Click here to load reader
Upload
sabra-juliantory
View
26
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
omsk
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. P DENGAN PRE DAN POST OPERASI HEMOROIDEKTOMI
DI BANGSAL BEDAH/ SHAFA RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG
TUGAS AKHIR
APRILIA DWI R
NPM: 08.0601.0099
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI DIII KEPERAWATAN
2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Bahwa Tugas Akhir dengan judul:
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.P DENGAN PRE DAN POST OPERASI
HEMOROIDEKTOMI DI BANGSAL SHAFA RS PKU MUHAMMADIYAH
TEMANGGUNG”
APRILIA DWI R NPM. 08.0601.0099
disetujui untuk dipertahankan dalam uji sidang.
PEMBIMBING
DWI SULISTYONO BN
PENGESAHAN PENGUJI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.P
DENGAN PRE DAN POST OPERASI HEMOROIDEKTOMI
DI BANGSAL SHAFA RS PKU MUHAMMADIYAH
TEMANGGUNG
APRILIA DWI R NPM.08.0601.0099
Magelang, Juli 2011
PENGUJI I
S. S PINILIH,S. Kep., Ns
PENGUJI II
DWI SULISTYONO BN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Hemoroid dikenal di dalam masyarakat dengan sebutan penyakit
wasir atau ambeien, yaitu suatu penyakit yang sering dijumpai dan telah ada
sejak zaman dahulu. Hemoroid adalah pelebaran gangguan rasa di dalam
pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik, hanya
apabila hemoroid ini menyebabkan keluhan atau penyulit (Sjamsuhidayat dan
Jong, 2000). Penyakit ini bukan sekedar pelebaran vena hemoroidalis,
menurut Dr. Toar JM Lalisang SpB-KBD dalam Kursus Penyegar dan
Penambah Ilmu Kedokteran (KPPIK, 2005), tetapi bersifat lebih kompleks
yakni melibatkan beberapa unsur berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan
otot di sekitar anorektal, kanalis anus (desiariyoni.wordpress.com, 2011).
Hemoroid, ambeien atau wasir dapat dialami oleh siapapun, namun seringkali
penderita merasa malu atau dianggap tidak penting maka kurang
memperhatikan gangguan kesehatan ini. Secara anatomi ambeien bukanlah
penyakit, melainkan perubahan fisiologis yang terjadi pada bantalan
pembuluh darah di dubur, berupa pelebaran dan pembengkakan pembuluh
darah dan jaringan sekitarnya.
Penyakit hemoroid memang menjadi momok bagi segelintir orang yang
menderitanya. Benjolan didalam anus yang sangat membuat penderita
merasa tidak nyaman bahkan untuk duduk dan berdiri pun pasien juga sering
merasa tidak nyaman dan juga terasa sakit. Penderita hemoroid ini akan
merasa tidak nyaman atau akan merasa nyeri yang sangat hebat saat buang
air besar (BAB) dan hal ini dapat merubah beberapa perilaku dari para
penderita. Penderita biasanya akan menjadi takut untuk BAB karena khawatir
akan sakit dan keluar darah saat BAB sehingga tidak banyak diantara mereka
yang menjadi takut untuk makan dalam porsi biasanya. Beberapa perubahan
perilaku dari penderita hemoroid tersebut diakibatkan karena kurangnya
pengetahuan dari masyarakat mengenai penatalaksanaan dari beberapa
gejala yang dialami.
Penyakit hemoroid derajat I pada prinsipnya memiliki potensi yang
cukup tinggi untuk dicegah agar tidak berkembang menjadi derajat yang lebih
parah dengan cara merubah perilaku hidup lebih sehat. Perilaku hidup sehat
tersebut sebenarnya sangat mudah untuk diterapkan, namun diantara para
penderita menganggap hal itu tidak perlu dilakukan.
Kurangnya pengetahuan dari masyarakat mengenai pencegahan
penyakit hemoroid adalah suatu kondisi yang terjadi pada sebagian besar
masyarakat sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa jumlah penderita
penyakit hemoroid yang melakukan operasi hemoroidektomi untuk setiap
tahunnya pasti selalu ada. Kenyataan ini sangat memprihatinkan
mengingat dari berbagai faktor penyebab munculnya penyakit tersebut
sebenarnya dapat diatasi dengan perilaku hidup yang sehat.
Penyakit hemoroid sudah banyak menyerang masyarakat luas dan
banyak dari para penderita yang harus menjalani operasi
hemoroidektomi. Secara keseluruhan berdasarkan statistik, jumlah tindakan
hemoroidektomi menurun. Puncaknya terjadi pada tahun 1974 dimana
hemoroidektomi dilakukan sebanyak 117 per 100.000 orang. Angka itu
menurun 13 tahun kemudian (1987) menjadi 37 per 100.000 orang. Hemoroid
tidak pandang bulu, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai resiko yang
sama. Di sisi lain, resiko hemoroid justru meningkat seiring bertambahnya
usia. Hemoroid sering dijumpai dan terjadi pada sekitar 35% penduduk
berusia lebih dari 25 tahun. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa,
namun dapat menimbulkan perasaan yang sangat tidak nyaman. Usia puncak
penderita hemoroid adalah 45-65 tahun (be11nursingae.blogspot.com, 2009).
Penulis melakukan penelitian tentang penderita penyakit hemoroid
yang melakukan operasi hemoroidektomi di Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Temanggung yang terletak di jalan Raya Kedu Km. 2
Kalisari, Temanggung. Motto RSU PKU Muhammadiyah Temanggung adalah
“Kepuasan Anda adalah Kebanggaan Kami”.
Fasilitas kesehatan yang mendukung kualitas kesehatan masyarakat di
Rumah Sakit ini diantaranya UGD 24 jam, ruang rawat inap, poliklinik (ruang
rawat jalan), kamar bedah, laboratorium patologi klinik, ruang x-ray, USG,
farmasi, konsultasi gizi. Terdapat ruang rawat inap sebanyak 6 ruang yang
khusus menangani penyakit yang berbeda.
RSU PKU Muhammadiyah Temanggung juga memiliki beberapa ruang
rawat inap. Ruang Marwa diperuntukkan bagi pasien dengan penyakit dalam.
Ruang ini terbagi menjadi 3 kelas (kelas satu, dua dan tiga) dan ruang isolasi.
Ruang Multazam merupakan ruang yang diperuntukkan bagi pasien anak-
anak. Ruang ini terbagi menjadi 4 kelas (kelas VIP, kelas satu, kelas dua dan
kelas tiga) dan ruang Isolasi. Ruang Roudloh diperuntukkan bagi pasien VIP.
Ruang Musdalifah merupakan ruang yang diperuntukkan bagi pasien dengan
masalah-masalah maternitas. Ruang ini memiliki 3 kelompok kelas (kelas
satu, dua dan tiga), ruang VK, ruang peri (tempat peristirahatan bayi yang
baru lahir). Ruang yang terakhir adalah ruang Arafah dimana ruangan ini
menangani pasien yang mengalami kegawatan dan harus mendapatkan
pelayanan intensif.
Ruang Shafa adalah ruang yang diperuntukan untuk pasien bedah.
Ruang ini terbagi menjadi 3 kelas (kelas satu, kelas dua dan kelas tiga) dan
ruang isolasi. Di dalam ruang rawat inap ini penulis mengambil masalah
keperawatan tentang hemoroid yang orang awam kenal dengan ambeien.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bangsal di ruang Shafa
RSU PKU Muhammadiyah Temanggung diperoleh informasi dari cacatan
medik di bangsal Shafa bahwa penderita penyakit hemoroid yang
melakukan operasi hemoroidektomi untuk setiap tahunnya pasti ada.
Pada tahun 2000 jumlah penderita yang menjalani operasi hemoridektomi
mencapai 5,9%. Menurut survei kesehatan dari awal tahun 2010 sampai
awal tahun 2011 angka kejadian beberapa kasus penyakit yang sering
muncul di RS PKU Muhammadiyah Temanggung adalah sebagai berikut:
hernia 15,7%, BPH 8,6%, CKR 28,5%, appendicitis 20,75%, hemoroid 6,57%,
fraktur 17,38%, ulkus DM 2,5%. Dalam kasus penyakit yang diambil oleh
penulis, kasus hemoroid menempati urutan ke 6 dalam rentang waktu tahun
2010-2011 awal.
Fakta menunjukkan bahwa jumlah penderita hemoroid mengalami
peningkatan dari 5,9% menjadi 6,57%. Dari data-data tersebut penulis tertarik
untuk mengambil kasus hemoroid dan post operasi hemoroidektomi sebagai
bahan laporan ilmiah, dan dengan harapan dapat memberikan asuhan
keperawatan yang tepat bagi klien dengan mengaplikasikan asuhan
keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam kasus ini penulis ingin mengetahui bagaimana asuhan
keperawatan pada Ny.P dengan pre dan post operasi hemoroidektomi di
bangsal bedah/Shafa RSU PKU Muhammadiyah Temanggung dari tanggal
18- 20 januari 2011.
C. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Setelah akhir penulisan karya tulis ini diharapkan penulis mampu
melaksanakan dan memahami proses asuhan keperawatan pasien pre dan
post operasi hemoroidektomi.
2. Tujuan khusus
Setelah akhir penulisan karya tulis ini diharapkan penulis mampu
a. Melakukan pengkajian pada pasien pre dan post operasi
hemoroidektomi.
b. Menentukan diagnosa yang muncul pada pasien pre dan post operasi
hemoroidektomi.
c. Merumuskan rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
d. Melakukan implementasi sesuai dengan rencana tindakan yang telah
dibuat.
e. Melakukan evaluasi setelah melakukan tindakan keperawatan.
D. MANFAAT
1. Bagi profesi, dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan
asuhan keperawatan pada pasien pre dan post operasi hemoroidektomi.
2. Bagi institusi pendidikan, dapat menjadi sumbangan informasi bagaimana
menerapkan asuhan keperawatan pada pasien pre dan post operasi
hemoroidektomi.
3. Bagi penulis, memperoleh tambahan wawasan, pengalaman, dan
pengetahuan dalam mempraktikkan ilmu dan teori yang diperoleh selama
kuliah.
4. Bagi masyarakat umum, dapat menjadi sumbangan informasi dan
tambahan pengetahuan mengenai penyakit hemoroid agar tidak timbul
masalah kurangnya pengetahuan mengenai penyakit hemoroid.
E. METODE
Dalam laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
rancangan yang bertujuan untuk menerangkan atau menjelaskan tentang
masalah yang terjadi (Alimul, 2007). Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu dengan cara:
1. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap klien
dan ikut serta dalam memberikan asuhan keperawatan dari masalah yang
terjadi selama observasi.
2. Wawancara yaitu dilakukan dengan cara auto anamnesa (bersumber pada
klien) dan alloanamnesa (bersumber pada keluarga dan tim kesehatan).
3. Pemeriksaan fisik yaitu dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi.
4. Studi pendokumentasi yaitu dengan cara menggunakan catatan medis dan
catatan perawatan untuk mendapatkan data penunjang.