Upload
arie-arma-arsyad
View
213
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas astronomi
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya sendiri
termasuk Matahari. Seperti halnya ciptaan Tuhan yang lain, bintang mempunyai
daur hidup mulai dari bintang terbentuk sampai bintang tersebut atau meledak.
Evolusi bintang merupakan istilah yang digunakan untuk perubahan struktural
sebuah bintang secara lambat selama keberadaannya di jagat raya. Proses ini juga
disebut proses penuaan bintang. Sama halnya dengan evolusi dalam bidang
biologi dimana perubahan pada spesies pada interval waktu yang terdiri dari
kehidupan individu yang tidak terhitung jumlahnya.
Selama keberadaannya di alam semesta ini, sebuah bintang akan
mengalami siklus hidup atau evolusi. Di alam evolusinya ini bintang mengalami
kelahiran, tumbuh dan akhirnya tak bersinar lagi atau mati. Siklus hidup atau
evolusi bintang ini memerlukan waktu jutaan bahkan milyaran tahun.
Bagaimana evolusi atau siklus kehidupan bintang terjadi? Bagaimana awal
pembentukkan bintang hingga perkembangan akhirnya dan dalam tahapan-
tahapan itu apa yang terbentuk?. Hal-hal inilah yang akan kita bahas dalam
makalah ini.
Astronomy One 1
BAB II
PEMBAHASAN
Evolusi bintang adalah perubahan struktur secara perlahan-lahan yang
dialami sebuah bintang selama keberadaanya. Hal ini merupakan sebuah proses
penuaan bintang. Keseluruhan galaksi kita dan juga galaksi yang lain merupakan
awan yang sebagian besar terdiri dari gas hidrogen dan debu yang sangat luas.
Debu kosmos dapat dilihat dengan sinar yang terpantul atau terhalangi dari
bintang-bintang tetangganya. Debu atau gas kosmos ini dapat dideteksi secara
optik bila gas kosmos mengeluarkan cahaya atau melalui pengamatan radio bila
keadaan gas kosmos gelap. Gas kosmos dapat mengeluarkan cahaya bila gas ini
memantulkan cahaya dari bintang-bintang di dekatnya atau jika sinar ultraviolet
dari bintang-bintang di dekatnya sangat panas sehingga menyebabkan gas ini
berflouresensi. Peristiwa ini terjadi jika sinar ultraviolet dari bintang yang sangat
panas mengeksitasi atom-atom dingin yang lain menaikkan elektron-elektron ke
tingkat orbit yang lebih tinggi, yang kemudian turun lagi menghasilkan sinar
fluorensi.
Kebanyakan gas di ruang angkasa adalah gas hidrogen dingin dalam
keadaan energi terendah yang tak dapat dideteksi secara optik dari bumi. Gas
hidrogen memancarkan gelombang radio dengan panjang gelombang 21 cm.
Panjang gelombang ini sekitar 400.000 kali panjang daripada gelombang cahaya
pada deret Balmer. Pancaran energi rendah ini terjadi bukan sebagai hasil
lompatan orbit elektron tetapi elektron atom hidrogen dalam keadaan energi
terendah mengubah arah spinnya. Sehingga energi terjadi perubahan sangat kecil
pada energi total atom. Pengetahuan kita tentang penyebaran hidrogen dingin di
ruang angkasa semakin banyak dengan mempelajari pancaran radionya.
Astronomy One 2
Gambar 10. 1 Nebula berbentuk kepala kuda pada susunan bintang orion. Ini merupakan nebula gelap, awan dan debu-debu antar bintang yang menghalangi cahaya bintang. Difoto dengan cahaya merah dengan teleskop 200 inchi (Observatorium Hole).
Awan gas dan debu yang sangat luas seperti ini bergerak melewati ruang
angkasa, materi-materi yang ada di dalamnya menjadi terdistribusi tidak merata
dan membentuk bulatan-bulatan kecil padat. Bulatan-bulatan kecil ini jika cukup
kepadatannya, terjadi daya tarik-menarik dan mulai mengkerut. Pada saat yang
sama juga menarik lebih banyak materi-materi ke dalamnya. Hasilnya berupa bola
gas dan debu yang terus mengkerut, mengubah energi potensial gravitasi menjadi
energi panas dan terbentuknya protostar.
