68
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HARGA DIRI RENDAH Label: Kumpulan Askep A. MASALAH UTAMA Harga diri rendah. B. PENGERTIAN Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri. Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dari harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999). Dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri sendiri yang dapat diekpresikan secara langsung dan tak langsung. Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Cowsisend, 1998). Scholtz dan Videback (1998 mengemukakan bahwa ganggua harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung. C. PROSES TERJADINYA MASALAH Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995). Konsep diri

Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HARGA DIRI RENDAH

Label: Kumpulan Askep

A. MASALAH UTAMA

Harga diri rendah. 

B. PENGERTIAN 

Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang

berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya

sendiri.

Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang

negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dari

harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat,

1999). Dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri

sendiri yang dapat diekpresikan secara langsung dan tak langsung.

 Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan

tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara

langsung atau tidak langsung diekspresikan (Cowsisend, 1998).

Scholtz dan Videback (1998 mengemukakan bahwa ganggua harga

diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri dan

kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak

langsung.

C. PROSES TERJADINYA MASALAH

Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan

kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya

dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart &

Sunden, 1995). Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun

dipelajari. 

Page 2: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

RENTANG RESPON KONSEP DIRI

Respon adaptif      Respon maladaptif

Aktualisasi   Konsep diri  Harga diri      Kerancuan       

Depersonalisasi

Diri          positif     rendah  identitas

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri

adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat,

1999). 

Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai

sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas

kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung

harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang

dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri

dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima

penghargaan dari orang lain.

 Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang

negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan

harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri

sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada

orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik

diri secara sosial.

Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,

harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali,

kurang mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada

orang lain dan ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor

pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal

seperti :

1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau

menaksika kejadian yang megancam.

Page 3: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

2. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang

diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis

transisi peran :

a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang

berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap

perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-

norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.

b.  Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau

berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.

c.  Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari

keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan

oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk,

penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan

keperawatan. 

Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara: 

1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba tiba, misal harus

operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan

kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah

karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang

sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan

kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan

struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di

rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.

2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung

lama

D. POHON MASALAH

                                                                      

E. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1. Masalah keperawatan:

a. Resiko isolasi sosial: menarik diri.

Page 4: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

b. Gangguan konsep diri: harga diri rendah.

c. Berduka disfungsional.

2. Data yang perlu dikaji:

a. Data subyektif: 

Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-

apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu

terhadap diri sendiri.

b. Data obyektif:

Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih

alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko isolasi sosial: menarik diri   berhubungan dengan harga

diri rendah.

2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan

berduka disfungsional.

G. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

a. Tujuan umum: sesuai masalah (problem).

b. Tujuan khusus:

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

Tindakan:

1.1. Bina hubungan saling percaya

  Salam terapeutik

  Perkenalan diri

  Jelaskan tujuan inteniksi

  Ciptakan lingkungan yang tenang

  Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan).

1.2. Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.

1.3. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.

1.4. Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang

Page 5: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya

sendiri.

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

Tindakan:

2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.

2.2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,

utamakan memberi pujian yang realistis.

2.3. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan. 

Tindakan: 

3.1. Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat

digunakan.

3.2. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah

pulang ke rumah.

4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai

kemampuan yang dimiliki.

Tindakan : 

4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan

setiap hari sesuai kemampuan.

4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien

lakukan.

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan 

Tindakan : 

5.1. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan.

5.2. Beri pujian atas keberhasilan 

5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.

Page 6: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.

Tindakan:

6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara

merawat klien. 

6.2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.

6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

6.4. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/asuhan-keperawatan-jiwa-harga-diri.html

ASKEP JIWA HARGA DIRI RENDAH (HDR)PRINSIP PENGKAJIAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

MASALAH PSIKOSOSIAL SPIRITUAL : HARGA DIRI Pengertian harga diri rendah

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).

Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung

Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).

Page 7: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Jadi dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri sendiri yang dapat diekspresikan secara langsung dan tak langsung.

Tanda dan gejala :

Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)

Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)

Gangguan hubungan sosial (menarik diri)

Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)

Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.

( Budi Anna Keliat, 1999)

Penyebab dari harga diri rendahSalah satu penyebab dari harga diri rendah yaitu berduka

disfungsional. Berduka disfungsional merupakan pemanjangan atau tidak sukses dalam menggunakan respon intelektual dan emosional oleh individu dalam melalui proses modifikasi konsep diri berdasarkan persepsi kehilangan.

Tanda dan gejala :

Rasa bersalah

Adanya penolakan

Marah, sedih dan menangis

Perubahan pola makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktivitas

Mengungkapkan tidak berdaya

Page 8: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Akibat dari harga diri rendahHarga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial :

menarik diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,1993).

Tanda dan gejala :

Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul

Menghindar dari orang lain (menyendiri)

Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat

Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk

Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas

Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap

Tidak/ jarang melakukan kegiatan sehari-hari.

(Budi Anna Keliat, 1998)

III. a. Pohon masalah

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Core Problem

Berduka disfungsional

Page 9: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Masalah dan Data yang Perlu Dikaji

 

NoMasalah Keperawatan

Data Subyektif Data Obyektif

1 Isolasi sosial : menarik diri

Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi

Mengungkapkan enggan berbicara dengan orang lain

Klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain

Ekspresi wajah kosong

Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara

Suara pelan dan tidak jelas

2 Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya

Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli

Mengungkapkan tidak bisa apa-apa

Mengungkapkan dirinya tidak berguna

Mengkritik diri sendiri

Merusak diri sendiri

Merusak orang lain

Menarik diri dari hubungan sosial

Tampak mudah tersinggung

Tidak mau makan dan tidak tidur

Perasaan malu

Tidak nyaman jika jadi pusat perhatian

3 Berduka Mengungkapkan Ekspresi wajah

Page 10: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

disfungsional tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi

Mengungkapkan sedih karena tidak naik kelas

Klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain karena diceraikan suaminya

Dan lain – lain…

sedih

Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara

Suara pelan dan tidak jelas

Tampak menangis

IV. Diagnosa Keperawatan

Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional.

V. Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa 1: Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

Tujuan umum :

Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan meningkat harga dirinya.

Tujuan khusus :

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan   :

Page 11: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)

Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

Sediakan waktu untuk mendengarkan klien

Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri

Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Tindakan :

Klien dapat menilai kemampuan yang dapat Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis

Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

Tindakan :

Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah

Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

Tindakan :

Page 12: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan

4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

5.1. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien

5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan :

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien.

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

Diagnosa 2: Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional

http://sixxmee.blogspot.com/2012/10/askep-jiwa-harga-diri-rendah-hdr.html

Page 13: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Askep / Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Post Description : Askep / Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah,

Masalah utama, Pengertian, Proses terjadinya masalah, Rentang respon

konsep diri, Pohon Masalah, Diagnosa Keperawatan, Rencana Tindakan

Keperawatan

Ditulis oleh: Kang Kapuk - Kamis, 22 September 2011

Askep kapukonline.com Up date Askep / Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah - ASKEP JIWA, setelah sebelumnya posting tentang Askep Jiwa Halusinasi Dengar

A. MASALAH UTAMA

Harga diri rendah

B. PENGERTIAN

Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.

Page 14: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

C. PROSES TERJADINYA MASALAH

Konsep diri di definisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995). Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari.

RENTANG RESPON KONSEP DIRI

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999).

Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah.

Page 15: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.

Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.

Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :

1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam.

2. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran :

a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.

b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.

c. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.

Page 16: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :

1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.

2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama

D. POHON MASALAH

Resiko isolasi sosial: menarik diri

↓Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Core problem

↓Berduka disfungsional

E. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1. Masalah keperawatan :

a. Resiko isolasi sosial : menarik diri.

