19
TERIMA KASIH DAMPAK BENCANA ASAP TERHADAP KEBERLANJUTAN INDUSTRI KEHUTANAN Oleh : Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Disampaikan dalam acara : Seminar Nasional “ Bencana Asap . Antara Fakta dan Fatamorgana ; Penghancuran Ekonomi Indonesia “ yang diselenggarakan ISEI Cabang Jakarta Jakarta, 5 November 2015

Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

  • Upload
    lykiet

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

TERIMA KASIH

DAMPAK BENCANA ASAP TERHADAP

KEBERLANJUTAN INDUSTRI KEHUTANAN

Oleh :

Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI)

Disampaikan dalam acara :

Seminar Nasional “ Bencana Asap . Antara Fakta dan Fatamorgana ;

Penghancuran Ekonomi Indonesia “

yang diselenggarakan ISEI Cabang Jakarta

Jakarta, 5 November 2015

Page 2: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

2

KAWASAN HUTAN (DARATAN) INDONESIA DAN KEPENGELOLAANNYA (2014)

No. Fungsi Hutan Luas (Ha) Lembaga Pengelola

1. Kawasan Hutan Konservasi (daratan) 27,43 Jt Balai

2. Kawasan Hutan Lindung 29,64 Jt Tidak ada pengelola

3. Kawasan Hutan Produksi (Tetap + Terbatas) : a. IUPHHK-HA + RE : 22,51 Jt b. IUPHHK-HT + HTR + PH : 11,54 Jt c. Akses terbuka/terlantar : 22,06 Jt

56,11 Jt BUMN/S, Koperasi BUMN/S, Kop. Masyarakat Tidak ada pengelola

4. Kawasan Hutan Produksi Konversi a. Dicadangkan perkebunan : b. Akses terbuka/terlantar :

13,13 Jt Tidak ada pengelola

TOTAL 69,24 Jt

Page 3: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

KONDISI PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DALAM

KERUANGAN KAWASAN HUTAN

NO URAIAN JUMLAH LUAS (Ha)

1 IUPHHK-HA 282 21.995.092

2 IUPHHK-HTI 278 10.582.600

3 IUPHHK-HTR 101 Kop/6.978 Org 196.295

4 IUPHHK-RE 13 515.270

5 IUPHHBK 15 592.579

6 IUPK Silvopastura 2 616

7 IUPJL 2 48.080

8 HD/HKM 116 Desa/265 Unit 115.156

Total 34.045.688

Kawasan Hutan Produksi s.d November 2014 seluas ± 69,24 Juta Ha

telah dibebani Ijin Pemanfaatan Hutan seluas ± 34,05 Juta Ha ,yang

belum terbebani Ijin Pemanfaatan Hutan seluas ± 34,19 Juta Ha (Sumber BUK, 2014))

Page 4: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

ARAHAN PEMANFAATAN

HUTAN PRODUKSI =

11,44 HD & HKm =

0,5 Jt Ha

RESTORASI EKOSISTEM = 3,91 Jt Ha

HUTAN ALAM

= 3,79 Jt Ha

HTI & HTR =

3,20 Jt Ha

TIDAK DIARAHKAN Utk UPHHK

23,03

Moratorium

7,05 jt ha

HPK

12,32 jt ha

Kwsn HP di wil. Krja 120 KPH Model yg tdk dibebani izin

3,66 jt ha

NO REGIONAL KAWASAN HP TIDAK DIBEBANI IZIN DALAM 120 KPH MODEL

HUTAN PRIMER DAN LAHAN GAMBUT

ALOKASI ARAHAN PEMANFAATAN (Ha)

JUMLAH UPHHK-HA UPHHK-RE UPHHK-HTI/HTR HD/HKM

1 2 3 4 5 6 7 8 (5+6+7+8)

1 SUMATERA 1.003.388 563.450 242.735 1.327.709 871.601 321.728 2.763.773

2 NUSA TENGGARA 225.140 106.120 - 241.665 170.005 34.300 445.970

3 KALIMANTAN 941.524 1.118.220 623.755 1.327.438 1.419.670 64.850 3.435.713

4 SULAWESI 1.118.950 448.685 775.110 422.785 213.185 56.180 1.467.260

5 MALUKU 124.450 127.710 623.115 219.147 256.626 24.360 1.123.248

6 PAPUA 243.390 4.692.340 1.534.640 372.050 270.711 28.495 2.205.896

TOTAL 3.656.842 7.056.252 3.799.355 3.910.794 3.201.798 529.913 11.441.860

Dalam Proses Ijin : 0,72 jt ha

4

KONDISI PEMANFAATAN HUTAN DALAM KERUANGAN

KAWASAN HUTAN SAAT INI

Kawasan belum dibebani izin ± 34,19 juta ha diarahkan dalam pemanfaatan ijin seluas

