Upload
riski-candra-karisma
View
101
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
asuhan kala II persalinan untuk mahasiswa kebidanan
Citation preview
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
1/52
Asuhan Kebidanan Kala II Persalinan
By : Riski Candra Karisma, SST
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
2/52
Goal
Perubahan Fisiologis pada Kala II
persalinan
Asuhan Sayang Ibu dan Posisi Meneran
Mekanisme Persalinan Normal (Pangguldan Fetal Skull)
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
3/52
batasan persalinan kala II
dimulai saat pembukaan serviks lengkap
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya
seluruh tubuh janin.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
4/52
tanda gejala kala II
ibu ingin meneran bersamaan dengankontraksi (dorongan meneran/doran)
Ibu mengatakan makin kuat tekanan
pada rectum dan atau vulvanya
perineum menonjol (perjol)
vulva membuka (vulka)
tekanan anus (teknus)
meningkatnya pengeluaran lendir dandarah
kepala telah turun di dasar panggul
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
5/52
diagnosis pasti
pembukaan lengkap
kepala bayi terlihat pada introitus vagina
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
6/52
Fase kala II (Aderhold dan robert)
fase I : fase tenang, mulai dari pembukaan
lengkap sampai timbul keinginan untuk
meneran
Fase II : fase peneranan, mulai dari
timbulnya kekuatan untuk meneran
sampai kepala crowning (lahirnya kepala)
fase III : fase perineal, mulai sejak
crowning kepala janin sampai lahirnya
seluruh badan bayi
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
7/52
Perubahan Fisiologis Kala II persalinan
sejak kehamilan yang lanjut uterus (rahim)
dengan jelas terdiri dari dua bagian:
segmen atas rahim (SAR) yang dibentuk oleh
corpus uteri
segmen bawah rahim (SBR) yang terjadi dari
isthmus uteri
SAR memegang peranan yang aktif karena
berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal
dengan majunya persalinan dan
mendorong bayi keluar. SBR memegang
peranan pasif dan makin tipis dengan majunya
persalinan dan teregang yang akan dilalui bayi
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
8/52
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
9/52
1. sifat kontraksi otot rahim
setelah kontraksi , otot rahim tidak
berelaksasi kembali ke keadaan sebelum
kontraksi tapi menjadi sedikit lebih pendek
walaupun tonusnya seperti sebelum
kontraksi, yang disebut retraksi. dengan
retraksi, rongga rahim mengecil dan anak
berangsur didorong ke bawah dan tidak
banyak naik lagi ke atas setelah his hilang.
retraksi ini mengakibatkan SAR makin tebaldengan majunya persalinan apalagi setelah
bayi lahir.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
10/52
kontraksi tidak sama kuatnya, tapi paling
kuat di daerah fundus uteri dan berangsur
berkurang ke bawah dan paling lemah
pada SBR. sebagian dari isi rahim keluar
dari SAR diterima oleh SBR sehingga SARmakin mengecil sedang SBR makin
diregang dan makin tipis dan isi rahim
pindah ke SBR sedikit demi sedikit.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
11/52
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
12/52
Kontraksi uterus bersifat teratur,
involunter, serta mengikuti pola yang
berulang
Kontraksi bertambah lebih kuat, datang
setiap 2-3 menit dan berlangsung antara
50100 detik
Setiap kali otot berkontraksi, rongga uterus
menjadi lebih kecil dan bagian
presentasi/kantong amnion terdorong ke
bawah ke dalam serviks. Serviks pertama-tama menipis, mendatar dan kemudian
terbuka, fundus menjadi tebal
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