Page 17: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.c. Berduka disfungsional.2. Data yang perlu dikaji :

a. Data subyektif : Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.

b. Data obyektif: Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan berduka 

disfungsional.

G. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

I. Tujuan umum: sesuai masalah (problem).II. Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

Tindakan :

a. Bina hubungan saling percaya

Salam terapeutik

Page 18: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Perkenalan diri Jelaskan tujuan inteniksi Ciptakan lingkungan yang tenang Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan).

b. Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.d. Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan 

bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

Tindakan :

a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.b. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan 

memberi pujian yang realistis.c. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

Tindakan :

a. Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat digunakan.b. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke 

rumah.4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang 

dimiliki.

Tindakan :

a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan.

b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.c. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

a. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan.

Page 19: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

b. Beri pujian atas keberhasilanc. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.

Tindakan :

a. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien.b. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.c. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.d. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

http://www.kapukonline.com/2011/09/askepasuhankeperawatanjiwahargadirirend.html

A.      DEFINISIHarga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita – cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia. (Budi Ana Keliat, 1998).

B.       Rentang HDRRentang harga diri rendah :

1.    Aktualisasi diriPengungkapan pertanyaan atau kepuasan dari konsep diri positif.

Page 20: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

2.    Konsep diri positifDapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan yang diharapkannya dan sesuai dengan kenyataan.

3.    Harga diri rendahPerasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri merasa gagal mencapai keinginan.

4.    Kerancunan identitasKetidakmampuan individu mengidentifikasi aspek psikologi pada masa dewasa, sifat kepribadian yang bertentangan perasaan hampa dan lain-lain.

5.    DipersonalisasiMerasa asing terhadap diri sendiri, kehilangan identitas misalnya malu dan sedih karena orang lain.

Kepribadian yang sehat mempunyai konsep diri sebagai berikut :a)    Konsep diri posistifb)   Gambaran diri yang tepat dan positifc)    Ideal diri yang realistisd)   Harga diri yang tinggie)    Penampilan diri yang memuaskanf)    Identitas yang jelas

C.      FAKTOR PENYEBABTeori penyebab

1.    SituasionalYang terjadi trauma secara tiba – tiba misalnya pasca operasi, kecelakaan cerai, putus sekolah, Phk, perasaan malu karena terjadi (korban perkosaan, dipenjara, dituduh KKN).HDR pada pasien yang dirawat disebabkan oleh :Privacy yang kurang diperhatikan, misal pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak spontan (mencukur pubis pemasangan kateter).Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tecapai karena dirawat atau sakit atau penyakitnya.Kelakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misal berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan berbagai tindakan tanpa pemeriksaan.

2.    KronikPerasaan negatif terhadap diri sudah berlangsung lama yaitu sebelum sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif, kejadian sakit yang dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.Menurut Ericson, masa balita adalah kemandirian yang ragu dan malu anak belajar mengendalikan diri dan kepercayaan diri, sebabnya bila banyak dikendalikan dari luar maka akan timbul bibit keraguan dan rasa malu yang berlebihan.

Page 21: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

D.      Faktor PredisposisiFaktor yang mempengaruhi HDR adalah penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistic. Tergantung pada orang tua dan ideal diri yang tidak realistic. Misalnya ; orang tua tidak percaya pada anak, tekanan dari teman, dan kultur sosial yang berubah

E.       Faktor Presipitasi1.      Ketegangan peran

Stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam peran atau posisi2.      Konflik peran

Ketidaksesuaian peran dengan apa yang diinginkan3.      Peran yang tidak jelas

Kurangnya pengetahuan individu tentang peran4.      Peran yang berlebihan

Menampilkan seperangkat peran yang konpleks5.      Perkembangn transisi

Perubahan norma dengan nilai yang taksesuai dengan diri6.      Situasi transisi peran

Bertambah/ berkurangnya orang penting dalam kehidupan individu7.      Transisi peran sehat-sakit

Kehilangan bagian tubuh, prubahan ukuran, fungsi, penampilan, prosedur pengobatan dan perawatan.

F.       Tanda dan Gejala      Perasaan malu pada diri sendiri akibat penyakit dan akibat terhadap tindakan

penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut menjadi rontok (botak) karena pengobatan akibat penyakit kronis seperti kanker.

      Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya ini terjadi jika saya tidak ke RS menyalahkan dan mengejek diri sendiri.

      Merendahkan martabat misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya memang bodoh dan tidak tahu apa – apa.

      Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tak mau bertemu orang lain, lebih suka menyendiri.

      Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram mungkin memilih alternatif tindakan.

      Mencederai diri dan akibat HDR disertai dengan harapan yang suram mungin klien ingin mengakhiri kehidupan.

Menurut Struart & Sundden (1998) perilaku klien HDR ditunjukkan tanda – tanda sebagai berikut :

Page 22: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

      Produktivitas menurun.      Mengukur diri sendiri dan orang lain.      Destructif pada orang lain.      Gangguan dalam berhubungan.      Perasaan tidak mampu.      Rasa bersalah.      Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.      Perasaan negatif terhadap tubuhnya sendiri.      Ketegangan peran yang dihadapi atau dirasakan.      Pandangan hidup yang pesimis.      Keluhan fisik.      Pandangan hidup yang bertentangan.      Penolakan terhadap kemampuan personal.      Destruktif terhadap diri sendiri.      Menolak diri secara sosial.      Penyalahgunaan obat.      Menarik diri dan realitas.      Khawatir.

Akibat harga diri rendah berkepanjangan (kronis).Klien akan mengisolasi diri dari lingkungan dan akan menghindar dengan orang lain.HDR kronis berlangsung lama tanpa adanya intervensi yang terapeutik dapat menyebabkan terjadinya kekacauan identitas dan akhirnya terjadi di personalisasi.Kekacauan identitas adalah kegagalan individu mengintegrogasikan aspek – aspek.Identitas masa kanak – kanak ke dalam kematangan aspek psikologi – psikososial kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.Depersonalisasi adalah perasaan tidak realita dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan, serta tidak dapat meredakan dirinya dengan orang lain.

G.      Mekanisme koping individutidak efektif.

H.      Masalah Keperawatan1.    Gangguan konsep diri : HDR

DS :- Adanya ungkapan yang menegatifkan diri.- Mengeluh tidak mampu dilakukan peran dan fungsi sebagaimana mestinya.- Ungkapan mengkritik diri sendiri, mengejek dan menyalahgunakan diri sendiri.DO :

Page 23: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

- Kontak mata kurang, sering menunduk.- Mudah marah dan tersinggung.- Menarik diri.- Menghindar dari orang lain.

2.     Perubahan penampilan peranDS :- Ungkapan peranannya saat ini yang tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.DO :- Adanya keluhan fisik.- Perubahan dalam tanggung jawab.

3.    Kerusakan interaksi sosial sama dengan menarik diri.DS :- Ungkapan yang terbatas pada ya atau tidak tahu.DO :- Tidak adanya kontak mata, selalu menundukkan kepala.- Berdiam diri di kamar, afek tumpul, menyendiri.- Menolak diajak berbincang – bincang.- Posisi tidur janin.

4.    KeputusasaanDS :- Mengungkapkan ketidakmampuan mengontrol dan mempengaruhi pikiran.- Enggan mengekspresikan perasaan yang sebelumnya.- Mengungkapkan keputusan.- Mengatakan kata – kata pesimis.- Menyatakan secara tidak ada cara untuk memproleh hubungan dengan orang lain.DO :- Respon terhadap stimulasi terlambat / melambat.- Kurang berenergi.- Pasif tampak apatis.- Lebih banyak tidur menarik diri.- Marah.