Suhu dan tekanan dalam protostar bertambah hingga penyerapan materi
terhenti karena tekanan dorongan luar. Keseimbangan terjadi dan terbentuk
bintang yang stabil. Bintang yang baru terbentuk terus memperoleh energi dari
konstraksi gaya tarik menarik. Energi ini terbawa ke permukaan secara konveksi.
Karena suhu pusat bertambah besar, suatu saat tercapai suhu yang
memungkinkan terjadinya reaksi inti. Pada titik suhu ini, jika hidrogen bintang
mulai berubah menjadi helium maka bintang ini menjadi bintang deret utama
(main sequence). Diperlukan berjuta-juta tahun untuk mencapai tahap ini. Sebagai
perbandingan sebuah bintang matahari menempati deret utama dalam beberapa
milyar tahun. Dengan demikian evolusi bintang berubah menjadi helium.
Besarnya massa yang terkandung dalam bintang baru membedakan
tempatnya dalam deret utama. Sebuah bintang yang paling berat akan menjadi
bintang putih kebiru-biruan yang panas, sementara bintang yang massanya paling
Astronomy One 3
ringan akan menjadi bintang merah yang dingin. Perhitungan dan pengamatan
menunjukkan bahwa perolehan energi sebuah bintang sebanding dengan
massanya pangkat tiga. Sebuah bintang massanya 2 kali massa matahari akan
menghasilkan energi sekitar 8 kali energi matahari. Karena luas permukaan
bintang tersebut tidak sampai 8 kali lebih luas dari permukaan matahari, maka
energi lebih banyak dipancarkan tiap centimeter kuadrat sehingga suhu
permukaan menjadi lebih tinggi (hukum Stefan). Jika sebuah bintang yang saat
pertama kali tersusun pada deret utama massanya sama dengan 16 kali massa
matahari, akan terjadi bintang type B-biru, sementara yang massanya 1/3 kali
massa matahari akan menjadi tipe M-merah. Sedangkan bintang yang massanya
sama dengan matahari, akan menghasilkan klasifikasi spectral G2 pada deret
utama.
Semakin besar massa sebuah bintang semakin besar pula penggunaan
bahan bakarnya. Semakin kecil massanya semakin sedikit pula penggunaan bahan
bakarnya. Ini berarti semakin besar massa bintang akan melampui setiap tahap
evolusi lebih cepat. Bintang dengan massa seperti matahari akan memadat kira-
kira 50 juta tahun, bintang dengan massa 20 massa matahari akan memadat hanya
dalam waktu ½ juta tahun. Hal ini dikarenakan massa bintang yang lebih besar
akan menghasilkan medan gravitasi yang lebih kuat, yaitu gas-gas yang masuk
lebih cepat. Sebuah bintang akan tetap berada pada deret utama hanya beberapa
juta tahun, namun matahari kita dan bintang-bintang yang serupa dengan matahari
memerlukan sekitar 10 milyar tahun dalam perkembangannya.
Bintang yang massanya lebih kecil sinarnya lebih redup dan keberadaanya
lebih dingin sehingga berada pada deret utama lebih lama daripada bintang
dengan massa lebih besar bersinar terang dan keadaannya lebih panas.
Sementara itu bintang-bintang yang berada pada deret utama bahan bakar
hidrogennya secara konstan terbakar berubah menjadi helium melalui reaksi
termonuklir. Proses ini sangat mendukung hidup bintang. Namun demikian,
karena hanya 7/10 dari gas secara nyata diubah menjadi energi dalam proses ini,
maka massa bintang relatif tetap.
Astronomy One 4
Hidrogen dalam inti paling dalam sebuah bintang digunakan pertama kali
untuk reaksi nuklir karena suhunya sangat tinggi, sehingga hidrogen berkurang
dan “abu” helium terkumpul. Perhitungan menunjukkan bahwa perubahan
komposisi ini menyebabkan struktur bintang berubah, sehingga sinarnya
bertambahn terang dan permukaannya dalam deret utama sedikit berkurang.
