9
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN MAKAN (ANOREKSIA NERVOSA) PENGERTIAN Anoreksia nervosa adalah penyakit kelaparan, disebabkan oleh gangguan citra tubuh berat dan ketakutan terhadap obesitas yang abnormal TEORI ETIOLOGI Psikodinamika Individu merefleksikan berhentinya perkembangan pada masa kanak-kanak awal. Tugas perkembangan percaya, otonomi, dan perpisahan individu tidak terpenuhi, dan individu tetap dalam posisi bergantung. Perkembangan ego mengalami retardasi. Gejala sering diasosiasikan dengan hilangya kontrol yang dirasakan dalam beberapa aspek kehidupan dan mungkin berpusat pada ketakutan maturitas/intimasi seksual. Meskipun gangguan ini terutama berpengaruh pada wanita, kira-kira 5%-10% diderita oleh pria. Selain itu, gangguan makan biasanya dikaitkan dengan depresi, ansietas, fobia, dan masalah kognitif. Biologis Gangguan inio mungkin disebabkan oleh abnormalitas neuroendokrin dalam hipotalamus. Gejala dikaitkan

Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Gangguan Makan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Gangguan Makan

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN MAKAN (ANOREKSIA NERVOSA)

PENGERTIANAnoreksia nervosa adalah penyakit kelaparan, disebabkan oleh gangguan citra tubuh berat dan ketakutan terhadap obesitas yang abnormal

TEORI ETIOLOGIPsikodinamikaIndividu merefleksikan berhentinya perkembangan pada masa kanak-kanak awal. Tugas perkembangan percaya, otonomi, dan perpisahan individu tidak terpenuhi, dan individu tetap dalam posisi bergantung. Perkembangan ego mengalami retardasi. Gejala sering diasosiasikan dengan hilangya kontrol yang dirasakan dalam beberapa aspek kehidupan dan mungkin berpusat pada ketakutan maturitas/intimasi seksual. Meskipun gangguan ini terutama berpengaruh pada wanita, kira-kira 5%-10% diderita oleh pria. Selain itu, gangguan makan biasanya dikaitkan dengan depresi, ansietas, fobia, dan masalah kognitif.BiologisGangguan inio mungkin disebabkan oleh abnormalitas neuroendokrin dalam hipotalamus. Gejala dikaitkan pada berbagai gangguan kimiawi yang secara normal diatur oleh hipotalamus. Selanjutnya, abnormalitas

Page 2: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Gangguan Makan

fisiologis dapat menyulitkan individu dalam menginterpretasikan sensasi lapar dan kenyang.Dinamika KeluargaMasalah pengendalian menjadi faktor yang memberatkan keluarga dengan gangguan makan. Keluarga ini sering memiliki ayah pasif, ibu yang dominan, dan anak yang terlalu tergantung. Terdapat nilai-nilai tinggi yang menempatkan perfeksionisme dalam keluarga ini, dan anak percaya bahwa ia harus menyenangkan orang lain dan memuaskan standar ini.

DASAR-DASAR PENGKAJIAN KLIENAktivitas atau istirahatGangguan pada pola tidur (mis; insomnia dini hari, keletihan)Perasaan ‘hiper’ dan/atau cemas Peningkatan aktivitas/pecandu olahraga, partisipasi dalam olahraga yang memerlukan energi tinggi Bekerja dalam profesi / posisi yang memerlukan pengendalian berat badan (atletik, seperti pesenam, perenang, joki, pegulat, pramugari)

SirkulasiMerasa dingin meskipun ruangan hangatTD rendah ; takikardi; disritmia

Integritas egoPerasaan jijik pada diri sendiri, depresi, atau merasa sangat bersalah setelah makan banyak (makan berlebihan)Gangguan citra tubuh (tidak realistik) – melaporkan dirinya gemuk dan berat (menyangkal) , dan melihat tubuh yang gemuk sebagai kurus; terlalu memperhatikan ukuran dan berat badan secara persisten – takut bertambah berat badan (wanita) Bertujuan mencapai bentuk tuduh maskulin (pria), bukan mencapai berat badannya yang aktual atau memperoleh peningkatan berat badanFaktor stress (mis. Perpindahan/perceraian keluarga, masa pubertas)Harapan diri tinggiSupresi marah, status emosi depresi, menarik diri, marah, ansietas, terlihat pesimis

Page 3: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Gangguan Makan

Eliminasi Diare, konstipasiPenurunan frekuendi miksi /haluaran urine, urine berwarna kuning tua (dehidrasi) Nyeri dan distres abdomen yang tidak jelas, kembungPenggunaan laksatif/diuretik