5.    Kerusakan komunikasiDS :- Sukar dimengerti, bila klien tidak mau berkomunikasi.- Mengungkapkan hal – hal yang tidak sesuai dengan non verbalnya.DO :

Page 24: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

- Menolak berkomunikasi- Berbicara dengan nada yang tidak jelas.- Tampak mimik wajah tidak sesuai dengan verbal

6.    Resiko tinggi intoleran aktivitasDS :- Klien mengungkapkan menolak aktivitasDO :- Pasif- Tampak menyendiri / menghindar dari kegiatan yang ada orang lain.- Tidak peduli dengan aktifitas hidup sehari – hari.

7.    Resiko tinggi perubahan persepsi sensori : halusinasiDS :- Klien mengatakan mendengar suara, melihat sesuatu, mengucap rasa, sesuatu, mencium bau yang nyata.DO :- Klien berbicara, senyum – senyum, tertawa sendiri.- Bersikap curiga dengan orang lain atau sekitar dan bermusuhan.- Berbicara kacau, kadang – kadang tidak masuk akal.- Tidak dapat membedakan hal – hal yang nyata dan tidak nyata.

8.    Defisit perawatan diriDS :- Klien mengatakan malas untuk beraktifitas mandi, makan ganti pakaian dll.DO :- Pakaian kotor, penampilan tidak rapi.- Rambut kusut, kotor, bau tidak sedap.- Personal hygiene yang kurang.- Makan tak mau / menolak.- BAB / BAK tidak terkontrol.

9.    Resiko perilaku pada diri sendiri, orang lain / lingkunganDS :- Mengatakan mendengar suara yang negatif tentang orang lain, ancaman, ejekan.DO :- Mudah tersinggung, jengkel, marah.- Ekspresi wajah tegang.- Memukul atau menyakiti orang lain.

Page 25: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

-   Merusak lingkungan sekitar.

Diagnosa KeperawatanPerubahan penampilan peran berhubungan dengan HDR.HDR berhubungan dengan mekanisme koping individu tidak efektif.HDR berhubungan dengan gangguan citra tubuh.HDR berhubungan dengan ideal diri tidak realistis.Kerusakan interaksi sosial : menarik diri berhubungan dengan HDR.Keputusan berhubungan dengan hdr.Kerusakan komunikasi berhubungan dengan HDR.Resiko tinggi isolasi sosial berhubugan dengan HDR.Intoleran aktivitas berhubungan dengan menarik diri.Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleran aktifitas.Resiko tinggi perubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan dengan menarik diri.Resiko tinggi perilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi.Resiko tinggi mencederai diri sendiri orang lain akan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.

I.         Rencana KeperawatanDiagnosa : Harga Diri Rendah (HDR).Tujuan umum :Klien dapat melanjutkan peran berhubungan dengan tanggung jawab.Tujuan khusus :

      Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.      Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dapat digunakan.      Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.      Klien dapat menerapkan (merencanakan) kegiatan sesuai kemampuan yang

dimiliki.      Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya.      Klien dapat meciptakan sistem pendukung yang ada.

Intervensi :      Bina hubungan saling percaya dengan cara selain terapoutik.      Bicara dengan jujur, singkat, jelas, mudah di mengerti.      Dengarkan pernyataan klien yang empati tentang halusinasi tanpa menentang atau

menyetujui.      Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya tentang penyakit yang

diderita.Sediakan waktu untuk mendengarkan.

      Katakan pada klien bahwa klien adalah orang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.

Page 26: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

      Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dapat dimuat dan bagian tubuh mana yang masih berfungsi dengan baik. Kemampuan yang dimiliki oleh klien, aspek positif yang dialami oleh klien. Jika klien tidak mampu mengungkapkan maka dimulai dengan perawat memberikan rein forcement terhadap aspek positif klien.Setiap bertemu klien tindakan memberi penilaian negatif, utamakan memberi pujian yang realistic.

      Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit. Misalnya penampilan klien dalam “self care” latihan fisik dan ambulasi serta aspek – aspek.

      Diskusikan dalam kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya setelah pulang sesuai dengan kondisi sakit pasien.

      Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari, sesuai dengan kemampuan kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagai bantuan total.

      Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan kondisi klien.      Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang lebih dilakukan klien.      Berikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.      Beri pujian atas kebersihan klien.      Diskusikan kemungkinan penatalaksanaan rumah.      Berikan pendidikan kesehatan pada klien tentang cara merawat klien dengan HDR.      Bantu dengan keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.      Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah.

Rasional :      Membina hubungan perawat – klien setiap akan melakukan tindakan

merupakan langkah awal yang penting sehingga klien mempercayai perawat sehingga berinteraksidengan perawat. Sikap jujur bersahabat akan menimbulkan kepercayaan kepada klien sehingga memudahkan untuk berkomunikasi.

      Mengetahui persepsi klien terhadap kondisinya.      Klien merasa dihargai karena ada orang yang mau mendengarkannya bicara.      Dengan memberikan rewards, maka harga diri klien akan meningkat sehingga

timbul perasaan berharga dan meningkatkan percaya diri.      Menggali kemampuan positif klien kemudian ditonjolkan sehingga klien merasa

hidupnya berarti. Dengan memberikan reinforemen klien akan menyadari bahwa dirinya mempunyai kelebihan seperti orang lain.

      Penilaian negatif akan menambah klien merasa rendah diri / HDR dengan menunjukkan kemampuan klien / membuat klien beraktifitas akan menambah perasaan berguna bagi klien sehingga akan meningkatkan harga diri.

      Dapat di ketahui kegiatan – kegiatan yang bisa dilakukan sendiri dan mulai dilatih aktivitas yang dibantu sehingga klien dapat melakukannya secara mandiri, memberikan contoh kegiatan yang di dapat dilakukan klien kelak takut melakukan aktivitas tersebut.

Page 27: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

      Membuat kesempatan pada klien untuk menunjukkan kemampuan dan memberikan pujiannya akan meningkatkan harga diri klien.

      Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawancara keluarga tentang cara merawat klien, keluarga merupakan faktor penting dalam penanggulangan masalah, keluarga juga merupakan lingkungan pertama sebelum ke masyarakat.Hasil yang diharapkan :

      Klien mengungkapkan perasaannya terhadap penyakit yang diderita.      Klien menyebutkan aspek positif dan kemampuan dirinya (fisik , internal, sistem      pendukung).      Klien berperan serta dalam perawatan di derita.      Percaya diri klien meningkat dengan menerapkan keinginan atau tujuan yang

realistis.

