3
 ASUHAN KEPERAWATAN ENDOMETRIOSIS TINJAUAN TEORI I. Defenisi Endometriosis merupakan suatu kondisi yang dicerminkan dengan keberadaan dan pertumbuhan  jaringan e ndometriu m di luar ute rus. Jaringa n endometr ium itu bisa tumbuh d i ovarium, tuba falopii, ligamen pembentuk uterus, atau bisa juga tumbuh di apendiks, colon, ureter dan pelvis. ( Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica: Jakarta ) II. Etiologi Ada beberapa faktor resiko penyebab terjadinya endometriosis, antara lain: 1. Wanita usia produktif ( 15   44 tahun ) 2. Wanita yang memiliki siklus menstruasi yang pendek (7 hari) 4. Spotting sebelum menstruasi 5. Peningkatan jumlah estrogen dalam darah 6. Keturunan : memiliki ibu yang menderita penyakit yang sama. 7. Memiliki saudara kembar yang menderita endometriosis 8. Terpapar Toksin dari lingkungan Biasanya toksin yang berasal dari pestisida, pengolahan kayu dan produk kertas, pembakaran sampah medis dan sampah-sampah perkotaan. (Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica:Jakarta.) III. Manifestasi Klinis Tanda dan gejala endometriosis antara lain : 1. Nyeri : Dismenore sekunder Dismenore primer yang buruk  Dispareunia Nyeri ovulasi Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan nyeri pada bagian abdomen bawah selama siklus menstruasi. Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksual Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter 2. Perdarahan abnormal Hipermenorea Menoragia Spotting sebelum menstruasi Darah menstruasi yang bewarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi 3. Keluhan buang air besar dan buang air kecil Nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air besar Darah pada feces Diare, konstipasi dan kolik (Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica : Jakarta)

ASUHAN KEPERAWATAN ENDOMETRIOSIS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN ENDOMETRIOSIS

5/17/2018 ASUHAN KEPERAWATAN ENDOMETRIOSIS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-endometriosis 1/3

 

ASUHAN KEPERAWATAN ENDOMETRIOSIS

TINJAUAN TEORI

I. Defenisi

Endometriosis merupakan suatu kondisi yang dicerminkan dengan keberadaan dan pertumbuhan

 jaringan endometrium di luar uterus. Jaringan endometrium itu bisa tumbuh di ovarium, tubafalopii, ligamen pembentuk uterus, atau bisa juga tumbuh di apendiks, colon, ureter dan pelvis.

( Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica: Jakarta )

II. Etiologi

Ada beberapa faktor resiko penyebab terjadinya endometriosis, antara lain:1. Wanita usia produktif ( 15  – 44 tahun )

2. Wanita yang memiliki siklus menstruasi yang pendek (7 hari)

4. Spotting sebelum menstruasi

5. Peningkatan jumlah estrogen dalam darah6. Keturunan : memiliki ibu yang menderita penyakit yang sama.

7. Memiliki saudara kembar yang menderita endometriosis8. Terpapar Toksin dari lingkunganBiasanya toksin yang berasal dari pestisida, pengolahan kayu dan produk kertas, pembakaran

sampah medis dan sampah-sampah perkotaan.

(Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica:Jakarta.)

III. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala endometriosis antara lain :1. Nyeri :

Dismenore sekunder

Dismenore primer yang buruk 

Dispareunia Nyeri ovulasi

Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan nyeri pada bagian abdomenbawah selama siklus menstruasi.

Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksual

Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter2. Perdarahan abnormal

Hipermenorea

Menoragia

Spotting sebelum menstruasi

Darah menstruasi yang bewarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhirmenstruasi

3. Keluhan buang air besar dan buang air kecil

Nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air besar

Darah pada feces

Diare, konstipasi dan kolik 

(Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica : Jakarta)

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN ENDOMETRIOSIS

5/17/2018 ASUHAN KEPERAWATAN ENDOMETRIOSIS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-endometriosis 2/3

 

IV. Patofisiologi

Endometriosis dipengaruhi oleh faktor genetik. Wanita yang memiliki ibu atau saudaraperempuan yang menderita endometriosis memiliki resiko lebih besar terkena penyakit ini juga.

Hal ini disebabkan adanya gen abnormal yang diturunkan dalam tubuh wanita tersebut.

