107
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RASA NYAMAN NYERI DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL: RHEUMATOID ARTHRITIS DI WILAYAH RT 12 RW 02 KELURAHAN UTAN PANJANG KECAMATAN KEMAYORAN JAKARTA PUSAT Pada tanggal 5 Mei 2017-9 Mei 2017 Disusun Oleh : ANDINI ULFIYA RAHMAT 2014750004 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN 2017

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA

NY.K DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RASA NYAMAN

NYERI DENGAN GANGGUAN SISTEM

MUSKULOSKELETAL: RHEUMATOID ARTHRITIS DI

WILAYAH RT 12 RW 02 KELURAHAN UTAN PANJANG

KECAMATAN KEMAYORAN JAKARTA PUSAT

Pada tanggal 5 Mei 2017-9 Mei 2017

Disusun Oleh : ANDINI ULFIYA RAHMAT

2014750004

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TAHUN 2017

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.K

khususnya Ny.K dalam memenuhi kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri dengan

Gangguan Sistem Muskuloskeletal: Rheumatoid Arthritis di wilayah Rt 12 Rw 02

Kelurahan Utan Panjang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat” ini telah disetujui

untuk diujikan pada ujian sidang dihadapan tim penguji.

Jakarta, 6 Juni 2017

Pembimbing Karya Tulis Ilmiah

Mengetahui,

Ka. Prodi. D III Keperawatan

Fakultas Ilmu Keperawatan

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.K

khususnya Ny.K dalam memenuhi kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri dengan

Gangguan Sistem Muskuloskeletal: Rheumatoid Arthritis di wilayah Rt 12 Rw 02

Kelurahan Utan Panjang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat” ini telah diujikan

dan dinyatakan “Lulus” dalam Ujian Sidang dihadapan tim penguji pada Tanggal

7 Mei 2017.

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb.

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah penulis haturkan atas nikmat

yang tiada henti-hentinya Allah berikan kepada penulis atas Ridho dan izinNyalah

penulis bisa menyelesaikan pembuatan Makalah ilmiah ini dengan judul “Asuhan

Keperawatan Keluarga Ny.K khususnya Ny.K dalam memenuhi kebutuhan

Rasa Nyaman Nyeri dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal: Rheumatoid

Arthritis di wilayah Rt 12 Rw 02 Kelurahan Utan Panjang Kecamatan

Kemayoran Jakarta Pusat” Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan Program D-III Keperawatan RSIJ FIK UMJ.

Tersusunnya makalah ilmiah ini tidak luput berkat adanya dukungan,

bantuan, serta bimbingan baik moril maupun materil yang telah diberikan dari

berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini

sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar besarnya kepada yang terhormat:

1. Allah SWT sebagai tempat curahan hati yang tiada pernah mengeluh dan

tidak pernah lelah memberikan penulis kesempatan untuk menjadi lebih

baik, atas kehendakNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah

ini dengan mengharap ridho dari-Nya.

2. Bapak Dr. Muhammad Hadi, SKM.,M.Kep selaku dekan Fakultas Ilmu

Keperawatan UMJ.

3. Ibu Ns. Titin Sutini. M.Kep.,Sp.Kep.An selaku ketua Prodi D-III

Keperawatan FIK UMJ.

4. Bapak Drs. Dedi Muhdiana. M.Kes selaku wali akademik angkatan XXXII

dan selaku dosen pembimbing yang selalu mengarahkan, memotivasi dan

membimbing penulis sehingga dapat terselesaikan makalah ilmiah ini.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

5. Ns. Lily Herlina,Sp.Kep.Kom selaku dosen penguji dalam siding makalah

ilmiah ini.

6. Untuk bapak/ibu dosen institusi beresta staf prodi D-III Keperawatan FIK

UMJ yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat selama penulis

mengikuti proses perkuliahan.

7. Untuk keluarga Ny.K yang dapat sangat kooperatif selama pemberian

asuhan keperawatan.

8. Untuk kedua orang tuaku yang sangat tersayang, Ayah yang tiada hentinya

untuk memberikan dukungan moril maupun materil dan memotivasi yang

sangat luar biasa dan untuk Ibuku yang selalu sabar dalam mendengarkan

keluh kesah selama penulisan ini berlangsung, dan juga memberikan

nasihat untuk menjadi lebih baik.

9. Untuk sahabat sahabatku Vindy, Eki, Fitrah, Novita, dan Sarifah

terimakasih untuk waktunya selama penyusunan ini dan tidak pernah lelah

untuk membantu dan memotivasiku untuk terus berdo’a dan berusaha.

10. Untuk teman teman Angkatan XXXII, Terimakasih telah memberikan

banyak memori selama 3 tahun ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini terdapat kekurangan

dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran

demi perbaikan Karya tulis ilmiah ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan Rahmatnya

bagi kita semua, terimakasih untuk segala bantuan yang diberikan selama ini,

semoga dapat menjadi amal ibadah di HadapanNya, Amin.

Akhir kata semoga Karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 7 Juni 2017

Penulis

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

DAFTAR ISI

Lembar persetujuan……………………………………………………………......i

Lembar Pengesahan……………………………………………………………….ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..v

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….1

A. Latar belakang masalah………………………………………………..1

B. Tujuan penulisan……………………………………………………....2

1. Tujuan Umum……………………………………………………..2

2. Tujuan Khusus………………………………………………….....2

C. Ruang Lingkup………………………………………………………..3

D. Metode Penulisan……………………………………………………..4

E. Sistematika Penulisan…………………………………………………4

BAB II TINJAUAN TEORI……………………………………………………6

A. Konsep Dasar Masalah Kesehatan…………………………………….6

1. Definisi……………………………………………………………6

2. Etiologi……………………………………………………………6

3. Patofisiologi……………………………………………………....8

4. Gambaran Klinis………………………………………………….8

5. Manifestasi Klinis………………………………………………...8

6. Komplikasi………………………………………………………..9

7. Pemeriksaan Penunjang…………………………………………..9

8. Penatalaksanaan…………………………………………………..10

B. Konsep Kebutuhan Dasar Nyaman Nyeri……………………………11

1. Pengertian Nyeri………………………………………………….11

2. Fisiologi Nyeri……………………………………………………11

3. Klasifikasi Nyeri………………………………………………….12

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

4. Stimulasi Nyeri…………………………………………………...14

5. Teori Nyeri……………………………………………………….15

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nyeri………………………...16

C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga……………………………..17

1. Pengertian Keluarga……………………………………………...17

2. Jenis/tipe keluarga………………………………………………..18

3. Struktur keluarga………………………………………………....21

4. Fungsi Keluarga………………………………………………….21

5. Tahapan Perkembangan Keluarga………………………………..26

6. Tugas Perkembangan Keluarga…………………………………..29

D. Konsep Proses Keperawatan Keluarga……………………………….30

1. Pengkajian Keperawatan…………………………………………30

2. Diagnose Keperawatan…………………………………………...35

3. Perencanaan Keperawatan………………………………………..37

4. Pelaksanaan Keperawatan………………………………………..39

5. Evaluasi Keperawatan……………………………………………39

BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………………….41

A. Pengkajian Keperawatan……………………………………………..41

B. Diagnose Keperawatan……………………………………………….60

C. Perencanaan Keperawatan……………………………………………61

D. Pelaksanaan Keperawatan……………………………………………80

E. Evaluasi Keperawatan………………………………………………..84

BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………...85

A. Pengkajian Keperawatan……………………………………………..85

B. Diagnose Keperawatan……………………………………………….87

C. Perencanaan Keperawatan……………………………………………88

D. Pelaksanaan Keperawatan……………………………………………89

E. Evaluasi Keperawatan………………………………………………..89

BAB V PENUTUP……………………………………………………………...90

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

A. Kesimpulan…………………………………………………………..90

B. Saran…………………………………………………………………91

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………......92

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik pada

sendi-sendi tubuh. Gejala klinik rheumatoid arthritis berupa gangguan

nyeri pada persendian yang disertai kekakuan, merah, dan pembengkakan

yang disebabkan karena benturan/kecelakaan dan berlangsung kronis yang

mengakibatkan kerusakan sendi yang progresif , kecacatan dan bahkan

kematian dini. Banyaknya penderita rheumatoid arthritis saat ini karena

kegemukan dan gaya hidup yang kurang sehat seperti kurang istirahat,

stress, kurang olahraga, dan merokok (Anira, 2010).

Menurut hasil Riskesdas 2013 prevalensi penyakit sendi berdasarkan

diagnosis nakes di Indonesia 11,9% dan untuk wilayah DKI Jakarta sendiri

terdapat 21,8% untuk penderita Rheumatoid arthritis.

Dari hasil data kesehatan yang ada di puskesmas kemayoran pada tahun

2011 warga yang menderita Rheumatoid Arthritis berjumlah 3.723 jiwa,

sedangkan pada tahun 2012 berkisat sekitas 6.631 jiwa itu menunjukan

peningkatan yang sangat tinggi, itu karena kurangnya pengetahuan

masyarakat terhadap penyakit Rheumatoid Arthritis dan gaya hidup yang

kurang sehat.

Menurut badan kesehatan nasional WHO (2012) menjelaskan bahwa

perkiraan sekitar 335 juta penduduk di dunia mengidap penyakit rematik,

itu berarti enam orang didunia ini satu di antaranya adalah penyandang

rematik sekitar 25% penderita rematik akan mengalami kecacatan akibat

kerusakan pada tulang dan gangguan pada persendian. Departemen

Kesehatan (2012) sekalipun belum ada angka pasti tentang jumlah

penderita rematik di Indonesia, diperkirakan hampir 80% penduduk yang

berusia 40 tahun atau lebih menderita gangguan otot dan tulang.

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Dampak penting dari Rheumatoid Arthritis adalah kerusakan sendi dan

kecacatan. Kerusakan sendi pada RA terjadi terutama dalam 2 tahun

pertama perjalanan penyakit. Kerusakan ini bisa dicegah atau dikurangi

dengan pemberian obat golongan DMARD (Disease Modifying Anti-

Rheumatic Drugs), sehingga diagnosis dini dan terapi agresif sangat

penting untuk mencegah terjadinya kecacatan pada pasien Rheumatoid

Artritis. Pada sisi lain diagnosis dini sering menghadapi kendala yaitu

pada masa dini sering belum di dapatkan gambaran karakteristik RA

karena gambaran karakteristik RA berkembang sejalan dengan waktu

dimana sering sudah terlambat untuk memulai pengobatan yang adekuat.

Berdasarkan hal ini perlu dipikirkan untuk membuat criteria diagnosis

Rheumatoid Artritis versi Indonesia pada masa yang akan datang

berdasarkan data pola klinis Rheumatoid Artritis di Indonesia. Rheumatoid

Artritis sering mengenai penduduk pada usia produktif sehingga memberi

dampak social dan ekonomi yang besar.

Untuk itu penulis mengambil judul karya tulis ilmiah rheumatoid arthritis

untuk mempelajari lebih jauh tentang “Asuhan Keperawatan Keluarga

Ny.K khususnya Ny.K dalam memenuhi kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri

dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal: Rheumatoid Arthritis di

wilayah Rt 12 Rw 02 Kelurahan Utan Panjang Kecamatan Kemayoran

Jakarta Pusat”

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mampu menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan gangguan

kebutuhan rasa nyaman pasa sistem Muskuloskeletal rheumatoid

arthritis.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada keluarga dengan gangguan

kebutuhan rasa nyaman nyeri rheumatoid arthritis.

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

b. Mampu menganalisa data untuk merumuskan masalah pada

keluarga dengan gangguan kebutuhan rasa nyaman nyeri

rheumatoid arthritis.

c. Mampu menyusun diagnosa pada keluarga dengan gangguan

kebutuhan rasa nyaman nyeri rheumatoid arthritis.

d. Mampu memprioritaskan masalah keperawatan dengan cara

scoring.

e. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada keluarga

dengan gangguan kebutuhan rasa nyaman nyeri rheumatoid

arthritis.

f. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan keluarga pada

gangguan kebutuhan rasa nyaman nyeri rheumatoid arthritis.

g. Mampu melakukan evaluasi pada keluarga dengan gangguan

kebutuhan dasar rasa nyaman nyeri rheumatoid arthritis.

h. Mampu mendokumentasikan semua kegiatan keperawatan dalam

bentuk narasi.

i. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat,

serta dapat mencari solusinya.

j. Mampu memberikan sumbang saran untuk meningkatkan asuhan

keperawatan keluarga.

C. RUANG LINGKUP

Dalam karya tulis ilmiah penulis membatasi ruang lingkup dalam asuhan

keperawatan pada keluarga dengan gangguan kebutuhan rasa nyaman

nyeri rheumatoid arthritis. Penulis hanya melakukan asuhan keperawatan

pada masalah yaitu: “Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.K khususnya

Ny.K dalam memenuhi kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri dengan

Gangguan Sistem Muskuloskeletal: Rheumatoid Arthritis di wilayah Rt

12 Rw 02 Kelurahan Utan Panjang Kecamatan Kemayoran Jakarta

Pusat” yang dilaksanakan selama 4 hari mulai tanggal 5 mei 2017 sampai

dengan 9 mei 2017.

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

D. METODE PENULISAN

Metode penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode

deskriptif dengan teknik studi kepustakaan dan studi kasus. Untuk

memperoleh gambaran dan informasi yang diperlukan, dengan ini penulis

menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan

observasi.

1. Wawancara dilakukan langsung dengan keluarga dan pasien untuk

mendapatkan data-data yang akurat dan jelas mengenai masalah

pasien.

2. Observasi, dilakukan langsung pada keluarga dan pasien yang

bersangkutan mengenai perkembangan, pengobatan, perawatan, hasil

tindakan yang telah diberikan serta data-data yang terkait dengan

lingkungan keluarga.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode

penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Meliputi pengertian Rheumatoid Arthritis, karakteristik, penatalaksanaan,

pengkajian keperawatan, diagnose keperawatan, perencanaan

keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

BAB III TINJAUAN KASUS

Merupakan laporan kasus dari hasil pengamatan dan observasi langsung

pada pasien dalam membuat asuhan keperawatan pada masalah gangguan

kebutuhan rasa nyaman rheumatoid arthritis dari pengkajian keperawatan

sampai evaluasi keperawatan.

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

BAB IV PEMBAHASAN

Membahas kesenjangan antara asuhan keperawatan menurut teori dengan

tinjauan kasus dari pengkajian keperawatan sampai evaluasi keperawatan

sesuai dengan kasus yang diambil.

BAB V KESIMPULAN

1. Kesimpulan dari pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan

keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

2. Saran, untuk meningkatkan kinerja perawat.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Masalah Kesehatan

1. Definisi

Rheumatoid Arthritis merupakan salah satu kelainan multisistem yang

etiologinya belum diketahui secara pasti dan dikarateristikkan dengan

destruksi sinovitis (Helmick, 2008).

