Upload
muhammad-nashuha
View
17
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
58
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Bisnis Astrido Grup diawali dengan didirikannya CV Sumber Jaya Motor pada tahun 1974
bertempat di Jalan Batu Tulis Raya Jakarta sebagai perusahaan perdagangan kendaraan
bermotor dan karoseri minibus. Empat tahun kemudian perusahaan ini memperoleh
kepercayaan dari Toyota untuk diangkat sebagai dealer resmi Toyota.
Seiring dengan perkembangan dan berjalannya waktu serta tuntutan keberadaan dealer
yang semakin besar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, pada tahun 1984 status CV
Sumber Jaya Motor berubah menjadi PT Astrido Jaya Mobilindo.
Nama Astrido semakin dikenal dan dipercaya di Jakarta hal ini nampak pada Toyota Kijang
hasil kreasi Astrido sendiri yang mendapat perhatian dan tempat di hati masyarakat. Terbukti
dari populernya model-model yang dikeluarkan seperti : Kijang Levin, Road Master, Rover
dan Roverace. Sementara itu, outlet-outlet Astrido semakin tumbuh dan berkembang serta
dilengkapi dengan bengkel-bengkel modern sesuai dengan standar Toyota.
Astrido Grup semakin besar diantaranya dengan ditunjuknya Astrido sebagai dealer resmi
Daihatsu pada tahun 1986 dan dealer resmi Isuzu di tahun 1992. Untuk mengembangkan
dan meluaskan jangkauan usaha dan investasinya, Astrido-pun masuk ke bidang usaha jasa
pembiayaan dan keuangan. Saat ini, Astrido Grup memiliki 4 bidang bisnis yaitu unit bisnis
otomotif, unit bisnis pembiayaan dan keuangan, unit bisnis manufaktur komponen dan unit
bisnis lain-lain (ritel dan perdagangan).
59
Astrido Fatmawati sebagai bagian dari Astrido Grup diresmikan pada tahun 1994. Sebagai
salah satu dealer resmi Toyota selain dalam hal penjualan, Astrido Fatmawati juga
memberikan jasa pelayanan purna jual, seperti servis dan maupun penjualan suku cadang
mobil. Hal ini mengacu pada visi perusahaan yakni untuk menjadi dealer pilihan pelanggan,
serta misi perusahaan untuk selalu memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan serta
terus mengembangkan kualitas SDM.
Gambar 4.1 Logo Astrido
4.1.2 Visi Perusahaan
Menjadi dealer pilihan pelanggan
4.1.3 Misi Perusahaan
Selalu memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan serta terus mengembangkan
kualitas SDM
60
4.1.4 Struktur Perusahaan
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Astrido Fatmawati Tahun 2009
Adapun job description pada struktur organisasi Astrido Fatmawati adalah sebagai
berikut :
Branch manager 1. Mengelola sumber daya manusia, target dan performance daripada cabang
dalam lingkup sales dan after sales.
2. Menjaga konsistensi kepuasan pelanggan serta memonitor keuangan.
Customer Relation Coordinator Menjaga standar pelayanan perusahaan dan sebagai mediasi antara konsumen
dengan perusahaan.
Sales Supervisor Memonitor pencapaian sales.
Branch Manager
Sales Supervisor
AdministrationHead
Customer Relation
Coordinator
Service Manager
Wiraniaga AdministrationStaff
61
Wiraniaga Menjual dan mencapai target, dan juga menjaga kepuasan daripada pelanggan.
Service Manager Mempertahankan performance daripada bengkel.
Administration Head Mengelola keuangan yang berkaitan dengan segala jenis penerimaan dan
pengeluaran.
Administration Staff Membuat laporan-laporan dan mengerjakan tugasnya sesuai dengan yang telah
ditentukan (contohnya seperti pengajuan STNK, stok, dll).
