Upload
adekh
View
218
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
program studi profesi ners
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN TAHAP ANAK USIA REMAJA
PENGKAJIAN
Identitas umum keluarga
a. Identitas kepala keluarga
Nama : Tn. R
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : -
Alamat : RT 01
Nomer telepon : -
b. Komposisi keluarga
No
.
Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1 Ny. w P 37 Istri Mengajar, IRT SD
2 Sdr. S L 18 Anak Pelajar SMK
3 An. M L 14 Anak Pelajar SMP
4 An. F L 3,5 Anak - -
c. Genogram :
Keterangan
Laki-laki : Menikah :
Perempuan : Tinggal dalam 1 rumah :
Garis keturunan : Meninggal (laki-laki) :
d. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. R termasuk dalam tipe keluarga inti
Keluarga mengatakan tidak ada masalah yang serius terhadap tipe keluarga tersebut
e. Suku Bangsa :
Tn. R dan Ny. W berasal dari suku Jawa
Keluarga mengatakan tidak ada kebudayaan yang mempengaruhi kesehatan keluarga
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan
menjalankan perintah Allah SWT. Keluarga mengatakan selalu sholat 5 waktu berjamaaah
di masjid dan selalu berdoa kepada Allah SWT supaya diberi kesehatan.
g. Status Sosial Ekonomi keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Ny. W
b) Penghasilan : Rp 1.000.000,-
c) Upaya lain : Membuat keripik pisang dan keripik singkong
d) Harta benda yang dimiliki : Motor, TV, radio
e) Kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan : sembako, listrik, sekolah anak, biaya
pengobatan Tn. Rohmat
h. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan
biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang keluarga,
terkadang 2 bulan sekali ziarah di cikura atau tempat yang lain tergantung rombongan
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn. R mempunyai 3 orang anak, anak pertama laki-laki dengan umur 18
tahun, maka keluarga Tn. R berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia
remaja.
b. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan anak usia dewasa. Kendalanya harus memikirkan lagi
bagaimana masa depan anak tertua, karena kebutuhan semakin banyak
Riwayat kesehatan keluarga inti
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Keluarga mengatakan saat ini Tn. Rohmat sedang mengalami sakit, dalam
aktivitasnya harus dibantu orang lain, setahun yang lalu Tn. R jatuh dari atap rumah,
terkena fraktur pinggul. Saat ini sudah mulai ada perbaikan meskipun masih dibantu orang
lain dalam aktivitasnya. Dalam aktivitas sehari-hari Tn. R mobilisasi menggunakan kursi
roda. An. F saat ini sedang mengalami pilek, sudah 2 hari. Sudah berobat ke puskesmas
tetapi belum sembuh
b. Riwayat penyakit keturunan
Keluarga mengatakan tidak mempunyai peyakit keturunan dalam keluarganya
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
No. Nama Umur BB Keadaan
kesehatan
Imunisasi Masalah
kesehatan
Tindakan yg
telah dilakukan
1 Tn. R 38 60 Sakit Lengkap post jatuh dari
atap (fraktur
pinggul)
RS
2 Ny. W 37 57 Sehat Lengkap pegal-pegal, flu,
batuk, pilek
Puskesmas/
bidan desa
3 Sdr. S 18 45 Sehat Lengkap flu, batuk, pilek,
demam
Puskesmas/
bidan desa
4 An. M 14 40 Sehat Lengkap Gastritis Puskesmas/
bidan desa
5 An. F 3,5 14,5 Sakit Lengkap flu, batuk, pilek,
demam
Puskesmas/
bidan desa
d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit, maka segera periksa ke
Puskesmas, bidan desa, RS
e. Riwayat kesehatan sebelumnya
a) Tn. R pernah mengalami jatuh dari atap genteng sekitar 1 tahun yang lalu, terdiagnosa
fraktur pinggul. Kemudian dibawa ke RS untuk mendapatkan penanganan. Saat ini
Tn. S masih merasa sakit pinggulnya, jika mau aktivitas harus dibantu orang lain,
namun untuk makan atau minum Tn. S masih bisa sendiri
b) Ny. W pernah mengalami flu, batuk, pilek, masuk angin, demam, pegal-pegal.
