31
58 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bisnis Astrido Grup diawali dengan didirikannya CV Sumber Jaya Motor pada tahun 1974 bertempat di Jalan Batu Tulis Raya Jakarta sebagai perusahaan perdagangan kendaraan bermotor dan karoseri minibus. Empat tahun kemudian perusahaan ini memperoleh kepercayaan dari Toyota untuk diangkat sebagai dealer resmi Toyota. Seiring dengan perkembangan dan berjalannya waktu serta tuntutan keberadaan dealer yang semakin besar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, pada tahun 1984 status CV Sumber Jaya Motor berubah menjadi PT Astrido Jaya Mobilindo. Nama Astrido semakin dikenal dan dipercaya di Jakarta hal ini nampak pada Toyota Kijang hasil kreasi Astrido sendiri yang mendapat perhatian dan tempat di hati masyarakat. Terbukti dari populernya model-model yang dikeluarkan seperti : Kijang Levin, Road Master, Rover dan Roverace. Sementara itu, outlet-outlet Astrido semakin tumbuh dan berkembang serta dilengkapi dengan bengkel-bengkel modern sesuai dengan standar Toyota. Astrido Grup semakin besar diantaranya dengan ditunjuknya Astrido sebagai dealer resmi Daihatsu pada tahun 1986 dan dealer resmi Isuzu di tahun 1992. Untuk mengembangkan dan meluaskan jangkauan usaha dan investasinya, Astrido-pun masuk ke bidang usaha jasa pembiayaan dan keuangan. Saat ini, Astrido Grup memiliki 4 bidang bisnis yaitu unit bisnis otomotif, unit bisnis pembiayaan dan keuangan, unit bisnis manufaktur komponen dan unit bisnis lain-lain (ritel dan perdagangan).

Astrindo Grup Analisis Dan Pembahasan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 58

    BAB 4

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    4.1 Profil Perusahaan

    4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

    Bisnis Astrido Grup diawali dengan didirikannya CV Sumber Jaya Motor pada tahun 1974

    bertempat di Jalan Batu Tulis Raya Jakarta sebagai perusahaan perdagangan kendaraan

    bermotor dan karoseri minibus. Empat tahun kemudian perusahaan ini memperoleh

    kepercayaan dari Toyota untuk diangkat sebagai dealer resmi Toyota.

    Seiring dengan perkembangan dan berjalannya waktu serta tuntutan keberadaan dealer

    yang semakin besar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, pada tahun 1984 status CV

    Sumber Jaya Motor berubah menjadi PT Astrido Jaya Mobilindo.

    Nama Astrido semakin dikenal dan dipercaya di Jakarta hal ini nampak pada Toyota Kijang

    hasil kreasi Astrido sendiri yang mendapat perhatian dan tempat di hati masyarakat. Terbukti

    dari populernya model-model yang dikeluarkan seperti : Kijang Levin, Road Master, Rover

    dan Roverace. Sementara itu, outlet-outlet Astrido semakin tumbuh dan berkembang serta

    dilengkapi dengan bengkel-bengkel modern sesuai dengan standar Toyota.

    Astrido Grup semakin besar diantaranya dengan ditunjuknya Astrido sebagai dealer resmi

    Daihatsu pada tahun 1986 dan dealer resmi Isuzu di tahun 1992. Untuk mengembangkan

    dan meluaskan jangkauan usaha dan investasinya, Astrido-pun masuk ke bidang usaha jasa

    pembiayaan dan keuangan. Saat ini, Astrido Grup memiliki 4 bidang bisnis yaitu unit bisnis

    otomotif, unit bisnis pembiayaan dan keuangan, unit bisnis manufaktur komponen dan unit

    bisnis lain-lain (ritel dan perdagangan).

  • 59

    Astrido Fatmawati sebagai bagian dari Astrido Grup diresmikan pada tahun 1994. Sebagai

    salah satu dealer resmi Toyota selain dalam hal penjualan, Astrido Fatmawati juga

    memberikan jasa pelayanan purna jual, seperti servis dan maupun penjualan suku cadang

    mobil. Hal ini mengacu pada visi perusahaan yakni untuk menjadi dealer pilihan pelanggan,

    serta misi perusahaan untuk selalu memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan serta

    terus mengembangkan kualitas SDM.