± 11,44 Juta Ha, Moratorium seluas ± 7,05 Juta Ha, HPK seluas ±12,32 Juta Ha, Kawasan

Hutan tidak dibebani izin dalam 120 KPH Model seluas± 3,66 Juta Ha, Kawasan Hutan dalam

Proses Ijin ± 0,72 Juta Ha. (Sumber : BUK 2014)

Page 5: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

0

5

10

15

20

25

30

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Produksi HPH ( juta m3)

Produksi HTI ( juta m3)

KINERJA PRODUKSI HPH DAN HTI

Page 6: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

TREND INDUSTRI KEHUTANAN

1. Produksi kayu alam dari HPH makin turun, produksi kayu HTI meningkat

2. Pasokan bahan baku industri kehutanan makin banyak disubstitusi dari HTI , kayu alam untuk “niche market”

3. HPH dan industri berbasis kayu alam mengarah pada high end product produksi terbatas

4. Industri sekunder kehutanan (wood working) tumbuh di Jawa, bahan baku dipasok dari Hutan Rakyat

5. HTI dan Industri pulp dan kertas menjadi sektor unggulan kehutanan menggerakkan perekonomian di luar Jawa

Page 7: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

TANTANGAN SEKTOR UNGGULAN KEHUTANAN

1. Industri pulp dan kertas yang didukung oleh pasokan HTI menjadi sektor unggulan kehutanan yang memiliki keunggulan komparatif tinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan Negara-Negara Skandinavia) Indonesia sebagai ancaman utama, saat ini di posisi 8 dunia untuk produsen pulp dan posisi 6 dunia untuk industri kertas

2. Isu perdagangan & lingkungan (subidi, dumping, zero deforestation, emisi karbon, moratorium, pengelolaan gambut, kebakaran hutan) pintu masuk memperlemah daya saing industri pulp dan kertas Indonesia

Page 8: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

FAKTA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

1. Area Izin Perusahaan (Kebun, HTI, dll)

2. Lahan Masyarakat

3. Kawasan Hutan dan Non Kawasan Hutan Open Access

4. Kawasan Hutan terkelola/peruntukannya definitif (Taman Nasional, Cagar Alam dll)

5. Areal Moratorium Izin

Page 9: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan
Page 10: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

Periode : 1 Juli-26 Okt 2015 Periode : 10 -26 Okt 2015

FIRE ALERTS BY LAND USE AREA

Sumber : Global Forest Watch , 2015

Page 11: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

Periode : 1 Juli-26 Okt 2015 Periode : 10 -26 Okt 2015

PORTION OF FIRES OCCURRING ON PEATLAND

Sumber : Global Forest Watch , 2015

Page 12: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

Periode : 1 Juli-26 Okt 2015 Periode : 10 -26 Okt 2015

PORTION OF FIRES OCCURRING IN AN INDICATIVE MORATORIUM AREA

Sumber : Global Forest Watch , 2015

Page 13: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

FAKTA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI AREAL KONSESI

Pola I : Perambahan Areal Pola II : Penjalaran Api dari Open Access Pola III : Keterbukaan Akses

Areal Izin

Areal Izin

Areal Izin

74 % 84 % 47 %

Page 14: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

1. Pola I : Perambahan di Areal Izin

Perambahan areal dengan motif penguasaan lahan untuk kegiatan budidaya illegal

Kegiatan budidaya oleh perambah di lakukan dengan pembakaran lahan (biayanya murah dan cepat siap tanam)

Pemegang Izin sah terbatas aksesnya ke areal perambahan pemadaman api sulit dilakukan

2. Pola II : Penjalaran api dari areal open access

Kebakaran terjadi karena penjalaran api dari kegiatan budidaya/aktivitas di luar areal izin, baik di areal kawasan hutan maupun non kawasan hutan

Areal open access (belum ada peruntukan) baik di areal kawasan hutan maupun non kawasan hutan

Regulasi membuka peluang untuk melakukan pembakaran lahan oleh masyarakat (kontrol sulit di lakukan)

Sulitnya mengidentifikasi pelaku pembakaran di areal open access (karena di lakukan secara illegal)

3. Pola III : Keterbukaan Akses Kebakaran terjadi di areal izin usaha kehutanan karena aktivitas pihak luar akibat akses areal yang terbuka

( aktivitas transportasi , perburuan dll) Perusahaan sulit membatasi akses yang terbuka, karena akses jalan perusahaan menjadi simpul konektivitas

perekonomian di daerah sekitar areal

Faktor Penyebab Kebakaran Hutan & Lahan di Areal Konsesi

Page 15: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

FAKTA REGULASI PEMERINTAH DAN PEMDA

• UU 32/2009 tentang Lingkungan Hidup, pasal 69 poin 1.h : “setiap orang dilarang melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar”, dilanjutkan poin 2 : “poin 1.h memperhatikan dengan sungguh-sungguh kearifan local di daerah masing-masing”. Dalam penjelasan pasal 69 disebutkan : “kearifan loKal yang dimaksud dlm ketentuan ini adalah melakukan pembakaran lahan dg luas maksimal 2 ha per kepala keluarga untuk ditanami varitas local dan dikelilingi oleh sekat bakar sebagai pencegah perjalanan api ke wilayah sekelilingnya”.