c) Sdr. S pernah mengalami flu, batuk, pilek, demam
d) An. M pernah mengalami gastritis, flu, batuk, pilek, demam
e) An. F pernah mengalami ISPA, demam, flu, batuk, pilek
Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
a) Luas Rumah : 17 x 6 m2
b) Tipe Rumah : permanen
c) Kepemilikan : sendiri
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 2 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, kamar
mandi/ WC didalam rumah, dapur
e) Ventilasi/jendela : ada
f) Pemanfaatan ruangan : Dapur sebagai tempat pembuatan keripik pisang dan keripik
singkong
g) Sumber air minum : PAM
h) Kamar mandi/WC : ada
i) Sampah : dibakar dan di buang di dekat sungai
j) Kebersihan lingkungan : cukup bersih
k) Denah Rumah :
Keterangan :
1. Rg. Tamu
2. Rg. Keluarga
3. Kamar tidur 1
4. Kamar tidur 2
5. Dapur
6. Kamar mandi / WC
7. Teras
8. Tanah samping
b. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW
Keluarga mengatakan tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah.
Kelaurga tinggal di wilayah pedesaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain dekat.
Penduduk setempat juga mempunyai kesepakatan yang diambil dari hasil musyawarah,
dan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor pada RT/RW. Setiap
2 bulan sekali diadakan kerja bakti dan keluarga ikut.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak Tn. R menikah dengan Ny. W, keluarga langsung berada di rumah yang
ditinggali sekarang
d. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari, pada saat sore dan malam hari keluarga selalu meluangkan waktu
untuk berkumpul, untuk sekedar bercanda. Keluarga juga sering berinteraksi dengan
masyarakat disekitar. Keluarag ikut acara jamiyahan bapak setiap malam jumat, dan
jamiyahan ibu stiap hari jumat siang.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling
menyayangi satu sama lain, keluarga memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat tidur, dan
sepeda motor sebagai sarana transportasi, sedangkan fasilitas sosialnya berupa mengikuti
penyuluhan kesehatan diposyandu misalnya : penyuluhan tentang diadakannya imunisasi,
sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik.
Struktur keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat
adalah bahasa Jawa. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai siang hari karena
anak-anak pulang saat siang hari.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga mengatakan Tn. R memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana
cara berperilaku yang baik , sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan
orang lain. Untuk kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn. R jika ada masalah
diselesaikan dengan baik oleh Tn. R dan istrinya beserta ketiga anaknya.
c. Struktur Peran
a) Tn. R : Sebagai kepala keluarga, suami, ayah dan anggota masyarakat
b) Ny. W : Sebagai istri, ibu, ibu rumah tangga, pengajar, dan anggota masyarakat
c) Sdr. S : Sebagai anak, kakak tertua, pelajar dan anggota masyarakat
d) An. M : Sebagai anak, kakak, adik, pelajar dan anggota masyarakat
e) An. F : Sebagai anak, adik dan anggota masyarakat
d. Nilai dan Norma keluarga
Keluarga cukup menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan
cuci tangan sebelum makan, dan kebersihan lingkungan disekeliling rumah dijaga dengan
baik, kecukupan gizi dalam keluarga juga cukup terpenuhi dilihat dari makanan yang
sering dikonsusmsi tiap harinya dikarenakan ekonomi pas-pasan
Fungsi Keluarga (Friedmen)
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. R saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu
mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar
agama, etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan
keluarga.
b. Fungsi Sosial
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : Interaksi antara anggota keluarga terjalin dengan
baik, masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika
sopan santun dalam berperilaku.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Dalam keluarga hubungan dalam setiap
anggota keluarga terjalin dengan baik.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Keluarga Tn. R
dalam mengatasi masalah selalu dimusyawarahkan bersama anggota keluarga dan
yang dominan dalam mengambil keputusan adalah Tn. R
d) Kegiatan keluarga dalam waktu senggang : Keluarga mengatakan jika ada waktu
senggang biasanya digunakan untuk berkumpul walaupun hanya sekedar menonton
TV, berbicara tentang kehidupan maupun menemani belajar anaknya.
