19
ANGGARAN RUMAH TANGGA APKLINDO (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) Hasil MUNAS V 2008

(Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

  • Upload
    ngokhue

  • View
    236

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

ANGGARAN RUMAH TANGGA

A P K L I N D O(Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia)

Hasil MUNAS V 2008

Page 2: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I

Pasal 1

Lambang Apklindo

1. Lingkaran luar hitam melambangkan kesamaan visi dan misi serta keabadian.

2. Lingkaran dasar warna Merah dan Putih melambangkan bingkai Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

3. Bentuk bintang empat putih melambangkan profesionalisme, tanggung jawab, kredibilitas

dan integritas.

4. Nuansa kilau di bagian kanan atas pada dasar biru melambangkan bersih.

5. Warna dasar tengah biru melambangkan samudra luas serta kesanggupan berkompetisi di

pasar global.

Kesatuan makna dan arti dalam lambang di atas adalah:

APKLINDO memiliki kesamaan visi dan misi diantara anggota dan pengurusnya di dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bekerja secara profesional bertanggung jawab

dengan kredibilitas dan integritas yang terjaga guna mencapai INDONESIA BERSIH serta

sanggup berkompetisi di pasar nasional maupun internasional.

Page 3: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

Pasal 2

Atribut dan Bendera

1. Atribut APKLINDO adalah tanda-tanda khusus yang dinyatakan dalam wujud serta bentuk,

yaitu:

a. Lambang

b. Bendera

c. Seragam dan Kelengkapannya

2. Lambang APKLINDO digunakan pada Bendera, Kertas Kop Surat, Stempel, Plakat, Vandel,

Badge dan benda-benda yang membawa nama dan kehormatan serta kebanggaan

APKLINDO.

3. Bendera APKLINDO berbentuk empat persegi panjang dengan perbandingan sisi 3 banding

2 (3:2) berukuran panjang 105 cm, dan lebar 70 cm. Terdiri dari 2 muka timbal balik yang

sama dengan lambang APKLINDO di tengah dan untaian benang warna kuning emas di

sekeliling bendera. Di bawah lambang terdapat nama APKLINDO setempat.

4. Warna bendera memiliki dasar warna biru yang sama dengan warna biru pada tengah

lingkar dalam lambang APKLINDO.

Pasal 3

Hymne dan Mars APKLINDO

Hymne dan Mars APKLINDO dinyanyikan dalam setiap acara resmi organisasi dan dinyanyikan

setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Pasal 4

Kode Etik

1. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, berjiwa Pancasila yang dimanifestasikan

dalam kehidupannya sehari-hari.

3. Taat kepada Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 dan peraturan perundang

undangan yang berlaku, menghindarkan diri dari perbuatan tercela dan melawan hukum.

4. Meningkatkan kemampuan profesionalisme dalam rangka mewujudkan pengusaha

Page 4: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

Nasional yang profesional, jujur dan bertanggung jawab serta sanggup bersaing di pasar

global.

5. Dalam menjalankan profesinya tidak hanya mengejar profit semata, namun juga memiliki

integritas tinggi, profesional, jujur dan bertanggung jawab serta senantiasa meningkatkan

pelayanan dan kualitas kerjanya.

6. Meningkatkan komunikasi dan kesetiakawanan sesama anggota serta rekan seprofesi.

7. Menjunjung tinggi nama baik organisasi, tidak menyalahgunakan kedudukan dan

kepercayaan yang diperolehnya.

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 5

Persyaratan Untuk Menjadi Anggota

1. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan lain

ditetapkan oleh Organisasi.

2 Membayar Uang Pangkal dan Uang Iuran.

3. Menyampaikan permohonan tertulis berupa pengisian formulir kepada Dewan

PengurusKabupaten/Kota dan memenuhi ketentuan/persyaratan yang ada. Dalam hal

Dewan

Pengurus Kabupaten/Kota belum terbentuk, Permohonan anggota dapat disampaikan

kepada Dewan Pengurus Provinsi.

4. Bagi anggota Luar Biasa, pengajuan formulir hanya dapat ditujukan kepada Dewan

Pengurus Nasional.