4.2 Profil Responden
4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Pria 74 82,2%
Wanita 16 17,8%
Total 90 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden pria sebesar 82,2% (74
orang), sedangkan untuk jumlah responden wanita sebesar 17,8% (16 orang). Ini
menunjukkan lebih banyak responden pria dibandingkan wanita. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat gambar berikut ini :
62
82%
18%
PriaWanita
Gambar 4.3 Jenis Kelamin Responden
4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berikut ini data mengenai profil responden berdasarkan pekerjaannya, dimana responden
merupakan konsumen yang sedang berkunjung ke show room mobil Astrido Fatmawati dan
memiliki pengetahuan mengenai Toyota Avanza, serta pelanggan yang sedang melakukan
servis mobil Toyota Avanza di bengkel Astrido Fatmawati. Peneliti kemudian menyebarkan 90
kuesioner ke responden dengan persetujuan terlebih dahulu dengan responden untuk
mengisi kuesioner. Maka diperoleh data profil responden berdasarkan pekerjaannya :
Tabel 4.2 Pekerjaan Responden
Pekerjaan Jumlah Presentase
Mahasiswa 27 30%
Pegawai Swasta 24 26,7%
Lainnya 39 43,3%
Total 90 100%
Sumber: Data Primer, 2009
63
Mayoritas dari responden penelitian ini berprofesi sebagai mahasiswa (30%) dan juga
pegawai swasta (26,7%). Beragam responden lainnya (43,3%) terbagi-bagi dalam profesi
antara lain : ahli perencana proyek, akuntan, arsitek, asisten manajer, customer service,
finance, IT specialist, konsultan, kontraktor, sales, teknisi, dan masih banyak lagi. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat di gambar di bawah ini :
Gambar 4.4 Pekerjaan Responden
4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3 Usia Responden
Usia Jumlah Presentase
21-30 42 46,7%
31-40 30 33,3%
41-50 13 14,4%
51-60 5 5,6
Total 90 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden berusia 21-30 tahun
berjumlah 42 orang (47%); usia 31-40 tahun berjumlah 30 orang (33%); usia 41-50 tahun
30%
27%
43% mahasiswapegawai swastalainnya
64
berjumlah 13 orang (14%); dan usia 51-60 tahun berjumlah 5 orang (6%). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini :
47%
33%
14%6%
21-3031-4041-5051-60
Gambar 4.5 Usia Responden
4.3 Transformasi Data
Data hasil penyebaran kuesioner untuk mencari variabel emotional branding Toyota Avanza
(X), variabel brand image / citra merek Toyota Avanza (Y) dan variabel keputusan pembelian
produk Toyota Avanza (Z). Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner merupakan
data dalam skala ordinal.
Sebelum masuk pada uji validitas dan reliabilitas, data yang diperoleh dari hasil penyebaran
kuesioner (variabel X,Y dan Z) tersebut harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi data
dalam skala interval (mempunyai jarak antar datanya), dimana akan diubah menjadi interval
menggunakan program Metode Successive Interval (MSI).
Pengolahan data menjadi interval haruslah didapatkan seluruh hasil penyebaran kuesioner
dari jumlah responden yang diteliti (totalnya 90 responden) dan transformasi data yang
dilakukan tersebut harus dibagi dalam masing-masing variabel. Pertanyaan 1 sampai dengan
12 (butir1-butir12) memiliki 5 opsi jawaban pertanyaan yaitu Sangat Tidak Setuju (STS),
Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (R), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS) yang kemudian
65
dibobotkan dimana STS mempunyai bobot sama dengan 1, TS mempunyai bobot sama
dengan 2, R mempunyai bobot sama dengan 3, S mempunyai bobot sama dengan 4, dan SS
mempunyai bobot 5.
Setelah dilakukan tranformasi data dari berskala ordinal ke interval dengan menggunakan
Metode Successive Interval (MSI) terhadap jawaban dari pertanyaan variabel X, Y dan Z,
didapat nilai baru dari data dengan perubahan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Transformasi untuk variabel X
Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai baru (Interval)
butir1-butir4 1 1 2 1,43 3 2,13 4 3,58 5 5,06
Tabel 4.5 Hasil Transformasi untuk variabel Y
Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai baru (Interval)
butir5-butir11 1 1 2 1,84 3 2,61 4 3,98 5 5,46
66
Tabel 4.6 Hasil Transformasi untuk variabel Z
Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai baru (Interval)
butir12 1 1 2 1,49 3 1,71 4 3,30 5 4,91
Untuk dapat melihat hasil seluruh transformasi data secara keseluruhan, dapat dilihat pada
bagian lampiran.