Makan atau minumMenyangkal rasa lapar Peningkatan rasa takut bertambahnya berat badan (wanita); mungkin mempunyai riwayat kelebihan berat badan sebelumnya (terutama pada pria)Sangat senang kehilangan berat badan, sementara di sisi lain menyangkal rasa senang dalam diriPenolakan untuk mempertahankan berat badan, pada atau diatas minimal sesuai usia/tinggi badan (anoreksia)Penurunan berat badan/mempertahankan berat badan 15% atau lebih rendah daripada yang diharapkan (anoreksia) Penampilan kakeksia (kurus) ; kulit mungkinkering, kuning pucat, turgor buruk

HigienePeningkatan pertumbuhan rambut pada tubuh (lanugo) ; rambut rontok (aksila/pubis) ; rambut berwarna pudar tidak berkilauKuku rapuhTanda Erosi lapisan gigi ; abses gusi, ulserasi mukosa

NeurosensoriAfek sesuai kecuali dalam hal tubuh dan makan; atau afek dpresif (depresi)Perubahan mental ; apatis, konfusi, kerusakan memori (diakibatkan malnutrisi /kelaparan) Gaya kepribadian histeris atau obsesif; tidak ada penyakit psikiatrik atau terjadinya gangguan pola pikir psikiatrik (meskipun beberapa kasus

Page 4: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Gangguan Makan

menunjukkan gangguan afektif)

Nyeri atau ketidaknyamananSakit kepala, nyeri tenggorokan, keluhan umum yang tidak jelas

KeamananSuhu tubuh dibawah normalProses infeksi berulang (indikatif depresi sistem imun)Ekzema/ masalah kulit lainAbrasi/kalus mungkin tampak pada punggung tangan (memasukkan jari ke tenggorokan untuk menginduksi muntah)

SeksualitasTidak terjadi siklus menstruasi sedikitnya 3 kali secara berurutan (penurunan kadar estrogen sebagai respons terhadap malnutrisi)Bersetubuh dengan siapa saja (promiskuitas) atau penyangkalan / kehilangan minat seksualRiwayat penganiayaan seksualAtrofi payudara, amenorea

Interaksi sosialLatar belakang keluarga kelas menengah atau kelas atas Ayah pasif /Ibu dominan, anggota keluarga bermusuhan, kebersamaan sulit diperoleh, batas personal tidak dihargaiRiwayat sebagai anak yang poendiam, kooperatifMasalah pengendalian dalam berhubungan, kesulitan komunikasi dengan orang lain / figur otoritas; komunikasi buruk dengan anggota keluargaTerlibat dalam adu kekuatanPenganiayaan hubungan keluargaRasa tidak berdayaMungkin mempunyai riwayat pelanggaran hukum (mis; mencuri di toko)

Pengajaran atau pembelajaranPencapaian akademik tinggiAwitan penyakit biasanya antara usia 10-22

Page 5: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Gangguan Makan

Tidak ada penyakit medis yang menyebabkan penurunan berat badan Riwayat keluarga dengan insiden depresi lebih tinggi daripada normal, anggota keluarga lain yang memiliki gangguan makan (predisposisi genetik)Keyakinan/praktik kesehatan (mis; maknanan tertentu ”telalu banyak” kalori, menggunakan makanan ”sehat”)

PRIORITAS KEPERAWATAN1. Membentuk kembali pola masukan nutrisi yang adekuat/sesuai2. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit3. Membantu klien membentuk citra tubuh yang realistik/memperbaiki harga diri4. Memberi dukungan/melibatkan orang terdekat, jika ada dalam program terapi pada klien/orang terdekat5. Koordinasi total program terapi dengan disiplin ilmu lain6. Memberikan informasi tentang penyakit, prognosis, dan terapi

TUJUAN PEMULANGAN1. Mempertahankan masukan nutrisi dan cairan adekuat2. Mengenali perilaku koping maladaptif dan stressor yang mencetuskan ansietas3. Melaksanakan strategi dan teknik koping adaptif untuk penurunan ansietas dan pengendalian diri4. Meningkatan harga diri5. Memahami proses penyakit, prognosis, dan program terapi6. Merencanakan untuk memenuhi kebutuhan setelah pulang

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. NUTRISI: perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh b/d masukan nutrisi tidak adekuatKriteria Hasil : Mengungkapkan pemahaman tentang kebutuhan nutrisiMembentuk pola diet dengan masukan kalori adekuat untuk memperoleh berat badan yang idealMenunjukkkan perolehan berat badan dalam rentang yang diharapkanIntervensi :

Page 6: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Gangguan Makan

1. Tentukan tujuan berat badan minimum dan kebutuhan nutrisi harianR : Malnutrisi adalah kondisi yang mengubah alam perasaan yang menyebabkan depresi dan agitasi serta mempengaruhi fungsi kognitif/pembuatan keputusan. Perbaikan status nutrisi meningkatkan keamanan berpikir, dan kerja psikologis dapat dimulai

