9
Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur 1.2.1 Pengkajian Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan kebutuhan istirahat dan tidur meliputi pengkaiian mengenal: A. Riwayat tidur 1. Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam berapa biasa bangun tidur, dan keteraturan pota tidur klien; 2. Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku, buang air kecil, dan lain-lain; 3. Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya; 4. Kebiasaan tidur siang; 5. lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur apakah kondisinva bising, gelap, atau suhunya dingin? dan lain lain; 6. Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup. Perawat mempelajari apakah peristiwa, yang dialami klien, yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidur?; 7. Status emosi dan mental klien. Status emosi dan mental memengaruhi terhadap kemampuan klien untuk istirahat dan tidur. Perawat perlu mengkaji mengenai status emosional dan mental klien, misalnya apakah klien mengalami stres emosional atau ansietas?, juga dikaji sumber stres yang dialami klien. 8. Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai akibat gangguan istirahat tidur, seperti:

Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KDM

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

    Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

1.2.1     Pengkajian

Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan

kebutuhan istirahat dan tidur meliputi pengkaiian mengenal:

A.    Riwayat tidur

1.    Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam berapa biasa bangun tidur,

dan keteraturan pota tidur klien;

2.    Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku, buang air kecil, dan

lain-lain;

3.    Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya;

4.    Kebiasaan tidur siang;

5.    lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur apakah kondisinva bising, gelap,

atau suhunya dingin? dan lain lain;

6.    Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup. Perawat mempelajari apakah peristiwa, yang

dialami klien, yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidur?;

7.    Status emosi dan mental klien. Status emosi dan mental memengaruhi terhadap kemampuan

klien untuk istirahat dan tidur. Perawat perlu mengkaji mengenai status emosional dan mental

klien, misalnya apakah klien mengalami stres emosional atau ansietas?, juga dikaji sumber stres

yang dialami klien.

8.    Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai akibat

gangguan istirahat tidur, seperti:

a.  Penampilan wajah, misalnya adakah area gelap di sekitar mata, bengkak di kclopak mata,

konjungtiva kemerahan, atau mata yang terlihat cekung;

b.  Perilaku yang terkait dengan gangguan istirabat tidur, misalnya apakah klien mudah tersinggung,

selalu menguap, kurang konsentrasi, atau terlihat bingung;

c.   Kelelahan, misalnya apakah klien tampak lelah, letih, atau lesu.

d.   

B.    Gejala Klinis

Gejala klinis yang mungkin muncul: perasaan lelah, gelisah, emosi, apetis, adanya

kehitaman di daerah sekitar mata bengkak, konjungtiva merah dan mata perih, perhatian tidak

fokus, sakit kepala.

Page 2: Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

C.    Penyimpangan Tidur

Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night

terrors, mendengkur, dll

D.   Pemeriksaan fisik

1.    Tingkat energy, seperti terlihat kelelahan, kelemahan fisik, terlihat lesu

2.    Ciri-ciri diwajah, seperti mata sipit, kelopak mata sembab, mata merah, semangat

3.    Ciri-ciri tingkah laku, seperti oleng/ sempoyongan, menggosok-gosok mata, bicara lambat, sikap

loyo

4.    Data penunjang yang menyebabkan adanya masalah potensial, seperti obesitas, deviasi septum,

TD rendah, RR dangkal dan dalam

1.2.2     Diagnosa keperawatan

Diagnosis keperawatan yang mungkin ditemukan pada klien dengan gangguan

pemenuhan istirabat tidur menurut Asmadi (2008), antara lain:

a.    Gangguan pola tidur

disebabkan karena ansietas yang klien, lingkungan yang tidak kondusif untuk tidur (misalnya,

lingkungan yang bising), ketidakmampuan mengatasi stres yang dialami, dan nyeri akibat

penyakit yang diderita, Insomnia, hiperinsomnia, kehilangan tidur REM, ketakutan

b.    Perubaban proses berpikir

Perubahan proses berpikir ini disebabkan oleh terjadinya deprivasi tidur.

c.    Gangguan harga diri

Gangguan harga diri terutama diatami pada klien yang mengalami enuresis.

d.    Risiko cedera

Resiko cedera terutama pada klien yang menderita somnambulisme. Klien melakukan aktivitas

tanpa disadari sehingga berisiko terjadinya kecelakaan, bisa berupa jatuh dari tempat tidur, turun

tangga, atau membentur tembok.