Dalam perhitungan menunjukkan bahwa jika 10% hidrogen dari bintang
menjadi helium dalam inti, lapisan-lapisan akan terbentuk dan kondisi berubah
jika dalam inti habis, secepatnya bintang akan berubah posisinya. Sekarang inti
yang semuanya terdiri dari helium mulai berkontraksi karena gravitasi dan karena
keadaan seperti ini bintang itu tidak mempunyai sumber energi untuk mensuplai
panas dan tekanan. Pada saat yang sama hidrogen disekitar inti dipanaskan dan
mulai terbakar menjadi helium. Proses ini bagaikan lautan api yang membakar
sekeliling tepi bidang terbakar, secara konstan bergerak keluar. Selanjutnya energi
bintang berasal dari konstraksi inti dan pembakaran hidrogen pada tepi inti pusat
ini.
Bagian luar bintang menjadi menggelembung dan mengembang sangat
besar, sehingga kerapatannya lebih kecil daripada inti yang memadat. Suhu
permukaan bintang menurun (karena jumlah energi percentimeter kuadrat
menurun) dan bintang bersinar lebih merah. Bintang ini akan keluar perlahan-
lahan dari deret utama dan menjadi bintang merah yang sangat besar (red giant)
(gambar 10.2).
Astronomy One 5
Gambar 10.2 Garis-garis evolusi sebuah bintang dengan massa kira-kira sebesar matahari. Diagram skema ini menunjukkan perubahan-perubahan dari deret utama menjadi tahap bintang kerdil putih, tetapi tidak menunjukkan garis-garis perjalanan yang dapat terjadi.
Sebuah bintang merah sangat besar atau super besar (super giant)
mempunyai suhu permukaan antara 30000 dan 70000 K. Cahayanya bisa mencapai
100 hingga 10.000 kali dibanding matahari. Ini dapat dicapai bila ukurannya 10
hingga 500 kali diameter matahari. Jika sebuah bintang berubah menjadi bintang
merah superbesar, seperti Antares dengan massa 50 kali massa matahari, maka
volume bintang itu akan menjadi 64 juta kali lebih besar dari matahari. Tetapi
karena mengembang, rata-rata kerapatannya hanya 1/10.000.000 dibanding
matahari.
Sekitar 90% hidup bintang sebelum menjadi bintang merah sangat besar
(red giant) waktunya dihabiskan pada deret utama. Selebihnya waktu yang relatif
singkat digunakan bintang bergerak dari deret utama ke bagian red giant dan ini
disebut Hertzprung gap.
Sementara bintang dalam bentuk bintang yang sangat besar, inti helium
terus memadat karena berat yang dimilikinya dan suhu pusat terus meningkat. Jika
suhu mencapai sekitar 100 juta derajat, reaksi inti yang melibatkan helium mulai
Astronomy One 6
terjadi. Dari perhitungan menunjukkan permulanan “pembakaran helium”
barangkali merupakan perkembangan sangat cepat, secepat namanya “cahaya
helium”.
Unsur-unsur yang lebih berat terbentuk melalui proses inti dan bintang
kemudian menghasilkan energinya. Tahap reaksi inti yang sangat penting adalah
pembentukkan inti karbon. Pada suhu yang sangat tinggi ini tiga inti helium dapat
bergabung membentuk karbon yang disebut proses triple alpa (inti Helium biasa
disebut juga partikel alpha). Tahap selanjutnya dari evolusi bintang adalah
terbentukknya unsur-unsur yang lebih berat.
Tahap berikutnya cahaya dan akibatnya jejak evolusi menjadi komplek.
Beberapa hidrogen dari lapisan luar bergabung kembali dengan inti dan mungkin
untuk sementara waktu bintang itu kembali pada deret utama. Selama hidupnya
bintang kebanyakan bersinar dengan sinar konstan. Dalam usia tuanya setelah
tahap bintang sangat besar (red giant) perhitungan menunjukkan bahwa bintang
bervariasi sinarnya sebagai akibat ketidakstabilan. Setelah periode waktu tertentu,
ketika pasokan helium secara signifikan habis, laipsan luar bintang akan
menyesuaikan diri dengan inti perubahan.