e) Partisipsi dalam kegiatan sosial : Keluarga mengatakan sering mengikuti jamiyahan
bapak setiap malam jumat, dan jamiyahan ibu setiap hari jumat siang, keluarga
mengatakan ikut jamiyahan supaya bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
a) Mengenal Masalah
Saat dikaji Tn. R mengatakan bahwa sebelumnya mengetahui bahwa terkena
fraktur pinggul, dalam aktivitasnya harus dibantu orang lain, setahun yang lalu Tn. S
jatuh dari atap rumah, terkena fraktur pinggul. Saat ini sudah mulai ada perbaikan
meskipun masih dibantu orang lain dalam aktivitasnya. Keluarga masih belum
mengetahui mengapa bisa terjadi fraktur
Kesimpulan : keluarga kurang mengenal masalah fraktur
An. F saat ini sedang mengalami pilek, sudah 2 hari. Sudah berobat ke
puskesmas tetapi belum sembuh dan kemarin juga An. F mengalami mimisan.
Keluarga mengatakan ingin mencari solusi yang lain untuk masalah pilek dan
mimisan yang dialami An. F. Keluarga mengatakan sudah terbiasa mengalami pilek
tetapi baru saja mengalami mimisan.
Kesimpulan : keluarga mengenal masalah ISPA (pilek dan mimisan)
b) Mengambil Keputusan
Keluarga mengatakan saat Tn. R pernah mengalami jatuh dari atap genteng
sekitar 1 tahun yang lalu, terdiagnosa fraktur pinggul. Kemudian dibawa ke RS untuk
mendapatkan penanganan. Saat ini Tn. S masih merasa sakit pinggulnya, jika mau
aktivitas harus dibantu orang lain, namun untuk makan atau minum Tn. S masih bisa
sendiri. Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit, maka segera
periksa ke Puskesmas, bidan desa, RS
Kesimpulan : Keluarga mampu mengambil keputusan dalam mengatasi masalah
kesehatan
c) Merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam aktivitas sehari-hari Tn. R mobilisasi menggunakan kursi roda dan kruk
dibantu orang lain. Ny. W dan anak-anaknya selalu sabar dalam memenuhi kebutuhan
Tn. R karena kondisi Tn. R yang masih sakit. An. F saat pilek, tidak dianjurkan untuk
minum es dll, tetapi An. F masih juga pilek. Keluarga ingin mencari solusi yang lain
untuk penanganan masalah pilek pada An. F
Kesimpulan : peningkatan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit ISPA (pilek,
mimisan)
d) Memelihara/Memodifikasi Lingkungan
Keluarga mengatakan ada jendela dimasing – masing kamar tidurnya.
Keluarga mengatakan cahaya matahari cukup bisa sampai masuk sampai kamar. Pada
saat pengkajian Jendela ruang tamu bersih, lantai bersih, ventilasi dikamar dan ruang
tamu cukup. lantai rumah terbuat dari keramik. sumber air minum menggunakan
PAM
Kesimpulan : keluarga mampu memelihara lingkungan
e) Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada
Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka berobat ke
bidan desa, Puskesmas, RS
Kesimpulan : keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
d. Fungsi reproduksi
a) Keluarga merencanakan jumlah anak yaitu 3 saja
b) Ny. W menggunakan metode program KB implant
f) Fungsi ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari
pendapatan yang diterima per hari, namun keluarga kurang mampu menyisihkan
pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga
Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a) Stressor jangka pendek : kebutuhan keluarga belum tercukupi karena kebutuhan anak
yang semakin banyak dan anak semakin besar semakin susah diatur
b) Stressor jangka panjang : kondisi Tn. R yang belum sembuh total
b. Respon keluarga terhadap stressor
Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat
tenang dan nyaman beristirahat dirumahnya. meskipun demikian keluarga telah berusaha
menghemat dalam mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Untuk stressor jangka panjang
keluarga belum bisa mengatasi, karena kondisi biaya yang mahal untuk berobat
c. Strategi koping
Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.