    Gambar 4.1 Logo Astrido

    4.1.2 Visi Perusahaan

    Menjadi dealer pilihan pelanggan

    4.1.3 Misi Perusahaan

    Selalu memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan serta terus mengembangkan

    kualitas SDM

  • 60

    4.1.4 Struktur Perusahaan

    Gambar 4.2

    Struktur Organisasi Astrido Fatmawati Tahun 2009

    Adapun job description pada struktur organisasi Astrido Fatmawati adalah sebagai

    berikut :

    Branch manager 1. Mengelola sumber daya manusia, target dan performance daripada cabang

    dalam lingkup sales dan after sales.

    2. Menjaga konsistensi kepuasan pelanggan serta memonitor keuangan.

    Customer Relation Coordinator Menjaga standar pelayanan perusahaan dan sebagai mediasi antara konsumen

    dengan perusahaan.

    Sales Supervisor Memonitor pencapaian sales.

    Branch Manager

    Sales Supervisor

    AdministrationHead

    Customer Relation

    Coordinator

    Service Manager

    Wiraniaga AdministrationStaff

  • 61

    Wiraniaga Menjual dan mencapai target, dan juga menjaga kepuasan daripada pelanggan.

    Service Manager Mempertahankan performance daripada bengkel.

    Administration Head Mengelola keuangan yang berkaitan dengan segala jenis penerimaan dan

    pengeluaran.

    Administration Staff Membuat laporan-laporan dan mengerjakan tugasnya sesuai dengan yang telah

    ditentukan (contohnya seperti pengajuan STNK, stok, dll).

    4.2 Profil Responden

    4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

    Jenis Kelamin Jumlah Presentase

    Pria 74 82,2%

    Wanita 16 17,8%

    Total 90 100%

    Sumber: Data Primer, 2009

    Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden pria sebesar 82,2% (74

    orang), sedangkan untuk jumlah responden wanita sebesar 17,8% (16 orang). Ini

    menunjukkan lebih banyak responden pria dibandingkan wanita. Untuk lebih jelasnya dapat

    dilihat gambar berikut ini :

  • 62

    82%

    18%

    PriaWanita

    Gambar 4.3 Jenis Kelamin Responden

    4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan

    Berikut ini data mengenai profil responden berdasarkan pekerjaannya, dimana responden

    merupakan konsumen yang sedang berkunjung ke show room mobil Astrido Fatmawati dan

    memiliki pengetahuan mengenai Toyota Avanza, serta pelanggan yang sedang melakukan

    servis mobil Toyota Avanza di bengkel Astrido Fatmawati. Peneliti kemudian menyebarkan 90

    kuesioner ke responden dengan persetujuan terlebih dahulu dengan responden untuk

    mengisi kuesioner. Maka diperoleh data profil responden berdasarkan pekerjaannya :

    Tabel 4.2 Pekerjaan Responden

    Pekerjaan Jumlah Presentase

    Mahasiswa 27 30%

    Pegawai Swasta 24 26,7%

    Lainnya 39 43,3%

    Total 90 100%

    Sumber: Data Primer, 2009

  • 63

    Mayoritas dari responden penelitian ini berprofesi sebagai mahasiswa (30%) dan juga

    pegawai swasta (26,7%). Beragam responden lainnya (43,3%) terbagi-bagi dalam profesi

    antara lain : ahli perencana proyek, akuntan, arsitek, asisten manajer, customer service,

    finance, IT specialist, konsultan, kontraktor, sales, teknisi, dan masih banyak lagi. Untuk

    lebih jelasnya, dapat dilihat di gambar di bawah ini :

    Gambar 4.4 Pekerjaan Responden

    4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Usia

    Tabel 4.3 Usia Responden

    Usia Jumlah Presentase

    21-30 42 46,7%

    31-40 30 33,3%

    41-50 13 14,4%

    51-60 5 5,6

    Total 90 100%

    Sumber: Data Primer, 2009

    Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden berusia 21-30 tahun

    berjumlah 42 orang (47%); usia 31-40 tahun berjumlah 30 orang (33%); usia 41-50 tahun

    30%

    27%

    43% mahasiswapegawai swastalainnya

  • 64

    berjumlah 13 orang (14%); dan usia 51-60 tahun berjumlah 5 orang (6%). Untuk lebih

    jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini :

    47%

    33%

    14%6%

    21-3031-4041-5051-60

    Gambar 4.5 Usia Responden

    4.3 Transformasi Data

    Data hasil penyebaran kuesioner untuk mencari variabel emotional branding Toyota Avanza

    (X), variabel brand image / citra merek Toyota Avanza (Y) dan variabel keputusan pembelian

    produk Toyota Avanza (Z). Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner merupakan

    data dalam skala ordinal.

