32
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. S DENGAN ISOLASI SOSIAL DI BANGSAL SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari selasa , 10Desember 2013 pukul 09.00 WIB di bangsal Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara langsung denganklien dan status kesehatan klien 1. Identitas a. Identitas klien Nama : Ny.S Umur : 33 tahun Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Status : Kawin Pendidikan : SMP Alamat :Karang Anyar No. RM : 027250 Dx Medis :Other Skizofrenia/ F20.8 b. Identitas penanggung jawab Nama : Ny.S Umur : th Alamat : Karang Anyar Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung 2. Alasan Masuk 1

Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Ny. S DENGAN ISOLASI SOSIAL DI BANGSAL SRIKANDI

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada hari selasa , 10Desember 2013 pukul 09.00 WIB di bangsal

Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara

langsung denganklien dan status kesehatan klien

1. Identitas

a. Identitas klien

Nama : Ny.S

Umur : 33 tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Kawin

Pendidikan : SMP

Alamat :Karang Anyar

No. RM : 027250

Dx Medis :Other Skizofrenia/ F20.8

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Ny.S

Umur : th

Alamat : Karang Anyar

Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung

2. Alasan Masuk

Keluarga pasien mengatakan saat dirumah pasien terlihat gelisah,bingung,sering

mondar-mandir,senyum-senyum dan tertawa sendiri, lebih suka diam dan menyendiri

dirumah dan kadang bicara sendiri dan terik-teriak.

1

Page 2: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

3. Faktor Predisposisi

Pasien sudah pernah di rawat di RSJD Surakarta 3 kali.Pertama,pada bulan

desember 2011 disebabkan karna bertengkar dengan suami, pasien pernah dipukul.

Kedua,pada bulan oktober tahun 2012 dikarnakan bercerai dengan suami,dan terakhir

pada november 2013 dikarenakan pasien putus minum obat ±3 bln yang lalu.

4. Faktor Presipitasi

Pasien diejek oleh tetangganya dan dikatai bahwa dia gila.

5. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda – tanda vital

TD : 110/70mmHg

Nadi : 78 x/menit

RR : 18 x/menit

Suhu : 37 ºC

b. Antropometri

BB : 43 kg

TB : 145 cm

BMI : 41,2 keseimpulan IDEAL

c. Keluhan fisik

Tidak ada keluhan fisik.

6. Psikologi

a. Genogram

2

X X

X

X X

P

Page 3: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

Keterangan :

: Laki - laki

: Perempuan

X : Meninggal

: garis perkawinan

: garis keturunan

: tinggal serumah

P : Pasien

Interprestasi genogram : pasien merupakan seorang perempuan ,anak ke 4 dari 5

bersaudara,memiliki 2 orang anak,bercerai dengan suaminya

dan tinggal bersama ibu pasien,kakak pertama dan kedua

anaknya,ayah pasien telah meninggal ,tidak ada keluarga yang

mengalami gangguan jiwa..

b. Konsep Diri

1) Gambaran diri

Pasien mengatakan suka dengan semua anggota tubuhnya dan menerima keadaan

tubuhnya.

2) Peran Diri

Pasien mengatakan bahwa dirinya berperan sebagaiseorang janda,adik, anak dan

ibu dari 2 orang anak, tinggal serumah dengan orang tua pasien dan juga warga

masyarakat. Pasien mengatakan merasa gagal menjadi ibu yang baik karna tidak

bisa merawat anaknya dan merasa dikucilkan

3) Ideal diri

Pasien mengatakan ingin pulang dan bisa merawat anaknya yang baru dilahirkan.

Pasien berharap setelah dia pulang dari RSJ bisa rutin minum obat rutin dan

kontrolnya teratur sehinggabisa sembuh dan bisa berbaur dengan keluarga dan

masyarakat agar tidak merasa kesepian.

4) Identitas Diri

3

Page 4: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

Pasien mengatakan ia adalah seorang perempuan berumur 33 tahun dan seoarang

ibu yang mempunyai 2 orang anak . Pasien mengatakan kurang puas menjadi

seorang ibu karena tidak bisa merawat anak-anaknya yang berada di rumah.

