Upload
fauzi-izzuddin-yasin
View
149
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aspek medikolegal
Citation preview
Aspek Medico Legal Pelaku Tindak Kriminal yang Mengalami
Gangguan Jiwa dan Fungsi Luhurdr Binsar Silalahi SpF, SH
Medico legal adalah masalah hukum yang timbul dari kegiatan kedokteran
• Pasien komplain terhadap pengobatan dokter terhadapnya
• Bayi tertukar diperlukan penentuan test paternity
• Pelaku penganiayaan diperlukan Visum et Repertum pada korban
• Pelaku penganiayaan/pembunuhan yang dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan jiwa
Gangguan jiwa = mental disorder = mental disease
• Neurosis• Psychosis-schizophrenia• Personality disorder
Dasar hukum pidana:
KUHP pasal 44 :(1). Tiada dapat dipidana barangsiapa
mengerjakan suatu perbuatan yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan kepadanya, sebab kurang sempurna akalnya atau sakit berubah akal
- Bawa ke RS jiwa- Pengadilan tinggi/negeri
Penjelasan:
Akal : kekuatan pikiran,daya pikiran, kecerdasan pikiran (idiot, imbicil, buta tuli, bisu dari lahir) IQ<70; mental retardation
Sakit berubah akal : gangguan jiwa-sakit jiwa
KUHP pasal 45 :Jika orang yang di bawah umur dituntut karena melakukan tindak pidana ketika umurnya belum cukup enambelas tahun, dapatlah hakim: memerintahkan, supaya anak yang bersalah itu dikembalikan kepada orang tuanya atau walinya atau pemeliharanya dengan tidak dijatuhkan sesuatu pidana.
Penjelasan:
Usia <16 tahun : • Dikembalikan pada orang tua, tanpa
hukuman• Dimasukkan dalam rehabilitasi anak
sampai berusia 18 tahun• Hukuman berlaku dengan perbuatannya,
dikurangi 1/3 nya
Gangguan Jiwa
Tidak sadarkan diri (unconciousness)sepakat tidak dimasukkan dalam pengurangan atau penghapusan hukum pidana.
Unconciousness =Automatism (tidak sadarkan diri)
• Mabuk alkohol• Night terrors (somnambulistic)• Idiopathic epilepsy• Amnesia sleep-walking
Postpartum syndrom
Postpartum syndrom adalah kumpulan gejala yang timbul dan terjadi pada perempuan terkait dengan kelahiran anak.
Gejala –gejala postpartum yang timbul dapat ringan, sedang maupun berat. a.Baby blues (insiden; 85%) : dilakukan 3-14 hari
postpartum → dihukum ciri-ciri:• Mudah marah• Tertekan• Bersalah• Bingung• Was-was• Kesal• Murung• khawatir• takut untuk memberikan susu pada anaknya• waktu menggendong diberikan kepada oranglain karena takut
jatuh
b.Postpartum depression (10-15%) : dilakukan 2 minggu- 1 tahun postpartum → pro-kontra (Forensic Psychiatrist)
c.Postpartum psychosis (1-2 ‰) → tidak dihukum
Psycopath : Antisocial Personality Disorder (APD)Ciri-ciri (pada masa kanak-kanak):• Pembunuhan berantai• Kebal terhadap hukuman orang tua• Tidak peka terhadap rasa sakit• Tidak ada kerja selain yang disukainya• Orang tua menyerah• Suka menyiksa binatang• Suasananya menjadi buruk- Pro-kontra: tetap dilakukan (Forensic
Psychiatrist)
Schizophrenia : tidak dihukum pidana (dihapuskan)
Infanticide• KUHP pasal 340, 341 dan 342.
KUHP pasal 341:seorang ibu yang takut diketahui ia sudah melahirkan anak, pada ketika anak itu dilahirkan atau tidak berapa lama sesudah dilahirkan, dengan sengaja menghilangkan nyawa anak itu dipidana karena bersalah melakukan pembunuhan anak, dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun→ dihukum
Expert witnes (Forensic psychiatrist)• Peran forensic psychiatrist sangat penting• Psychiater yang menjelaskan perihal
mental disease/disorder pelaku kriminal di pengadilan
• Merupakan salah satu alat bukti syah → KUHAP pasal 184 → keterangan ahli
Proses penegakkan hukum:
Penyelidik/penyidik (polisi) → penuntut (jaksa) → pengadilan/court (hakim)
Prosedur mendapatkan keterangan ahli (Forensic Psychiatrist):
Polisi → Jaksa → Hakim → Forensic Psychiatry↓Forensic Psychiatry
Tata cara pemintaan Visum et Repertum psychiatricum:
• Diminta hakim• Yang diperiksa adalah pelaku• Pada waktu persidangan
Hakim dalam menentukan perkara:
1. Keyakinan para hakim yang mengadili2. Alat bukti syah
Terima kasih