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, perlu dilakukan terlebih dahulu uji vailiditas
dan reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan kuesioner agar nantinya data-data yang
diperoleh akurat dan dapat diandalkan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan interval
kepercayaan 95%, tingkat signifikan 5% dan akan diuji pada 30 responden pertama yang
mengisi kuesioner (nantinya akan diperoleh df = 28) dan r-tabel sebesar 0,31.
Nilai akan dinyatakan valid apabila nilai r-hitung > r-tabel. Sedangkan untuk reliabilitas, akan
dinyatakan reliabel apabila cronbachs alpha > 0,6.
Tabel 4.7 Uji Validitas
No Corrected Item-Total Correlation Nilai r Keterangan
Butir1 .485 0.31 Valid Butir2 .575 0.31 Valid Butir3 .393 0.31 Valid Butir4 .532 0.31 Valid Butir5 .581 0.31 Valid
67
Butir6 .648 0.31 Valid Butir7 .548 0.31 Valid Butir8 .643 0.31 Valid Butir9 .364 0.31 Valid Butir10 .709 0.31 Valid Butir11 .448 0.31 Valid Butir12 .735 0.31 Valid
Tabel 4.8 Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.857 12
Sumber : SPSS versi 13
Perhitungan valid atau tidaknya sebuah butir pertanyaan ditentukan melalui perbandingan
nilai korelasi total dengan nilai r (r-tabel). Dari hasil pengolahan data, dapat diketahui bahwa
seluruh 12 butir pertanyaan valid, tidak terdapat pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan
juga dapat dikatakan reliabel (masuk akal) dikarenakan cronbachs alpha lebih besar dari
0,6.
4.5 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menjelaskan apakah sebuah distribusi data bisa dikatakan
normal atau tidak.
4.5.1 Uji Normalitas Variabel X (Emotional Branding)
Dapat dilihat tabel Q Q Plot berikut ini, dimana jika suatu distribusi data normal maka
data akan tersebar di sekeliling garis.
68
Gambar 4.6 Normal Q-Q Plot Emotional Branding
4.5.2 Uji Normalitas Variabel Y (Brand Image)
Dapat dilihat tabel Q Q Plot berikut ini, dimana jika suatu distribusi data normal maka
data akan tersebar di sekeliling garis.
69
Gambar 4.7 Normal Q-Q Plot Brand Image
4.6 Penilaian Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Toyota Avanza
Di bawah ini merupakan tabel yang mempengaruhi penilaian para responden untuk
melakukan pembelian produk Toyota Avanza :
Tabel 4.9 Keputusan Pembelian Produk Toyota Avanza
Keputusan Pembelian Jumlah Persentase
Gas buang ramah lingkungan 1 1,1%
Kualitas produk dan re-sale
value yang tinggi
1 1,1%
70
Kendaraan keluarga
fungsional (kapasitas)
1 1,1%
Hemat bahan bakar 65 72,3%
Harga terjangkau 22 24,4%
Total 90 100%
Berdasarkan data diatas, pertimbangan utama yang mempengaruhi penilaian para responden
dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian produk Toyota Avanza, dapat
dilihat bahwa sebagian besar responden mempertimbangkan dari segi hemat bahan bakar
yaitu sebesar 72,3% (73%); disusul pertimbangan dari segi harga yang terjangkau yaitu
24,4% (24%); dan lainnya yaitu pertimbangan dari segi kendaraan keluarga fungsional
(kapasitas), kualitas produk beserta re-sale value yang tinggi, dan gas buang ramah
lingkungan dimana masing-masing sebesar 1,1%.
Gambar 4.8 Penilaian Responden dalam Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, rata-rata penilaian responden terhadap
keputusan pembelian produk Toyota Avanza adalah 3.63, yang berarti mayoritas responden
3%
73%
24%
LainnyaHemat bahan bakarharga terjangkau
71
setuju bahwa hemat bahan bakar menjadi pertimbangan utama mereka dalam
mempengaruhi dan mengambil keputusan untuk melakukan pembelian produk Toyota
Avanza.