J.        Strategi pelaksanaan           Masalah : Harga Diri Rendah

1.    Pertemuan : Ke - 1 (pertama)Proses Keperawatan

a)      Kondisi KlienMengkritik diri sendiri, merasa tidak mampu, malu bertemu orang lain, melamun.

b)      Diagnosa KeperawatanHarga Diri Rendah (HDR).

c)      Tujuan KhususKlien dapat membina hubungan saling percaya.Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan & aspek positif yang dimiliki.

d)     Tindakan Keperawatan1)   Bina hubungan saling percaya.2)   Diskusikan kemampuan & aspek positif yang dimiliki klien.3)   Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi nilai negatif.4)   Utamakan memberi nilai yang realitas.

e)      Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan KeperawatanOrientasiSalam terapeutik.- Selamat pagi mas ? 4 minggu.- Perkenalkan nama saya Arga dari Poltekkes Palangka Raya, saya dinas disini - Nama mas siapa ? mas suka dipanggil siapa ?Evaluasi / validasi- Bagaimana perasaan mas kali ini ?- Apa yang menyebabkan mas masuk / dirawat di RSJ Magelang ini !Kontrak- Topik : Bagimana kalau kita bincang – bincang sebentar tentang hal – hal positif

Page 28: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

yang bisa mas lakukan sehari – hari ?- Waktu : jam berapa kita akan berbincang – bincang ?gimana kalu waktunya 10 menit saja ?- Tempat : mas mau bincang – bincang dimana ?KerjaApa yang menyebabkan mas dari tadi kelihatan melamun dan terus menyendiri, memandang ke bawah terus ?Kegiatan apa yang masa lakukan sehari – hari ?Bagus ternyata mas mempunyai suatu keahlian yang tidak semua orang bisa ?TerminasiEvaluasi subjektifBagaimana perasaan mas setelah kita bincang – bincang saat ini ?Evaluasi obyektifCoba mas sebutkan kembali yang menyebabkan mas selalu merendahkan diri & tidak mau bicara ?Rencana tindak lanjutBaiklah, sekarang mas coba ingat kembali hal lain yang dapat menyebabkan mas tidak mau bicara dengan orang lain, kok mas selalu merendah & sebutkan kegiatan positif yang mas miliki.KontrakTopik : mas ingin tahu tidak, bagaimana cara menilai kemampuan yang mas miliki yang dapat digunakan untuk kegiatan selanjutnya. Bagaimana kalu nanti kita bicara ?Tempat : mas nanti minta kita bincang – bincang dimana ?Bagaimana kalau kita di ruang makan mas ?Waktu : jam berapa kita akan berbincang – bincang ? Bagaimana kalau jam 13.00 setelah makan siang aja mas?

           Strategi pelaksanaan (SP 2)2.    Pertemuan : Ke – 2 (Kedua)

Proses Keperawatana)      Kondisi klien

Pasien murung, sering tiduran di kamar, jarang bicara sama orang lain.b)      Diagnosa keperawatan

Harga Diri Rendah  (HDR)c)      Tujuan khusus

Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.d)     Tindakan keperawatan1)   Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.2)   Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif.3)   Utamakan memberi pujian yang realistis.

e)      Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Page 29: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

OrientasiSalam terapeutikSelamat pagi mas ? mas masih ingat dengan saya ?Evaluasi / validasiBagaimana perasaan mas hari iniMas masih ingat dengan apa yang kita bicarakan kemasin ?KontrakKita kemarin sudah kontrak, bahwa hari ini kita akan berbincang – bincang tentang bagaimana mas dapat menilai kemampuan yang mas miliki ?Mas ingin kita bincang – bincang berapa lama ?Mau dimana mas tempatnya ? Oh ya kemarin kita sudah sepakat kita bincang – bincang di ruang makan selama 10 menit ya mas ? mas mau kan ?KerjaSelama mas disini kegiatan apa saja yang mas lakukan.Sebelum mas disini, mas pernah punya ketrampilan ? bisa mas sebutkan ketrampilan yang pernah mas miliki tersebut ?Mas pernah mendapatkan penghargaan tentang ketrampilan yang mas miliki ini ?Mas bisa memanfaatkannya kembali ?TerminasiEvaluasi subyektifBagaimana perasaan mas saat ini setelah kita bincang – bincang banyak tentang kegiatan yang mas miliki tadi ?Evaluasi obyektifCoba mas sebutkan lagi kegiatan apa saja tadi yang mas miliki ?Rencana tindak lanjutMas masih ingat dengan topik yang kita bicarakan tadi ? untuk pertemuan selanjutnya kita akan membicarakan tentang bagaimana merencanakan kagiatan sesuai dengan kemampuan yang mas miliki, mas mau kan ?KontrakUntuk pertemuan besok kita akan berbincang – bincang tentang merencanakan kegiatan – kegiatan yang sesuai dengan kemampuan yang mas miliki, mas mau kita berbincang – bincang dimana ? Gimana kalau waktunya pagi jam 09.00 aja masnya setuju kan ?

           Strategi pelaksanaan (SP 2)3.    Pertemuan : Ke – 3 (Ketiga)

Proses Keperawatana)    Kondisi klien

Klien sudah mau berkumpul sama teman – temannya.b)   Diagnosa keperawatan

Isolasi sosial : MD berhubungan dengan HDR

Page 30: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

c)    Tujuan khususPasien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

d)   Tindakan keperawatan1)   Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai

kemampuan.2)   Kegiatan mandiri.3)   Kegiatan dengan bantuan sebagian.4)   Kegiatan yang membutuhkan bantuan total.5)   Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan toleransi kondisi klien.6)   Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.e)    Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

OrientasiSalam terapeutikSelamat pagi mas, mas masih ingat nama saya mas ?Evaluasi / validasiBagaimana mas apa masih ingat tentang pembicaraan kita kemarin mas?KontrakTopik : seperti janji kita kemarin, kita akan membicarakan & membahas tentang rencana yang akan kita lakukan mas ?Waktu : jam berapa mas, kita akan berbincang – bincang lagi mas ? berapa lama mas ?Tempat : mau di tempat ini atu mau bincang – bincang dimana mas?KerjaPada pertemuan pertama mas menyatakan bisa memotong rambut, lalu kemampuan tersebut dapat mas lakukan disini maupun setelah mas pulang dari sini, mas bisa mengekspresikan perasaan mas dengan momotong rambut temannya. Dengan memotong rambut perasaan mas agak terhibur. Dan nanti kalau mas sudah pulang mas bisa membuka salon dan mas bisa mempunyai penghasilan sendiri dari hasil memotong rambut.TerminasiEvaluasi subyektifBagaimana perasaan mas setelah kita bincang – bincang selama ini ?Evaluasi obyektifCoba mas sebutkan kemampuan apa yang bisa dilakukan mas ?Rencana tindak lanjutBagaimana perasaan mas setelah kita membicarakan topik ini sekarang bandingkan perasaan mas sebelum dan sesudah berbincang – bincang.Kontrak yang akan datangTopik : untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang kegiatan yang dapat dilakukan selama mas sakit, mas setuju tidak ?Waktu : jam berapa mas kita nanti bisa berbincang – bincang lagi ? mau berapa

Page 31: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

lama ?Tempat : dimana mas kita nanti mau berbincang – bincang ? mas mau ditempat mana ?

           Strategi pelaksanaan (SP 2)

4.    Pertemuan : Ke – 4 (Keempat)Proses Keperawatan

a)    Kondisi klienTampak tenang, sudah mengobrol sama temannya, walau kadang masih suka menyendiri.

b)   Diagnosa keperawatanHarga Diri Rendah (HDR)

c)    Tujuan khususKlien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya.

d)   Tindakan keperawatan1)   Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.2)   Beri pujian atas keberhasilan klien.3)   Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.e)    Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

OrientasiSalam terapeutikSelamat pagi mas ? mas masih ingat dengan nama saya ?Evaluasi / validasiBagaimana perasaan mas saat ini, apakah lebih baik dari hari kemarin.KontrakTopik : bagaimana kalau kita kali ini membicarakan tentang kegiatan yang sesuai dengan kondisi & kemampuan mas yang dapat dilakukan saat ini ?Tempat : mas mau dimana, apakah mau ditempat ini lagi?Waktu : jam berapa mas bisa bincang – bincang lagi ? mas mau berapa lama ?KerjaCoba sekarang mas melakukan kegiatan yang telah kita bicarakan kemarin. Bagus kali ini mas dapat melaksanakannya kalau mas bisa berhasil. Mas bisa melaksanakannya dirumah, bagaimana mas setuju ?TerminasiEvaluasi subyektifCoba mas ungkapkan perasaan mas saat ini bagaimana setelah kita bincang – bincang ?Evaluasi obyektifCoba mas sebutkan lagi kegiatan – kegiatan apa yang telah kita rencanakan tadi ?Rencana tindak lanjutBagaimana perasaan mas setelah kita bincang – bincang kali ini coba nanti mas ingat

Page 32: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

– ingat lagi, tentang apa yang telah kita bicarakan tadi .KontrakTopik : mas mau tahu tidak, bagaimana cara memanfaatkan sistem pendukung yang ada, kalau mau nanti kita bisa bincang – bincang.Waktu : jam berapa mas mau bincang – bincang dengan saya ? mau berapa lama ?Tempat : mas mau mau ditempat ini atau ruang tamu saja ?