5) Harga Diri

Pasien mengatakan malu dan merasa gagal menjadi ibu yang baik karna tidak bisa

merawat anaknya, pasien merasa dikucilkan oleh tetangganya.

c. Hubungan Sosial

1) Orang terdekat

Dirumah : Pasien mengatakan sangat dekat dengan ibunya saat dirumah sering

bercerita kalau ada masalah

Di RS : pasien mengatakan tidak mempunyai orang terdekat saat di rumah sakit

karena sering menyendiri.

2) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat

Dirumah : Pasien mengatakan dimasyarakat tidak ikut organisasi apa pun karena

lebih suka menyendiri dirumah.

Di RS : Pasien mengatakan tidak suka bergaul dengan orang lain / kelompok di

rumah sakit

3) Hambatan dalam berinteraksi

Dirumah : Pasien mengatakan merasa malu dengan tetangga karena gagal dalam

mengasuh anak-anaknya,bercerai dg suaminya dam merasa dikucillkan.

Di RS :Pasien mengatakan malas dan merasa pusing bila melihat orang

banyak,lebih suka sendiri

d. Spiritual

1) Nilai dan keyakinan

Pasien mengatakan sakit yang ia derita adalah cobaan dari Tuhan dan mesti

bersabar

Pasien beragama islam

2) Kegiatan ibadah

Pasien mengatakan selama dirumah sakit tetap melaksanankan sholat 5

waktu.Pasien berdoa sebelum tidur dan setelah bangun tidur.

7. Status Mental

a. Deskripsi umum

1) Penampilan

4

Page 5: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

Pasien berpenampilan rapi, baju diganti setiap hari, tampak bersih dan rapi,

ADL cukup, rambut disisir dan memakai jilbab.

2) Pembicaraan

Nada bicara pasien kadang pelan, pasien tidak mau memulai pembicaraan,

dan hanya menjawab seperlunya,banyak diam.

3) Aktivitas Motorik

Pasien tenang,biasa menyendiri di atas tempat tidurnya, tidak mau

bersosialisasi dan mengobrol dengan orang lain,pasif,tampak lesu,kontak

mata kurang saat bicara.

b. Status Emosi

1) Alam perasaan

Pasien mengatakan merasa sedih, putus asa dan ingin pulang bertemu

dengan anak-anaknya, kadang senyum-senyum sendiri.

2) Afek

Afek tumpul ( Pasien hanya berinteraksi bila ada stimulus emosi yang kuat).

3) Interaksi selama wawancara

Kontak mata kurang tidak mau menatap lawan bicara, pasien terlihat malu

saat wawancara, komunikasi seperlunya saja.

c. Persepsi

Pasien mengatakan awalnya sering ada suara yang membisiki untuk tidak keluar

rumah,suara itu menyuruh didalam kamar saja karena pasien tidak pantas bergaul

dengan yang lain namun sudah tidak terdengar lagi sejak ±3 minggu yang lalu.

Isi : suara yang membisiki untuk tidak keluar rumah,suara itu menyuruh didalam

kamar saja karena pasien tidak pantas bergaul dengan yang lain.

Waktu : biasa pada siang dan sore hari

Frekuensi :kadang-kadang

Situasi : saat sendirian

Respon klien : mengikuti apa yang dikatakan suara itu.

d. Proses Pikir

Saat diajak berbicara pasien terkadang sirkumtansial atau berbelit-belit tetapi

sampai tujuan pembicaraan.

e. Isi pikir

Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir (obsesi, fobia, pikiran magis dan

waham).

5

Page 6: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

f. Sensori dan Kognitif

1) Tingkat Kesadaran

Pasien compos mentis, tampak bingung ,pasien dapat menyebutkan waktu dan

tempat ia berada dengan benar, pasien mengatakan sedang berada di RSJ untuk

berobat dari sakit jiwa yang diderita

2) Daya ingat ( memori )

Jangka pendek : pasien mengatakan tadi pagi sarapan dengan

nasi,pisang ,sayur dan daging ayam. Pasien tidak mengalami gangguan daya

ingat dalam jangka pendek.