    Sebelum masuk pada uji validitas dan reliabilitas, data yang diperoleh dari hasil penyebaran

    kuesioner (variabel X,Y dan Z) tersebut harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi data

    dalam skala interval (mempunyai jarak antar datanya), dimana akan diubah menjadi interval

    menggunakan program Metode Successive Interval (MSI).

    Pengolahan data menjadi interval haruslah didapatkan seluruh hasil penyebaran kuesioner

    dari jumlah responden yang diteliti (totalnya 90 responden) dan transformasi data yang

    dilakukan tersebut harus dibagi dalam masing-masing variabel. Pertanyaan 1 sampai dengan

    12 (butir1-butir12) memiliki 5 opsi jawaban pertanyaan yaitu Sangat Tidak Setuju (STS),

    Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (R), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS) yang kemudian

  • 65

    dibobotkan dimana STS mempunyai bobot sama dengan 1, TS mempunyai bobot sama

    dengan 2, R mempunyai bobot sama dengan 3, S mempunyai bobot sama dengan 4, dan SS

    mempunyai bobot 5.

    Setelah dilakukan tranformasi data dari berskala ordinal ke interval dengan menggunakan

    Metode Successive Interval (MSI) terhadap jawaban dari pertanyaan variabel X, Y dan Z,

    didapat nilai baru dari data dengan perubahan sebagai berikut:

    Tabel 4.4 Hasil Transformasi untuk variabel X

    Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai baru (Interval)

    butir1-butir4 1 1 2 1,43 3 2,13 4 3,58 5 5,06

    Tabel 4.5 Hasil Transformasi untuk variabel Y

    Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai baru (Interval)

    butir5-butir11 1 1 2 1,84 3 2,61 4 3,98 5 5,46

  • 66

    Tabel 4.6 Hasil Transformasi untuk variabel Z

    Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai baru (Interval)

    butir12 1 1 2 1,49 3 1,71 4 3,30 5 4,91

    Untuk dapat melihat hasil seluruh transformasi data secara keseluruhan, dapat dilihat pada

    bagian lampiran.

    4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

    Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, perlu dilakukan terlebih dahulu uji vailiditas

    dan reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan kuesioner agar nantinya data-data yang

    diperoleh akurat dan dapat diandalkan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan interval

    kepercayaan 95%, tingkat signifikan 5% dan akan diuji pada 30 responden pertama yang

    mengisi kuesioner (nantinya akan diperoleh df = 28) dan r-tabel sebesar 0,31.

    Nilai akan dinyatakan valid apabila nilai r-hitung > r-tabel. Sedangkan untuk reliabilitas, akan

    dinyatakan reliabel apabila cronbachs alpha > 0,6.

    Tabel 4.7 Uji Validitas

    No Corrected Item-Total Correlation Nilai r Keterangan

    Butir1 .485 0.31 Valid Butir2 .575 0.31 Valid Butir3 .393 0.31 Valid Butir4 .532 0.31 Valid Butir5 .581 0.31 Valid

  • 67

    Butir6 .648 0.31 Valid Butir7 .548 0.31 Valid Butir8 .643 0.31 Valid Butir9 .364 0.31 Valid Butir10 .709 0.31 Valid Butir11 .448 0.31 Valid Butir12 .735 0.31 Valid

    Tabel 4.8 Reliabilitas

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .857 12

    Sumber : SPSS versi 13

    Perhitungan valid atau tidaknya sebuah butir pertanyaan ditentukan melalui perbandingan

    nilai korelasi total dengan nilai r (r-tabel). Dari hasil pengolahan data, dapat diketahui bahwa

    seluruh 12 butir pertanyaan valid, tidak terdapat pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan

    juga dapat dikatakan reliabel (masuk akal) dikarenakan cronbachs alpha lebih besar dari

    0,6.

