Upload
franky-lewowerang
View
29
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn.M
DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC)
DI SURABAYA
OLEH:
1) Fransiskus L. Lewowerang (200802021)
2) Melania Putu Dian A (200802039)
3) Rica Rachel Nainggolan (200802047)
4) Titik Kristianingrum (200802054)
5) Yosephin Zalviana (200802058)
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES KATOLIK ST. VINCENTIUS A. PAULO
SURABAYA
2013
TINJAUAN KASUS
2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 4 Januari 2013
2.1.1.1 Identitas
Nama kepala keluarga : Tn. M
Umur : 36 th
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku bangsa : Madura
Pendidikan : SD Tamat
Alamat : Surabaya
2.1.1.2 Jarak dengan pelayanan kesehatan terdekat
Puskesmas : ± 1 km
2.1.1.3 Susunan anggota keluarga
No Nama L/P Umur Agama Pend. Pekerjaan Hub.
Keluarga
Ket.
1 Tn.M L 36 th Islam SD
tamat
Swasta Suami Sakit
2. Ny.J P 33 th Islam SD
tamat
PRT Istri Sehat
3. An.I L 11
tahun
Islam SD
kelas
4
- Anak 1 Sehat
4. An.A L 6,5
tahun
Islam Tk
besar
- Anak 2 Sehat
2.1.1.4 Genogram
Keterangan :
: Laki Laki
: Perempuan
: Perempuan Meninggal
: Laki – laki meninggal
: Tinggal serumah
: Pasien
2.1.1.5 Tipe Keluarga
An.A6,5 thn
An.I11 thn
Ny.J33 thn
Tn.M 36 thn
Tipe Keluarga ini adalah keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari
Tn.M sebagai suami, Ny.J sebagai istri, An.I sebagai anak pertama dan An.A
sebagai anak kedua.
2.1.1.6 Status sosial ekonomi
Dulu sebelum Tn.M sakit segala kebutuhan sehari – hari keluarga dipenuhi
oleh Tn.M sebagai Kepala Keluarga. Meskipun dulu pekerjaan Tn.M hanya
seorang jukir di Darmo Park tetapi Tn.M memiliki penghasilan dalam sebulan
sekitar 1.000.000 karena Tn.M memiliki banyak pekerjaan sampingan. Saat ini
segala kebutuhan sehari-hari keluarga dipenuhi oleh istri Tn.M yaitu Ny. J dengan
penghasilan rata-rata Rp 500.000, per bulan. Semenjak sakit, Tn.M sudah tidak
bekerja lagi. Penghasilan dari Ny.J digunakan untuk makan sehari-hari dan
kebutuhan yang lain. Barang berharga yang dimiliki 1 buah sepeda motor, 1
televisi, 1 kipas angin, 1 ricecooker, 2 lemari kayu dan 1 tempat tidur.
2.1.1.7 Aktivitas Rekreasi Keluarga
Apabila ada waktu luang oleh keluarga diisi dengan menonton TV saja di
rumah. Keluarga tidak suka jalan – jalan keluar.
2.1.1.8 Kegiatan dalam Kehidupan Sehari-hari
1) Kegiatan Kebersihan perseorangan
(1) Tn.M mempunyai kebiasaan mandi 2x sehari yaitu pagi pada pukul 05.00
WIB dan sore pada pukul 16.00 WIB. Tn.M menggosok gigi pagi dan sore
saat mandi, cuci rambut 2 kali dalam satu minggu dan ganti baju tiap hari
sehabis mandi. Tn.M tidak menggunakan masker dan untuk membuang
dahak Ny.J menaruhnya di ember yang berisi pasir dan tidak ditutup
didiamkan semalam kemudian keesokan paginya di buang ke kali.
(2) Ny.J mandi 2x sehari dan menggosok gigi pagi dan sore saat mandi, cuci
rambut setiap hari pada saat mandi dan ganti baju tiap hari sehabis mandi.
(3) An. A
An. A mandi 2x sehari dan menggosok gigi pagi dan sore saat mandi, cuci
rambut setiap hari pada saat mandi dan ganti baju tiap hari sehabis mandi..
An. A berangkat ke sekolah jam 07.30 - 09.00.
2) Kebiasaan Tidur dan Aktivitas
(1) Setiap hari Tn.M mengungkapkan tidak pernah tidur siang dan pada malam
hari pasien juga sulit untuk tidur karena selalu memikirkan penyakit dan
keluarganya. Pada malam hari Tn.M sering berkeringat dingin. Tn.M
merasa aktivitasnya sudah berkurang karena sering merasa lemah dan saat
ini Tn.M sudah 5 bulan tidak bekerja.
(2) Ny.J jarang tidur siang karena siang hari Ny.J sibuk bekerja dari jam 08.00
– 18.00 dan malam hari tidur jam 20.00 WIB dan bangun pagi pukul 05.00
WIB.
(3) An. A tidak pernah tidur siang karena sering pergi bermain bersama teman
- temannya. Pada malam hari An. A mulai tidur jam 21.00 atau 22.00 WIB
dan bangun pada pukul 06.00 WIB.
3) Kebiasaan Makan
Biasanya Tn.M tidak teratur makan kadang pasien hanya makan singkong 1
buah. Tn.M juga mengungkapkan selama sakit mengalami penurunan nafsu
makan dan porsi makannya berkurang, hal ini dikarenakan Tn.M kadang-
kadang terasa mual dan karena sering batuk sehingga merasa tidak enak untuk
makan. Komposisi makan yaitu nasi, sayur (sayur asem, sayur soup, sayur
bayam,dll), lauk (telur, tahu, tempe kadang-kadang ayam dan daging). Alat
makan yang digunakan Tn.M sama dengan alat makan yang digunakan oleh
keluarga lain (alat makan tidak dipisah) dan Ny.J tidak mencuci alat makan
dengan air panas. Ny.J dan An.A juga memiliki komposisi makan yang sama
dengan frekuensi makan 3x sehari.
2.1.1.9 Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga.
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.M termasuk dalam tahap perkembangan keluarga ke –IV, ,
yaitu tahap perkembangan keluarga dengan anak tertua adalah anak usia
sekolah dimana keluarga dimulai dengan anak pertama telah berusia 11 tahun
dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari
masa remaja. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah
mensosialisasikan anak – anak dimana orang tua mengikutkan anak keduanya
dalam kegiatan pengajian setiap sore, termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dimana anak kedua sudah bersekolah di TK besar serta membimbing
dan membantu anak ketika ada PR dan mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya yang sehat, mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan dan memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Saat ini kepala keluarga tidak bekerja lagi sehingga pemenuhan kebutuhan
sehari-hari tidak terpenuhi.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Tepat bulan puasa (Agustus) tahun 2012, Tn.M batuk – batuk ringan dan
pasien tidak minum obat karena menganggap batuk ringan saja. Semakin hari
batuknya semakin berat tetapi dahaknya tidak keluar. Pasien mulai batuk
darah pada saat 1 hari sebelum lebaran dan pasien memeriksakan diri ke
dokter praktek di Putat Jaya dan pasien hanya diberi obat batuk biasa, setelah
tidak kunjung sembuh pasien mulai berganti tempat praktek dokter yang lain,
dari dokter yang kedua pasien tidak kunjung sembuh kemudian pasien
memeriksakan diri ke Klinik Yayasan Nurul Hayat dan pasien juga tidak
kunjung sembuh kemudian Tn.M dibawa ke Dokter spesialis Anak di dukuh
Kupang karena anjuran tetangga, kemudian pasien mendapat surat rujukan
foto rontgen ke Wijaya Kusuma. Dari Dokter spesialis ini hasilnya tidak
diberitahukan kepada pasien kemudian pasien pindah ke dokter lain dan
dari dokter hanya memberitahukan hasilnya pasien kena penyakit paru tetapi
tidak jelas penyakit paru apa. Setelah itu, pasien memeriksakan diri ke
Puskesmas Banyu Urip pada tanggal 4 Januari 2013 dan pasien diperiksakan
dahak, darah dan foto rontgen. Hasilnya pasien menderita TBC kemudian
pasien mendapat obat Rifampicin/Isoniazid/Pirasinamide/Ethambutol
(HRZE) dalam 1 paket kombipak kategori 1(1 kali minum 2 tablet dalam
sehari) dan pasien dijelaskan untuk mengikuti pengobatan selama 6 bulan
dan jika obat habis pasien diminta untuk datang lagi ke Puskesmas pada hari
Kamis, 10 Januari 2013.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Pada tahun 2009, Tn.M pernah batuk berdarah dan Tn.M langsung
memeriksakannya ke RS Karang Tembok. Sampai di RS Karang Tembok
pasien diminta untuk periksa darah, riak dan rontgen. Hasil pemeriksaan di
RS Karang Tembok tidak diberitahukan dan Tn.M mendapat terapi obat tetapi
pasien lupa nama obatnya, obat tersebut diminum 3 x sehari dan pasien tidak
diberitahu jangka waktu penggunaan obat. Setelah dari RS Karang Tembok
kondisi pasien tidak kunjung sembuh sehingga pasien minta surat rujukan
untuk berobat ke Madura (Puskesmas) dan diberi obat Ethambutol (3 x 1) dan
pasien diminta untuk datang lagi ke Puskesmas jika obat sudah habis tetapi
pasien tidak diberi informasi tentang jangka waktu penggunaan obat. Setelah
2 bulan sembuh dari sakitnya, Tn.M kembali lagi ke Surabaya dan mulai
bekerja lagi dan sudah tidak minum obat lagi (DO). Selama merasa sembuh
Tn.M mulai lagi minum kopi dan merokok dan selama itu Tn.M mulai batuk
lagi tetapi dahaknya tidak bisa keluar. Oleh Tn.M diberi obat seperti OBH,
Laserin dan batuknya sembuh, jika pasien kecapekan dan mulai merokok lagi
batuk pasien kambuh lagi dan pasien tetap minum obat OBH dan Laserin
saja.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Tn.M mengungkapkan tidak ada penyakit keturunan dalam keluarga dan
tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti Tn.M. Imunisasi
An.Rohim tidak lengkap karena saat dilahirkan anak hanya memiliki berat
badan 1 kg 2 ons sehingga Tn.M tidak tega jika anaknya diimunisasi.
Sedangkan anak pertama imunisasinya lengkap.
1) Tindakan pengobatan yang pernah dan sedang dilakukan
Tn.M mengungkapkan pernah berhenti minum obat selama 2 bulan karena
merasa sudah sembuh tetapi setelah itu bulan Agustus tahun 2012 sekitar 5
bulan yang lalu penyakitnya kambuh lagi. Lalu Tn.M mengungkapkan saat
batuk 5 bulan yang lalu, Tn.M memeriksakan ke dokter di Putat Jaya dan
pasien diberi obat batuk biasa saja tanpa ada penjelasan tentang penyakitnya,
namun pasien tidak kunjung sembuh sehingga pasien berpindah ke dokter lain
dan hasilnya masih tetap (pasien tidak kunjung sembuh). Kemudian pasien
berobat ke Klinik Yayasan Nurul Hidayat dan pasien tidak sembuh juga dan
pasien di anjurkan oleh tetangganya untuk berobat ke Dokter Spesialis Anak
di Dukuh Kupang dan dokter memberikan rujukan ke pasien untuk foto
rontgen ke Wijaya Kusuma. Dari Dokter spesialis ini hasilnya tidak
diberitahukan kepada pasien kemudian pasien pindah ke dokter lain dan
dari dokter hanya memberitahukan hasilnya pasien kena penyakit paru tetapi
tidak jelas penyakit paru apa. Pada tanggal 4 Januari 2013, Tn.M
memeriksakan diri ke Puskesmas Banyu Urip dan dilakukan pemeriksaan
dahak dan pasien juga membawa hasil rontgen dari Wijaya Kusuma dan dari
Puskesmas Banyu Urip pasien mendapat terapi obat selama 6 bulan dengan
obat Rifampicin/Isoniazid/Pirasinamide/Ethambutol (HRZE) dalam 1 paket
kombipak kategori 1(1 kali minum 2 tablet dalam sehari).
2) Pemeriksaan fisik
Dari hasil pemeriksaan fisik yang didapat yaitu:
(a) Tn.M (pasien) : Keadaan umum Tn.M tampak kurus dan lemah
- Sistem integument : kulit dingin dan lembab
- Sistem pernapasan : RR 23 x/mnt, pernapasan cepat dan kadang
tampak adanya retraksi dada akibat pasien sedikit merasa sesak saat
bernapas
- Sistem pengindraan : tidak ada kelainan
- Sistem kardiovaskuler: tidak ada gangguan, TD 110/80 mmhg, nadi
92 x/mnt, suhu 36,80C.
- Sistem gastrointestinal : tidak mengalami kelainan, hanya penurunan
nafsu makan, mual dan muntah, BB semula sebelum sakit (sebelum
bulan Agustus) 45 kg turun menjadi 35 kg saat terakhir kali ditimbang
pada tanggal 4 Januari 2013.
- Sistem muskuloskeletal : tidak mengalami kelainan ataupun
kelemahan pada ekstremitas atas dan bawah.
Skala kekuatan otot:
5 5
5 5
- Sistem neurologis : kesadaran penderita yaitu komposmentis
- Sistem genetalia : tidak mengalami kelainan pada genitalia
(b) Ny.J keadaan umum : tampak sehat. Nadi : 80x/menit, TD : 120/80
mmHg, RR : 20x/menit dan suhu : 36,80. Kesadaran komposmentis.
(c) An.A keadaan umumnya sehat tapi agak kurus, RR : 16x/menit, Nadi :
78xmenit, suhu 37,50. Kesadaran komposmentis.
3) Keluarga Berencana
- Apakah mengikuti program KB dan apa alasannya
Iya, untuk mencegah kehamilan karena sudah tidak mau punya anak
lagi.
- Macam alat kontrasepsi yang digunakan dan lama pemakaian
1 tahun lalu Ny. J menggunakan KB suntik 3 bulan di bidan. Karena
berat badan Ny. J terus meningkat dan badan tambah melar, Ny. J
beralih ke KB pil hingga saat ini. Ny.J 6 bulan menggunakan KB pil.
- Keluhan yang dirasakan : tidak ada keluhan yang dirasakan oleh Ny.J
saat menggunakan KB pil.
- Tempat pelayanan kontrasepsi
Ibu beli obat sendiri di apotik
- Pernah drop out, apa alasannya
Ya, Dulu ibu pernah menggunakan KB suntik tetapi berhenti karena
ibu sempat haidnya tidak keluar dan badan jadi melar sehingga Ny.J
berkonsultasi ke bidan untuk menggunakan KB pil saja.
2.1.1.10 Lingkungan
a) Karakteristik Rumah
Rumah yang dimiliki keluarga ini adalah non permanen dengan luas
rumah 4x4 m2 jumlah kamar tidur 1 buah, ruang tamu, dan dapur menjadi
satu tanpa sekat. Lantai rumah terbuat dari tegel, jendela ada 1 buah saja.
Penyinaran ruangan oleh matahari kurang sehingga saat siang pun harus
menghidupkan lampu. Sampah dikumpulkan dan diambil petugas setiap
hari. Kamar tidur lembab dan terdapat ventilasi tetapi sangat kecil
sehingga pertukaran udara kurang. Di dapur banyak terdapat barang yang
ditumpuk-tumpuk. Kondisi rumah tampak kotor dan tidak tertata rapi.
Tempat tidur Tn.M tidak terpisah atau tidak disekat dengan anggota
keluarga yang lain. Ny.J jarang membersihkan rumah karena sibuk
bekerja. Keluarga tidak memiliki kamar mandi, kamar mandi yang
digunakan adalah kamar mandi umum.
Denah Rumah : (ukuran rumah 4 x 4)
Ventilasi
Kamar tidur Dapur
Televisi
Jendela pintu
b) Karaketristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga tinggal di daerah yang padat pemukiman penduduk, satu rumah
dengan rumah yang lain saling berdempetan. Ibu-ibu di lingkungan tempat
tinggal Tn.M rata-rata adalah sebagai ibu rumah tangga, dan setiap sore Tn.M
biasanya mengobrol dengan tetangganya di depan rumah. Kegiatan yang ada di
lingkungan rumah Tn.M adalah arisan PKK, pengajian, karang taruna. Tn.M
sejak sakit tidak pernah ikut kegiatan di lingkungannya demikian juga dengan
Ny.J sudah tidak ikut kegiatan arisan sejak Tn.M sakit dan Ny.J mulai sibuk
bekerja. Ny.J tidak mengikuti arisan PKK karena penghasilannya cukup
digunakan untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.
c) Mobilitas Geografis Keluarga
Tn.M bersama keluarganya tinggal dirumah tersebut sejak tahun 2009 dan
rumah yang ditempatinya adalah rumah kontrakan.
d) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat.
Tn.M tidak aktif mengikuti kegiatan lingkungan karena sedang sakit
sehingga Tn.M hanya diam di rumah saja, selain itu Ny.J tidak mengikuti arisan
PKK karena penghasilannya hanya cukup buat makan dan kebutuhan sehari-
hari. Hubungan Tn.M dan Ny.J dengan tetangga sebelum sakit cukup baik dan
sering mengobrol dengan tetangganya, dan setelah sakit ini Tn.M dan Ny.J
mulai sibuk kerja jarang untuk berinteraksi lagi dengan tetangganya.
e) Sistem Dukungan keluarga
Tn.M menjalani pengobatan atas dorongan keluarga dari istrinya. Ny. J
kurang mengawasi Tn.M untuk minum obat secara teratur karena Ny.J sibuk
kerja. Tn.M tidak memiliki JAMKESMAS untuk berobat.
2.1.1.11 Struktur Keluarga
a) Pola Komunikasi keluarga
Komunikasi antar keluarga terjalin baik dan secara langsung, jika
menghadapi masalah dalam keluarga selalu dipecahkan bersama, mereka
saling terbuka satu sama lain. Dalam keluarga selalu menggunakan bahasa
Madura.
b) Struktur Kekuatan Keluarga
Semua keputusan keluarga Tn.M diputuskan berdasarkan musyawarah
dengan istri dan keluarga. Tetapi yang lebih dominan mengambil
keputusan adalah Ny.J karena Tn.M merasa sudah tidak bisa berbuat apa –
apa karena sakitnya.
2.1.1.12 Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Dalam keluarga Tn.M semua anggota keluarga saling menyayangi karena
orang tua mengajarkan untuk saling menghormati, menyayangi keluarganya.
2) Fungsi Sosial
Hubungan antar anggota keluarga baik. Keluarga Tn.M juga selalu
membina hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar.
3) Fungsi Perawatan Kesehatan
- Sejauh mana pengetahuan keluarga tentang sehat/sakit
Keluarga mengungkapkan mengerti Tn. M menderita penyakit paru.
Namun keluarga belum mengerti dengan jelas bahawa Tn. M menderita
penyakit TBC. Keluarga belum mengetahui tanda dan gejala penyakit TB,
serta cara pencegahan penularan dan penularan penyakit TB. Keluarga
mengungkapkan seseorang dikatakan sakit jika pikiran dan jiwanya sakit,
banyak mikir pun pasien mengatakan itu adalah sakit. Seseorang dikatakan
sehat jika pikiran dan jiwanya tidak sakit dan tidak banyak pikiran.
- Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan kesehatan
keluarga (5 tugas kesehatan keluarga):
1. Mengenal masalah: Keluarga mengungkapkan mengerti Tn. M menderita
penyakit paru. Namun keluarga belum mengerti dengan jelas bahawa Tn.
M menderita penyakit TBC. Keluarga belum mengetahui tanda dan gejala
penyakit TB secara jelas, keluarga hanya tahu gejalanya batuk, serta cara
pencegahan dan penularan penyakit TB.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan: keluarga sudah membawa
pasien berobat ke puskesmas dan ke dokter praktek.
3. Kemampuan keluarga untuk merawat: Ny.J mengungkapkan kurang
mampu untuk mengawasi minum obat Tn.M karena sibuk bekerja.
4. Modifikasi lingkungan keluarga: Tn.M mengungkapkan belum menjaga
kebersihan rumah, jarang membuka jendela rumah sehingga pencahayaan
dirumah kurang, tempat makan masih dipakai bersama dalam keluarga.
(belum dipisah) dan mencuci alat makan tidak dengan air panas.
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan: Keluarga ini mengetahui jika ada
anggota keluarga yang sakit harus di beri obat dan di bawa ke puskesmas
karena pengobatan di puskesmas lebih murah.
4) Fungsi reproduksi
Saat ini Ny. J masih menstruasi sehingga ada kemungkinan untuk hamil
lagi.
2.1.1.13 Stress dan Koping Keluarga
a) Stress Jangka Panjang :
Tn.M takut jika penyakitnya ini tidak dapat disembuhkan dan
memikirkan keluarganya.
b) Stress jangka pendek:
Tn.M memikirkan bagaimana kesembuhan penyakitnya ini dan takut
keluarganya tertular penyakit yang dia derita.
c) Strategi Koping yang Digunakan
Strategi yang digunakan, Tn.M tetap minum obat secara teratur dan bila
batuk Tn.M menutup mulut untuk mencegah penularan.
2.1.1.14 Harapan Keluarga tentang kesehatan
Keluarga berharap Tn.M cepat sembuh dari penyakitnya dan dapat bekerja
lagi untuk menambah penghasilan keluarga.
2.2 ANALISA DATA
No DATA MASALAH ETIOLOGI
1 Data subyektif:
- Ny.J mengungkapkan
belum memisahkan alat
makan Tn.M dengan
anggota keluarga lain
- Tn.M membuang
dahaknya di ember yang
berisi pasir dan tidak ada
tutupnya
Data obyektif:
- Saat batuk Tn.M tidak
menutup mulutnya
- Pencahayaan dalam
rumah kurang, terlihat
gelap dan lembab,
ventilasi kurang.
- Tempat tidur Tn.M tidak
disekat dengan anggota
keluarga yang lain
- Tn. M tinggal dalam 1
ruangan bersama dengan
anaknya yang berusia 6,5
tahun dan istrinya.
Resiko terjadinya
penularan kuman
TB terhadap
anggota keluarga
yang lain
.
Ketidaktahuan keluarga
tentang cara penularan
TBC.
2. Data Subyektif
- Tn.M mengungkapkan
sering merasa mual.
- Tn.M mengungkapkan
mengalami penurunan
nafsu makan.
- Tn. M mengungkapkan
sebelum sakit BB 45 kg
Data Obyektif:
- BB 35 Kg (tanggal 4
Januari 2013)
- Pasien tampak kurus
dan lemah
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Penurunan asupan oral,
mual akibat gejala dari
penyakit TBC yaitu
batuk
2.2.1 PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terjadinya penularan kuman TB terhadap anggota keluarga yang lain
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang cara penularan TBC.
NO Kriteria Skor bobot Nilai Jumlah Pembenaran
1 Sifat masalah
resiko
2 1 2/3x1 2/3 - Saat batuk Tn.M
tidak menutup
mulut dan
membuang
dahaknya di ember
yang diisi dengan
pasir dan tidak
ditutup.
- Kondisi rumah
yang kurang
pencahayaan,
gelap, lembab,
pengap dan banyak
2
3
4
Kemungkinan
masalah
dapat di ubah:
sebagian
Potensial
masalah
untuk diubah:
cukup
Menonjolnya
masalah
segera
ditangani.
1
2
2
2
1
1
1/2x2
2/3x1
2/2x1
1
2/3
1
barang – barang
yang ditumpuk.
Keadaan ini
memungkinkan
untuk menularkan
penyakit TB ke
anggota keluarga
yang lain.
- Alat makan yang
digunakan Tn.M
sama dengan alat
makan yang
digunakan oleh
keluarga lain.
- Tempat tidur Tn.M
dengan anggota
keluarga yang lain
tidak disekat
Tn.M minum obat TB
secara teratur
Keluarga menyadari
bahwa penyakit TB
adalah penyakit
menular dan harus
segera ditangani,
supaya tidak menular
pada anggota keluarga
yang lain.
Total . 3 1/3
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
penurunan asupan oral, mual, muntah akibat infeksi kuman TB yang ditandai
dengan Tn.M mengungkapkan penurunan nafsu makan, porsi makan lebih
sedikit (1/2 porsi tapi kadang hanya makan singkong 1 biji saja dan frekuensi
makan bisa hanya 1 kali sehari ), mual, muntah dan mengalami penurunan BB
yang awalnya 45 kg menjadi 35 kg.
N
O
Kriteria Skor Bobot Nilai Jumlah Pembenaran
1
2
3
Sifat masalah
skala actual.
Kemungkinan
masalah yang
dapat diubah
sebagian.
Potensial
masalah untuk
diubah kurang
3
1
1
1
2
1
3/3x1
1/2x2
1/3x 1
1
1
1/3
Masalah sedang dialami
oleh Tn.M jika tidak
segera diatasi akan
membahayakan kondisi
Tn.M. Hal ini akan
berakibat terjadinya
gangguan pada
tubuhnya yang
menjalani proses
pengobatan
Keluarga Ny.J
mempunyai kemauan
dalam merawat Tn.M
Pelayanan kesehatana
tidak terlampau jauh
serta mudah dijangkau.
Keluarga Tn.M
termasuk keluarga yang
kurang mampu
4 Menonjolnya
skala masalah
dirasakan
harus segera
ditangani.
2 1 2/2x1 1
sehingga untuk
memperbaiki
lingkungan kurang
menjadi prioritas
Keluarga menganggap
perubahan lingkungan
tidak menjadi masalah
yang harus segera
ditangani.
Total 3 1/3