Bintang-bintang yang tidak stabil
Ada banyak bentuk bintang yang tidak umum, masing-masing merupakan akibat
ketidakstabilan selama garis edar evolusinya. Garis edar yang diberikan oleh
bintang-bintang disekitar tahap bintang merah sangat besar ini tidak menentu.
Beberapa bintang pada tahap ini secara periodik mengembang dan menyusut
sehingga mengakibatkan pencahayaannya berubah-ubah. Perbedaan karakteristik
dari “perubahan bintang” yang diilustrasikan dengan kurva cahaya yang
menunjukkan bagaimana tingkat kecerahan bintang seiring perubahan waktu
(Gambar 10.3).
Astronomy One 7
7.0
7.2
7.4
7.6
7.8
8.0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
Visual Magnitude
Time, days
RR Lyrae
Gambar 10.3 Kurva cahaya pada beberapa perubahan bintang.
Sebagai contoh adalah Cepheid yaitu sebuah bintang yang secara periodik
mengembang dan menyusut berubah-ubah bantuk maupun cahayanya. Selain itu,
terdapat bintang Lyrae yang ditemukan jauh dari galaksi dan dianggap berada di
antara bintang-bintang yang paling tua.
Astronomy One 8
A Typical Cepheid variable
Nova Puppis 1942
Karakteristik lainnya yang tidak biasa menunjukkan bintang-bintang yang
tidak hanya menempatkan mereka terpisah dari bintang pada umumnya. Tetapi
juga menunjukkan bahwa mereka berada pada akhir evolusinya. Atmosfer telah
memperbesar kandungan gas. “Planetary Nebula” adalah contoh bintang tersebut.
Planetary Nebula diperkirakan melepas massanya ke ruang angkasa yang masing-
masing mangandung 4% hingga 1,0% massa aslinya. Salah satu yang terkenal
adalah cincin nebula dalam gugus bintang Lyrae (Gambar 10.4)
Gambar 10.4 Cincin nebula dalam gugus bintang Lyrae.
Karena bintang-bintang yang tidak biasa itu pada dasarnya tidak stabil,
pada tahap ini mereka berkembang relatif lebih cepat secara umum. Pada diagram
H-R bintang-bintang ini ditemukan di daerah jarang terdapat bintang-bintang
secara umum. Beberapa lokasi yang ditunjukkan pada gambar 5. Seperti dapat
terlihat, banyak dari bintang ini ditemukan pada kesenjangan antara raksasa merah
dan tahap-tahap selanjutnya evolusi. Mereka mungkin mewakili berbagai cara
bintang berkembang menuju tahap akhir.
Astronomy One 9
Gambar 10.5 Diagram H-R yang memperlihatkan lokasi dari bintang yang tidak umum.
Tahapan selanjutnya dari evolusi bintang ditandai dengan pengikatan
materi pada intinya yang menyebabkan suhu masih tinggi. Hal ini menunjukkan
reaksi nuklir terjadi kepadatan lebih dicapai dalam inti bintang dan elektron yang
lebih dekat. Akhirnya perilaku gas menjadi menurun dan tidak berperilaku seperti
gas normal, artinya hukum fisika tidak berlaku pada gas yang tidak normal.
Bintang Kerdil Putih (White dwarf)
Sampai akhir 1960-an, hanya satu jalur diyakini ada untuk bintang-bintang di
tahap akhir evolusinya. Bintang berevolusi menjadi bintang kerdil putih setelah
bintang kehilangan sejumlah materi sampai batasnya. Ini dapat terlihat di
diagaram H-R. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran dari bintang ini tergantung
dari massanya. Semakin besar massanya maka semakin kecil radiusnya.
Hubungan radius dengan massa dapat terlihat pada gambar 10.6. Untuk bintang
ini yang memiliki jari-jari Bumi maka hanya dapat memiliki sekitar satu setengah
massa matahari.
Astronomy One 10
Gambar 10.6 Hubungan radius dan massa bintang kerdil putih semakin besar massanya semakin kecil radiusnya.