5. Sesudah mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini memenuhi

syarat, maka permohonan dapat ditetapkan menjadi anggota.

6. Setiap anggota diberikan Kartu Anggota dan atau Sertifikat Anggota yang ditanda tangani

oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi (DPP) dan Ketua Umum DPN

APKLINDO.

Page 5: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

Kehormatan, ditanda tangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus

Nasional Apklindo.

8. Persyaratan dan kontribusi keanggotaan diatur tersendiri dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 6

Kewajiban Anggota

1. Tunduk pada perundang-undangan/peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

2. Melaksanakan dan mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan

Organisasi APKLINDO lainnya.

3. Memenuhi Kewajiban administrasi dan keuangan yang ditetapkan oleh APKLINDO.

4. Menjunjung tinggi nama organisasi, dan Kode Etik APKLINDO.

5. Menjaga nama baik dan reputasi usaha sesama anggota.

6. Berusaha menjalankan bisnis dengan baik dan profesional.

Pasal 7

Hak Anggota

1. Memilih dan dipilih menjadi pengurus.

2. Mengajukan usul, saran, dan pendapat bagi kebaikan organisasi.

3. Mendapatkan pembinaan dan bantuan teknis dalam upaya pengembangan usaha anggota.

4. Mengikuti kegiatan dan mendapatkan pelayanan yang disediakan bagi anggota.

5. Mendapat informasi, bimbingan, pelayanan, bantuan dan perlindungan dalam menjalankan

profesi.

Pasal 8

Masa Berlaku dan Berakhirnya Keanggotaan

1. Masa berlakunya keanggotaan sama dengan masa berlaku sertifikat keanggotaan, yaitu

selama 1 (satu) tahun kalender.

2. Keanggotaan berakhir karena :

a. Badan Usaha dinyatakan bubar/pailit/likuidasi berdasarkan putusan pengadilan

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Page 6: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

b. Perusahaan menyatakan mengundurkan diri.

c. Karena menjadi anggota organisasi sejenis.

d. Dihentikan keanggotaannya oleh APKLINDO karena melanggar ketentuan

organisasi yang telah ditetapkan.

Pasal 9

Sanksi Organisasi

1. Peringatan tertulis diberikan kepada anggota yang melalaikan kewajibannya.

2. Pemberhentian sementara diberikan kepada anggota yang secara berturut – turut

mendapat peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali.

3. Pemecatan tanpa peringatan tertulis terlebih dahulu diberikan kepada anggota yang :

a. Melakukan pelanggaran serius terhadap AD&RT dan ketentuan organisasi.

b. Merusak nama baik organisasi.

c. Menyalah gunakan nama atau hak milik organisasi.

Pasal 10

Tata Cara Pemberhentian Anggota

1. Sebelum anggota diberhentikan terlebih dahulu diberikan Peringatan tertulis 3 (tiga) kali

secara berturut-turut oleh Dewan Pengurus Provinsi.

2. Jarak waktu peringatan pertama, kedua, dan ketiga masing-masing selama 10 (sepuluh)

hari kalender, apabila setelah peringatan terakhir tidak dihiraukan, kepada anggota yang

bersangkutan diberhentikan sementara selama 60 (enam puluh) hari kalender.

3. Keputusan pemberhentian sementara ditetapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi,

keputusan pemberhentian tetap ditetapkan oleh Dewan Pengurus Nasional.

4. Dalam hal anggota menjabat suatu jabatan dalam organisasi, pemberhentian sementara

ditetapkan oleh Dewan Pengurus Nasional.

5. Anggota yang diberhentikan sementara dan atau diberhentikan secara tetap, berhak

mengajukan peninjauan kembali atas keputusan tersebut kepada Dewan Pengurus yang

lebih tinggi sampai kepada MUNAS.

Page 7: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

Pasal 11

Pembelaan Diri

1. Mereka yang dikenakan sanksi dapat membela diri dan dibela di muka suatu Tim

Arbitrasi yang dibentuk oleh Dewan Pengurus sesuai dengan tingkatannya.

