mukus)EtiologiJurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaAgeHereditySmokingEthnicityAllergen: seasonal (ex. grass, tree, weed pollens), perennial (ex. dust, animal dander)Psychologic & psychosocial problemsCommon trigger: airway irritant (air pollutant, cold, weather changes, strong odors, smoke), exercise, stress 0r emotional upsetsRisk FactorsJurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaManifestasi klinis muncul akibat suatu proses yang kompleks

Alergen yang masuk menstimulus proses inflamasi sehingga terjadi bronchospasm, mucosal edema dan peningkatan produksi mukus

Alergen mengaktivasi sel mast sehingga dilepaskan beberapa mediator kimia (histamin, bradikinin, prostaglandin, leukotrien)

Inhalasi alergen juga mengaktivasi sel makrofag alveolar, eosinofil, sel epitel jalan napas, neutrofil, platelet, limfosit dan monositPatofisiologyJurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaTerjadi aktivasi reseptor sistem syaraf di bronkus sehingga menstimulus vasokotriksi bronkus (bronchospasme)

Mediator inflamasi yang dilepaskan oleh sel mast dan makrofag akan membuat epitel jalan napas lebih permeabel dan memudahkan alergen masuk ke dalam submukosa, sehingga memperbesar reaksi yang terjadi (terjadi edema mukosa)

Sel-sel inflamasi mengeluarkan mediator kuat yang menstimulus peningkatan produksi mukus (Exessive mucus)

Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaSehingga terjadi penyempitan pada jalan nafas dan penumpukan udara di terminal (alveoli)

Menimbulkan gangguan seperti gangguan ventilasi (hipoventilasi), distribusi ventilasi yang tidak merata dengan sirkulasi darah paru, terjadi gangguan difusi gas di tingkat alveoli

Dapat terjadi hipoksemia dan hiperkapnea

Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaManifestasi klinik pada pasien asma adalah batuk, dyspnoe, dan wheezing.

Pada sebagian penderita disertai dengan rasa nyeri dada, pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, sedangkan waktu serangan tampak penderita bernafas cepat, dalam, gelisah, duduk dengan tangan menyanggah ke depan serta tampak otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras.

Clinical manifestationJurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaAsma alergi (asma ekstrinsik):Kepekaan terhadap alergen yg diketahui, biasanya dimulai pada masa kanak-kanak (klg yg mempunyai riwayat dermatitis, asma)

B. Asma intrinsik (idiopatik):Penyebab tidak jelas, faktor non spesifik (common cold, stress, latihan fisik)

C. Asma gabungan

ClassificationJurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaAsthma Severity ClassificationStep 4: Severe Persistent AsthmaStep 3: Moderate persistent AsthmaStep 2: Mild persistent AsthmaStep 1: Mild Intermittent AsthmaSee Pdf file (Brunner & Suddart pg.608/590)

PEF (peak expiratory flow): Green (80-100% of my personal best), yellow (60-80%), red (