Setelah bintang mencapai tahap bintang kerdil putih. Energinya hanya
berasal dari panas intinya karena tidak ada energi baru. Karena tidak ada energi
yang dihasilkan maka bintang akan menjadi dingin kemudian menjadi gelap total.
Periode pendinginan ini lebih lama dibandingkan dengan umur galaksi kita dan
karena itu pula maka bintang kerdil hitam tidak mungkin ada di Bimasakti.
Ada banyak jenis bintang kerdil putih yang dikenal dan dipelajari. Bintang
kerdil putih yang terkenal adalah Sirius B. Masih banyak lagi jenis bintang kerdil,
namun karena cahayanya yang suram membuat sulit diamati.
Nova
Apabila sebuah bintang menjadi anggota dari sistem tata surya maka tahap akhir
evolusinya akan dipengaruhi oleh bintang pasangannya. Jika dua bintang memiliki
massa yang lebih besar akan berkembang lebih cepat dan mencapai tahap bintang
kerdil putih lebih dulu. Sedangkan anggota yang kedua mengembang menjadi
bintang merah besar, maka aliran materi dari atmosfers bintang pasangannya yang
kerdil putih menyebabkan ketidakstabilan permukaannya. Hal ini mengakibatkan
perubahan energi dan semburan materi ke ruang angkasa.
Astronomy One 11
Gambar 10.7 Nova Hercules (difoto dari Observatorium Lick).
Pencahayaan bintang kerdil putih naik secara cepat puluhan ribu kali.
Inilah yang disebut “Nova” yang artinya “bintang baru”. Disebut demikian karena
sebelumnya Nova dan pasangannya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Setelah muncul, Nova akan bersinar selama periode waktu yang singkat. Orang
Cina menyebutnya sebagai “bintang tamu”. Gambar 10.3 menunjukkan kurva
cahaya sebuah Nova.
Nova tidak terlihat dengan mata telanjang karena jaraknya yang jauh. Oleh
karena itu, hanya beberapa fenomena yang telah dicatat dalam sejarah masa lalu.
Namun diperkirakan bahwa setiap beberapa tahun ledakan tersebut terjadi di
galaksi kita. Gambar 10.7, sebuah foto Nova Hercules menggambarkan salah satu
yang dapat terlihat dengan mata. Bahkan terlihat dengan menggunakan teleskop,
namun Nova ini muncul seperti kebanyakan bintang lainnya, hanya sebagai titk
terang cahaya.
Sama seperti bintang secara umumnya, analisis spektrokopi menghasilkan
sebagian besar informasi mengenai nova. Pengukuran kecepatannya menunjukkan
bahwa cahaya dipancarkan lebih dari ribuan kilometer yang setara dengan jarak
dari New York ke San Francisco dalam satu detik. Beberapa nova telah diketahui
meledak beberapa kali. Hal ini mungkin sebagai bahan tambahan ke bintang
kerdil putih.
Supernova
Sebuah pelepasan materi yang jauh lebih dahsyat dari nova terjadi pada
Supernova. Bagian tengah bintang hancur ketika pelepasan energi yang besar
menyebabkan bagian luar bintang terpisah, melepaskan sebagian besar ikatan
Astronomy One 12
bintang secara cepat, suhu tinggi yang dihasilkan dan kepadatan yang ada dalam
kondisi itu menciptakan unsure-unsur yang lebih berat. Hal ini akhirnya akan
mempercepat hilangnya gravitasi secara cepat dan energi yang sangat besar
sehingga menyebabkan ledakan hebat.
Istilah “super” tidak menyatakan perbedaan antara bintang-bintang ini,
dengan nova. Keduanya mudah meledak akan tetapi ledakannya dapat
dibandingkan dengan perbedaan antara letusan petasan kecil dari dentuman
dinamit. Sebuah Supernova menyala terang ratusan juta kali dibanding dengan
kondisi semula dan mencapai magnitude -14 sampai 18 atau bahkan lebih terang.