2. Keputusan Tim Arbitrasi dapat berisi saran pembatalan atau perubahan sanksi.

3. Keputusan Tim Arbitrasi disampaikan kepada Dewan Pengurus secara tertulis untuk

dipertimbangkan .

4. Apabila Dewan Pengurus menyatakan yang bersangkutan tidak bersalah, maka Dewan

Pengurus merehabilitir yang bersangkutan.

BAB III

PENGURUS

Pasal 12

Kriteria Kepengurusan

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Pengusaha yang namanya tercatat dalam Akte Pendirian sebagai Pengurus Perusahaan

dan badan usahanya minimal dalam 2 (dua) tahun terakhir tercatat dalam keanggotaan

APKLINDO.

3. Tidak sedang dicabut haknya sebagai Anggota.

4. Tidak dalam keadaan pailit atau secara lain tidak kehilangan hak untuk menguasai

kekayaannya.

5. Tidak dinyatakan bersalah karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dengan ancaman

serendah-rendahnya 5 (lima) tahun.

6. Berpendidikan, berbudaya dan jujur.

7. Memiliki visi dan misi serta bersedia mengabdikan tenaga dan pikirannya dalam

memajukan APKLINDO.

8. Khusus untuk jabatan Ketua Umum / Sekretaris Jenderal, Ketua /Sekretaris adalah

Pengusaha yang badan Usahanya minimal 5 (lima) tahun terakhir tercatat dalam

Page 8: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

keanggotaan APKLINDO, dan pernah duduk dalam Kepengurusan APKLINDO baik di tingkat

Nasional, Provinsi maupun Kabupaten/ Kota.

Pasal 13

Pembentukan Dewan Pengurus

1. Dilakukan dalam Persidangan Pemilihan Dewan Pengurus.

2. Dewan Pengurus APKLINDO dibentuk oleh formatur, sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.

3. Formatur terdiri dari Ketua Formatur dan Anggota.

4. Ketua Formatur adalah Ketua Umum/Ketua Dewan Pengurus APKLINDO terpilih.

5. Keputusan formatur tidak dapat diganggu gugat.

Pasal 14

Tata Cara Pemilihan Ketua Umum/Ketua dan Anggota Formatur

1. Dilakukan pencalonan dan penetapan calon Ketua Umum/Ketua Dewan Pengurus

APKLINDO

2. Apabila dari calon Ketua Umum/ Ketua terdapat 2 (dua) orang yang memiliki jumlah suara

terbanyak dengan jumlah yang sama, dilakukan pemilihan ulang terhadap kedua calon

tersebut.

3. Setelah Ketua Umum/Ketua APKLINDO ditetapkan, selanjutnya dilakukan pemilihan

anggota formatur.

Pasal 15

Pergantian Antar Waktu

Pergantian Antar Waktu Dewan Pengurus :

1. Apabila Ketua Umum / Ketua, Sekjen/ Sekretaris berhalangan tetap / atau karena suatu

sebab tidak dapat menjalankan / menyelesaikan kewajiban sampai masa jabatan Dewan

Pengurus berakhir, maka jabatan Ketua Umum/Ketua, Sekretaris Jendral /Sekretaris diganti

Ketua / wakil ketua, wakil sekjen/ Wakil Sekretaris dipilih dan ditetapkan dalam rapat harian

Dewan Pengurus, untuk masa jabatan tersisa.

Page 9: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

2. Apabila karena suatu sebab terjadi lowongan keanggotaan Dewan Pengurus, maka

penggantian untuk mengisi lowongan tersebut dilakukan dalam Rapat Dewan Pengurus

yang bersangkutan untuk jabatan yang tersisa.

3. Pergantian Ketua Umum / Sekjen dan pengisian lowongan Dewan Pengurus Nasional

sebagaimana dimaksud ayat 1 dan ayat 2 pasal ini harus sudah diumumkan selambat

lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah ditetapkan.

4. Pergantian Ketua/Sekretaris dan pengisian lowongan Dewan Pengurus Provinsi/ Dewan

Pengurus Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud ayat 1 dan ayat 2 pasal ini selambat

lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah ditetapkan, harus sudah dilaporkan kepada

Dewan Pengurus yang lebih tinggi untuk mendapatkan Surat Keputusan Kepengurusan.

