15
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Ny. A DENGAN KISTE TIROIDEKTOMI DI INSTALASI BEDAH CENTRAL RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG. ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Ny. A DENGAN KISTE TIROIDEKTOMI DI INSTALASI BEDAH CENTRAL RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG. Disusun oleh : PRODI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2010

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Ny. A DENGAN KISTE TIROIDEKTOMI DI INSTALASI BEDAH CENTRAL RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG. ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Ny. A DENGAN KISTE TIROIDEKTOMI DI INSTALASI BEDAH CENTRAL RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG.

Disusun oleh :

PRODI S1 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG2010

TINJAUAN KASUS.

1. PENGKAJIAN.Hari : RabuTanggal : 27 Oktober 2010Tempat : Instalasi Bedah Central ( IBS )Jam : 10.20 WIB.Diterima Oleh : Kamia. Identitas Pasien.Nama : Ny. AUmur : 29 thJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Plumbon. Karang Sambung. Alian Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga.Diagnosa : Kiste TyroidNo.RM : 187461

b. Penanggung Jawab.Nama : Tn. M Umur : 39 thAlamat : Plumbon. Karang Sambung. Alian Hubungan dengan pasien : Paman

2. RIWAYAT KESEHATAN a. Keluhan utama : cemas dengan benjolan yang ada di lehernya.b. Riwayat Kesehatan sekarang : Pasien datang ke poli Instalasi Bedah Central RS PKU Muhammadiyah Gombong pada tanggal 27 Oktober 2010 jam 09.00 WIB dengan keluhan ada benjolan yang membesar di leher. Benjolan tersebut di deritanya kurang lebih sejak 2 tahun yang lalu. Sebelumnya pasien belum pernah memeriksakan ke dokter ataupun ke puskesmas. Pasien mengatakan terganggu dengan adanya benjolan tersebut. Dan saat di periksa oleh dokter di poli bedah, dokter menyarankan untuk di operasi. Dengan keputusan yang di sarankan oleh dokter, pasien tampak cemas atas tindakan yang akan di lakukan. c. Riwayat Kesehatan dahulu Pernah dirawat di rumah sakit : Belum Pernah dirawat di Rumah sakit sebelumnya. Tindakan ( operasi ) : Tidak pernah Alergi : Tidak punyad. Riwayat Kesehatan keluarga : Pasien mengatakan dalam Keluarga ada yang memiliki penyakit yang sama yaitu kakek. Tetapi keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit menular.3. POLA FUNGSIONAL MENURUT VIRGINIA HANDERSON.NoPola fungsionalSebelum sakitSaat sakit

1.Bernafas Ps.mengatakan bernafas dengan normal. RR = 20 x /mnt.Ps. Mengatakan tdk sesak nafas. RR = 25 x/mnt.

2.Nutrisi Ps.mengatakan makan 3x/hari dg porsi yg sedang. Minum 1200ccPs mengatakan puasa sejak td pagi karena mau operasi.

3.EliminasiPs.mengatakan BAB nya 1x/hr dg konsistensi lunak. BAK 6-8 x/hr.Ps.tidak terpasang kateter.pasien mengatakan sejak tadi pagi BAK 250cc dan blm BAB.

4.Gerak dan keseimbangan tubuhPs mengatakan biasanya berjalan-jalan dengan bebas.Ps.mengatakan tidak bisa bergerak dengan bebas.

5.Istirahat dan tidurPs. Mengatakan Tidur : 8jam /hari semalamPs.mengatakan masih dapat tidur dengan nyenyak. 8 jam /hari.

6.Berpakaian Ps dapat memilih dan memakai pakaian yang di inginkan.Ps.memakai baju operasi.

7.Mampertahankan suhu tubuh.Ps mengatakan suhu tubuhnya DBN 36,0 0 C. Jika udara panas Ps hanya memakai daster, dan jika dingin memakai jaket

Suhu Ps. 36,8 0 C.

8.Personal HigienePs mengatakan mandi 2-3x/hr. Gosok gigi 3x/hr.Ps mengatakan mandi 2X sehari.

9.Rasa Aman dan NyamanPs. mengatakan ketika berada di rumah merasa aman dan nyaman karena bersama dengan keluarga yang dicintainya.Ps mengatakan cemas dengan pembedahan yang akan dilakukan karena tidak pernah operasi. pasien bertanya apakah pembedahannya terasa sakit.

10.KomunikasiPs mengatakan dapat berkomunikasi dngan baik.Ps mau ngomong jika ditanya oleh perawat.

11.Spiritual Ps mengatakan manjalankan ibadah dengan tepat waktuPasien mengatakan masih bisa menjalankan solat 5 waktu

12.BekarjaPasien mengatakan bekerja sebagai ibu rumah tangga.Ps pasien tidak dapat kerja.

13.RekreasiPasien mengatakan jarang berekreasi. Kadang-kadang kepasar.Pasien tidak dapat berekreasi.

14.Belajar Pasien mengatakan bmendapatkan informasi dari mendengarkan radio dan menonton TV.Pasien mengatakan mendapatkan informasi tentang kesehatan dari dokter dan perawat.

4. KEADAAN UMUMKU : baikKesadaran : CM (GCS 15)TD : 100/80 mmHgN : 105 x/mntS : 36,80 CRR : 25 x/mnt

5. PEMERIKSAAN FISIK.NoBagianHasil

123

456789

10

111213Kepala MukaMata

TelingaLeher HidungMulutLeherDada

Abdomen

Ektrimitas atasEktrimitas bawahGenitalKulitRambut bersih, hitam, distribusi merata,Simetris terlihat pucatMata sipit, Pupil iskohor, skera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,Bersih, tidak ada serumenTampak benjolan pada kelenjar tiroid.Polip tidak ada , secret tidak ada Mukosa bibit kering.Tidak terjadi Pembesaran kelenjar tiroid I : bentuk simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada jejasP : tidak ada nyeri dadaP : tidak ada edema pulmo.A : ronchi tidak ada, suara nafas vesikulerI : tidak ada bekas insisiA : bising usus 10 X per menitP : bunyi timpani.P : nyeri tekan tidak ada.Tangan Kanan terpasang Infus RL di guyur.Pada kaki tidak ada Edema Tidak terpasang kateter , Perempuan Turgor kulit baik

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG.Laboratorium darah tanggal 16 Oktober 2010Hemoglobin : 12,6 g% ( 13 16 )Hematokrit : 36,3 % ( 35 45 )Eritrosit : 4,19 jt/mmk ( 3,9 5,6 )MCH : 36,20 pg ( 27 -32 )MCV : 86,8 fl ( 76 96 )MCHC : 34,8 g/dL ( 29 36 )Leukosit : 11.20 rb / mmk ( 4,0 10,0 )Trombosit : 286 rb/mmk ( 150 -400 )

7. TERAPIPre operatif : a. Petidine 25 mgb. Trivam 100 mgc. Ondansetron 8 mgd. Atropin 30 mge. Fimahes 500 ccf. Rl 500 ccIntra operatif :a. Cevocloram inhalasib. RL 500 ccc. Dexa d. SA e. Ondansetronf. Propofol Post operatif :a. RL 500cc

8. ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERATIFa. Analisa Data TngglDataPatway etiologiProblem

27-10-2010.

12.10DS : Ps mengatakan cemas dengan pembedahan yang akan dilakukan karena tidak pernah operasi. Klien bertanya apakah pembedahan terasa sakit?

DO: Klien tampak gelisah dan pucat. Frekuensi nadi dan pernapasan meningkat VS RR : 25 x/mntN : 105 x/mnt

Pembesaran kelenjar tiroidRencana pembedahan kiste tiroidektomiKetidaktahuan tentang prosedur anestesi danpembedahanKecemasan

ketidaktahuan tentang prosedur dan risiko pembedahan.Kecemasan

b. Rumusan Diagnosa Keperawatan.Kecemasan b/d ketidaktahuan tentang prosedur dan risiko pembedahan

c. Rencana Pre Operasi.Tgl /jamDXTujuanIntervensiRasional

27-10-2010.

12.15Kecemasan b/d ketidaktahuan tentang prosedur dan risiko pembedahan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 mnt diharapkan kecemasan dapat berkurang dengan KH : - Pasien tampak lebih tenang.1. Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas

2. Bicara singkat dengan kata yang sederhana

3. Jelaskan prosedur tindakan

1. Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang dan imsomnis

2. Rentang perhatian mungkin menjadi pendek , konsentrasi berkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi informasi3. Memberikan informasi yang akurat yang dapat menurunkan kesalahan interpretasi

d. Pelaksanaan Pre OperasiTggl/jamImplementasiResponParaf

27-10-2010.

12.15.1. Mengobservasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas.2. Mengobservasi bicara pasien yang singkat dengan kata yang sederhana3. Jelaskan prosedur tindakan4. Memberikan obat injeksi Petidine 25 mg, Trivam 100 mg, Ondansetron 8 mg, Atropin 30 mg.1. Ps tampak gelisah

2. Pasien hanya mau berbicara ketika ditanya oleh perawat.

3. Pasien mengerti dan memahaminya.4. Injeksi masuk melalui IV bolus Petidine 25 mg, Trivam 100 mg, Ondansetron 8 mg, Atropin 30 mg.

e. Evaluasi Pre Operasi.Tgl / jamEvaluasiParaf

27-10-2010.

12.30S : pasien masih mengatakan sudah tidak cemasO : pasien tampak tenang dan sudah mau banyak bicara.A : masalah kecemasan sudah teratasiP : -

f. ASUHAN KEPERAWATAN INTRA OPERATIF.1. Analisa Data TngglDataPatway etiologiProblem

27-10-2010.

12.45DS : -DO: Insisi pada daerah tiroid 10 cm Pendarahan 200 cc Terpasang O2 4L VS Td : 127/85 mmHgN : 90 x/mntSAO2 : 97 Insisi jaringan otot dan vaskuler area tiroidTerputusnya kontinuitas vaskulerRisiko perdarahanCedera vaskuler akibat insisi bedahResiko pendarahan

2. Rumusan Diagnosa KeperawatanRisiko perdarahan b/d cedera vaskuler akibat insisi bedah.

3. Rencana Intra OperatifTgl/jmDx Kep dan Kreteria hasilIntervensiRasionalisasi

27-10-2010.

12.55Risiko perdarahan b/d cedera vaskuler akibat insisi bedah.

Kriteria hasil:- perdarahan yang berlebihan tidak terjadi atau dapat dikontrol.

1. Pastikan ketersedian darah dan transfusi set.

2. Bantu operator menutup semua perdarahan yang tejadi.

3. Cek volume perdarahan.

4. Pasang transfusi bila perlu.

1. Tindakan antisipatif untuk mengontrol perdarahan bila terjadi.

2. Mencegah perdarahan ber-lebihan.

3. Memastikan perlu tidak-nya tindakan transfusi.

4. Transfusi merupakan tera-pi pengganti kehilangan darah.

4. Pelaksanaan Intra OperatifTgl/jamPelaksanaanRespon hasilParaf

27-10-2010.

13.151. Ps di posisikan supinasi.2. Memasang bed side monitor dan O2 4L3. Menganestesi Pasien dengan anestesi general.4. Memasang ET.5. Mendesinfeksi daerah operasi.6. mendrapping 7. menginsisi area operasi, 8. menghecting area operasi9. mendesinfeksi area jahitan10. menutup area operasi dengan kasa steril.

5. Evaluasi Intra OperatifTgl DiagnosaEvaluasiParaf

27-10-2010.

13.55

1. Risiko perdarahan

S: --

O: Perdarahan 200 ml (normal)

A: Masalah perdarahan tidak terjadi

P: -

g. ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERATIF.1. Analisa Data Tgl/jamDataPatwayEtiologiProblem

27-10-2010.

14.05DS : .DO :- Terpasang nasal kanul oksigen 2,5 l/mnt- N : 80 x/mnt,- RR 22 x/mnPengaruh anestetik pasca bedahProses pemulihan kesadaranPusing, letargi, mual, muntahRisiko aspirasi

belum pulihnya kesadaran pasca pembedahan

Risiko aspirasi

2. Rumusan diagnosa keperawatan.Risiko aspirasi b/d belum pulihnya kesadaran pasca pembedahan3. Rencana post operatifTgl/jmDx Kep dan Kreteria hasilIntervensiRasionalisasi

27-10-2010.

14.15Risiko aspirasi b/d belum pulihnya kesadaran pasca pembedahan.

Kriteria hasil:- Resiko aspirasi tidak terjadi1. Observasi secara ketat respon mual-muntah pasca anestesi

2. Atur posisi kepala miring ke samping (kanan), menyiapkan bangkok dan membantu klien saat muntah Mual muntah dapat mengakibatkan aspirasi..

Agar cairan yang keluar tidak masuk kembali ke saluran pernafasan ( hidung )

4. Pelaksanaan post operatifTgl/jamPelaksanaanRespon hasilParaf

27-10-2010.

14.201. Mengobservasi secara ketat respon mual-muntah pasca anestesi

2. Mengatur posisi kepala miring ke samping (kanan), menyiapkan bangkok dan membantu klien saat muntah.

1. Klien mengeluh pusing dan mual

2. Klien tidak muntah

5. Evaluasi post operatifTgl & No.DiagnosaEvaluasiparaf

27-10-2010.

14.30

1. Risiko aspirasi

S: Mual (-), muntah (-)

O: Tanda-tanda aspirasi (-)

A: Aspirasi tidak terjadi

P: --