Dua supernova terakhir yang terlihat dalam galaksi kita adalah Tycho
Brahe pada tahun 1972 dan bintang Kepler pada tahun 1604. Sejak itu tidak
pernah terlihat lagi dalam galaksi kita, akan tetapi melalui pengamatan Supernova
pada Observatorium comlitos di New Mexico banyak ditemukan Supernova di
galaksi lain (gambar 10.8)
Gambar 10.8 (a) Supernova Tycho Brahe pada tahun 1972.(b) Bintang Kepler pada tahun 1604.
Meskipun Supernova hanya terlihat dalam periode waktu yang singkat,
sisanya masih selama berabad-abad. Nebula Tudung (Veil Nebula) dalam gugus
bintang Cygnus diyakini sebagai sisa yang nampak (gambar 10.9). Sebuah
Supernova paling terkenal yang diamati oleh orang China pada tahun 1504
Masehi di ekspansi dan lokasinya saat ini telah menghitung ledakan dan ekspansi
berikutnya dari materi ke ruang angkasa sekitar 900 juta tahun yang lalu. Telah
lama dikenal sebagai sumber gelombang radio yang kuat dan baru-baru ini
sebagai sumber x-ray. Pada tahun 1968 ditemukan juga mengandung objek yang
Astronomy One 13
(a)
(b)
tidak biasa, jenis baru dari bintang yang telah ditemukan hanya ada satu tahun
sebelum pulsar.
Gambar 10.9 The Veil Nebula yang berada di gugus bintang Cygnus
Pulsar/Bintang Neutron
Pada Agustus 1967, radio astronom di Cambridge, Inggris, bekerja dengan
sesuatu yang baru yaitu teleskop yang dapat merekam sesuatu yang luar biasa.
Sebuah ledakan energi yang besar berasal dari suatu titik di langit setiap 1 1/3
detik. Sebenarnya kecepatan meledak ini lebih besar setiap 1,3373013 detik yang
jauh lebih tepat dari sinyal waktu terbaik radio. Jam atom khusus yang diperlukan
untuk membuat pengukuran waktu tersebut dan hanya teleskop yang baru ini
dapat mendeteksi perubahan singkat dalam intensitas gelombang.
Sumber gelombang itu disebut pulsar karena sinyal yang diterima
berkarakteristik berdenyut. Hal itu ditunjukkan CP 1919 untuk pulsar Cambridge
sudut deklinasi 19 jam 19 menit. Secara singkat, pulsar lebih banyak ditemukan
dengan periode yang berbeda tetapi dalam waktu sekitar satu detik. Ketika sinyal
radio secara tepat ditemukan bahwa gelombang ini terdiri dari beberapa
gelombang yang berada dengan panjang waktu 50 ms.
Sejauh ini, hanya dari pulsar yang misterius ini yang ditemukan sebagai
cahaya di radio energi cahaya dan energi x-ray. Ini adalah pulsar yang terletak di
crab nebula, sebuah penemuan yang menunjukkan kemungkinan untuk solusi dari
teka teki pulsar. Cahaya ini ditemukan berkedip selama 30 kali per detik, kedipan
ini sejalan dengan radio dan gelombang sinar x-ray (gambar 10.10). Saat ini studi
Astronomy One 14
intensif dilakukan utnuk mendeteksi pulsa optic atau x-ray dari pulsar lainnya,
terutama yang tampaknya terkait dengan sisa-sisa supernova yang dahulu.
Gambar 10.10 Foto sebuah pulsar yang sebelumnya dianggap sebagai bintang biasa. Akan tetapi observasi menunjukkan bahwa benda tersebut sebenarnya berkedip terus menerus dalam pencahayaannya yang tepat.
Hampir 30 tahun sebelum penemuan pulsar pertama, fisikawan dan ahli
Astronomi telah menghipotesis keberadaan sebuah “bintang neutron”. Sebuah
bintang yang partikelnya tersusun padat yang terdiri dari muatan elektron dan
protonnya, sehingga disebut “squashed together”. Akibatnya massa
keseluruhannya hanya tersusun dari neutron. Jauh lebih padat daripada white
dwarf, satu inci kubik bahan ini mempunyai berat satu milyar ton di Bumi. Jika
semua bahan di Bumi tersusun seperti kepadatan ini maka Bumi akan masuk di
sebuah ruangan yang besar (gambar 10.10). Ukuran sepanjang enam kaki tidak
akan terlihat di mikroskop elektron dan diameter Matahari hanya berukuran
beberapa mil.
