Upload
yuli-rakhmayani-aryuanda
View
243
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
1/21
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA BAYI HIPERBILLIRUBINOLEH RUKATI
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
2/21
Pengertian1. Ikterus
Adalah perubahan warna kuning pada kulit, membrane
mukosa, sclera dan organ lain yang disebabkan olehpeningkatan kadar bilirubin di dalam darah.
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
3/21
Ikterus Fisiologis
Ikterus fisiologis menurut Tarigan (2003) dan Callhon
(1996) dalam Schwats (2005) adalah ikterus yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Timbul pada hari kedua ketiga
b. Kadar bilirubin indirek setelah 2 x 24 jam tidakmelewati 15 mg % pada neonatus cukup bulan dan
10 mg % per hari pada kurang bulan
c. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi
5 mg % perharid. Kadar bilirubin direk kurang dari 1 mg %
e. Ikterus hilang pada 10 hari pertama
f. Tidak mempunyai dasar patologis
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
4/21
Ikterus Pathologis/ hiperbilirubinemia
adalah suatu keadaan dimana kadar konsentrasi
bilirubin dalam darah mencapai nilai yang mempunyaipotensi untuk menimbulkan kern ikterus/keadaan yang
patologis. Ikterus yang kemungkinan menjadi patologis
atau hiperbilirubinemia dengan karakteristik sebagai
berikut :darah.
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
5/21
Menurut Surasmi (2003) bila :
1) Ikterus terjadi pada 24 jam pertama sesudah
kelahiran
2) Peningkatan konsentrasi bilirubin 5 mg % atau >setiap 24 jam
3) Konsentrasi bilirubin serum sewaktu 10 mg % pada
neonatus < bulan dan 12,5 % pada neonatus cukup
bulan4) Ikterus disertai proses hemolisis (inkompatibilitas
darah, defisiensi enzim G6PD dan sepsis)
5) Ikterus disertai berat lahir < 2000 gr, masa gestasi 10 mg %
2) Biakan darah, CRP menunjukkan adanya infeksi
3) Sekrening enzim G6PD menunjukkan adanyapenurunan
4) Screnning Ikterus melalui metode Kramer dll
.
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
15/21
Diagnosa keperawatan
1.Kurangnya volume cairan sehubungan dengan tidak
adekuatnya intake cairan, fototherapi, dan diare.
2.Gangguan suhu tubuh (hipertermi) sehubungandengan efek fototerapi
3.Gangguan integritas kulit sehubungan dengan
hiperbilirubinemia dan diare
4.Gangguan parenting sehubungan dengan pemisahan5.Kecemasan meningkat sehubungan dengan therapi
yang diberikan pada bayi
6.Potensial trauma sehubungan dengan efek fototherapi
7.Potensial trauma sehubungan dengan tranfusi tukar
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
16/21
Rencana keperawatan
1.Kurangnya volume cairan sehubungan dengan tidak
adekuatnya intake cairan, fototherapi, dan diare.
Tujuan : Cairan tubuh neonatus adekuatIntervensi :
Catat jumlah dan kualitas feses, pantau turgor kulit,
pantau intake output, beri air diantara menyusui atau
memberi botol.2.Gangguan suhu tubuh (hipertermi) sehubungan
dengan efek fototerapi
Tujuan:Kestabilan suhu tubuh bayi dapat dipertahankan
Intervensi :
Beri suhu lingkungan yang netral, pertahankan suhu
antara 35,5 - 37 C, cek tanda-tanda vital tiap 2 jam.
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
17/21
3.Gangguan integritas kulit sehubungan dengan
hiperbilirubinemia dan diare
Tujuan : Keutuhan kulit bayi dapat dipertahankan
Intervensi :
Kaji warna kulit tiap 8 jam, pantau bilirubin direk dan indirek ,rubah posisi setiap 2 jam, masase daerah yang menonjol, jaga
kebersihan kulit dan kelembabannya.
4.Gangguan parenting sehubungan dengan pemisahan
Tujuan:Orang tua dan bayi menunjukan tingkah laku Attachment, orang tua dapat mengekspresikan ketidak mengertian proses
Bounding.
Intervensi :
Bawa bayi ke ibu untuk disusui, buka tutup mata saat disusui,
untuk stimulasi sosial dengan ibu, anjurkan orangtua untuk
mengajak bicara anaknya, libatkan orang tua dalam perawatan
bila memungkinkan, dorong orang tua mengekspresikan
perasaannya.
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
18/21
5.Kecemasan meningkat sehubungan dengan therapi
yang diberikan pada bayi.
Tujuan : Orang tua mengerti tentang perawatan, dapat
mengidentifikasi gejala-gejala untuk menyampaikanpada tim kesehatan
Intervensi :
Kaji pengetahuan keluarga klien, beri pendidikan
kesehatan penyebab dari kuning, proses terapi danperawatannya. Beri pendidikan kesehatan mengenai
cara perawatan bayi dirumah.
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
19/21
6.Potensial trauma sehubungan dengan efek fototherapi
Tujuan : Neonatus akan berkembang tanpa disertai
tanda-tanda gangguan akibat fototherapi
Intervensi :Tempatkan neonatus pada jarak 45 cm dari
sumber cahaya, biarkan neonatus dalam
keadaan telanjang kecuali mata dan daerah
genetal serta bokong ditutup dengan kain yangdapat memantulkan cahaya; usahakan agar
penutup mata tida menutupi hidung dan bibir;
matikan lampu, buka penutup mata untuk
mengkaji adanya konjungtivitis tiap 8 jam; buka
penutup mata setiap akan disusukan; ajak bicara
dan beri sentuhan setiap memberikan
perawatan.
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
20/21
7. Potensial trauma sehubungan dengan tranfusi tukar
Tujuan : Tranfusi tukar dapat dilakukan tanpa komplikasi
Intervensi :
Catat kondisi umbilikal jika vena umbilikal yangdigunakan; basahi umbilikal dengan NaCl selama 30
menit sebelum melakukan tindakan, neonatus puasa
4 jam sebelum tindakan, pertahankan suhu tubuh
bayi, catat jenis darah ibu dan Rhesus serta darahyang akan ditranfusikan adalah darah segar; pantau
tanda-tanda vital; selama dan sesudah tranfusi;
siapkan suction bila diperlukan; amati adanya
ganguan cairan dan elektrolit; apnoe, bradikardi,
kejang; monitor pemeriksaan laboratorium sesuai
program.
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbillirubin
21/21
Prinsip Evaluasi
Evaluasi merupakan pengukuran dari keberhasilan
rencana keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien.
tahap evaluasi merupakan kunci keberhasilan dalammenggunakan proses keperawatan.
Adapun evaluasi bayi dengan hiperbilirubin dilakukan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
dan asuhan keperawatan dikatakan berhasil apabiladalam evaluasi terlihat pencapaian kriteria tujuan
perencanaan yang diberikan pada bayi dengan
hiperbilirubin.