13/52
2. Kontraksi otot abdomen
Setelah uterus terbuka, isinya dapat
didorong keluar
Otot abdomen, di bawah kontrol sadar
kemudian menjadi mengencangkan dan
mengompres rongga abdomen,
menambahkan tekanan pada kantung
yang terbuka dan mendorong bayi keluar
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
14/52
Sampai serviks berdilatasi sempurna,
tekanan abdomen hanya cukup untuk
merobek membran amnion. Setelah
berdilatasi, upaya mengejan akan sangat
membantu akhir ekspulsi bayi
Ketika bagian presentasi terdapat pada
rectum atau perineum, terjadi keinginan
tiba-tiba untuk mengejan
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
15/52
3. Perubahan Bentuk Rahim
kontraksi, mengakibatkan sumbu panjang
rahim bertambah panjang sedang ukuran
melintang maupun ukuran muka belakang
berkurang
pengaruh perubahan bentuk rahim yaitu
ukuran melintang berkurang, rahim
bertambah panjang. hal ini merupakan
salah satu sebab dari pembukaan serviks
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
16/52
4. Perubahan Pada Serviks
Pendataran Dari Serviks
pemendekan dari canalis servikalis, yang
semula berupa sebuah saluran yang
panjangnya 1-2cm, menjadi suatu lubang saja
dengan pinggir yang tipis
Pembukaan Dari Serviks
pembesaran dari ostium eksternum yang
tadinya berupa suatu lubang dengan diameter
beberapa milimeter menjadi lubang yang
dapat dilalui bayi, kira-kira 10 cm.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
17/52
Faktor yang menyebabkan pembukaan
serviks
Otot-otot serviks menarik pada pinggir
ostium
waktu kontraksi SBR dan serviks diregang
oleh isi rahim terutama oleh air ketuban
dan ini menyebabkan tarikan pada serviks
waktu kontraksi, bagian dari selaput yang
terdapat diatas kanalis servikalis ialah
yang disebut ketuban menekan ke bawah.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
18/52
5. Perubahan pada vagina dan dasar panggul
pada kala I ketuban ikut meregangkan
bagian atas vagina
setelah ketuban pecah, segala perubahan
terutama pada dasar panggul ditimbulkan
oleh bagian depan anak. oleh bagian depan
yang maju itu, dasar panggul diregang
menjadi saluran dengan dinding2 yang tipis.
waktu kepala sampai di vulva, lubang vulva
menghadap ke depan atas dari luar, peregangan oleh bagian depan
nampak pada perineum yang menonjol dan
menjadi tipis sedangkan anus menjadi
terbuka
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
19/52
6. Janin
Bagian janin turun pada kala II dan akan
turun lebih cepat pada kala II yaitu rata-
rata 1,6 cm/jam untuk primipara dan 5,4
cm untuk multipara
Pada akhir kala II sebagai tanda bahwa
kepala sudah sapai di dasar panggul,
perineum menonjol dan vulva menganga
dan rectum membuka
Turunnya kepala janin dapat dilihat melaluimekanisme persalinan
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
20/52
Asuhan sayang ibu
dan posisi meneran
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
21/52
Asuhan Sayang ibu
asuhan yang aman, berdasarkan evidence
based dan turut meningkatkan angka
kelangsungan hidup ibu
membantu ibu merasa nyaman dan aman
selama proses persalinan yang menghargai
kebiasaan budaya, praktek keagamaan dan
kepercayaan serta melibatkan ibu dan
keluarga sebagai pembuat keputusan,
secara emosional sifatnya mendukung.asuhan sayang ibu melindungi hak-hak ibu
untuk mendapatkan privasi dan
menggunakan sentuhan bila diperlukan
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
22/52
menghormati kenyataan bahwa kehamilan
dan persalinan merupakan proses alamiah
dan bahwa intervensi yang tidak perlu dan
pengobatan untuk proses alamiah harus
dihindarkan.