Penyakit Rheumatoid Arthritis ini merupakan kelainan autoimun yang

menyebabkan inflamasi sendi yang berlangsung kronik dan mengenai

lebih dari lima sendi (poliartritis) (Pradana, 2012). Reumathoid

Arthritis (RA) merupakan penyakit inflamasi non-bakterial yang

bersifat sistemik, progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta

jaringan ikat sendi secara simetris. (Chairudin, 2003).

2. Etiologi

Etiologi RA belum diketahui dengan pasti. Namun, kejadiannya

dikorelasikan dengan interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan

lingkungan (Suarjana, 2009).

Ada beberapa teori yang dikemukakan mengenai penyebab

reumathoidatritis, yaitu:

a. Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-

hemolitikus

b. Endokrin

c. Autoimun

d. Metabolic

e. Factor genetic serta factor pemicu lingkungan (gaya hidup dan

mandi malam).

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Pada saat ini, reumathoid atritis diduga disebabkan oleh factor

autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II;

factor infeksi mungkin disebakan oleh virus dan organisme

mikroplasma atau group difteroid yang menghasilkan antigen

kolagentipe II dari tulang rawan sendi penderita.

Kelainan yang dapat terjadi pada suatu atritis rheumatoid yaitu:

1) Kelainan pada daerah artikuler

a) Stadium I (stadium sinovitis)

b) Stadium II (Stadium destruksi)

c) Stadium III (stadium deformitas)

2) Kelainan pada jaringan ekstra-artikuler

Perubahan patologis yang dapat terjadi pada jaringan ekstra-

artikuler adalah:

a) Otot : terjadi miopati

b) Pembuluh darah perifer : terjadi proliferasi tunika intima, lesi

pada pembuluh darah arteriol dan venosa

c) Kelenjar limfe : terjadi pembesaran limfe yang berasal dari

aliran limfe, sendi, hiperplasi folikuler, peningkatan aktivitas

system retikulo endothelial dan proliferasi yang

mengakibatkan splenomegaly

d) Saraf : terjadi nekrosis fokal, reaksi epiteloid serta infiltrasi

leukosit

e) Visera

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

3. Patofisiologi

4. Gambaran klinis

Gambaran klinis Rheumatoid Arthtritis adalah sebagai berikut :

a. Kekakuan dipagi hari : biasanya kurang lebih berlangsung selama

1 jam

b. Pembengkakan 3 sendi atau lebih : pembengkakan sendi objektif

c. Pembengkakan sendi pergelangan tangan, MCP, atau PIP

d. Gambaran radiologi yang khas : gambaran yang paling lazim

adalah osteopenia peri artikular

e. Nodul subkutan : pada permukaan ekstensor siku, tonjolan tulang

pada punggung atau bahkan disepanjang perjalanan tendo archiles.

5. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis ditentukan oleh stadium dan tingkat keparahan

penyakit.

a. Nyeri, pembengkakan, sensasi hangat, eritema, dan kurangnya

fungsi pada sendi adalah gejala klasik.

b. Palpasi sendi mengungkapkan adanya jaringan yang menyerupai

spons atau lunak.

c. Cairan biasanya dapat di aspirasi dari sendi yang meradang

(inflamasi).

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

6. Komplikasi

a. Kerusakan pada sendi

b. Peradangan pada otot jantung

c. Gagal pernafasan

d. Gagal ginjal

e. Penyakit saluran cerna

f. Osteoporosis

7. Pemeriksaan penunjang

a. Laju endap darah (LED) meningkat (80-100 mm/h) kembali (v)

sewaktu gejala-gejala meningkat.

b. Protein c-reaktif: positif

c. Sel darah putih: positif meningkat pada waktu timbul proses

inflamasi sampai 500-50.000 mm/h dan tampak keruh

d. Reaksi-reaksi aglutinasi: positif lebih pada 50%

e. Ig (Ig M dan E): peningkatan besar menunjukan proses autoimun

sebagai penyebab Rheumatoid Arthritis.

f. Sinar X dari sendi yang sakit: menunjukan pembengkakan pada

jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang

berdekatan (perubahan awal) berkembang menjadi formasi kista

tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan

osteoarthritis yang terjadi secara bersamaan.

g. Scan radio nuklida: identifikasi peradangan sinovium

h. Artroposi langsung, aspirasi cairan synovial

i. Biopsy membrane synovial: menunjukkan perubahan inflamasi dan

perkembangan panas.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

8. Penatalaksanaan

a. Pendidikan: meliputi tentang patofisiologi, penyebab, tanda, dan

gejala semua komponen program penatalaksanaan termasuk

regimen.

b. Istirahat: pasien membagi waktu seharinya menjadi beberapa kali

waktu beraktivitas diikuti oleh masa istirahat.

c. Latihan fisik dan termoterapi: latihan dapat bermanfaat dalam

mempertahankan fungsi sendi. Latihan ini mencakup gerakan aktif

dan pasif pada semua sendi sedikitnya 2 kali sehari.

d. Kompres: kompres hangat pada daerah sendi dan sakit, dan

bengkak mungkin dapat mengurangi nyeri.

e. Diet seimbang: karbohidrat, protein, lemak. Makanan yang tidak

boleh dimakan seperti jeroan, kembang kol, bayam, emping, daun

singkong, makanan yang boleh dimakan seperti tempe, tahu,

daging sapi, daging ayam, sayur kangkung, buah-buahan, nasi dan

susu.

f. Terapi pengobatan: bagian yang penting dari seluruh program

penatalaksanaan, obat-obat yang di pakai untuk mengurangi nyeri,

meredakan peradangan dan mengubah perjalanan penyakit.

g. OAINS (obat anti inflamasi non steroid) diberikan sejak dini untuk

mengatasi nyeri akibat inflamasi. OAINS yang dapat diberikan:

Aspirin mulai dosis 3-4 x/hari. Ibuprofen, nafroxen, poriksikam,

diklofenak dan sebagainya.

h. DMARD (Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs) gunanya

untuk melindungi rawan sendi dan tulang dari proses destruksi

akibat arthritis rheumatoid, jenis-jenis yang digunakan adalah:

1. Klorokuin fosfat 250 mg/hari

2. Sulfasalazin dalam dosis 1x500 mg/hari

3. D-oenisilamin dosisnya 250-300 mg/hari

4. Kortikosteroid: dosis rendah prednisone 5-7,5 mg (dosis

tunggal pagi hari) sangan bermanfaat sebagai bridging terapi

dalam mengatasi rheumatoid arthritis.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

5. Rehabilitasi: bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien

caranya dengan mengistirahatkan sendi yang sakit.

B. Konsep Dasar Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri

1. Definisi

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan

bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap

orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah

yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya.

Berikut adalah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian nyeri.

a. Mc. Coffery mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang

memengaruhi seseorang yang keberadaannya diketahui hanya

jika orang tersebut pernah mengalaminya.

b. Arthtur C. curton mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu

mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang

dirusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk

menghilangkan rangsangan nyeri.

2. Fisiologi Nyeri

Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya

rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor,

merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit atau

bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa,

khususnya pada visera, persendian, dinding arteri, hati, dan kandung

empedu. Reseptor nyeri dapat memberikan respon akibat adanya

stimulasi atau rangsangan. Stimulasi tersebut dapat berupa zat kimiawi

seperti histamine, bradikinim, prostaglandin,dan macam-macam asam

yang dilepas apabila terdapat kerusakan pada jaringan akibat

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

kekurangan oksigenasi. Stimulasi yang lain dapat berupa termal,

listrik, atau mekanis.

Selanjutnya, stimulasi yang diterima oleh reseptor tersebut

ditranmisikan berupa impuls-impuls nyeri ke sumsum tulang belakang

oleh dua jenis serabut yang bermielin rapat atau serabut A (delta) dan

serabut lamban (serabut C). Impuls-impuls yang ditransmisikan oleh

serabut delta A mempunyai sifat inhibitor yang ditransmisikan ke

serabut C. serabut-serabut aferen masuk ke spinal melalui akar dorsal

(dorsal root) serta sinaps pada dorsal horn. Dorsal horn terdiri atas

beberapa lapisan atau lamina yang saling bertautan. Di antara lapisan

dua dan tiga terbentuk substantia gelatinosa yang merupakan saluran

utama impuls. Kemudian, impuls nyeri menyebrangi sumsum tulang

belakang pada interneuron atau bersambung ke jalur spinal asendens

yang paling utama, yaitu jalur spinothalamic tract (STT) atau jalur

spinotalamus dan spinoreticular tract (SRT) yang membawa informasi

tentang sifat dan lokasi nyeri. Dari proses transmisi terdapat dua jalur

mekanisme terjadinya nyeri, yaitu jalur opiate dan jalur nonopiate.

Jalur opiate ditandai oleh pertemuan reseptor pada otak yang terdiri

atas jalur spinal desendens dari thalamus yang melalui otak tengah dan

medulla ke tanduk dorsal dari sumsum tulang belakang yang

berkonduksi dengan nociceptor impuls supresif. Serotonin merupakan

neurotransmitter dalam impuls supresif. System supresif lebih

mengaktifkan stimulasi nociceptor yang di transmisikan oleh serabut

A. jalur nonopiate merupakan jalur desendens yang tidak memberikan

respons terhadap naloxone yang kurang banyak diketahui

mekanismenya (Long, 1989).

3. Klasifikasi Nyeri

Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut

dan kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak

dan cepat menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri yang

timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu

cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan. Hal ini termasuk dalam

kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan

nyeri psikosomatis. Ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dapat dibagi ke

dalam beberapa kategori, di antaranya nyeri tertusuk dan nyeri

terbakar.

Tabel 2.1 Klasifikasi Nyeri

Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronis

Pengalaman sumber Satu kejadian.

Sebab eksternal atau

penyakit dari dalam.

Satu situasi.

Tidak diketahui atau

pengobatan yang

terlalu lama.

Serangan Mendadak Bisa mendadak,

berkembang, dan

terselubung.

Waktu Sampai enam bulan. Lebih dari enam bulan

sampai bertahun-

tahun.

Pernyataan Nyeri Daerah nyeri tidak

diketahui dengan

pasti

Daerah nyeri sulit

dibedakan

intensitasnya,

sehingga sulit di

evaluasi (perubahan

perasaan).

Gejala-gejala klinis Pola respon yang

khas dengan gejala

yang lebih jelas.

Pola respon yang

bervariasi dengan

sedikit gejala

(adaptasi)

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Pola perjalanan Terbatas.

Biasanya berkurang

setelah beberapa saat.

Berlangsung terus,

dapat bervariasi.

Penderita meningkat

setelah beberapa saat.

Selain klasifikasi nyeri diatas, terdapat jenis nyeri yang spesifik, di

antaranya nyeri somatic, nyeri visceral, nyeri menjalar (referent pain),

nyeri psikogenik, nyeri fantom dari ekstermitas, nyeri neurologis, dal

lain-lain.

Nyeri somatic dan nyeri visceral ini umumnya bersumber dari kulit

dan jaringan dibawah kulit (superficial) pada otot dan tulang. Nyeri

menjalar adalah nyeri yang terasa pada bagian tubuh yang lain,

umumnya terjadi akibat kerusakan pada cedera organ visceral. Nyeri

psikogenik adalah nyeri yang tidak diketahui secara fisik yang

timbulakibat psikologis. Nyeri phantom adalahn hyeri yang

disebabkan karena salah satu ekstermitas diamputasi. Nyeri neurologis

adalah bentuk nyeri yang tajam karena adanya spasme di sepanjang

atau dibeberapa jalur syaraf.

4. Stimulasi Nyeri

Seseorang dapat menolernsi, menahan nyeri (pain tolerance), atau

dapat mengenali jumlah stimulasi nyeri sebelum merasakan nyeri (pain

threshold).

Terdapat beberapa jenis stimulasi nyeri, diantaranya :

a. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya karena bedah akibat

terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung pada

reseptor.

b. Gangguan pada jaringan tubuh, misalnya karena edema akibat

terjadinya penekanan pada reseprtor nyeri.

c. Tumor, dapat juga menekan pada reseptor nyeri

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

d. Iskemia pada jaringan, misalnya terjadi blockade pada atreria

koronaria yang menstimulasi reseptor nyeri akibat tertumpuknya

asam laktat.

e. Spasmeotot, dapat menstimulasi mekanik.

1. Teori nyeri

Menurut Barbara C. Long tahun 1989 terdapat beberapa teori

tentang terjadinya rangsangan nyeri diantaranya:

a. Teori Pemisahan (Specificity Theory) menurut teori ini

rangsangan sakit masuk ke medulla spinalis (spinal cord) melalui

kornudorsalis yang bersinaps di daerah posterior, kemudian naik

ke tractuslissur dan menyilang di garis median kesisilainnya, dan

berakhir di korteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut

diteruskan.

b. Teori Pola (Pattern Theory) rangsangan nyeri masuk melalui

akar ganglion dorsal ke medulla spinalis dan merangsang aktivitas

sel T. Hal ini mengakibatkan suatu respons yang merangsang

kebagian yang lebih tinggi, yaitu korteks serebri, serta kontraksi

menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga

menimbulkannyeri. Persepsi dipengaruhi olehm modalitas respon

dari reaksisel T.

c. Teori Pengendalian Gerbang (Gate Control Theory) menurut

teori ini, nyeri tergantung dari kerja serat syaraf besar dan kecil

yang keduanya berada dalam akar ganglion dorsalis. Rangsangan

pada serat saraf besar akan meningkatkan aktivitas substansi

agelatinosa yang mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme

sehingga aktifitas sel T terhambat dan menyebabkan hantaran

rangsangan ikut terhambat. Rangsangan serat besar dapat langsung

merangsang korteks serebri. Hasil presepsi ini akan dikembalikan

kedalam medulla spinalis melalui serat eferen dan reaksinya

memengaruhi aktivitas sel T. Rangsangan pada serat kecil akan

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

menghambat aktivitas substansi agelatinosa dan membuka pintu

mekanisme, sehingga merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya

akan menghantarkan rangsangan nyeri.

d. Teori Transmisi dan Inhibisi. Adanya stimulus pada nociceptor

memulai transmisi implus-implus saraf, sehingga transmisi implus

menjadi efektif oleh neurotransmitter yang spesifik. Kemudian,

inhibisi impuls nyeri menjadi efektif olehi mplus-impuls pada

serabut-serabut besar yang memblok impuls-impuls pada serabut-

serabut lamban dan endogen opiate system supresif.