Jangka panjang : pasien mengatakan pada tahun 2011 pasien pernah dipukul

oleh suami pasien saat bertengkar dengan pasien. Dan pasien mengatakan pada

bulan Oktober 2012 dicerai oleh suaminya. Pasien tidak mengalami gangguan

daya ingat dalam jangka panjang.

3) Tingkat konsentrasi dan daya berhitung

Pasien tidak mengalami gangguan konsentrasi,pasien dapat membaca kata yang

ditujukan perawat dengan benar, mampu menyebut kelipatan 5 yaitu 5,10,15....

4) Insight

Pasien mengatakn menyadari akan penyakit jiwa yang ia derita dan beliau

menerima keadaan saat ini.Karena beliau beranggapan ini cobaan dari Tuhan.

8. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan / minum

Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan nasi, lauk sayur , porsi sedang dan

tidak mempunyai makanan pantangan. Pasien makan secara mandiri.

b. BAB/BAK

Pasien mengatakan BAB / BAK di kamar mandi secara mandiri dan tidak ada

keluhan.

c. Mandi

Pasien mengatakan mandi 2x sehari dengan sabun , serta gosok gigi secara mandiri.

Klien tampak bersih.

d. Berpakaian dan berhias

Pasien dapat berpakaian secara mandiri, pasien ganti baju setiap hari serta

penampilan cukup rapi dan pasien setiap pagi mau berhias dibimbing perawat.

e. Istirahat dan Tidur

6

Page 7: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

Pasien mengatakan jam tidur tidak menentu dan tidur saat merasa sudah mengantuk

berat. Pasien kadang tidur siang dan setelah bangun tidur merapikan tempat tidur.

f. Penggunaan Obat

Pasien mengatakan ketika minum obat pagi dan sore dengan arahan perawat.

g. Pemeliharaan Kesehatan

Pasien mengatakan setelah pulang akan tetap minum obat dan kontrol secara teratur

h. Aktivitas di dalam rumah

Pasien mengatakan saat di rumah merawat kedua anaknya.Kegiatan pasien dirumah

memasak dan menyapu.

i. Aktivitas di luar Rumah

Pasien mengatakan jarang keluar rumah dan jarang mengikuti kegiatan di

masyarakat.kadang jalan-jalan dan berbelanja bersama ibu pasien

9. Mekanisme Koping

a. Adaptif : pasien mengatakan jika ada masalah menyelesaikannya dengan

berusaha bercerita dengan ibunya.

b. Maladaptive : pasien mengatakan ketika ada masalah dan tidak ada yang diajak

bercerita ia hanya berdiam diri dikamar dan tidak mau melakukan kegiatan sehari-

hari.

10. Masalah psikososial dan Lingkungan

a. Masalah dengan lingkungan kelompok : pasien jarang berinteraksi denganorang

Lain

b. Masalah berhubungan dengan Lingkungan: pasien merasa dikucilkan

Tetangganya,lebih suka sendiri.

c. Masalah dengan pendidikan : pasien mengatakan lulusan SMP.tidak ada masalah

selama sekolah

d. Masalah dalam pekerjaan : pasien mengatakan tidak bekerjasetelah bercerai dgn

suaminya .

11. Kurang Pengetahuan

a. Penyakit jiwa : pasien dan keluarga mengerti tentang penyakit jiwa.

b. Factor presipitasi : pasien mengetahui apa saja yang dapat

menyebabkankekambuhan(merasa sehat jadi tidak minum obat)7

Page 8: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

c. Koping : pasien tidak mengetahui betapa pentingnya dukungan

keluarga.

12. Aspek Medis

- Diagnosa medis

F.20.8 ( other skizofrenia )

- Terapi Medis

Halloperidol(HP) 5 mg/8jam

Trihexyperidyl(THP) 2 mg/8 jam

Chlorpromazine(CPZ) 100 mg/24 jam

13. Data Penunjang

Laboratorium 23-11-13

Jenis Pemeriksaan Hasil Angka Normal Satuan

Gula Darah Sewaktu 115 < 130 Mg/dl

SGOT 11 < 31 U/L

SGPT 9 < 32 U/L

8

Page 9: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

B. DATA FOKUS

DS :

1. Keluarga pasien mengatakan saat dirumah pasien lebih suka diam dan menyendiri

dirumah, tidak mau berinteraksi dengan orang lain.