           Strategi pelaksanaan

5.    Pertemuan : Ke – 5 (Kelima)Proses Keperawatan

a)    Kondisi klienKlien sudah bersosialisasi dengan teman yang lain, tampak ceria, jika ketemu orang klien memberi senyum.

b)   Diagnosa keperawatanHDR

c)    Tujuan khususKlien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.

d)   Tindakan keperawatan1)   Beri tahu pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.2)   Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.3)   Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.e)    Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

OrientasiSalam terapeutikSelamat pagi mas ? masih ingat dengan saya mas ?Evaluasi / validasiBagaimana perasaan mas pagi ini ?Apakah saran – saran yang saya berikan sudah mas kerjakan ?KontrakTopik : seperti janji kita kemarin, kita akan berbincang – bincang tentang sistem pendukung yang ada dalam keluarga mas ?Waktu : jam berapa mas kita akan bincang – bincang ?Tempat : mas mau bincang – bincang dimana ?KerjaCoba ceritakan pada saya tentang saran – saran saya yang sudah mas lakukan.Apakah keluarga mas sering menjenguk mas disini ?Apa yang sering dibicarakan mas dengan keluarga mas ?Terminasi

Page 33: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Evaluasi subyektifSetelah berbincang – bincang beberapa pertemuan, bagaimana perasaan mas pagi ini ?Evaluasi obyektifCoba ceritakan pada saya bagaimana dengan saran yang mas lakukan ?Rencana tindak lanjutCoba mas ceritakan perasaan mas setelah sering dijenguk keluarga.Kontrak yang akan datangTopik : Bagus, mas sudah bisa melaksanakan saran saya sekarang sudah dapat berkumpul dengan keluarga, mas sudah bagus dan berhasil.

Page 34: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Asuhan Keperawatan Jiwa HDR (Harga Diri Rendah)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat (rapid social cange) sebagai konsekuensi modernisasi.

Industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi nilai-nilai moral etika dan gaya hidup

(value sistem and way of laife). Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan

tersebut diatas yang pada gilirannya yang bersangkutan dapat jatuh sakit, atau mengalami gangguan penyesuaian

diri (adjustment disorder).

Perubahan-perubahan tat nilai kehidupan yang seringkali juga disebut perubahan-perubahan psikososial antara lain

dapat dilihat dari hal-hal yang berikut ini, yaitu :

1.                            Pola hidup mayarakat dari yang semula sosial religius cenderung kearah pola kehidupan masyarakat individual,

materialistis dan sekuler.

2.                            Pola hidup sederhana dan produktif cenderung kearah pola hidup mewah dan konsumtif.

3.                            Struktur keluarga yang semula keluarga besar (extended family) cenderung kearah keluarga inti (nuclear family),

bahkan sampai pada keluarga tunggal (single parent family).

4.                            Ambisi karier dan materi yang sebelumnya menganut azas-azas hukum dan moral serta etika, cenderung berpola

tujuan menghalalkan segala cara ; misalnya dengan melakukan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).

Dari jaman purbakala sebenarnya sudah terdapat tanda-tanda yang menunjukan bahwa manusia telah mengenal

tentang gejala-gejala gangguan jiwa. Sejak saat pembuahan, seorang manusia merupakan satu kesatuan badan

dan jiwa yang tidak dapat dipisahkan. Bila terganggu maka akan bereaksi adalah manusia secara keseluruhan,

bukan hanya badannya atau jiwanya saja. Jadi dapat di katakan bahwa badan dan jiwa bukanlah kesatuan yang

berdiri sendiri-sendiri, melainkan merupakan aspek-aspek manusia yang digambarkan untuk memudahkan

komunikasi.

1.2  Tujuan Penulisan

            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untukmemnuhi salah satu tugas mata kuliah jiwa 1 dan untuk

mengidentifikasi gejala-gejala dari gangguan jiwa pada pasien harga diri rendah dan untuk mengintervensi proses

keperawatan yang seharusnya dilakukan pada klien gangguan jiwa.

Page 35: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

1.3  Metoda Penulisan

Metoda penulisan dari makalah ini yaitu dengan mengambil literatur kepustakaan yang ada kaitannya dengan klien

gangguan jiwa khususnya harga diri rendah (HDR).

1.4  Sistematika penulisanBab I   Pendahuluan yang terdiri dari:

Latar belakang ,Tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulis an.

Bab II  Tinjauan teoritis yang meliputi :

2.1 Definisi, Gangguan Harga Diri Rendah, Karakteristik Prilaku, Masalah Kepeawatan Yang Mungkin Timbul,

Tujuan Keperawatan.

2.2 Sebab-Sebab Gangguan Jiwa

Bab III            Study Kasus

Daftar Pustaka

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1  Harga Diri Rendah (HDR)

a.       Definisi

Keperawatan adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan

prilaku yang mengkontribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien atau sistem klien dapat berupa individu, keluarga,

kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American Nurses Association) mendefinisikan keperawatan mental dan

psikiatrik sebagai : “Suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori prilaku manusia sebagai

ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya”.

Gangguan harga diri sendiri sebagi evaluasi diri dan perasaan-prasaan tentang diri atau kemampuan

diri negatif, yang dapat di eksperikan secara langsung maupun tidak langsung.

Klien gangguan jiwa kronis mempunyai harga diri yang rendah khususnya dalam hal identitas dan

prilaku. Klien menganggap dirinya tidak mampu untuk mengatasi kekurangnnya, tidak ingin melakukan sesuatu

untuk menghindari kegagalan (takut gagal) dan tidak berani mencapai sukses.

Page 36: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh prilaku

sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri/cita-cita/harapan langsung menghasilkan perasaan berharga.

Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri, hilang kepercayaan diri,

merasa gagl mencapai keinginan.

b.      Gangguan Harga Diri Rendah

Gangguan harga diri yang disebut dengan harga diri rendah dapat terjadi secara :

1)      Situasional, yaitu terjadinya trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah,

putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu terjadi(korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara dan lain-

lain).

Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena :

o   Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak

sopan (pencukuran pubis, pemasangan kateter, pemeriksaan perineal).

o   Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit.

o   Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya : berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan,

berbagai tindakan tanpa persetujuan.