Gambar 10.11 Perbandingan ukuran bumi, bintang neutron dan bintang kerdil putih mempunyai jari-jari yang sama dengan bumi kira-kira 6000 km.
Astronomy One 15
Ada bukti yang meyakinkan bahwa pulsar tersebut dapat diprediksi
sebagai “bintang neutron”. Perhitungan ini menunjukkan bahwa bintang neutron
dapat berputar secara cepat karena momentum angularnya. Seperti bintang,
berdiamater beberapa mil, akan berbalik sepenuhnya pada poros tiap detiknya.
Dengan banyaknya misteri ini, setelah berbulan-bulan dilakukan
pengamatan dengan hati-hati, semua pulsar diketahui (lebih dari 50 yang
ditemukan dalam waktu 3 tahun penemuan) ditemukan bintang neutron berputar
dengan kecepatan yang terus menerus berkurang. Ini sesuai dengan teori bahwa
rotasi bintang akan berkurang karena kehilangan energi secara radiasi. Rata-rata
pulsa dapat digunakan sebagai penentu umur secara kasar. Jangka waktu yang
sangat singkat dari crab pulsar menunjukkan generasi muda. Pulsar dengan
periode kedua ditemukan di dekat pusat sisa-sisa supernova besar dan cukup tua
di konstelasi Vela. Tidak ada objek yang terlihat dan diidentifikasi dengan sumber
radio. Hal ini menunjukkan bahwa sisa supernova dari pulsar lama (periode yang
lama) telah lama hilang.
Dua pulsar (salah satu yang crab pulsar) juga mengalami peningkatan
pulsar tiba-tiba diikuti dengan penurunan lagi. Crab pulsar juga ditemukan
menurun secara tiba-tiba. Meskipun banyak teori yang telah diusulkan untuk
menjelaskan ini “glitches” dalam pulsa, tidak ada yang memenuhi. Salah satu ide
disebutkan bahwa penyebabnya adalah gempa yang terjadi di bintang dalam
“kerak” dari sebuah bintang neutron.
Objek ini berdenyut aneh yang tidak begitu jauh dari kita sekitar 130
parsec yang ada di bagian galaksi kita. Namun dengan pengecualian, mereka tidak
terlihar karena meredup secara ekstrim.
Perhitungan juga menunjukkan bahwa bintang-bintang super padat ini
memiliki medan magnet jauh melebihi medan magnet benda lain. Matahari
memiliki medan magnet sebesar 4000 Gauss dan bahkan White dwarf mungkin
memiliki medan magnet 10 juta hingga 100 juta Gauss dan sebuah bintang
neutron dapat memiliki medan magnet sebesar milyaran Gauss. Sebagai
perbandingan medan magnet bumi yang menggerakkan kompas adalah hanya
sekitar 1 Gauss. Seperti medan magnet yang kuat benar-benar diketahui di Bumi
Astronomy One 16
dan memang sulit untuk dibayangkan. Jadi pulsar memberi harapan untuk studi
medan gravitasi dan magnetic secara intens.
Materi yang padat menurut teori relativitas umum secara drastis
mempengaruhi bentuk ruang yang ada di dekatnya. Seperti yang telah dibahas
pada Bab 5, teori ini memprediksi bahwa sinar cahaya akan membelok saat
melewati massa objek yang besar dan hal ini dapat digunakan sebagai ukuran
kelengkungan ruang tentang suatu objek. Ketika cahaya dari bintang ini melewati
matahari kita dengan defleksi sekitar sepuluh ribu derajat. Sebuah sinar cahaya
yang melewati bintang neutron dengan massa sebesar Matahari secara teori akan
dibelokkan sejauh 300.