2. Pasien mengatakan dimasyarakat tidak ikut organisasi apa pun karena lebih suka

dirumah sendirian bersama anak-anaknya .

3. Pasien merasa dikucilkan dari masyarakat

4. Pasien mengatakan sudah tidak bekerja setelah bercerai dengan suaminya dan hanya

tamatan SMP.

5. Pasien mengatakan ketika ada masalah sering bercerita dengan ibunya, namun bila

tidak ada teman bicara ia hanya berdiam diri dikamar.

6. Pasien mengatakan minder untuk bersosialisasi.

7. Pasien merasa gagal menjadi ibu yang baik karena tidak bisa merawat anak-anaknya

dan tidak suka bergaul.

8. Pasien mengatakan awalnya sekitar 1 bln yang lalukadang mendengar suara yang

menyuruhnya berdiam dikamardan kadang berteriak-teriak tanpa sebabnamun sudah

hilang ±3minggu yang lalu.

Isi : suara yang membisiki untuk tidak keluar rumah,suara itu menyuruh didalam

kamar saja karena pasien tidak pantas bergaul dengan yang lain.

Waktu : pada siang dan sore

Frekuensi : tidak tentu

Situasi : saat sendirian

Respon klien : mengikuti apa yang dikatakan suara itu.

9. Pasien mengatakan jarang berinteraksi dengan orang lain dan tidak suka bergaul.

10. Pasien mengatakan dikucilkan tetangganya.

11. Pasien mengatakan tidak berguna di keluarga dan masyarakat. Pasien juga mengatakan

minder.

DO :

1. Pasien menunjukkan gejala : tampak bingung,mondar-mandir,Menunduk,

kontak mata kurang, pasif,banyak diam,lesu,tidak bersemangat, komunikasi

9

Page 10: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

seperlunya saja, nada bicara pasien pelan, pasien tidak mau memulai

pembicaraan.

2. Pasien terlihat sedih putus asa dan malu, pasif, tidak bersemangat, tampak lesu.

3. Afek tumpul ( Pasien hanya berinteraksi bila ada stimulus emosi yang kuat) .

4. Pasien jarang berinteraksi dengan orang lain dan lebih suka tidur tiduran di

tempat tidurnya,dan banyak diam.

C. ANALISA DATA

No. Data Fokus Masalah Keperawatan

1. DS :

a. Keluarga pasien mengatakan saat dirumah

pasien lebih suka diam dan menyendiri

dirumah, tidak mau berinteraksi dengan

orang lain.

b. Pasien mengatakan lebih suka sendirian

c. Pasien merasa dikucilkan dari masyarakat

d. Pasien mengatakan dimasyarakat tidak ikut

organisasi apa pun karena lebih suka

bersama anak-anaknya di rumah.

e. Pasien mengatakan ketika ada masalah dan

tidak ada teman bicara ia hanya berdiam

diri dikamar

f. Pasien mengatakan jarang berinteraksi

dengan orang lain dan tidak suka bergaul.

g. Pasien mengatakan dikucilkan tetangganya

DO :

a. Pasien banyak diam, menunduk, kontak

mata kurang, terlihat malu saat wawancara,

komunikasi seperlunya saja, nada bicara

pasien pelan, pasien tidak mau memulai

pembicaraan.

b. Afek tumpul ( Pasien hanya berinteraksi

bila ada stimulus emosi yang kuat).

c. Pasien jarang berinteraksi dengan orang lain

Isolasi sosial : Menarik Diri

10

Page 11: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

dan lebih suka tidur tiduran di atas tempat

tidurnya.