2. Factor-faktor yang mempengaruhi nyeri

Pengalaman nyeri pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa

hal, diantaranya adalah :

a. Arti nyeri. Arti nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan

dan hamper sebagian arti nyeri merupakan arti yang negative,

seperti membahayakan merusak, dan lain-lain. Keadaan ini

dipengaruhi oleh beberapa factor, sepertiusia, jenis kelamin, latar

belakang social budaya, lingkungan dan pengalaman.

b. Persepsinyeri. Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat

subjektif tempatnya pada korteks (pada fungsi evaluative

kognitif). Persepsi ini dipengaruhi oleh factor yang dapat memicu

stimulasi nociceptor.

c. Toleransi nyeri. Toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas

nyeri yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang menahan

nyeri. Factor yang dapat memengaruhi peningkatan toleransi nyeri

antara lain alcohol, obat-obatan, hipnotis, gesekan atau garukan,

pengalihan perhatian, kepercayaan yang kuat, dan sebagainya.

Sedangkan factor yang menurunkan toleransi antara lain

kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak kunjung

hilang, sakit dan lain-lain.

d. Reaksi terhadap nyeri. Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk

respons seseorang terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah,

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

cemas, menangis, dan menjerit. Semua ini merupakan bentuk

respons nyeri yang dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, arti

nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman masa lalu, nilai budaya,

harapan social, kesehatan fisik dan mental, rasa takut, cemas, usia

dan lain-lain.

C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Definisi

Keluarga sebagai bagian sub sistem didalam masyarakat memiliki

karakteristik yang unik dalam kehidupan keluarga tersebut. Banyak

ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan

social masyarakat. Berikut akan dikemukakan beberapa pengertian

keluarga.

a. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok

keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling mengikutsertakan

dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal

dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya

pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya (menurut buku

keperawatan keluarga karya Tantut Susanto tahun 2012).

b. Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama,

sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam

interelasi social, peran dan tugas (Allender dan Spradley, 2001).

Dari beberapa pengertian tentang keluarga maka dapat disimpulkan

bahwa karakteristik keluarga adalah (Depkes, 2000):

1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan

darah, perkawinan atau adopsi.

2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika berpisah

mereka tetap memperhatikan satu sama lain.

3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing

mempunyai peran social, seperti: suami, istri, anak, kaka, dan adik.

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

4. Mempunyai tujuan: menciptakan dan mempertahankan budaya,

meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan social anggota.

2. Tipe Keluarga

Keluarga memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai

macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan social, maka

tipe keluarga juga akan berkembang mengikutinya. Agar dapat

mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat

kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga

(Friedman, Bowden, & Jones, 2003).

1. Tradisional

a. The nuclear family (keluarga inti)

Keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak.

b. The dyad family

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup

bersama dalam satu rumah.

c. Keluarga usila

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan

anak yang sudah memisahkan diri.

d. The childless family

Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk

mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena

mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita.

e. The extended family

Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam

satu rumah seperti nuclear family disertai paman, tante, orang tua

(kakek nenek), dan keponakan.

f. The single parent family

Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan

anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian,

atau karena ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan).

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

g. Commuter family

Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu

kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di

luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat

“weekends” atau pada waktu-waktu tertentu.

h. Multigenerational family

Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang

tinggal bersama dalam satu rumah.

i. Kin-network family

Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling

berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan

yang sama. Contoh: dapur, kamar mandi, televise, telepon, dan

lain-lain.

j. Blended family

Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan

membesarkan anak dari hasil perkawinan atau dari perkawinan

sebelumnya.

k. The single adult living alone/single-adult family

Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena

pilihannya atau perpisahan (separasi) seperti: perceraian atau

ditinggal mati.

2. Non Tradisional

a. The unmarried teenage mother

Keluarga yang terdiri dari orangtua (terutama ibu) dengan anak

dari hubungan tanpa nikah.

b. The stepparent family

Keluarga dengan orang tua tiri.

c. Commune family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada

hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber

dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama; sosialisasi anak

dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

d. The nonmarital heterosexual cohabiting family

Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa

melalui pernikahan.

e. Gay and lesbian families

Seseorang yang mempunyai persamaan seks hidup bersama

sebagaimana ‘marital partners’.

f. Cohabitating family

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan

karena beberapa alasan tertentu.

g. Group marriage-family

Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga

bersama, yang saling merasa saling menikah satu dengan yang

lainnya, berbagai sesuatu termasuk seksual dan membesarkan

anaknya.

h. Group network family

Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup

berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang

rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab

membesarkan anaknya.

i. Foster family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan

keluarga/saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua

anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan

kembali keluarga aslinya.

j. Homeless family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang

permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan

keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.

k. Gang

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda

yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam

kehidupan.

3. Struktur Kekuatan Keluarga

Kekuasaan mempunyai banyak arti termasuk pengaruh, control,

dominasi, dan pengambilan keputusan.Secara umum,

kekuasaan/kekuatan keluarga adalah kemapuan individu untuk

mengontrol, memengaruhi dan mengubah tingkah laku anggota

keluarga.Komponen utama dari struktur kekuatan adalah pengaruh dan

pengambilan keputusan.

Pengaruh/kekuasan dominasi adalah tingkat penggunaan tekanan

formal informal kepada orang lain dan berhasil dalam memaksakan

pandangannya meskipun awalnya dilakukan, sedangkan pembuatan

keputusan adalah proses pencapaian persetujuan untuk melakukan

serangkaian tindakan atau status quo. Dengan kata lain, pembuatan

keputusan merupakan alat untuk menyelesaikan segala sesuatu dan

melalui pengambilan keputusan ini kekuasaan dimanifestasikan.

Berkaitan dengan pengambilan keputusan, istilah yang erring

digunakan adalah otoritas/wewenang. Otoritas atau wewenang adalah

istilah yang menyatakan keyakinan yang dianut bersama oleh anggota

keluarga, yang didasarkan secara kultur dan normative serta

menyatakan seseorang mempunyai hak untuk mengambil keputusan

dan menerima posisi kepemimpinan.

4. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut Friedman, Bowden, & Jones (2003) dibagi

menjadi lima, yaitu:

a. Fungsi afektif dan koping: keluarga memberikan kenyamanan

emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk

identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

b. Fungsi sosialisasi: keluarga sebagai guru, menanamkan

kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping; memberikan

feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan

masalah.

c. Fungsi reproduksi: keluarga melahirkan anaknya.

d. Fungsi ekonomi: keluarga memberikan financial untuk anggota

keluarganya dan kepentingan di masyarakat.

e. Fungsi fisik atau perawatan kesehatan: keluarga memberikan

keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk

penyembuhan dari sakit.

Fungsi keluarga menurut Allender & Spardley (2001):

1. Affection

a) Menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan

b) Mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual

c) Menambah anggota baru

2. Security and acceptance

a) Mempertahankan kebutuhan fisik

b) Menerima individu sebagai anggota

3. Identity and satisfaction

a) Mempertahankan motivasi

b) Mengembangkan peran dan self-image

c) Mengidentifikasi tingkat social dan kepuasan

4. Affiliation and companionship

a) Mengembangkan pola komunikasi

b) Mempertahankan hubungan yang harmonis

5. Socialization

a) Mengenal kultur (nilai dan perilaku)

b) Aturan/pedoman hubungan internal dan eksternal

c) Melepas anggota

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

6. Controls

a) Mempertahankan control social

b) Adanya pembagian kerja

c) Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada

Indonesia membagi fungsi keluarga menjadi delapan dengan bentuk

operasional yang dapat dilakukan oleh setiap keluarga (UU No. 10

tahun 1992 jo PP No. 21 tahun 1994), yaitu:

1. Fungsi keagamaan

a. Membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup

seluruh anggota keluarga.

b. Menerjemahkan ajaran/norma agama ke dalam tingkah laku

hidup sehari-hari seluruh anggota keluarga.

c. Memberikan contoh konkret dalam hidup sehari-hari dalam

pengalaman dari ajaran agama.

d. Melengkapi dan menambah proses kegiatan belajar anak

tentang keagamaan yang tidak atau kurang diperolehnya

disekolah dan di masyarakat.

e. Membina rasa, sikap, dan praktik kehidupan keluarga beragama

sebagai fondasi menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.

2. Fungsi budaya

a. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk

meneruskan norma-norma dan budaya masyarakat dan bangsa

yang ingin dipertahankan.

b. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk

menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai.

c. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga, anggotanya

mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negative

globalisasi dunia.

d. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga yang

anggotanya dapat berperilaku yang baik (positif) sesuai dengan

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

norma bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan

globalisasi.

e. Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras, dan seimbang

dengan budaya masyarakat/bangsa untuk menunjang

terwujudnya norma keluarga kecil bahagia sejahtera.

3. Fungsi cinta kasih

a. Menumbuh-kembangkan potensi kasih sayang yang telah ada

antar-anggota keluarga (suami-isteri-anak) ke dalam symbol-

simbol nyata (ucapan, tingkah laku) secara optimal dan terus

menerus.

b. Membina tingkah laku saling menyayangi baik antar-anggota

keluarga maupun antar-keluarga yang satu dengan lainnya

secara kuantitatif dan kualitatif.

c. Membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan

ukhrowi dalam keluarga secara serasi, selaras, dan seimbang.

d. Membina rasa, sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu

memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup

ideal menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.

4. Fungsi perlindungan

a. Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari

rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari luar

keluarga.

b. Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari

berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar.

c. Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga

sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.

5. Fungsi reproduksi

a. Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan

reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun bagi

keluarga sekitarnya.

b. Memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembentukan

keluarga dalam hal usia, pendewasaan fisik maupun mental.

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

c. Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat, baik yang

berkaitan dengan waktu melahirkan, jarak antara dua anak dan

jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga.

d. Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal

yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.

6. Fungsi sosialisasi

a. Menyadari, merencanakan, dan menciptakan lingkungan

keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang

pertama dan utama.

b. Menyadari, merencanakan, dan menciptakan kehidupan

keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari pemecahan

dari berbagai konflik dan permasalahan yang di jumpainya,

baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

c. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal-

hal yang diperlukannya untuk meningkatkan kematangan dan

kedewasaan (fisik dan mental), yang tidak/kurang diberikan

oleh lingkungan sekolah maupun masyarakat.

d. Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam

keluarga sehingga tidak saja dapat bermanfaat positif bagi

anak, tetapi juga bagi orang tua dalam rangka perkembangan

dan kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil bahagia

sejahtera.

7. Fungsi ekonomi

a. Melakukan kegiatan ekonomi baik di luar maupun di dalam

lingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan

dan perkembangan kehidupan keluarga.

b. Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan antara pemasukan dan

pengeluaran keluarga.

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

c. Mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua di luar rumah dan

perhatiannya terhadap anggota keluarga berjalan secara serasi,

selaras, dan seimbang.

d. Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal

untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.

8. Fungsi pelestarian lingkungan

a. Membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkungan

intern keluarga.

b. Membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkungan

ektern keluarga.

c. Membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkungan

yang serasi, selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga

dengan lingkungan hidup masyarakat sekitarnya.

d. Membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkungan

hidup sebagai pola hidup keluarga menuju keluarga kecil

bahagia sejahtera.

5. Tahapan dan perkembangan keluarga

Perawat keluarga perlu mengetahui tentang tahapan dan tugas

perkembangan keluarga, untuk memberika pedoman dalam

menganalisis pertumbuhan dan kebutuhan promosi kesehatan keluarga

serta untuk memberikan dukungan pada keluarga untuk kemajuan dari

satu tahap ke tahap berikutnya. Tahap perkembangan keluarga menurut

Dufall & Miller tahun 1985; Carter & Mc Goldrick tahun 1988,

mempunyai tugas perkembangan yang berbeda seperti:

a. Tahap I, keluarga pemula atau pasangan baru

Tugas perkembangan keluarga antara lain membina hubungan

yang harmonis dan kepuasan bersama dengan membangun

perkawinan yang saling memuaskan, membina hubungan

dengan oranglain dengan menghubungkan jaringan

persaudaraan secara harmonis, merencanakan kehamilan dan

mempersiapkan diri menjadi orangtua.

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

b. Tahap II, keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi

sampai umur 30 bulan)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap II yaitu

membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit,

mempertahankan perkawinan yang memuaskan, memperluas

persaahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan

peran orangtua kakek dan nenek dan mensosialisasikan

dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan.

c. Tahap III, keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua

beumur 2-6 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke III yaitu

memenuhi kebutuhan anggota keluarga, mensosiaisasikan

keluarga, mengintergrasikan anak yang baru sementara tetap

memenuhi kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan

hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar keluarga,

menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan

kultur keluarga, menanamkan keyakinan beragama,

memenuhi kebutuhan bermain anak.

d. Tahap IV, keluarga denagn anak usia sekolah (anak tertua usia

6- 13 tahun)

Tugas perkembangan keluarga dalam tahap IV yaitu

mensosialisasikan anak termasuk meningkatkan prestasi

sekolah dan mengembangkan dengan hubungan teman

sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang

memuaskan , memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota

keluarga, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak

saat menyelesaikan tugas sekolah.

e. Tahap ke V, keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur

13-20 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap V yaitu

menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika

remaja menjadi dewasa dan mandiri., memfokuskan kembali

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

hubungan perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara

orangtua dan anak-anak memberikan perhatian, memberikan

kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan

komunikasi terbuka 2 arah

f. Tahap VI, keluarga yang melepas anak usia dewasa muda

(mencakup anak pertama sampai anak terakhir yang

meninggalkan rumah)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap VI yaitu

memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota

keluarga baru yang didaapat melalui perkawinan anak-anak,

melanjutkan untuk memperbaharui hubungan perkawinan,

membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami

maupun istri, membantu anak mandiri, mempertahankan

komunikasi, memperluas hubungan keluarga antara orangtua

dengan menantu, menata kembali peran dan fungsi keluarga

setelah ditinggalkan anak.

g. Tahap VII, orangtua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap VII yaitu

menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,

mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti

para orang tua dan lansia, memperkokoh hubungan

perkawinan, menjaga keintiman, merencanakan kegiatan yang

akan dating, memperhatikan kesehatan masing-masing

pasangan, tetap menjaga komunikasi dengan anak-anak.

h. Tahap VIII, keluarga dalam masa pensiun dan lansia.

Tugan perkembangan keluarga pada tahap VIII yaitu

mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan,

menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun,

memperthanakan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri

terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan antar

keluarga generasi, meneruskan untuk memahami eksistensi

mereka, saling memberi perhatian yang menyenangkan antar

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu tua

seperti berolahraga, berkebun, mengasuh cucu.

6. Tugas keluarga dibidang kesehatan

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai

tugas di dalam bidang kesehatan yang perlu di pahami dan dilakukan.

Ada 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus di lakukan(

Fridman dalam Achjar, 2010).

a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya perubahan sekecil

apapun yang di alami anggota keluarga secara tidak langsung

menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila

menyadari adanya perubahan perlu segera di catat kapan

terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa perubahannya.

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi

keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk

mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,

dengan pertimbangan siap diantara keluarga yang mempunyai

kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga

maka segeralah melakukan tindakan yang tepat agar masalah

kesehatan dapat dikurangi atau bahkan bisa teratasi. Jika keluarga

mempuyai keterbatasan agar meminta bantuan orang lain

dilingkungan sekitar keluarga.

c. Memberikan keperawatan anggota keluarga yang sakit atau yang

tidak dapat membatu dirinya sendiri karena cacat atau usianya

terlalu mudah. Perawat ini dapat di lakukan di rumah apabila

keluarga mempunyai kemampuan melakukan tindakan untuk

pertolongan pertama atau ke pelayanan kesehatan untuk

memperoleh tindakan lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak

terjadi (Suparyanto , 2012).

d. Memodifikasi lingkungan keluarga seperti pentingnya hygiene

sanitasi bagi keluarga, upaya pencegahan penyakit yang dilakukan

keluarga, upaya pemeliharaan lingkungan yang dilakukan keluarga,

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

kekompakan anggota keluarga dalam menata lingkungan dalam

dan luar rumah yang berdampak pada kesehatan keluarga.

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti kepercayaan

keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas pelayanan

kesehatan, keberadaan fasilitas kesehatan yang ada, keuntungan

keluarga terhadap pengunaan fasilitas kesehatan, apakah pelayanan

kesehatan terjangkau oleh keluarga, adakah pengalaman yang

kurang baik dipersepsikan keluarga (Achjar, 2010).

D. Konsep Proses keperawatan keluarga

Asuhan keperawatan keluarga adalah merupakan proses yang kompleks

dengan menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerja sama dengan

keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. ( Nurul Cahyatin, 2012).

Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut

Effendi (2004) dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik

dengan keluarga yaitu dengan mengadakan kontrak dengan keluarga,

menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membantu keluarga

dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga, menyatakan kesediaan

untuk membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan kesehatan yang

dirasakan keluarga dan membina komunikasi dua arah dengan keluarga.

Friedman (1998) menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri

dari lima langkah dasar meliputi :

1. Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004) pengkajian adalah suatu tahapan ketika

seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus

tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal

pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga. Agar diperoleh data

pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga, perawat

diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-

hari), lugas dan sederhana (Suprajitno, 2004).

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan,

mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk

mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga (Santun setiawati,

2008).

a. Tahap pengkajian

Tahap ini merupakan pengumpulan informasi secara terus menerus

terhadap anggota keluarga yang dibinanya.

Data yang dikumpulkan meliputi :

1) Data umum

Data ini mencakup kepala keluarga (KK), umur, alamat dan

telepon, pekerjaan dan pendidikan KK, dan komposisi keluarga.

Selanjutnya komposisi keluarga dibuat genogramnya.

2) Genogram

Aturan yang harus dipenuhi dalam pembuatan genogram :

a) Anggota keluarga yang lebih tua berada disebelah kiri

b) Umur anggota keluarga ditulis pada symbol laki-laki atau

perempuan

c) Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah symbol laki-

laki atau perempuan

d) Penggunaan symbol dalam genogram

3) Kebutuhan sehari-hari

a) Kebutuhan nutrisi

Menjelaskan tentang hasil identifikasi makanan sehari-hari

pada keluarga, meliputi pengadaan makanan, komposisi

makanan, penyajian makanan, diit/pantangan dalam keluarga,

pengelolaan makanan, pengelolaan air minum, pemenuhan

nutrisi keluarga.

b) Istirahat tidur

Menjelaskan tentang pola istirahat tidur sehari-hari pada

keluarga meliputi lamanya keluarga dalam beristirahat,

kebiasaan keluarga dalam pemenuhan istirahat tidur, dan

lingkungan sekitar rumah yang mempengaruhi istirahat tidur.

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

c) Aktivitas dan olahraga

Menjelaskan tentang kegiatan olahraga dalam keluarga dan

aktifitas keluarga dalam sehari-hari.

d) Status lingkungan

(1) Karakteristik rumah

Menjelaskan tentang hasil identifikasi rumah yang dihuni

keluarga meliputi luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan

ruangan, sarana pembuangan air, limbah dan kebutuhan

MCK (mandi, cuci, kakus), saran air bersih dan minum

yang digunakan.

(2) Karakteristik tetangga dengan komunitas

Menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dan

komunitas setempat, yaitu keadaan sekitar tempat tinggal

keluarga, meliputi kebiasaan, seperti lingkungan fisik,

nilai dan norma serta aturan dan budaya setmpat yang

mempengaruhi kesehatan

(3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga

untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada

dan sejauh mana keluarga dapat berinteraksi dengan

masyarakat sekitarnya.

(4) System pendukung keluarga

Yaitu jumlah anggota keluarga yang sehat dan fasilitas

kesehatan yang menunjang kesehatan (bpjs, askes,

jamsostek, kartu sehat, asuransi, atau yang lain). Fasilitas

fisik yang dimiliki anggota keluarga (peralatan kesehatan),

dukungan psikologis anggota keluarga atau masyarakat,

dan fasilitas social yang ada disekitar keluarga dapat

digunakan untuk meningkatkan kesehatan.

(5) Struktur keluarga

Nilai atau norma keluarga, struktur peran, pola

komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga.

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

(6) Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat

anggota keluarga yang sakit

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan.

b. Analisa data

Ada 3 norma yang perlu diperhatiakn dalam melihat perkembangan

kesehatan keluarga untuk melakukan analisa data, yaitu :

1) Keadaan kesehatan yang normal bagi setiap anggota keluarga,

yang meliputi:

a) Keadaan kesehatan fisik, mental, dan social angoota keluarga

b) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga

c) Keadaan gizi anggota keluarga

d) Status imunisasi anggota keluarga

e) Kehamilan dan KB

2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, yang meliputi:

a) Rumah yang meliputi ventilasi, penerangan, kebersihan,

konstruksi, luas rumah dan sebagainya

b) Sumber air minum

c) Jamban keluarga

d) Tempat pembuangan air limbah

e) Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya

3) Karakteristik keluarga, yang meliputi:

a) Sifat-sifat keluarga

b) Dinamika dalam keluarga

c) Komunikasi dalam keluarga

d) Interaksi antar anggota keluarga

e) Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan

anggota keluarga.

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

f) Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku didalam keluarga.

4) Penilaian (skoring) diagnosis keperawatan

Untuk menentukan prioritas terhadap diagnose keperawatan

keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan skala

prioritas.

Proses skoringnya dilakukan untuk setiap diagnosis

keperawatan:

a) Tentukan skornya sesuai dengan criteria yang dibuat

perawat.

b) Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan

dengan bobot.

Skor yang diperoleh Bobot

Skor tertinggi

c) Jumlahkan skor untuk semua criteria (skor maksimum sama

dengan jumlah bobot, yaitu 5)

Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan maglaya

(1978).

Tabel 2.2 Skoring diagnosa keperawatan

No kriteria Skala Bobot

1. Sifat masalah 1

Tidak / kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

3

2

1

2. Kemungkinan masalah dapat

diubah

2

Dengan mudah

Hanya sebagian

Tidak dapat

2

1

0

3. Potensi masalah untuk dicegah 1

Tinggi 3

2

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Cukup

Rendah

1

4. Menonjolnya masalah 1

Masalah berat, harus

segera ditangani

Ada masalah, tetapi

perlu segera ditangani

Masalah tidak dirasakan

2

1

0

Kemungkinan masalah dapat diubah

hal yang perlu diperhatikan untuk mengubah masalah yang terjadi

dalam keluarga antara lain pengetahuan yang ada sekarang,

teknologi, tindakan untuk menangani masalah, sumber daya fisik,

keuangan, tenaga, sumber daya tenaga kesehatan dan sumber daya

kesehatan.

Potensial masalah dapat dicegah

Hal yang perlu diperhatikan dalam melihat potensial masalah dapat

dicegah antara lain kepelikan dari masalah yang berhubungan

dengan penyakit, lamanya masalah, tindakan yang sedang

dijalankan, dan adanya kelompok “High Risk” atau kelompok yang

sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.

Menonjolnya masalah Hal yang perlu diperhatikan dalam melihat

menonjolnya masalah yaitu presepsi atau bagaimana keluarga

melihat masalah kesehatan tersebut.

2. Diagnosa

Diagnose keperawatan merupakan kumpulan pertanyaan, uraian dari

hasil wawancara, pengamatan langsung, dan pengukuran dengan

menunjukan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi,

sampai masalah actual. Perumusan diagnosis keperawatan dapat

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

diarahkan kepada individu atau keluarga. Komponen diagnosis

keperawatan meliputi masalah (problem), penyebab (etiologi), dan

tanda (sign). Perumusan diagnose keperawatan keluarga

menggunakan aturan yang telah disepakati, terdiri dari:

a. Masalah (problem, P) adalah suatu pernyataan tidak

terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh

keluarga atau anggota (individu) keluarga.

b. Penyebab (etiologi, E) adalah suatu pernyataan yang dapat

menyebabkan masalah dengan mengacu kepada lima tugas

keluarga, yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan

yang tepat, merawat anggota keluarga, memelihara

lingkungan, atau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

c. Tanda (sign, S) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif

yang diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau

tidak yang mendukung masalah dan penyebab.

Tipe diagnose keperawatan keluarga dibedakan menjadi tiga

kelompok, yaitu:

a. Diagnosis actual adalah masalah keperawatan yang sedang

dialami oleh keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat

dengan cepat.

b. Diagnosis resiko/resiko tinggi adalah masalaj keperawatan

yang belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah

keperawatan actual dapat terjadi dengan cepat apabila tidak

segera mendapat bantuan perawat.

c. Diagnosis potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari

keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan

kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan

yang memungkinkan dapat ditingkatkan.

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Daftar masalah keperawatan (NANDA) yang dapat digunakan,

sebagai berikut:

a) Gangguan proses keluarga

b) Gangguan pemeliharaan kesehatan

c) Perubahan kebutuhan nutrisi: kurang atau lebih dari kebutuhan

tubuh

d) Gangguan peran menjadi orang tua

e) Gangguan pola eliminasi

f) Kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan

g) Gangguan penampilan peran

3. Rencana Keperawatan

Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan tujuan

keperawatan. Tujuan dirumuskan untuk mengetahui atau mengatasi

serta meminimalkan stressor dan intervensi dirancang berdasarkan

tiga tingkat pencegahan. Pencegahan primer untuk memperkuat garis

pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk memperkuat garis

pertahanan sekunder, dan pencegahan tersier untuk memperkuat garis

pertahanan tersier (Anderson & Fallune, 2000).

Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.

Tujuan jangka panjang mengacu pada bagaimana mengatasi

problem/masalah (P) di keluarga. Sedangkan penetapan tujuan jangka

pendek mengacu pada bagaimana mengatasi etiologi yang

berorientasi pada lima tugas keluarga.

Adapun bentuk tindakan yang akan dilakukan dalam intervensi

nantinya adalah sebagai berikut :

a. Menggali tingkat pengetahuan atau pemahaman keluarga

mengenai masalah

b. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang belum

diketahui dan meluruskan mengenai intervensi/interpretasi

yang salah.

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

c. Memberikan penyuluhan atau menjelaskan dengan keluarga

tentang faktor-faktor penyebab, tanda dan gejala, cara

menangani, cara perawatan, cara mendapatkan pelayanan

kesehatan dan pentingnya pengobatan secara teratur.

d. Memotivasi keluarga untuk melakukan hal-hal positif untuk

kesehatan.

e. Memberikan pujian dan penguatan kepada keluarga atas apa

yang telah diketahui dan apa yang telah dilaksanakan.

Tahapan dalam perencanaan keluarga antara lain:

a. Tujuan jangka panjang

Menentukan pada perubahan perilaku dan mengarah kepada

kemampuan mandiri dan lebih baik ada batas waktunya.

b. Tujuan jangka panjang

Ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap hari yang

dihubungkan dengan keadaan yang mengancam kehidupan.

Ada tiga tingkatan fungsi keluarga yang bisa kita gunakan

dalam menyusun intervensi (Calgary), yaitu:

a) Kognitif

Intervensi dengan tingkatan kognitif ditunjukan untuk

memberikan informasi, gagasan, motivasi, dan saran

kepada keluarga sebagai target asuhan keperawatan

keluarga.

b) Afektif

Intervensi ini ditujukan membantu keluarga dalam berespon

emosional, sehingga dalam keluarga terdapat perubahan

sikap terhadap masalah yang dihadapi.

c) Psikomotor

Intervensi ini ditujukan untuk membantu anggota keluarga

dalam perubahan perilaku yang merugikan ke perilaku yang

menguntungkan.

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

4. Implementasi

Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah

disusun sebelumnya. Prinsip yang mendasari implementasi

keperawatan keluarga antara lain:

a. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.

b. Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas

masalah.

c. Kekuatan-kekuatan keluarga berupa financial, motivasi, dan

sumber-sumber pendukung lainnya jangan diabaikan.

d. Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga

janganlah terlupakan dengan menyertakan tanda tangan petugas

sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab profesi.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil

implementasi dengan criteria dan standar yang telah ditetapkan untuk

melihat keberhasilannya. Bila hasil evaluasi tidak atau berhasil

sebagian, perlu disusun rencana keperawatan yang baru. Perlu

diperhatikan juga bahwa evaluasi perlu dilakukan beberapa kali

dengan melibatkan keluarga sehingga perlu pula direncanakan waktu

yang sesuai dengan kesediaan keluarga.

Karakteristik evaluasi dengan pedoman SOAP memberikan tuntunan

pada perawat dengan uraian sebagai berikut:

a. Subjektif

Pernyataan atau uraian keluarga, klien atau sumber lain tentang

perubahan yang dirasakan baik kemajuan ataupun kemunduran

setelah diberikan tindakan keperawatan.

b. Objektif

Data yang bisa diamati atau diukur melalui teknik observasi,

palpasi, perkusi, dan auskultasi sehingga dapat dilihat kemajuan

atau kemunduran pada sasaran perawatan sebelum dan setelah

diberikan tindakan keperawatan.

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

c. Analisa

Pernyataan yang menunjukan sejauhmana masalah keperawatan

dapat ditanggulangi.

d. Planning

Rencana yang ada dalam catatan perkembangan merupakan

rencana tindakan hasil evaluasi tentang dilanjutkan atau tidak

rencana tersebut sehingga diperlukan inovasi dan modifikasi bagi

perawat.

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada BAB ini, diuraikan satu kasus keluarga dengan masalah Rheumatoid Artritis

pada keluarga Ny.K khususnya Ny.K diwilayah Utan Panjang kelurahan Utan

Panjang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Dalam proses pengumpulan data

penulis menggunakan teknik wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik pada

seluruh anggota keluarga.

Asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada keluarga Ny.K khususnya Ny.K

yang berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 5 Mei 2017 sampai dengan 9 Mei

2017 dengan melakukan kunjungan rumah selama 4 kali pertemuan, asuhan

keperawatan keluarga dilakukan melalui proses keperawatan dengan langkah-

langkah sebagai berikut: Pengkajian, perumusan masalah, prioritas masalah

melalui teknik scoring, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi.

A. Pengkajian Keperawatan

Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam melaksanakan asukan

keperawatan keluarga pada tanggal 5 Mei 2017 sampai dengan 9 Mei 2017

di dapatkan hasil dari pengumpulan data keluarga Ny.K sebagai berikut:

1. Identitas Keluarga

Kepala Keluarga

Nama Kepala keluarga: Ny. K

Jenis kelamin: Perempuan

Umur, tanggal lahir: 55 tahun, 17 Februari 1962

Agama: Islam

Pendidikan: SMP

Pekerjaan: Ibu rumah tangga

Alamat: Jln. H. ung dalam Rt 12/Rw 02 kelurahan Utan panjang

kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat.

No. tlp: -

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

2. Susunan Anggota Keluarga

Tabel 3.1 Susunan Anggota keluarga

No Nama Umur Gender Agama Hub.

Dengan

KK

Pendidikan Pekerjaan Ket

1. Ny.K 55 th PR Islam Istri SMP IRT -

2. Ny.N 85 th PR Islam Nenek SD - -

3. Ny.D 35 th PR Islam Anak SMA Karyawan -

4. Tn.R 30 th LK Islam Anak SMA Karyawan -

5. Ny.E 26 th PR Islam Anak SMA Karyawan -

6. An.R 4,5 th LK Islam Cucu Belum

sekolah

Belum

bekerja

-

3. Genogram

Keterangan: : Laki-laki

: Perempuan

Ny.

N

Ny.

K

Tn.R

Tn.A

Tn.R Ny.E Ny.

D

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

: Tinggal serumah

: Meninggal

: Klien

4. Riwayat tahap perkembangan

a. Tahap perkembangan keluarga

Tahapan perkembangan keluarga Ny.K saat ini adalah

perkembangan anak dengan dewasa awal. Karena anak keduanya

berumur 35 tahun dan belum menikah dan anak ketiganya berumur

30 tahun dan belum menikah juga, serta masih tinggal bersama

dengan orang tua. Pada tahap ini orang tua memiliki tugas

perkembangan:

a) Mencari dan menentukan calon pendamping hidup

Ny.K memberikan kebebasan penuh kepada anak keduanya dan

anak ketiganya untuk mencari pasangan hidup sesuai dengan

keinginan.

b) Membina kehidupan rumah tangga

Ny.K mulai membina rumah tangga dan memberikan contoh

yang baik untuk anak kedua dan ketiganya.

c) Mempertahankan kesehatan rumah tangga

Ny.K terlihat membatasi makanannya untuk mengurangi

penyakit yang dideritanya, dan juga membatasi konsumsi buah-

buahan seperti durian, nangka, dll.

5. Tugas keluarga yang belum terpenuhi

Anak kedua dan ketiga Ny.K masih bekerja akan tetapi mereka belum

menikah.

6. Riwayat keluarga Inti

Tn.A asli dari betawi dan Ny.K asli dari betawi juga. Mereka bertemu

dijakarta, mereka berpacaran selama 6 bulan dan pada akhirnya

memutuskan untuk menikah. Sekarang mereka sudah mempunyai 4

orang anak, akan tetapi suami Ny.K yaitu Tn.A meninggal dunia pada

saat Ny.K berusia 43 tahun. Hubungan dengan seluruh anaknya sangat

baik, bahkan sat dirumahnya mereka sering bercanda bersama.

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

7. Tipe keluarga

Tipe keluarga Ny.K adalah keluarga besar, dimana di dalam rumah

terdiri dari nenek, Ny.K, 4 orang anak, dan 1 orang cucu.

8. Struktur keluarga

a. Komunikasi dalam keluarga

Pola komunikasi yang digunakan Ny.K adalah pola komunikasi

terbuka, yaitu dengan musyawarah dan dilakukan pada waktu

yang tidak tentu. Terkadang siang hari atau malam hari.

Anggota keluarga Ny.K berdominan berbicara bahasa

Indonesia dan yang paling dominan bicara itu Ny.K sendiri.

b. Struktur kekuatan keluarga

Hubungan antara anggota keluarga Ny.K terlihat harmonis,

saling terbuka satu sama lain dan menghargai satu sama lain.

Saling mendukung dan membantu dalam situasi apapun. Tidak

ada masalah di dalam keluarga ini, keluarga Ny.K biasanya

memecahkan masalah dengan bermusyawarah untuk

memecahkan suatu masalah agar tidak terjadi konflik

kesalahpahaman di dalam keluarga.

c. Struktur nilai/values

Nilai yang dianut oleh keluarga Ny.K adalah menggunakan

budaya betawi. Dalam keluarga Ny.K tidak ada nilai-nilai yang

bertentangan dengan kesehatan dan begitu pula dengan

kegiatan di dalam keluarga Ny.K tidak ada yang bertentangan.

Menurut keluarga Ny.K kesehatan merupakan hal yang paling

penting dalam kehidupan. Budaya betawi sangat

mempengaruhi Ny.K.

d. Struktur dan peran

Ny.K adalah kepala keluarga sekaligus ibu rumah tangga yang

mengurus semua kebutuhan sehari-hari. Ny.K mempunyai 4

orang anak, 1 nenek, dan 1 cucu. Anak pertama Ny.K beusia 37

tahun sudah menikah dan sudah pisah rumah, anak keduanya

berusia 35 tahun sebagai karyawan swasta disebuah perusahaan

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

di Jakarta, anak ketiga berusia 30 tahun sebagai pegawai swasta

disebuah kantor, dan anak keempat berusia 26 tahun sebagai

karyawan swasta di Jakarta.

e. Fungsi keluarga

Adapun fungsi keluarga dari Ny.K melupiti:

1. Fungsi Afektif

Semua anggota keluarga Ny.K saling menyayangi dan

mendukung satu sama lainnya dan bila ada anggota

keluarga yang berhasil Ny.K merasa bangga atau bila ada

anggota keluarga yang menderita penyakit, semua anggota

keluarga saling membantu untuk merawat. Respon keluarga

terhadap kehilangan awalnya merasa sedih tapi lama

kelamaan dapat menerima.

2. Fungsi Sosialisasi

Keluarga Ny.K khususnya Ny.K tampak mengikuti

kegiatan pengajian yang di adakan oleh wilayah Rw 02.

Anggota keluarga Ny.K mempunyai hubungan baik dengan

warga disekitar lingkungan rumahnya, khususnya Ny.K

sering berinteraksi dengan masyarakat yang ada disekitar

rumah Ny.K.

3. Fungsi Reproduksi

Keluarga Ny.K dikaruniai 4 orang anak, 2 orang laki-laki

dan 2 orang perempuan. Anak pertama Ny. K berusia 37

tahun, anak keduanya berusia 35 tahun, anak ketiganya

berusia 30 tahun dan anak keempatnya berusia 26 tahun.

Sejak mash dalam usia produktif Ny.K menggunakan alat

kontrasepsi KB pil dan suntik, selama masa penggunaan

alat kontrasepsi KB Ny.K tidak merasakan keluhan apapun.

4. Faktor Ekonomi

Ny.K seorang ibu rumah tangga, semenjak suaminya Ny.K

meninggal dunia Ny.K mendapatkan penghasilan dari anak-

anaknya ± Rp. 1.500.000 sampai dengan Rp. 2.700.000,-

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

/bulannya. Dari hasil tersebut Ny.K mampu memenuhi

kebutuhan anak-anaknya yang belum menikah dan juga

nenek, cucunya. Mampu membayar kebutuhan yang lain

seperti listrik, dana kesehatan dan transportasi. Saat ini

yang mengelola keuangan yaitu anak-anak dari Ny.K.

5. Fungsi Pemeliharaan Kesehatan

Jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya keluarga

langsung membawanya ke tenaga kesehatan karena

menurut Ny.K obat warung sudah tidak mempan. Untuk

pemenuhan kebutuhan makanan biasanya Ny.K memasak

sendiri, keluarga Ny.K biasanya makan sendiri-sendiri

karena memiliki jam makan yang berbeda. Keluarga Ny.K

terkadang mengkonsumsi buah-buahan, untuk air minum

Ny.K lebih memilih di masak terlebih dahulu, dan untuk

pengolahan makanan keluarga Ny.K sering di potong

dahulu baru dicuci.

6. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

Keluarga Ny.K mempunyai kebiasaan tidur di siang hari

setelah selesai melakukan aktivitas dan keluarga ny.k

mempunya kamar tidur masing-masing.

7. Pemenuhan kebutuhan rekreasi

Anggota keluarga Ny.K tidak mempunyai kebiasaan

berlibur dikarenakan anak-anaknya sibuk bekerja.

8. Stressor dan Koping

Dalam menghadapi suatu masalah biasanya keluarga Ny.K

mengupayakan berkumpul untuk mencari jalan keluarnya.

Respon keluarga dalam menghadapi masalah yang muncul

pada anggota keluarga lain adalah membantu mencari jalan

keluarnya.

9. Kesehatan Lingkungan

a. Jenis rumah yang ditempati keluarga Ny.K adalaah

rumah milik pribadi bangunannya permanen, luas

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

bangunannya 4x5 m2, atap rumah Ny.K seng/asbe.

Terdapat ventilasi > 10%, lantainya ubin, terdapat

cahaya dari luar yang masuk ke dalam rumah,

keadaan rumahnya bersih.

b. Denah Rumah

c. Pengelolaan sampah keluarga Ny.K memiliki

pembuangan sampah sendiri dan biasanya menumpuk

lalu ada petugas yang datang untuk membersihkan

sampahnya

d. Sumber air keluarga Ny.K menggunakan air pam,

untuk mengkonsumsi air minum keluarga tidak

menggunakan air pam.

e. Jamban keluarga, keluarga Ny.K memiliki kamar

mandi dan wc sendiri, jenisnya adalah wc jongkok

atau leher angsa.

f. Pembuangan air limbah keluarga Ny.K memiliki

saluran pembuangan air kotor.

g. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan, keluarga Ny.K

tidak ada yang mengikuti kegiatan apapun, disekitar

rumahnya terdapat posyandu dan poswindu diwilayah

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

tersebut dan fasilitas tersebut dapat dijangkau dengan

berjalan kaki.

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Tabel 3.2 Pemeriksaan Fisik

NO Pemfis Ny.K Ny.N Ny.D Tn.R Ny.E An.R

1. Kepala Rambut

bersih tidak

terdapat

benjolan.

Rambut agak

kotor, tidak

ada benjolan.

Rambut

bersih, tidak

terdapat

benjolan.

Rambut

bersih tidak

terdapat

benjolan.

Rambut

bersih tidak

terdapat

benjolan.

Rambut

bersih tidak

terdapat

benjolan.

2. Mata Simetris,

konjungtiva

an anemis,

sclera an

ikterik.

Simetris,

konjungtiva

anemis,

sclera an

ikterik.

Simetris,

konjungtiva

an anemis,

sclera an

ikterik

Simetris,

konjungtiva

an anemis,

sclera an

ikterik.

Simetris,

konjungtiva

an anemis,

sclera an

ikterik.

Simetris,

konjungtiva

an anemis,

sclera an

ikterik.

3. Mulut Mukosa

mulut

lembab, tidak

ada karies

gigi, tidak

ada kesulitan

menelan.

Mukosa

mulut kering,

ada karies

gigi, tidak

ada kesulitan

menelan.

Mukosa

mulut

lembab,

tidak ada

karies gigi,

tidak ada

kesulitan

menelan.

Mukosa

mulut

lembab, tidak

ada karies

gigi, tidak

ada kesulitan

menelan.

Mukosa

mulut

lembab,

tidak ada

karies gigi,

tidak ada

kesulitan

menelan.

Mukosa

mulut

lembab, ada

karies gigi,

tidak ada

kesulitan

menelan.

4. Hidung Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

bersih tidak

ada benjolan.

agak kotor,

tidak ada

benjolan.

bersih, tidak

ada

benjolan.

bersih, tidak

ada benjolan.

bersih, tidak

ada

benjolan.

bersih, tidak

ada

benjolan.

5. Telinga Ada 2,

simetris tidak

terdapat

serumen.

Ada 2,

simetris tidak

terdapat

serumen.

Ada 2,

simetris

tidak

terdapat

serumen.

Ada 2,

simetris tidak

terdapat

serumen.

Ada 2,

simetris

tidak

terdapat

serumen.

Ada 2,

simetris

tidak

terdapat

serumen.

6. Leher Tidak ada

pembesaran

kelenjar

getah bening,

tidak ada

pembesaran

vena

jugularis.

Tidak ada

pembesaran

kelenjar

getah bening,

tidak ada

pembesaran

vena

jugularis.

Tidak ada

pembesaran

kelenjar

getah

bening,

tidak ada

pembesaran

vena

jugularis.

Tidak ada

pembesaran

kelenjar

getah bening,

tidak ada

pembesaran

vena

jugularis.

Tidak ada

pembesaran

kelenjar

getah

bening,

tidak ada

pembesaran

vena

jugularis.

Tidak ada

pembesaran

kelenjar

getah

bening,

tidak ada

pembesaran

vena

jugularis.

7. Dada Simetris,

suara jantung

normal, tidak

ada suara

Simetris,

suara jantung

normal, tidak

ada suara

Simetris,

suara

jantung

normal,

Simetris,

suara jantung

normal, tidak

ada suara

Simetris,

suara

jantung

normal,

Simetris,

suara

jantung

normal,

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

tambahan,

suara paru

vesikuler.

tambahan,

suara paru

vesikuler.

tidak ada

suara

tambahan,

suara paru

vesikuler.

tambahan,

suara paru

vesikuler.

tidak ada

suara

tambahan,

suara paru

vesikuler.

tidak ada

suara

tambahan,

suara paru

vesikuler.

8. Abdomen Tidak ada

distensi, tidak

ada nyeri saat

ditekan, tidak

ada GE.

Tidak ada

distensi, tidak

ada nyeri saat

ditekan, tidak

ada GE.

Tidak ada

distensi,

tidak ada

nyeri saat

ditekan,

tidak ada

GE.

Tidak ada

distensi, tidak

ada nyeri saat

ditekan, tidak

ada GE.

Tidak ada

distensi,

tidak ada

nyeri saat

ditekan,

tidak ada

GE.

Tidak ada

distensi,

tidak ada

nyeri saat

ditekan,

tidak ada

GE.

9. Ekstremitas

Atas

Tidak

bengkak,

turgor kulit

elastis, tidak

ada luka,

simetris.

Tidak

bengkak,

turgor kulit

kering, tidak

ada luka,

simetris.

Tidak

bengkak,

turgor kulit

elastis, tidak

ada luka,

simetris.

Tidak

bengkak,

turgor kulit

elastis, tidak

ada luka,

simetris.

Tidak

bengkak,

turgor kulit

elastis, tidak

ada luka,

simetris.

Tidak

bengkak,

turgor kulit

elastis, tidak

ada luka,

simetris.

10. Ektremitas

bawah

Tulang

disamping

ibu jari kaki

Tidak

bengkak,

turgor kulit

Tidak

bengkak,

turgor kulit

Tidak

bengkak,

turgor kulit

Tidak

bengkak,

turgor kulit

Tidak

bengkak,

turgor kulit

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

menonjol,

turgor kulit

elastis, tidak

ada luka,

simetris.

kering, tidak

ada luka,

simetris.

elastis, tidak

ada luka,

simetris.

elastis, tidak

ada luka,

simetris.

elastis, tidak

ada luka,

simetris.

elastis, tidak

ada luka,

simetris.

11. TTV Td: 120/80

mmHg

Nd: 101x/mnt

RR: 19 x/mnt

Sh: 36°C

Kes: CM

Kondisi baik

Td: 150/80

mmHg

Nd: 90 x/mnt

RR: 21 x/mnt

Sh: 36,5°C

Kes: CM

Kondisi baik

Td: 130/70

mmHg

Nd: 88

x/mnt

RR: 20

x/mnt

Sh: 36°C

Kes: CM

Kondisi

baik

Td: 120/80

mmHg

Nd: 93 x/mnt

RR: 21 x/mnt

Sh: 36°C

Kes: CM

Kondisi baik

Td: 110/80

mmHg

Nd: 90

x/mnt

RR: 20

x/mnt

Sh: 36°C

Kes: CM

Kondisi

baik

Sh: 36,1°C

RR: 23

x/mnt

Nd: 99

x/mnt

Kes: CM

Kondisi

baik

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Kesimpulan: Saat dikaji Ny.D, Ny.E, Tn.R, dan An.R tidak ada keluhan

sedangkan Ny.K dan Ny.N ada masalah di ekstremitas bawah dan TTV.

h. Harapan keluarga terhadap keperawatan keluarga, Ny.K

mengatakan ingin cepat sembuh dari sakit yang di

deritanya, dan berharap dengan adanya asuhan

keperawatan dapat mempercepat proses penyembuhan

rematiknya.

PENJAJAKAN II REMATIK

A. Kemampuan keluarga mengenal masalah

Ny.K mengatakan bahwa “Rematik adalah nyeri pada tulang tulang yang

disebabkan oleh sering mandi malam dan sering mengkonsumsi kacang-

kacangan dan emping”, tanda dan gejala yang dirasakan oleh ny.K ketika rasa

nyeri akibat dari penyakit tersebut datang adalah kaku dan baal pada telapak

kaki lalu datangnya pada pagi hari.

B. Kemampuan keluarga mengambil keputusan

Ny.K mengatakan bahwa bila kakinya terasa sakit dan kaku, ny.K hanya

beristirahat sejenak.

C. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga Ny.K selalu peduli terhadap kesehatan anggota keluarganya, ketika

ada yang sakit biasanya mereka langsung membawanya ke tenaga kesehatan,

tetapi jika belum terlalu parah biasanya hanya membeli obat di apotik.

D. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Setiap pagi hari Ny.K mengatakan selalu membersihkan rumahnya, mengepel

lantai agar lantainya tidak kotor dan berdebu.

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

E. Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas keluarga

Keluarga Ny.K mengatakan selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

disekitar seperti puskesmas. Mereka mengatakan sudah menggunakan fasilitas

kesehatan yang ada dengan sebaik-baiknya.

FORMAT ANALISA DATA

Tabel 3.3 Analisa Data

NO Data Fokus Masalah kesehatan Diagnosa keperawatan

1. Ds:

Ny.K mengatakan tidak

mengetahui pasti tentang

rematik, Ny.K hanya

mengetahui “rematik

adalah nyeri pada tulang-

tulang”, Ny.K juga

mengatakan sakit

dibagian telapak kaki dan

datangnya setiap pagi

hari.

Ny.K juga mengatakan

jika kakinya terasa sakit,

ny.K memilih untuk

istirahat sejenak.

Do:

Td: 120/80 mmHg

Sh: 36°C

RR: 19 x/menit

Rheumatoid Arthritis Gangguan rasa nyaman

nyeri berulang pada

keluarga Ny.K

khususnya Ny.K

berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang

menderita Rheumatoid

Arthritis.

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Nd: 105 x/menit

Tulang disebelah jempol

kaki agak menonjol

Asam urat: 7,4

Skala nyeri: 5

2. Ds:

Ny.K mengatakan masih

bisa melakukan aktivitas

seperti mencuci pakaian,

membersihkan rumah,

dan memasak. Jika

nyerinya sedang muncul

Ny.K membatasi

aktivitasnya terlebih

dahulu. Ny.K juga

mengatakan sudah jarang

berobat ke puskesmas

selama 2 bulan ini.

Do:

Ny.K tampak masih bisa

melakukan aktivitasnya,

hanya saja jalannya agak

berbeda seperti biasanya.

Rheumatoid Arthritis Resiko hambatan

mobilitas fisik

berhubungan dengan

ketidak mampuan

keluarga memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

3. Ds:

Ny.K mengatakan

“rematik adalah nyeri

pada tulang-tulang,

penyakit rematik juga

sama seperti asam

Rheumatoid Arthritis Potensial terjadinya

kerusakan sendi

berhubungan dengan

tidak mengenal masalah.

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

urat”dan mengatakan

tidak boleh terlalu

banyak makan kacang

dan emping, Ny.K juga

mengatakan tidak terlalu

tahu betul tentang

penyakitnya.

Do:

Ny.K tampak bingung

ketika ditanya tentang

sakit yang sedang

dialaminya antara

rematik ataukah asam

urat.

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

SKORING MASALAH KEPERAWATAN

Diagnosa I: Gangguan Rasa nyaman nyeri berulang pada keluarga Ny.K khususnya

Ny.K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

yang menderita rematik.

Tabel 3.4 skoring diagnosa I

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

1. Sifat masalah.

Skala:

Aktual: 3

Resiko: 2

Potensial: 1

1 3/3 x 1

= 1

Ny.K mengatakan penyakit Ny.K

adalah asam urat. Ny.K mengatakan

“rematik adalah penyakit nyeri pada

tulang-tulang, ketika nyeri itu muncul

telapak kaki Ny.K terasa baal dan

kaku datangnya setiap pagi hari”

2. Kemungkinan

masalah untuk

diubah.

Skala:

Mudah: 2

Sebagian: 1

Tidak dapat: 0

2 1/2 x 2

= 1

Ny.K mengatakan “selalu makan

kacang-kacangan dan akan

mengurangi makanan yang dipantang.

Ny.K mengatakan jarang meminum

obat dan berobat ke puskesmas”.

3. Potensial masalah

untuk di cegah.

Skala:

Tinggi: 3

Cukup: 2

Rendah: 1

1 2/3 x 1

= 2/3

Ny.K mengatakan sedang memulai

untuk mengurangi makanan

pantangan. Ny.K juga mengatakan

akan berobat ke puskesmas untuk

mengetahui penyakitnya lebih lanjut

4. Menonjolnya

masalah

Skala:

Segera ditangani:

2

Masalah ada tapi

tidak perlu: 1

Masalah tidak

dirasakan: 0

1 2/2 x 1

= 1

Ny.K ingin menyediakan makanan

sesuai dengan keperluan tubuh tetapi

anggota keluarganya tidak ada yang

suka.

Total: 3 2/3

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

SKORING MASALAH KEPERAWATAN

Diagnosa II: Resiko hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

Tabel 3.5 skoring diagnosa II

No Criteria Bobot Perhitungan Pembenaran

1. Sifat masalah.

Skala:

Aktual: 3

Resiko: 2

Potensial: 1

1 2/3 x 1

= 2/3

Ny.K mengatakan masih bisa

melakukan aktivitas seperti mencuci,

membersihkan rumah, dan memasak.

2. Kemungkinan

masalah untuk di

ubah

Skala:

Mudah: 2

Sebagian: 1

Tidak dapat: 0

2 1/2 x 2

= 1

Ny.K mengatakan ketika sedang

mengalami nyeri Ny.K hanya

mengistirahatkan sejenak akan tetapi

jika nyerinya semakin bertambah

Ny.K akan mengusahakan ke

puskesmas terdekat.

3. Potensial masalah

untuk dicegah.

Skala:

Tinggi: 3

Cukup: 2

Rendah: 1

1 2/3 x 1

= 2/3

Ny.K mengatakan sebisa mungkin

nanti Ny.K akan segera berobat ke

puskesmas terdekat dan akan

mengurangi aktivitas berlebih

4. Menonjolnya

masalah.

Skala:

Segera ditangani: 2

Masalah ada tapi

tidak perlu: 1

Masalah tidak

dirasakan: 0

1 1/2 x 1

= 0,5

Ny. K tampak terlihat masih

bersemangat untuk melakukan

aktivitas, namun hanya saja cara

berjalan Ny.K berbeda dari biasanya

Total: 2,8

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

SKORING MASALAH KEPERAWATAN

Diagnosa III: Potensial terjadinya kerusakan sendi berhubungan dengan tidak

mengenal masalah.

Tabel 3.6 skoring diagnosa III

No Criteria Bobot Perhitungan Pembenaran

1. Sifat masalah.

Skala:

Aktual: 3

Resiko: 2

Potensial: 1

1 1/3 x 1

= 0,3

Ny.K mengatakan “rematik

adalah nyeri pada tulang-tulang,

rematik juga sama seperti asam

urat”

2. Kemungkinan

masalah untuk di

ubah

Skala:

Mudah: 2

Sebagian: 1

Tidak dapat: 0

2 1/2 x 2

= 1

Ny.K mengatakan penyebab dari

rematik itu adalah terlalu banyak

mengkonsumsi kacang dan

emping.

3. Potensial masalah

untuk dicegah.

Skala:

Tinggi: 3

Cukup: 2

Rendah: 1

1 3/3 x 1

= 1

Karena Ny.K mengetahui

penyebab dari rematik walaupun

tidak mengetahui seluruhnya.

4. Menonjolnya

masalah.

Skala:

Segera ditangani: 2

Masalah ada tapi

tidak perlu: 1

Masalah tidak

dirasakan: 0

1 1/2 x 1

= 0,5

Ny. K mengatakan tidak terlalu

mengetahui tentang penyakit yang

di deritanya.

Total: 2,8

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

B. Diagnosa Keperawatan

DIAGNOSA PRIORITAS KEPERAWATAN

Menurut hasil perhitungan scoring dari 3 diagnosa keperawatan di atas, telah

ditemukan diagnose yang sesuai pada kondisi pasien dengan skor 3 2/3 yaitu:

Tabel 3.7 diagnosa keperawatan

No Diagnose keperawatan Skor

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berulang kepada

keluarga Ny.K khususnya Ny.K berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga dalam

merawat anggota keluarga yang menderita

rematik.

3 2/3

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

C. Perencanaan Keperawatan

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tabel 3.8 Perencanaan

No. Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Evaluasi Intervensi

Umum Khusus Criteria Standar

1. Gangguan rasa

nyaman nyeri

berulang

kepada

keluarga Ny.K

khususnya

Ny.K

berhubungan

dengan

ketidakmampua

n keluarga

dalam merawat

selama 4x

kunjungan

rumah,

diharapkan

klien

mengerti

tentang

penyakitnya

dan

diharapkan

keluarga

Ny.K

1. Setelah 1x30 menit

kunjungan rumah,

keluarga mampu

mengenal masalah

rematik pada

anggota keluarga,

dengan cara:

a. Menyebutkan

pengertian

rematoid arthritis

Respon

Verbal

Pengertian

Rematoid

Arthritis adalah

Kondisi tubuh

yang sangat

menyakitkan pada

anggota gerak

seperti pada

sendi, otot, tulang

dan jaringan sendi

yang di akibatkan

karena

1. Jelaskan kepada

keluarga

pengertian

rematik dengan

menggunakan

lembar balik.

2. Tanyakan

kembali pada

keluarga tentang

pengertian

reumatik.

3. Beri pujian atas

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

anggota

keluarga yang

menderita

rematik

mampu

melakukan

perawatan

rematik

untuk

mengatasi

nyeri secara

mandiri

peradangan. usaha yang

dilakukan

keluarga

b. Menyebutkan

penyebab Rheumatoid

Arthtritis

Respon

verbal

Menyebutkan 5

dari 10 penyebab

Rheumatoid

Arthtritis:

1) Faktor genetik

2) Usia

3) Kegemukan

4) Pola maka

5) Diet terlalu

ketat

1. Diskusikan

bersama

keluarga tentang

penyebab

reumatik

dengan

menggunakan

lembar balik.

2. Motivasi

keluarga untuk

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

6) Sering

mengkonsums

i alcohol

7) Trauma

(terjatuh,

terbentur)

8) Posisi yang

tidak tepat

saat aktifitas

9) Stress

Peningkatan

kadar asam

urat

menyebutkan

kembali

penyebab

reumatik.

3. Beri

reinforcement

positif atas

usaha yang

dilakukan

keluarga.

c. Menyebutkan tanda

dan gejala

Rheumatoid Arthtritis.

Respon

verbal

Menyebutkan 3

dari 5 tanda dan

gejala reumatik :

-Nyeri Sendi

-Kekakuan

Sendi

1. Diskusikan

dengan keluarga

tentang tanda-

tanda reumatik.

2. Motivasi

keluarga untuk

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

-Kemerahan dan

Bengkak pada

sendi

-Kelemahan

pada Otot

-Gangguan

dalam bergerak

menyebutkan

kembali tanda-

tanda reumatik.

3. Beri

reinforcement

positif atas usaha

yang dilakukan

keluarga.

2. Setelah 1x30 menit

kunjungan rumah,

keluarga mampu

mengambil

keputusan untuk

merawat anggota

keluarga yang

menderita reumatik

dengan cara:

Respon

verbal

Menyebutkan 2

dari 5 akibat

lanjut dari

reumatik yang

tidak diobati:

a) Peradangan

Menyebar

Luas

b) Kesemutan

1. Jelaskan pada

keluarga akibat

lanjut apabila

reumatik tidak

diobati dangan

menggunakan

lembar balik.

2. Motivasi

keluarga untuk

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

a. Menyebutkan

akibat lanjut tidak

diobatinya

Rheumatoid

Arthtritis

dan Mati rasa

pada sendi dan

tulang

c) Kerusakan

sendi

d) Dapat

menimbulkan

perubahan

pada jaringan

lain seperti

adanya proses

granulasi

dibawah kulit

terutama pada

siku, ruas jari,

lutut dan

persendian

kaki.

e) Terjadi

menyebutkan

kembali akibat

lanjut dari

reumatik yang

tidak diobati.

3. Beri

reinforcement

positif atas

jawaban

keluarga

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

splenomegali.

b. Memutuskan untuk

merawat

Respon

verbal

Keputusan

keluarga untuk

merawat dan

mengatasi

reumatik pada

anggota keluarga.

1. Motivasi

keluarga untuk

mengatasi

masalah yang

dihadapi.

2. Beri

reinforcement

positif atas

keputusan

keluarga untuk

merawat

anggota kelurga

yang mengalami

reumatik.

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

3. Setelah 1x30 menit

kunjungan rumah,

keluarga mampu

merawat anggota

keluarga dengan

reumatik.

a. Menyebutkan cara

perawatan

Rheumatoid

Arthtritis

Respon

verbal

Menyebutkan 5

dari 9 perawatan

reumatik:

1) Kompres

dengan air

hangat bila

nyeri tanpa

disertai

bengkak

2) Kompres

dengan air

dingin bila ada

bengkak

3) Hindari

penekanan

4) Istirahat yang

cukup

5) Hindari kerja

berat

1. Diskusikan

dengan keluarga

cara perawatan

reumatik

dengan

menggunakan

lembar balik.

2. Motivasi

keluarga untuk

menyebutkan

kembali

perawatan

reumatik.

3. Beri

reinforcement

positif atas

usaha yang

dilakukan

keluarga

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

6) Jaga

keamanan

lingkungan

rumah.

Psiko-

motor

Keluarga dapat

mendemonstrasik

an cara

melakukan senam

rematik

a. Gerakan

Duduk

1) Angkat

kedua bahu

keatas

mendekati

telinga, putar

kedepan dan

1. Demonstrasikan

pada keluarga

tentang cara

melakukan

senam rematik.

2. Beri

reinforcement

positif atas

usaha keluarga.

3. Pastikan

keluarga akan

melakukan

tindakan yang

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

kebelakang.

2) Bungkukan

badan, kedua

lengan

meraih ujung

kaki lantai.

3) Angkat

kedua siku

sejajar dada,

tarik kedepan

dada.

4) Angkat paha

dan lutut

secara

bergantian,

kedua lengan

menahan

tubuh.

5) Putar tubuh

diajarkan jika

diperlukan.

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

bagian atas

kesamping

kanan dan

kiri, kedua

lengan diatas

pinggang.

b. Gerakan

Berbaring

1) Bentangkan

kedua lengan

dan tangan,

ambil nafas

dalam-dalam

dan

hembuskan.

2) Kedua

tangan

disamping,

tekuk siku

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

dan tangan

mengepal.

3) Tangan

luruskan ke

atas, lalu

tepuk tangan.

4) Tekuk sendi

panggul dan

tekuk lutut

dengan

kedua tangan

tarik sampai

diatas dada.

5) Pegang erat

kedua tangan

diatas perut,

tarik

kebelakang

kepala dan

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

kebawah.

6) Angkat

tungkai

bawah

bergantian

dengan

bantuan

kedua

tangan.

b. Menyebutkan jenis

makanan untuk

Rheumatoid Arthtritis

Respon

verbal

Menyebutkan 2

dari masing

masing jenis

makanan

makanan yang di

perbolehkan

a. Karbohidrat:

Nasi, Roti,

Jagung,

1. Diskusikan

bersama

keluarga tentang

jenis

makanan/diit

untuk reumatik.

2. Motivasi

keluarga untuk

menyebutkan

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Kentang,

singkong/ubi

b. Protein: Ikan

Laut

c. Sayur-sayuran

hijau dan

kuning kecuali

bayam,

kacang-

kacangan,

kembang kol,

kangkung,

kacang

panjang.

d. Buah –

Buahan segar:

Jeruk,

mangga,

pepaya,

kembali diit

reumatik.

3. Beri

reinforcement

positif atas

jawaban

keluarga.

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

nangka,

pisang.

Makanan yang

harus dihindari :

a. Sayur : bayam,

kembang kol,

kangkung,

kacang

panjang, daun

singkong,

buncis,

melinjodan

kacang

kacangan.

b. Buah-buahan:

Alpukat,

Durian, Nanas,

air kelapa.

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

c. Jeroan: hati,

limpa,

babat,usus,

paru, otak.

d. Makanan

Laut: Udang,

Kerang, Cumi,

Kepiting.

e. Makanan

Kaleng:

Kornet,

sarden, dan

kaldu.

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

4. Setelah 1x 30 menit

kunjungan rumah,

keluarga mampu

memelihara/memodifi

kasi lingkungan

rumah yang sehat:

a. Cara

memelihara/

memodifikasi

lingkungan

yang sehat

Respon

verbal

Menyebutkan 1

dari 3 cara

memodifikasi

lingkungan yang

sehat

-lantai tidak

licin

-penerangan

lampu baik

-Barang-

barang rapi

dan bersih.

Manfaat

kunjungan ke

fasilitas kesehatan

:

-Mendapatkan

pelayanan

1. Menjelaskan

lingkungan

yang dapat

mencegah

reumatik.

2. Memotivasi

keluarga untuk

mengulangi

penjelasan yang

diberikan.

3. Beri

reinforcement

positif atas

upaya yang

dilakukan

keluarga.

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

5. Setelah 1x 30

menit kunjungan

rumah, keluarga

mampu

memanfaatkan

pelayanan kesehatan

dengan cara:

a. Menyebutkan

kembali manfaat

Respon

verbal

kesehatan

pengobatan

reumatik

-Mendapatkan

pendidikan

kesehatan

tentang

reumatik

Menunjukan kartu

berobat adanya

terapi pengobatan

1. Menginformasi

kan mengenai

pengobatan dan

pendidikan

kesehatan yang

dapat diperoleh

keluarga di

pelayanan

kesehatan.

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

kunjungan ke

fasilitas

kesehatan.

b. Memanfaatkan

pelayanan kesehatan

dalam merawat

Rheumatoid Arthritis.

Respon

verbal

2. Motivasi

keluarga untuk

menyebutkan

kembali hasil

diskusi

3. Beri

reinforcement

positif atas hasil

yang dicapai

keluarga.

1. Tanyakan

perasaan

keluarga setelah

mengunjungi

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

fasilitas

kesehatan.

2. Berikan

reiforcement

positif atas

tindakan tepat

yang dilakukan

oleh keluarga.

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

D. Implementasi

CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tabel 3.9 Implementasi

Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Tindakan keperawatan Paraf

Juma’t

5 mei 2017

11:00 wib

Sabtu

6 Mei 2017

10:00 WIB

DX I: Gangguan rasa

nyaman nyeri berulang

kepada keluarga Ny.K

khususnya Ny.K

berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

dalam merawat anggota

keluarga yang menderita

Rematik

DX I: Gangguan rasa

nyaman nyeri berulang

kepada keluarga Ny.K

khususnya Ny.K

berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

1. menjelaskan kepada keluarga

pengertian rematik dengan

menggunakan lembar balik

Ds: ny.k mengatakan mulai

paham apa itu pengertian

rematik

Do: ny.k tampak

memperhatikan

2. Menanyakan kembali kepada

keluarga tentang rematik

Ds: Ny.K mengatakan “rematik

adalah nyeri pada anggota sendi

yang disebabkan karena

peradangan.

Do: Ny.K terlihattampak

mengerti

3. memberikan pujian atas

yang dilakukan keluarga

Ds: -

Do: Ny.K tampak senang

1. Mendiskusikan bersama

keluarga tentang penyebab

rematik dengan menggunakan

lembar balik

Ds: Ny.K mengatakan sudah

mengetahui penyebab rematik

Andini

Andini

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Senin

8 Mei 2017

10:30 wib

dalam merawat anggota

keluarga yang menderita

rematik

Dx I: Gangguan rasa

nyaman nyeri berulang

kepada keluarga Ny.K

khususnya Ny.K

berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

dalam merawat anggota

keluarga yang menderita

rematik

Do: Ny.K terlihat tampak

mengerti

2. memotivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali penyebab

rematik

Ds: Ny.K mengatakan rematik

disebabkan oleh pola makan

dan juga mandi malam

Do: Ny.K tampak memahami

penyebab dari rematik

3. Memberikan reifoncment

positif atas usaha yg telah

dilakukan Ny.K

Ds: -

Do: Ny.K tampak senang

1. Mendiskusikan dengan

keluarga tentang tanda tanda

rematik

Ds: Ny.K mengatakan tanda

tanda rematik itu kaku dan baal

Do: Ny.K tampak memahami

2. Memotivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali tanda-

tanda rematik

Ds: Ny.K mengatakan tanda

tanda rematik adalah baal, kaku,

dan kadang kesemutan

Do: Ny.K tampak mengerti

3. memberikan pujian atas

perilaku yang benar.

Andini

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Selasa

9 Mei 2017

11:30

Dx I: Gangguan rasa

nyaman nyeri berulang

kepada keluarga Ny.K

khususnya Ny.K

berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

dalam merawat anggota

keluarga yang menderita

Ds: -

Do: Ny.K tampak senang.

4.Mendemonstrasikan pada

keluarga tentang cara

melakukan senam rematik.

Ds: Ny.K mengatakan bersedia

diajarkan senam rematik

Do: Ny.K tampak mengikuti

gerakan senam rematik

5.Memberi reinforcement

positif atas usaha keluarga.

Ds: -

Do: Ny.K tampak terlihat

senang

6.Pastikan keluarga akan

melakukan tindakan yang

diajarkan jika diperlukan.

Ds: Ny.K mengatakan akan

melakukan senam rematik

kapanpun

Do: -

1. Mendiskusikan keluarga

tentang diit makanan rematik

Ds: Ny.K mengatakan tidak

tahu tentang pantangan

makanan rematik

Do: Ny.K tampak masih

bingung

2. Memberikan kesempatan

Andini

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

rematik

untuk mengulang tentang diit

rematik

Ds: Ny.K mengatakan tidak

boleh makan kacang kacangan

dan jeroan berlebih

Do: Ny.K tampak sudah

mengerti

3. memberikan pujian atas

perilaku yang benar

Ds: -

Do: Ny.K tampak senang

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

E. Evaluasi Keperawatan

CATATAN PERKEMBANGAN KELUARGA

Tabel 3.10 Evaluasi

No.Dx Tanggal Jam Evaluasi (SOAP) Paraf

Dx I

9-5-17

12:00

S: Ny.K mengatakan “Rematikadalah nyeri pada

persendian yang dapat mengakibatkan

peradangan, penyebabnya karena faktor usia dan

merokok, tanda tanda rematik adalah kaku, baal

dan terkadang kesemutan, dan pantangan

makanan untuk penderita rematik adalah tidak

boleh mengkonsumsi kacang kacangan dan

jeroan berlebihan”

O: Ny.K tampak sudah memahami materi

tentang penyakit yang dideritanya

A: Masalah teratasi

P: Pertahankan Intervensi

Andini

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas beberapa kesenjangan yang terjadi antara

hasil keperawatan keluarga dengan landasan teori dan penerapan asuhan

keperawatan dengan masalah penyakit rheumatoid arthritis pada keluarga Ny.K

khususnya Ny.K yang dilakukan pada tanggal 5 Mei 2017-9 Mei 2017 di

kelurahan Utan Panjang kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Dalam pembahasan

ini penulis menggunakan pendekatan proses keperawatan terdiri dari pengkajian,

diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tidak ada

kesenjangan yang terjadi antara landasan teoritis dengan kasus dan penulisan yang

akan dijelaskan mulai dari pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi.

A. Pengkajian keperawatan

Pada tahap pengkajian langkah awal yang dilakukan oleh penulis adalah

mencari keluarga binaan yang akan diberikan asuhan keperawatan

keluarga. Untuk melakukan asuhan keperawatan pada keluarga binaan

harus memenuhi kriteria keluarga binaan yaitu: keluarga dalam ekonomi

menengah keatas. Dalam metode pengumpulan data penulis tidak

menemukan apapun, pada pemeriksaan fisik penulis mampu memeriksa

semua anggota keluarga yang ada.

Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan bahwa keluarga Ny.K

khususnya Ny.K menderita rheumatoid arthritis. Penyebab masalah yang

terjadi pada keluarga Ny.K dikarenakan gaya hidup yang kurang baik,

selalu mandi malam dan pola makannya tidak sesuai diit yang ditentukan

penyakit rheumatoid arthritis. Hasil pemeriksaan asam urat pada Ny.K

yaitu 7,4 g/dl sudah tergolong dalam batasan tidak normal. Tetapi Ny.K

merasakan kaku pada telapak kaki, terasa kesemutan, dan munculnya

disetiap pagi hari.

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Dari penyebab sampai penatalaksanaan medis didapatkan kesenjangan

yang begitu jauh dengan yang ada di konsep yaitu Ny.K tidak meminum

obat dan tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti sinar X, namun

pada teori ini ditemukan gejala Rheumatoid Arthritis, yaitu kaku pada

telapak kaki, kesemutan, dan munculnya dipagi hari.

Tahap perkembangan perkembangan Ny.K merupakan tahap

perkembangan dewasa, dimana tugas perkembangan pada tahap dewasa

adalah:

1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2. Mempertahankan keintiman pasangan.

3. Membantu orang tua memasuki periode masa tua.

4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

Tugas perkembangan keluarga Ny.K yang belum tercapai adalah Mencari

dan menentukan calon pendamping hidup, hal ini dikarenakan anak kedua

dan ketiga dari Ny.K masih bekerja dan belum menikah.

Dalam struktur peran yang ada pada keluarga Ny.K tidak ada kesenjangan

yang begitu jauh dari konsep keluarga sebagai pendidik, pelindung,

pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga serta anggota masyarakat dari

lingkungannya, hanya saja Ny.K tidak mencari nafkah dikarenakan anak-

anaknya sudah bekerja semua. Adapun peran anak melaksanakan peran

psikososial sesuai tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial dan

spiritual. Sebagai pengambilan keputusan dalam keluarga Ny.K adalah

musyawarah untuk mencapai mufakat bersama dengan anggota keluarga

yang lain.

Faktor penghambat pada pengkajian ini yaitu kurangnya pengetahuan

Ny.K tentang keluarga besarnya dan kurangnya minat untuk merubah gaya

hidup pada keluarga Ny.K sedangkan faktor pendukungnya adalah

tingginya rasa ingin tahu keluarga terhadap penyakit Rheumatoid Arthritis.

Page 95: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

B. Diagnosa keperawatan

Setelah diketahui masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, maka

penulis mengatakan diagnose keperawatan menggunakan formula PES.

Berdasarkan 5 tugas keluarga didapatkan 1 masalah dalam keluarga Ny.K

yaitu: masalah tersebut disusun berdasarkan prioritas masalah kesehatan

dengan cara scoring yang didasarkan pada 5 kriteria, yaitu:

1. Sifat masalah

2. Kemungkinan masaah dapat diubah

3. Potensial masalah untuk dicegah

4. Menonjolnya masalah

5. Memanfaatkan fasilitas yang ada

Akhirnya diperoleh 1 diagnosa berdasarkan scoring, yaitu:

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berulang pada keluarga Ny.K khususnya

Ny.K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang menderita Rheumatoid Arthritis..

Diagnose muncul pada masalah keluarga Ny.K bersifat gangguan karena

ditemukan data-data yang menjurus kearah actual jika tidak ditangani dan

dilakukan tindakan keperawatan akan menyebabkan komplikasi lebih

lanjut dan akan berakibat fatal.

Diagnose yang ada pada landasan teori:

1. Nyeri berhubungan dengan respons inflamasi sendi lutut, kompresi

saraf

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan

menggerakan sendi lutut sekunder akibat kerusakan kartilago sendi

lutut

3. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan ketidakmampuan

menggerakan tungkai bawah, penurunan kekuatan otot, pasca arto-

plasti, dan ketidakmampuan cara mobilisasi yang adekuat

Page 96: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan port de entrée luka pasca

bedah

5. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan, kondisi sakit,

perubahan peran keluarga, kondisi status ekonomi

C. Perencanaan

Setelah diagnose keperawatan ditetapkan, tahapan berikutnya adalah

membuat perencanaan keperawatan. Dalam perencanaan keperawatan

yang ada di dalam teori maupun kasus tidak ditemukan adanya perbedaan

yang begitu jauh. Dari mulai penentuan diagnose, penulis sudah

memprioritaskan masalah sesuai dengan yang dikeluhkan oleh keluarga

dan yang mengancam nyawa pasien. Sedangkan dalam penetapan tujuan

dan kriteria hasil, penulis berdasarkan atas standar asuhan keperawatan

keluarga, demikian pula dalam membuat rencana tindakan.

Dalam membuat perencanaan penulis tidak mendapatkan hambatan

apapun, dikarenakan semua anggota keluarga Ny.K sedang berada di

rumah. Jadi penulis dapat melakukan rencana tindakan.

Pada diagnose tersebut penulis mengambil 1 diagnosa keperawatan, yaitu

gangguan rasa nyaman nyeri berulang pada keluarga Ny.K khususnya

Ny.K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang menderita Rheumatoid Arthritis. Perawat dan keluarga

merencanakan untuk mengadakan penyuluhan tentang masalah rheumatoid

arthritis mulai dari pengertian sampai makanan yang dilarang bagi

penderita rheumatoid arthritis dan juga mendemonstrasikan tentang senam

rematik. Keluarga menyatakan setuju dengan rencana tindakan lainnya

yang bersifat anjuran dan motivasi. Faktor pendukung untuk mengadakan

rencana tindakan tersebut adalah tingginya rasa ingin sembuh Ny.K dan

ingin mengetahui lebih lanjut tentang Rheumatoid Arthritis, sedangkan

faktor penghambat untuk rencana tindakan yaitu kurang motivasi keluarga

dan kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit Rheumatoid Arthritis.

Page 97: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

D. Pelaksanaan keperawatan

Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun

sebelumnya bersama keluarga, pada tahap ini penulis melakukan tindakan

keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat dan

tetap mempertahankan prioritas diagnose.

Faktor pendukung terlaksananya implementasi keperawatan pada keluarga

Ny.K yaitu tingginya rasa ingin sembuh dan ingin mengetahui lebih lanjut

tentang penyakit Rheumatoid Arthritis pada Ny.K.

Tidak ada kendala pada saat tindakan keperawatan berlangsung, setelah

melakukan implementasi yang telah direncanakan penulis meninggalkan

media pada keluarga dengan harapan seluruh anggota dapat membacanya.

kurang terpapar informasi pada keluarga Ny.K menjadi hambatan untuk

melakukan Intervensi.

E. Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil

implementasi dengan kriteria hasil dan standar yang telah ditetapkan untuk

melihat keberhasilan rencana tindakan. Keberhasilan evaluasi didasarkan

pada keefektifan intervensi yang dilakukan oleh perawat dan keluarga.

Keefektifan intervensi dapat dilihat dari respon keluarga dan hasil

disesuaikan dengan tujuan yang telah dirumuskan. Dalam mengevaluasi

hasil tindakan yang telah dilakukan perawat menggunakan metode

observasu secara langsung, wawancara, dan pemeriksaan fisik.

Faktor pendukung yang mempunyai keberhasilan asuhan keperawatan

yaitu adanya motivasi yang tinggi dari Ny.K sendiri, sedangkan faktor

penghambat atas kendala yang ditemukan penulis adalah kurang

terpaparnya informasipada keluarga tentang Rheumatoid Arthritis. Dalam

hal ini penulis berpesan kepada keluarga agar semua rencana tindakan

yang telah dilakukan tidak berhenti sampai disini tetapi harus dipraktekan

kapanpun walaupun penulis sudah tidak lagi berada dilingkungan keluarga

Ny.K.

Page 98: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan kembali hasil dari tinjauan teoritis

sampai dengan pembahasan.

A. Kesimpulan

Setelah penulis membahas asuhan keperawatan dengan perbandingan

antara teori dan kasus lapangan, kemudian penulis dapat mengambil

kesimpulan dan saran sebagai berikut: Rheumatoid Arthritis adalah

penyakit inflamasi non-bakterial yang bersifat sistemik, progresif,

cenderung kronik dan mengenal sendi serta jaringan ikat sendi secara

simetris.

Saat pengkajian semua anggota keluarga Ny.K berkumpul semua,

sehingga penulis dapat melakukan pemeriksaan kesehatan pada semua

anggota keluarga. Di dapatkan kesenjangan di dalam pengkajian yaitu

Ny.K sudah lama tidak pernah berobat kepuskesmas selama 2 bulan dan

belum pernah melakukan pemeriksaan penunjang di puskesmas maupun

dirumah sakit.

Diagnosa yang penulis gunakan yaitu gangguan rasa nyaman nyeri pada

keluarga Ny.K khususnya Ny.K berhubungan dengan ketidak mampuan

keluarga merawat anggota keluarganya yang menderita Rheumatoid

Arthrtis

a) Perencanaan secara umum sesuai dengan landasan teori, dan pada

saat perencanaan dan skoring semua keluarga terlibat.

b) Pelaksanaan semua keluarga terlibat dalam pelaksanaan tindakan

keperawatan.

c) Evaluasi keperawatan yang di dapatkan adalah gangguan rasa

nyaman nyeri pada keluarga Ny.K khususnya Ny.K berhubungan

dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarganya

yang menderita Rheumatoid Arthrtis dapat tercapai sesuai dengan

perencanaan.

Page 99: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah didapat, penulis menganggap perlu adanya

peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang diharapkan agar

dapat membantu klien dalam mempertahankan dan meningkatkan derajat

kesehatannya secara optimal. Disamping itu penulis memberikan saran

kepada pihak yang diharapkan dapat membantu dalam memberikan asuhan

keperawatan pada klien dengan penyakit Rheumatoid Arthritis dan saran

tersebut diantaranya:

1. Untuk penulis

Dalam penerapan asuhan keperawatan diharapkan mahasiswa

dapat melakukan pengkajian yang lebih lengkap untuk

mendapatkan hasil yang optimal dan mampu memberikan asuhan

keperawatan yang kompeten bagi pasien. Mahasiswa juga

diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya selama

proses pembelajaran baik di kampus maupun dilapangan.

2. Untuk Institusi

Diharapkan kepada institusi untuk melengkapi buku-buku sebagai

referensi dengan tahun penerbitan yang baru dengan masalah-

masalah asuhan keperawatan, sehingga dapat memudahkan

mahasiswa dalam penyusunan karya tulis ilmiah selanjutnya.

3. Untuk Puskesmas

Diharapkan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

hendaknya dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan kartu

kesehatan sehingga masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas

kesehatan.

4. Untuk Keluarga

Diharapkan dapat menjaga pola hidup sehat dan merubah gaya

hidup menjadi lebih baik, serta mampu memanfaatkan fasilitas

kesehatan yang terjangkau dan ekonomis seperti puskesmas atau

klinik.

Page 100: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

DAFTAR PUSTAKA

Doegoes E Marilyn.(2000).Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta: EGC.

Fridman dalam Achjar.(2010).Keperawatan Keluarga: Teori dan praktek.Jakarta:

EGC.

Harnilawati, S.Kep.(2013).Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas.Sulawesi

selatan: Pustaka As Salam.

Joyce M. black & Jane Hokanson Hawks.(2014).Keperawatan Medikal Bedah

Edisi 8 Buku 3.Jakarta: CV Pentasada Edukasi.

Laporan Nasional Riskesdas.(2013).Prevalensi Rheumatoid Arthritis

http://www.depkes.go.id diakses tanggal 05 Februari 2017 jam 10.00 WIB.

Ns. Tantut Susanto, M.Kep.Sp.Kom.(2012).Buku ajar keperawatan keluarga

aplikasi pada praktik asuhan keperawatan keluarga.Jakarta: TIM.

Setiadi.(2008).Konsep dan Proses keperawatan keluarga.jakarta:Graha ilmu

Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G.(2001).Buku ajar keperawatan Medikal

Bedah Edisi 8.Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzanne C.(2016).Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12.Jakarta: EGC.

Susanto, Tantut.(2012).Aplikasi teori pada praktik asuhan keperawatan

keluarga.Jakarta: Trans info media.

Page 101: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Andini Ulfiya Rahmat

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 16 September 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat email : [email protected]

Agama : Islam

Alamat tinggal : Jln. Kota bamboo utara raya no. 3 kecamatan

palmerah Jakarta Barat

Nomor Handphone : 089610510880

Pendidikan : 1. TK Pelita Pertiwi lulus pada tahun 2001-2003

2. SDN 1 Cicurug lulus pada tahun 2003-2009

3. Mts. Assa’adah lulus pada tahun 2009-2012

4. MAN Cibadak lulus pada tahun 2012-2014

5. Diploma 3 Keperawatan UMJ: Sedang proses

Demikian daftar Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, 6 Juni 2017

Penulis

Andini Ulfiya Rahmat

Page 102: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …
Page 103: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

SATUAN ACARA PENYULUHAN

REMATIK

A. Identitas

Topik : Rematik

Sub Topik : Penyuluhan tentang Rematik

Sasaran : Keluarga Ny.K khususnya Ny.K

Waktu penyuluhan : Sabtu, 6 Mei 2017

Penyuluh : Andini Ulfiya Rahmat

B. Diagnosa Keperawatan

Gangguan rasa nyaman nyeri berulang kepada keluarga Ny.K khususnya

Ny.K berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang menderita rematik.

C. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan tpenyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan

keluarga Ny.K khususnya Ny.K mengetahui tentang penyakit rematik

sesuai dengan apa yang sudah diajarkan penyuluh mulai dari pengertian

sampai dengan pengobatan tradisional.

D. Tujuan Intstruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga

Ny.K mampu:

1. Menjelaskan pengertian penyakit rematik dengan benar.

2. Menyebutka penyebab rematik dengan benar.

3. Menyebutkan tanda dan gejala rematik dengan benar.

4. Menjelaskan komplikasi dari rematik dengan benar.

5. Menjelaskan penggunaan obat tradisional.

E. Materi penyuluhan

1. Pengertian rematik

Page 104: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

2. Penyebab rematik

3. Tanda dan gejala rematik

4. Komplikasi rematik

5. Pencegahan rematik

6. Pengobatan tradisional untuk rematik

F. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

G. Media

1. Lembar balik, leaflet

2. Alat petunjuk

H. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu

Pembukaan a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Apersepsi

d. Menyampaikan maksud

dan tujuan

a. Menjawab salam

b. Mendengarkan dan

memperhatikan

c. Mengemukakan

pendapat.

5 menit

Inti Menjelaskan materi rematik

a. Pengertian

b. Penyebab, tanda, dan

gejala

c. Komplikasi

d. Pengobatan tradisional

e. Cara pencegahan dan

perawatan

f. Tanya jawab

a. Memperhatikan dan

mendengarkan

b. Bertanya jika tidak

ada yang dimengerti

c. Keluarga aktif

berdiskusi

15

menit

Page 105: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

Penutup a. Evaluasi penjelasan

b. Menyampaikan materi

c. Mengucapkan salam

a. Memperhatikan dan

menjawab

pertanyaan

b. Menjawab salam

10

menit

I. Evaluasi

1. Prosedur : Langsung

2. Bentuk : Lisan

3. Jenis : Tanya jawab

URAIAN MATERI REMATIK

A. Pengertian Rematik

Rematik adalah penyakit peradangan yang lanjut pada tulang sendi.

B. Penyebab Rematik

Penyebab dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor:

a) Faktor keturunan

b) Kurang olahraga

c) Sering mengkonsumsi kacang-kacangan dan jeroan

C. Tanda dan gejala rematik

a) Kaki terlihat bengkak dan baal

b) Kaki dan tangan terasa linu dan kesemutan.

D. Pencegahan Rematik

a) Olahraga teratur

b) Menghindari makan jeroan

c) Makan-makanan yang bergizi

Page 106: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …

E. Komplikasi

a) Kerusakan pada sendi

b) Peradangan pada otot jantung

c) Gagal pernafasan

d) Gagal ginjal

e) Penyakit saluran cerna: gastritis kronik dan ulkus peptikum

F. Pengobatan tradisional

a) Kompres jahe

b) Minum air rebusan daun salam

c) Makan labuh siam rebus

G. Fasilitas kesehatan

a) Pergi ke puskesmas

b) Rumah sakit

c) Atau klinik terdekat untuk memeriksakan kesehatan

H. Modifikasi lingkungan

a) Bersihkan kamar mandi agar tidak licin, mencegah dari bahaya jatuh.

b) Merapihkan rumah, mengelompokan barang yang berat dengan yang

mudah di angkat.

Page 107: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.K KHUSUSNYA NY.K …