berpusat pada ibu dan bukan pada
petugas kesehatan dan selalu melihat
dahulu ke cara pengobatan yang
sederhana dan non intervensi sebelumberpaling ke teknologi
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
23/52
menjamin bahwa ibu dan keluarganya
diberitahu tentang apa yan g sedang
terjadi dan apa yang bisa diharapkan
bidan harus memastikan seseorang yang
telah dipilih ibu untuk mendampingi
selama persalinan(suami, ibu, mertua,
saudara perempuan, teman)
ibu yang memperoleh dukungan
emosional selama persalinan akanmengalami waktu persalinan yang lebih
singkat, intervensi yang lebih sedikit dan
hasil persalinan yang lebih baik.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
24/52
Posisi Meneran
Posisi ter lentang tidak dianjurkan bagi ibu
sebab dapat menyebabkan hipotensi karena
bobot uterus dan isinya menekan aorta, vena
cava inferior serta pembuluh-pembuluh darah
lain sehingga menyebabkan suplai darah kejanin menjadi berkurang, dimana akhirnya ibu
dapat pingsan dan bayi mengalami fetal
distress ataupun anoksia janin. Posisi ini juga
menyebabkan waktu persalinan menjadi lebihlama, besar kemungkinan terjadinya laserasi
perineum dan dapat mengakibatkan
kerusakan pada syaraf kaki dan punggung.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
25/52
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
26/52
Duduk atau setengah duduk
Dengan posisi ini penolong
persalinan lebih leluasa
dalam membantu kelahiran
kepala janin serta lebih
leluasa untuk dapat
memperhatikan perineum.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
27/52
Merangkak
Posisi merangkak sangat cocok untuk
persalinan dengan rasa sakit punggung,
mempermudah janin dalam melakukan
rotasi serta peregangan pada perineum
berkurang.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
28/52
Jongkok atau berdir i
Jongkok atau berdiri memudahkan
penuran kepala janin, memperluas
panggul sebesar dua puluh delapanpersen lebih besar pada pintu bawah
panggul, memperkuat dorongan
meneran. Namun posisi ini beresiko
terjadinya laserasi ( perlukaan jalanlahir). Dalam posisi berjongkok
ataupun berdiri, seorang ibu bisa lebih
mudah mengosongkan kandung
kemihnya, dimana kandung kemih
yang penuh akan dapat
memperlambat penurunan bagian
bawah janin.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
29/52
Berbaring miring kekiri
Posisi berbaring miring kekiri
dapat mengurangi penekanan
pada vena cava inferior sehinggadapat mengurangi kemungkinan
terjadinya hipoksia, karena
suplay oksigen tidak terganggu,
dapat member suasana rileksbagi ibu yang mengalami
kecapekan dan dapat
pencegahan terjadinya
laserasi/robekan jalan lahir.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
30/52
dengan kebebasan untuk memutuskan
posisi yang dipilhnya, ibu akan lebih
merasa aman. karena fokus utama kita
adalah berpusat kepada kenyamanan
klien(ibu) bukan nakes.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
31/52
Mekanisme
Persalinan
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
32/52
Panggul dan Fetal Skull
Letak :
hubungan
poros panjang
janin ke poros
panjang ibu
Membujur
Melintang
Miring/oblique
Presentasi
:menunjukkan pada
bagian bawah janin
memasuki jalan
masuk panggul
bagian atas
Kepala : verteks,
dahi, muka
Bokong : murni,
lengkap,
kakiBahu
Sikap
Flexi : dagu melekat
ke dada
Lurus
Ekstensi : occiput
mendekat ke
belakang
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
33/52
Batasan tengkorak kepala dalam persalinan
Ubun-ubun anterior : dibentuk oleh pertemuan
sutura frontalis, sagitalis dan coronaria, berbentuk
segi empat (diamond)
Ubun-ubun posterior : dibentuk dari sutura sagitalis
dan lamboidea, berbentuk seperti segitiga
Sutura sagitalis : sutura antara 2 tulang pariental,
yang merupakan petunjuk synclitismus
Molding : perubahan bentuk kepala (kepala
tumpang tindih) sebagai penyesuaian kepala saat
melewati panggul
Caput succadenum : pembengkakan edematous
diatas kepala janin yang diakibatkan oleh tekanan
kepala saat melewati rongga panggul
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
34/52
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
35/52
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
36/52
1. Kepala Terfiksasi pada PAP
(engagement)
Masuknya kedalam pintu atas panggul
pada primigravida (yang baru pertama kali
hamil) sudah terjadi pada bulan terkahir
kehamilan tetapi pada multigravida (yang
sudah pernah hamil sebelumnya)biasanya baru terjadi pada permulaan
persalinan.
