11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK E.C DENGAN DHF GRADE II DI RUANG MENULAR ANAK RSUD DR. SOETOMO SURABAYA A. PENGKAJIAN 1. Identitas Nama : An. E.C Umur : 9 thn Alamat : Tambak Asri 23/27 Surabaya Agama : Kristen Nama Ibu : Ny. T Pendidikan : Nama Ayah : Tn S Pendidikan : SMA Pekerjaan : Karyawan swasta Diagnosa Medik : DBD Grade II Pengkajian tanggal : 13 Desember 2001 2. Keluhan Utama : Sakit kepala, panas dan tidak nafsu makan. 3. Riwayat penyakit sekarang : Senin pagi panas, dibawa ke puskesmas dapat paracetamol. Panas turun. Rabu malam anak tiba-tiba muntah-muntah air, makan tidak mau, minum masih mau. Kamis jam 03 pagi keluar darah dari hiding pada waktu bersin, keluhan pusing, mencret air, dibawa ke IRD. 4. Riwayat penyakit dahulu Sebelumnya klien tidak penah dirawat karena penyakit apapun. 5. Riwayat penyakit keluarga Menurut keluarga ( Ibu ) tidak ada keluarga yang dalam waktu dekat ini menderita sakit DBD. 6. Riwayat kesehatan lingkungan. Menurut ibu kondisi lingkungan rumah cukup bersih, walaupun tinggal dekat kali kecil, sekitar rumah

Asuhan Keperawatan Pada Anak e

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Anak e

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK E.CDENGAN DHF GRADE IIDI RUANG MENULAR ANAK RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

A.    PENGKAJIAN1.      IdentitasNama                           : An. E.CUmur                           : 9 thnAlamat                                    : Tambak Asri 23/27 SurabayaAgama                         : KristenNama Ibu                    : Ny. TPendidikan                  :Nama Ayah                 : Tn SPendidikan                  : SMAPekerjaan                     : Karyawan swastaDiagnosa Medik          : DBD Grade IIPengkajian tanggal      : 13 Desember 2001

2.      Keluhan Utama :Sakit kepala, panas dan tidak nafsu makan.

3.      Riwayat penyakit sekarang :Senin pagi panas, dibawa ke puskesmas dapat paracetamol. Panas turun. Rabu

malam anak tiba-tiba muntah-muntah air, makan tidak mau, minum masih mau. Kamis jam 03 pagi keluar darah dari hiding pada waktu bersin, keluhan pusing, mencret air, dibawa ke IRD.

4.      Riwayat penyakit dahuluSebelumnya klien tidak penah dirawat karena penyakit apapun.

5.      Riwayat penyakit keluargaMenurut keluarga ( Ibu ) tidak ada keluarga yang dalam waktu dekat ini menderita

sakit DBD.

6.      Riwayat kesehatan lingkungan.Menurut ibu kondisi lingkungan rumah cukup bersih, walaupun tinggal dekat kali

kecil, sekitar rumah terdapat beberapa ban bekas untuk menanam tanaman yang belum dipakai, bak mandi dikuras setiap seminggu 1 kali. Menurut ibu seminggu yang lalu ada tetangga gang yang menderita DHF, tetapi sekarang sudah sembuh, dan lingkungan wilayah belum pernah disemprot.

7.      Riwayat kehamilanAnak lahir pada usia kehamilan 7 bulan, dengan berat badan lahir 4 kg, ibu tidak

tahu mengapa kehamilannya hanya 7 bulan. Lahir spontan dan selama 1 tahun anak mendapat imunisasi lengkap dan minum PASI Lactona s/d 2 tahun.

8.      Pengkajian Persistema.       Sistem Gastrointestinal

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Anak e

Nafsu makan menurun, anak hanya mau makan 3 sendok makan, minum tidak suka, harus dipaksakan baru mau minum. Mual tidak ada, muntah tidak terjadi. Terdapat nyeri tekan daerah hepar dan asites positif, bising usus 8x/mnt.

b.      Sistem muskuloskeletal :Tidak terdapat kontraktur sendi, tidak ada deformitas, keempat ekstremitas

simetris, kekuatan otot baik.

c.       Sistem GenitourinaryBAK lancar, spontan, warna kuning agak pekat ditampung oleh ibu untuk diukur,

BAB dari malam belum ada.

d.      Sistem Respirasi.Pergerakan napas simetris, tidak terdapt pernapasan cuping hidung, pd saat

pengkajian tanda-tanda epistaksis sudah tidak ada, Frekuensi napas 25x/menit. Bunyi nafas tambahan tidak terdengar.

e.       Sistem CardiovaskulerTD : 100/60, nadi 98x/mnt, akral dingin, tidak terdapat tanda-tanda cyanosis, cap.

Refill < 3 detik, tidak terjadi perdarahan spontan, tanda-tanda petikhie spontan tidak terlihat, hanya tanda pethike bekas rumple leed.

f.       Sistem NeurosensoriTidak ada kelainan.

g.      Sistem EndokrinTidak ada kelainan.

h.      Sistem Integumen.S : 376 turgor baik, tidak ada luka, pethikae bekas rumple leed, tidak terdapat

perdarahan spontan pada kulit.

9.      Pemeriksaan PenunjangHb : 11.8Leko : 5,5Trombo : 133PCV : 0,30

10.  TerapiInfus D ½ saline 1600 cc/24 jamMinum manisVit B compleks / C 3 x 1Diet TKTP 1600 Kkal + 50 gr Protein.Nasi 3 x sehariSusu : 3 x 200 cc

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Anak e

B.     ANALISA DATANo Data Etiologi Masalah1 S : Klien mengatakan

badanya terasa panas, pusing

O :  Akral dinginPanas hari ke 2 panjang.TTV : S : 376, Nadi

98x/mnt, TD : 100/60, RR 25x/mnt.

S : Klien mengatakan tidak suka minum dan perut terasa kenyang minum terus.

O :  Turgor kulit baikMukosa bibir keringUrine banyak warna

kuning pekatPanas hari ke 2 panjangTrombosit ; 133.000TD : 100/60, N ; 98x/mnt.

S : Klien menyatakan tidak mau makan, tetapi tidak mual.

O : KU lemahMakan pagi hanya mau 3

sendok

Proses infeksi virus dengueÔViremiaÔThermoregulasi

Peningkatan suhu tubuhEktravasasi cairanIntake kurangÔVolume plasma berkurangÔPenurunan volume cairan

tubuh

Nafsu makan menurunÔIntake nutrisi tidak adekuatÔNutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Peningkatan suhu tubuh

Cairan tubuh

Nutrisi

C. Strategi Rencana KegiatanPendidikan kesehatanD.    PERENCANAAN1.      Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi virus dengueTujuan : Suhu tubuh kembali normalKriteria : TTV khususnya suhu dalam batas normal ( 365 – 375 )              Membran mukosa basah.Rencana Intervensi ;1.      Observasi TTV setiap 1 jamRasional : Menentukan intervensi lanjutan bila terjadi perubahan2.      Berikan kompres air biasa / kranRasional : Kompres akan memberikan pengeluaran panas secara induksi.3.      Anjurkan klien untuk banyak minum 1500 – 2000 mlRasional : Mengganti cairan tubuh yang keluar karena panas dan memacu

pengeluaran urine guna pembuangan panas lewt urine.4.      Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis dan menyengat keringat.

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Anak e

Rasional : Memberikan rasa nyaman dan memperbesar penguapan panas5.      Observasi intake dan out putRasional : Deteksi terjadinya kekurangan volume cairan tubuh.6.      Kolaborasi untuk pemberian antipiretikRasional : Antipireik berguna bagi penurunan panas.

2.      Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.

Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemikKriteria : TD 100/70 mmHg, N: 80-120x/mntPulsasi kuatAkral hangat

Rencana Intervensi ;1.      Observasi Vital sign setiap jam atau lebih.Rasional : Mengetahui kondisi dan mengidentifikasi fluktuasi cairan intra

vaskuler.2.      Observasi capillary refillRasional : Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer.3.      Observasi intake dan output, catat jumlah, warna / konsentrasi urine.Rasional : Penurunan haluaran urine / urine yang pekat dengan peningkatan BJ

diduga dehidrasi.4.      Anjurkan anak untuk banyak minum 1500-2000 mLRasional : Untuk pemenuhan kebutuhan ciran tubuh5.      Kolaborasi pemberian cairan intra vena atau plasma atau darah.Rasional : Meningkatkan jumlah cairan tubuh untuk mencegah terjadinya

hipovolemik syok.

3.      Resiko gangguan nutrisi kurang berhubungan dengan nafsu makan yang menurun.

Tujuan : Nutrisi terpenuhiKriteria :  Nafsu makan meningkatPorsi makan dihabiskanRencana Intervensi :1.      Kaji keluhan mual, muntah atau penurunan nafsu makanRasional : Menentukan intervensi selanjutnya.2.      Berikan makanan yang mudah ditelan mudah cernaRasional : Mengurangi kelelahan klien dan mencegah perdarahan  gastrointestinal.3.      Berikan makanan porsi kecil tapi sering.Rasional : Menghindari mual dan muntah4.      Hindari makanan yang merangsang : pedas, asam.Rasional : Mencegah terjadinya distensi pada lambung yang dapat menstimulasi

muntah.5.      Beri makanan kesukaan klienRasional : Memungkinkan pemasukan yang lebih banyak6.      Kolaborasi pemberian cairan parenteralRasional : Nutrisi parenteral sangat diperlukan jika intake peroral sangat kurang.

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Anak e

B.     Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1.  Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu sesuai dengan tahap

perkembangan keluarga Tn.N dengan anak pertama berumur 7 tahun saat ini,

berarti keluarga Tn.N pada tahap keluarga dengan anak pertama

2.  Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tidak ada

3.  Sumber pelayanan kesehatan yang digunakan : Puskesmas

4.  Riwayat keluarga Inti

a.  Riwayat penyakit Keturunan : Tidak ada

b.  Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

Terlampir dalam tabel  sebagai berikut

Tabel 2

Riwayat masing - masing anggota keluarga

No Nama UmurKeadaan

kesehatanimunisasi Tindakan yg dilakukan

 1

2

3

Tn. N

Ny. T

An. Dy

27 thn

25 thn

4 thn

Sehat

Sehat

Sehat

-

-

Lengkap

Berobat di puskesmas dan

membawa penderita di

puskesmas

C.    Karakteristik Rumah

1.      Riwayat rumah yang di tempati

Rumah yang ditempati adalah rumah sederhana yang besarnya 7x8 M.

2. Riwayat Kesehatan LingkunganBiasanya lingkungan kurang bersih, banyak genangan air bersih seperti kaleng bekas, ban bekas, tempat air minum burung yang jarang diganti airnya, bak mandi jarang dibersihkan.3. Sanitasi dan penggunaan sarana air besih

Sumber air minum yang di dapat dari air ledeng untuk minum. Dan keperluan

lainnya diambil dari sumur gali dengan jarak 10 cm dari rumah. Penggunaan air

minum dimasak terlebih dahulu, keluarga mempunyai kebiasaan yaitu dengan

membuang sampah di tempat pembuangn sampah umum.

4. Karakteristik tetangga dan komunikasi

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Anak e

Lingkungan sekitar keluarga seluruhnya beragama islam dan mayoritas berasal

dari Bugis hubungan sosial antara keluarga dan tetangga baik

5. Mobilitas geografi keluarga

Tn ”S” dan Ny ”T” Setelah awal menikah tempat tinggal mereka di kelurahan

Tambak Asri 23/27 Surabaya sampai sekarang

6. Sistem pendukung keluarga

Kebutuhan hidup setiap hari di biayai oleh Tn. ”S”

D. Struktur keluarga

1.  Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka, tetapi

yang mengambil keputusan adalah Tn. ”N” yang berperan sebagai kepala keluarga

saat ini. Apabila ada masalah dalam keluarga ini biasaanya di didiskusikan

bersama - sama dengan istri.

2. Stuktur peran

Peran Tn. ”N” sebagai kepala keluarga, pelindung dan Ny. ”T” berperan sebagai

dalam mengurus, mengasuh, mencari,nafkah tambahan dan menyiapkan makanan 

bagi suami dan anaknya sedangkan a/Dy berperan sebagai anak.

3.  Nilai dan norma budaya keluarga

Keluarga ini mengajarkan ajaran sesuai dengan agama dan kepercayaanya mereka

saling menghormati satu sama dengan yang lain. Dalam keluarga diterapkan hidup

bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.

E. Fungsi keluarga

1.      Fungsi afektif

Fungsi afektif Tn.A Ny.N a/AW KET

a. Gambaran diri

b. Perasaan dimiliki

dan memiliki

c. Dukungan terhadap

Keluarga

d. Kehangatan Dalam

Keluarga

Baik

Ya

Ya

Ya

Baik

Ya

Ya

Ya

----

Ya

Ya

Ya

Anak Nl

belum tau

tentang

Gambaran

diri

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Anak e

e. Saling menghargai

Ya Ya Ya

2.      Fungsi sosialisasi

Fungsi sosialisasi Tn.A Ny.N a/AW KET

a. Interaksi dan

hubungan keluarga

b. Keluarga belajar

mengenai

norma,disiplin,budaya dan

prilaku

Baik

Ya

Baik

Ya

Baik

Ya

-

-

3.      Fungsi Perawatan Keluarga

a.       Kemampuan Keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan perlindungan

terhadap keluarga : Baik

b.      Pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit : Keluarga kurang mengetahui

penyakit Diare

c.       Kesanggupan Keluarga dalam melakukan tugas perawatan:

1)      Mengenal masalah kesehatan : Kurang

2)      Pengambilan keputusan mengenai kesehatan : Kurang tepat

3)      Merawat keluarga yang sakit : Ya

4)      Memelihara Lingkungan rumah yang sehat : Ya

5)      Menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan : Ya

4.      Fungsi reproduksi:

Keluarga Tn.S  merupakan pasangan yang masih produktif,  berencana

mempunyai anak 2 orang, Ny.T Sebagai aseptor KB yaitu PIL sejak kelahiran

anak pertama

5.      Fungsi ekonomi

Keluarga Tn.S dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan

menggunakan biaya dari pendapatan Tn.S selaku swasta

F.     Stress dan Koping Keluarga

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Anak e

1. Stresor Jangka Pendek

Keluarga Tn.S sangat memikirkan kondisi anaknya yang sedang sakit DHF

2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah.

Jika ada masalah keluarga Tn.”S” menghadapinya dengan mencari alternatif

menyelesaikannya bersama -sama keluarga dan meyakini bahwa setiap masalah

pasti ada jalan keluarnya.

H.    Harapan Keluarga

Keluarga berharap melalui perawatan dan Pendidikan kesehatan yang dilakukan

selama asuhan kepertawatan keluarga, penyakit DHF yang diderita oleh a/ Ec

dapat sembuh dan anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat serta keluarga tahu

bagaimana cara pencegahan penyakit DHF