2. DS :

a. Pasien merasa dirinya gagal menjadi ibu

yang baik bagi anaknya

b. Pasien mengatakan merasa malu dengan

tetangga karena gagal dalam mengasuh

anak-anaknya.

c. Pasien mengatakan sudah tidak bekerja

setelah bercerai dengan suaminya dan

hanya tamatan SMP.

d. Pasien mengatakan tidak berguna di

keluarga dan masyarakat. Pasien juga

mengatakan minder.

DO :

Pasien menunjukkan tanda terjadi harga diri rendah

:

a. Menunduk saat berkomunikasi

b. Tidak bersemangat

c. Kontak mata kurang

d. Banyak diam

e. Pasif

f. lesu

g. Nada bicara pasien pelan

h. Tampak sedih dan putus asa

Gangguan konsep diri :

Harga diri rendah

3. DS :

a. Keluarga pasien mengatakan saat dirumah

pasien terlihat gelisah,bingung,sering

mondar-mandir,kadang senyum-senyum

dan tertawa sendiri.

b. Pasien mengatakan awalnya sekitar 1bulan

yang lalu pasien sering mendengarsuara

yang menyuruhnya berdiam dikamardan

Resiko Gangguan Perubahan

Persepsi Sensori : Halusinasi

11

Page 12: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

kadang berteriak-teriak tanpa sebab namun

sudah hilang ±3 minggu yang lalu.

Isi : suara yang membisiki untuk tidak keluar

rumah,suara itu menyuruh didalam kamar

saja karena pasien tidak pantas bergaul

dengan yang lain.

Waktu : siang dan sore hari

Frekuensi : kadang kadang

Situaasi : saat sendiri

Respon klien : mengikuti apa yang dikatakan

suara itu.

DO :

Pasien menunjukkan gejala :

a. Tampak bingung

b. Mondar-mandir kadang tanpa arah tujuan

c. Tidak mau bersosialisasi dan mengobrol

dengan orang lain.

d. Nada bicara pasien kadang pelan sesekali

terlihat bicara sendiri

e. Kadang senyum-senyum dan bicara sendiri.

D. POHON MASALAH

Gangguan persepsisensori : Halusinasi (akibat)

Isolasi sosial : Menarik Diri (core problem)

Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah (penyebab)

12

Page 13: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi Sosial : Menarik Diri

2. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

3. Resiko Gangguan persepsi sensori : Halusinasi auditory

F. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Tujuan Intervensi

1. Isolasi Sosial : Menarik Diri

Setelah 4 x interaksi klien tidak

mengalami gangguan isolasi

sosial.

TUM :

Klien dapat berhubungan

dengan orang lain secara

optimal

TUK :

1. Klien dapat membina

hubungan saling percaya

2. Klien dapat

mengidentifikasi

penyebab menarik diri

3. Klien dapat

menyebutkan

keuntungan

berhubungan orang lain

dan kerugian tidak

berhubungan dengan

orang lain.

4. Klien dapat

melaksanakan hubungan

SP 1 P

1. Mengidenfikasi penyebab isolasi social.

2. Diskusikan dengan klien tentang

keuntungan berhubungan dengan orang

lain.

3. Diskusikan dengan klien tentang

kerugian tidak berhubungan dengan

orang lain.

4. Ajarkan klien berkenalan dengan satu

orang.

5. Anjurkan klien memasukkan kegiatan

latihan berbincang – bincang dengan

orang lain dalam kegiatan harian.

SP 2 P

1. Evaluasi jadwal harian klien.

2. Beri kesempatan klien mempraktekkan

cara berkenalan dengan satu orang.

( klien /perawat lain)

3. Bantu klien memasukkan kegiatan

berbincang-bincang dengan orang lain

dalam kegiatan harian klien.

SP 3 P

1. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.

13

Page 14: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

social.

5. Klien dapat

mengungkapkan

perasaan setelah

berhubungan dengan

orang lain.

6. Klien dapat

memberdayakan system

pendukung / keluarga

2. Beri kesempatan klien berkenalan

dengan dua orang atau lebih.

3. Anjurkan klien memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian klien.

SP 1 K

1. Diskusikan masalah yang dirasakan

keluarga dalam merawat klien.