Bintang-bintang padat ini sangat kecil untuk mewakili jalur lain dari
evolusi bintang yang disebut generasi tua. Alih-alih hanya mengikuti ukuran dan
densitas dari White dwarf. Bintang-bintang hasil pengikatan lebih cepat
memproduksi pulsar yang sangat kecil atau bintang neutron kecil. Beberapa
pertanyaan yang belum terjawab adalah apakah ini memang pulsar redup atau
bintang neutron yang teoritis dan apakah mereka berasal dari ledakan supernova.
Lubang hitam
Sebuah jalur evolusi ketiga yang masih secara teoritis mengenai penuaan bintang
yang dapat diterima. Perhitungan menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu,
bintang-bintang yang massanya besar akan berada pada tahap terakhir dari
penuaan keruntuhan evolusi yang sangat cepat yang ditemukan di bintang
neutron yang dapat diamati sebagai pulsar. Bintang pun semakin mampat dan
medan gravitasi permukaan semakin besar. Dengan demikian kelengkungan ruang
waktu disekitar bintang pun makin besar. Maka ada materi atau cahaya yang
keluar dari bintang tersebut sehingga bintang ini menjadi lubang hitam (The Black
Hole). Sekarang lubang hitam ini banyak digunakan sebagai penelitian. Meskipun
tidak ada yang telah diidentifikasi, tetapi keberadaannya cukup dirasakan. Dan
bagaimana mereka dapat didekteksi adalah sebuah masalah. Salah satu
kemungkinan untuk memahaminya secara tidak langsung. Misalnya dengan
menganggap lubang hitam adalah satu anggota dari sistem gerhana biner.
Astronomy One 17
Bintang kerdil putih, bintang neutron, dan lubang hitam sekarang dianggap
sebagai tiga jalur utama bintang yang berasal dari pembakaran helium. Apa yang
menyebabkan bintang tersebut berevolusi tidak sepenuhnya dapat dipahami.
BAB III
Gambar 10.12 bentuk The Black Hole
Astronomy One 18
KESIMPULAN
Pada awalnya, bintang merupakan gas dan debu kosmik yang disebut
nebula. Karena faktor gravitasi maka debu dan gas kosmik ini saling berikatan.
Ikatan dari debu dan gas kosmik ini menjadi bola padatan yang juga mengubah
energi potensial menjadi energi panas yang akan membentuk protostar (bintang
protoa). Suhu internal dan tekanan pada bintang ini akan terus meningkat sampai
suatu saat terhenti oleh adanya tekanan dorong ke luar permukaan. Kemudian
keseimbangan bintang tercapai dan terbentuklah bintang stabil (stable star).
Tahap selanjutnya setelah terbentuk protostar, karena kenaikan suhu inti
terus menerus, suatu saat tercapai suatu keadaan reaksi nuklir. Pada titik ini,
hidrogen pada bintang mulai diubah menjadi helium dan bintang tersebut menjadi
bintang yang ada pada deret utama barisan bintang. Prostostar itu kemudian
mengembang dan menurunkan suhu permukaannya dan akan menjadi red giant.
Reaksi nuklir dalam inti akan terus menerus terjadi, maka suatu saat terjadi
keadaan dimana gas pembentuk bintang tidak stabil (unstable star). Setelah itu
bintang berkembang menjadi bintang kerdil putih, nova, dan supernova. Pada
tahap supernova ini bintang akan meledak dan membentuk sebuah pulsar yang
akhirnya akan menjadi lubang hitam.
Astronomy One 19
DAFTAR PUSTAKA
Hynek, J. A., Necia. H. Apfel. 1972. Astronomy One. Northwestern University. California. W. A. Benjamin. Inc.
Astronomy One 20
Tugas IndividuMata Kuliah IPBA
EVOLUSI BINTANG
Dosen Pembina:
Prof. Dr. H. Prabowo, M. Pd
Disusun Oleh
ARIE ARMA ARSYADNIM. 117795047
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PROGRAM PASCA SARJANA
S 2 PENDIDIKAN SAINS
2012
Astronomy One 21
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
Bintang-bintang yang Tidak Stabil.......................................................7
Bintang Kerdil Putih.............................................................................10
Nova......................................................................................................11
Supernova.............................................................................................12
Pulsar....................................................................................................14
Lubang Hitam.......................................................................................17
KESIMPULAN.................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20
Astronomy One 22