2. Libatkan klien dengan tim dalam mengatur / melaksanakan program modifikasi perilaku. Beri penghargaan ontuk perolehan berat badan sesuai yang ditentukan secara individual ; abaikan penurunan berat badanR : Memberi stimulasi makan terstruktur karena klien dibuat mengontrol pilihannya. Modifikasi perilaku mungkin hanya efektif dalam kasus ringan atau penungkatan berat badan dalam jangka pendek.3. Gunakan pendekatan yang konsisten. Duduk dengan klien saat makan; beri atau ambil makanan tanpa persuasi dan / atau komentar. Beri lingkungan yang menyenangkan dan catat masukan makananR : Klien mendeteksi kepentingan dan reaksi terhadap tekanan. Setiap komentar yang mungkin tampak sebagai paksaan untuk berfokus pada makanan. Jika anggota staf berespon secara konsisten, klien dapat mulai mempercayai responnya. Suatu area ketika klien merasa melatih kekuatan dan pengendalian, dan ia dapat mengalami rasa bersalah atau memberontak jika dipaksa makan. Menstruktur waktu makan dan mengurangi diskusi tentang makanan akan menurunkan upaya bertahan klien dan menghindari permintaan manipulatif4. Buat menu selektif dan minta klien untuk mengendalikan pilihannya, sebanyak mungkinR : Klien yang memperoleh percaya diri dan merasa dalam pengendalian lingkungan lebih cenderung makan makanan yang diinginkan5. Waspada jika klien memilih makan-makanan rendah kalori; menimbun makanan; membuang makanan di berbagai tempat seperti kantong atau keranjang sampahR : Klien akan mencoba menghindari memakan makanan yang dipandang berkalori tinggi dan mungkin menghindari makan selama waktu yang panjangKolaborasi 

Page 7: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Gangguan Makan

6. Konsul dengan ahli diet / tim terapi nutrisi R : Bermanfaat dalam menentukan kebutuhan makan individu dan sumber-sumber yang sesuai7. Hindari penggunaan laksatif R : Penggunaan laksatif bersifat kontra produktif karena laksatif digunakan oleh klien untuk membuang makanan/ kalori8. Beri diet dan kudapan dengan pengganti makanan yang disukai jika tersedia R : Menyahikan beragam makanan memungkinkan klien mempunyai pilihan makanan yang berpotensi disukai9. Rujuk untuk perawatan gigi R : Penyakit periodontal dan habisnya email gigi menyebabkan karies dan hilangnya tambalan gigi memerlukan intervensi segera untuk meningkatkan masukan nutrisi dan kesehatan secara umum10. Siapkan / bantu dalam terapi elektrokonvulsif (ECT) jika diindikasikan. Diskusikan alasan penggunaan dan bantu klien untuk memahami bahwa terapi ini bukan hukumanR : Pada kasus yang rumit dan jarang ketika terjadi malnutrisi berat/mengancam kehidupan, seri ECT singkat memungkinkan klien untuk mulai makan dan dapat mengakses psikoterapiDiagnosa keperawatan, perencanaan, dan implementasi Ketidakimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dnegan tidak adekuat pemasukan, menginduksi muntah, penggunaan pencahan kronis. Hasil yang diinginkan: diit sesuai dengan berat badan individu.1. monitoring berat badan pasien 2. monitoring tanda vital dan laboratorium 3. tingkatkan kepercayaan pasien 4. berikan makan sedikit tapi sering Kelainan Body image, berhubungan dengan perubahan psikososial dan kognitif Hasil yang diinginkan: pasien secar verbal menyatakan kepuasan terhadap tubuhnya.1. kaji dan dokumentasikan repon verbal dan nonverbal 2. dengarkan pasien dan bawa terhadap realitas 3. monitoring pernyataan negative pasien sess and document patient’s

Page 8: Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Gangguan Makan

verbal and nonverbal 4. kaji kebutuhan rujukan ke pelayanan konseling dan social 5. berikan penghargaan secra verbal .Evaluasi1. Pasien mendapatkan berat badan yang sesuai 2. pasien puas dengan tubuhnya 3. pasien dapat menilai secara positif terhadap tubuhnya. 2. Kekurangan volume cairan b/d masukan makanan dan cairan tidak adekuatKriteria hasil : Turgor kulit baikMembran mukosa lembabOutput urine adekuat

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes,2000. RENCANA KEPERAWATAN PSIKIATRIK. EGC. Jakarta

http//www.blogspot.com-nursingspirit-gangguan-makan-anoreksia.htm