    4.5 Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk menjelaskan apakah sebuah distribusi data bisa dikatakan

    normal atau tidak.

    4.5.1 Uji Normalitas Variabel X (Emotional Branding)

    Dapat dilihat tabel Q Q Plot berikut ini, dimana jika suatu distribusi data normal maka

    data akan tersebar di sekeliling garis.

  • 68

    Gambar 4.6 Normal Q-Q Plot Emotional Branding

    4.5.2 Uji Normalitas Variabel Y (Brand Image)

    Dapat dilihat tabel Q Q Plot berikut ini, dimana jika suatu distribusi data normal maka

    data akan tersebar di sekeliling garis.

  • 69

    Gambar 4.7 Normal Q-Q Plot Brand Image

    4.6 Penilaian Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Toyota Avanza

    Di bawah ini merupakan tabel yang mempengaruhi penilaian para responden untuk

    melakukan pembelian produk Toyota Avanza :

    Tabel 4.9 Keputusan Pembelian Produk Toyota Avanza

    Keputusan Pembelian Jumlah Persentase

    Gas buang ramah lingkungan 1 1,1%

    Kualitas produk dan re-sale

    value yang tinggi

    1 1,1%

  • 70

    Kendaraan keluarga

    fungsional (kapasitas)

    1 1,1%

    Hemat bahan bakar 65 72,3%

    Harga terjangkau 22 24,4%

    Total 90 100%

    Berdasarkan data diatas, pertimbangan utama yang mempengaruhi penilaian para responden

    dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian produk Toyota Avanza, dapat

    dilihat bahwa sebagian besar responden mempertimbangkan dari segi hemat bahan bakar

    yaitu sebesar 72,3% (73%); disusul pertimbangan dari segi harga yang terjangkau yaitu

    24,4% (24%); dan lainnya yaitu pertimbangan dari segi kendaraan keluarga fungsional

    (kapasitas), kualitas produk beserta re-sale value yang tinggi, dan gas buang ramah

    lingkungan dimana masing-masing sebesar 1,1%.

    Gambar 4.8 Penilaian Responden dalam Keputusan Pembelian

    Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, rata-rata penilaian responden terhadap

    keputusan pembelian produk Toyota Avanza adalah 3.63, yang berarti mayoritas responden

    3%

    73%

    24%

    LainnyaHemat bahan bakarharga terjangkau

  • 71

    setuju bahwa hemat bahan bakar menjadi pertimbangan utama mereka dalam

    mempengaruhi dan mengambil keputusan untuk melakukan pembelian produk Toyota

    Avanza.

    4.7 Analisa Korelasi antar Variabel X, Y dan Z

    Untuk mengetahui hubungan / korelasi antar variabel X (Emotional Branding), Y (Brand

    Image) dan Z (Keputusan Pembelian / Purchasing Decision) digunakan program SPSS

    dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

    Tabel 4.10 Correlations

    Correlations

    EB BI PD

    EB 1.000 .651 .626

    BI .651 1.000 .784

    Pearson Correlation

    PD .626 .784 1.000

    EB . .000 .000

    BI .000 . .000

    Sig. (1-tailed)

    PD .000 .000 .

    EB 90 90 90

    BI 90 90 90

    N

    PD 90 90 90

    4.7.1 Analisa Korelasi antara Variabel Emotional Branding (X) dengan Brand

    Image (Y)

    Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diketahui bahwa korelasi antara variabel emotional branding

    (X) dengan brand image (Y) adalah sebesar 0,651. Yang artinya adalah hubungan antara

    kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.

  • 72

    Sumbangan emotional branding Toyota Avanza adalah sebesar R = r x 100% = (0,651) x

    100% = 42,4%. Artinya sumbangan 42,4% variabel brand image (Y) Toyota Avanza

    dijelaskan oleh variabel emotional branding (X) dan sisanya 57,6% ditentukan oleh variabel

    lain di luar penelitian ini.

    Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar-benar signifikan atau dapat

    digunakan untuk menjelaskan hubungan 2 variabel.

    Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara penerapan emotional branding Toyota

    Avanza terhadap brand image Toyota Avanza

    Ha = Ada hubungan yang signifikan antara penerapan emotional branding Toyota Avanza

    terhadap brand image Toyota Avanza

    Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak signifikan.

    Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya signifikan.

    Dikarenakan sig. = 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diambil

    kesimpulan yaitu ada hubungan yang signifikan antara penerapan emotional branding Toyota

    Avanza terhadap brand image Toyota Avanza.

    4.7.2 Analisa Korelasi antara Variabel Brand Image (Y) dengan Keputusan

    Pembelian / Purchasing Decision (Z)

    Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diketahui bahwa korelasi antara variabel brand image (Y)

    dengan keputusan pembelian / purchasing decision (Z) adalah sebesar 0,784. Yang artinya

    adalah hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.

    Sumbangan brand image Toyota Avanza adalah sebesar R = r x 100% = (0,784) x 100%

    = 61,5%. Artinya sumbangan 61,5% variabel keputusan pembelian produk (Z) Toyota

  • 73

    Avanza dijelaskan oleh variabel brand image (Y) dan sisanya 38,5% ditentukan oleh variabel

    lain di luar penelitian ini.

    Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar-benar signifikan atau dapat

    digunakan untuk menjelaskan hubungan 2 variabel.

    Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara brand image Toyota Avanza terhadap

    keputusan pembelian produk Toyota Avanza

    Ha = Ada hubungan yang signifikan antara brand image Toyota Avanza terhadap keputusan

    pembelian produk Toyota Avanza

    Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak signifikan.

    Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya signifikan.

    Dikarenakan sig. = 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diambil

    kesimpulan yaitu ada hubungan yang signifikan antara brand image Toyota Avanza terhadap

    keputusan pembelian produk Toyota Avanza. Apabila brand image meningkat maka semakin

    besar dampaknya pada keputusan pembelian produk Toyota Avanza.

    4.7.3 Analisa Korelasi antara Variabel Emotional Branding (X) dengan Keputusan

    Pembelian / Purchasing Decision (Z)

    Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diketahui bahwa korelasi antara variabel emotional branding

    (X) dengan keputusan pembelian / purchasing decision (Z) adalah sebesar 0,626. Yang

    artinya adalah hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.

    Sumbangan emotional branding Toyota Avanza adalah sebesar R = r x 100% = (0,626) x

    100% = 39,2%. Artinya sumbangan 39,2% variabel keputusan pembelian produk (Z) Toyota

  • 74

    Avanza dijelaskan oleh variabel emotional branding (X) dan sisanya 60,8% ditentukan oleh

    variabel lain di luar penelitian ini.

    Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar-benar signifikan atau dapat

    digunakan untuk menjelaskan hubungan 2 variabel.

    Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara emotional branding Toyota Avanza terhadap

    keputusan pembelian produk Toyota Avanza

    Ha = Ada hubungan yang signifikan antara emotional branding Toyota Avanza terhadap

    keputusan pembelian produk Toyota Avanza

    Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak signifikan.

    Apabila sig. atau probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya signifikan.

    Dikarenakan sig. = 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diambil

    kesimpulan yaitu ada hubungan yang signifikan antara emotional branding Toyota Avanza

    terhadap keputusan pembelian pembelian produk Toyota Avanza. Apabila emotional branding

    meningkat maka semakin besar dampaknya pada keputusan pembelian produk Toyota

    Avanza.

    Tabel 4.11 Sifat Hubungan Korelasi X, Y, dan Z

    Hubungan Korelasi Sifat Hubungan

    X dengan Y 0.651 kuat, searah, dan signifikan

    X dengan Z 0.626 Kuat, searah, dan signifikan

    Y dengan Z 0.784 Kuat, searah, dan signifikan

  • 75

    4.8 Pengujian Analisis Jalur (Path Analysis)

    Langkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi 2, yaitu secara keseluruhan dan secara

    individu untuk 2 struktur yang dipecah juga menjadi sub-struktur 1 dan sub-struktur 2.