4.7 Analisa Korelasi antar Variabel X, Y dan Z
Untuk mengetahui hubungan / korelasi antar variabel X (Emotional Branding), Y (Brand
Image) dan Z (Keputusan Pembelian / Purchasing Decision) digunakan program SPSS
dengan hasil perhitungan sebagai berikut :
Tabel 4.10 Correlations
Correlations
EB BI PD
EB 1.000 .651 .626
BI .651 1.000 .784
Pearson Correlation
PD .626 .784 1.000
EB . .000 .000
BI .000 . .000
Sig. (1-tailed)
PD .000 .000 .
EB 90 90 90
BI 90 90 90
N
PD 90 90 90
4.7.1 Analisa Korelasi antara Variabel Emotional Branding (X) dengan Brand
Image (Y)
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diketahui bahwa korelasi antara variabel emotional branding
(X) dengan brand image (Y) adalah sebesar 0,651. Yang artinya adalah hubungan antara
kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.
72
Sumbangan emotional branding Toyota Avanza adalah sebesar R = r x 100% = (0,651) x
100% = 42,4%. Artinya sumbangan 42,4% variabel brand image (Y) Toyota Avanza
dijelaskan oleh variabel emotional branding (X) dan sisanya 57,6% ditentukan oleh variabel
lain di luar penelitian ini.
Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar-benar signifikan atau dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan 2 variabel.
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara penerapan emotional branding Toyota
Avanza terhadap brand image Toyota Avanza
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara penerapan emotional branding Toyota Avanza
terhadap brand image Toyota Avanza
Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak signifikan.
Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya signifikan.
Dikarenakan sig. = 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diambil
kesimpulan yaitu ada hubungan yang signifikan antara penerapan emotional branding Toyota
Avanza terhadap brand image Toyota Avanza.
4.7.2 Analisa Korelasi antara Variabel Brand Image (Y) dengan Keputusan
Pembelian / Purchasing Decision (Z)
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diketahui bahwa korelasi antara variabel brand image (Y)
dengan keputusan pembelian / purchasing decision (Z) adalah sebesar 0,784. Yang artinya
adalah hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.
Sumbangan brand image Toyota Avanza adalah sebesar R = r x 100% = (0,784) x 100%
= 61,5%. Artinya sumbangan 61,5% variabel keputusan pembelian produk (Z) Toyota
73
Avanza dijelaskan oleh variabel brand image (Y) dan sisanya 38,5% ditentukan oleh variabel
lain di luar penelitian ini.
Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar-benar signifikan atau dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan 2 variabel.
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara brand image Toyota Avanza terhadap
keputusan pembelian produk Toyota Avanza
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara brand image Toyota Avanza terhadap keputusan
pembelian produk Toyota Avanza
Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak signifikan.
Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya signifikan.
Dikarenakan sig. = 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diambil
kesimpulan yaitu ada hubungan yang signifikan antara brand image Toyota Avanza terhadap
keputusan pembelian produk Toyota Avanza. Apabila brand image meningkat maka semakin
besar dampaknya pada keputusan pembelian produk Toyota Avanza.
4.7.3 Analisa Korelasi antara Variabel Emotional Branding (X) dengan Keputusan
Pembelian / Purchasing Decision (Z)
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diketahui bahwa korelasi antara variabel emotional branding
(X) dengan keputusan pembelian / purchasing decision (Z) adalah sebesar 0,626. Yang
artinya adalah hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.
Sumbangan emotional branding Toyota Avanza adalah sebesar R = r x 100% = (0,626) x
100% = 39,2%. Artinya sumbangan 39,2% variabel keputusan pembelian produk (Z) Toyota
74
Avanza dijelaskan oleh variabel emotional branding (X) dan sisanya 60,8% ditentukan oleh
variabel lain di luar penelitian ini.
Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar-benar signifikan atau dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan 2 variabel.
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara emotional branding Toyota Avanza terhadap
keputusan pembelian produk Toyota Avanza
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara emotional branding Toyota Avanza terhadap
keputusan pembelian produk Toyota Avanza
Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak signifikan.
Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya signifikan.
Dikarenakan sig. = 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diambil
kesimpulan yaitu ada hubungan yang signifikan antara emotional branding Toyota Avanza
terhadap keputusan pembelian pembelian produk Toyota Avanza. Apabila emotional branding
meningkat maka semakin besar dampaknya pada keputusan pembelian produk Toyota
Avanza.
