24
Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Erika Emnina Sembiring, S.Kep, Ns

Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Erika Emnina Sembiring, S.Kep, Ns

Page 2: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

ISOLASI SOSIAL

• Keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya

Page 3: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

ISOLASI SOSIAL

• Suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam

• Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain

Page 4: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

KARAKTERISTIK ISOLASI SOSIAL

• Tinggal sendiri dalam ruangan• Ketidakmampuan untuk berkomunikasi• Menarik diri• Kurangnya kontak mata• Ketidak sesuaian atau ketidakmatangan minat dan

aktivitas dengan perkembangan atau terhadap usia• Pengulangan, tindakan yang tidak bermakna.• Mengekspresikan perasaan penolakan atau kesepian

yang ditimbulkan oleh orang lain.• Mengalami perasaan yang berbeda dengan orang lain• Merasa tidak aman ditengah orang banyak

Page 5: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Rentang Respon Isolasi Sosial

Adaptif Mal Adaptif

Menyendiri Kesepian ManipulatifOtonomi Menarik diri ImpulsifKebersamaan Ketergantungan Narkisisme

Page 6: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

• Respon Adpatif : respon individu dlm m’selesaikan masalah yg masih dpt diterima oleh norma2 sosial dan budaya yg umum berlaku (masih dlm batas normal), meliputi :

Menyendiri : respon seseorg untuk merenungkan apa yg telah dilakukan di lingkungan sosial dan juga suatu cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah berikutnya.

Page 7: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Otonomi : Kemampuan individu m’tentukan dan m’sampaikan ide, pikiran, perasaan dlm hub sosial

Kebersamaan : indivud mampu saling m’beri dan menerima

Saling ketergantungan : hub saling tergantung antar individu dlm rangka m’bina hub interpersonal

Page 8: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

• Respon mal adaptif : respon individu dlm penyelesaian masalah menyimpang dari norma2 sosial dan budaya lingkungannya, meliputi :

Manipulasi : orang lain diperlakukan sbg objek, hubungan terpusat pd masalah pengendalian orang lain dan individu cenderung berorientasi pd diri sendiri atau tujuan, bukan pada orang lain

Page 9: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Impulsif : individu impulsif tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari pengalaman, tidak dapat diandalkan

Narkisisme : harga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha m’dapatkan penghargaan dan pujian, sikap egosentris, pencemburu, marah jika orang lain tidak m’dukung

Page 10: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Faktor predisposisi ( faktor pendukung terjadinya gangguan dlm hubungan sosial)

Faktor tumbang : tugas perkembangan pada fase tumbang tidak terselesaikan.Contoh : Masa bayi Mentapkan landasan rasa percaya Rasa tidak percaya pada diri sendiri dan orang lain, serta menarik diri

Page 11: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Faktor komunikasi dalam keluarga : komunikasi yang tidak jelas (suatu keadaan dimana seorang anggota keluarga menerima pesan yang saling bertentangan dlm waktu yg bersamaan), ekpresi emosi yg tinggi dlm klg yg m’hambat untuk berhub dgn lingkungan diluar klg.

Page 12: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Faktor sosial budaya : isolasi sosial/ m’asingkan diri dari lingk sosial. Disebabkan norma2 yang salah dianut klg, spt : anggota klg tdk produktif ( lansia, berpenyakit kronis dan penyandang cacat) diasingkan dr lingkungan sosialnya

Faktor biologis : gangguan dlm otak, spt pada skizofrenia terdpt struktur otak yg abnormal ( atropi otak, perubahan ukuran dan bentuk sel2 dlm limbik dan daerah kortikal)

Page 13: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Faktor presipitasiStressor pencetus pada umumnya mencakup peristiwa kehidupan yang menimbulkan stress seperti kehilangan, yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan ansietas.

Faktor eksternal : stressor sosial budaya : stres yg ditimbulkan oleh faktor sosial budaya ( keluarga)

Faktor Internal : stresor psikologik : stres tjd akibat ansietas berkepanjangan disertai keterbatasan kemampuan m’atasinya

Page 14: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Mekanisme koping (sangat bervariasi) :1) Regresi yaitu perkembangan atau tingkah laku

yang mundur2) Proyeksi yaitu kelemahan dan kekurangan pada

diri sendiri dilontarkan pada orang lain.3) Represi yaitu mengesampingkan impuls atau

ingatan yang menyakitkan4) Isolasi yaitu menghindarkan diri dari interaksi

dengan lingkungan luar

Page 15: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Perilaku Menarik diri : kurang spontan, apatis, ekspresi wajah

kurang berseri, defisit perawatan diri, komunikasi kurang, isolasi diri, aktivitas menurun, kurang berenergi, rendah diri, postur tubuh sikap fetus

Curiga : tdk percaya org lain, bermusuhan, isolasi sosial, paranoia

Manipulasi : kurang asertif, isolasi sosial, harga diri rendah, tergantung pd orang lain, ekspresi perasaan tdk langsung pd tujuan

Page 16: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

ASKEP ISOLASI SOSIAL

Page 17: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

PENGKAJIAN

Pengkajian pada pasien isolasi sosial dapat dilakukan melalui wawancara dan observasi: Adapun hal-hal yang perlu dikaji dalam wawancara yaitu (Keliat, 2009):

1) Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain.

2) Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain3) Pasien mengatakn hubungan yang tidak berarti dengan orang lain4) Pasien merasa lambat dan bosan menghabiskan waktu5) Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan6) Pasien merasa tidak berguna7) Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup

Page 18: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

DIAGNOSA KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI

Page 19: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

INTERVENSI KEPERAWATAN

1. pasien dapat membina hubungan saling percaya2. pasien dapat menyadari penyebab isolasi sosiaL3. pasien dapat berinteraksi dengan orang lain

1.1 pasien mampu berkomunikasi dengan baik dengan perawat1.2 pasien dapat menyebutkan penyebab dan tanda menarik diri1.3 pasien mampu berinteraksi dengan perawat, keluarga, dan pasien lain

Page 20: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

STRATEGI PERTEMUAN ISOLASI SOSIALSP11. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien Mendiskusikan

masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien2. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi

dengan orang lain Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta proses terjadinya.

3. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi social

4. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang5. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan

berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian

Page 21: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

SP21. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan isolasi social

2. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat langsung kepada pasien isolasi social

3. Membantu pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian

Page 22: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

SP31. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning)

2. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan dua orang atau lebih Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Page 23: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

FASE KERJA

FASE ORIENTASI1. Salam terapeutik2. Evaluasi/validasi3. KontrakFASE KERJAFASE TERMINASI4. Evaluasi respon klien5. Tindak lanjut6. Kontrak yg akan datang

Page 24: Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

SEMOGA BERMANFAAT