ASSESMEN PSIKOLOGI KLINIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PSIKOLOGI KLINIS

Citation preview

ASSESMEN PSIKOLOGI KLINIS

ASSESMEN PSIKOLOGI KLINISARIESKA APRILA1371042058KELAS : CSEJARAH ASSESMENPada awalnya dikenal sebagai psikodiagnosis. Istilah asesmen pertama kali dikenal sebagai istilah psikologis dalam buku Assesment of Man, mengenai aktivitas OSS Amerika Serikat yang berisi laporan kegiatan menyeleksi calon untuk melaksanakan misi khusus dalam Perang Dunia II.Dalam bidang psikologi, asesmen dilakukan untuk keperluan seleksi calan karyawan, memilih jurusan dalam bidang pendidikan. Untuk bidang klinis, khususnya menyangkut kegiatan menemukan sumber gangguan untuk masalah deviasi perilaku dan disabilitas.DEFINISI ASSESMENMenurut Sunberg, 1977 (Wiramihardja, 2009) assesmen dapat didefinisikan sebagai seperangkat proses yang digunakan seseorang atau beberapa orang untuk mengembangkan kesan dan citra, membuat keputusan dan mengecek hipotesis mengenai pola karakteristik orang lain yang menentukan perilakunya dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Kendal, 1982, (Wiramihardja, 2009) assesmen klinis merupakan proses pengumpulan informasi mengenai klien atau subjek untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai seseorang.Assesment memiliki makna yaitu menilai atau menaksirkan hasil pemeriksaan.TUJUANDeskripsi: Untuk mendeskripsikan kepribadian klien dengan melihat interaksi individu dan lingkungannya.

Diagnosa : menyimpulkan suatu penyakit terhadap gejala-gejala yang ada.

Prediksi : untuk memprediksikan atau meramalkan perilaku tertentu.SASARAN ASSESMENPsikolog klinis dapat memusatkan perhatiaannya terhadap;Disfungsi psikologis individual, memperhatikan abnormalitas atau kekurangan dalam aspek pikiran, emosi atau tindakannya.Memusatkan perhatian untuk menemukan kekuatan klien, dalam hal kemampuan, keterampilan atau sensitivitas yang menjadi target evaluasi.Dapat melakukan evaluasi dan melukiskan kepribadian klien, dengan menyelenggarakan tes, observasi dan wawancara untuk membantu menemukan kebutuhan, motivasi, pertahanan dan pola perilaku klien.ALASAN ASSESMEN (1)RISETDalam riset, assemen dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang spesifik dalam menangani perilaku normal maupun abnormal atau mengalami disfungsi psikologis dan dirancang untuk mendapatkan informasi baru yang dapat meningkatkan pemahaman mengenai pemfungsian manusia.Riset juga digunakan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan instrumen assesmen yang ada dan mengembangkan metode assesmen baru yang dapat digunakan dikemudian hari.

ALASAN ASSESMEN (2)PENYARINGAN DAN DIAGNOSISFungsi penyaringan dalam assesmen meliputi kegiatan memilih dan mengelompokkan orang, menggunakan kemampuan klinikus untuk mengembangkan metode assesmen, mengumpulkan data dan membuat keputusan.Dengan assesmen, klinikus dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat.

EVALUASI ATAS INTERVENSI KLINISTanpa assesmen, klinikus tidak dapat mengevaluasi efek intervensi. Data dapat dihimpun melalui assesmen untuk menentukan kekuatan, kelemahan, dan keparahan permasalahan psikologis klien baik sebelum, saat maupun setelah intervensi diselenggarakan.

METODE ASSESMEN (1)WawancaraDalam psikologi klinis, wawancara merupakan proses dimana pewawancara harus waspada mengenai intonasi suara, kecepatan bicara dan sensitivitas untuk ditanya secara langsung dari matanya. Hal yang penting dalam wawancara klinis adalah vokal, tetapi pewawancara harus memerhatikan pesan nonverbal. Tujuan utama dari wawncara adalah mendapatkan pemahaman atas pola hidup klien yang karakteristik.Sullivan menyarankan bahwa wawancara seharusnya terjadi dalam suatu tampilan dimana klien menangkap beberapa pengalaman. Pewawancara harus membangun suasana bagi klien agar dapat belajar sesuatu secara pribadi. METODE ASSESMEN (2)ObservasiAssemen atas observasi adalah pemahaman bahwa perilaku yang dilakukan mengartikan atau menjadi tanda dari situasi kejiwaan. Sehingga terdapat suatu gejala yang nampak dalam perilaku seseorang. TestMetode yang paling sering dipakai adalah metode tes, karena metode ini memiliki stimulus yang telah terstandarisasi. Tes ini terbagi dua yaitu terstruktur dan tidak terstruktur. Pada tes terstruktur, subjek menjawab pertanyaan secara tegas. Sedangkan pada tes tidak terstruktur subjek diberi kebebasan dalam menjawab pertanyaan.