    Berikut ini merupakan kerangka hubungan antar jalur (antara variabel X terhadap Y, variabel

    X terhadap Z, dan variabel Y terhadap Z) :

    Gambar 4.9 Struktur Pengaruh X, Y dan Z

    4.8.1 Pengujian Sub-Struktur 1

    Analisis Pengaruh Emotional Branding Terhadap Brand Image

    Pengujian secara individual antara variabel emotional branding (X) dan variabel brand image (Y)

    Emotional Branding (X)

    Brand Image (Y)

    Keputusan Pembelian

    (Z)

    yx

    2

    z zx zy

    1

    y

  • 76

    Gambar 4.10 Sub-Struktur 1

    Persamaan struktural untuk sub-struktur 1 :

    Y = yx + y 1

    a. Pengujian secara keseluruhan

    Tabel 4.12 Anova

    ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    Regression 10.741 1 10.741 64.797 .000a

    Residual 14.587 88 .166 1

    Total 25.328 89

    a. Predictors: (Constant), EB

    b. Dependent Variable: BI

    Berdasarkan tabel 4.12, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

    Ho : Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding secara

    signifikan terhadap variabel brand image.

    Ha : Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding secara

    signifikan terhadap variabel brand image.

    Emotional Branding (X)

    Brand Image (Y)

    yx

    y

    1

  • 77

    Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan

    nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan :

    1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig.

    0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

    2. Jika nilai probabilitas Sig. Lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig.

    0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) = 0,000 maka diambil

    keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima (Sig. 0,05). Oleh sebab itu, pengujian

    secara individual dapat dilakukan.

    Tabel 4.13 Model Summary

    Model Summary

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .651a .424 .418 .40714

    a. Predictors: (Constant), EB

    Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan meilihat R Square

    pada tabel 4.13, bahwa R2 = 0.424 = 42,4%. dan besarnya pengaruh variabel lain yang

    mempengaruhi nilai Y diluar penelitian ini adalah sebesar 100% - 42,4% = 57,6%.

    Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang

    mempengaruhi dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut :

    R2 yx = 0.424

    Y 1 = 1 R2 yx

    = 1- 0.424 = 0.759

  • 78

    b. Pengujian secara individual

    Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding terhadap variabel brand image

    Tabel 4.14 Coefficients

    Coefficientsa

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    Model B Std. Error Beta t Sig.

    (Constant) 1.646 .325 5.071 .0001

    EB .636 .079 .651 8.050 .000

    a. Dependent Variable: BI

    Ho : Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding secara

    signifikan terhadap variabel brand image.

    Ha : Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding secara

    signifkan terhadap variabel brand image.

    Dari tabel 4.14 Coefficients, diketahui bahwa nilai variabel emotional branding mempunyai

    nilai sig. sebesar 0.000, yang kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai

    probabilitas Sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 (0.000 0.05), maka Ho di tolak dan

    Ha diterima, yang artinya signifikan. Terbukti bahwa ada pengaruh atau kontribusi antara

    variabel emotional branding (X) secara signifkan terhadap variabel brand image (Y).

  • 79

    Gambar 4.11 Sub-Struktur 1 beserta Koefisien Jalur

    Persamaan struktural untuk sub-struktur 1 adalah sebagai berikut :

    Y = yx + y 1

    Y = 0,651 X + 0,759 1

    Dari persamaan struktural sub-struktur 1 ini dapat diartikan bahwa :

    Hubungan emotional branding (X) terhadap brand image (Y) adalah sebesar 0,651.

    Penerapan emotional branding (X) mempengaruhi brand image (Y) Toyota Avanza sebesar

    42,4% dan sisanya (57,6%) variabel brand image (Y) dipengaruhi oleh variabel lainnya di

    luar penelitian.

    4.8.2 Pengujian Sub-Struktur 2

    Analisis Pengaruh Emotional Branding dan Brand Image Terhadap

    Keputusan Pembelian Produk Toyota Avanza

    Pengujian secara simultan emotional branding (X) dan brand image (Y) terhadap keputusan pembelian (Z) produk Toyota Avanza

    Emotional Branding (X)

    Brand Image (Y)

    0,651

    0,759

    1

  • 80

    Gambar 4.12 Sub-Struktur 2

    Persamaan struktural untuk sub-struktur 2 :

    Z = zx X + zy Y + z 2 a. Pengujian secara simultan (keseluruhan)

    Tabel 4.15 Anova

    ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    Regression 37. 215 2 18.608 76.756 .000a

    Residual 21.091 87 .242 1

    Total 58.036 89

    a. Predictors: (Constant), BI, EB

    b. Dependent Variable: PD

    Emotional Branding (X)

    Brand Image (Y)

    Keputusan Pembelian

    (Z)

    2

    z zx zy

  • 81

    Berdasarkan tabel 4.15, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

    Ho : Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding dan

    brand image secara simultan dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian

    produk Toyota Avanza.