Tabel 4.11 Sifat Hubungan Korelasi X, Y, dan Z
Hubungan Korelasi Sifat Hubungan
X dengan Y 0.651 kuat, searah, dan signifikan
X dengan Z 0.626 Kuat, searah, dan signifikan
Y dengan Z 0.784 Kuat, searah, dan signifikan
75
4.8 Pengujian Analisis Jalur (Path Analysis)
Langkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi 2, yaitu secara keseluruhan dan secara
individu untuk 2 struktur yang dipecah juga menjadi sub-struktur 1 dan sub-struktur 2.
Berikut ini merupakan kerangka hubungan antar jalur (antara variabel X terhadap Y, variabel
X terhadap Z, dan variabel Y terhadap Z) :
Gambar 4.9 Struktur Pengaruh X, Y dan Z
4.8.1 Pengujian Sub-Struktur 1
Analisis Pengaruh Emotional Branding Terhadap Brand Image
Pengujian secara individual antara variabel emotional branding (X) dan variabel brand image (Y)
Emotional Branding (X)
Brand Image (Y)
Keputusan Pembelian
(Z)
yx
2
z zx zy
1
y
76
Gambar 4.10 Sub-Struktur 1
Persamaan struktural untuk sub-struktur 1 :
Y = yx + y 1
a. Pengujian secara keseluruhan
Tabel 4.12 Anova
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 10.741 1 10.741 64.797 .000a
Residual 14.587 88 .166 1
Total 25.328 89
a. Predictors: (Constant), EB
b. Dependent Variable: BI
Berdasarkan tabel 4.12, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ho : Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding secara
signifikan terhadap variabel brand image.
Ha : Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding secara
signifikan terhadap variabel brand image.
Emotional Branding (X)
Brand Image (Y)
yx
y
1
77
Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan
nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan :
1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig.
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
2. Jika nilai probabilitas Sig. Lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig.
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) = 0,000 maka diambil
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima (Sig. 0,05). Oleh sebab itu, pengujian
secara individual dapat dilakukan.
Tabel 4.13 Model Summary
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .651a .424 .418 .40714
a. Predictors: (Constant), EB
Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan meilihat R Square
pada tabel 4.13, bahwa R2 = 0.424 = 42,4%. dan besarnya pengaruh variabel lain yang
mempengaruhi nilai Y diluar penelitian ini adalah sebesar 100% - 42,4% = 57,6%.
Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang
mempengaruhi dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut :
R2 yx = 0.424
Y 1 = 1 R2 yx
= 1- 0.424 = 0.759
78
b. Pengujian secara individual
Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding terhadap variabel brand image
Tabel 4.14 Coefficients
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 1.646 .325 5.071 .0001
EB .636 .079 .651 8.050 .000
a. Dependent Variable: BI
Ho : Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding secara
signifikan terhadap variabel brand image.
Ha : Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding secara
signifkan terhadap variabel brand image.
Dari tabel 4.14 Coefficients, diketahui bahwa nilai variabel emotional branding mempunyai
nilai sig. sebesar 0.000, yang kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai
probabilitas Sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 (0.000 0.05), maka Ho di tolak dan
Ha diterima, yang artinya signifikan. Terbukti bahwa ada pengaruh atau kontribusi antara
variabel emotional branding (X) secara signifkan terhadap variabel brand image (Y).
79
Gambar 4.11 Sub-Struktur 1 beserta Koefisien Jalur
Persamaan struktural untuk sub-struktur 1 adalah sebagai berikut :
Y = yx + y 1
Y = 0,651 X + 0,759 1
Dari persamaan struktural sub-struktur 1 ini dapat diartikan bahwa :
Hubungan emotional branding (X) terhadap brand image (Y) adalah sebesar 0,651.
Penerapan emotional branding (X) mempengaruhi brand image (Y) Toyota Avanza sebesar
42,4% dan sisanya (57,6%) variabel brand image (Y) dipengaruhi oleh variabel lainnya di
luar penelitian.