Gangguan menstruasi seperti hipermenorea dan menoragia dapat mempengaruhi sistem

hormonal tubuh. Tubuh akan memberikan respon berupa gangguan sekresi estrogen danprogesteron yang menyebabkan gangguan pertumbuhan sel endometrium. Sama halnya dengan

pertumbuhan sel endometrium biasa, sel-sel endometriosis ini akan tumbuh seiring dengan

peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh.Faktor penyebab lain berupa toksik dari sampah-sampah perkotaan menyebabkan

mikoroorganisme masuk ke dalam tubuh. Mkroorganisme tersebut akan menghasilkan makrofag

yang menyebabkan resepon imun menurun yang menyebabkan faktor pertumbuhan sel-selabnormal meningkat seiring dengan peningkatan perkembangbiakan sel abnormal.

Jaringan endometirum yang tumbuh di luar uterus, terdiri dari fragmen endometrial. Fragmen

endometrial tersebut dilemparkan dari infundibulum tuba falopii menuju ke ovarium yang akan

menjadi tempat tumbuhnya. Oleh karena itu, ovarium merupakan bagian pertama dalam rongga

pelvis yang dikenai endometriosis.Sel endometrial ini dapat memasuki peredaran darah dan limpa, sehingga sel endomatrial ini

memiliki kesempatan untuk mengikuti aliran regional tubuh dan menuju ke bagian tubuhlainnya.

Dimanapun lokasi terdapatnya, endometrial ekstrauterine ini dapat dipengaruhi siklus endokrin

normal. Karena dipengaruhi oleh siklus endokrin, maka pada saat estrogen dan progesteronmeningkat, jaringan endometrial ini juga mengalami perkembangbiakan. Pada saat terjadi

perubahan kadar estrogen dan progesteron lebih rendah atau berkurang, jaringan endometrial ini

akan menjadi nekrosis dan terjadi perdarahan di daerah pelvic.

Perdarahan di daerah pelvis ini disebabkan karena iritasi peritonium dan menyebabkan nyeri saatmenstruasi (dysmenorea). Setelah perdarahan, penggumpalan darah di pelvis akan menyebabkan

adhesi/perlekatan di dinding dan permukaan pelvis. Hal ini menyebabkan nyeri, tidak hanya dipelvis tapi juga nyeri pada daerah permukaan yang terkait, nyeri saat latihan, defekasi, BAK dan

saat melakukan hubungan seks.Adhesi juga dapat terjadi di sekitar uterus dan tuba fallopii. Adhesi di uterus menyebabkan

uterus mengalami retroversi, sedangkan adhesi di tuba fallopii menyebabkan gerakan spontan

ujung-ujung fimbriae untuk membawa ovum ke uterus menjadi terhambat. Hal-hal inilah yangmenyebabkan terjadinya infertil pada endometriosis.

(Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica: Jakarta

Spero f, Leon. 2005) dan (Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. LippincotWilliams & Wilkins : Philadelphia. )

V. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan yang dilakukan untuk membuktikan adanya endometirosis ini antara lain:1. Uji serum

CA-125

Sensitifitas atau spesifisitas berkurang

Protein plasenta 14Mungkin meningkat pada endometriosis yang mengalami infiltrasi dalam, namun nilai klinis

tidak diperlihatkan.

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN ENDOMETRIOSIS

5/17/2018 ASUHAN KEPERAWATAN ENDOMETRIOSIS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-endometriosis 3/3

 

Antibodi endometrial

Sensitifitas dan spesifisitas berkurang2. Teknik pencitraan

Ultrasound

Dapat membantu dalam mengidentifikasi endometrioma dengan sensitifitas 11%

MRI90% sensitif dan 98% spesifik 

Pembedahan

Melalui laparoskopi dan eksisi.

(Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica: Jakarta )

VI. Terapi

Terapi yang dilakukan ditujukan untuk membuang sebanyak mungkin jaringan endometriosis,

antara lain:1. Pengobatan Hormonal

Pengobatan hormaonal dimaksudkan untuk menghentikan ovulasi, sehingga jaringan

endometriosis akan mengalami regresi dan mati. Obat-obatan ini bersifat pseudo-pregnansi ataupseudo-menopause, yang digunakan adalah :

Derivat testosteron, seperti danazol, dimetriose

Progestrogen, seperti provera, primolut

GnRH

Pil kontrasepsi kombinasi

Namun pengobatan ini juga mempunyai beberapa efek samping.2. Pembedahan

Bisa dilakukan secara laparoscopi atau laparotomi, tergantung luasnya invasi endometriosis.

(Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica: Jakarta)