• PP No 4/2001, penjelasan pasal 17 : Penanggulangan kebakaran tidak berlaku bagi masyarakat adat atau tradisional yang membuka lahan untuk ladang dan kebunnya kecuali kebakaran lahan tersebut terjadi sampai di luar areal ladang dan kebunnya. Pembakaran tersebut dilakukan dengan sengaja dalam rangka menyiapkan ladang dan kebun.

Page 16: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

• PerGub Kalteng No 15/2010 tentang perubahan atas Pergub Kalteng No 52/2008 dinyatakan : 1) Setiap orang yang melakukan pembukaan lahan dengan cara pembakaran terbatas dan terkendali harus mendapat ijin dari pejabat yang berwenang sbgmn dalam lampiran Pergub ini, 3) Kewenangan memberikan ijin dengan luas lahan di bawah 5 ha dilimpahkan kpd Camat (2-5 ha), Lurah (1-2 ha), Ketua RT (sampe dg 1 ha), 4) Pemberian izin untuk pembakaran secara kumulatif pada wilayah dan hari yang sama adalah : tingkat kecamatan maksimal 100 ha, tingkat Kelurahan maksimal 25 ha.

FAKTA REGULASI PEMERINTAH DAN PEMDA

Page 17: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

DAMPAK BENCANA KARHUTLA UNTUK KERBERLANJUTAN INDUSTRI KEHUTANAN

1. Pasokan HTI secara nasional Q3 (6,56 juta m3) turun 29 % di banding Q2 (9,26 juta m3) terutama dari daerah bencana Karhutla (Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar dan Kalteng)

2. Terhambatnya kegiatan operasional (penanaman dan produksi) penurunan penyerapan tenaga kerja dari jumlah 1.000.000 TK langsung dan tdk langsung saat ini di HTI, termasuk terhentinya kegiatan oleh mitra kerja HTI (kontraktor, supplier)

3. Menurunnya devisa dari sektor unggulan pulp dan kertas (dari saat ini 5,6 milyar USD/tahun )

4. Pemboikotan produk hilir dari HTI (pulp dan kertas)

5. Menurunnya kepercayaan perbankan akibat publikasi masif yang menempatkan korporasi kehutanan (HTI) sbg pembakar hutan

Page 18: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan

1. Faktor terjadinya kebakaran hutan di areal izin usaha dimensinya kompleks (sosial, politik, ekonomi) penyelesaiannya harus komprehensif dan kolaboratif multipihak

2. Kebakaran hutan dan lahan sangat terkait dengan penguasaan lahan untuk budidaya harus ada kejelasan pengelolaan areal di tingkat tapak , baik di kawasan hutan maupun di non kawasan hutan

- Kawasan Hutan percepatan izin berbasis masyarakat di areal open access ( dengan Pola HTR, HKM, HD)

- Non Kawasan Hutan reforma agraria

Prinsipnya : setiap jengkal lahan harus ada kejelasan pengelola sebagai penanggung jawab pencegahan dan pengendalian karhutla

3. Penegakan hukum non diskriminatif terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan

4. Deregulasi atas peraturan yang membolehkan aktivitas pembakaran hutan dan lahan

5. Pembentukan Crisis Center : kolaborasi perusahaan dan masyarakat di tingkat tapak , sistem deteksi dini api dan pemetaan sarpras pada pengelola di tingkat tapak, koordinasi dengan Satgas Karhutla di Daerah dan Pusat

6. Pengenaan sanksi kepada perusahaan pembekuan dan pengembalian areal memperluas areal open access dan meningkatkan konflik sosial , peluang kebakaran yad makin besar menurunkan kepercarcayaan perbankan

7. Isu-isu pemboikotan produk dan kampanye negatif akibat bencana Kathutla harus mendapat perhatian serius pemerintah , karena sudah mengarah ke proxy war

Arah Penanganan Karhutla Ke Depan

Page 19: Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) TERIMA KASIH Oleh filetinggi, berpotensi besar menggeser dominasi negara-negara produsen pulp dan kertas dunia saat ini (Amerika Utara dan