Pasal 16

1. Dewan Pengurus disetiap tingkatan, bekerja secara kolektif. Dan karena itu, semua

kebijaksanaan yang ditetapkan harus didasarkan atas keputusan rapat Dewan Pengurus.

2. Dalam hal-hal yang sangat mendesak, Ketua Umum/Ketua, bersama-sama Sekretaris

Jenderal/ Sekretaris, dapat mengambil kebijakan dan berkewajiban melaporkan dan

mempertanggung jawabkan dalam rapat Dewan Pengurus menurut tingkatannya, selambat

lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari.

Pasal 17

Pembagian tugas Dewan Pengurus

1. Pembagian tugas diantara Dewan Pengurus dilakukan dalam rapat Dewan Pengurus

menurut tingkatannya.

2. Apabila Ketua Umum / Ketua, Sekjen/Sekretaris berhalangan sementara, dan atau karena

suatu sebab tidak menjalankan kewajibannya untuk masa tertentu, maka Ketua/Wakil

Ketua, Wakil Sekjen/Wakil Sekretaris yang namanya tercantum pada urutan pertama,

mewakili organisasi bertindak untuk dan atas nama Ketua Umum/Ketua, Sekretaris

Jenderal/Sekretaris, demikian sesuai dengan urutannya.

Page 10: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

BAB IV

MUSYAWARAH

Pasal 18

Musyawarah Nasional

1. Musyawarah Nasional (MUNAS) adalah Musyawarah Tingkat Nasional yang merupakan

pemegang kekuasaan tertinggi diadakan 5 (lima) tahun satu kali.

2. MUNAS berwenang :

a. Menetapkan / mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

b. Menetapkan program umum.

c. Menilai laporan Pertanggung jawaban Dewan Pengurus Nasional.

d. Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus Nasional.

e. Menetapkan keputusan lainnya yang dianggap perlu.

3. MUNAS diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Nasional.

4. Acara dan tata-tertib MUNAS /tata-tertib pemilihan Dewan Pengurus ditetapkan oleh

MUNAS.

5. Rancangan Materi MUNAS disiapkan oleh Dewan Pengurus Nasional dan disampaikan ke

seluruh peserta MUNAS sebelum MUNAS diselenggarakan.

6. Sidang-sidang MUNAS sampai dengan disahkannya acara dan tata-tertib MUNAS dipimpin

oleh Dewan Pengurus Nasional selanjutnya dipimpin oleh peserta MUNAS yang memiliki

hak suara.

Pasal 19

Peserta Musyawarah Nasional

Peserta Musyawarah Nasional terdiri dari:

1. Dewan Pengurus Nasional.

2. Utusan Dewan Pengurus Provinsi. Terdiri dari Ketua dan Sekretaris, dalam hal Ketua dan

Sekretaris berhalangan penggantiannya adalah Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris yang

dipilih oleh dan dalam rapat harian Dewan Pengurus Provinsi.

3. Utusan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota terdiri dari Ketua dan Sekretaris, dalam hal Ketua

dan Sekretaris berhalangan, penggantiannya adalah Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris yang

Page 11: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

dipilih oleh dan dalam rapat harian Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.

4. Peninjau terdiri dari :

a. Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan dan Dewan Penasehat

b. Anggota Kehormatan dan Anggota Luar Biasa yang jumlahnya ditentukan oleh

Dewan Pengurus Nasional

Pasal 20

Hak bicara dan hak suara

1. Setiap Peserta MUNAS mempunyai hak bicara.

2. Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pengurus Provinsi dan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

masing-masing secara kolektif mempunyai hak 1 (satu) suara.

Pasal 21

Musyawarah Kerja Nasional

1. Musyawarah Kerja Nasional diadakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan

tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan-keputusan

MUNAS dan masalah lain yang dianggap mendesak, diadakan sekurang-kurangnya sekali

antar dua MUNAS.

2. Musyawarah Kerja Nasional diadakan oleh Dewan Pengurus Nasional Peserta

Musyawarah Kerja Nasional yaitu :

a. Dewan Pengurus Nasional.

b. Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan dan Dewan Penasehat.

c. Ketua dan Sekretaris Departemen / Lembaga.

d. Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi.

