Asuhan Antenatal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

obstetry

Citation preview

NAMA: EKO ROHARTO HARAHAPNIM: 04011181320063ASUHAN ANTENATALGeorge AdriaanszBila kehamilan termasuk risiko tinggi perhatian dan jadual kunjungan harus lebih ketat. Namun, bila kehamilan normal jadual asuhan cukup empat kali. Dalam bahasa program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4. Hal ini berarti, sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan di atas 36 minggu.Pemeriksaan rutin dan penelusuran penyulit selama kehamilanIdentitikasi dan riwayat kesehatan Data umum pribadiNama, usia, alamat, pekerjaan ibu/suami, lamanya menikah, kebiasaan merugikan kesehatan Keluhan saat iniJenis dan sifat gangguan ibu, lamanya mengalami gangguan tersebut Riwayat haidHari pertama haid terakhir (HPHT), usia kehamilan dan taksiran persalinan( Rumus Naegele: tanggal HPHT ditambah 7 dan bulan dikurangi 3) Riwayat kehamilan dan persalinanAsuhan antenatal, persalinan, dan nifas kehamilan sebelumnya , cara persalinan, jumlah dan jenis kelamin anak hidup, berat badan lahir, cara pemberian asupan bagi bayi dilahirkan, informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir Riwayat kehamilan saat iniIdentifikasi kehamilan, identifikasi penyulit ( preeklamsia dan hipertensi kehamilan), penyakit lain yang diderita, gerakan bayi dalam kandungan Riwayat penyakit dalam keluargaDM, hipertensi atau hamil kembar, kelainan bawaan Riwayat penyakit ibuPenyakit yang pernah diderita, DM, HDK, infeksi sal kemih, penyakit jantung, infeksi virus berbahaya, alergi obat atau makanan tertentu, pernah mendapat transfuse darah dan indikasi tindakan tersebut, inkompabilitas rhesus, paparan sinar-X/Rontgen Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan bedahDilatasi dan kuratase, reparasi vagina, seksio sesaria, serviks inkompeten, operasi non-ginekologi Riwayat mengikuti program KB Riwayat imunisasi Riwayat menuyusuiPemeriksaan Keadaan umumTanda vital, pemeriksaan jantung paru, pemeriksaan payudara, kelainan otot dan rangka serta neurologi Pemeriksaan abdomen-Inspeksi :Bentuk dan ukuran abdomen, perut bekas operasi, tanda-tanda kehamilan, gerakan janin, varises atau pelebaran vena, hernia, edema,-Palpasi: tinggi fundus, punggung bayi, presentasi, sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul-Auslultasi: 10 minggu dengan dopler, 20 minggu dengan fetoskop pinard-Inspekulo vagina untuk iden tifikasi vaginitis pada trimester I/II

Laboratorium Pemeriksaan Analisis urin rutin, analisis tinja rutin, HB MCV, gol darah, hitung jenis sel darah, gula darah, antigen hepatitis B virus, antibody rubella, HIV/VDRL Ultrasonografi-Rutin pada kehamilan 18-22 minggu untuk identifikasi kelainan janin.

Beberapa gejala dan tanda bahaya selama kehamilanHanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembangan menjadi kehamilan patologis. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. Factor predisposisi dan adanya penyakit penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan ibu.PerdarahanPerdarahan dibawah 20 minggu umumnya karena keguguran. Sekitar 10-12% kehamilan berakhir diakibatkan kelainan kromosom pada sperma. Perdarahan kehamilan muda dan ukuran uterus yang membesar juga biasanya disebabkan oleh mola hidatidosa. Sedangkan pembesaran ukuran uterus (lebih kecil) tidak sesuai dengan usia kehamilan biasanya disebabkan oleh kehamilan ektopik.Perdarahan pada kehamilan lanjut di atas 20 minggu umumnya disebabkan oleh plasenta previa yaitu terkait dengan luas plassenta dan kondisi segmen bawah rahim tempat implementasi plasenta. Pada plasenta yang tipis dan menutupi seluruh jalan lahir biasanya menyebabkan perdarahan bercak yang berulang. Plasenta yang tebal dan menutupi seluruh jalan lahir dapat menimbulkan perdarahan hebat tanpa didahului perdarahan bercak atau berulang.Preeklamsia Kehamilan usia di atas 20 minggu biasanya diikuti peningkatan tekanan darah dihubungkan dengan preeklamsia. Gejala sbb:1. Hiperrefleksia2. Sakit kepala3. Gangguan visus spt: kabur,skotoma, silau atau berkunang4. Nyeri epigastrik5. Oliguria 500 cc/hari6. TD diatas normal7. Edema menyeluruhNyeri hebat di daerah abdominopelvikumBila terjadi pada kehamilan di atas trimester ke II/III dengan tanda dibawah ini maka akan mengarah pada keadaan solusio plasenta baik dengan perdarahan nyata atau tidak.1. Trauma abdomen2. Preeklamsiaa3. Tinggu fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan4. Bagian-bagian janin sulit teraba5. Uterus tegang dan nyeri6. Janin mati dalam rahimKunjungan berkala asuhan antenatalSeperti yang sudan dijelaskan tadi pada kehamilan normal cukup empat kali kunjungan yaitu: satu kali trimester I, satu kali trimester II dan dua kali pada trimester III. Hal ini penting untuk memamntau keadaan ibu dan janin dan mendeteksi dini penyulit kehamilan dan persalinan.Edukasi kesehatan bagi ibu hamilKunjungan antenatal ini member kesempatan bagi petugas kesehatan untuk member informasi kesehtan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya termasuk rencana persalinan dan merawat bayi.Nutrisi yang adekuat KaloriJumlah kalori yang dibutuhkan ibu hamil adalah 2.500 kalori perharinya. Hindari kalori berlebih mencegah terjadinya preeklamsia. Dengan peningkatan BB tidak melebihi 12 kg. ProteinDibutuhkan 85 gram perhari. Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran bayi premature, anemi, dan edema. KalsiumDibutuhkan 1,5 gr per hari. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan bayi lahir riketsia dan ibu osteomalacia Zat besiDibutuhkan 30 gr per hari. Defisiensi zat besi dapat menyebabkan anemia def besi Asam folatDibutuhkan 400 kirogram per hari. Defisiensi asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik.Perawatan payudaraPayudara perlu dipersiapkan guna laktasi. Pengurutan payudara bertujuan untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus laktiferus, harus dilakukan secara hati-hati karna bisa saja membuat kontraksi uterus seperti pada uji kesejahtraan janin mengguanakan uterotonika.Perawatan gigi Paling tidak dilakukan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan pada trimester pertama dan ketiga. Pemeriksaan pertama terkait produksi air liur yang meningkat sedangkann dibutuhkan kondisi kebersihan mulut yang baik dan pemeriksaan kedua terkait peningkatan kebutuhan kalsium pada masa ini dan dilihat apakah terdapat gangguan pada gigi ibu hamil.Kebersihan tubuh dan pakaianDianjurkan untuk menjanga kebersihan guna perawatan semasa kehamilan, mencegah adanya infeksi ibu maupun janin. Dianjurkan untuk tidak merokok karena dapat menimbulkan vasospasme yang berakibat pada anoksia janin, BBLR, prematuritas, kelainan congenital, dan solusio plasenta