26
Mencoba mengaktifkan dan menjalankan blog yang sudah lama dibuat! :) I am Edy El Nino Senin, 08 April 2013 Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak Remaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah, ikatan perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga biasanya terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibunya, serta anak-anaknya, dan masing-masing individu memiliki perannya masing-masing. Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif, pembentukan identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis yang didasarkan perkembangan. Ada tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak perhatian, yakni emasipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda (perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antara generasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja). Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahap perkembangan anak remaja karena pada tahap ini, anak berusaha mencari identitas diri, sehingga mereka sering membantah orang tuanya, karena mulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Orang yang dianggap penting pada usia ini adalah teman sebaya, mereka berusaha untuk mengikuti pendapat dan gaya teman-temannya karena dianggap memiliki kesamaan dengan dirinya, sehingga pada usia ini sering terlibat dalam geng-geng. Masalah lain yang sering mengganggu anak remaja adalah masalah yang berkaitan dengan organ reproduksi (seksual). Mereka memiliki dorongan untuk pemuasan seksual. Oleh karena itu, para remaja mencari kepuasan dalam bentuk khayalan, membaca buku atau menonton film porno. Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak usia remaja adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga, sehingga keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri, dan masalah yang timbul bisa teratasi. B. Tujuan penulisan 1. Tujuan umum Mahasiswa dapat memahami konsep dasar keluarga dengan tahap perkembangan usia remaja dan asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap perkembangan usia remaja 2. Tujuan khusus Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar keluarga dengan tahap perkembangan usia remaja Edhy El-Niñov Buat Lencana Anda Lencana Facebook Kalau membutuhkan artikel ini dalam bentuk word, inbox saja saya! Welcome Edy Novriadi Ini blog pertama kali saya buat sejak baru lulus SMA, tapi karena saat itu masih tinggal dikampung dan belum punya laptop pribadi,akhirnya cuma bisa buat dan nggak pernah diurus, hehe.. Baru setelah 2 tahun kemudian, disela-sela jeda aktivitas kuliah sy coba buat buka blog yang udah lama dibuat ini. Mencoba mengisi blog ini sembari mengisi waktu luang. Salam kenal blogger.. :) Lihat pro�l lengkapku Mengenai Saya 2013 (8) April (8) Sindrom Cushing Asuhan Keperaw atan Keluarga dengan Tahap Perkemb an... Asuhan Keperaw atan Keluarga dengan Usia Dewasa Per... Asuhan Keperaw atan Keluarga dengan Tahap Perkemb an... Asuhan Keperaw atan Keluarga dengan Tahap Perkemb an... Asuhan Keperaw atan Keluarga dengan Tahap Perkemb an... Asuhan Keperaw atan Keluarga dengan Tahap Perkemb an... Asuhan Keperaw atan Keluarga dengan Tahap Perkemb an... 2012 (36) Arsip Blog Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan 5135.HTML

Embed Size (px)

Citation preview

  • Mencoba mengaktifkan dan menjalankan blog yang sudah lama dibuat! :)

    I am Edy El NinoSenin, 08 April 2013

    Asuhan Keperawatan Keluarga dengan TahapPerkembangan Anak Remaja

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar belakangKeluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan

    darah, ikatan perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumahtangga, saling berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan.Dalam keluarga biasanya terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibunya,serta anak-anaknya, dan masing-masing individu memiliki perannyamasing-masing.

    Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputiperubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasanperubahan kognitif, pembentukan identitas, dan pembentukan biologis,serta konik-konik dan krisis yang didasarkan perkembangan. Ada tigaaspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak perhatian,yakni emasipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda(perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antara generasi(perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).

    Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahapperkembangan anak remaja karena pada tahap ini, anak berusahamencari identitas diri, sehingga mereka sering membantah orang tuanya,karena mulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-nilai sendiriyang berbeda dengan orang tuanya. Orang yang dianggap penting padausia ini adalah teman sebaya, mereka berusaha untuk mengikutipendapat dan gaya teman-temannya karena dianggap memilikikesamaan dengan dirinya, sehingga pada usia ini sering terlibat dalamgeng-geng. Masalah lain yang sering mengganggu anak remaja adalahmasalah yang berkaitan dengan organ reproduksi (seksual). Merekamemiliki dorongan untuk pemuasan seksual. Oleh karena itu, pararemaja mencari kepuasan dalam bentuk khayalan, membaca buku ataumenonton lm porno.

    Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga dengantahap anak usia remaja adalah membantu keluarga untuk menyelesaikanmasalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluargamelakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga, sehinggakeluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri,dan masalah yang timbul bisa teratasi.

    B. Tujuan penulisan1. Tujuan umum

    Mahasiswa dapat memahami konsep dasar keluarga dengan tahapperkembangan usia remaja dan asuhan keperawatan pada keluarga dengantahap perkembangan usia remaja

    2. Tujuan khususAdapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar

    keluarga dengan tahap perkembangan usia remaja

    Edhy El-Niov

    Buat Lencana Anda

    Lencana Facebook

    Kalaumembutuhkanartikel ini dalambentuk word,inbox saja saya!

    Welcome

    EdyNovriadi

    Ini blog pertamakali saya buatsejak baru lulusSMA, tapikarena saat itumasih tinggaldikampung danbelum punyalaptoppribadi,akhirnyacuma bisa buatdan nggakpernah diurus,hehe.. Barusetelah 2 tahunkemudian,disela-sela jedaaktivitas kuliahsy coba buatbuka blog yangudah lamadibuat ini.Mencobamengisi blog inisembari mengisiwaktu luang.Salam kenalblogger.. :)Lihat prollengkapku

    Mengenai Saya

    2013 (8) April (8)

    SindromCushingAsuhanKeperawatanKeluargadenganTahapPerkemban...AsuhanKeperawatanKeluargadenganUsiaDewasaPer...AsuhanKeperawatanKeluargadenganTahapPerkemban...AsuhanKeperawatanKeluargadenganTahapPerkemban...AsuhanKeperawatanKeluargadenganTahapPerkemban...AsuhanKeperawatanKeluargadenganTahapPerkemban...AsuhanKeperawatanKeluargadenganTahapPerkemban...

    2012 (36)

    Arsip Blog

    Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk

  • b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhankeperawatan pada keluarga dengan tahap perkembangan usiaremaja

    c. Metode penulisanDalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode

    deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diambil darisumber buku perpustakaan dan internet, diskusi kelompok, sertakonsultasi dengan dosen pembimbing.

    d. Sistematika PenulisanMakalah ini disusun berdasarkan sistematika penulisan dalam 4 BAByaitu :

    BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,metode penulisan, dan sistematika penulisan.

    BAB II :Tinjauan teori yang terdiri dari konsep dasar keluarga dengantahap perkembangan usia remaja

    BAB III : asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahapperkembangan usia remaja

    BAB IV : kesimpulan dan saranDAFTAR PUSTAKA

    BAB IITINJAUAN TEORITIS

    A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga1. Pengertian Keluarga

    Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan olehikatan perkawinan, adaptasi, dan kelahiran yang bertujuan untukmenciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,meningkatkan perkembangan sik, mental, dan emosional sertasosial individu-individu yang ada didalamnya dilihat dari interaksiyang reguler dan ditandai dengan adanya ketergantungan danhubungan untuk mencapai tujuan umum ( Duval 1972, dalam Ali1999, hal. 4 ).

    Keluarga adalah dari masyarakat yang terdiri dari kepalakeluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatutempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI 1988, dalam Ali 1999, hal. 5 ).

    Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabungkarena hubungan darah perkawinan dan adopsi dalam saturumah tangga berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam perandan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya ( Bailondan Magloya 1989, dalam Ali 1999, hal. 5 ).

    2. Tipe Keluargaa. Menurut Friedman (1986, dalam Ali, 1999, hal.8 ) terdapat

    delapan tipe keluarga :1) Nuclear family

    Suatu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak yangmasih menjadi tanggungannya dan tinggal dalam saturumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.

    2) Extended family (keluarga besar)yakni satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluargainti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjangsatu sama lainnya.

    3) Single parent familyYakni satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepalakeluarga dan hidup bersama dengan anak-anak yang masihbergantung padanya.

    4) Nuclear dyatdYakni keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpaanak, tinggal dalam satu rumah yang sama.

    5) Reconti tuened atau blended familyYakni suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinanpasangan yang masing-masing pernah menikah danmasing-masing membawa anak hasil perkawinanterdahulu.

    6) Three generation familyYakni keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek,nenek, bapak, ibu, dan anak dalam satu rumah.

    Join this sitewith Google Friend ConnectMembers (8)

    Already a member? Sign in

    Pengikut

    Total Pengunjung4 4 0 6 5

  • 7) Single adult living aloneYaitu bentuk keluarga yang hanya terdiri dari seorangdewasa yang hidup dalam rumahnya.

    8) Midle age atau ederly coupleYakni keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usiapertengahan.

    b. Marilyn M. Friedmen (1998, dalam Ali, 1999, hal.9 )Tipe keluarga :1) Keluarga inti (konjugal)

    Adalah keluarga yang menikah sebagai orang tua, ataupemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami, istri, dananak (anak kandung, anak adopsi).

    2) Keluarga orientasi (keluarga asal)Adalah unit keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan.

    3) Keluarga besarAdalah keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan(oleh darah), yang paling lazim terjadi anggota keluarga,orientasi yaitu salah satu teman keluarga inti, sanakkeluarga, kakak, nenek, tante, paman dan sepupu

    3. Tugas Keluarga Di Bidang KesehatanSesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga

    mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dandilakukan meliputi (Suprajitno 2004, hal 17 ) :a. Mengenal masalah kesehatan keluarga

    Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak bolehdiabaikan karena tanpa kesehatan, segala sesuatu tidak akanberarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatansumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlumengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yangdialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yangdialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadiperhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adaanyaperubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahanapa yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya.

    b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluargaTugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untukmencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaankeluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yangmempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukantindakan keluarga. Tindakan keehatan yang dilakukan olehkeluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapatdikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyaiketerbatasan dapat meminta bantuan kepada orangdilingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.

    c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatanSering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat danbenar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telahdiketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluargayang mengalami gangguan kesehatan perlu memperolehtindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebihparah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan diinstitusipelayanan kesehatan atau dirumah apabila keluarga telahmemiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolonganpertama.

    d. Memodikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatankeluarga.

    e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagikeluarga.

    4. Fungsi KeluargaFriedman (dalam Ali, 1999, hal.14) mengemukakan ada 5 fungsikeluarga yaitu:a. Fungsi afektif

  • Yaitu yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yangmerupakan dasar kekuatan keluarga. Fungsi afektif bergunauntuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota keluargamengembangkan gambaran dirinya yang positif, peranan yangdimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.

    b. Fungsi sosialisasiYaitu proses perkembangan dan perubahan yang dimulaiindividu yang menghasilkan interaksi sosial dan melaksanakanperannya dalam lingkungan sosial.Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasidimana anggota keluarga belajar disiplin, norma budaya,perilaku, melalui interaksi dalam keluarga selanjutnya individumaupun berperan didalam masyarakat.

    c. Fungsi reproduksiYaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan danmenambah sumber daya manusia.

    d. Fungsi ekonomiYaitu fungsi memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan,pakaian, perumahan, dan lain-lain.

    e. Fungsi perawatan keluargaYaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian, pelindungan,dan asuhan kesehatan/keperawatan.Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan ataupemeliharaan kesehatan mempengaruhi status kesehatankeluarga dan individu.

    5. Peran Perawat KeluargaPerawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan

    yang ditujukan pada keluarga sebagai unti pelayanan untukmewujudkan keluarga sehat. Fungsi perawat membantu keluargauntuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan carameningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugasperawatan kesehatan keluarga.Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluargaadalah sebagai berikut :1. Pendidik

    Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepadakeluarga agar :a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan

    secara mandiri.b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga

    2. KoordinatorKoordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanansskomperhensif dapat dicapai. Koordianasi juga diperlukanuntuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagaidisiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan

    3. PelaksanaPerawat dapat memberikan perawatan langsung kepada kliendan keluarga dengan menggunakan metode keperawatan.

    4. Pengawas kesehatanSebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visityang teratur untuk mengidentikasi dan melakukan pengkajiantentang kesehatan keluarga.

    5. KonsultanPerawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasimasalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehatkepada perawat, hubungan perawat dan klien harus terbinadengan baik , kemampuan perawat dalam menyampaikaninformasi yang disampaikan secara terbuka dapat dipercaya

    6. KolaborasiBekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakitdan anggota tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatankeluarga yang optimal.

    7. FasilisatorMembantu keluarga dalam menghadapi kendala sepertimasalah sosial ekonomi, sehingga perawat harus mengetahuisistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan penggunaandana sehat

    8. Penemu kasusMenemukan dan mengidentikasi masalah secar dini dimasyrakat sehingga menghindari dari ledakan kasus atauwabah

    9. Modikasi lingkunganMampu mmemodikasi lingkungan baik lingkungan rumahmaupun masyarakat agar tercipta lingkungan sehat.

    B. Konsep Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Anak

  • Usia Remaja1. Pengertian

    Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelimadari siklus kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsungselama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jikaanak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anakmasih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun (Friedman, 1998, hal. 124). Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir saatanak berusia 19-20 tahun. Keluarga dengan anak remaja beradadalam posisi dilematis, mengingat anak sudah mulai menurunperhatiannya terhadap orang tua dibandingkan dengan temansebayanya. Pada tahapan ini seringkali ditemukan perbedaanpendapat antara orang tua dan anak remaja, apabila hal ini tidakdiselesaikan akan berdampak pada hubungan selanjutnya. (diadaptasi dari Duval, dalam Setiawati & Dermawan, 2008, hal. 20).

    Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahundan biasanya berakhir sampai pada usia 19 sampai 20 tahun, padasaat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluargaadalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab sertakebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadilebih dewasa ( Mubarak, 2009, hal. 89 ).

    Berlangsung di usia 13-19 tahun (selama 6-7 tahun).Metamorfosis: pergeseran yang luar biasa pada pola-polahubungan antar generasi, pergeseran dimulai dengan kematangansik remaja, sejalan dengan peran orangtua memasukipertengahan hidup (Preto, 1988, dalam perawatindonesia.org,2010).

    2. Peran, Tanggung Jawab, dan Masalah Orang TuaTidak perlu dikatakan bahwa orang tua mengasuh remaja

    merupakan tugas paling sulit saat ini. Namun demikian, orang tuaperlu tetap tegar menghadapi ujian batas-batas yang tidak masukakal tersebut, yang telah terbentuk dalam keluarga ketika keluargamengalami proses melepaskan. Duvall (1977) jugamengidentikasi tugas-tugas perkembangan yang penting karenamasa ini yang menyelaraskan kebebasan dengan bertanggungjawab ketika remaja menjadi matang dan mengatur diri merekasendiri. Friedman (1957) juga mendenisikan bahwa tugas orangtua selama tahap ini adalah belajar menerima penolakan tanpameninggalkan anak ( Friedman, 1988, hal. 125 )

    Ketika orang tua menerima remaja apa adanya, dengan segalakelemahan dan kelebihan mereka, dan ketika mereka menerimasejumlah peran mereka pada tahap perkembangan ini tanpa konikatau sensitivitas yang tidak pantas, mereka membentuk pola untuksemacam menerima diri yang sama. Hubungan antara orang tuadan remaja seharusnya lebih mulus bila orang tua merasaproduktif, puas, dan dapat mengendalikan kehidupan merekasendiri ( Kidwell et al, 1983) dan orang tua/keluarga berfungsisecara eksibel (Preto, 1988, dalam Friedman, 1988, hal. 125 ).

    Schultz (1972) dan lain-lain telah mengungkapkan pandanganmereka bahwa kompleksitas kehidupan mereka yang meningkattelah membuat peran orang tua tidak jelas. Orang tua merasaberkompetensi dengan berbagai kekuatan sosial dan institusi mulaidari otoritas sekolah dan konselor hingga keluarga berencana danseks pra nikah dan pilihan kumpul kebo. Faktor-faktor lainmenambah pengaruh mereka yang semakin berkurang tersebut.Karena adanya spesialisasi jabatan profesi, orang tua tidak lagi bisamembantu anak-anak mereka dengan rencana-rencana untukbekerja. Mobilitas penduduk dan kurangnya hubungan orangdewasa yang kontinu bagi remaja dan orang tua, selainketidakmampuan banyak orang tua untuk mendiskusikan masalah-maslah pribadi, seks, dan masalah-masalah yang berkaitan denganobat-obatan secara terbuka dan tidak menghakimi bersamaanak-anak mereka memberikan kontribusi pada masalah-masalahorang tua-remaja ( Friedman, 1988, hal. 125 ).

    3. Tugas Perkembangan KeluargaTugas perkembangan yang pertama dan utama adalah

    menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remajamatur dan semakin mandiri. Orang tua harus mengubah hubunganmereka dengan remaja putri atau putranya secara progresif darihubungan dependen yang dibentuk sebelumnya kearah suatuhubungan yang makin mandiri. Pergeseran yang terjadi dalamhubungan anak dan orang tua ini salah satu hubungan khas yang

  • penuh dengan konik-konik sepanjang jalan ( Friedman, 1998, hal.126).

    Agar keluarga dapat beradaptasi dengan sukses selama tahapini, semua anggota keluarga, khususnya orang tua, harus membuatperubahan sistem utama yaitu, membentuk peran-peran dannorma-norma baru dan membiarkan remaja. Kidwell dankawan-kawan (1983) meringkas perubahan yang diperlukan inisecara paradoks sistem keluarga yang dapat membiarkananggotanya adalah sistem yang akan bertahan dan menghasilsistem itu sendiri secara efektif pada generasi-generasi berikutnya (Friedman, 1998, hal. 126).

    Orang tua yang dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhanmereka sendiri, tidak membiarkan anak-anaknya, seringkalimenemukan revolusi. Oleh remaja bila perpisahan berlangsungkemudian. Orang tua dapat juga mempercayai anak agar mandirisecara prematur, dengan menyampaikan kebutuhan-kebutuhanketergantungannya. Dalam hal ini remaja ini dapat gagal mencapaikemandirian (Wright an Leahey, 1984, dalam Friedman, 1998, hal.126).

    Menyangkut tiga tahap terakhir, hubungan perkawinan jugamerupakan pusat perhatian. Tugas perkembangan keluarga yangkedua bagi pasangan suami istri adalah memfokuskan kembalihubungan perkawinan (Willson, 1988). Banyak sekali pasangansuami istri yang telah begitu terikat dengan berbagai tanggungjawab sebagai orang tua sehingga perkawinan tidak lagi memainkansuatu peran utama dalam kehidupan mereka. suami biasanyamenghabiskan banyak waktu diluar rumah, karena bekerja danmelanjutkan karirnya, sementara itu, istrinya juga bekerjasementara mencoba meneruskan pekerjaan-pekerjaan rumahtangga dan tanggung jawab sebagai orang tua. Dalam situasiseperti ini, hanya tersisa sedikit waktu dan energy untuk hubunganperkawinan ( Friedman, 1998, hal. 126).

    Akan tetapi disisi lain, karena anak-anak lebih bertanggungjawab terhadap mereka sendiri, pasangan suami istri meninggalkanrumah untuk meniti karir mereka atau dapat menciptakankesenangan-kesenangan perkawinan setelah anaknya telahmeninggalkan rumah (postparental). Mereka dapat mulaimembangun pondasi untuk tahap siklus kehidupan keluargaberikutnya ( Friedman, 1998, hal. 126).

    Tugas perkembangan keluarga yang ketiga yang mendesakadalah untuk para anggota keluarga, khususnya orang tua danremaja, untuk berkomunikasi secara terbuka. Karena adanyakesenjangan antara generasi, komunikasi terbuka seringkali hanyamerupakan suatu cita-cita, bukan suatu realita. Orang tua yangberasal dari keluarga dengan berbagai masalah terbukti seringkalimenolak dan memisahkan diri dari anak mereka paling tua,sehingga mengurangi saluran-saluran komunikasi terbuka yangmungkin telah ada sebelumnya ( Friedman, 1998, hal. 126).

    Mempertahankan etika dan standar keluarga merupakantugas-tugas perkembangan keluarga lainnya (Duvall dan Miller,1985). Meskipun aturan-aturan dalam keluarga belum diubah, etikadan standar moral keluarga belum tetap dipertahankan oleh orangtua. Remaja sangat sensitive terhadap ketidakcocokan antara apadikatakan dengan apa yang dipraktekkan. Namun demikian, orangtua dan anak-anak dapat belajar dari satu sama lain dalammasyarakat yang majemuk dan berubah dengan cepat saat ini.Transformasi nilai dari kaum muda juga mentransformasikankeluarga. Adopsi gaya hidup yang lebih bebas dan sederhanamelambangkan transformasi nilai yang mempengaruhi setiap tahapkehidupan keluarga (Yankelowich, 1975, dalam Friedman, 1998, hal.126).

    4. Masalah-Masalah yang Terjadi Pada Keluarga dengan TahapPerkembangan Anak Usia Remaja

    Ketidakmatangan dalam hubungan keluarga seperti yangditunjukkan oleh adanya pertengkaran dengan anggota-anggotakeluarga,terus menerus mengritik atau buat komentar-komentaryang merendahkan tentang penampilan atau perilaku anggotakeluarga, sering terjadi selama tahun-tahun awal masa remaja.Pada saat ini hubungan keluarga biasanya berada pada titik rendah.

    Hubungan keluarga yang buruk merupakan bahaya psikologispada setiap usia, terlebih selama masa remaja karena pada saat inianak laki-laki dan perempuan sangat tidak percaya pada diri sendiridan bergantung pada keluarga untuk memperoleh rasa aman. Yanglebih penting lagi, mereka memerlukan bimbingan atau bantuandalam menguasai tugas perkembangan masa remaja. Kalauhubungan-hubungan keluarga ditandai dengan pertentangan,

  • perasaan-perasaan tidak aman berlangsung lama, dan remajakurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan pola perilakuyang tenang dan lebih matang. Remaja yang hubungan keluarganyakurang baik juga dapat mengembangkan hubungan yang burukdengan orang-orang diluar rumah. Meskipun semua hubungan,baik dalam masa dewasa atau dalam masa kanak-kanak, kadang-kadang tegang namun orang ang selalu mengalami kesulitan dalambergaul dengan orang lain dianggap tidak matang dan kurangmenyenangkan. Hal ini menghambat penyesuaian sosial yang baik.

    Masa remaja dikenal banyak orang sebagai masa yang indahdan penuh romantika, padahal sebenarnya masa ini merupakanmasa yang penuh dengan kesukaran. Bukan hanya bagi dirinyatetapi bagi keluarga dan lingkungan sosial. Masa ini akan membuatremaja mengalami kebingungan disatu pihak masih anak-anak,tetapi dilain pihak harus bertingkah laku seperti orang dewasa.Situasi ini membuat mereka dalam kondisi konik, sehingga akanterlihat bertingkah laku aneh, canggung dan kalau tidak dikontroldengan baik dapat menyebabkan kenakalan. Dalam usahanyamencari identitas diri, mereka sering membantah orang tuanya,karena memulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dannilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya.

    Pendapat orang tua tidak lagi dapat dijadikan pegangan,meskipun sebenarnya mereka juga belum memiliki dasar peganganyang kuat. Orang yang dianggap penting dalam masa ini adalahteman sebaya. Mereka berusaha untuk mengikitu pendapat dangaya teman-temannya karena dianggap memiliki kesamaan dengandirinya. Karenanya sering kali remaja terlibat dalam geng-geng,dengan menjadi anggota geng mereka akan saling memberi danmendapat dukungan mental. Beberapa kasus terakhir sepertigeng-geng motor yang terlibat kegiatan merupakan bentuk darikecenderungan tersebut. Mereka akan berani melakukan tindakan-tindakan kejahatan ketika dilakukan dalam kelompok dan tidakakan berani melakukannya secara individual. Masalah lain yangsering mengganggu anak remaja adalah masalah yang berkaitandengan organ reproduksi (seksual). Satu sisi mereka sudahmencapai kematangan seksual, yang menyebabkan merekamemiliki dorongan untuk pemuasan tetapi disisi lain kebudayaandan norma sosial melarang pemuasan kebutuhan seksual diluarpernikahan. Padahal untuk menikah banyak persyaratan yangharus dipenuhi, bukan hanya kemampuan dalam melakukanhubungan seksual, tetapi diperlukan ekonomi, kematanganpsikologi, dan sebagainya.syarat-syarat ini sangat berat danmungkin belum dicapai pada usia remaja. Oleh karena itu, pararemaja mencari kepuasan dalam bentuk khayalan, membaca bukuatau menonton lm porno. Meskipun tingkah laku ini sebenarnyatetap melanggar norma masyarakat, tetapi mereka melakukannyadengan sembunyi-sembunyi.

    Untuk menghadapi situasi ini orang tua harus lebih bijaksanadalam menyikapi, cara yang tepat dilakukan adalah denganmengurangi control secara bertahap terhadap anaknya, sehinggamereka dapat tumbuh menjadi diri sendiri secara bertahap sampaiakhirnya dewasa.

    Masalah-masalah kesehatanPada tahap ini kesehatan sik anggota keluarga biasanya baik.

    Tapi promosi kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus diidentikasi dan dibicarakan dengan keluarga,seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat mulai dari usia35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat dikalanganpria dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa mulai merasalebih rentan terhadap penyakit sebagai bagian dari perubahan-perubahan perkembangan dan biasanya mereka ini lebih menerimastrategi promosi kesehatan. Sedangkan pada remaja, kecelakaanterutama kecelakaan mobil merupakan bahaya yang amat besar,dan patah tulang dan cedera karena atletik juga umum terjadi(Friedman, 1998, hal. 127).

    Penyalahguanaan obat-obatan dan alkohol, keluargaberencana, kehamilan yang tidak dikehendaki, dan pendidikan dankonseling seks merupakan bidang perhatian yang relevan. Dalammendiskusikan topik ini dengan keluarga, perawat dapat terjebakdalam perselisihan atau masalah antara orang tua dan kaum muda,remaja biasanya mencari pelayanan kesehatan mencakup ujikehamilan, menggunakan obat-obatan, uji AIDS, keluargaberencana, dan aborsi, diagnosis dan perawatan penyakit kelamin.Agaknya telah menjadi trend yang sah bagi remaja untuk menerimaperawatan kesehatan tanpa ijin orang tua. Bila orang tuadiikutsertakan maka dilakukan wawancara terpisah sebelum

  • mereka dikumpulkan (Friedman, 1998, hal. 127).Kebutuhan kesehatan yantg lain adalah dalam bidang

    hubungan dan bantuan untuk memperkokoh hubunganperkawinan dan hubungan remaja dengan orang tua. Konselinglangsung yang bersifat menunjang atau mulai rujukan ke sumber-sumber dalam komunitas untuk konseling, dan juga pendidikanyang bersifat rekreasional, dan pelayanan lainnya mungkindiperlukan, pendidikan promosi kesehatan umum jugadiindikasikan (Friedman, 1998, hal. 127).

    5. Peran PerawatPeran perawat pada tahap ini adalah mengarahkan keluarga

    pada peningkatan dan pencegahan penyakit. Penyuluhan tentangpenyakit kardiovaskuler pada usia lanjut, penyuluhan tentangobat-obatan terlarang, minuman keras, seks, pencegahankecelakaan pada remaja, serta membantu terciptanya komunikasiyang lebih efektif antara orang tua dengan anak remajanya (Mubarak, 2009, hal. 90 ).

    Peran perawat dalam peningkatan kesehatan dan pencegahanpenyakit pada tahap keluarga dengan anak remaja menurutStanhope (1998, Hal. 52):a. Guru tentang faktor-faktor kesehatanb. Guru dalam isu-isu pemecahan masalah mengenai alkohol dan

    merokok, diet dan gerak badanc. Fasilitator keterampilan interpersonal dengan anak belasan

    tahun bersama orang tuad. Penolong langsung, konsultan atau pihak yang merujuk ke

    sumber-sumber kesehatan mentale. Konsultan keluarga berencanaf. Pihak yang merujuk ke bagian penyakit yang ditularkan melalui

    seksualg. Peserta dalam organisasi masyarakat untuk pengendalian

    penyakit.C. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak

    Usia Remaja Secara Teoritis1. Pengkajian

    Tahap pertama pada asuhan keperawatan keluarga, yaitu perawatmelakukan pengkajian dengan menggunakan formulir yang dapatdigunakan pada semua tahap perkembangan keluarga (Suprajitno, 2004, hal. 37 ).Menurut Suprajitno ( 2004, hal. 38 ) meskipun demikian perawatperlu melakukan pengkajian fokus pada tiap perkembangan yangdidasarkan oleh:a. Dalam tiap tahap perkembangan keluarga, karakteristik

    keluarga akan berbeda karena adda perubahan anggotakeluarga ( dapat bertambah atau berkurang )

    b. Pada tiap tahap perkembangan, keluarga mempunyai tugasperkembangan keluarga yang harus dilakukan.

    c. Pada tiap tahap perkembangan keluarga, kewajiban keluargaberbeda.

    Pengkajian data fokus keluarga dengan anak usia remaja dalamSuprajitno ( 2004, hal. 37 ) meliputi:a. Bagaimana karakteristik teman disekolah atau di lingkungan

    rumahb. Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luangc. Bagaimana perilaku anak selama dirumahd. Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya,

    dengan teman sekolah atau bermaine. Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja dirumahf. Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasi apa yang

    pernah diperoleh anakg. Apa kegiatan diluar rumah selain disekolah, berapa kali,

    berapa lama, dan dimanah. Apa kebiasaan anak dirumahi. Apa fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau

    sendirij. Berapa lama waktu yang disediakan orang tua untuk anakk. Siapa yang menjadi gur bagi anakl. Seberapa peran yang menjadi gur bagi anakm. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

    2. DiagnosaPada tahap ini ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukanperawat sebagai berikut (Suprajitno, 2004, Hal. 42-47) :a. Pengelompokan Data

    Kegiatan ini tidak berbeda dengan analisis dan sintesis padaasuhan keperawatan klinik. Perawat mengelompokan data

  • hasil pengkajian dalam data subjektif dan objektif setiapkelompok diagnosis keperawatan.

    b. Perumusan Diagnosis KeperawatanPerumusan diagnosis keperawatan dapat diarahkan kepadasasaran individu dan atau keluarga. Kompenen diagnosiskeperawatan meliputi masalah ( problem ), penyebab ( etiologi), dan atau tanda ( sign ).Perumusan diagnosis keperawatan keluarga menggunakanaturan yang sudah disepakati, terdiri dari:1) Masalah (problem, P ) adalah suatu pernyataan tidak

    terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami olehkeluarga atau anggota ( individu ) keluarga

    2) Penyebab ( etiologi, E ) adalah suatu pernyataan yang dapatmenyebabkan masalah dengan mengacu kepada lima tugaskeluarga, yaitu mengenal masalah, mengambil keputusanyang tepat, merawat anggota keluarga, memeliharalingkungan, atau memanfaatkan fasilitas pelayanankesehatan

    3) Tanda ( sign, S ) adalah sekumpulan data objektif dan datasubjektif yang diperoleh perawat dari keluarga secaralangsung atau tidak yang mendukung masalah danpenyebab.

    Tipologi diagnosis keperawatan keluarga dibedakan menjaditiga kelompok yaitu:1) Diagnosis aktual

    Diagnosis aktual yaitu masalah keperawatan yang sedangdialami oleh keluarga dan memerlukan bantuan dariperawat dengan cepat

    2) Diagnosis resikoDiagnosis resiko yaitu masalah keperawatan yang belumterjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatanaktual dapat terjadi dengan cepat apabila tidak segeramendapat bantuan perawat

    3) Diagnosis potensialDiagnosis potensial yaitu suatu keadaaan sejahtera darikeluarga ketika keluarga telah mampu memenuhikebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumberpenunjang kesehatan yang memungkinkan dapatditingkatkan.

    Masalah keperawatan sampai saat ini masihmenggunakan daftar masalah keperawatan yang dibuat olehasosiasi perawat Amerika ( NANDA ) yang meliputi masalahaktual, resiko atau resiko tinggi, dan potensial. Penyebabmerujuk pada tugas keluarga dibidang kesehatan, yaitumengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuktindakan, merawat anggota keluarga, memodikasi lingkungan,atau memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan sesuai datayang telah dikumpulkan dalam pengkajian. Sedang tanda dapatdituliskan atau tidak karena telah diidentikasi pada angkahawal.

    Daftar masalah keperawatan (NANDA) yang dapatdigunakan sebagai berikut: Gangguan proses keluarga Gangguan pemeliharaan kesehatan Perubahan kebutuhan nutrisi: kurang atau lebih dari

    kebutuhan tubuh Gangguan peran menjadi orang tua Gangguan pola eliminasi Kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan Gangguan penampilan peran Gangguan pola seksual Ketidakmampuan antisipasi dukungan berkepanjangan Konik pengambilan keputusan Adaptasi kedukaan yang tidak fungsional Potensial berkembanganya koping keluarga Koping keluarga tidak efektif Gangguan manajemen pemeliharaan rumah Hambatan intraksi sosial Desit pengetahuan Konik peran keluarga Resiko perubahan peran orang tua Resiko terjadi trauma Resiko tinggi perilaku kekerasan Ketidakberdayaan Terjadinya isolasi sosial

  • c. Penilaian ( skoring ) diagnosis keperawatan Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosiskeperawatan lebih dari satu. Proses skoring menggunakanskala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya ( 1978 ).Proses skoringnya dilakukan untuk setiap diagnosiskeperawatan: Tentukan skornya sesuai dengan kreteria yang dibuat

    perawat Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan

    dengan bobotSkor yang diperoleh X bobotSkor tertinggi

    Jumlah skor untuk semua kreteria ( skor maksimum samadengan jumlah bobot, yaitu 5 )

    Penentuan prioritas sesuai dengan kreteria skala: Untuk kreteria pertama, prioritas utama diberika pada tidak

    atau kurang sehat karena perlu tindakan segera danbiasanya didasari oleh keluaraga

    Untuk kreteria kedua perlu diperhatikan:- Pengetahuan yang ada sekarang, tekhnologi, dan

    tindakan untuk menangani masalah- Sumber daya keluarga: sik, keuangan, tenaga- Sumber daya perawat: pengetahuan, keterampilan,

    waktu- Sumber daya lingkungan: fasilitas, organisasi, dan

    dukungan Untuk kreteria ketiga perlu diperhatikan:

    - Kepelikan dari masalah yang berhubungan denganpenyakit atau masalah

    - Lamanya masalah yang berhububgan dengan jangkawaktu

    - Tindakan yang sedang dijalankan atau yang tepat untukmemperbaiki masalah

    - Adanya kelompok yang berisiko untuk dicegah agartidak aktual dan menjadi parah.

    Untuk kreteria keempat, perawat perlu menilai persepsi ataubagaimana keluarga menilai masalah keperawatantersebut.

    d. Penyusunan prioritas diagnosis keperawatanPrioritas didasarkan pada diagnosa keperawatan yangmempunyai skor tertinggi dan disusun berurutan sampai yangmempunyai skor terendah. Namun, perawat perlumempertimbangkan juga persepsi keluarga terhadap masalahkeperawatan mana yang perlu diatasi segera.

    3. Perencanaan Keperawatan Keluarga Perencanaan keperawatan mencakup tujuan umum dankhusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengankreteria dan standar yang mengacu pada penyebab. Selanjutnyamerumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi padakreteria dan standar ( Suprajitno, 2004, hal. 49 ).Rencana tindakan keperawatan terhadap keluarga, meliputikegiatan-kegiatan yang bertujuan ( Suprajitno, 2004, hal. 49 ) :a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai

    maslah dan kebutuhan kesehatan dengan cara:1) Memberi informasi yang tepat2) Mengidentikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang

    kesehatan3) Mendorong sikap emosi yang mendukung upaya kesehatan

    b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatanyang tepat, dengan cara :1) Mengidentikasi konsekuensinya bila tidak melakukan

    tindakan2) Mengidentikasi sumber-sumber yang dimiliki dan ada di

    sekitar keluarga3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tipe tindakan

    c. Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggotakeluarga yang sakit, dengan cara :1) Mendemonstrasikan cara perawatan2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan

    d. Membantu keluarga untuk memelihara (memodikasilingkungan) yang dapat meningkatkan kesehatan keluargadengan cara :1) Menemukan seumber-sumber yang dapat digunakan

    keluarga

  • 2) Melakukan perubahan lingkungan bersama keluarghaseoptimal mungkin

    e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatanyang ada disekitarnya, dengan cara :1) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar

    lingkungan keluarga2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang

    adaHal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan (Suprajitno, 2004, hal. 50 ) :a. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah, dan mempunyai

    jangka waktu yang sesuai dengan kondisi klienb. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan

    diobservasi dengan pancaindra perawat yang objektifc. Rencana tindakan disesuaikan dengan sunber daya dan dana

    yang dimiliki oleh keluarga dan mengarah ke kemandirian kliensehingga tingkat ketergantungan dapat diminimalisasi

    Rencana tindakan diarahkan untuk mengubah pengetahuan,sikap, dan tindakan keluarganya (Calgary,1994) sehingga padaakhirnya keluarga mampu memenuhi keebutuhan kesehatananggota kelurganya dengan bantuan minimal dari perawat. Saatmenyusun rencana intervensi, sebaiknya perawat melibatkankeluarga secara aktif karena keluarga memiliki tanggung jawabakhir dalam mengatur hidup mereka sendiri, dan merupakan carauntuk menghormati dan menghargai keluarga (Carey, 1989).Efektivitas yang akan diperoleh perawat, yaitu ada efek positifterhadap interaksi dengan keluarga, keluarga tidak menentangkarena telah dilibatkan sebelumnya, dan keluarga cendrungbertanggung jawab ( Suprajitno, 2004, hal.24 ).

    BAB IIIAsuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn. S

    Pada Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Remaja

    A INDENTITAS UMUM KELUARGA1. INDENTITAS KEPALA KELUARGA

    Nama : Tn. SUmur : 40 tahunAgama : IslamSuku : MelayuPendidikan : SLTPPerkerjaan : SwastaAlamat : Sungai purun kecil RT 14/ RW 07No. Telpon : -

    2. KOMPOSISI KELUARGAno Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan1 Tn S L 40 Ayah

    kandungSwasta SLTP

    2 Ny.L P 38 Ibukandung

    IRT SLTP

    3 An.Y L 16 Anakkandung

    Pelajar SMA

    4 An.M P 12 Anakkandung

    Pelajar SD

    3. GENOGRAM

    : Perempuan

  • : Laki-laki: klien

    .. : Serumah

    4. TYPE KELUARGAa. Jenis Type Keluarga : Tipe Tradisional; Nuclear

    family/Keluarga inti, dimana terdiri dari Kepala keluarga, ibudan anak.

    b. Masalah Yang terjadi dg type tersebut : Tidak terjadi masalahpada keluarga Tn. S dengan tipe keluarga ini.

    5. SUKU BANGSAa. Asal Suku Bangsa : Melayub. Tidak ada Budaya Yang bertentangan dengan Kesehatan

    6. AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI KESEHATANPerempuan tidak boleh memotong kuku dan potong rambut padasaat menstruasi.

    7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGAa. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. S dan Ny. Lb. Penghasilan : Rp. 2.000.000,00/bulanc. Upaya lain

    Membuka Toko Sembako dan bertanid. Harta benda yang dimiliki

    - Motor 2 buah- Kulkas

    e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulanRp 1.500.000,00/bulan

    8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGASetiap hari libur keluarga biasanya keluarga jalan-jalan ke pantaiatau tempat lain bersama-sama, dan menonton TV di rumah diwaktu senggang.

    B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

    Keluarga dengan Anak Remaja (families with teenagers)2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan

    kendalanyaKeluarga belum memberikan kebebasan secara penuh danbertanggung jawab kepada anak remajanya, keluarga belummembangun dengan efektif komunikasi terbuka antara orang tuadan anaknya, serta keluarga belum melakukan secara penuhperubahan sistemperan dan peraturan untung tumbuh kembangkeluarga.

    3. Riwayat kesehatan keluarga intia Riwayat kesehatan keluarga saat ini

    Keluarga mengatakan saat ini setiap anggota keluarganyadalam keadaan sehat-sehat saja. Hanya ada beberapa anggotakeluarga yang sering terkena sakit seperti Tn. S yang menderitaHipertensi.

    b Riwayat penyakit keturunanKeluarga mengatakan penyakit keturunan yang ada padaanggota keluarganya yaitu Tekanan darah tinggi / Hipertensiyang dimiliki oleh Tn. S dari keluarga sebelumnya.

    c Riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga

    No Nama BB Umur Keadaankesehatan

    ImunisasiBCG/Polio/DPT/HB/Campak

    Masalahkesehatan

    Tindakanyang telahdilakukan

  • 1 Tn. S 60kg

    40 - Hipertensi Berobat kemantriswasta /Puskesmas

    2 Ny. L 58kg

    38 - - -

    3 An. Y 47kg

    16 Lengkap - -

    4 An. 35kg

    12 Lengkap - -

    d Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkanPuskesmas dan Mantri swasta

    e Riwayat kesehatan keluarga sebelumnyaKeluarga mengatakan pada keluarga sebelumnya tidakmemiliki masalah kesehatan yang serius baik dari pihak Suamimaupun Istri. Hanya pada pihak keluarga Tn. S yangmempunyai riwayat penyakit hipertensi.

    B PENGKAJIAN LINGKUNGAN1. Karakteristik rumah

    a. Luas rumah8 X 12 meter persegi

    b. Type rumahRumah Konvensional

    c. KepemilikanMilik Sendiri

    d. Jumlah dan ratio kamar/ruanganTerdapat 3 buah kamar tidur, 1 ruangan tamu, 1 ruangankeluarga, 1 ruangan dapur, dan 1 ruangan dapur.

    e. Ventilasi/jendelaTerdapat 13 ventilasi dan 10 Jendela yang berada di Rumahkeluarga Tn. S

    f. Pemanfaatan ruanganRuang tamu digunakan untuk apabila ada tamu yangberkunjung,Ruang tengah/ keluarga digunakan keluarga untuk bersantaidan menonton TV,Ruang Dapur digunakan untuk memasak dan makan bersamakeluarga.

    g. Septic tank : Ada, letak dibelakang rumah berjarak 1 meter darirumah

    h. Sumber air minum : air leiding, air hujan, atau air galon.i. Kamar Mandi/ WC : Terdapat 1 buah kamar mandi, dan 1 buah

    Wc.j. Sampah limbah RT : Sampah dibakar dibelakang rumah,

    jaraknya sekitar 6 meter dari rumah.k. Kebersihan lingkungan : Lingkungan didalam maupun

    dilingkungan luar rumah tidak tampak kotor, dan terlihatbersih.

    2. Karakteristik tetangga dan komunitas RWa. Kebiasaan : Di lingkungan RW keluarga Tn. S selalu

    mengadakan kegiatan Gotong royong setiap 1 bulan sekali,serta mengadakan yasinan setiap jumat malam.

    b. Aturan/kesepakatan : Kesepekatan di lingkungan RW tersebutsetiap kepala keluarga atau anggota keluarga yang lainnyaharus mengikuti kegiatan gotong royong dilingkungan tersebut.

    c. Budaya : Budaya yang berada di sekitar lingkungan keluarga

  • Tn. S rata-rata merupakan budaya melayu.3. Mobilitas geogras keluarga : Sejak pertama kali menikah sudah

    tidak tinggal dengan orang tua baik sebelah laki-laki maupunperempuan, dan sudah menetap dipurun. Dan selama ini belumpernah berpindah rumah.

    4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatKeluarga biasa berkumpul di waktu senggang, dan interaksidimasyarakat dilakukan setiap hari karena Tn. S membuka Tokosembako untuk masyarakat disekitarnya.

    5. System pendukung keluargaDisini keluarga memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan berupaKartu Jamkesmas.

    C STRUKTUR KELUARGA1. Pola/cara komunikasi keluarga : Keluarga berkomunikasi secara

    terbuka, menggunakan bahasa melayu, komunikasi secaralangsung didalam rumah, frekuensinya tergantung pertemuansetiap anggota keluarga.

    2. Struktur kekuatan keluarga : Kekuatan keluarga dipegang olehKepala keluarga. Keputusan yang diambil dalam keluargadipegang oleh Tn. S.Model kekuatan atau kekuasaan yang digunakan keluarga dalammembuat keputusan menggunakan musyawarah dan kadang-kadang langsung diambil keputusan oleh kepala keluarga.

    3. Struktur peran ( peran masng masing anggota keluarga ) :Tn S : Sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalammengatur rumah tangga dan bekerja untuk menafkahi setiapanggota keluarganya.Ny L : berperan sebagai ibu rumah tangga didalam rumah, sertamembantu kepala keluarga dalam bekerja.An. Y : Sebagai anak pertama, sekarang sedang Sekolah dibangkukelas 2 SMA.An. M : sebagai anak yang kedua atau bungsu, sekarang sedangsekolah dibangku kelas 6 SD.

    4. Nilai dan norma keluargaNilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikandengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, serta nilaidalam agama yang dianut oleh keluarga.

    D FUNGSI KELUARGA1. Fungsi Afektif

    Keluarga merasakan perasaan saling memiliki setiap anggotakeluarga, serta berusaha mengembangkan sikap salingmenghargai.

    2. Fungsi sosialisasia. Kerukunan hidup dalam keluarga

    Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membinahubungan rumah tangga.

    b. Interaksi dan hubungan dalam keluargaInteraksi dalam keluarga cukup baik, walaupun An. Y tidakterlalu sering berinteraksi dengan anggota keluarga lainnyakarena sering berada diluar rumah.

    c. Anggota keluarga yang dominan dalam mengambil keputusanKeluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan adalahTn. S

    d. Kegiatan keluarga waktu senggangMenonton Tv di rumah, pergi kerumah tetangga, ataubepergian ke tempat wisata.

    e. Partisipasi dalam kegiatan sosialKegiatan gotong royong setiap bulan dan yasinan setiap

  • minggu.3. Fungsi perawatan kesehatan

    Disini keluarga sudah mengetahui masalah kesehatan yang terjadipada salah satu anggota keluarga. Keluarga sudah mengambilkeputusan dalam masalah kesehatan yang terjadi pada Tn. Sdengan pergi ke puskesmas atau mantri untuk mengatasimasalah kesehatannya. Keluarga kurang memperhatikan dalammerawat anggota keluarga yang sakit, apalagi selama anggotakeluarga yang sakit tidak mengganggu aktivitas sehari-harinya.Keluarga sudah baik dalam memilihara lingkungan rumah baikdidalam rumah itu sendiri, maupun disekitar lingkungan luarrumah. Dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatankeluarga lebih memilih pergi ke mantri swasta, meskipun sudahmemiliki kartu Jaminan pelayanan kesehatan. Karena dipuskesmas pelayanan serta hasil pengobatan yang diberikankurang terasa memuaskan oleh keluarga.

    4. Fungsi reproduksia. Perencanaan jumlah anak

    2 orang anak satu laki laki dan satu perempuanb. Akseptor: ya, yang digunakan pil KB lamanya sekitar 3 bulan

    terakhir.c. Keterangan lain : Sebelumnya Ny. L menggunakan

    menggunakan kontrasepsi suntik selama 12 tahun mulai darisetelah kelahiran anak kedua.

    5. Fungsi ekonomia. Upaya pemenuhan sandang pangan : upaya pemenuhan

    kebutuhan sandang pangan dipenuhi oleh Tn. S sebagai kepalakeluarga serta dibantu oleh Ny. L.

    b. Pemanfaatan sumber dimasyarakat : Masyarakat lingkungandan sekitar lainnya sebagai pelanggan dalam membelikebutuhan pokok dan lainnya di Toko keluarga Tn. S.

    E STRESS DAN KOPING KELUARGA1. Stressor jangka pendek

    Keluarga merasa kecewa dengan prestasi anak An. Y yangakhir-akhir ini menurun dari sebelumnya.

    2. Sressor jangka panjangPenyakit hipertensi yang sering kali menganggu produktivitas Tn.S.

    3. Respons keluarga terhadap stressorKeluarga berharap anaknya yang pertama prestasinya kembalimeningkat. Dan keluarga menganggap sudah terbiasa denganpenyakit hipertensi yang dialami Tn. S karena merupakanpenyakit keturunan.

    4. Strategi kopingKeluarga biasanya berdiskusi dalam menghadapi masalah.

    5. Strategi adaptasi disfungsionalTn. S menganggap penyakit hipertensi yang dideritanya adalahpenyakit biasa, karena merupakan keturunan.

    F KEADAAAN GIZI KELUARGAPemenuhan gizi : Pemenuhan gizi keluarga dilakukan oleh Ny. L denganmenyediakan pemenuhan kebutuhan makan 3 kali sehari.Upaya lain : Tidak ada upaya lain yang dilakukan.

    G HARAPAN KELUARGA1. Terhadap masalah kesehatan

    Keluarga mengatakan harapan agar setiap anggota keluarganyaselalu sehat dan tidak pernah menderita sakit yang parah.

    2. Terhadap petugas kesehatan yang adaKeluarga berharap pelayanan kesehatan Puskesmas yang ada

  • didaerahnya agar kualitasnya lebih baik dari sekarang, dan dalampenggunaan pengobatan dengan menggunakan Jamkesmas agarlebih dimudahkan.

  • H PEMERIKSAAN FISIKNo Variabel Nama anggota keluarga

    Tn. S Ny. L An. Y An. M1 Riwayat penyakit

    saat iniHipertensi - - -

    2 Keluhan yangdirasakan

    - - - -

    3 Tanda dan gejala - - - -4 Riwayat penyakit

    sebelumnnyaHipertensi - - -

    5 Tanda tanda vital 135/90mmhgS=36,5RR=21N=95

    120/80 mmhgS=36,5RR=18N=80

    110/80mmhgS=36,5RR=19N=80

    110/75mmhgS=36,5RR=18N=80

    6 Sistemkardiovaskuler

    Inspeksi : Pada bagian dadatidak terdapat lesi, jaringanparut, terlihat iktus kordis di midklavikula iktus kordis ke 5Palpasi : teraba iktus kordis dimid clavikula interkosta ke 5JVP : 6 cmPerkusi :batas jantung interkosta ke 2-5strenum kiri, interkosta 2-3sternum kananAuskultasi : terdengar bunyi S2di intercosta 2 sternum kiri dankanan.Dan terdengar bunyi S1 diintercosta ke-5 di sampingsternum dan mid klavikula kiri.

    - - -

    7 Sistem Respirasi - - - -8 System GI Tract - - - -9 System Persyarafan - - - -10 System

    Muskulokeletal- - - -

    11 Sistem Genetalia - - - -

  • I TIPOLOGI MASALAH KESEHATANNO DAFTAR MASALAH KESEHATAN1 KURANG/TIDAK SEHAT

    -2 ANCAMAN

    Penyakit keturunan Hipertensi Pada Tn. S3 DIFISIT

    Kurang Pengetahuan tentang Tugas dan PerkembanganKeluarga

    J DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGASKELUARGA

    NO KRITERIA PENGKAJIAN1 Mengenal Masalah Keluarga telah mengenal masalah

    kesehatan yang terjadi pada anggotakeluarga yang mempunyai masalahpada kesehatannya.

    Keluarga belum mengetahui tentangtugas perkembangan keluarga saat ini.

    Keluarga belum memilikipengetahuan yang benar tentangpertumbuhan dan perkembanganserta masalah yang biasa terjadi padaanak remaja.

    2 MengambilKeputusan yangtepat

    Keluarga mengambil keputusandengan membawa anggota keluargayang sakit ke Puskesmas atau Mantri.

    Keluarga belum mengambilkeputusan untuk meningkatkanproses keluarga

    Keluarga belum bisa mengambilkeputusan karena kurangnyapengetahuan tentang kondisi saat ini.

    3 Merawat anggotakeluarga yang sakitataupun punyamasalah

    Keluarga belum mampu merawatanggota keluarga yang sakit, karenahanya beranggapan harus merawatanggota keluarga yang sakit apabilaanggota keluarga yang sakit tidak lagimampu melakukan aktivitas denganbaik.

    4 Memodikasilingkungan

    Terkait masalah kesehatan yangterjadi sekarang keluarga belummelakukan modikasi lingkungan,karena dirasakan keluarga tidak perlu.

    Keluarga belum melakukan modikasilingkungan khususnya secarapsikologis, terkait kesiapan untukmeningkatkan proses keluarga.

    5 Memanfaatkansarana kesehatan

    Keluarga telah memanfaatkan fasilitaspelayanan kesehatan, baik berupapergi ke Mantri maupun Puskesmas.

    K DAFTAR MASALAHNO DATA ETIOLOGI PROBLEM

  • 1. Ds :-Keluargamengatakandidalamkeluarganya adayang memilkiriwayat penyakitketurunanberupahipertensi-Keluargamengatakanbahwa Tn. Sseringmengalamihipertensi danapabila gejalanyaberat dibawa ketenagakesehatan.Do:-PenyakitHipertensi Tn. Ssering kambuhkarena keluargahanya melakukanperawatankesehatan padasaat Tn. Ssakitnyamenggangguaktivitasnya.TD= 135/90mmhgS=36,5RR=21N=95

    KetidakmampuanKeluarga dalammerawat anggotakeluarga yang sakit

    KetidakefektifanManajemenRegimenTerapeutikKeluargaPada KeluargaTn.S

    2. Ds :- Kekuatankeluargadipegang olehKepala keluarga.Keputusan yangdiambil dalamkeluargadipegang olehTn. S.- Model kekuatanatau kekuasaanyang digunakankeluarga dalammembuatkeputusanmenggunakanmusyawarah dankadang-kadanglangsung diambilkeputusan oleh

    KesiapanMeningkatkanProses KeluargaPada keluarga Tn.S

  • kepala keluarga.Do:-Saat ini keluargaberada dalamtahapperkembangankeluarga dengananak remaja.- Interaksi dalamkeluarga cukupbaik, walaupunAn. Y tidak terlaluseringberinteraksidengan anggotakeluarga lainnyakarena seringberada diluarrumah.- AnggotaKeluarga yangdominan dalampengambilankeputusanadalah Tn. S

    3. Ds:- Keluarga tidakmengetahuisecara pastimengenaikegiatan anakremajanya.- Keluargamerasa kecewadengan prestasianak An. Y yangakhir-akhir inimenurun darisebelumnya.- Pemenuhan gizikeluargadilakukan olehNy. L denganmenyediakanpemenuhankebutuhanmakan 3 kalisehari. Tidak adaupaya lain yangdilakukan.

    Do:-Saat ini keluargaberada dalamtahapperkembangankeluarga dengan

    Ketidakmampuankeluarga dalammengenal masalah

    DesiensiPengetahuantentang tugasperkembangankeluarga sertapertumbuhan danperkembanganremajaPada KeluargaTn.S

  • anak remaja.- keluarga belummengetahuisecara baikmengenaipertumbuhandanperkembanganpada anakremaja- Interaksi dalamkeluarga cukupbaik, walaupunAn. Y tidak terlaluseringberinteraksidengan anggotakeluarga lainnyakarena seringberada diluarrumah.

    L SKORING1. Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik KeluargaKRITERIA SKOR Hasil PembenaranSIFAT MASALAH (bobot=1)

    o Tidak sehato Ancaman kesehatano Krisis atau keadaan

    sejahtera

    321

    2/3x1=2/3

    -pada Tn Sseringmengalamihipertensi

    KEMUNGKINAN MASALAHDAPAT DIUBAH (bobot=2)

    o Dengan Mudaho Hanya Sebagiano Tidak dapat

    210

    1/2x2=1

    -karenakeluargamengatakanapabila sudahmenggangguaktivitas Tn.Skeluarga barumembawa ketenagakesehatan

    PONTESIAL MASALAHDAPAT DICEGAH (bobot=1)

    o Tinggio Cukupo Rendah

    321

    2/3x1=2/3

    -karenakeluarga sudahmampumengenalmasalah danmampumengambilkeputusantetapi belummampumelakukanperawatan

    MENONJOLNYA MASALAH(bobot= 1)

    1/2x1=

    - Tidak sedangdalam keadaan

  • o Masalah berat, harussegera ditangani

    o Ada masalah, tapi tidakperlu segera ditangani

    o Masalah tidak dirasakan

    2

    1

    0

    yangmembahayakankesehatan Tn. S

    2. Kesiapan Meningkatkan Proses KeluargaKRITERIA SKOR Hasil PembenaranSIFAT MASALAH(bobot= 1)

    o Tidak sehato Ancaman kesehatano Krisis atau keadaan

    sejahtera

    321

    1/3x1=1/3

    -pengambilankeputusan dalamkeluarga biasanyadilakukan oleh Tn.Sdengan

    KEMUNGKINANMASALAH DAPATDIUBAH (bobot=2)

    o Dengan Mudaho Hanya Sebagiano Tidak dapat

    210

    2/2x2=2

    -karena keluargaseperrtinyamempunyaikeinginan untukmembangunhubungankeluarganyamenjadi lebih baik

    PONTENSIAL MASALAHDAPAT DICEGAH(bobot= 1)

    o Tinggio Cukupo Rendah

    321

    2/3x1=2/3

    -keluarga dalamkeadaan baikuntukmeningkatkanproses keluarga

    MENONJOLNYAMASALAH (bobot= 1)

    o Masalah berat, harussegera ditangani

    o Ada masalah, tapi tidakperlu segera ditangani

    o Masalah tidak dirasakan

    2

    1

    0

    1/2x1=1/2

    -keluargaberkeinginan untukmeningkatkanproses keluargamenjadi lebih baik

    3. Desiensi PengetahuanKRITERIA SKOR Hasil PembenaranSIFAT MASALAH (bobot= 1)

    o Tidak sehato Ancaman kesehatano Krisis atau keadaan

    sejahtera

    321

    1/3x1=1/3

    -Keluargaharusditingkatkanpengetahuanuntukmeningkatkantugasperkembangankeluarga

    KEMUNGKINAN MASALAHDAPAT DIUBAH (bobot=2)

    o Dengan Mudaho Hanya Sebagiano Tidak dapat

    210

    2/2x2=2

    -latar belakangpendidikankeluargaadalah SLTPdan SMA

    PONTESIAL MASALAHDAPAT DICEGAH (bobot=1)

    o Tinggi32

    2/3x1=2/3

    -keluarga maudiajak dalambekerjasama(kooperatif)

  • o Cukupo Rendah

    1

    MENONJOLNYA MASALAH(bobot= 1)

    o Masalah berat, harussegera ditangani

    o Ada masalah, tapi tidakperlu segera ditangani

    o Masalah tidak dirasakan

    2

    1

    0

    1/2x1=

    -klien belummengetahuitentang prosesdan tugasperkembangankeluarga saatini.

    M RENCANA TINDAKANNo Diagnosa

    keperawatanTujuan dan

    Kriteria HasilIntervensi

    KeperawatanRasional

    1 Ketidakefektifanmanajemenregimenterapeutikkeluarga b.dkerumitanregimenterapeutik

    Manajemenregimenterapeutikkeluargaefektif dengankreteria hasil:Ds:-klienmengatakansudah bisamenentukankeputusanyangdiambilnya

    -kaji tingkatpengetahuantentangpenyakithipertensi-berikanpenkestentanghipertensi-kaji tingkjatpengetahuansetelah penkes

    -untukmengetahuitingkatpengetahuan-agar keluargalebih mengetahuitentang hipertensi- untukmengetahuitingkatpengetahuansetelah penkes

    2 Kesiapanpeningkatanproses keluargab.d Perubahanfungsi setiapanggotakeluarga sesuaitahapperkembangankeluarga

    Peningkatanproseskeluargadengankreteria hasilkeluargamengetahuiperubahanfungsi setiapanggotakeluargasesuai tahapperkembangan

    -kaji tingkatperkembangankeluarga

    -berikanpenjelasanfungsi dantugas tiapanggotakeluargasesuai dengantahapperkembangan

    -untukmengetahuitingkatperkembangan-agar keluargamengetahui fungsidan tugas tiapanggota keluargasesuai dengantahapperkembangannya

    3 Desiensipengetahuanb.d KurangterpajannyaInformasimengenaipertumbuhandanperkembanganbio-psiko-sosial

    Pengetahuankeluargameningkatdengankreteria hasil:-keluarga lebihmengetahuidanmemahamimengenai

    -kaji tingkatpengetahuankeluargamengenaipertumbuhandanperkembanganbio-psiko-sosial padaanak remaja

    - mengetahuiseberapa jauhpengetahuankeluargamengenaimasalah tersebut

  • pada anakremaja sertamasalahnya

    pertumbuhandanperkembanganbio-psiko-sosial padaanak remajasertamasalahnya-

    sertamasalahnya-berikanpenkestentang tugasperkembanganpsikososialpada keluarga-kaji tingkatpengetahuansetelahdilakukanpenkes

    -

    -agar keluargamengetahuitentangperkembanganpsikososial remaja

    -untukmengetahuiseberapa jauhpengetahuankeluarga setelahdilakukan penkes

    BAB IIIPENUTUP

    A. KesimpulanPada saat anak beranjak usia menjadi tigabelas tahun, maka

    disinilah dimulainya perkembangan keluarga pada tahap yangke-lima, yaitu tahap perkembangan keluarga dengan anak usiaremaja. Pada tahap perkembangan ini, keluarga mempunyaibeberapa tugas perkembangan yang harus dikerjakan, dan apabilabeberapa tugas perkembangan keluarga ini tidak diselesaikan makatentu saja akan mengakibatkan terganggunya perkembangankeluarga pada tahap ini, baik untuk keluarga secara utuh maupunkepada setiap-setiap individu di keluarga, terutama pada anakremajanya. Adapun tugas perkembangan tersebut meliputi;memberikan kebebasan tanggung jawab yang seimbang kepadaremaja, mempertahankan komunikasi terbuka didalam keluarga,membina hubungan intim, serta melakukan perubahan proses perandidalam keluarga terkait dengan perkembangan keluarga pada saatini.

    Dari asuhan keperawatan kasus yang kami lakukan pengkajian,disini kami menemukan beberapa data maupun masalah yangberhubungan dengan perkembangan keluarga dengan anak usiaremaja, seperti disini kami menemukan bahwa orangtua masihmemakai pengambilan keputusan sepihak tanpa mengajak anakremajanya untuk mendiskusikan apa yang ada dipikirannya. Disinijuga tampak bahwa keluarga belum mengetahui mengenai tugas danperkembangan keluarga yang pada saat ini berada pada tahapperkembangan keluarga denagan anak usia remaja. Pada keluargaini juga ditemukan penyakit yang berkaitan dengan masalahkesehatan didalam keluarga pada tahap perkembangan anak usiaremaja serta tugas dan peran perawat didalamnya. Dari sini kamimencoba untuk menyusun diagnosis keperawatan yang tepat sertamerencanakan intervensi yang akan dilakukan nanti untuk mengatasimasalah yang terjadi serta meningkatkan keluarga dalammenyelesaikan tugas dan tahap perkembangan keluarga saat ini.

    Peran perawat pada tahap ini adalah mengarahkan keluargapada peningkatan dan pencegahan penyakit. Penyuluhan tentang

  • Diposkan oleh Edy Novriadi di 21.44

    Label: Keperawatan Keluarga

    penyakit kardiovaskuler pada usia lanjut, penyuluhan tentangobat-obatan terlarang, minuman keras, seks, pencegahan kecelakaanpada remaja, serta membantu terciptanya komunikasi yang lebihefektif antara orang tua dengan anak remajanya.

    B. Saran1. Keluarga

    Kepada setiap keluarga diharapkan untuk mengetahui danmemahami tahap perkembangan keluarga dengan anak usiaremaja, memahami tugas-tugas perkembangan keluarga padatahap ini, permasalahan-permasalahan yang biasa terjadi padatahap ini, peran dan tanggung jawab orang tua, dan dapatmemenuhi lima tugas perawatan keluarganya. Serta dapatmenyelesaikan dan mencapai tujuan tahap perkembnagankeluarga dengan anak usia remaja.

    2. PerawatUntuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti

    tentang konsep dan asuhan keperawatan keluarga dengan anakremaja agar dapat menerapkan dan memberikan pelayanan yangefektif kepada anak dan keluarga yang mungkin mengalamimasalah yang ditimbulkan oleh kebutuhan akan tugas danperkembangan keluarga dengan anak usia remaja ini.

    3. PuskesmasPuskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang palingsering dijadikan tempat oleh masyarakat khususnya keluarga dalammembawa anggota keluarganya yang sakit, diharapkan untuk lebihmemahami dan memandang setiap individu adalah bagian dari keluargayang mempunyai tahap perkembangan keluarga tersendiri. Dan dapat lebihditekankan dalam pemberian pelayanan dan pendidikan kesehatandirumah, karena dirumah ada keluarga dimana tempat individu beradapaling sering, sehingga pemberian pelayanan kesehatan akan menjadi lebihbaik dan efektif

    DAFTAR PUSTAKAFriedman Marilyn. 1998.Keperawatan Keluarga.EGC:JakartaPerry & potter .2005.Fundamental of nursing.EGC:JakartaRahmad hidayat,Dede.2009.Ilmu perilaku manusia.CV Trans InfoMedia:JakartaSuprajitno.2004. Asuhan keperawatan keluarga.EGC:JakartaHurlock B Elizabeth.1980.PsikologiPerkembangan.Erlangga:JakartaMubarak Wahit Iqbal.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas.SalimbaMedika:Jakarta

    DAFTAR PUSTAKAFriedman Marilyn. 1998.Keperawatan Keluarga.EGC:JakartaPerry & potter .2005.Fundamental of nursing.EGC:JakartaRahmad hidayat,Dede.2009.Ilmu perilaku manusia.CV Trans InfoMedia:JakartaSuprajitno.2004. Asuhan keperawatan keluarga.EGC:JakartaHurlock B Elizabeth.1980.PsikologiPerkembangan.Erlangga:JakartaMubarak Wahit Iqbal.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas.SalimbaMedika:Jakarta

    Rekomendasikan ini di Google

    Tidak ada komentar:

  • Posting Lebih Baru Posting LamaBerandaLangganan: Poskan Komentar (Atom)

    Beri komentar sebagai: Select prole...

    PublikasikanPublikasikan PratinjauPratinjau

    Poskan Komentar

    Free Music at divine-music.info

    Nelly

    Template Simple. Gambar template oleh luoman. Diberdayakan oleh Blogger.