3. Musyawarah Kerja Nasional diadakan oleh Dewan Pengurus Nasional. Peserta

Musyawarah dan Rancangan Materi Musyawarah Kerja Nasional disiapkan oleh Dewan

Pengurus Nasional.

4. Sidang Musyawarah Kerja Nasional dipimpin oleh Dewan Pengurus Nasional.

Page 12: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

Pasal 22

Musyawarah Provinsi

1. Musyawarah Provinsi (MUSPROV) adalah Musyawarah tingkat Provinsi yang merupakan

pemegang kekuasaan tertinggi diadakan 5 (lima) tahun satu kali.

2. MUSPROV berwenang :

a. Menetapkan program kerja

b. Menilai laporan pertanggung jawaban Dewan Pengurus Provinsi

c. Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus Provinsi

d. Menetapkan keputusan lainnya yang dianggap perlu

3. MUSPROV diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Provinsi.

4. Acara dan tata-tertib MUSPROV/tata-tertib pemilihan Dewan Pengurus Provinsi ditetapkan

oleh MUSPROV.

5. Rancangan Materi MUSPROV disiapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi dan disampaikan

ke seluruh peserta MUSPROV sebelum MUSPROV diselenggarakan.

6. Sidang-sidang MUSPROV sampai dengan disahkannya acara dan tata-tertib MUSPROV

dipimpin oleh Dewan Pengurus Provinsi selanjutnya dipimpin oleh dan dari peserta

MUSPROV yang memiliki hak suara.

Pasal 23

Peserta Musyawarah Provinsi

1. Dewan Pengurus Provinsi.

2. Utusan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota. Terdiri Ketua dan Sekretaris dalam hal Ketua

dan Sekretaris berhalangan, maka penggantiannya adalah Wakil Ketua dan Wakil

Sekretaris yang dipilih dari dan dalam Rapat Harian Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.

3. Bagi APKLINDO Provinsi yang belum memiliki Dewan Pengurus Kabupaten/Kota (DPK),

Musyawarah Provinsi diikuti oleh Anggota yang masih terdaftar secara aktif pada saat

Musyawarah Provinsi berlangsung.

4. Peninjau terdiri dari :

a. Dewan Pembina dan Dewan Penasehat.

b. Anggota kehormatan dan anggota luar biasa jumlahnya ditetapkan oleh Dewan

Pengurus Provinsi.

Page 13: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

Pasal 24

Hak Bicara dan Hak Suara

1. Setiap Peserta MUSPROV mempunyai Hak Bicara dan Hak Suara.

2. Dewan Pengurus Provinsi, dan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota masing-masing secara

kolektif mempunyai 1 (satu) suara

Pasal 25

Musyawarah Kerja Provinsi

1. Musyawarah Kerja Provinsi diadakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan

tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan-keputusan

MUSPROV dan masalah lain yang dianggap mendesak, diadakan sekurang-kurangnya

sekali antar dua MUSPROV.

2. Peserta Musyawarah Kerja Provinsi :

a. Dewan Pengurus Provinsi

b. Dewan Pembina dan Dewan Penasehat

c. Ketua dan Sekretaris Biro/Lembaga

d. Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

3. Rancangan Materi Musyawarah Kerja Provinsi disiapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi

yang disampaikan kepada seluruh peserta Musyawarah Kerja Provinsi sebelum

diselenggarakan Musyawarah Kerja Provinsi.

4. Sidang-sidang Musyawarah Kerja Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus Provinsi.

Pasal 26

Musyawarah Kabupaten/Kota

1. Musyawarah Kabupaten/Kota (MUSKAB/KOTA) adalah Musyawarah tingkat

Kabupaten/Kota yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi diadakan 5 (lima) tahun

satu kali.

2. MUSKAB/KOTA berwenang :

a. Menetapkan program kerja.

b. Menilai laporan pertanggung jawaban Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.

c. Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.

d. M enetapkan keputusan lainnya yang dianggap perlu.