d. Strategi adaptasi disfungsi
Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.
e. Keadaan gizi keluarga
Keluarga makan seadanya, sesuai dengan ekonomi yang pas-pasan, karena
kebutuhan yang semakin banyak.
f. Harapan Keluarga
Keluarga berharap masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarganya dapat
sembuh, dan seluruh anggota keluarga sehat semua.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik Tn. R Ny. W Sdr. S
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
RR
Rambut
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Gigi
Leher
Dada :
130/ 90 MmHg
89 x /menit
36,5 °C
24 x /menit
hitam, bersih, tidak
mudah rontok
sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak
anemeis
Polip tidak ada,
sekret tidak ada
Pendengaran baik,
tidak ada serumen
Mukosa bibir
lembab, sianosis
tidak ada
Putih bersih, tidak
ada gigi berlubang
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid
Inspeksi : Simetris
120/80 MmHg
84 x/ menit
36,8°C
22 x /menit
Hitam, bersih, tidak
mudah rontok
sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak
anemeis
Polip tidak ada,
sekret tidak
Pendengaran baik,
tidak ada serumen
Mukosa bibir
lembab, sianosis
tidak ada
Putih bersih, Tidak
ada gigi berlubang
Tidak ada
pembesaran kelenjar
tiroid
Inspeksi : Simetris
120/80 Mmhg
82 x/ menit
36 °C
20 x /menit
Kemerahan, bersih
tidak mudah rontok
sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak
anemis
Polip tidak ada,
sekret tidak ada
Pendengaran baik,
tidak ada serumen
Mukosa bibir
lembab, sianosis
tidak ada
Putih bersih, Tidak
ada gigi berlubang
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid
Inspeksi : Simetris
1. Paru
2. Jantung
3. Abdomen
Ektermitas atas
Ektremitas bawah
Palpasi : taktil
fremitus tidak ada,
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara
napas tambahan
tidak ada
(wheezing, ronkhi)
Inspeksi : Tidak
terlihat iktus cordis
Palpasi : ictus
cordis di
midclavikula
intercosta V
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 dan
S2 terdengar jelas
Inspeksi : supel ada
bekas luka
Auskultasi : bising
usus 18 x / menit
Palpasi : tidak ada
nyeri tekan
Perkusi : timpani
Tidak ada keluhan
Susah untuk
digerakkan, butuh
Palpasi : taktil
fremitus tidak ada,
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara
napas tambahan
tidak ada (wheezing,
ronkhi)
Inspeksi : Tidak
terlihat iktus cordis
Palpasi : ictus cordis
di midclavikula
intercosta V
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 dan
S2 terdengar jelas
Inspeksi : supel tidak
ada bekas luka
Auskultasi : bising
usus 20 / menit
Palpasi : tidak ada
nyeri tekan
Perkusi : timpani
Ada keluhan
Kadang terasa pegal-
pegal
Ada keluhan kadang
terasa pegal-pegal
Palpasi : taktil
fremitus tidak ada,
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara
napas tambahan
tidak ada
(wheezing, ronkhi)
Inspeksi : Tidak
terlihat iktus cordis
Palpasi : ictus
cordis di
midclavikula
intercosta V
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 dan
S2 terdengar jelas
Inspeksi : supel
tidak ada bekas
luka
Auskultasi : bising
usus 18 x / menit
Palpasi : tidak ada
nyeri tekan
Perkusi : timpani
Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
Genetalia
bantuan orang lain
Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Pemeriksaan fisik An. M An. F
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
RR
Rambut
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Gigi
Leher
92 x /menit
36,5 °C
24 x /menit
hitam, bersih, tidak
mudah rontok
sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak
anemis
Polip tidak ada,
sekret tidak ada
Pendengaran baik,
tidak ada serumen
Mukosa bibir
lembab, sianosis
tidak ada
Putih bersih, tidak
ada gigi berlubang
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid
108 x/ menit
36,8°C
24 x /menit
Agak coklat, bersih,
tidak mudah rontok
sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak
anemis
Polip tidak ada,
sekret ada, bekas
lendir kering ada
Pendengaran baik,
tidak ada serumen
Mukosa bibir
lembab, sianosis
tidak ada
Putih bersih, Tidak
ada gigi berlubang
Tidak ada
pembesaran kelenjar
tiroid
Dada :
1. Paru
2. Jantung
3. Abdomen
Ektermitas atas
Ektremitas bawah
Genetalia
Inspeksi : Simetris
Palpasi : taktil
fremitus tidak ada,
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara
napas tambahan
tidak ada
(wheezing, ronkhi)
Inspeksi : Tidak
terlihat iktus cordis
Palpasi : ictus
cordis di
midclavikula
intercosta V
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 dan
S2 terdengar jelas
Inspeksi : supel ada
bekas luka
Auskultasi : bising
usus 18 x / menit
Palpasi : tidak ada
nyeri tekan
Perkusi : timpani
Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
Inspeksi : Simetris
Palpasi : taktil
fremitus tidak ada,
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara
napas tambahan
tidak ada (wheezing,
ronkhi)
Inspeksi : Tidak
terlihat iktus cordis
Palpasi : ictus cordis
di midclavikula
intercosta V
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 dan
S2 terdengar jelas
Inspeksi : supel tidak
ada bekas luka
Auskultasi : bising
usus 20 / menit
Palpasi : tidak ada
nyeri tekan
Perkusi : timpani
Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
ANALISA DATA
No Tanggal Data Problem Etiologi TTD
1 27 November
2015
DS:
Keluarga mengatakan Tn. R habis jatuh dari atap setahun yang lalu
Keluarga mengatakan Tn. R fraktur pinggul
Keluarga mengatakan Tn. R dibantu saat aktivitas
Keluarga masih belum mengetahui mengapa bisa terjadi fraktur
DO:
Tn. R sudah belajar berjalan menggunakan kruk
Tn. R terkadang merasa nyeri pada pinggulnya (pelvis)
Gangguan
mobilitas fisik
(fraktur)
Kurangnya
keluarga
mengenal
masalah fraktur
Ade Kh
2 27 November
2015
DS:
Keluarga mengatakan An. F saat ini sedang mengalami pilek
Kemarin juga An. F mengalami mimisan
Keluarga mengatakan ingin mencari solusi yang lain untuk masalah pilek
dan mimisan yang dialami An. F
DO :
An. F terlihat pilek
Saat pengkajian fisik terlihat bekas lendir menggumpal
Resiko infeksi Peningkatan
keluarga
merawat
anggota
keluarga yang
sakit ISPA
(pilek,
mimisan)
Ade Kh
Skoring dan prioritas masalah
Diagnosa keperawatan :
1. Gangguan mobilitas fisik (fraktur) b.d kurangnya keluarga mengenal masalah fraktur
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 3 3 1 Keluarga mengatakan Tn. R habis jatuh dari atap setahun yang lalu
Keluarga mengatakan Tn. R fraktur pinggul
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah
2 2 2 Keluarga mengatakan masih belum mengetahui mengapa bisa terjadi
fraktur
3 Potensial masalah untuk dicegah 3 1 1 Tn. R sudah belajar berjalan menggunakan kruk
4 Menonjolnya masalah 2 1 1 Keluarga mengatakan Tn. R dibantu saat aktivitas
Jumlah 5
2. Resiko infeksi b.d peningkatan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit ISPA (pilek, mimisan)
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 3 1 1 An. F saat ini sedang mengalami pilek, sudah 2 hari. Sudah berobat ke
puskesmas tetapi belum sembuh, kemarin juga An. F mengalami
mimisan
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah
2 2 2 Keluarga mengatakan ingin mencari solusi yang lain untuk masalah
pilek dan mimisan yang dialami An. F
3 Potensial masalah untuk dicegah 3 1 1 An. F saat pilek, tidak dianjurkan untuk minum es dll, tetapi An. F
masih juga pilek.
4 Menonjolnya masalah 1 1 ½ Keluarga mengatakan sudah terbiasa mengalami pilek tetapi baru saja
mengalami mimisan.
Jumlah 4 ½
Prioritas masalah keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik (fraktur) b.d kurangnya keluarga mengenal masalah fraktur
2. Resiko infeksi b.d peningkatan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit ISPA (pilek, mimisan)
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No Problem Etiologi Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi kep.
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Gangguan
mobilitas
fisik (fraktur)
Kurangnya
keluarga
mengenal
masalah fraktur
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 4x
kunjungan
gangguan
mobilitas
fisik dapat
berkurang
Setelah 4x
kunjungan
keluarga mampu
mengenal
masalah
gangguan
mobilitas fisik
(fraktur) dengan
kriteria hasil:
Dapat mengenal
tentang fraktur
Mengetahui cara
mobilisasi yang
dianjurkan
Mengetahui diet
pada fraktur
Respon non
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal dan
non verbal
Respon
verbal
Keluarga dapat
menjelaskan kembali
tentang apa itu fraktur
Keluarga dapat
mengaplikasikan
ROM dan teknik nafas
dalam pada Tn. R saat
nyeri timbul
Keluarga mengetahui
tentang diit fraktur
Keluarga dapat
mengontrol kesehatan
Tn. R di pelayanan
kesehatan
1. Kaji keluhan keluarga
tentang gangguan
mobilitas fisik
(fraktur)
2. Penyuluhan
kesehatan tentang
fraktur
3. Ajarkan mobilisasi
ROM
4. Ajarkan keluarga
tentang teknik nafas
dalam
5. Berikan informasi
kesehatan mengenai
diit pada fraktur
6. Anjurkan keluarga
untuk kontrol rutin
2. Resiko Peningkatan Setelah Setelah 4x Respon non Keluarga dapat 1. Kaji keluhan keluarga
infeksi keluarga
merawat
anggota
keluarga yang
sakit ISPA
(pilek, mimisan)
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x
kunjungan
resiko
infeksi
dapat
berkurang
kunjungan
keluarga mampu
merawat
anggota yang
sakit dengan
resiko infeksi
dengan kriteria
hasil:
Dapat mengenal
tentang ISPA
(pilek,mimisan)
Mengetahui
pencegahan
ISPA
Mengetahui cara
mengatasi
ISPA dengan
alat sederhana
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
menjelaskan kembali
apa itu ISPA,
penanganan, dan
pencegahan
Keluarga dapat
mengaplikasikan
inhalasi manual pada
saat anggota keluarga
ada yang pilek/sesak
napas
Keluarga dapat
mengaplikasikan
batuk efektif pada
anggota keluarga yang
batuk berdahak
Keluarga dapat
meningkatkan
kesehatan dengan
makan sayur dan
tentang ISPA
2. Penyuluhan
kesehatan tentang
ISPA
3. Ajarkan keluarga
inhalasi manual
4. Ajarkan keluarga
tentang batuk efektif
5. Anjurkan keluarga
untuk mengonsumsi
buah dan sayur yang
mengandung Vit. C
untuk ketahanan
tubuh
6. Anjurkan keluarga
untuk tetap periksa ke
palayanan kesehatan
buah, makanan bergizi
dan mengontrol
kesehatan setiap
anggota keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
No Dx. Kep Hari/tgl/jam Tujuan khusus Tindakan Kep. Evaluasi formatif TTD
1 Gangguan
mobilitas
fisik (fraktur)
b.d
Kurangnya
keluarga
mengenal
masalah
fraktur
Selasa, 24
November
2015 / 09.00
WIB
Mengetahui
sejauh mana
pengetahuan
keluarga tentang
fraktur
1. Mengkaji
keluhan
keluarga
tentang
gangguan
mobilitas fisik
(fraktur)
Ds : Keluarga mengatakan fraktur adalah ada bagian
tulang yang retak atau kurang pas pada tulang.
Tn. R mengalami fraktur sekitar 1 tahun yang
lalu, jatuh dari atap dan fraktur pada daerah
panggul. Tn. R tidak dapat bergerak dengan
bebas, karena pinggang masih sedikit sakit saat
bergerak.