Masuknya kepala kedalam pintu atas
panggul biasanya dengan sutura sagitalis,melintang dan dengan fleksi yang ringan
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
37/52
Terjadi peristiwa Sinklitismus yaitu sutura
sagitalis sejajar dengan simfisis dan
promontorium, sehingga kedudukan os
parietalis depan dan belakang samatingginya
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
38/52
2. Majunya kepala (desnsus)
merupakan syarat utama kelahiran kepala,
terjadi karena adanya tekanan cairan
amnion, tekanan langsung pada bokong
saat kontraksi, usaha meneran, ekstensi
dan pelurusan badan janin
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
39/52
Pada primigravida majunya kepala terjadi
setelah kepala masuk ke dalam rongga
panggul dan biasanya baru mulai pada
kala II. Pada multipara sebaliknya majunya
kepala dan masuknya kepala dalamrongga panggul terjadi bersamaan.
Majunya kepala ini bersamaan dengan
gerakan-gerakan yang lain yaitu : fleksi,
putaran paksi dalam, dan ekstensi.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
40/52
Terjadi peristiwa asinklitismus posterior
yaitu dimana sutura sagitalis mendekati
simfisis, sehingga os parietalis depan lebih
tinggi daripada os parietalis belakang
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
41/52
3. Fleksi
Terjadi peristiwa asinklitismus Anterior
dimana sutura sagitalis mendekati
promontorium sehingga os parietalis
belakang lebih tinggi daripada os parietalis
depan
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
42/52
4. Fleksi maksimal
Dengan majunya kepala biasanya fleksi
bertambah hingga ubun-ubun kecil jelas lebih
rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan
dari bertambah fleksi ialah bahwa ukuran
kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir:diameter suboksipito bregmatika (9,5 cm)
menggantikan diameter suboksipito frontalis
(11 cm).
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
43/52
Terjadi peristiwa sinklitismus yaitu sutura
sagitalis sejajar dengan simfisis dan
promontorium, sehingga kedudukan os
parietalis depan dan belakang sama
tingginya
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
44/52
5. Putar Paksi Dalam
Yang dimaksud dengan putaran paksi
dalam adalah pemutaran dari bagian
depan sedemikian rupa sehingga bagian
terendah dari bagian depan memutar ke
depan ke bawah symphisis. Padapresentasi belakang kepala bagian yang
terendah ialah daerah ubun-ubun kecil
dan bagian inilah yang akan memutar ke
depan dan ke bawah symphysis Kadang terjadi moulage
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
45/52
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
46/52
6. Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala
sampai di dasar panggul, terjadilah
ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini
disebabkan karena sumbu jalan lahir pada
pintu bawah panggul mengarah ke depanatas, sehingga kepala harus mengadakan
ekstensi untuk melaluinya.
UUK terletak di bawah simpisis sebagai
Hypomoclion (pusat pemutaran)
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
47/52
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
48/52
7. Putar Paksi Luar
terjadi bersamaan dengan perputaran
interior bahu. Setelah kepala lahir, maka
kepala anak memutar kembali ke arah
punggung anak untuk menghilangkan torsi
pada leher yang terjadi karena putaranpaksi dalam. Gerakan ini disebut
putaran restitusi.
Resti tusiadalah perputaran kepala
sejauh 45 baik kearah kiri atau kananbergantung pada arah dimana ia
mengikuti perputaran menuju posisi
oksiput anterior.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
49/52
Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga
belakang kepala berhadapan dengan
tuber ischidicum. Gerakan yang terakhir ini
adalah gerakan paksi luar yang
sebenarnya dan disebabkan karenaukuran bahu, menempatkan diri dalam
diameter anteroposterior dari pintu bawah
panggul.
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
50/52
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
51/52
8. Ekspulsi
setelah putaran paksi luar bahu depan
sampai dibawah sympisis dan menjadi
hypomoclion untuk kelahiran bahu
belakang. Kemudian bahu depan
menyusul dan selanjutnya seluruh badananak lahir searah dengan paksi jalan lahi
mengikuti lengkung carrus (kurva jalan
lahir).
5/28/2018 Asuhan Kala II Persalinan
52/52