2)      Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit/dirawat. Klien ini

mempunyai cara berpikir yang negatif. Kejadian sakit daan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap

dirinya.

c.       Karakteristik Prilaku

1.      Perasaan negatif terhadap diri sendiri

2.      Menyatakan diri tidak berharga, tidak berguna dan tidak mampu

3.      Mengatakan hal-hal negatif terhadap keadaan

4.      Mengeluh tidak mampu melakukan peran dan fungsi sebagaimana mestinya

5.      Menarik diri dari kehidupan sosial

6.      Kritik terhadap diri sendiri dan/atau orang lain

7.      Pembicaraan kacau

8.      Mempersepsikan adanya ketegangan peran

9.      Mudah tersinggung/mudah marah

10.  Produktifitas menurun

11.  Pandangan hidup yang ekstrim

Page 37: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

12.  Penolakan terhadap diri sendiri

13.  Menarik diri dari relitas

14.  Mengatakan pesimis dalam menghadapi kehidupan

15.  Merasa diri tidak adekuat

16.  Keluhan fisik

17.  Penyalahgunaan zat

d.      Masalah Keperawatan Yang Mungkin Timbul

1.      Isolasi sosial

2.      Distress spiritual

3.      Perubahan proses berfikir ; curiga

4.      Perubahan interaksi sosial : menarik diri

5.      Potensial amuk

6.      Perubahan pola seksualitas ; menurunnya gairah seksual

7.      Gangguan harga diri ; harga diri rendah situasional/atau kronik

8.      Keputusaan

9.      Isolasi sosial ; menarik diri

10.  Risiko prilaku kekerasan

e.       Tujuan Keperawatan

1.      Pasien mampu melakukan interaksi dengan lingkungannya

2.      Pasien tidak mengalami ditress

3.      Pasien tidak memperlihatkan perasaan curiga terhadap lingkungannya

4.      Pasien mampu melakukan hubungan interpersonal yang baik

5.      Pasien mampu mengontrol prilaku marah

6.      Pasien mampu mengembalikan gairah seksualnya

7.      Pasien tidak lagi putus ada

8.      Pasien tidak melakukan prilakukekrasan

Page 38: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

2.2  Sebab-Sebab Gangguan Jiwa

Tidak seperti pada penyakit jasmaniah, sebab-sebab gangguan jiwa adalah komplek. Pada seseorang

dapat terjadi penyebab satu atau bebrapa faktor dan bisanya berdiri sendiri.

Mengetahui sebab-sebab gangguan jiwa penting untuk mencegah dan mengobatinya, umumnya sebab-

sebab gangguan jiwa dibedakan atas :

1.      Sebab-sebab jasmaniah (Biologis)

a.       Keturunan

b.      Konstitusi

-          Jasmaniah

-          Temperamen

-          Penyakit dan cedera tubuh

2.      Sebab-sebab kejiwaan/psikologis

Bermacam pengalaman, frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan mewarnai sikap,

kebiasaan dan sifat-sifatnya di kemudian hari.

3.      Sebab-sebab budaya/kultural

Kebudayaan secara tehnis adalah ide atau tingkah laku yang dapat di lihat maupun tidak dapat terlihat.

Faktor budaya menentukan “warna” gejala-gejala, disamping mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

kepribadian seseorang misalnya melalui aturan-aturan, kebiasaan yang berlaku dalam kebudayaan itu.

Bebrapa faktor-faktor lebudayaan tersebut :

a.       Cara-cara membesarkan anak

Cara-cara membesarkan anak yang kaku dan otoriter, hubungan orang tuaanak menjadi kaku dan tidak

hangat. Anak-anak setelah dewasa mungkin bersifat sangat agresif atau pendiam dan tidak suka bergaul atau justru

menjadi penurut yang berlebihan.

b.      Sistem Nilai

Perbedaan sistem nilai moral dan etika antara kebudayaan satu dengan yang lain : antara masa lalu dengan

sekarang sering menimbuklan masalah-masalah kejiwaan.

c.       Kepincangan antara keinginan dengan kenyataan yang ada

Iklan-iklan di radio, televisi, surat kabar, film dan lain-lain menimbulkan nayangan-bayangan yang

menyilaukan tentang kehidupan modern yang mungkin jauh dari kenyataan hidup sehari-hari.

Page 39: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

d.      Ketegangan akibat faktor ekonomi dan kemajuan teknologi

Dalam masyarakat modern kebutuhan makin meningkat dan persaingan makin meningkat dan makin ketat

untuk meningkatkan ekonomi.

e.       Perpindahan-perpindahan kesatuan keluarga

Khusus untuk anak-anak yang sedang berkembang, kepribadiannya,perubahan-perubahan lingkungan,

(kebudayaan dan pergaulan), hal ini cukup mengganggu.

f.       Masalah golongan minoritas

Tekanan-tekanan perasaan yang dialami golongan ini dari lingkungan dapat mengakibatkan rasa

pemberontakan yang selanjutnya akan tampil dalam bentuk sikap acuh atau melakukan tindakan-tindakan yang

akan merugikan orang banyak.

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A

DENGAN GANGGUAN KEPRIBADIAN : SKIZOID

 DI RUANG MERPATI RSJ CISARUA-CIMAHI

Page 40: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

I.       Pengkajian

A.    Identitas Klien

Nama                           : Tn. A

Jenis Kelamin              : Laki-lakii

Umur                           : 17 tahun

Agama                         : Islam

Pendidikan                  : SMU

Pekerjaan                     : Pelajar

Status                          : Belum nikah

Alamat                                    : Desa Rancabango blok D.13

Tanggal Masuk            : 05 Mei 2009

Tanggal Pengkajian     : 10 Juni 2009

No.RM                        : 010203

Diagnosa Medis          : Skizoid

B.     Identitas Penggung Jawab

Nama                           : Tn. B

Umur                           : 52 tahun

Jenis Kelamin              : Laki-laki

Pekerjaan                     : Wiraswasta

Alamat                                    : Desa Rancabango blok D.13

Hubungan dgn klien   : Ayah kandung

II.    Alasan Masuk

Menurut penuturan klien. Klien mengatakan bahwa klien dibawa ke RSJ Cimahi ± 3minggu yang lalu oleh

keluarganya dengan keluhan klien suka berdiam diri, sering melamun dan klien suka berbicara sendiri. Setelah

dibawa ke RSJ oleh dokter klien dinyatakan harus dirawat. Pada saat 19 April 2005 klien tampak suka menyediri

dari orang lain. Klien tampak kurang bergairah dan tidak terlihat ekspresi, marah atau bahagia. Kontak mata kurang,

klien tampak mempertahankan jarak.

Masalah keperawatan : Skizoid.

Page 41: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

III. Faktor Prediposisi

Sebelumnya klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

Menurut penuturan klien sejak usia 7 tahun klien sering mengalami penganiayaan fisik dan psikologis dari

orang tuanya. Persitiwa tersebut terjadi sejak klien mulai masuk SD kelas 3. Prestasi klien di sekolah yang selalu

menurun dan sering dimarahi oleh gurunya karena nakal,hingga klien harus tinggal kelas

Masalah keperawatan : Penganiayaan fisik dan Psikologis.

IV. Pemeriksaan Fisik

Tekanan Darah            : 120/80 MmHg

Respirasi                      : 20 x/menit

Nadi                            : 90 x/menit

Suhu                            : 36c

V.    Psikososial

a.       Genogram

Page 42: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Keterangan :

                                    Laki-laki

                        Perempuan

                                    Klien

                                    Pernikahan

                        Tinggal Serumah

Penjelasan :

-          Klien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara

-          Klien tinggal satu rumah dengan kedua orang tuanya beserta adik dan kaknya

-          Orang yang paling dekat dengan klien adalah kakak kandungnya.

b.      Konsep diri

1.      Citra tubuh

Pada saat dikaji klien memangatakan menyukai semua bagian tubuhnya.

2.      Identitas diri

Pada saat dikaji klien mengatakan dirinya adalah seorang laki-laki.

3.      Peran.

      Klien mengatakan bahwa dirinya berperan sebagai anak dari ke-2 orang tuanya dan adik sekaligus kakak dari

saudara kandungnya.

4.      Ideal diri

Page 43: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Pada saat dikaji klien mengatakan sudah sembuh dan ingin pulang di jemput orang tuanya dan keluarganya yang

lain

5.      Harga diri

Pada saat dikaji klien mengatakan tidak ada yang salah pada dirinya.