4.8.2 Pengujian Sub-Struktur 2
Analisis Pengaruh Emotional Branding dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Toyota Avanza
Pengujian secara simultan emotional branding (X) dan brand image (Y) terhadap keputusan pembelian (Z) produk Toyota Avanza
Emotional Branding (X)
Brand Image (Y)
0,651
0,759
1
80
Gambar 4.12 Sub-Struktur 2
Persamaan struktural untuk sub-struktur 2 :
Z = zx X + zy Y + z 2 a. Pengujian secara simultan (keseluruhan)
Tabel 4.15 Anova
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 37. 215 2 18.608 76.756 .000a
Residual 21.091 87 .242 1
Total 58.036 89
a. Predictors: (Constant), BI, EB
b. Dependent Variable: PD
Emotional Branding (X)
Brand Image (Y)
Keputusan Pembelian
(Z)
2
z zx zy
81
Berdasarkan tabel 4.15, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ho : Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding dan
brand image secara simultan dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian
produk Toyota Avanza.
Ha : Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding dan brand
image secara simultan dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian produk
Toyota Avanza.
Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan
nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan :
1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig.
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
2. Jika nilai probabilitas Sig. Lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig.
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) = 0,000 maka keputusannya
adalah Ho ditolak dan Ha diterima (Sig. 0,05). Oleh sebab itu, pengujian secara individual
dapat dilakukan.
Tabel 4.16 Model Summary
Change Statistics
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .799(a) .638 .630 .49237 .638 76.756 2 87 .000a Predictors: (Constant), BI, EB Berdasarkan tabel 4.16 diperoleh nilai Sig. F Change sebesar 0,000 dimana 0,05 maka
dapat diketahui pula bahwa variabel emotional branding dan brand image berkontribusi
82
secara simultan dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian produk Toyota
Avanza.
Besarnya kontribusi bersama X dan Y terhadap Z : R2 zxy = (zx).(rzx) + (zy).(rzy) = [(0,201) X (0,626)] + [(0,653) X (0,784)] = 0,125826 + 0,511952 = 0,638 (R Square) = 63,8%
Pengujian Secara Individual
Pengujian secara individual antara variabel emotional branding (X) dan variabel
Keputusan Pembelian Produk Toyota Avanza (Z)
Tabel 4.17 Coefficients
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 1.782 .446 3.993 .000
EB . 298 .126 .201 2.365 .020
1
BI .991 .129 .653 7.689 .000
a. Dependent Variable: PD
Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel 4.17 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan
diuji akan dirumuskan sebagai berikut :
Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel emotional
branding terhadap variabel keputusan pembelian produk Toyota Avanza.
83
Ha = Ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel emotional
branding terhadap variabel keputusan pembelian produk Toyota Avanza.
Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan
nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan :
1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau
Sig. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
2. Jika nilai probabilitas Sig. Lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau
Sig. 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Dari Tabel 4.17 diketahui bahwa nilai Sig. variabel emotional branding adalah 0,020 sehingga
nilai probabilitas Sig. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya signifikan.
Terbukti bahwa emotional branding berkontribusi secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Toyota Avanza.
Pengujian secara individual variabel brand image (Y) dan variabel Keputusan
Pembelian Produk Toyota Avanza (Z)
Hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut :
Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel brand
image terhadap variabel keputusan pembelian produk Toyota Avanza .
Ha = Ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel brand image
terhadap variabel keputusan pembelian produk Toyota Avanza.
Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan
nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan :
1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau
Sig. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
84
2. Jika nilai probabilitas Sig. lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau
Sig. 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Dari Tabel 4.17 diketahui bahwa nilai Sig. variabel brand image adalah 0,000 sehingga nilai
probabilitas Sig. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya signifikan. Terbukti
bahwa brand image berkontribusi secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk
Toyota Avanza.
Besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi dapat
dihitung melalui rumus sebagai berikut :
R2 zxy = 0,638
z2 = 1 R2 zxy
= 1 0,638
= 362
= 0,602
Dalam pengujian secara individual antara variabel X dengan variabel Z dan variabel Y dengan
variabel Z, diperoleh bahwa variabel emotional branding (X) berkontribusi terhadap variabel
keputusan pembelian (Z) dan variabel brand image (Y) berkontribusi terhadap variabel
keputusan pembelian (Z), maka nilai koefisien jalur (Beta) dapat dilihat dalam tabel 4.17
yaitu :
Koefisien jalur X terhadap Z ( zx) = 0,201
Koefisien jalur Y terhadap Z ( zy) = 0,653
Dengan model yang masih tetap sama seperti gambar 4.12, namun disajikan dengan nilai
koefisien jalur yang telah diperoleh melalui analisa jalur, model sub-struktur 2 menjadi:
85
Gambar 4.13 Sub-Struktur 2 beserta Koefisien Jalur
Persamaan struktural untuk sub-struktur 2 adalah sebagai berikut :
Z = zx X + zy Y + z 2 Z = 0,201 X + 0,653 Y + 0,602 2
Dengan ini berarti analisis sub-struktur 1 dan sub-struktur 2 telah selesai, maka
dapat digambarkan struktur hubungan kausal secara lengkap, yakni hubungan antara
variabel X, Y dan Z yang memiliki persamaan struktural :
Persamaan sub-struktur 1 :
Y = 0,651 X + 0,759 1
Persamaan sub-struktur 2 :
Z = 0,201 X + 0,653 Y + 0,602 2
Emotional Branding (X)
Brand Image (Y)
Keputusan Pembelian
(Z)
2
0,602 0,201 0,653
86
Gambar 4.14 Struktur Pengaruh X, Y dan Z beserta Koefisien Jalur
Sehingga dari gambar 4.14 diatas diketahui seluruh koefisien jalur dari hubungan, maka
dapat diketahui pula pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, serta pengaruh total dari
tiap-tiap variabel yang mempengaruhi variabel tertentu. Hasil diatas dapat diringkas seperti
Tabel 4.18 dibawah ini :
Tabel 4.18 Rangkuman Pengaruh Emotional Branding (X); Brand Image (Y)
terhadap Keputusan Pembelian (Z)
Pengaruh Kausal
Tidak Langsung
Pengaruh Variabel
Langsung Melalui Variabel Y Total
X terhadap Y 0.651 -- 0.651
Emotional Branding (X)
Brand Image (Y)
Keputusan Pembelian
(Z)
0,651
2 = 0,6020,201 0,653
1 = 0,759
87
X terhadap Z 0.201 0.651 x 0.653 = 0.425103
0.626103
Y terhadap Z 0.653 -- 0.653
1 0.759 -- 0.759
2 0.602 -- 0.602
Dari uraian hasil penelitian diatas yang dilakukan dengan perhitungan analisis jalur (path
analysis) dengan bantuan software SPSS versi 13 maka dapat diperoleh hasil penelitian
sebagai berikut :
Penerapan emotional branding (X) terhadap brand image (Y) Toyota Avanza sebesar (0,651)2 atau sama dengan 42,4%. Sisanya (57,6%) variabel brand image dipengaruhi
oleh variabel lainnya di luar penelitian.
Keputusan pembelian produk Toyota Avanza (Z) dipengaruhi oleh brand image (Y) sebesar (0,653)2 atau sama dengan 42,64% dan sisanya sebesar 57,36% dipengaruhi
oleh variabel lainnya di luar penelitian ini.
Keputusan pembelian produk Toyota Avanza (Z) dipengaruhi secara langsung oleh penerapan emotional branding (X) sebesar (0,201)2 atau sama dengan 4,04% dan
sisanya sebesar 95,96% dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian ini.
Keputusan pembelian produk Toyota Avanza (Z) dipengaruhi secara tidak langsung oleh penerapan emotional branding (X) sebesar (0,626103)2 atau sama dengan 39,2% dan
sisanya sebesar 60,8% dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian.
88
4.9 Implikasi Hasil Penelitian
Penerapan emotional branding mampu membangun sebuah brand image bagi konsumen, hal ini terlihat dari hubungan antar kedua variabel yang kuat sebesar 0,651
dan searah dimana pengaruh yang teramati sebesar 42,4%.
Emotional branding Toyota Avanza memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan pembelian produk Toyota Avanza yaitu sebesar 0,626. Pengaruh langsung yang teramati
sebesar 4,04% serta pengaruh tidak langsung yang teramati (melalui variabel brand
image) sebesar 39,2%.
Brand image Toyota Avanza memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan pembelian produk Toyota Avanza yaitu sebesar 0,784. Pengaruh secara langsung yang teramati
sebesar 42,64%.