    Ha : Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel emotional branding dan brand

    image secara simultan dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian produk

    Toyota Avanza.

    Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan

    nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan :

    1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig.

    0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

    2. Jika nilai probabilitas Sig. Lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau Sig.

    0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas (Sig.) = 0,000 maka keputusannya

    adalah Ho ditolak dan Ha diterima (Sig. 0,05). Oleh sebab itu, pengujian secara individual

    dapat dilakukan.

    Tabel 4.16 Model Summary

    Change Statistics

    Model R R Square Adjusted R

    Square Std. Error of the Estimate

    R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

    1 .799(a) .638 .630 .49237 .638 76.756 2 87 .000a Predictors: (Constant), BI, EB Berdasarkan tabel 4.16 diperoleh nilai Sig. F Change sebesar 0,000 dimana 0,05 maka

    dapat diketahui pula bahwa variabel emotional branding dan brand image berkontribusi

  • 82

    secara simultan dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian produk Toyota

    Avanza.

    Besarnya kontribusi bersama X dan Y terhadap Z : R2 zxy = (zx).(rzx) + (zy).(rzy) = [(0,201) X (0,626)] + [(0,653) X (0,784)] = 0,125826 + 0,511952 = 0,638 (R Square) = 63,8%

    Pengujian Secara Individual

    Pengujian secara individual antara variabel emotional branding (X) dan variabel

    Keputusan Pembelian Produk Toyota Avanza (Z)

    Tabel 4.17 Coefficients

    Coefficientsa

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    Model B Std. Error Beta t Sig.

    (Constant) 1.782 .446 3.993 .000

    EB . 298 .126 .201 2.365 .020

    1

    BI .991 .129 .653 7.689 .000

    a. Dependent Variable: PD

    Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel 4.17 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan

    diuji akan dirumuskan sebagai berikut :

    Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel emotional

    branding terhadap variabel keputusan pembelian produk Toyota Avanza.

  • 83

    Ha = Ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel emotional

    branding terhadap variabel keputusan pembelian produk Toyota Avanza.

    Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan

    nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan :

    1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau

    Sig. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

    2. Jika nilai probabilitas Sig. Lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau

    Sig. 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Dari Tabel 4.17 diketahui bahwa nilai Sig. variabel emotional branding adalah 0,020 sehingga

    nilai probabilitas Sig. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya signifikan.

    Terbukti bahwa emotional branding berkontribusi secara signifikan terhadap keputusan

    pembelian produk Toyota Avanza.

    Pengujian secara individual variabel brand image (Y) dan variabel Keputusan

    Pembelian Produk Toyota Avanza (Z)

    Hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut :

    Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel brand

    image terhadap variabel keputusan pembelian produk Toyota Avanza .

    Ha = Ada pengaruh atau kontribusi secara signifikan antara variabel brand image

    terhadap variabel keputusan pembelian produk Toyota Avanza.

    Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan

    nilai probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan :

    1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau

    Sig. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

  • 84

    2. Jika nilai probabilitas Sig. lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0,05 atau

    Sig. 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Dari Tabel 4.17 diketahui bahwa nilai Sig. variabel brand image adalah 0,000 sehingga nilai

    probabilitas Sig. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya signifikan. Terbukti

    bahwa brand image berkontribusi secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk

    Toyota Avanza.

    Besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi dapat

    dihitung melalui rumus sebagai berikut :

    R2 zxy = 0,638

    z2 = 1 R2 zxy

    = 1 0,638

    = 362

    = 0,602

    Dalam pengujian secara individual antara variabel X dengan variabel Z dan variabel Y dengan

    variabel Z, diperoleh bahwa variabel emotional branding (X) berkontribusi terhadap variabel

    keputusan pembelian (Z) dan variabel brand image (Y) berkontribusi terhadap variabel

    keputusan pembelian (Z), maka nilai koefisien jalur (Beta) dapat dilihat dalam tabel 4.17

    yaitu :

    Koefisien jalur X terhadap Z ( zx) = 0,201

    Koefisien jalur Y terhadap Z ( zy) = 0,653

    Dengan model yang masih tetap sama seperti gambar 4.12, namun disajikan dengan nilai

    koefisien jalur yang telah diperoleh melalui analisa jalur, model sub-struktur 2 menjadi:

  • 85

    Gambar 4.13 Sub-Struktur 2 beserta Koefisien Jalur

    Persamaan struktural untuk sub-struktur 2 adalah sebagai berikut :

    Z = zx X + zy Y + z 2 Z = 0,201 X + 0,653 Y + 0,602 2

    Dengan ini berarti analisis sub-struktur 1 dan sub-struktur 2 telah selesai, maka

    dapat digambarkan struktur hubungan kausal secara lengkap, yakni hubungan antara

    variabel X, Y dan Z yang memiliki persamaan struktural :

    Persamaan sub-struktur 1 :

    Y = 0,651 X + 0,759 1

    Persamaan sub-struktur 2 :

    Z = 0,201 X + 0,653 Y + 0,602 2

    Emotional Branding (X)

    Brand Image (Y)

    Keputusan Pembelian

    (Z)

    2

    0,602 0,201 0,653

  • 86

    Gambar 4.14 Struktur Pengaruh X, Y dan Z beserta Koefisien Jalur

    Sehingga dari gambar 4.14 diatas diketahui seluruh koefisien jalur dari hubungan, maka

    dapat diketahui pula pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, serta pengaruh total dari

    tiap-tiap variabel yang mempengaruhi variabel tertentu. Hasil diatas dapat diringkas seperti

    Tabel 4.18 dibawah ini :

    Tabel 4.18 Rangkuman Pengaruh Emotional Branding (X); Brand Image (Y)

    terhadap Keputusan Pembelian (Z)

    Pengaruh Kausal

    Tidak Langsung

    Pengaruh Variabel

    Langsung Melalui Variabel Y Total

    X terhadap Y 0.651 -- 0.651

    Emotional Branding (X)

    Brand Image (Y)

    Keputusan Pembelian

    (Z)

    0,651

    2 = 0,6020,201 0,653

    1 = 0,759

  • 87

    X terhadap Z 0.201 0.651 x 0.653 = 0.425103

    0.626103

    Y terhadap Z 0.653 -- 0.653

    1 0.759 -- 0.759

    2 0.602 -- 0.602

    Dari uraian hasil penelitian diatas yang dilakukan dengan perhitungan analisis jalur (path

    analysis) dengan bantuan software SPSS versi 13 maka dapat diperoleh hasil penelitian

    sebagai berikut :

    Penerapan emotional branding (X) terhadap brand image (Y) Toyota Avanza sebesar (0,651)2 atau sama dengan 42,4%. Sisanya (57,6%) variabel brand image dipengaruhi

    oleh variabel lainnya di luar penelitian.

    Keputusan pembelian produk Toyota Avanza (Z) dipengaruhi oleh brand image (Y) sebesar (0,653)2 atau sama dengan 42,64% dan sisanya sebesar 57,36% dipengaruhi

    oleh variabel lainnya di luar penelitian ini.

    Keputusan pembelian produk Toyota Avanza (Z) dipengaruhi secara langsung oleh penerapan emotional branding (X) sebesar (0,201)2 atau sama dengan 4,04% dan

    sisanya sebesar 95,96% dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian ini.

    Keputusan pembelian produk Toyota Avanza (Z) dipengaruhi secara tidak langsung oleh penerapan emotional branding (X) sebesar (0,626103)2 atau sama dengan 39,2% dan

    sisanya sebesar 60,8% dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian.

  • 88

    4.9 Implikasi Hasil Penelitian

    Penerapan emotional branding mampu membangun sebuah brand image bagi konsumen, hal ini terlihat dari hubungan antar kedua variabel yang kuat sebesar 0,651

    dan searah dimana pengaruh yang teramati sebesar 42,4%.

    Emotional branding Toyota Avanza memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan pembelian produk Toyota Avanza yaitu sebesar 0,626. Pengaruh langsung yang teramati

    sebesar 4,04% serta pengaruh tidak langsung yang teramati (melalui variabel brand

    image) sebesar 39,2%.

    Brand image Toyota Avanza memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan pembelian produk Toyota Avanza yaitu sebesar 0,784. Pengaruh secara langsung yang teramati

    sebesar 42,64%.