Masalah keperawatan : Gangguan Kepribadian Skizoid.

c.       Hubungan sosial

Pada saat dikaji klien mengatakan tidak mau bergaul dengan teman-teman sekamarnya karena klien merasa tidak

nyaman.Klien lebih senabg menyendiri.

Masalah keperawatan : Gangguan Kepribadian Skizoid

d.      Spiritual

1.      Nilai dan keyakinan

Klien beragama Islam klien mengatakan percaya adanya Allah SWT

2.      Kegiatan ibadah

Klien tahu shalat dalam sehari itu ada berapa kali dan berapa rakaat dan klien suka melakukannya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VI.       Status Mental

a.       Penampilan

Pada saat dikaji klien terlihat rapih, dapat menggunakan pakaian dengan baik tanpa bantuan orang lain

b.      Pembicaraan

Dalam pembicaraan klien terputus-putus dan tampak ketakutan

Masalah  keperawatan : Gangguan komunikai verbal

c.       Akhuitas motorik

Pada saat dikaji klien kelihatan lemas, duduk diam di tempat tidur dan tampak kurang bergairah

Masalah keperawatan : Intoleransi aktifitas motorik

Page 44: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

d.      Alam perasaan

Pada saat dikaji ekspresi wajah Tidak tampak sedih, padahal klien mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul

dengan kedua orang tuanya dan kakak serta adiknya

Masalah keperawatan : Gangguan kepribadian Skizoid.

e.       Apek

Klien memiliki apek yang datar ketika ada stimulus yang menyenangkan ataupun menyedihkan.

Masalah keperawatan : Gangguan kepribadian Skizoid

f.       Interaksi selama wawancara

Pada saat dikaji, kontak mata kurang

Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal

g.      Persepsi

Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara dan bayangan-bayangan yang tak berwujud

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

h.      Proses fikir

Klien mengalami gangguan proses pikir Sirkumstansial, terbukti dari pembicaraan klien yang berbelit-belit sampai

pada tujuan/sasaran

Masalah keperawatan : gangguan proses pikir Sirkumstansial

i.        Isi pikir

Pada saat melakukan pertemuan dengan klien ditemukan bahwa klien malu apabila ketemu dengan orang lain

j.        Tingkat kesadaran

1.      Orientasi waktu

Klien bisa menyebutkan hari ini (Jum’at), besok dan kemarin

Page 45: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

2.      Orientasi tempat

Klien bisa menyebutkan bahwa ia sedang berada di RSJ dan sedang dirawat

3.      Orientasi orang

Klien bisa menyebutkan nama anggota keluarganya seperti nama Ibu, kakak dan adiknya

k.      Memory

Pada saat dikaji klien bisa menceritakan kembali peristiwa yang menimpa pada dirinya, baik yang telah terjadi

1 bulan, seminggu yang lalu, serta kejadian saat ini.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

l.        Tingkat konsentrasi dan berhitung

Pada saat dikaji klien dapat menjawab hitungan sederhana (Misalnya 4,6 dan lain-lain) dan dapat menyebutkan

kembali siapa saja yang berkenalan dengannya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

m.    Kemampuan penilaian

Klien dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemampuan klien baik, terbukti klien dapat

menilai dan membedakan warna baju antara klien dengan perawat

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

n.      Daya tilik diri

Klien menyadari dirinya berada di RSJ Cimahi dan klien mengaku dirinya sedang sakit dan memerlukan

perawatan “tapi dalam hubungan sosial klien merasa sudah sembu”

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VII.    Kebutuhan Persiapan Pulang

a.       Nutrisi

1.      Makan

Frekuensi makan klien 3 x/hari, sebelum makan berdo’a dahulu, porsi makan habis, makan memakai sendok dan

tidak lupa cuci tangan dulu, lalu berdo’a sesudah makan

2.      Minum

Page 46: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

Setelah makan klien mampu menyuapkan minum memakai gelas tanpa bantuan orang lain dan dapat

membersihkan alat makan yang sudah diapakai

b.      Eliminasi

BAK/BAB

Klien mampu BAK/BAB secara mandiri, di WC kemudian setelah selesai dibersihkan sendiri dan klien mampu

merapihkan pakaiannya kembali

c.       Personal hygiene

Klien dapat menjaga kebersihan dirinya seperti klien mandi 2 x/hari, memakai sabun, gosok gigi memakai

pasta gigi, klien mandi sendiri tanpa bantuan orang lain

d.      Berpakaian

Pakaian klien bersih dan rapih, klien dapat menggunakan pakaian tanpa bantuan dari orang lain

e.       Istirahat dan tidur

Klien mengatakan tidak punya masalah dalam istirqahat tidur dan klien mengatakan tidurnya nyenyak dan

merasa segar bila bangun tidur, setelah bangun tidur bisa merapihkan tempat tidur dan kemudian mandi

f.       Penggunaan obat

Klien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang hanya mampu minum obat sendiri dari dokter.

g.      Pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan bahwa setelah pulang ia akan melakukan perawatan lanjutan. Kebagian rawat jalan RSJ

Cimahi

h.      Aktifitas didalam rumah

Klien mengatakan setelah klien pulang ke rumah klien akan melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik.

i.        Aktifitas diluar rumah

 Klien mengatakan akan melaksanakan apa yang di perintahkan orang tuanya dengan baik.

Page 47: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

VIII.  Aspek Medis

Diagnosa medik             : Skizoid.

Therapy medis                : Stelazine 5 mg 3 x 1 tablet

                                         Tryhexsipindile (THD) 2 mg 3 x 1 tablet

                                         CP2 (Clopamizine) 100 mg 1 x 1 tablet

IX.       Daftar Maslaah

1.      Gangguan Kepribadian Skizoid.

X. ANALISA DATA

No Data

1 DS :

-      Klien   mengatakan   malu   pada   kakak, adiknya teman-temannya karena ada di RSJ ini

DO :

-      Klien tampak menghindar dari orang lain

-      Klien tampak kurang bergairah

-      Klien terlihat jarang berkomunikasi dengan orang lain

Gangguan konsep diri (HDR)

2 DS :

-       Klien   menyatakan   tidak   mau   bergaul dengan   teman-teman   sekamarnya   karena ia merasa dirinya sudah sembuh

-        

DO :

-      Klien   tampak   tampak   lebih   sering menyendiri ditempat tidurnya

-      Klien lebih banyak tidur siang

Gangguan Isolasi sosial (MD)

Page 48: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

3 DS :

-      Klien mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul   dengan   kedua   orang   tuanya, kakak dan adiknya

DO :

-      Ekpresi wajah klien tampak sedih

-      Klien sering melamun

Gangguan alam perasaan sedih

4 DS :

-      Klien mengatakan badannya terasa lemas

DO :

-      Klien tampak duduk ditempat tidur

-      Klien tampak diam

-      Klien tampak kurang bergairah

Intolersansi aktifitas motorik

5. DS :

-      Klien mengatakan lebih suka diam daripada mengobrol

DO :

-      Klien   jarang   berkomunikasi   dengan temannya

-      Klien lebih banyak diam

Kerusakan komunikasi verbal

Page 49: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

XI. Pohon Masalah

Gangguan isolasi sosial : MD              Akibat

           

                        Gangguan konsep diri, (HDR)            Core problem

     Berduka disfungsi oral                   Penyebab

Prioritas masalah  gangguan isolasi sosial : MD s/d harga diri rendah

Page 50: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

PROSES KEPERAWATAN

Nama                       : Nn. N

No. CM                    : 002864

No.DIAGNOSA P E R E N C A N A A N

KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI

1 2 3 4 5

1 Gangguah   isolasi sosial   sehubungan dengan   rendah   diri yang ditandai dengan

DS :