METODE ASSESMEN (3)Life RecordRiwayat hidup dapat mendasari permasalahan yang saat ini dialami oleh klien. Pada umumnya riwayat hidup diwujudkan melalui catatan harian yang dapat mengungkapkan kejadian masa lalu. Dalam proses assesmen dapat dengan menafsirkan berbagai peristiwa yang dialami klien, dilakukan serta yang dipikirkan oleh klien shingga dapat menemukan kepribadian apa yang dimilikinya. Klinikus juga dapat menduga apa yang menjadi penyebab klien mengalami gangguan dan jenis gangguan.METODE ASSESMEN (4)Behavioral AssesmenPendekatan behavioral dalam assemen mengarahkan pada contoh perilaku yang langsung ditangkap dalam proses observasi. Pendekatan in dirancang untuk menggambarkan pola perilaku kehidupan nyata subjek dan akibat dari keadaan lingkungan terhadap pola-pola perilaku. Kunjungan rumahKunjungan rumah dilakukan untuk memahami kehidupan alamiah klien di rumah dan keadaan serta pola kehidupan keluarga klien. Termasuk setiap pola relasi antaranggota keluarga dan perannya masing-masing.JENIS-JENIS ASSESMEN PSIKOLOGI KLINISASSESMEN PEMFUNGSIAN INTELEKTUALAssesmen yang paling spektakuler oleh SIR FRANCIS GALTON pada tahun 1869. Intelektual merupakan kemampuan umum yang disebut sebagai intelligensi.Pada tahun 1980, Wechsler menguraikan inteligensi sebagai masalah, ialah bagaimana seseorang melakukan tindakan menghasilkan kinerja intelektual dalam relasinya dengan teman sebaya.Kemampuan dan kapasitas mutlak relatif dengan orang lain harus diprtimbangkan jika mengases intelektual.Sumber inteligensi adalah genetika, lingkungan dan genetika-lingkungan.

ALAT TES INTELIGENSI (1)STANFORD-BINET INTELLIGENCE SCALETerdiri dari 30 pertanyaan yang dimulai dari sangat mudah sampai tersukar.Mengukur kemampuan sensori dan perseptual, seperti juga keterampilan verbal.

WAIS (wechsler Adult Intelligence Scale)Memiliki enam subtes yang terkombinasikan dalam bentuk skala pengukuran keterampilan verbal dan lima subtes membentuk suatu skala pengukuran keterampilan tindakan.ASSESMEN KEPRIBADIAN Asesmen kepribadian merupakan istilah yang umum dalam upaya untuk menemukan pola perilaku dan pola pikiran atau penyesuaian seseorang secara khas terhadap lingkungannya.Pendapat psikoanalisis tentang adanya substansi yang direpresi tidak dapat dihindari.Perilaku yang disadari sering dilatarbelakangi kebutuhan atau motivasi tidak sadar.Laporan kepribadian menggunakan teori-teori dengan pendekatan psikodinamik.Sifat khas dalam laporan kepribadian adalah bersifat dinamis yang menggambarkan interaksi antar komponen dalam kepribadia, sehingga melahirkan suatu pola perilaku yang khas.ASSESMEN KEPRIBADIANProjective assessmentBerkembang dari perspektif teoritis yang menampilkan karakteristik dinamis sebagai inti kepribadian.Metode dasarnya melibatkan upaya menyiapkan subjek dalam suatu bentuk kisah, ambifus, dan hampir tanpa isi.Berdasarkan teoti psikodinamik mengenai kepribadian, proyeksi dilihat sebagai alat yang sensitif bagi aspek tak sadar perilaku.Lindzey, teknik proyektif merupakan alat yang dianggap memiliki sensitivitas yang khusus untuk aspek perilaku yang tertutup dan tak sadar.Projective assessmentProjective assessment alat yang memungkinkan mengungkap motif, nilai, keadaan emosi, kebutuhan yang sukar diungkap dalam situasi wajar dengan cara individu memproyeksikan pribadinya melalui objek diluar individu.Tes RorschachHoltzman Inkblot Technique (HIT)Thematic Apperception Test (TAT)

ASSESMEN KEPRIBADIANObjective AssessmentObjective Assessment adalah satu tes yang berusaha untuk meliputi senua bidang utama dari prestasi siswa, untuk menghasilkan satu profil dari setiap prestasi individu yang tengah dites.Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)California Psychological Inventory (CPI)Millon Clinical Multiaxial Inventory (MCMI)

ASESMEN PEMFUNGSIAN NEUROPSIKOLOGISAsesmen neuropsikologis melibatkan pengukuran tanda-tanda perilakuyang mencerminkan kesehatan atau kekurangan dalam fungsi otak.Tiga kegiatan psikolog klinis dalam asesmen neuropsikologis yaitu menyangkut fokus perhatian asesmen, sejumlah alat tes neuropsikologis yang utama daan bukti-bukti riset menyangkut reliabilitas dan validitas tes untuk asesmen neuropsikologis.

TES ASESMEN NEUROPSIKOLOGITes persepsi visual : Test of Facial Perception (ToFR), Hidden Figure an Hidden Word Test (HFaHWT)Tes persepsi pendengaran : Seashore Rhythm TestTes koordinasi motorik : Finger Oscillation TestTes memory : wechsler Memory ScaleTes kemampuan verbal : Aphasia ScreeingTest

ASESMEN PERILAKUPendekatan perilaku dalam asesmen terpusat pada mengidentifikasi perilaku speifik klien atau sistem lingkunagn yang mungkin memerlukan perubahan.Asesemen perilaku merupakan pendekatan situasi spesifik, dimana variasi spesifik dalam keadaan lingkungan dengan teliti untuk menentukan peranan mereka terhadap pemfungsian klien.Landasan penggunaan asesmen perilaku adalah perspektif perilaku dimana pemfungsian manusia dilihat sebagai produk dari interaksi yang terus menerus antara pribadi dan situasi.

ASESMEN PERILAKUAda lima metode dalam asesmen perilaku, yaituObservasi naturalistik : mengamati secara langsung dalam situasi yang dirasakan klien secara aktual.Pemantauaan sendiri : terjadi saat orang bertindak sebagai observer atas tindakan dan interaksinya sendiri. Laporan diri : menekankan pencatatan respon-respon spesifik.Observasi analog : dapat dilakukan dengan paper and pencil, audiotape, role play test dan stimulasi. Observasi dan reting dengan orang terdekat : orangtua, pengasuh atau teman bermain diminta untuk melakukan observasi langsung dan membuat peringkat atas perilaku klien.