29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KASUS SOLUSIO PLASENTA PENGKAJIAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN Tanggal Pengkajian : 20 Maret 2014 Jam Pengkajian : 09.00 WIB A. Identitas Pasien Nama : Ny. T, G6 P4 A1 H 37 Umur : 38 tahun Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Ciamis Penanggung jawab : Nama : Tn. K Umur : 55 tahun 19

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Plasinta 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dsF

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KASUS

SOLUSIO PLASENTA

PENGKAJIAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tanggal Pengkajian     : 20 Maret 2014

Jam Pengkajian           : 09.00 WIB

A.    Identitas Pasien

Nama                    : Ny. T, G6 P4 A1 H 37

Umur                     : 38 tahun

Suku/Bangsa         : Jawa / Indonesia

Agama                   : Islam

Pendidikan            : SMA

Pekerjaan               : Ibu rumah tangga

Alamat                  : Ciamis

Penanggung jawab :

Nama                                :  Tn. K

Umur                                 : 55 tahun

Suku/bangsa                      : Jawa / Indonesia

Agama                               : Islam

Pendidikan                        : SMA

Pekerjaan                           : Wiraswasta

19

Alamat                              : Ciamis

Hubungan degan klien      : Suami

B.     Keluhan Utama

Klien mengalami perdarahan melalui vagina berwarna kehitaman sejak tadi

malam.

C.    Riwayat Kesehatan

1.      Riwayat kesehatan dahulu

Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing,

manis, gondok maupun penyakit keturunan lainnya.

2.      Riwayat kesehatan sekarang

Klien bersama suaminya dengan membawa surat rujukan dari bidan.

Tertulis disurat status obstetri G6P4A1H37 mg dengan susp.solusio

plasenta. Saat wawancara, klien mengeluh mengalami perdarahan melalui

vagina berwarna kehitaman sejak tadi malam, disertai nyeri dan kram pada

perut yang terus menerus serta janin bergerak aktif. Klien berfikir akan

segera melahirkan dan datang ke bidan dekat rumah keesokan paginya,

tapi klien justru dirujuk ke RS.

Klien menceritakan selama kehamilan ini baru memeriksakan

kehamilannya sekali, yaitu pada saat dinyatakan (+) hamil 12 mg oleh

bidan. Setelah itu tidak pernah lagi memeriksakan kehamilan karena ini

20

bukan kehamilan yang pertama. Sebelum kehamilan ini, klien mempunyai

riwayat perdarahan dan mengalami keguguran pada usia kehamilan 16 mg,

Selama pemeriksaan fisik perawat mencatat TTV sebagai berikut :

TD=80/55 mmHg, N=110x/Mnt, P= 28x/Mnt, S= 36 , uterus keras ,

tegang, seperti papan, nyeri tekan (+), TFU=36 cm, His (-), DJJ dan

palpasi janin sulit. Klien terlihat pucat, lemah, tampak kesakitan, kulit

teraba dingin, konjungtiva anemis, pembalut penuh dengan darah

berwarna kehitaman.

3.      Riwayat Penyakit Keluarga

Belum pernah ada anggota keluarga klien yang menderita oenyakit

serupa dengan klien sebelumnya.

4.      Riwayat Obstetri

a.      Riwayat Menstruasi

Menarche umur 13 tahun, siklus teratur (28 hari) dengan jumlah relatif

sedikit selama 6-7 hari. Klien tidak mengalami dismenorchea.

b.      Riwayat Kehamilan / nifas sebelumnya

Klien sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit seperti sekarang.

Klien sudah memiliki 4 anak. Klien pernah mengalami abortus 1 kai

sebelumnya.

21

5.      Riwayat KB

-          Jenis          : Suntik 3 bulan

-          Lama         : 19 tahun

6.      Basic Promoting Physiology of Health

a.      Pola Aktivitas dan latihan

Sebagai ibu rumah tangga, klien menjalankan aktivitas seperti biasanya

dan tidak menambah waktu istirahat. mengeluh mengalami perdarahan

melalui vagina berwarna kehitaman sejak tadi malam, disertai nyeri dan

kram pada perut yang terus menerus serta janin bergerak aktif. Nyeri yang

timbul terasa lebih berat saat merubah posisi tubuh dengan cepat dan tiba-

tiba.

b.      Tidur dan Istirahat

Klien tidur sehari hanya 6-8 jam, klien tidak terbiasa tidur siang, klien

tidak mengalami gangguan tidur sebelum sakit, namun saat sakit klien

sering terbangun karena nyeri kram dan perdarahan yang dialaminya.

c.       Kenyamanan dan nyeri

Klien mengalami nyeri pada bagian bawah adomen, nyeri bertambah

disaat klien melakukan gerakan secara tiba-tiba.\

22

d.      Pola Nutrisi

Klien tidak mengalami gangguan nafsu makan,  klien makan 3 kali sehari,

menghabiskan 1 porsi makan, klien tidak berpantang makan.

e.       Cairan, elektrolit, asam basa

Mukosa bibir klien lembab, dan turgor kulit elastis. Dari hasil

pemeriksaan, ditemukan:

Input : Klien dalam sehari dapat menghabiskan 1000 ml air,

Output: Urin 1000 ml,

f.       Oksigenasi

Klien tidak mengalami sesak napas, sukar bernapas ataupun gangguan

oksigenasi.

g.      Eliminasi fekal/bowel

Klien melakukan eliminasi fekal atau bowel 1 kali sehari tanpa

menggunakan pencahar, dan eliminasi dilakukan setiap pagi, berwarna

kuning dengan konsistensi lembek. Klien tidak memiliki gangguan

eliminasi seperti diare, konstipasi atau inkontinensia bowel. Pemenuhan

kebutuhan bowel klien dilakukan secara mandiri.

h.      Eliminasi urine

Klien dapat melakukan miksi 6-8 kali dalam satu hari, 100 cc/hari, warna

kuning. Klien tidak memiliki gangguan eliminasi urin seperti nyeri saat

BAK, burning sensation, atau inkontinensia bladder. Kebutuhan

pemenuhan ADL ini dilakukan secara mandiri.

23

i.        Sensori, persepsi dan kognitif

Klien tidak mengalami gangguan penglihatan, ketajaman visus baik,

respon terhadap cahaya pun baik. Klien tidak mengalami gangguan

pendengaran, gangguan penciuman, sensasi taktil maupun pengecapan.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Tampak sakit sedang.

Kesadaran klien composmentis dengan GCS 15 (eye 4, verbal 5,

motorik 6), TTV sebagai berikut : TD=80/55 mmHg, N=110x/Mnt, P=

28x/Mnt, S= 36 , uterus keras , tegang, seperti papan, nyeri tekan (+),

TFU=36 cm, His (-), DJJ dan palpasi janin sulit. Klien terlihat pucat,

lemah, tampak kesakitan, kulit teraba dingin, konjungtiva anemis,

pembalut penuh dengan darah berwarna kehitaman.

a)      Kepala

Nampak simetris, rambut nampak bersih, konjungtiva anemis, sclera

normal tidak nampak ikterik, pupil isokor, palpebra normal tidak nampak

adanya edema, lensa normal tidak nampak adanya kekeruhan pada lensa.

Hidung klien nampak normal, tidak terlihat adanya sektum deviasi,

epistaksis. Telinga simetris.

b)      Leher

24

Leher terlihat normal tidak terlihat adanya kaku kudu, pembesaran JPV,

tenggorokan normal, tidak ada pembesaran tiroit, tidak ada pemebesaran

tonsil dan nyeri telan.

c)      Dada

Bentuk dada simetris, tidak terlihat adanya barelchest, funnal atau

pidgeon. Tidak ada bantuan otot pernapasan, saat dipalpasi fremitus

kanan dan kiri sama, saat di auskultasi tidak terdengar bunyi nafas

tambahan seperti wising, bronki dan crakless, saat di perkusi terdengar

bunyi sonor.

d)     Abdomen

Tidak ada linea alba, dan terdapat sedikit striae pada perut. Saat di

auskultasi terdengar wising usus, dan prestaltik 14x/menit, saat di palpasi

tidak ditemukan adanya pembesaran hepar maupun splenomegali, saat

diperkusi terdengar suara tympani.

e)      Genitalia

Vulva tampak kotor, terdapat perdarahan prvaginam.

f)       Rektum

Rektum normal, tidak ada hemmoroid, tumor atau prolaps.

g)      Ekstremitas

Kekuatan otot atas, bawah, kanan dan kiri didapatkan hasil kekuatan otot

3, ROM aktif, dan kapilari reffil 2 detik.

a.   Inspeksi:

Abdomen relatif membesar.

Tidak ada linea alba.

25

Terdapat sedikit striae pada perut.

b.   Auskultasi

Bising usus 14 X/Menit.

7.      Data Penunjang

Hemoglobin                : 6.3 mg %

USG                            : solusio plasenta partialis dengan hematoma, DJJ

82x/Mnt, aktifitas janin lemah, perdarahan aktif (+)

ANALISIS DATA

Tgl/Jam Data Etiologi Diagnosa Keperawatan

20 maret 2014

jam : 09.00

DS :

1.Klien mengeluh

mengalami

perdarahan melalui

vagina berwarna

kehitaman sejak tadi

malam

2.Klien mengatakan

mempunyai riwayat

perdarahan pada

kehamilan

sebelumnya

DO

1. 1.TTV : TD=

80/55 mmHg

Kekurangan

volume cairan

Perdarahan

terusmenerus

26

2. Nadi :

110x/menit

3. RR : 28x/menit

4. Suhu: 36oC

5. Klien terlihat

pucat, lemah

6. Kulit klien

teraba dingin

7. TFU = 36 cm

8. Konjungtiva

anemis

9. Pembalut penuh

dengan darah

berwarna

kehitaman

10. Hasil

pemeriksaan

USG terlihat

solusio plasenta

parsialis dengan

hematoma

11. Perdarahan aktif

(+)

Data tambahan

1. Dari inspekulo,

tampak darah

mengalir dari

ostium berwarna

merah

kehitaman

2. Hb (6,8 g/dL)

27

3. turunnya kadar

fibrinogen (106

mg/L), dan

meningkatnya

kadar D-dimer

(2,0 mg/L).

20 maret 2014

jam : 09.00

DS :

1. Klien mengeluh

nyeri dan keram

pada perut yang

terus-menerus

DO :

1. Tertulis di surat

status obstetric

G6P4A1H37

minggu (gestasi

ke 6, pastus 4

kali, abortus 1

kali dan

sekarang usia

kehamilan 37

minggu)

dengan suspect

solusioplasenta

2. TTV : nadi =

110 x/menit

RR = 28x/menit

3. Uterus keras

4. Uterus Tegang

Gangguan Rasa

nyaman : nyeri

(akut)

Trauma jaringan

28

seperti papan

5. Nyeritekan +

6. Klien tampak

kesakitan

7. Hasil

pemeriksaan

USG terlihat

solusio plasenta

parsialis dengan

hematoma

Diagnosa Keperawatan

I. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan terus menerus

II. Gangguan Rasa nyaman : nyeri (akut) berhubungan dengan trauma jaringan

29

Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria

Evaluasiintervensi Rasional

1 Kekurangan volume cairan

berhubungan dengan

perdarahan terus menerus.

Ditandai :

DS :

1. Klien mengeluh

mengalami perdarahan

melalui vagina

berwarna kehitaman

sejak tadi malam

2. Klien mengatakan

mempunyai riwayat

Tujuan :

Setelah dilakukan

perawatan selama 1 x 24

jam kekurangan volume

cairan teratasi

Kriteria Hasil :

1. Keadaan umum

baik

2. Perdarahan yang

keluar 200 ml

3. Tinggi fundus uteri

1. Monitor intake dan

output setiap 5-10

menit

2. Monitor tanda vital TD

120/80 mmHg, nadi: 88

x/menit, RR 22 – 24

x/menit, suhu 36-37° C)

3. Lakukan masage uterus

dengan satu tangan

serta tangan lainnya

diletakan diatas

simpisis.

4. Batasi pemeriksaan

vagina dan rectum

1.Perubahan output merupakan

tanda adanya gangguan fungsi

ginjal

2.Perubahan tanda vital terjadi

bila perdarahan semakin hebat

3.Merangsang kontraksi uterus

dan membantu pelepasan

placenta, satu tangan diatas

simpisis mencegah terjadinya

inversio uteri

4.Trauma meningkat terjadi

perdarahan yang lebih hebat,

bila terjadi laserasi pada

30

perdarahan pada

kehamilan sebelumnya

DO

1. TTV : TD= 80/55

mmHg

2. Nadi : 110x/menit

3. RR : 28x/menit

4. Suhu: 36oC

5. Klien terlihat pucat,

lemah

6. Kulit klien teraba dingin

7. TFU = 36 cm

8. Konjungtiva anemis

9. Pembalut penuh dengan

darah berwarna

kehitaman

5. Kolaborasi

1. Infus atau cairan

intravena

2. Antibiotik

3. Transfusi whole

blood ( bilaperlu )

serviks / perineum atau

terdapat hematom

Kolaborasi

1.Merangsang kontraksi

uterus dan mengontrol

perdarahan

2.Mencegah infeksi yang

mungkin terjadi

3.Membantu

menormalkan volume

cairan tubuh.

31

10. Hasil pemeriksaan USG

terlihat solusio plasenta

parsialis dengan

hematoma

11. Perdarahan aktif (+)

Data tambahan

1. Dari inspekulo, tampak

darah mengalir dari

ostium berwarna merah

kehitaman

2. Hb (6,8 g/dL)

3. turunnya kadar

fibrinogen (106 mg/L),

dan meningkatnya

kadar D-dimer (2,0

mg/L).

2 Gangguan Rasa nyaman : nyeri Tujuan: Setelah dilakukan 1. Bantu dengan 1. mendorong relaksasi dan

32

(akut) berhubungan dengan

trauma jaringan. Di tandai :

DS :

1. Klien mengeluh nyeri

dan keram pada perut

yang terus-menerus

DO :

1. Tertulis di surat status

obstetric G6P4A1H37

minggu (gestasi ke 6,

pastus 4 kali, abortus 1

kali dan sekarang usia

kehamilan 37 minggu)

dengan suspect

solusioplasenta

2. TTV : nadi = 110

perawatan selama 2x24 jam

nyeri berkurang

KriteriaHasil :

1. klien akan

mengungkapkan

penatalaksanaan

atau reduksi nyeri

2. Uterus tidak

Tegang seperti

papan

3. Nyeritekan (-)

4. Klien tidak terlihat

kesakitan

penggunaan tekhnik

pernafasan

2. Anjurkan klien untuk

menggunakan teknik

relaksasi. Berikan

instruksi bila perlu.

3. Berikan tindakan

kenyamanan (pijatan,

gosokan punggung,

sandaran bantal,

pemebrian kompres sejuk,

dll)

4. Kolaborasi memberikan

sedatif sesuai dosis

memberikan klien cara

mengatasi dan mengontrol

tingkat nyeri.

2. relaksasi dapat membantu

menurunkan tegangan dan

rasa takut, yang

memperberat nyeri.

3. meningkatkan relaksasi

dan meningkatkan

kooping dan kontrol klien.

4. meningkatkan

kenyamanan dengan

memblok impuls nyeri.

33

x/menit

RR = 28x/menit

3. Uterus keras

4. Uterus Tegang seperti

papan

5. Nyeritekan +

6. Klien tampak kesakitan

Hasil pemeriksaan USG terlihat

solusio plasenta parsialis

dengan hematoma

34

IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dx. Implementasi Evaluasi

I Tgl : 20-03-2014

1. Memonitor intake dan

output setiap 5-10 menit

karena perubahan output

merupakan tanda adanya

gangguan fungsi ginjal

2. Memonitor tanda vital

karena perubahan tanda

vital terjadi bila perdarahan

semakin hebat

3. Melakukan masage uterus

dengan satu tangan serta

tangan lainnya diletakan

diatas simpisis untuk

Merangsang kontraksi

uterus dan membantu

pelepasan placenta, satu

tangan diatas simpisis

mencegah terjadinya

inversio uteri

4. Membatasi pemeriksaan

vagina dan rectum karena

trauma meningkat terjadi

perdarahan yang lebih

hebat, bila terjadi laserasi

pada serviks / perineum atau

terdapat hematom

5. Kolaborasi

Tgl : 20-03-2014 Jam : 15.00 WIB

S : klien mengatakan perdarahan

yang keluar dari vagina sudah

berkurang.

O : TTV dalam batas normal

A : masalah kekurangan volume

cairan teratasi sebagian

P : pertahankan balance cairan tubuh klien

35

1. Berkolaborasi dalam

pemberian Infus atau

cairan intravena karena

merangsang kontraksi

uterus dan mengontrol

perdarahan

2. Memberikan antibiotik

untuk mencegah infeksi

yang mungkin terjadi

3. Transfusi whole blood

(bila perlu) karena

Membantu menormalkan

volume cairan tubuh

II Tgl : 20-03-2014

1. Membantu dengan

penggunaan tekhnik

pernafasan

2. Menganjurkan klien untuk

menggunakan teknik

relaksasi. Berikan instruksi

bila perlu.

3. Memberikan tindakan

kenyamanan (pijatan, gosokan

punggung, sandaran bantal,

pemebrian kompres sejuk, dll)

a. Berkolaborasi memberikan

Tgl : 20-03-2014 Jam : 15.00

WIB

S : klien mengatakan nyeri

berkurang.

O : TTV dalam batas normal

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

36

sedatif sesuai dosis

37

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda, (2001), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta

Hamilton, C. Mary, 1995, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6, EGC,

Jakarta

.Soekojo, Saleh, 1973, Patologi, UI Patologi Anatomik, Jakarta

Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri, Jilid I. EGC. Jakarta

Johnson & Taylor, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. EGC. Jakarta

Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Media Aesculapius.

Jakarta

38