Page 14: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

3. MUSKAB/KOTA diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

4. Acara dan tata-tertib MUSKAB/KOTA/tata-tertib pemilihan Dewan Pengurus

Kabupaten/Kota ditetapkan oleh MUSKAB/KOTA

5. Rancangan Materi MUSKAB/KOTA disiapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota dan

disampaikan ke seluruh peserta MUSPROV sebelum MUSKAB/KOTA diselenggarakan.

6. Sidang-sidang MUSKAB/KOTA sampai dengan disahkannya acara dan tata-tertib

MUSKAB/KOTA dipimpin oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota selanjutnya dipimpin oleh

dan dari peserta MUSKAB/KOTA yang memiliki hak suara.

Pasal 27

Peserta MUSKAB/KOTA

1. Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

2. Dewan Pembina dan Dewan Penasehat

3. Ketua dan Sekretaris Bagian

4. Anggota yang terdaftar dan sah

Pasal 28

Musyawarah Kerja Kabupaten/Kota

1. Musyawarah Kerja Kabupaten/Kota diadakan untuk memusyawarahkan dan mengambil

keputusan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan

keputusan MUSKAB/KOTA dan masalah lain yang dianggap mendesak, diadakan

sekurang-kurangnya sekali antar dua MUSKAB/KOTA

2. Peserta Musyawarah Kerja Kabupaten/Kota :

a. Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

b. Dewan Pembina dan Penasehat

c. Ketua dan Sekretaris Bagian

3. Rancangan Materi Musyawarah Kerja Kabupaten/Kota disiapkan oleh Dewan Pengurus

Kabupaten/Kota yang disampaikan kepada seluruh peserta sebelum diselenggarakan

Musyawarah Kerja Kabupaten/Kota.

Page 15: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

Pasal 29

Hak Bicara dan Hak Suara

1. Setiap Peserta MUSKAB/KOTA mempunyai hak Bicara dan Hak Suara.

2. Dewan Pengurus Kabupaten/Kota masing-masing secara kolektif mempunyai 1(satu)

suara.

Pasal 30

Musyawarah Luar Biasa

1. Musyawarah luar biasa di Tingkat Pusat / Provinsi / Kabupaten/Kota hanya dapat

diselenggarakan bilamana terjadi penyimpangan atau pelanggaran oleh Dewan Pengurus

atau jika ada kebutuhan dan hal-hal penting dan mendesak yang tidak dapat ditunda

penyelesaiannya sampai MUNAS/MUSPROV/MUSKAB/KOTA diselenggarakan.

2. Musyawarah Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan MUNAS/ MUSPROV/

MUSKAB/KOTA serta dapat membubarkan Organisasi.

3. Pembubaran Organisasi hanya dapat dilaksanakan dalam Musyawarah Luar Biasa atas

undangan khusus untuk pembubaran Organisasi.

4. Musyawarah Luar Biasa hanya dapat diselengarakan atas permintaan :

a. Minimal 2/3 (dua pertiga) jumlah DPP dan DPK untuk MUNAS-LUB.

b. Minimal 2/3 (dua pertiga) jumlah DPK untuk MUSPROV-LUB dan/ atau 2/3

(dua pertiga) anggota terdaftar apabila DPK belum terbentuk.

c. Minimal 2/3 (dua per tiga) anggota terdaftar untuk MUSPROV-LUB.

5. Ketentuan-ketentuan yang menyangkut tentang penyelenggaraan Musyawarah Luar Biasa

baik di tingkat Nasional Provinsi maupun Kabupaten/Kota penyelenggaraannya sama

dengan penyelenggaraan Musyawarah di tingkat Nasional, Provinsi maupun

Kabupaten/Kota.

Page 16: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

BAB V

RAPAT PENGURUS

Pasal 31

Rapat Pengurus Nasional

Rapat Pengurus Nasional diselenggarakan untuk membahas dan mengkoordinir pelaksanaan

berbagai keputusan organisasi yang bersifat khusus dihadiri oleh Dewan Pengurus Nasional,

Ketua Dewan Pengurus Provinsi, Ketua Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan, dan Dewan

Penasehat.

