STRATEGI EPIDEMIOLOGISumedi Sudarsono

Sudah dijelaskan tujuan Epidemiologi ada.(4).

(1). Menjelaskan mekanisme penyebab peny.

Penyebab peny banyak jenisnya & blm jelas.

Utk menjelaskan penyebab peny diperlukan

Strategi Epidemiologi.

1. Pengumpulan Data.

2. Membuat hipotesis baru.

3. Menguji Hipotesis.

(1). Menjelaskan mekanisme penyebab

penyakit. Upaya pencegahan.

(2). Menjelaskan Riwayat Alamiah perjalanan

penyakit.

(3). Menjelaskan Pola penyebaran penyakit

setempat.

(4). Membantu Administrasi Keseh setempat.

Pada PENGUMPULAN DATA dilakukan dengan penelitian (studi) deskriptif.

Penelitian Epidemiologi ada dua macam :

1. Studi deskriptif.

2. Studi Analitik.

( Utk menguji / membuktikan hipotesis ).

Studi Deskriptif :

1. Stu. Des. satu orang pasien / stu kasus.

2. Stu. Des. bbrp orang pasien.

3. Stu. Longitudinal / Insidence.

4. Stu. Cross-sectional / Prevalence.

5. Stu. PSP / KAP.

( Knowledge Attitude & Practice ).

Tahap I : PENGUMPULAN DATA.

Pada survei data yg dikumpulkan ialah

data tentang variabel Who, When & Where.

Siapa yg sakit, laki-laki atau perempuan,

umur berapa, berpendidikan apa, apa pula

pekerjaannya, status perkawinan, dsb.

Tahap II : MEMBUAT HIPOTESIS.

Hipotesis Epidemiologi yg baik mencakup :

1. Populasi (population).

2. Agent penyebab penyakit.

3. Dosis agent.

4. Sakit apa (Effect).

5. Masa tunas (Inkubasi).

Pada org. dewasa yg. blm. pernah terpajan

dg tifes perut, bila kemasukan 10 juta basil

tifes perut, berakibat 50% dari mereka akan

jatuh sakit tifes perut dlm waktu 30 hari.

1. Populasi : orang dewasa yg blm. pernah.

2. Agent : basil tifes perut.

3. Dosis agent : 10 juta.

4. Effect : sakit tifes perut.

5. Inkubasi : 30 hari.

1. Makan es buah diare.

( Agent ) ( Effect )

Ada tiga unsur yg tidak dipenuhi.

2. Di daerah yg tanahnya tidak mengandung

Yodium, banyak yg sakit gondok endemik.

Ada tiga unsur yg tidak dipenuhi.

Cara MEMBUAT HIPOTESIS.

Cara membuat hipotesis ada empat :

1. Method of Difference.

2. Method of Agreement. ( Mill.)

3. Method of Concomitent Variation.

4. Method of Analogy. ( Ked Cina,India kuno.)

Tahap III : MENGUJI HIPOTESIS.

Utk menguji Hipotesis digunakan Studi

Epidemiologi Analitik :

1. Studi Kohort (Cohort Study).

2. Studi Kasus-kontrol (Case-control Study).

3. Studi Experiment.

(1). Method of Difference.

Membuat Hipotesis berdsrkan Perbedaan.

Misalkan Wilayah A dan Wilayah B.

DBD (++) DBD (-)

Nyamuk Aedes (++) Nyamuk Aedes (-)

Tampung air (++) Tampung air (-)

Hipotesis : Hal-hal yg berbeda mungkin menjadi

penyebab timbulnya penyakit DBD.

Method of difference.

Frekuensi peny. berbeda nyata pd dua

keadaan yg berbeda ( wilayah A & wil. B ).

Bbrp. faktor yg ADA pd satu wilayah (A) tetapi

TIDAK ada pd wilayah (B), maka faktor-faktor

tsb mungkin yg menjadi penyebab timbulnya

penyakit.

Misal : Kanker leher rahim ( Ca cervix ).

Pada perempuan (++) Biarawati (-)

Perbedaan yg ada antara perempuan biasa

dan Biarawati ialah aspek reproduksi.

Perempuan biasa menikah, biarawati tidak.

Hipotesis : Faktor reproduksi mungkin sebab

timbulnya Ca cervix.

(2). Method of Agreement.Membuat Hipotesis berdskan. Persamaan.

Wil. (A) muntaber (++) Wil. (B) muntaber (++)

Kontak dg pasien (+) Kontak (+)

Pdd padat (+) Padat (+)

Air tercemar (+) Tercemar (+)

Hal-hal yg bersifat umum sama pd dua wilayah

tsb (air), menjadi penyebab timbulnya peny.

Method of agreement.

Bila suatu faktor selalu ada pada dua wilayah

yg berbeda (A & B), yg ada hubungannya dg

adanya peny. maka faktor tsb mungkin men-

jadi penyebab timbulnya penyakit.

(3).Method of concomitant variation Membuat Hi. berdsk. perbedaan yg bertingkat.

Pada Peny Jantung Koroner (PJK).

Intake kolesterol : Tinggi, sedang, rendah.

Caries dentis dg kadar Flour dl air minum.

Flour cukup, sedang, kurang caries dentis.

Method of concomitant variation.

Suatu faktor yg frekuensinya / kekuatannya

bertingkat sesuai dg frekuensi penyakit,

( suatu yang kuantitatif ), maka faktor tsb

mungkin menjadi penyebab timbulnya peny.

(4). Method of Analogy.

Membuat Hi. berdsrkan Analogi / Deduktif.

Penyebaran suatu peny. baru menyerupai

peny. lama yg secara lengkap telah diket.

Faktor yg bersamaan ada pada keduanya,

mungkin menjadi penyebab timbulnya peny.

==========o0o==========