-      Klien   mengatakan tidak   mau   bergaul dngan   teman sekamarnya karena  ia merasa sudah sembuh

DO :

-      Klien   tampak   sering menyendiri  di   tempat tidur

-      Klien   lebih   banyak diam

-      Klien   tampak   banyak tidur siang

Tujuan umum

o  Klien   mampu membina hubungan   dengan orang lain

Tujuan khusus

o  Klien   dapat membina hubungan   saling percaya

o  Klien   dapat 

o Dalam   2   x   pertemuan klien   mau   meneirma kehadiran   perawat berjabat tangan/bersalaman

o Klien mau menyebut kan nama,   mau  menjawab salam

o Klien  mau mengutarakan perasaannya  walaupun sedikit

Membina   hubungan saling percaya

o  Salam terapeutik

o  Perkenalkan diri dengan sopan

o  Tanyakan nam lengkap

o  Tanyakan   nama panggilan   yang disukainya

o  Jelaskan   tujuan pertemuan

o  Buat kontrak

o  Dengarkan   ungkapan klien

Dengan   terbinanya hubungan   saling   percaya merupakan   langkah  utama untuk   melakukan terapeutik

Membina hubungan saling percaya :

o  Salam terapeutik

”Assalamualaikum,   selamat siang nona”

o  Perkenalkan   nama   saya neng   ayun,   panggil   saja ayun   saya   salah   satu mahasiswa   AKPERPEMDA GARUT

o  Boleh saya tahu nama nona siapa   ?   biasa   dipanggil apa ?

o  Menyebutkan   tujuan   :   saya kesini   untuk   membantu nona   dalaam  memcahkan masalah

o  Membuat   kontrak   :   saya dinas diruangan ini selama 2  minggu  dari   jam  07.00-

Page 51: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

No.DIAGNOSA P E R E N C A N A A N

KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI

1 2 3 4 5

mengidentifikasi kemampuan   dan aspek   positif   yang dimilki

o   

14.00

o  Mendengarkan   ungkapan klien   bahwa   klien   tidak mau   bergaul   dengan teman-teman   sekiamarnya karena   ia   merasa   sudah sembuh

o  Klien   dapat mengidentifikasi kemampuan   dan sapke  negatif   yang dimiliki

Setlah   2   x   pertemuan klien   dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

o Aspek intelektual

o Aspek sosial budaya

o  Diskusikan   kemampuan dan aspek yang dimilki

o  Setiap   bertemu  dengan klien   hindarkan penilaian

o  Utamakan pujian/pemberian pujian yang ralistis

o  Dengan diketahuinya kemampuan dan aspek yang dimiliki klien akan lebih percaya diri

o  Dengan   menghindarkan penilaian   negatif diharapkan   klien   merasa punya   kemampuan   yang lebih

o  Dengan  memberikan  pujian klien   merasa   benar-benar dihargai   dan   klien   akan merasa diperhatikan

o  Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilkiapa saja yang Nn. N lakukan untuk mengisi waktu luang ?

o  Menghindarkan penilaian negatif

o  Memberikan pujian yang realististernyata Nn. Novi pintar menyanyi, dan itu bisa dikembangkan lagi karena nona mempunyai suara yang sangat bagus

o  Klien   dapat melakukan kegiatan   sesuai dengan   kondisi sakit   dan 

o  Setelah   4   x   pertemuan klien   dapat   membuat rencana kegitan harian

o  Rencanakan   bersama klien   aktifitas   yang dapat   dilakukannya setiap   hari   sesuai dengan kemampuannya

o  Dengan  menyusun   rencana aktifitas   sehari-hari dihapakan   klien   dapat mengatur   waktu   dengan baik

o  Merencanakan aktifitas sehari-hari “Ibu coba ceriatakan kegiatan 

Page 52: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

No.DIAGNOSA P E R E N C A N A A N

KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI

1 2 3 4 5

kemampuannya o  Tingkatkan   kegiatan sesuai   dengan   kondisi klien

o  Beri   contoh   cara pelaksanaan   kegiatan yang boleh dilakukan

o  Dengan   meningkatkan kegiatan   sesuai   dengan kondisi   klien   diharapkan klien tidak merasa jenuh

o  Dengan memberikan contoh klien   tidak   bingung   lagi untuk beraktifitas

apa saja yang dapat ibu lakukan setiap hari ?”

o  Meningkatkan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuan klien “Bagaimana kalau ibu jalan-jalan keluar agar tidak jenuh disini, sambil berolahraga

o  Memberikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan “bagaimana kalau hari ini kita lakukan menyulam sambil ngobrol tentang maslaah ibu ?”

o  Klien   dapat memanfaatkan sistem   pendukung yang ada

o  Setelah   5   x   pertemuan klien   dapat memanfaatkan   sistem pendukung

o  Beri   penkes   pada keluarga   tentang   cara merawat   klien   dengan HDR

o  Bantu keluarga memberi dukungan selama klien diraat

o  Dengan memberikan penkes pada   keluarga   diharapkan keluarga   dapat   merawat klien dirumah denagan baik

o  Dengan   membantu   klien untuk   membina/memberi dukungan   pada   klien diharapkan   klien   akan merasa   diperhatikan   dan mendapat   dikungan   baik 

o  Keluarga aklien menjenguk tapi tidak bertemu jadi untuk TUK 4 tidak dapat dilaksanakan

Page 53: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

No.DIAGNOSA P E R E N C A N A A N

KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI

1 2 3 4 5

dari  keluarga  ataupun dari perawat

o  Klien   dapat menggunakan obat dengan   benar sesuai   dprogram pengobatan

o  Klien   dapat menyebutkan   obat-obatan   yang   diminum dan kegunaannya serta efek   samping   yang mungkin timbul

o  Jelaskan jenis obat yang diminum   oleh   klien, kegunaan   serta   efek sampingnya

o  Sidkusikan   kerugiannya jika   berhenti   minum obat

o  Jelaskan   pinsip-prinsip minum obat

o  Dengan   menjelaskan   jenis obat   yang   diminum   lie diharapkan   klien   dapat memahami   dan mengetahui  obat apa yang diminumnya

o  Dengan   menjelaskan kerugian   jika   berhenti minum   obat   diharapkan klien   terus   meminum obatnya   selama   masih dianjurkan

o  Dengan   menjelaskan prinsip-prinsip minum obat yang   benar   diharapkan klien   tidsak   salah   dalam penggunaan obat

o  Menjelaskan janis obat yang diminumnya

“Bu, coba ibu lihat obat yang putih namanya trihexsipinidle supaya ibu tidak gemetaran, dosinya 2 mg 3 x sehari 1 tablet dan kalau dimkinum bisa membuat mulut ibu kering, pusing mual dan susah kencing, kalu yang oranye namanya omazine dosisnya 100 mg, 1 x sehari 1 tablet gunanya supaya 

Page 54: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

No.DIAGNOSA P E R E N C A N A A N

KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI

1 2 3 4 5

tidak muntah dan bisa tidur dengan nyenyak, yang satu lagi warna biru namanya stelazine dosisinya 5 mg 3 x sehari 1 tablet gunanya agar ibu tisdak gelisah, tidak bingung dan tidak cemas”

o  Menjelaskna kepada klien bahwa jika ibu berhenti minum obat maka akan menghambat proses penyembuhan ibu sendiri,

o  Menjelaskan prinsip-prinsip benar minum obat

“Bu minum obat yang benar itu adalah benar dosisnya, waktunya, nama obatnya cara meminumnya supaya tidak terjadi 

Page 55: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah

No.DIAGNOSA P E R E N C A N A A N

KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI

1 2 3 4 5

kesalahan/ penyalah gunaan.”

Page 56: Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah