Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu Nym s - Copy

Embed Size (px)

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp Md M KHUSUSNYA Ibu Nym S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : POST CVA INFARK

A. PENGKAJIAN I. Data Umum a. Identitas Kepala Keluarga 1. Nama 2. Umur 4. Pekerjaan 5. Pendidikan 7. Alamat 8. Kondisi : Bp Md M : 60 Tahun : Buruh : (Tidak Sekolah) : Br. Antugan Blahbatuh : Sehat

3. Jenis kelamin : laki-laki

6. Suku/ Bangsa : Bali/Indonesia

b. Komposisi Keluarga : Nama Ibu Nym S Bp Md S Ibu Wy W Nym W Kt S An Luh E An Kd D Umur 60 35 33 33 32 12 4 Th Th Th Th Th Th Th Sex P L P L L P L Hubungan Dengan KK Istri Anak Menantu Anak Anak Cucu Cucu Pendidikan SMA SMP SMA SMA SD Keterangan Sakit Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

c. Genogram :

Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Tinggal serumah : Pasien : Meninggal : Meninggal

d. Tipe Keluarga

Keluarga Bp Md M termasuk tipe keluarga besar ( extended family ) yang terdiri dari ayah ibu, anak kandung, dan cucu ( lebih dari satu generasi hidup dalam satu rumah ). e. Suku Keluarga Bp Md M merupakan suku Bali, dan mereka tidak percaya lagi dengan mitos-mitos yang ada di masyarakat serta tidak ada tindakan keperawatan yang bertentangan dengan kebudayaan mereka. f. Agama Bp Md M dan keluarganya menganut agama Hindu dan biasa sembahyang tiap hari dan hari-hari tertentu (Purnama, Tilem, Galungan, Kuningan) g. Status Sosial Ekonomi Keluarga Ekonomi keluarga Bp Md M dipenuhi oleh anaknya yang ketiga anaknya saling bahu membahu yaitu Bp Md S yg bekerja sebagai karyawan swasta, Nym W yang bekerja sebagai karyawan SPBU, dan Kt S yang bekerja sebagai karyawan swasta, dengan penghasilan yang cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari (+ . Bp Md M dan keluarga tidak mempunyai tabungan khusus untuk kesehatan. h. Aktivitas Rekreasi Keluarga Kegiatan yang dilakukan untuk menghibur diri adalah bercanda dengan cucu-cucunya. Bp Md M dan keluarga juga menonton tv dirumah, dan sering ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan warga setempat. II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini Tahap perkembangan keluarga Bp Md M saat ini termasuk orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan,pensiun) 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Keluarga Bp Md M telah melewati semua tugas perkembangan keluarga. 3. Riwayat keluarga inti

Bp Md M dan Ibu Nym S, menikah 36 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh kedua orang tua masing-masing. Ibu Nym S merupakan pilihan sendiri dan tidak dijodohkan. Dikeluarga hanya Ibu Nym S yang mengalami masalah kesehatan. Adapun keluhan Ibu Nym S saat ini yaitu, anggota gerak kiri masih terasa lemas, kaki kiri sudah bisa diangkat dan berjalan masih menggunakan tongkat, sedangkan tangan kanan belum bisa diangkat dan dikepalkan. Bp Md M dan Ibu Nym S juga mengatakan ia hanya tahu nama penyakitnya tetapi tidak tahu penyebab dan proses penyakitnya serta bagaimana penanganannya, begitu juga dengan pihak keluarga. 4. Riwayat Keluarga Sebelumnya Riwayat orang tua Bp Md M tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, pemabuk dan penjudi. Ibu dari Bp Md M meninggal karena Tumor di perut, sedangkan orang tua laki-laki (bapak) dari Bp Md M tinggal bersama adik bungsu Bp Md M dan tinggal tidak jauh dari rumah Bp Md M. Orang tua Ibu Nym S sudah meninggal karena sakit tetapi tidak tahu apa penyakitnya. Saudara ibu Nym S yaitu kakak tertua meninggal karena hipertensi/stroke, sedangkan adiknya yang paling bungsu meninggal karena borok pada leher.

III. LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah Keluarga mengatakan rumah yang ditempati adalah miliknya sendiri, rumah Bp Md M terdiri dari teras depan, 3 kamar tidur, 1 ruang dapur terpisah, dan 1 wc terpisah dengan tipe leher angsa. Lantai rumah terbuat dari keramik dengan keadaan cukup bersih, perabotan kurang tertata dengan rapi, halaman/pekarangan rumah sedikit becek dan licin (berlumut) karena hujan, penerangan cukup, ventilasi cukup.

Luas rumah Bp Md M adalah Panjang 7 meter dan lebar 5 meter. Sumber air menggunakan PDAM yang dipergunakan untuk air minum, mandi dan mencuci, kadang-kadang Bp Md M mandi di sungai. Keluarga Bp Md M biasa membuang sampah di tempat pembuangan sampah yang berada tidak jauh dari rumahnya. Denah Rumah

5

2

2

1

2

4

3

Keterangan : 1. Teras 2. Kamar 3. Dapur 4. Kamar mandi 5. Sanggah

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW Keluarg Bp Md M tinggal dilingkungan yang cukup padat. Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal Bp Md M adalah penduduk asli dengan beragam profesi (Pegawai Negri, swasta, petani dan buruh). Interaksi antar warga banyak dilakukan siang dan sore hari. Antar tetangga berinteraksi dengan baik. 3. Mobilitas Geografi Keluarga Keluarga Bp Md M sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak 60 tahun yang lalu hingga sekarang. Rumah Bp Md M berada 10 meter dari jalan raya. 4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat Keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan masyarakat, dengan tetangga dilingkungannya tampak berinteraksi dengan baik. Dan keluarga ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat sekitarnya seperti kegiatan keagamaan (tedun banjar) gotong-royong dan sebagainya. 5. Sistem Pendukung Keluarga Didalam tempat tinggal Bp Md M terdiri dari 1 istri, 3 anak kandung, 1 menantu, dan 2 cucu. Didalam keluarga Bp Md M hanya Ibu Nym S sendiri yang sedang dalam keadaan tidak sehat (sakit). III. STRUKTUR KELUARGA a. Pola Komunikasi Keluarga Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya dilakukan semacam musyawarah kecil sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan terbuka, Segala sesuatunya diputuskan bersama tetapi yang paling memegang peranan dalam pengambilan keputusan adalah anak kedua Bp Md M yaitu Bp Md S.

b. Struktur Kekuatan Keluarga Keluarga Bp Md M saling mendukung satu dengan lainnya, respon keluarga bila ada keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama. Bila ada anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat dan mendapatkan perawatan semampu keluarga sampai membaik. c. Struktur Peran Bp Md M didalam tempat tinggalnya berperan sebagai kepala keluarga, sebelumnya bekerja sebagai buruh. Saat ini Bp Md M tidak bekerja karena mengurus istrinya yang sakit dan mengasuh cucu, tetapi yang berperan dalam mengambil keputusan dalam keluarga adalah anak ke 2 (Bp Md S). Ibu Nym S berperan sebagai ibu rumah tangga. Sebelum sakit Ibu Nym S bekerja sebagai buruh, karena sakit ibu Nym S tidak bisa bekerja dan berperan sebagai ibu rumah tangga. Bp Md S, Nym W dan Kt S berperan sebagai anak dari Bp Md M, serta berperan sebagai ujung tombak keluarga dalam hal pencarian nafkah (Bp Md S bekerja sebagai karyawan swasta, Nym W bekerja sebagai karyawan di SPBU, sedangkan Kt S bekerja sebagai karyawan swasta). Bp Md S juga berperan sebagai bapak dari kedua anaknya yaitu Luh E dan Kd D. d. Nilai Dan Norma Budaya Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai agama Hindu yang mereka anut, serta nilai dan norma masyarakat sekitarnya. IV. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Afektif Keluarga cukup rukun, Bp Md M dan Ibu R tampak sangat memperhatikan anggota keluarganya, dan tampak sering bercanda dengan cucunya. 2. Fungsi Sosialisasi Fungsi sosialisasi dalam keluarga Bp Md M berjalan dengan baik, Bp Md M dan keluarga sering mengikuti kegiatan di lingkungan dan di banjar

setempat. Bp Md M juga merupakan orang yang senang mengobrol dengan tetangga-tetangganya. 3. Fungsi Perawatan Keluarga a. Keyakinan nilai dan prilaku keluarga Keluarga mengatakan kesehatan adalah hal yang penting dan sangat perlu dijaga dan dipertahankan. Apabila ada anggota keluarga yang sakit biasanya diajak berobat ke petugas kesehatan terdekat atau Puskesmas. b. Definisi keluarga tentang sehat-sakit Keluarga mengatakan sehat adalah bila tidak sakit, sakit adalah apabila terkena penyakit dan lemah kondisinya. Saat ditanya tentang Stroke keluarga mengatakan kurang mengetahui dan faham tentang pengertian, penyebab, factor resiko stroke, cara pencegahan serangan berulang, diet yang harus ditaati. c. Status kesehatan dan kerentanan sakit yang dirasakan oleh keluarga Menurut keluarga, anggota keluarga yang lain tidak ada yang menderita sakit kronis kecuali Ibu Nym S yang menderita post CVA Infark. Saat kunjungan keluarga, Ibu Nym S mengatakan tidak pernah kontrol ke puskesmas/rumah sakit, Ibu Nym S biasa kontrol ke petugas kesehatan terdekat (Perawat). d. Praktek diet keluarga Keluarga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pantang terhadap makanan tertentu termasuk Ibu Nym S, biasa minum kopi 2-3 gelas/hari tapi setelah tahu dirinya menderita Stroke (post CVA Infark) dan salah satu pengobatannya dengan diet, maka Ibu Nym S mau mentaati diet yang dianjurkan. Yaitu mengurangi garam, daging dan tidak mengkonsumsi kopi lagi.

e. Kebuasaan istirahat dan tidur Keluarga mengatakan, Ibu Nym S biasa tidur malam jam 21.00 wita dan bangun pagi jam 06.00 wita dan tidak biasa tidur siang. f. Latihan dan rekreasi Keluarga mengatakan tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk rekreasi. Waktu luang digunakan untuk nonton tv dan bercengkrama dengan cucu. Olah raga tidak pernah dilakukan dan hanya melakukan pekerjaan yang ada dirumah saja. g. Kebiasaan penggunaan obat-obatan Keluarga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menggunakan obat-obat terlarang dan minum-minuman keras. Ibu Nym S minum obat sesuai yang diberikan oleh petugas kesehatan (perawat). h. Perawatan diri Keluarga mengatakan anggota keluarga sudah dapat merawat diri dengan baik seperti mandi 2x/hari, keramas 1 mg sekali. Ibu Nym S mengatakan biasa mandi 1x/hari karena kadaannya, ganti baju 2 hari sekali, keramas 1 minggu sekali, pasien tidak biasa gosok gigi, hanya berkumur-kumur saja. i. Pemeriksaan kesehatan secara teratur Keluarga mengatakan bila ada anggota keluarga yang sakit selalu dibawa ke petugas kesehatan terdekat (perawat), begitu pula dengan Ibu Nym S selalu diperiksakan ke petugas kesehatan (perawat) terdekat.

j. Riwayat kesehatan keluarga Ibu Nym S mengatakan bahwa dikeluarganya ada yang menderita Tekanan darah tinggi yaitu kakak tertua Ibu Nym S yang meninggal karena Hipertensi (Stroke). Sedangkan orang tua Ibu Nym S (bapaknya) meninggal karena sakit tetapi tidak tahu apa sakitnya. Ibu Nym S mengalami Stroke sejak 1 tahun yang lalu, dan sempat opname selama 1 bulan di Rumah Sakit Sanglah V. STRESS DAN KOPING KELUARGA 1. Stresor Jangka Pendek dan jangka panjang serta kekuatan keluarga Yang menjadi stresor jangka pendek adalah jika terdapat anggota keluarga yang tiba-tiba sakit. Sedangkan penyakit yang diderita Ibu Md M merupakan stresor jangka panjang, karena sudah 1 tahun Ibu Md M menderita penyakit Stroke tersebut. 2. Respon terhadap stressor Jika tidak mampu menangani sendiri maka keluarga membawa permasalahan kesehatan tersebut ke PUSKESMAS terdekat (PUSKESMAS Blahbatuh 2). 3. Strategi koping Yang Digunakan Keluarga lebih memilih berdiskusi dalam memecahkan masalah, dan sudah menjadi suatu pola koping dalam keluarga tersebut. 4. Strategi Adaptasi Disfungsional Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi masalah secara maladaptive.

VI.

PEMERIKSAAN FISIK Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan tgl 27 Agustus 2011 :

ASPEK Tensi (mmHg) TB dan BB Suhu (oC) Nadi (x/mnt) Rambut Kepala

Bp Md M130/90

Ibu Nym S170/110

Bp Md S130/70

Ibu Wy W110/70

Nym W120/80

Kt S120/90

An Luh E-

An Kd D-

160cm/ 46kg 36,60

155cm/ 60kg 360

167cm/ 60kg 36,20

158cm/ 54kg 360

165cm/ 65kg 360

170cm/ 64kg 36,40

cm/ 35kg

Cm/14 kg 360

360

80

88

78

80

80

84

98

100

Rambur lurus, hitam dan tampak uban, kebersiha n cukup

Rambut lurus panjang, dan tampak uban, kebersiha n cukup Penglihat an cukup baik, sclera tidak ikterik. Pendenga ran cukup baik. Mukosa mulut merah muda, gigi tidak lengkap. Penciuma n baik, tidak terdapat polip. Tidak ada

Rambut lurus, hitam, kebersiha n cukup, tidak teraba benjolan Penglihat an baik, sclera tidak ikterik. Pendenga ran baik. Mukosa mulut merah muda, gigi lengkap. Penciuma n baik, tidak terdapat polip. Tidak ada keluhan dalam

Rambut bergelom bang, hitam, kebersiha n cukup, tidak teraba benjolan Penglihat an baik, sclera tidak ikterik. Pendenga ran baik. Mukosa mulut merah muda, gigi lengkap. Penciuma n baik, tidak terdapat polip. Tidak ada keluhan dalam

Rambut lurus, hitam, kebersih an cukup, tidak teraba benjolan Pengliha tan baik, sclera tidak ikterik. Pendeng aran baik. Mukosa mulut merah muda, gigi lengkap. Pencium an baik, tidak terdapat polip. Tidak ada

Mata, Telinga, Mulut, Hidung, Tenggoro kan

Penglihat an baik, sclera tidak ikterik. Pendenga ran cukup baik. Mukosa mulut merah muda, gigi tidak lengkap. Penciuma n baik, tidak terdapat polip. Tidak ada keluhan

Rambut lurus, hitam, kebersih an cukup, tidak teraba benjola n Penglih atan baik, sclera tidak ikterik. Penden garan baik. Mukosa mulut merah muda, gigi lengkap. Penciu man baik, tidak terdapat polip.

Rambut lurus, panjang hitam, kebersiha n cukup, tidak teraba benjolan Penglihat an baik, sclera tidak ikterik. Pendeng aran baik. Mukosa mulut merah muda, gigi lengkap. Pencium an baik, tidak terdapat polip. Tidak ada

Rambu t lurus, hitam, kebersi han cukup, tidak teraba benjola n Pengli hatan, penden garan baik, mukos a mulut merah muda, tidak terdapa t polip, penciu man baik. Tidak ada keluha n dalam

dalam menelan.

keluhan dalam menelan. Tidak ada pembesar an kelenjar thyroid dan kelenjar jugularis

menelan.

menelan.

keluhan dalam menelan . Bentuk simetris, tidak ada pembesa ran kelenjar thyroid dan kelenjar jugularis

Leher

Bentuk simetris, tidak ada pembesar an kelenjar thyroid dan kelenjar jugularis

Bentuk simetris, tidak ada pembesar an kelenjar thyroid dan kelenjar jugularis

Tidak ada pembesar an kelenjar thyroid dan kelenjar jugularis

Tidak ada keluhan dalam menelan Tidak ada pembes aran kelenjar thyroid dan kelenjar jugulari s

keluhan dalam menelan. Bentuk simetris, tidak ada pembesar an kelenjar thyroid dan kelenjar jugularis

menela n

Thorax

Bentuk simetris, pergeraka n regular 18x/mnt, terdapat whezing

Bentuk simetris, pergeraka n regular 18x/mnt, tidak terdapat whezing

Bentuk simetris, pergeraka n regular 20x/mnt,

Bentuk simetris, pergeraka n regular 18x/mnt, tidak terdapat whezing

Bentuk simetris, pergerak an regular 20x/mnt, tidak terdapat whezing

Bentuk simetris, pergera kan regular 20x/mnt , tidak terdapat wheezin g, ronchi Tidak ada pembek akan hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjola n, bising usus positif, tidak ada nyeri tekan Tidak ada kelainan pergera kan, kekakuan sendi, kekuata n otot 5,

Bentuk simetris, pergerak an regular 22x/mnt, tidak terdapat whezing

Abdomen

Tidak ada pembekak an hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, tidak ada nyeri tekan, sedikit buncit Tidak ada kelainan pergeraka n, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif

Tidak ada pembekak an hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, tidak ada nyeri tekan

Tidak ada pembekak an hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, tidak ada nyeri tekan

Tidak ada pembekak an hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, tidak ada nyeri tekan

Tidak ada pembek akan hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan , bising usus positif, tidak ada nyeri tekan Tidak ada kelainan pergerak an, kekakuan sendi, kekuata n otot 5, ROM

Tidak ada pembeka kan hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjolan, bising usus positif, tidak ada nyeri tekan Tidak ada kelainan pergerak an, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM

Extremita s atas dan bawah, persendian

Kaki kiri dapat digerakkan , berjalan menggun akan tongkat, reflex patella

Tidak ada kelainan pergeraka n, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif

Tidak ada kelainan pergeraka n, kekakuan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif

Bentuk simetri s, tidak ada pembe saran kelenja r thyroid dan kelenja r jugular is Bentuk simetri s, pergera kan regular 24x/m nt, tidak terdapa t whezin g Tidak ada pembe kakan hepar, ginjal, limpa, tidak teraba benjola n, bising usus positif, tidak ada nyeri tekan Tidak ada kelaina n pergera kan, kekaku -an sendi, kekuat

Sistem genetalia

Tidak diperiksa

(+), babinski (+), kekuatan otot 4, tangan kiri dapat digerakkan sebagian, jari tangan tidak dapat dikepalkan, kekuatan otot 3, ROM pasif Tidak diperiksa

aktif

ROM aktif

aktif

an otot 5, ROM aktif

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

Tidak diperik sa

VII.

HARAPAN KELUARGA Keluarga berharap petugas dapat membantu mengurangi masalah kesehatan yang terjadi pada Ibu Nym S dan berharap penyakit Ibu Nym S bisa sembuh dan anggota keluarga yang lain tidak mendapatkan masalah kesehatan

ANALISA DATA No 1 DS : Data Diagnosa Keperawatan Resiko cedera pada keluarga Bp Md M khususnya Ibu Nym S berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan post CVA Infark

- Ibu Nym S mengatakan anggota gerak kiri masih terasa lemas, kaki kiri sudah bisa diangkat dan berjalan masih menggunakan tongkat, sedangkan tangan kanan belum bisa diangkat dan dikepalkan DO ; Berjalan menggunakan tongkat Reflex patella (+) Reflex babinski (+) Tampak tangan kiri tidak bisa diangkat dan dikepalkan. - Kekuatan otot tangan 5/3, kaki 5/4

- ROM pasif 2 - Halaman rumah licin Ds : - Bp Md M, Ibu Nym S dan keluarga mengatakan tahu penyakitnya Stroke tetapi tidak tahu penyebabnya, faktor resiko, diet penyakit stroke dan cara pencegahan serangan berulang Kurang pengetahuan pada keluarga Bp Md M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dengan Post CVA Infark

PENAPISAN MASALAH 1. Resiko cedera pada keluarga Bp Md M khususnya Ibu Nym S berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan post CVA Infark KRITERIA Sifat masalah : Resiko NILAI 2/3x1 SKOR 2/3 PEMBENARAN Anggota gerak kiri lemas, berjalan menggunakan tongkat, tangan kiri tidak bisa diangkat dan dikepalkan, halaman rumah licin akan memungkinkan mengalami cedera Harapan keluarga terhadap kesembuhan tinggi tetapi kondisi kelemahan anggota gerak kiri yang dialami Ibu Nym S dapat disebabkan karena kurangnya latihan-latihan gerak. Keluarga memilki keinginan untuk mengenal dan mengetahui lebih jauh tentang penyebab, akibat dan perawatan sehingga perlu memberikan informasi tentang perawatan post CVA infark Keluarga menganggap bahwa hal-hal yang dapat menimbulkan resiko cedera dapat diatasi secara perlahan-lahan

Kemungkinan masalah untuk diubah : Sebagian

1/2x2

1

Potensi masalah dapat dicegah: Cukup

2/3x1

2/3

Menonjolnya masalah : masalah ada tapi tidak perlu segera ditangani TOTAL SKOR

1/2x1

1/2

2 5/6

2. Kurang pengetahuan pada keluarga Bp Md M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dengan Post CVA Infark KRITERIA Sifat masalah : Aktual NILAI 3/3x1 SKOR 1 PEMBENARAN Keluarga tidak mengetahui apa itu Stroke, penyebab, factor resiko, cara pencegahan terjadinya strok berulang serta diet yang harus ditaati Keluarga menganggap bahwa pengetahuan tentang Stroke bukan merupakan hal yang penting Keluarga tidak mengetahui pentingnya pengetahuan tentang stroke

Kemungkinan masalah untuk diubah : Sebagian

1/2x2

1

Potensi masalah dapat dicegah: Cukup

2/3x1

2/3

Menonjolnya masalah : masalah ada tetapi tidak perlu segera diatasi TOTAL SKOR

1/2x1

1/2

Keluarga menganggap bahwa kurangnya pengetahuan merupakan hal yang biasa karena pendidikan keluarga kurang mendukung

3 1/6

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Kurang pengetahuan pada keluarga Bp Md M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dengan Post CVA Infark 2. Resiko cedera pada keluarga Bp Md M khususnya Ibu Nym S berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan post CVA Infark

B. PERENCANAAN Rencana asuhan keperawatan keluarga Bp Md M khususnya Ibu Nym S : DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Kurang TUJUAN KRIT ERIA EVAL UASI STANDAR EVALUASI RENCANA INTERVENSI

Tujuan umum : Setelah dilakukan pengetahuan pada kunjungan rumah keluarga Bp Md selama 2 minggu pengetahuan M berhubungan keluarga tentang dengan Stroke meningkat ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dengan Post CVA Infark Tujuan khusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 x 45 menit, keluarga mampu : 1. Mengenal masalah Respon verbal Kaji pengetahuan keluarga tentang hal-hal yang berhubungan dengan Stroke

a. Menyebut Reskan pon secara verbal sederhana pengertian Stroke

Penyakit Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA ( Cerebro Vaskular Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan -

Jelaskan dan diskusikan dengan keluarga pengertian Stroke dengan menggunakan lembar balik dan pamphlet Berikan

oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.

rinforcement positif pada keluarga

b. Menyebut Reskan pon penyeverbal bab StrokePenyebab stroke antara lain: 1. Trombosis ( bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak ) 2. Embolisme cerebral ( bekuan darah atau material lain ) 3. Iskemia ( Penurunan aliran darah ke area otak) (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)

Motivasi keluar ga untuk mengidentifika si penyebab Stroke yang terjadi pada Ibu Nym S Berikan renforcement yang positif pada keluarga.

c. Menyebut Reskan factor pon resiko verbal StrokeFaktor Resiko Stroke a. Hipertensi b. Penyakit kardiovask uler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif,

Jelaskan dan diskusikan factor resiko Stroke Berikan renforcement positif pada keluarga atas jawaban yang benar mengenai factor resiko

c. d.

e.

f.

g.

h.

i.

fibrilasi atrium, penyakit jantung kongestif Kolesterol tinggi Obesitas Peningkat an hematokrit ( resiko infark serebral) Diabetes Melitus ( berkaitan dengan aterogenes is terakselerasi) Kontrasep asi oral( khus usnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar estrogen tinggi) Penyalahgunaan obat ( kokain) Konsumsi alkohol -

stroke

2. Mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya serangan berulang

Respon verbal

- Mentaati diet yang dianjurkan - Memeriksakan anggota keluarga yang sakit secara rutin ke pelayanan kesehatan terdekat -

Motivasi dan berikan kesempatan pada keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat Berikan reinforcement positif atas keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan Stroke

3. Merawat Anggota Keluarga

Psiko motor

Keluarga bisa mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan Stroke

-

Jelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga dengan stroke Berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga dalam menyebutkan cara-cara merawat anggota keluarga dengan stroke

4. Mampu mempertahan kan dan meningkatkan status kesehatan)

Psiko motor

Keluarga dapat mengawasi Ibu Nym S agar terhindar dari hal-hal yang dapat menimbulkan komplikasi (serangan berulang) Keluarga bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada di dekat lingkungan keluarga

Motivasi keluarga untuk meningkatkan kesadaran Ibu Nym S untuk menghindari halhal yang dapat menimbulkan komplikasi

5. Memanfaat kan Fasilitas Kesehatan Verbal

- Jelaskan mengenai pentingnya datang ke Puskesmas - Berikan reinforcement yang positif atas keinginan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan

(puskesmas).

2. Resiko cedera pada keluarga Bp Md M khususnya Ibu Nym S berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan post CVA Infark

Tujuan Umum : Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 2 minggu, tidak terjadi resiko cedera pada Ibu Nym S

Tujuan khusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 4x45 menit, keluarga mampu :

1. Mengenal halhal yang dapat menimbulkan cedera

Verbal

- Diskusikan dengan keluarga tentang hal-hal yang dapat menimbulkan cedera pada Ibu Hal-hal yang Nym S memungkinkan - Beri pujian atas terjadinya keputusan yang cedera pada diambil keluarga Ibu Nym M yaitu : - Adanya kelemahan salah satu anggota gerak tubuh - Lingkungan yang licin

2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya resiko cedera

Verbal

- Anjurkan pada keluarga untuk membersihkan lingkungan yang licin Mempraktekka - Diskusikan pada keluarga tentang n/ melakukan latihan untuk dengan benar memperkuat cara-cara untuk otot-otot yang memperkuat mengalami otot-otot yang mengalami kelemahan yaitu dengan latihan ROM kelemahan pada

diantaranya :

Ibu Nym M

- Gerakan tangan : flexi, Extensi, Supinasi, Pronasi, Abduksi, Adduksi, Oposisi - Gerakan kaki : Flexi, Extensi, Abduksi, Adduksi, Dorsal Flexi, Plantar flexi

-

Ajarkan kembali ROM pada keluarga terutama Ibu Nym S

3. Keluarga mampu merawat/melatih kembali latihan ROM

Psiko motor

4. Memodifikasi lingkungan dalam pencegahan terjadinya resiko cedera

Memodifikasi lingkungan ; a. Taruhlah barangbarang yang memang seringkali diperlukan berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu b. Perhatikan kualitas penerangan di rumah.

Psiko motor

Jelaskan dan diskusikan dengan pihak keluarga mengenai halhal yang bisa dilakukan untuk memodifikasi lingkungan guna menghindari terjadinya cedera.

-

Berikan renforcement yang positif atas tanggapan baik dan kemampuan

c. Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas. d. Singkirkan barangbarang yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang biasa untuk melintas. e. Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah, menghindari tersandung. f. Pasang pegangan tangan ditempat yang di perlukan seperti misalnya di kamar mandi. Memberi penyuluhan tentang manfaat fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengatasi kelemahan otot-otot yaitu fasilitas fisiotherapi

keluarga dalam menyebutkan cara-cara memodifikasi lingkungan.

-

5. Keluargamampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi

Motivasi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan fisiotherapi Berikan reinforcement yang positif atas keinginan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan (fisiotherapi).

-

Verbal

kelemahan otot yang dialami Ibu Nym M

C. PELAKSANAAN DAN EVALUASI Catatan perkembangan asuhan keperawatan keluarga Bp Wy P TANG GAL NO DX 1.1 IMPLEMENTASI Mengkaji pengetahuan keluarga tentang hal-hal yang berhubungan dengan Stroke Menjelaskan dan mendiskusikan dengan keluarga pengertian, penyebab, factor resiko stroke, hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya serangan berulang, diet yang harus ditaati dengan menggunakan lembar balik dan pamphlet Meminta keluarga untuk menjelaskan kembali materi yang diberikan Memberikan rinforcement positif pada keluarga EVALUASI Subyektif : Keluarga Bp Md M mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan yaitu tentang pengertian, penyebab, factor resiko stroke, hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya serangan berulang, serta diet yang harus ditaati. PAR AF

-

Obyektif : Keluarga tampak menyimak penjelasan dengan baik Keluarga berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

-

Analysis : TUK 1 tercapai sesuai rencana Planning : Evaluasi kembali TUK 1 tentang pengertian, penyebab, factor resiko, diet, hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya serangan berulang. Lanjutkan TUK 2 tentang mengambilan keputusan keluarga

bagaimana cara agar tidak terjadi serangan berulang. Subyektif : 1.2 Menjelaskan cara pencegahan terjadinya serangan berulang Memotivasi keluarga untuk memutuskan merawat Ibu Nym S Memberikan pujian atas keinginan keluarga dalam memutuskan merawat Ibu Nym S Keluarga mengerti tentang penjelasan yang diberikan Keluarga mengatakan bahwa hal-hal yang dapat menyebabkan adanya serangan berulang yaitu : Tidak mentaati diet Tidak pernah kontrol ke tempat pelayanan kesehatan Stress Keluarga mengatakan akan berusaha merawat Ibu Nym S

-

Obyektif : Keluarga menyimak dengan baik Keluarga berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

Analysis : TUK 2 tercapai sesuai rencana Planning : Evaluasi kembali TUK 2 tentang keputusan keluarga bagaimana cara mencegah terjadinya

serangan berulang. Lanjutkan TUK 3

Subyektif : 1.3 Motivasi keluarga untuk meningkatkan kesadaran Ibu Nym S untuk menghindari halhal yang dapat menimbulkan komplikasi (serangan berulang) Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan keluarga Keluarga mengatakan akan memperhatikan diet untuk Ibu Nym S Obyektif : Keluarga tampak mengerti apa yang dijelaskan petugas Analysis : 1.4 TUK 3 tercapai sesuai rencana Planing : Evaluasi kembali TUK 3 Lanjutkan TUK 4

-

Subyektif : 1.5 - Menjelaskan mengenai pentingnya datang ke tempat pelayanan kesehatan (Puskesmas/Rumah Sakit) - Berikan reinforcement yang positif atas keinginan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan (puskesmas/Rumah Sakit). Keluarga mengatakan akan mengusahakan memeriksakan Ibu Nym S secara rutin ke pelayanan kesehatan terdekat. Obyektif : Keluarga tampak menyimak tentang apa

yang dijelaskan Analysis : TUK 5 tercapai sebagian Planning : Lanjutkan TUK 5

2.1

- Mendiskusikan dan menjelaskan dengan keluarga tentang hal-hal yang dapat menimbulkan cedera pada Ibu Nym S - Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga

Subyektif : Keluarga mengatakan bahwa hal-hal yang dapat menimbulkan cedera adalah karena adanya kelemahan pada salah satu anggota gerak Ibu Nym S (anggota gerak kiri) dan keadaan lantai yang licin Obyektif : Keluarga tampak menyimak apa yang dijelaskan petugas Analysis : TUK 1 tercapai Planning : Evaluasi kembali TUK 1 Lanjutkan TUK 2 yaituKeluarga mampu

mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya resiko cedera

2.2

- Menganjurkan pada keluarga untuk membersihkan lingkungan yang licin - Mendiskusikan pada keluarga tentang latihan untuk memperkuat otot-otot yang mengalami kelemahan pada Ibu Nym M - Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan

Subyektif : Keluarga mengatakan akan membersihkan lumut-lumut yang ada di halaman rumah Keluarga mengatakan akan mencoba melakukan latihan ROM secara mandiri

-

Obyektif : Keluarga tampak meyimak apa yang dijelaskan petugas Ibu Nym S mengikuti gerakangerakan yang diajarkan petugas tetapi belum bisa mengulang kembali gerakan-gerakan yang diajarkan

Analysis : TUK 2 tercapai sebagian Planning : Demonstrasikan kembali ROM Evaluasi kembali TUK 2 tentang latihan ROM

2.3

-

2.4

-

Mengajarkan kembali ROM Subyektif : pada keluarga terutama Ibu Nym S - Keluarga Memberikan pujian atas mengatakan akan keputusan yang diambil terus melatih Ibu Nym S - Keluarga mengatakan akan memikirkan hal-hal Menjelaskan dan mendiskusikan yang bisa dilakukan dengan pihak keluarga untuk memodifikasi mengenai hal-hal yang bisa lingkungan dilakukan untuk memodifikasi lingkungan guna menghindari terjadinya cedera. Obyektif : Memberikan renforcement yang positif atas tanggapan baik dan - Ibu Nym S kemampuan keluarga dalam melakukan dengan menyebutkan cara-cara benar latihan ROM memodifikasi lingkungan. yang diajarkan - Berjalan menggunakan tongkat dan sangat berhati-hati Analysis : TUK 3 dan 4 tercapai sesuai rencana Planning : Evaluasi kembali TUK 3 dan 4. Lanjutkan TUK 5 tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan

2.5 -

Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan fisiotherapi di Puskesmas/Rumah Sakit terdekat Memberikan reinforcement yang positif atas keinginan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan (fisiotherapi).

Subyektif : Keluarga mengatakan akan berusaha memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada Obyektif : Analysis :

TUK 5 tercapai

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) Kegiatan Asuhan Keperawatan Keluarga Bp Md M (Pertemuan I, Sabtu 27 Agustus 2011) A. Latar Belakang 1. Karakteristik Keluarga Bp Md M Pada pertemuan pertama ini, petugas melakukan kunjungan rumah pada keluarga Bp Bp Md M yang beralamat di Banjar Blangsinga Blahbatuh Gianyar. Petugas akan melakukan pengkajian dimana salah satu anggota keluarga Bp Wy P yaitu Ibu Nym S yang menderita Stroke (Post CVA Infark). Petugas memperoleh data dari Puskesmas Blahbatuh 2 Gianyar. 2. Data yang perlu dikaji Petugas akan melakukan pengkajian tentang : 1. Data umum, yang meliputi : Identitas KK, Komposisi anggota keluarga, Tipe keluarga, Suku bangsa, Agama, Status social ekonomi keluarga, aktivitas rekreasi keluarga. 2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, yang meliputi : Tahap perkembangan keluarga saat ini, Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, Riwayat keluarga inti, Riwayat keluarga sebelumnya. 3. Lingkungan, yang meliputi : Karakteristik rumah, Karakteristik tetangga dan komunitas RW, Mobilitas geografis keluarga, Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, Sistem pendukung keluarga 4. Struktur Keluarga, yang meliputi : Pola komunikasi keluarga, Struktur kekuatan keluarga, Struktur peran, Nilai dan norma keluarga. 5. Fungsi Keluarga, yang meliputi : Fungsi afektif, Fungsi sosialisasi, Fungsi perawatan kesehatan.

6. Stress dan Koping Keluarga, yang meliputi : Stressor jangka pendek dan jangka panjang serta kekuatan keluarga, Respon terhadap stressor, Strategi koping yang digunakan, Stategi adaptasi yang disfungsional. 7. Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga 3. Masalah keperawatan keluarga Bp Wy P : B. Proses Keperawatan Keluarga 1. Diagnosa keperawatan keluarga : 2. Tujuan umum : 3. Tujuan khusus : C. Implementasi 1. Metoda : Wawancara, 2. Media dan alat : Tensi meter,Termometer, Timbangan, Meteran 3. Waktu dan tempat : Sabtu, 27 Agustus 2011 di keluarga BP Md M, di Banjar Antugan Blahbatuh Gianyar, Pukul 15.00-16.00 wita. D. Kriteria Evaluasi 1. Kriteria struktur a. LP sudah dibuat dan dikonsultasikan kepada pembimbing 1 hari sebelum pelaksanaan. b. Alat sudah disiapkan c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan 2. Kriteria proses a. Keluarga menerima petugas dengan baik b. Keluarga memberikan informasi yang diperlukan petugas

3. Kriteria hasil a. 100 % keluarga hadir b. 90% keluarga memberikan informasi yang diperlukan petugas c. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga

Gianyar, 27 Agustus 2011 Petugas,

(I Wayan Puja)

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) Kegiatan Asuhan Keperawatan Keluarga Bp Md M (Pertemuan ke II, Senen, 29 Agustus 2011) A. Latar Belakang 1. Karakteristik keluarga Bp Md M Pada pertemuan sebelumnya, petugas sudah melakukan pengkajian ke keluarga Bp Md M. Dari pengkajian tersebut ditemukan adanya penyakit Stroke (Post CVA Infark) pada Ibu Nym S semenjak 1 tahun yang lalu. Bp Md M dan keluarga sudah mengetahui penyakit yang diderita Ibu Nym S yaitu Stroke akan tetapi tidak mengetahui secara mendetail, Keluarga mengatakan kurang mengetahui dan faham tentang pengertian, apa factor penyebabnya, factor resiko stroke, diet yang harus ditaati, factor yang menyebabkan terjadinya serangan berulang. Sehubungan dengan masalah di atas, untuk mengatasinya Bp Md M dan keluarganya memerlukan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan tentang Stroke yang meliputi ; pengertian, penyebab, factor resiko, cara pencegahan serangan berulang, diet stroke dan sebagainya. 2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut : 3. Masalah keperawatan keluarga Bp Md M : Kurang pengetahuan pada keluarga Bp Md M

B. Proses Keperawatan Keluarga 1. Diagnosa keperawatan keluarga : Kurang pengetahuan pada keluarga Bp Md M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan. 2. Tujuan umum Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan keluarga bisa mengerti mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyakit Stroke yang diderita Ibu Nym S dan diet penyakit Stroke. 3. Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan: a. Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana pengertian Stroke (CVA Infark) b. Keluarga mampu menyebutkan penyebab Stroke (CVA Infark) c. Keluarga mampu menyebutkan factor resiko Stroke (CVA Infark) d. Keluarga mampu menyebutkan Diet pada penderita Stroke e. Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan serangan berulang C. Implementasi 1. Metoda : Ceramah, Diskusi (Tanya jawab)

2. Media dan alat : Leaflet 3. Waktu dan tempat : Senen, 29 Agustus 2011 di keluarga Bp Md M di Banjar Antugan Blahbatuh Gianyar, pukul 15.00 wita.

D. Kriteria Evaluasi 1. Kriteria Struktur a. LP sudah dibuat dan dikonsultasikan kepada pembimbing 2 hari sebelum pelaksanaan. b. Media sudah disiapkan dan tersedia c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan 2. Kriteria Proses a. Selama kegiatan, keluarga aktif bertanya tentang hal-hal yang belum jelas b. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir c. Kontrak telah diingatkan oleh petugas dan keluarga 3. Kriteria Hasil : a. 100 % keluarga dapat menyebutkan kembali pengertian Stroke b. 100 % keluarga dapat menyebutkan kembali penyebab Stroke c. 90 % keluarga dapat menyebutkan Faktor resiko Stroke. d. 90 % keluarga dapat menyebutkan diet penyakit Stroke

e. 100% keluarga dapat menyebutkan cara pencegahan serangan berulang. f. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga.

Gianyar, 29 Agustus 2011 Petugas (I Wayan Puja)

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) Kegiatan Asuhan Keperawatan Keluarga Bp Md M (Pertemuan ke III, Rabu, 31 Agustus 2011) E. Latar Belakang 1. Karakteristik keluarga Bp Md M Pada pertemuan sebelumnya, petugas sudah mendiskusikan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Stroke (Pengertian, Penyebab, Faktor resiko, Diet dan Faktor yang menyebabkan terjadinya serangan berulang). Berdasarkan data pengkajian sebelumnya dan hasil analisa data, didapatkan bahwa Ibu Nym S mengalami kelemahan pada anggota gerak kiri dimana tangan kiri belum bisa diangkat dan dikepalkan, kaki kiri sudah bisa diangkat dan berjalan menggunakan tongkat. Dari pengkajian juga ditemukan bahwa lantai pekarangan becek dan licin (berlumut) karena hujan. Fokus kegiatan pada pertemuan kali ini adalah menyampaikan tentang bagaimana cara memodifikasi lingkungan untuk menghindari cedera dan memberikan pengetahuan/latihan ROM untuk melatih kekuatan otot yang mengalami kelemahan pada Ibu Nym S 2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut : 3. Masalah keperawatan keluarga Bp Md M : Resiko cedera pada keluarga Bp Md M khususnya Ibu Nym S

B. Proses Keperawatan Keluarga 1. Diagnosa keperawatan keluarga : Resiko cedera pada keluarga Bp Md M khususnya Ibu Nym S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit 2. Tujuan umum: Setelah dilakukan pertemuan selama 45 menit diharapkan keluarga bisa merawat anggota keluarga yang terkena Stroke. 3. Tujuan khusus : Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan:a. Mengenal hal-hal yang dapat menimbulkan cedera b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya resiko cedera c. Keluarga mampu merawat/mela-tih kembali latihan ROM d. Memodifikasi lingkungan dalam pencegahan terjadinya resiko cedera e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi kelemahan otot yang dialami Ibu Nym M

C. Implementasi 1. Metoda : Ceramah, Diskusi (Tanya jawab), Demonstrasi

2. Media dan alat : Leaflet 3. Waktu dan tempat : 31 Agustus 2011 di keluarga Bp Md M di Banjar Antugan Blahbatuh Gianyar, pukul 15.00 wita.

D. Kriteria Evaluasi 1. Kriteria Struktur a. LP sudah dibuat dan dikonsultasikan kepada pembimbing 2 hari sebelum pelaksanaan. b. Media sudah disiapkan dan tersedia c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan 2. Kriteria Proses a. Selama kegiatan, keluarga aktif bertanya tentang hal-hal yang belum jelas b. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir c. Kontrak telah diingatkan oleh petugas dan keluarga 3. Kriteria Hasil : a. 90 % keluarga dapat menyebutkan kembali hal-hal yang dapat mengakibatkan cedera b. 100 % keluarga dapat mempraktekkan ROM yang diajarkan c. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga.

Gianyar, 31 Agustus 2011 Petugas (I Wayan Puja)

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) Kegiatan Asuhan Keperawatan Keluarga Bp Md M (Pertemuan ke IV, Minggu, 4 September 2011) F. Latar Belakang 4. Karakteristik keluarga Bp Md M Pada pertemuan sebelumnya, petugas sudah mendiskusikan tentang bagaimana cara memodifikasi lingkungan untuk menghindari cedera dan memberikan pengetahuan/latihan ROM untuk melatih kekuatan otot yang mengalami kelemahan pada Ibu Nym S. Setelah diberikan penjelasan dan latihan, pasien mengerti, tapi belum memahami apa itu ROM dan gerakan yang diajarkan belum hafal. Fokus kegiatan pada pertemuan kali ini adalah mengulang kembali latihan ROM, agar keluarga/pasien (Ibu Nym S) dapat melakukan ROM secara mandiri. 5. Data yang perlu dikaji lebih lanjut : 6. Masalah keperawatan keluarga Bp Md M : Resiko cedera pada keluarga Bp Md M khususnya Ibu Nym S

E. Proses Keperawatan Keluarga 1. Diagnosa keperawatan keluarga : Resiko cedera pada keluarga Bp Md M khususnya Ibu Nym S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit 2. Tujuan umum: Setelah dilakukan pertemuan selama 45 menit diharapkan keluarga bisa merawat anggota keluarga yang terkena Stroke. 3. Tujuan khusus : Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan: keluarga/pasien (Ibu Nym S) dapat melakukan latihan ROM secara mandiri. F. Implementasi 1. Metoda : , Demonstrasi

2. Media dan alat : Bola 3. Waktu dan tempat : Minggu, 4 September 2011 di keluarga Bp Md M di Banjar Antugan Blahbatuh Gianyar, pukul 15.00 wita. G. Kriteria Evaluasi 1. Kriteria Struktur a. LP sudah dibuat dan dikonsultasikan kepada pembimbing 2 hari sebelum pelaksanaan. b. Media sudah disiapkan dan tersedia c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan 2. Kriteria Proses

d. Selama kegiatan, keluarga aktif bertanya tentang hal-hal yang belum jelas e. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir f. Kontrak telah diingatkan oleh petugas dan keluarga 3. Kriteria Hasil : a. 100 % keluarga khususnya Ibu Nym S dapat melakukan latihan ROM secara mandiri. b. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga.

Gianyar, 4 September 2011 Petugas (I Wayan Puja)

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG CVA INFARK (STROKE NON HEMORAGIK)

I.

LATAR BELAKANGSaat ini angka kejadian Stroke meningkat tajam dari urutan ketiga penyebab kematian, melampaui penyakit yang selama ini mendominasi angka kematian terbesar di Indonesia seperti jantung dan kanker. Ini sebagai akibat perubahan gaya hidup serta stres berat yang dihadapi masyarakat karena beban hidup yang semakin berat. Ketua Umum Yayasan Stroke Indonesia Laksamana TNI (Pur) Sudomo mengatakan, sejak beberapa tahun belakangan ini beban masyarakat semakin berat. Krisis global menyebabkan stres yang menerpa masyarakat semakin besar menyebabkan angka kejadian stroke di Indonesia semakin bertambah besar. Kondisi ini diperberat dengan kurangnya perhatian pemerintah terhadap penyakit yang menyerang otak manusia ini. Meskipun factor resiko terjadinya stroke hamper sama diseluruh dunia, seperti Hipertensi, diabetes melitus (kencing manis), dan obesitas (kegemukan), namun angka kejadian stroke di Indonesia tertinggi dibandingkan negara-negara lain yang memiliki risiko sama dengan Indonesia. Setelah dilakukan berbagai kajian dan penelitian, ternyata ada faktor lain selain Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan Diabetes Mellitus (kencing manis), adalah stress berat yang dialami sebagian besar masyarakat dalam menghadapi persaingan hidup yang begitu ketat. Hal itu menjadi pemicu tingginya angka kejadian stroke di Indonesia. Angka ini di perberat dengan adanya pergeseran usia penderita stroke yang semula menyerang orang usia lanjut kini bergeser ke arah usia produktif. Bahkan, kini banyak menyerang anak-anak usia muda, karena ada seorang anak usia sembilan tahun sudah terkena stroke. Menurut Sudomo, usia anak terkena stroke tidak terlepas dari kesalahan orang tua yang sejak usia balita telah memperkenalkan anak-anak belita dengan berbagai makanan junk food (makanan sampah),yang banyak mengandung lemak dan kolestrol tinggi dan sangat rendah serat. Selain itu beban pelajaran yang begitu berat membebani anak-anak menyebabkan sejak kecil mereka terbiasa dengan stres berat yang tidak mudah untuk dihindari. Stres yang menumpuk ini bila tidak dicarikan jalan keluar dapat mempercepat terjadinya serangan stroke bukan hanya usia produktif, tapi juga menyerang anak-anak usia

sekolah yang masa depannya masih panjang. Untuk menghindari diri dan keluarga dari serangan stroke yang datang tiba-tiba, setiap keluarga harus membiasakan diri berpola dan bergaya hidup sehat, dengan rajin berolah raga, menghindari makanan tinggi lemak dan banyak makanan berserat (sayur)

II. TUJUAN a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan keluarga bisa mengerti mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyakit Stroke (CVA Infark) yang diderita Ibu Nym S, cara pencegahan serangan berulang dan Diet penyakit Stroke.

b.

Tujuan Intruksional Khusus (TIK)Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan :

1. 2. 3. 4. 5.

Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana pengertian Stroke Keluarga mampu menyebutkan penyebab Stroke Keluarga mampu menyebutkan Faktor resiko Stroke Keluarga mampu menyebutkan Diet penyakit Stroke Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan serangan berulang

III. MATERIMateri yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Pengertian Stroke Penyebab Stroke Faktor resiko Stroke Diet Penyakit Stroke Cara pencegahan serangan berulang

IV. METODE1. 2. Ceramah Tanya Jawab

Langkah langkah kegiatan penyuluhan No. 1. Tahapan Waktu Pendahuluan ( 5 menit) dan Kegiatan Penyuluh 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri. 2. Menjelaskan tujuan penyuluhan. 3. Memberi gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan. 4. Melakukan kontrak waktu 4. Menyetujui kontrak waktu 3. Mendengarkan 2. Mendengarkan Kegiatan Peserta 1. Menjawab salam

2.

Penyajian ( 10 menit)

1. Menjelaskan tentang: Pengertian Stroke Penyebab Stroke Faktor Stroke Diet Penyakit Stroke 1. Memberikan kesempatan keluarga untuk resiko

Memperhatikan

3.

Penutup (5 menit )

1. Menanyakan yang kepada kurang jelas.

menanyakan hal yang kurang jelas. 2. Menjawab pertanyaan 3. Menyimpulkan materi yang telah diberikan 4. Menyampaikan penutup. salam 4. Menjawab salam 2. Mendengarkan 3. Mendengarkan

V. MEDIAA. Media Leaflet Lembar balik

B. Sumber 1. Wahit Iqbal Mubarak dkk. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 "Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga". CV. Sagung Seto, Jakarta ; 2006. 2. Long C, Barbara, Perawatan Medikal Bedah, Jilid 2, Bandung, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran, 1996 3. Tuti Pahria, dkk, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Ganguan Sistem Persyarafan, Jakarta, EGC, 1993 4. Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth, Medikal Bedah, Jakarta, EGC ,2002 Buku Ajar Keperawatan

VI. SASARAN Sasaran / target dari pendidikan kesehatan ini adalah Ibu Nym M dan keluarganya yang beralamat di Banjar Antugan Blahbatuh Gianyar

VII. WAKTU Hari / tanggal : Senen, 29 Agustus 2011 Jam : 15.00 wita

VIII. TEMPATPenyuluhan dilakukan di Rumah Bp Md M di Banjar Antugan Blahbatuh Gianyar

IX. RENCANA EVALUASI1. Struktur Persiapan Media Media yang digunakan dalam penyuluhan yaitu : Leaflet Lembar balik Persiapan Materi

Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan ditulis pada leaflet agar lebih mudah saat penyampaian kepada keluarga. 2. Proses Penyuluhan diberikan. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi Kehadiran peserta diharapkan sekitar 90 % dan interaksi antara penyuluh dengan keluarga yang menerima penyuluhan. tidak ada yang meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung. 3. Hasil penyuluhan a. Jangka pendek Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh penyuluh. Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian Stroke Keluarga mampu menyebutkan penyebab Stroke Penyuluhan mengenai penyakit Stroke berlangsung lancar dan keluarga mengerti tentang penyuluhan yang

b.

Keluarga mampu menyebutkan factor resiko Stroke Keluarga mampu menyebutkan Diet penyakit Stroke Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan serangan berulang Jangka panjang

Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang Stroke

Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN STROKE (CVA INFARK) 1. PengertianPenyakit Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA ( Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono,1996, hal 67) 2.

PenyebabPenyebab-penyebabnya antara lain:

4. 5. 6.

Trombosis ( bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak ) Embolisme cerebral ( bekuan darah atau material lain ) Iskemia ( Penurunan aliran darah ke area otak) (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)

3. Faktor Resiko Strokej. k. l. m. n. o. p. q. r. Hipertensi Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi Kolesterol tinggi Obesitas Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral) Diabetes Melitus ( berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi) Kontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar Penyalahgunaan obat ( kokain) Konsumsi alkohol

atrium, penyakit jantung kongestif)

estrogen tinggi)

7.

Diet Penyakit StrokeBahan Makanan Baik Contoh Serealia beras merah, jagung, oatmeal, tepung gandum, roti gandum Kandungan Mengandung serat tidak larut air dan beta glukan yang dapat menurunkan kolesterol total dan serta memperlambat pengosongan lambung

Polisakarida Buah

nasi putih, roti putih, kentang, sereal,pasta apel, buah anggur merah,cherry, strawberry,rapsberry

Sayuran

Legum

Kacang-kacangan Ikan

Mengandung vitamin , mineral , dan antioksidan quercetin (kelompok flavonoid) yang dapat alpukat, pisang menjadi antiinflamasi Mengandung kalium jeruk, semangka, sehingga menurunkan pepaya,melon,dll tekanan darah Mengandung serat, air, vitamin, mineral, dan antioksidan Sayuran berwarna hijau Mengandung Serat, tua dan oranye, seperti: vitamin , mineral , dan brokoli, bayam,wortel antioksidan. Menurunkan ,tomat,lentil kadar kolesterol total . Mengandung Asam Folat dan Vitamin B sehingga mencegah peningkatan Homosistein (kadar homosistein yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan stroke) Kangkung, ketimun, Mengandung serat larut terong,sawi,kol,oyong air yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) Kacang kedelai, kacang Mengandung serat larut kapri, kacang tanah air yang menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Mengandung omega 3 yang dapat melindungi jantung kenari, mete, Mengandung omega 3 almond,pistachio yang dapat melindungi jantung Salmon, Herring, Tuna Mengandung omega 3 yang dapat melindungi

Lemak tidak jenuh

Minyak jagung, Canola, Zaitun,Minyak kedelai

Produk Susu Rendah Keju rendah lemak, lemak yoghurt Lain-lain Teh, Bawang

Jamur segar, agar-agar rumput laut

jantung Menurunkan LDL, Mengandung omega 3 yang dapat melindungi jantung Mengandung kalsium,protein, vitamin B Mengandung antioksidan quercetin (kelompok flavonoid) yang dapat menjadi antiinflamasi Mengandung serat larut air menurunkan kolesterol

Bahan Makanan Buruk Kolesterol Tinggi Lemak Jenuh Trans Fat Garam Tinggi

Contoh Telur, mentega, jerohan Minyak kelapa sawit, santan, minyak kelapa,lemak babi/sapi,mentega Cookies, kripik, krekers, makanan cepat saji, makanan beku cepat saji (nugget, kentang beku,dll), margarin Ikan Asin, Telur Asin, makanan Instant, Mie Instant, Vetsin, Kripik

8. Tips mengurangi resiko timbulnya stroke berulangan Penderita pasca stroke mempunyai resiko tinggi terjadinya stroke lain (stroke kedua) jika penderita mempunyai kebiasaan merokok, peminum alkohol, tekanan darah tinggi (hipertensi), Kolesterol tinggi, diabetes atau kencing manis dan obesitas atau kelebihan berat badan (overweight). Faktor-faktor resiko berikut juga menjadi faktor yang dapat meningkatkan resiko untuk terjadinya stroke lanjutan seperti gagal jantung, transient ischemic attack atau sering disebut TIA ATAU MINI STROKE. Mengatasi agar tidak timbul stroke berulangan

1. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter sehingga dokter dan penderita dapat bekerja bersama-sama untuk meningkatkan kesehatan penderita. 2. Jika penderita perokok, menghentikan kebiasaan merokok akan sangat membantu. 3. Kurangi jumlah konsumsi alkohol. 4. Kontrol tekanan darah tinggi agar tetap dalam batas atau mendekati normal 5. Kontrol Kolesterol agar tetap dalam batas atau mendekati normal 6. Jika penderita diabetes, kontrol dan kendalikan kadar gula darah agar tetap dalam batas atau mendekati normal. 7. Lakukan aktifitas olah raga secara teratur 4-6 kali seminggu selama 30-60 menit. 8. Mengatur pola makan yang sehat 9. Penanganan stress dan beristirahat yang cukup - Istirahat cukup dan tidur teratur antara 6 8 jam sehari - Mengendalikan stress dengan berfikir positif sesuai dengan jiwa sehat

LAMPIRAN II POST TEST

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar.1. 2. Apakah Stroke itu? Apa penyebab Stroke? 3. Apa yang menjadi factor resiko Stroke? 4. 5. Apa diet penyakit Stroke? Bagaimana cara mengatasi agar tidak timbul stroke berulang?

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)Materi Pokok Bahasan Hari/ tanggal Waktu pertemuan Tempat Sasaran Penyuluh : : : : : : : : I Wayan Puja Range of Motion Range of Motion Minggu, 4 September 2011 40 menit Rumah Keluarga Bapak Md M, Br. Antugan Blahbatuh Gianyar Bapak Md M dan keluarga

A. Latar Belakang Komplikasi dari penyakit CVA/Stroke, salah satunya adalah terjadinya kelumpuhan. Untuk menghindari adanya kekakuan sebagai dampak dari perjalanan penyakit ataupun gejala sisa dari suatu penyakit maka dapat kita lakukan Range Of Motion (ROM). ROM bisa dilakukan oleh pasien sendiri ataupun keluarga yang mendampingi. Oleh kerana itu pendidikan kesehatan sangat diperluan bagi keluarga pasien.

A. Tujuan Instruksional 1. Umum : Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, klien dan keluarga diharapkan mengetahui dan memperagakan cara melakukan ROM 2. Khusus : Setelah mengikuti proses penyuluhan keluarga penunggu klien diharapkan mampu : 1. Memahami pengertian ROM 2. Memahami macam macam ROM 3. Memahami indikasi dilakukan ROM 4. Memahami instruksi ROM

5. Memperagakan ROM pasif dengan benar. 6. Mengajarkan cara ROM aktif dengan benar B. Materi (Terlampir) B. Metode

Ceramah Demonstrasi Tanya jawab Diskusi

C. MEDIA

Leaflet

C. Kegiatan PenyuluhanNo 1 Kegiatan Penyuluh Pendahuluan Memberi salam

Waktu 5

Kegiatan Peserta Menjawab salam Memberi salam Menyimak Menyimak Menyimak Menyimak Memperagakan Bertanya Memperhatikan Memperhatikan Menjawab

Memberi pertanyaan apersepsi Mengkomunikasikan pokok bahasan Mengkomunikasikan tujuan 30

2

Kegiatan Inti Memberikan penjelasan tentang ROM

Memperagakan ROM Memberi kesempatan peserta untuk memeragakan ROM Memberikan untuk bertanya Menjawab pertanyaan keluarga 5 materi penyuluhan kesempatan keluarga

3

Penutup Menyimpulkan bersama keluarga

Memberikan evaluasi secara lisan Memberikan salam penutup

Evaluasi Keluarga klien dapat menyebutkan kembali : 1 2 3 4 5 6 Pengertian ROM dengan benar. Macam - macam dengan benar. Indikasi dilakukan ROM dengan benar Instruksi ROM dengan benar Memperagakan ROM pasif dengan benar. Mengajarkan cara ROM aktif dengan benar

Referensi

Taylor C., Lilis C., Le Mone P. 1997. Fundamentals of Nursing: The Art and Science of Nursing Care. Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers

Lampiran Materi :

Range of MotionRange of Motion (ROM) adalah sejumlah pergerakan yang mungkin dilakukan pada bagian-bagian tubuh untuk menghindari adanya kekakuan sebagai dampak dari perjalanan penyakit ataupun gejala sisa. Indikasi dilakukan ROM 1. 2. 3. 4. Pasien yang mengalami problem gerak: Kelumpuhan/kelemahan separuh tubuh akibat serangan stroke. Kelumpuhan/kelemahan otot-otot wajah, lengan/tangan atau tungkai/kaki. Kekakuan sendi akibat patah tulang, rematik atau kelumpuhan. Vertigo (sakit kepala berputar-putar). Nyeri otot, persendian atau tulang, nyeri pinggang, tenggkuk, lutut, bahu, dll. Kelemahan fisik akibat tirah baring yang lama. Instruksi umum dilakukannya ROM: Idealnya latihan ini dilakukan sekali sehari. Lakukan masing-masing gerakan sebanyak 10 hitungan, latihan dilakukan dalam waktu 30 menit. Mulai latihan secara perlahan, dan lakukan latihan secara bertahap. Usahakan sampai mencapai gerakan penuh , tetapi jangan memaksakan gerakan. Jangan memaksakan suatu gerakan pada pasien, gerakan hanya sampai pada batas yang ditoleransi pasien. Jaga supaya tungkai dan lengan, anggota badan menyokong seluruh gerakan. Hentikan latihan apabila pasien merasa nyeri, dan segera konsultasikan ke tenaga kesehatan. Dilakukan dengan pelan-pelan dan hati-hati dengan melihat respon/keadaan pasien.

Macam macam ROM: ROM pasif : Latihan yang dilakukan dengan bantuan orang lain. ROM pasif dilakukan karena pasien belum mampu menggerakkan anggota badan secara mandiri. ROM Aktif : Pasien menggunakan ototnya untuk melakukan gerakan secara mandiri.

GERAKAN ROM PASIF PADA ANGGOTA GERAK BAWAH: 1 2 a b c d 3 4 5 6 7 8 Pangkal paha dan lutut di tekuk (fleksi): Rotasi (perputaran) pangkal paha Dukung pada bawah lutut dan tumit. Tekuk tegak ke arah dada (90 derajat). Dorong kaki menjauhi pelatih. Lalu tarik lagi mendekati pelatih Gerakan pinggul menjauhi tubuh Perputaran pergelangan kaki Gerakan jari kaki di tekuk dan di tarik ke arah muka (fleksi dan ekstensi): Tarikan tumit Perputaran daerah lumbar Tarikan lutut

GERAKAN ROM PASIF PADA ANGGOTA GERAK BAGIAN ATAS 1 2 3 4 5 6 7 8 Fleksi dan ekstensi bagian siku Fleksi dan ekstensi bahu Perputaran dalam dan luar pada bahu Gerakan horisontal bahu yang menjauhi sumbu tubuh Rotasi (perputaran leher). Gerakan menekuk leher Fleksi - ekstensi jari-jari dan pergelangan tangan Fleksi dan ekstensi ibu jari

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp Md M KHUSUSNYA Ibu Nym S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : POST CVA INFARK DI BANJAR ANTUGAN BLAHBATUH GIANYAR TANGGAL 27 AGUSTUS 8 SEPTEMBER 2011

OLEH :

I WAYAN PUJA NIM : 10.322.0696

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI

2011