2. Jelaskan pengertian,tanda gejala dari

isolasi social yang dialami klien.

3. Jelaskan cara merawat klien dengan

isolasi social.

SP 2 K

1. Latih keluarga mempraktekkan cara

merawat klien dengan isolasi social.

2. Latih keluarga cara merawat langsung

klien dengan isolasi social.

SP 3 K

1. Bantu keluarga membuat jadwal

aktivitas dirumah termasuk minum obat.

2. Jelas follow up klien setelah pulang.

G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No Waktu Implementasi Evaluasi TTD

1. Rabu,11

Desemb

er 2013

Pukul

11.30

WIB

SP 1 P

1. Membina hubungan

saling percaya.

2. Mengidenfikasi

penyebab isolasi

social.

S :

- Pasien mengatakan

namanya Ny.S

- Pasien mengatakan

penyebab malunya

karena gagal menjadi ibu

14

Page 15: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

3. Mendiskusikan

dengan klien

tentang keuntungan

berhubungan

dengan orang lain.

4. Mendiskusikan

dengan klien

tentang kerugian

tidak berhubungan

dengan orang lain.

5. Mengajarkan klien

caraberkenalan

dengan satu orang.

6. Menganjurkan

klien memasukkan

kegiatan latihan

berbincang –

bincang dengan

orang lain dalam

kegiatan harian.

yang mengurusi

anaknya, tidak suka

bergaul.

- Pasien mengatakan jika

berhubungan dengan

orang lain menjadi

banyak teman.

- Klien mengatakan jika

tidak berhubungan

dengan orang lain akan

semakin dikucilkan.

- Klien mengatakan mau

saat diajari cara

berkenalan dengan orang

lain.

O :

- Klien mau berjabat

tangan dengan

menyebutkan namanya.

- Klien sering menunduk

dan tampak malu-malu.

- Kontak mata kurang.

- Klien mau

mempraktikkan cara

berkenalan dengan orang

lain dengan

menyebutkan

nama,alamat serta hobi

klien.

- Klien menuliskan dalam

jadwal harian.

A :

- Pasien mampu membina

hubungan saling percaya.

- Klien mampu 15

Page 16: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

Kamis,1

2

Desemb

SP 2 P

1. Mengidentifikasi

mengungkapkan

keuntungan berhubungan

dengan orang lain.

- Klien mampu

mengungkapkan

kerugian tidak

berhubungan dengan

orang lain.

- Klien mampu

mengidentifikasi

penyebab malu.

- Klien mampu

mempraktekkan cara

berkenalan dengan orang

lain dengan bantuan

perawat.

P :

PK ( RTL )

- menganjurkan klien

berlatih terus dan

mempraktekkan cara

berkenalan dengan satu

orang secara mandiri.

PP

- Motivasi klien untuk

melatih berkenalan

dengan orang lain.

- Evaluasi dan validasi

cara berkenalan dengan

satu orang.

- Lanjut SP2

S :

- Klien mengatakan

16

Page 17: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

er 2013,

Pukul

08.00

WIB

perasaan klien

2. Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian

3. Memberi kesempatan

klien mempraktekkan

cara berkenalan dengan

satu orang (perawat)

4. Membantu klien

memasukkan kegiatan

berbincang-bincang

dengan orang lain

dalam kegiatan harian

klien.

senang bisa berkenalan

dengan orang lain.

O :

- Klien tampak

kooperatif

- Klien sudah mau

menatap perawat tetapi

tidak lama.

- Klien mau

mempraktekkan

berkenalan dengan

satu orang (perawat

dan pasien) dengan

sedikit arahan.

- Klien sudah

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian.

A :

- Klien mampu

mempraktekkan secara

langsung untuk

berkenalan dengan

satu orang (perawat

dan juga pasien)

dengan arahan

P :

PK ( RTL ) :

- menganjurkan klien

untuk terus berlatih

berkenalan dengan

orang lain secara

mandiri

- menanjurkan klien

berkenalan kepada

17

Page 18: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

jumat,

13

Desemb

er 2013

Pukul

10.00

WIB

SP 3 P

1. Mengidentifikasi

perasaan klien.

2. Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian klien.

3. Memberi kesempatan

klien berkenalan

dengan dua orang atau

lebih.

4. Menganjurkan klien

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

klien.

perawat dan pasien

lain

PP :

- Motivasi klien untuk

berkenalan dengan

orang lain secara

mandiri.

- Evaluasi dan validasi

klien dalam

berkenalan dengan

orang lain.

- Anjurkan klien untuk

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian.

- Lanjut sp 3

S :

- Klien mengatakan

masih sedikit malu

- Klien mengatakan

senang berkenalan

dengan orang lain.

O :

- Klien tampak

kooperatif

- Klien sudah mau

berkenalan dengan dua

orang atau lebih

dengan arahan

perawat.

A :

- Mampu berkenalan

dengan dua orang atau

18

Page 19: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

lebih dengan arahan

perawat.

P :

PK (RTL):

- Menganjurkan klien

untuk meningkatkan

berkenalan dengan

orang lain secara

mandiri.

PP :

- Motivasi klien untuk

meningkatkan

berkenalan dengan

orang lain.

- Ulangi untuk

berkenalan dengan dua

orang atau lebih.

- Anjurkan klien untuk

memasukkan ke

jadwal harian.

19

Page 20: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

KATA MOTIVASI

`````````````````Tidak Ada Pelaut Ulung Yang Dilahirkan Dari Samudera Yang Tenang ,Tapi Ia Dilahirkan

Dari Samudera Yang Penuh Terpaan Badai, ombak ,Gelombang Dan Topan( Farhan

Aulawi )`````````````````

Orang Yang Luar Biasa Itu Simple,Sederhana Dalam Ucapan Tetapi Hebat Dalam Tindakan(Confusius)

Semua Yang Diawali Dengan Rasa Marah Selalu Akan Berakhir Dengan Rasa Malu ( Benjamin

Franklin )

```````````````````````````````Musuh Paling Berbahaya Di Atas Dunia Adalah Rassa TaKut Dan Bimbang

Sedangkan Teman Paling Setia Adalah Keyakinan Dan Keberanian ( andrew

jackson )``````````````````````````````

THANKSSSS.....

Salam perawat

,SEMOGA KITA KELAK DIPERTEMUKAN LAGI SEBAGAI “ a PROFESIONAL NURSE”

20

Page 21: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

dari sahabatmu..............

D3 KEPERAWATAN POLTEKKES SURAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini menyatakan bahwa :

Nama : MAHASISWA PRODI DIII KEPERAWATAN POLTEKKES SURAKARTA

Telah melaksanakan asuhan keperawatan jiwa pada :

Nama : Ny.S

Usia : 33 th

Alamat : KRA

Ruang rawat : SRIKANDI

Lama asuhan : 10 desember 2013 - 13 desember 2013

Dan telah menyelesaikan laporan asuhan keperawatan kelompok serta telah mengajukan

bimbingkan pada pembimbing lahan dan juga pembimbing akademik.

Oleh karena itu ,

Selaku pembimbing akademik,

Nama :

NIP :

Selaku pembimbing klinik,

Nama :

NIP :

Menyatakan telah mengetahui dan menyetujui laporan keperawatan ini untuk digunakan

sebagai bahan acuan presentasi kasus dan diskusi keperawatan yang akan dilaksanakan pada :

Hari / tanggal : Jumat,20 desember 2013

Mengetahui

Ci Akademik Ci Klinik

21

Page 22: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

( )

NIP ............................................

( )

NIP.............................................

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Ny. S DENGAN ISOLASI SOSIAL

DI BANGSAL SRIKANDIRUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Di Susun Oleh:

Aditya Kurnia Prajayanto

Aga Sakti Aji Dusmara

Hidayah

M. Ali Mahfudh

Mutiara Yuliantika

Rizki Ardhiani Santika

22

Page 23: Asuhan Keperawatan Jiwa Isosss

PROGRAAM STUDYDIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA

2013

23