Pasal 32

Rapat Pengurus Provinsi

Rapat Pengurus Provinsi diselenggarakan untuk membahas dan mengkoordinir berbagai

keputusan yang bersifat khusus, dihadiri oleh Dewan Pengurus Provinsi, Ketua Dewan Pembina

dan Dewan Penasehat.

Pasal 33

Rapat Harian Dewan Pengurus

Rapat harian Dewan Pengurus diselenggarakan untuk membahas dan mengambil Keputusan

tentang kebijakan Dewan Pengurus sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan dan dihadiri

oleh seluruh Anggota Dewan Pengurus menurut tingkatannya

Pasal 34

Rapat Paripurna Dewan Pengurus

Rapat Paripurna Dewan Pengurus diselenggarakan untuk membahas dan mengkoordinir

tentang teknis pelaksanaan program oleh Dewan Pengurus sekurang-kurangnya sekali dalam 6

(enam) bulan, dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Pengurus menurut tingkatannya dan Ketua

Departemen/Lembaga/Bagian

Page 17: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

BAB VI

KEUANGAN

Pasal 35

Uang Pangkal dan Uang Iuran

1. Besarnya uang pangkal dan iuran anggota dan tata cara penarikannya ditetapkan oleh

Dewan Pengurus Provinsi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus

Nasional

2. Besarnya uang pangkal dan uang iuran anggota dibedakan berdasarkan klasifikasi

perusahaan yang ada di Departemen Perdagangan.

Pasal 36

Perimbangan Pembagian Keuangan

1. Pembagian hasil uang pangkal dan iuran diatur sebagai berikut ;

a. 20 % untuk Dewan Pengurus Nasional

b. 60 % untuk Dewan Pengurus Provinsi

c. 20 % untuk Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

2. Bagi Provinsi yang belum terbentuk Kabupaten/Kota diatur sebagai berikut ;

a. 30 % untuk Dewan Pengurus Nasional

b. 70 % untuk Dewan Pengurus Provinsi

3. Dewan Pengurus Provinsi bertanggung jawab atas pembagian keuangan untuk Dewan

Pengurus Nasional dan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.

Pasal 37

Kekayaan Apklindo

1. Segala bentuk sistem kekayaan APKLINDO hanya dapat dipergunakan untuk

keperluan organisasi.

2. Dewan Pengurus disemua tingkat, tidak berhak atau berkuasa mengendalikan

kekayaan APKLINDO baik yang bergerak maupun tidak bergerak terkecuali atas

persetujuan rapat harian Dewan Pengurus disemua tingkatan.

Page 18: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

Pasal 38

Manajemen Keuangan

1. Rencana Anggaran dan Pendapat Belanja Organisasi disusun oleh Bendahara dengan

mendapat persetujuan rapat Dewan Pengurus

2. Manajemen keuangan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi

3. Bendahara berkewajiban melaporkan secara periodik tentang pengolahan keuangan dan

kekayaan organisasi kepada Dewan Pengurus dalam rapat harian Dewan Pengurus

4. Pembukuan Organisasi disetiap tingkat dimulai setiap 1 Januari sampai dengan 31

Desember tahun berjalan.

BAB VII

PENUTUP

Pasal 39

Penutup

1. Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan

diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Pengurus Nasional.

2. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, yang menjadi pegangan sesuai dengan urutannya

adalah; Keputusan MUNAS, Keputusan Mukernas, Keputusan Rapimnas, Keputusan

Dewan Pengurus Nasional.

3. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : 10 Oktober 2008

DEWAN PENGURUS NASIONAL

ASOSIASI PERUSAHAAN KLINING SERVIS INDONESIA

H. Imran Noor Hj. Dwiyana Bravan

Page 19: (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) - apklindo.orgapklindo.org/file/2015/11/anggaran_rumahtangga_apklindo_2008.pdf · oleh Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Provinsi

Tim Penyempurnaan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga:

Hi Abdurrahman Husain Bafadhal, SH

Ketua

Hj.Dwiyana Bravani, Skomp

Sekretaris

Ir.Bambang Wiragil, MM

Anggota

H.M Shiddiq, SP

Anggota

Ricky Rumengan

Anggota