Page 3: Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

1.2.3     Perencanaan

No Diagnosa Tujuan dan kriteria

hasil

Intervensi

1. Gangguan pola tidur

b/d perubahan

siklus,

ketidakmampuan

mengatasi stres yang

berlebihan

1.   Data subjektif

a.    klien mengatakan

mengalami

gangguan tidur

insomnia

b.    klien mengatakan

tidurnya sering

terbangun dan susah

untuk tidur kembali

c.    klien mengatakan

saat terbangun

kepalanya pusing

dan sat pertama kali

tidur kepala seperti

berputar-putar

d.    klien mengatakan

mengalami masalah

tidur sejak 2 bulan

yang lalu

e.    klien mengatakan

kesulitan tertidur

Tujuan:

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 2X24 jam,

klien dapat

mempertahankan

pola tidur dalam

batas rentang

normal ±6 jam

Kriteria hasil:

Klien

menunjukkan pola

tidur dalam batas

rentang normal ±6

jam

a.    Ciptakan lingkungan yang nyaman, dengan:

1.    Pintu kamar klien ditutup.

2.    Kurangi stimulus, misalnya percakapan.

3. Tempatkan klien dengan teman yang cocok, dan lain-lain

b.    Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya dengan

mendengarkan musik, membaca, dan berdoa. Pada klien

anak anak, dapat dilakukan dengan membacakan dongeng,

memegang boneka atau benda yang disukainya.

c.    Diet

1.    Aniurkan klien untuk memakan makanan yang

mengandung tinggi protein, seperti susu dan keju.

2.    Hindari banyak minum sebelum tidur.

d.    Hindari latihan fisik yang berlebihan sebelum tidur

e.    Hindari rangsangan mental yang tidak menyenangkan

sebelum tidur. Maksudnya, usahakan psikologis klien

tenang, tidak cemas, ataupun stres sebelum tidur.

f.     Berikan rasa nyaman dan rileks, misalnya dengan:

1.    Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur

2.    Anjurkan klien berkemih sebelum tidur

3. Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah

4. Pada klien nyeri, berikan obat analgesik menit sebelum tidur

g.    Hindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur

h.    Berdoa sesuai dengan agamanya.

Page 4: Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

setiap hari

f.     klien mengatakan

butuh waktu 2-4 jam

untuk tertidur

namun 1-3

kemudian terbangun

dn susah untuk tidur

kembali

g.    klien mengatakan

sebelum tidur

biasanya melihat TV

sebentar

h.    klien mengatakan

saat beraktivitas

merasa kelelahan

dan keletihan

2.   Data objektif

a.    Klien terlihat

kelelahan

b.    Terlihat lingkar

hitam disekitar mata

c.    Wajah terlihat

kusam

d.    Terlihat gelisah

e.    Tidur selalu

terbangun

f.     Tidur tidak pernah

tenang

1.2.4     Implementasi

Page 5: Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

Hari/

tanggal

Diagnosa Jam Tindakan

Rabu, 12

Desembe

r 2012

Gangguan pola

tidur b/d

perubahan siklus,

ketidakmampuan

mengatasi stres

yng berlebihan

08.00

08.20

08.25

08.30

08.40

08.50

09.00

1.    Dilakukan modifikasi lingkungan yang nyaman, dengan:

a.    Pintu kamar klien ditutup.

b.    Mengurangi stimulus, misalnya percakapan.

c.    Tempatkan klien dengan teman yang cocok, dan lain-lain

2.    Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya dengan

mendengarkan musik, membaca, dan berdoa. Pada klien anak anak,

dilakukan dengan membacakan dongeng, memegang boneka atau

benda yang disukainya.

3.    Diet

a.    menganjurkan klien untuk makanan yang mengandung tinggi

protein, seperti susu dan keju.

b. Menganjurkan klien untuk menghindari banyak minum sebelum

tidur.

4.    Menganjurkan klien menghindari latihan fisik berlebihan sebelum

tidur

5.    Menganjurkan klien menghindari rangsangan mental yang tidak

menyenangkan sebelum tidur. Maksudnya, usahakan psikologis

klien tenang, tidak cemas, ataupun stres sebelum tidur.

6.    Memberikan rasa nyaman dan rileks, dengan:

a.    Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur

b.    Anjurkan klien berkemih sebelum tidur

c.    Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah

d.    Pada klien nyeri, berikan obat analgesik menit sebelum tidur

7.    Menganjurkan klien menghindari kegiatan yang membangkitkan

minat sebelum tidur

8.    Menganjurkan klien menghindari berdoa sesuai dengan agamanya

1.2.5     Evaluasi

Hari/tanggal Diagnosa Jam Evaluasi

Page 6: Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

Selasa, 12

Desember

2012

Gangguan pola

tidur b/d

perubahan siklus,

ketidakmampuan

mengatasi stres

yng berlebihan

14.00 S: Pasien mengatakan dapat tidur dalam jangka waktu 20-30

menit, pada waktu tidur tidak sering terbangun, jika

terbangun akan mudah tidur kembali, meningkatnya waktu

tidur sesuai yang diharapkan, mengingat kembali mimpi yang

dialaminya, menyatakan perasaannya tenang sesudah tidur,

bebas dari kecemasan dan depresi, dapat bekerja dengan baik

dan penuh konsentrasi, Klien dan keluarga mampu

menjelaskan faktor2 yang dapat meningkatkan tidur

O: klien tampak tenang saat di wawancarai setelah bangun tidur

A: masalah teratasi

P: intervensi dihentikan