Do : Tn. R fraktur panggul terlihat retak pada panggul
sebelah kanan (hasil foto Rontgen)
Tn. R terlihat menahan rasa sakit
Ade Kh
Senin, 7
Desember
2015 / 10.00
WIB
Keluarga dapat
menjelaskan
kembali tentang
apa itu fraktur
2. Penyuluhan
kesehatan
tentang fraktur
Ds : keluarga mengatakan paham
Keluarga mengatakan fraktur adalah ada tulang
yang retak atau tidak sesuai dengan struktur tubuh
yang benar.
Ade Kh
Do : keluarga kooperatif
Kleuarga dapat menjelaskan kembali tentang
pengertian fraktur
Senin, 7
Desember
2015 / 10.30
WIB
Keluarga dapat
mengaplikasika
n tindakan ROM
pada Tn. R
setiap hari
3. Mengajarkan
mobilisasi
ROM
Ds : keluarga mengatakan akan mengajari Tn. R ROM
setiap pagi hari
Do : keluarga kooperatif Ade Kh
Rabu, 9
Desember
2015 / 09.00
WIB
Keluarga dapat
mengaplikasika
n tindakan tarik
nafas dalam
ketika nyeri
datang
4. Mengajarkan
keluarga
tentang teknik
nafas dalam
Ds : klien mengatakan akan mengajari Tn. R atau
anggota keluarga yang lain teknik nafas dalam
pada saat nyeri timbul
Do : keluarga kooperatif
Keluarga dapat mencontohkan teknik nafas dalam
dengan benar
Ade Kh
Senin, 14
Desember
2015 / 10.00
WIB
Keluarga dapat
mengetahui
tentang diit pada
fraktur
5. Memberikan
informasi
kesehatan
mengenai diit
pada fraktur
Ds : keluarga mengatakan paham tentang diit fraktur
Do : keluarga kooperatif
Ade Kh
Senin, 14
Desember
2015 / 10.00
Keluarga dapat
mengintrol
kesehatan T. R
6. Menganjurkan
keluarga untuk
kontrol rutin
Ds : keluarga mengatakan akan kontrol ke RS lagi jika
ada biaya
Do : keluarga kooperatif
WIB pasca fraktuir 1
tahun yang lalu
Ade Kh
2 Resiko
infeksi b.d
Peningkatan
keluarga
merawat
anggota
keluarga yang
sakit ISPA
(pilek,
mimisan)
Selasa, 24
November
2015 / 09.20
WIB
Mengetahui apa
saja yang
dikeluhkan
keluarga tentang
ISPA
1. Mengkaji
keluhan
keluarga
tentang ISPA
Ds : Keluarga mengatakan An. F mengalami pilek
sudah 2 hari. Sudah berobat ke puskesmas tetapi
belum sembuh dan kemarin juga An. F
mengalami mimisan. Keluarga mengatakan
ingin mencari solusi yang lain untuk masalah
pilek dan mimisan yang dialami An. F
Do : An. F pilek, pada saat pemeriksaan fisik terlihat
sekret dan bekas lendir kering
Ade Kh
Selasa, 8
Desember
2015 / 10.15
WIB
Keluarga dapat
mengaplikasika
n inhalasi
manual pada
anggota
keluarga yang
pilek
2. Mengajarkan
keluarga
inhalasi
manual
Ds : keluarga mengatakan hidung terasa lega saat
menghirup uap
Keluarga mengatakan merasa enak / nyaman
Do : keluarga kooperatif
Ny. W terlihat nyaman
Ade Kh
Rabu, 9
Desember
2015 / 09.40
Keluarga dapat
mengetahui
tentang ISPA,
penanganan dan
3. Penyuluhan
kesehatan
tentang ISPA
Ds : keluarga mengatakan mengerti tentang ISPA
Keluarga dapat menjeaskan kembali tentang
penangan ISPA yaitu dengan inhalasi manual Ade Kh
WIB pencegahan Do : keluarga kooperatif
Rabu, 9
Desember
2015 / 09.40
WIB
Keluarga dapat
mengonsumsi
buah dan sayur
4. Menganjurkan
keluarga untuk
mengonsumsi
buah dan
sayur yang
mengandung
Vit. C untuk
ketahanan
tubuh
Ds : keluarga mengatakan akan mengonsumsi buah
dan sayur yang mengandung Vit. C
Do : keluarga kooperatif Ade Kh
Rabu, 9
Desember
2015 / 10.00
WIB
Keluarga dapat
mengontrol
kesehatan
5. Menganjurkan
keluarga untuk
tetap periksa
ke palayanan
kesehatan
Ds : keluarga mengatakan akan tetap pergi ke
pelayanan kesehatan terdekat
Do : keluarga kooperatif Ade Kh
Senin, 14
Desember
2015 / 10.30
WIB
Keluarga dapat
mengapilkasika
n betuk efektif
pada anggota
6. Mengajarkan
keluarga
tentang batuk
Ds : keluarga mengatakan paham
Keluarga mengatakan akan mencoba dirumah
pada anggota keluarga yang batuk berdahak Ade Kh
keluarga yang
batuk berdahak
efektif Do : keluarga kooperatif
Keluarga dapat mencontohkan batuk efektif
dengan benar
EVALUASI SUMATIF
No. Hari/tgl Dx. Kep. Evaluasi sumatif TTD
1 Senin, 14
Desember
2015 /
12.00
WIB
Gangguan
mobilitas fisik
(fraktur) b.d
Kurangnya
keluarga
mengenal
masalah
fraktur
S :
Keluarga mengatakan Tn. R mengalami fraktur sekitar 1 tahun yang lalu, jatuh dari atap dan
fraktur pada daerah panggul.
Tn. R tidak dapat bergerak dengan bebas, karena pinggang masih sedikit sakit saat bergerak.
Keluarga mengatakan paham
Keluarga mengatakan fraktur adalah ada tulang yang retak atau tidak sesuai dengan struktur
tubuh yang benar.
Keluarga mengatakan akan mengajari Tn. R ROM setiap pagi hari
Keluarga mengatakan akan mengajari Tn. R atau anggota keluarga yang lain teknik nafas
dalam pada saat nyeri timbul
Keluarga mengatakan paham tentang diit fraktur
Keluarga mengatakan akan kontrol ke RS lagi jika ada biaya
O :
Tn. R fraktur panggul terlihat retak pada panggul sebelah kanan (hasil foto Rontgen)
Tn. R terlihat menahan rasa sakit
Ade Kh
Keluarga kooperatif
Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang pengertian fraktur
Keluarga dapat mencontohkan teknik nafas dalam dengan benar
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
2 Senin, 14
Desember
2015 /
12.00
WIB
Resiko infeksi
b.d
Peningkatan
keluarga
merawat
anggota
keluarga yang
sakit ISPA
(pilek,
mimisan)
S :
Keluarga mengatakan An. F mengalami pilek sudah 2 hari. Sudah berobat ke puskesmas
tetapi belum sembuh dan kemarin juga An. F mengalami mimisan.
Keluarga mengatakan mengerti tentang ISPA
Keluarga mengatakan hidung terasa lega saat menghirup uap yang dicampur dengan minyak
katu putih
Keluarga mengatakan merasa enak / nyaman
Keluarga mengatakan paham tentang inhalasi manual dan batuk efektif
Keluarga mengatakan akan mencoba inhalasi manual dan batuk efektif dirumah pada
anggota keluarga yang ISPA
Keluarga mengatakan akan mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung Vit. C
Keluarga mengatakan akan tetap pergi ke pelayanan kesehatan terdekat saat anggota
keluarga sakit
O :
An. F pilek, pada saat pemeriksaan fisik terlihat sekret dan bekas lendir kering
Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang penangan ISPA yaitu dengan inhalasi manual
Ade Kh
Keluarga kooperatif
Ny. W dan An. F terlihat nyaman
Keluarga dapat mencontohkan batuk efektif dengan benar
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi