79
ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL KETIDAKBERDAYAAN PADA Tn. H DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUANG ANTASENA RUMAH SAKIT MARZOEKI MAHDI BOGOR KARYA ILMIAH AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners ASEP HIDAYAT 1106129594 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK JUNI 2014 Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

  • Upload
    leduong

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL

KETIDAKBERDAYAAN

PADA Tn. H DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

TIPE 2 DI RUANG ANTASENA RUMAH SAKIT MARZOEKI

MAHDI BOGOR

KARYA ILMIAH AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ners

ASEP HIDAYAT

1106129594

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

JUNI 2014

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL

KETIDAKBERDAYAAN

PADA Tn. H DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

TIPE 2 DI RUANG ANTASENA RUMAH SAKIT MARZOEKI

MAHDI BOGOR

KARYA ILMIAH AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ners

ASEP HIDAYAT

1106129594

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

JUNI 2014

I

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Asep Hidayat

NPM : 1106129594

Tanda Tangan :

Tanggal : 14 Juli 2014

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah Akhir ini diajukan oleh:

Nama : Asep Hidayat

NPM : 1106129594

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Karya Ilmiah Akhir : Asuhan Keperawatan Psikososial Ketidakberdayaan

pada Tn. H dengan Diagnosa Medis Diabetes Melitus

di ruang Antasena RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ners

Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Dr. Novy Helena C.D, S.Kp., M.Sc .

Penguji : Linggar Kumoro SKp

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : 14 Juli 2014

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenar-benarnya

bahwa tesis ini saya susun tanpa tindakan plagiat sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di Universitas Indonesia. Jika di kemudian hari ternyata saya melakukan

tindakan plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang

dijatuhkan oleh Universitas Indonesia kepada saya.

Depok, Juli 2014

Asep Hidayat

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah akhir ners ini.

Penulisan karya imiah akhir ners ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Ners Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia. Penulis menyadari dalam penyusunan karya ilmiah ini banyak

mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dewi Irawaty, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia.

2. Dr Erie Dharma Irawan, SpKJ, selaku Pimpinan RS Dr. H. Marzoeki Mahdi

Bogor yang telah menyediakan tempat untuk pembuatan karya ilmiah akhir

ners ini

3. Ibu Iceu Yulia Wardhani , Skp. M.Kep.,Sp.Kep.J , selaku ketua koordinator

Program Profesi Keperawatan Peminatan Jiwa

4. Ibu Dr.Novy Helena C.D.,S.Kp., M.Sc, selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam

penyusunan karya ilmiah ini.

5. Ibu Linggar Kumoro SKp, selaku Kepala Ruangan Antasena RS Dr. H.

Marzoeki Mahdi Bogor

6. Teman sejawat di Ruang Antasena Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor yang

telah banyak membantu dalam pelaksanaan karya ilmiah ini.

7. Ibunda tercinta dan almarhum Ayahanda yang telah melimpahkan kasih

sayang serta memberikan doa yang tak ada putusnya kepada penulis

8. Istriku tercinta Sarohni dan kedua Jagoan hatiku Fahri Rafadian dan Fawaz

Maulana yang telah memberikan cinta, doa, dan semangat dalam setiap

langkah perjalanan hidupku.

9. Teman-teman khususnya yang tergabung dalam peminatan jiwa yang telah

banyak membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

10. Semua pihak yang telah membantu penulisan karya ilmiah ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Semoga karya ilmiah akhir ini membawa manfaaat bagi kita semua.

Depok, Juli 2014

Penulis

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Asep Hidayat

NPM : 1106129594

Program Studi : Profesi Keperawatan

Fakultas : Ilmu Keperawatan

Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir Ners

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exusive Royalty

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Asuhan Keperawatan Psikososial Ketidakberdayaan pada Tn. H dengan Diagnosa

Medis Diabetes Melitus di ruang Antasena RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : Juli 2014

Yang menyatakan

(Asep Hidayat)

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

ABSTRAK

Nama : Asep Hidayat

Program Studi : Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Judul : Asuhan Keperawatan Psikososial Ketidakberdayaan pada Tn. H

dengan Diabetes Melitus di ruang Antasena RS. Dr. H.

Marzoeki Mahdi Bogor

Masalah kesehatan perkotaan dapat di pengaruhi oleh gaya hidup, pola makan,

serta adanya tuntutan hidup. Diabetes Melitus merupakan penyakit tidak menular

namun bisa mematikan bila individu tidak bisa mengatur tatanan dalam hidup,

individu yang terindikasi penyakit Diabetes melitus menjadi sangat rentang

terhadap komplikasi penyakit tersebut, masalah yang dapat ditimbulkan

mengharuskan individu mampu mengatur prilaku dan pola kognitif menjadi lebih

baik, masalah psikososial ketidakberdayaan merupakan masalah kesehatan yang

dapat ditimbulkan diabetes melitus tipe 2, individu yang menderita penyakit

kronis ini memerlukan perawatan psikososial. Dengan komunikasi untuk

meningkatkan harapan hidup serta berpikir positif. Karya ilmiah ini menganalisa

asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan pada Tn H dengan diagnosa

medis diabetes melitus tipe 2.

Kata kunci:

Diabetes Melitus tipe 2, ketidakberdayaan, berpikir positif.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Abstract

Name : Asep Hidayat

Study Program : Ners Profession Program Faculty of Nursing

Universitas Indonesia

Title : Psychosocial nursing care powerlessness on Mr. H with

a medical diagnosis type 2 diabetes mellitus at room

Antasena RSMM Bogor

Urban health problems can be influenced by lifestyle, diet, as well as the demands

of life. Diabetes Mellitus is a disease is not contagious but can be deadly if an

individual can not set the order in life, individuals who indicated Diabetes

mellitus become very vulnerable to the complications of the disease, a problem

that can arise requiring the individual to regulate behavior and cognitive patterns

for the better, psychosocial problems powerlessness is a health problem that can

arise with type 2 diabetes mellitus, individuals who suffer from this chronic

disease requires psychosocial treatment. With communications to improve life

expectancy and positive thinking. This paper analyzes the psychosocial nursing

care powerlessness on Mr. H with a medical diagnosis of type 2 diabetes mellitus.

Key words: Diabetes Mellitus type 2, powerlessness, positive thinking.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN ORISINALITAS ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN BEBAS FLAGIAT. ................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................ vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4

1.3 Tujuan ................................................................................................. 4

1.4 Manfaat ............................................................................................... 5

1.4.1 Manfaat Aplikatif ........................................................................ 5

1.4.2 Manfaat Keilmuan ..................................................................... 6

1.4.2 Manfaat Metodologi .................................................................... 6

2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7

2.1 Diabetes Melitus ................................................................................. 7

2.2 Ketidakberdayaan ............................................................................. 12

2.2.1 Definisi .................................................................................. 12

2.2.2 Patofisiologi ketidakberdayaan .............................................. 13

2.2.3 faktor predisposisi .................................................................. 14

2.2.4 karakteristik ketidakberdayaan................................................ 16

2.2.5 tindakan keperawatan . ............................................................. 17

3. LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA ....................................... 24

3.1 Pengkajian ........................................................................................ 24

3.2 Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 25

3.3 Intervensi Keperawatan ..................................................................... 25

3.3.1 Aktivitas Keperawatan. ............................................................... 25

3.4 Implementasi Keperawatan ............................................................... 27

3.5 Evaluasi Keperawatan ....................................................................... 28

3.6 Rencana Tindak Lanjut ..................................................................... 28

4.ANALISA SITUASI .............................................................................. 30

4.1 Profile Ruangan ................................................................................ 30

4.2 Analisa Masalah Keperawatan dengan konsep terkait KKMP

dan konsep kasus terkait................................................................... 31

4.3 Analisa Intervensi keperawatan ........................................................ 35

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

4.4 Alternatif Pemecahan Masalah ......................................................... 37

5. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 39

7.1 Kesimpulan ....................................................................................... 39

7.2 Saran ................................................................................................. 40

DAFTAR REFERENSI

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kasus Kelolaan

Lampiran 2 Analisa Data

Lampiran 3 Intervensi Keperawatan

Lmapiran 4 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan masyarakat perkotaan di dunia saat ini dihadapkan dengan

pesatnya perkembangan dan majunya teknologi dalam segala bidang khususnya

masalah kesehatan, menurut WHO, (2010) dari 1.9 miliar individu pada tahun

2000 akan menjadi 3.9 miliar ditahun 2030 dari data persoalan kesehatan

masyarakat urban, namun perkembangan masyarakat perkotaan sering dibarengi

oleh kehidupan yang ingin serba cepat dengan maraknya pola kehidupan seperti

itu membuat gaya hidup dimasyarakat perkotaan kian terasa beresiko dalam

hubungan sosial dimasyarakat dan menurunnya kemapuan masyarakat dalam

kesadaran bidang kesehatan (Leviton, 2000), kesadaran masyarakat yang menurun

berakibat meningkatnya penderita penyakit tidak menular diantaranya penyakit

diabetes melitus yang saat ini di dunia telah menjadi perhatian dunia, menurut

WHO, (2012) sebanyak 70 % dari populasi penduduk di dunia akan meninggal

karena penyakit tidak menular diantaranya diabetes melitus, dan pada tahun 2030

diprediksi mencapai angka 52 juta jiwa meninggal karena penyakit tersebut,

peningkatan kematian didunia disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat

tentang prilaku gaya hidup sehat, serta pertumbuhan populasi dan peningkatan

angka harapan hidup.

Perkembangan masalah kesehatan perkotaan pada penderita diabetes melitus

telah terjadi peningkatan dari tahun 2007 sebanyak 2.1 % sampai tahun 2013

(Riskedas 2013). Sedangkan menurut PERKENI, (2006) perkembangan penderita

diabetes melitus pada tahun 2030 mencapai 194 juta penduduk di Indonesia

menderita diabetes mellitus pada usia diatas 20 tahun, faktor lingkungan

diperkirakan ikut berperan dalam peningkatan penderita diabetes mellitus itu

sendiri disamping gaya hidup dan pola makan tidak sehat sebagai penyumbang

peningkatan penderita diabetes melitus (Ani, 2003). Masyarakat perkotaan

mempunyai peranan yang berbeda dalam struktur sosial, sehingga terjadi

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

kekurangan komunikasi secara sosial dimasyarakat khususnya masalah kesehatan

yang berdampak kurangnya pengetahuan tentang informasi yang benar tentang

penatalaksanaan dan pencegahan terhadap timbulnya penyakit yang berpotensi

terhadap penurunan kualitas hidup masyarakat terhadap kesadaran menjaga

kesehatan (Ompad, 2007).

Urbanisasi masyarakat terjadi dengan sendirinya dikarenakan tuntutan hidup

masyarakat yang mendambakan kelayakan kehidupan pada saat ini, namun

perkembangan pesat masyarakat tersebut membuat komunitas yang bisa dianggap

kaum terpinggir menurut Ooi dan Phua (2007) menyebutkan telah terjadi

penurunan kualitas hidup individu secara berkelompok pada daerah perkotaan dan

meningkatkan penurunan kesadaran individu terhadap gaya hidup sehat. Prilaku

pola makan yang salah merupakan penyebab dari kenaikan berat badan (Obesitas)

yang berakibat pada pola makan yang berlebihan yang biasa dijalani oleh

penderita obesitas berpotensi meningkatkan kadar glukosa darah secara berlebihan

menurut Smeltzer dan Bare, (2002). Kondisi tersebut terjadi pada komunitas yang

tidak sadar terhadap gaya hidup sehat karena kondisi budaya dan tuntutan

kehidupan dari individu itu sendiri, sebanyak 90 % penyebab diabetes adalah

perubahan gaya hidup yang cenderung kurang aktifitas fisik, diet tidak sehat, dan

tidak seimbang serta konsumsi tembakau, (DepKes, 2008).

Diabetes melitus merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai

dengan adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah (Hyperglikemia) yang

diakibatkan oleh kelainan dalam sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya dan

klasifikasi diabetes melitus menjadi 3 tipe yaitu DM tipe1, DM tipe 2 dan DM

pada kehamilan (Gestasional). Penyebab penyakit diabetes mellitus diantaranya

obesitas yang merupakan faktor risiko karena pola makan yang berlebihan yang

biasa dijalani oleh penderita obesitas berpotensi meningkatkan kadar glukosa

darah secara berlebihan . sedangkan kelompok etnis yang dimaksudkan adalah

adanya kelompok etnis tertentu yang memiliki kemungkinan yang lebih besar

untuk terjadinya diabetes mellitus, imungkinkan kerena kelompok tertentu

memiliki gaya hidup, pola makan tertentu sesuai dengan latar belakang etnis dan

budayanya (Smeltzer & Bare, 2002).

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Pemberian asuhan keperawatan bagi penderita diabetes didasarkan oleh ketepatan

dalam penentuan prioritas tindakan keperawatan yang akan diberikan melalui

penegakan diagnosa, beberapa diagnosa yang ditegakan dalam penyakit diabetes

melitus diantaranya nutrisi perubahan kurang dari kebutuhan tubuh,

ketidakberdayaan, serta kurang pengetahuan mengenai penyakit prognosis dan

kebutuhan pengobatan menurut Doengoes, (2000). Sedangkan masalah

psikososial yang timbul karena penyakit kronis menurut WHO, (2009) antara lain

peningkatan stres bagi individu yang akan menimbulkan kecemasan bagi

penderita diabetes melitus.

Dampak bagi penderita diabetes melitus menurut DepKes (2008) penyakit

kardiovaskular, penyakit paru kronis/menahun, dan kanker. Prilaku gaya hidup

yang tak sehat bagi individu merupakan faktor yang sangat menentukan bagi

timbulnya diabetes melitus tipe 2, individu selalu berusaha untuk

mempertahankan keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan

oleh setiap individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya,

keadaan ini disebut dengan sehat. Sedangkan individu dikatakan sakit apabila

gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan lingkungannya. Sebagai

makhluk sosial, untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan, agar individu dapat

membina hubungan interpersonal secara positif.

Respon yang ditimbulkan akibat penyakit diabetes mellitus dalam faktor

psikososial menurut Darmono (2005) adanya respon negatif terhadap diagnosis

berupa penolakan atau tidak mengakui kenyataan, cemas, merasa tak berdaya, dan

depresi. Respon psikososial yang negatif tersebut dapat menghambat penurunan

glukosa darah yang akan berdampak pada prilaku ketidakmampuan dalam

menentukan keputusan serta gaya hidup tak sehat, sehingga diperlukan

penanganan secara psikoterapi bagi penderita diabetes mellitus. Penanganan

dalam ketidakmampuan individu tersebut merupakan modal dasar dalam

keberhasilan pengobatan bagi penderita diabetes melitus.

Penderita diabetes mellitus di daerah bogor saat ini telah mencapai 2.1 %

menurut data yang ditampilkan Rikesdas, (2013). Prilaku yang kurang sehat

ditimbulkan oleh gaya hidup yang tidak baik bagi masyarakat Bogor, peningkatan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

penderita diabetes melitus lebih tinggi dari penderita di Jawa Barat sebanyak 2 %,

dan peningkatan angka obesitas pada usia produktif antara 45-54 tahun mencapai

43 % individu (Dinkes Kota Bogor, 2014).

Perawatan bagi penderita diabetes melitus menurut Depkes RI, (2011) mencapai

2.6 %, sedangkan rawat inap 2.81 %. Rumah sakit Marzoeki Mahdi yang

melakukan perawatan bagi penderita diabetes melitus khususnya di ruang

antasena pada Januari 2014 sebanyak 17.6 % penderita menjalani perawatan

karena penyakit riwayat penyakit diabetes melitus. Menurut Aujoulat.,

Deccache.Luminet, (2007) beberapa klien yang menderita penyakit kronis

mengalami ketidakberdayaan terhadap harapan kesembuhan dan penanganan akan

penyakit yang diderita sehingga menimbulkan keputusan yang tidak bisa

dilakukan oleh penderita penyakit kronis.

Kondisi kesehatan yang dialami dapat membuat penderita menjadi tidak fokus dan

kurang mampu berpikir positif secara realistis. Masalah psikososial yang timbul

dari respon individu terhadap penyakit yaitu ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan

adalah pengalaman tentang kurangnya kontrol seseorang terhadap situasi

termasuk persepsi bahwa sesuatu tidak akan bermakna mampu mempengaruhi

terhadap hasil yang ingin dicapai (NANDA, 2012). Seseorang yang mengalami

ketidakberdayaan kehilangan kontrol terhadap kejadian dalam hidupnya dan

merasa segala sesuatu tidak bermakna bagi dirinya.

1.2 Rumusan Masalah

Penderita diabetes melitus dapat mengalami berbagai dampak meliputi fisik,

psikologis, sosial dan spiritual. Secara fisik seorang penderita diabetes melitus

dapat mengalami berbagai gejala penyakit yang akan menimbulkan kesakitan dan

ketidaknyamanan. Kondisi ini akan mempengaruhi kondisi psikososial dan

spiritual dimana penderita mengalami perasaan yang tidak nyaman, serta pikiran-

pikiran yang negatif yang akan menimbulkan perasaan tertekan akibat kondisi

sakit ditambah dengan tuntutan yang diterimanya dari lingkungan terdekatnya.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien penderita Diabetes Melitus

hendaknya bersifat holistik dengan memperhatikan setiap aspek yang ada pada

diri individu. Asuhan keperawatan holistik bertujuan tidak hanya untuk mencapai

kembali tingkat kesehatan yang optimal secara fisik saja tetapi juga untuk

memberikan dukungan psikososial untuk mendukung proses penyembuhan.

Berdasarkan latar belakang ini penulis tertarik untuk menulis Karya Ilmiah Akhir

Ners (KIAN) yang berjudul “Asuhan Keperawatan Psikososial Ketidakberdayaan

pada Tn. H dengan diagnosa medis Diabetes Melitus di ruang Antasena RS. Dr.

H. Marzoeki Mahdi Bogor ”.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan umum:

Penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan analisa tentang asuhan

keperawatan Ketidakberdayaan pada pasien Diabetes Melitus.

1.3.2 Tujuan khusus:

Tujuan khusus yang ingin diperoleh dari penulisan karya ilmiah akhir ini adalah:

a. Mengidentifikasi masalah fisik dan psikososial yang dapat terjadi pada

klien dengan Diabetes Melitus.

b. Menganalisis tentang pelaksanaan asuhan keperawatan fisik dan

psikososial yang dapat dilakukan pada penderita Diabetes Melitus.

c. Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien

Tn. H dengan sumber-sumber rujukan dan teori-teori terkait.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat baik

secara ilmu, aplikatif, dan metodologi.

1.4.1 Manfaat Ilmu

Penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

keperawatan khususnya dalam memberikan gambaran asuhan keperawatan

Ketidakberdayaan pada klien yang mengalami Diabetes Melitus.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

1.4.2 Manfaat Aplikatif

Penulisan karya ilmiah ini kiranya dapat memberikan gambaran asuhan

keperawatan pada pasien yang mengalami Diabetes Melitus dengan pendekatan

fisik dan psikososial. Hal ini diharapkan dapat membantu perawat di ruang

perawatan dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang

diwujudkan dengan meningkatnya kepuasan klien terhadap pelayanan asuhan

keperawatan yang diberikan.

1.4.3 Manfaat Metodologi

Penulisan karya ilmiah ini kiranya dapat dijadikan sebagai penemuan baru terkait

penerapan asuhan keperawatan psikososial pada pasien yang menderita Diabetes

Melitus sehingga dikemudian hari dapat dijadikan sebagai sumber rujukan ilmiah

bagi penulisan karya ilmiah berikutnya.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori dan penelitian terkait Diabetes Melitus.

Yang berhubungan dengan masalah psikososial akibat dari penyakit fisik

diantaranya ansietas dan ketidakberdayaan.

2.1 Diabetes Melitus

2.1.1 Defenisi

Diabetes Melitus merupakan kelainan heterogen yang ditandai oleh

kenaikan kadar glukosa dalam darah, yang menyebabkan tubuh bereaksi

terhadap insulin sebagai hormon yang diproduksi pankreas dapat menurun,

yang menyebabkan hiperglikemi (Brunner & Suddarths, 2002)

2.1.2 Klasifikasi Diabetes Melitus

2.1.2.1 Diabetes Melitus tipe 1

Ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas. Kombinasi faktor

genetik, imonologi dan mungkin lingkungan (mis: virus) diperkirakan

menimbulkan destruksi sel beta.

a. Faktor Genetik

Penderita diabetes melitus tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri,

tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecendrungan genetik kearah

terjadinya diabetes tipe I. Kecendrungan genetik ditemukan pada

individu yang memiliki tipe antigen HLA ( Human Leucosyte

Antigen ) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung

jawab atas antigen transplantasi dan proses imun lainnya.

b. Faktor imunologi

Respon autoimun merupakan respon abnormal dimana antibody

terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap

jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan

asing. Auto antibody terhadap sel-sel pulau langerhans dan insulin

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

endogen (internal) terdeteksi pada saat diagnosa dibuat dan bahkan

beberapa tahun sebelum timbulnya tanda-tanda klinis diabetes

melitus tipe 1.

c. Faktor Lingkungan

Virus dan toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang

menimbulkan destruksi sel beta.

2.1.2.2 Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan terjadinya resistensi insulin dan

gangguan sekresi insulin, normalnya insulin akan terikat dengan

reseptor khusus pada permukaan sel sebagai akibat terikatnya insulin

dengan reseptor tersebut; terjadi suatu rangkaian reaksi dalam dalam

metabolisme glukosa dalam sel. Resistensi insulin pada DM tipe 2

disertai dengan penurunan reaksi intra sel. Dengan demikian insulin

menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh

jaringan. Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah

terbentuknya glukosa dalam darah, harus terdapat peningkatan jumlah

insulin yang disekresikan. Jika sel-sel beta tidak mampu mengimbangi

peningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan

meningkat dan terjadi DM tipe 2. Insulin disekresikan oleh sel-sel beta

yang merupakan salah satu dari empat tife sel dalam pulau-pulau

langerhans pangkreas. Insulin merupakan hormon anabolik atau hormon

untuk menyimpan kalori (storage hormon). Apabila seseorang makan

makanan, sekresi insulin akan meningkat dan menggerakkan glukosa

kedalam sel-sel otak, hati serta lemak. Dalam sel-sel tersebut, insulin

menimbulkan efek berikut ini :

a. Menstimulasi penyimpanan glukosa dalam hati dan otot (glukagon)

b. Meningkatkan penyimpanan lemak dari makanan dalam jaringan

adipose

c. Mempercepat pengangkutan asam-asam amino (yang berasal dari

protein makan) kedalam sel

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Insulin juga menghambat pemecahan glukosa, protein dan lemak yang

disimpan. Selama masa “puasa” ( antara jam-jam makan dan saat tidur

malam), pankreas akan melepaskan secara terus menerus sejumlah kecil

insulin bersama dengan hormon pangkreas lain yang disebut glukagon

(hormon ini disekresi oleh sel pangkreas/pulau langerhans). Insulin

serta glukagon bersama-sama mempertahankan kadar glukosa serta

bersama-sama mempertahankan kadar glukosa yang konstan dalam

darah dengan menstimulasi pelepasan glukosa dari hati. Pada mulanya

hati menghasilkan glukosa melalui pemecahan glikogen

(glikogenolisis), setelah 8-12 jam tanpa makanan, hati membentuk

glukosa dan pemecahan zat-zat selain karbohidrat yang mencakup

asam–asam amino (glukoneogenesis)

2.1.3 Proses keperawatan pada penderita Diabetes Melitus

Pemberian asuhan keperawatan kepada penderita diabetes melitus terdiri:

2.1.3.1 Pengkajian

Pengkajian meliputi riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik difokuskan

pada tanda dan gejala hiperglikemia dan pada faktor fisik, emosional,

serta sosial yang dapat mempengaruhi pasien untuk mempelajari dan

melaksanakan berbagai aktifitas perwatan secara mandiri. Pengkajian

meliputi tanda poliuria, polidipsi, dan polifagia. Brunner dan Suddarts,

(2002) penderita dikaji adakah gangguan sensori dan penurunan turgor

kulit, perawat juga memperhatikan dukungan keluarga serta

keterbatasan sumber financial bagi kelanjutan pengobatan. Status

emosional bisa diamati dengan mengamati pada saat melakukan

anamnesa seperti prilaku yang menunjukan ansietas dan kekhawatiran

penderita terhadap pengobatan yang dijalani dengan memperhatikan

persoalan yang tengah dihadapi dan tindakan yang telah dilakukan.

2.1.3.2 Diagnosa Keperawatan

Penentuan diagnosa secara fisik meliputi menurut ( Brunner &

Suddarts, 2002) antara lain : resiko defisit cairan, gangguan nutrisi,

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

kurang pengetahuan tentang informasi, dan potensial ketidakmampuan

melakukan perawatan mandiri. Penentuan diagnosa secara psikososial

meliputi ansietas, sedangkan menurut (Lukbin & Larsen, 2006).

Kurangnya pengetahuan dan keterampilan terhadap faktor fisiologis

penyakit berdampak juga pada pemberian edukasi di rumah sakit

dimana klien dan keluarga tidak memiliki kesempatan memperoleh

edukasi tentang diagnosa dan regimen terapi yang akurat. Hal ini akan

menyebabkan perasaan tidak berdaya/ ketidakbedayaan

2.1.3.3 Intervensi Keperawatan

Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan

pemantauan tanda tanda vital ada tidaknya tanda dehidrasi, takikardia,

hipotensi. Dalam memperbaiki asupan nutrisi dengan mempersiapkan

penderita agar bisa menjalankan program pemberian diet bagi

pengontrolan glukosa darah dengan memperhatikan asupan hariannya.

Brunner dan Suddarts (2002) intervensi pada kurang pengetahuan

dengan pemberian pendidikan kesehatan secara terarah guna

memberikan informasi yang dapat dimengerti oleh penderita dan bisa

dilaksanakan di kemudian hari, pemberian penyuluhan dalam

mempersiapkan perawatan klien secara mandiri memerlukan peran serta

keluarga sehingga tujuan dari pencapaian keperawatan bisa di lakukan

klien selama dalam perawatan dirumah, seperti pemberian terapi oral

secara benar dan bagi yang menggunakan terapi insulin klien bisa

memutuskan tempat yang akan dilakukan dalam pemberian terapi

tersebut

2.1.3.4 Implementasi Keperawatan

Pemberian asuhan keperawatan selama dalam perawatan diruangan

diharapkan adanya peran serta keluarga dan klien sehingga pemberian

asuhan bisa dilakukan secara terpadu dan mengurangi kecemasan serta

ketidakberdayaan klien dalam menjalankan perawatan secara mandiri.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

2.1.3.5 Evaluasi Keperawatan

Klien dan keluarga mampu melakukan tindakan pemberian terapi oral

secara benar dan mampu melaksanakan perawatan mandiri dalam

menentukan pilihan diet nutrisi yang harus dijalankan, pemberian terapi

injeksi pada lokasi yang ditentukan serta mamahami perjalanan

penyakit diabetes melitus

2.1.4 Diabetes Melitus dan Faktor Psikososial

Penatalaksanaan dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap klien

Diabetes mellitus meliputi masalah psikosoial yang ada pada klien

diantaranya klien mengalami ketidakberdayaan dalam menghadapi

perawatan yang harus dilakukan klien, menurut Kanine.dkk (2011) 44.08

% klien dengan Diabetes mellitus mengalami mengalami masalah

ketidakberdayaan, yang merupakan faktor dalam ketidakmampuan klien

dalam melakukan perawatan terhadap dirinya sendiri (Brunner &

Suddarths, 2002 ). Sedangkan SIGN (2010) dalam managemen pada

penderita diabetes menyebutkan beberapa faktor yang akan menimbulkan

dampak psikososial bagi penderita diabetes melitus diantaranya : ansietas,

masalah prilaku, depresi, namun menurut Smeltzer dan Bare ( 2002)

mengungkapkan hal yang sama bahwa ansietas merupakan masalah yang

muncul pada klien dengan diabetes melitus yang berhubungan dengan

perasaan takut terhadap ketidakmampuan mengatasi penyakit diabetes,

informasi yang salah tentang penyakit diabetes dan ketakutan terhadap

komplikasi penyakit diabetes, serta menentukan langkah yang akan

dilakukan bagi penderita diabetes yang dipengaruhi oleh kondisi

penyakitnya.

Ketika individu mengalami perubahan kondisi sakit fisik, maka akan

banyak terjadi perubahan fungsi dan munculnya masalah psikososial.

Klien dengan penyakit fisik mempunyai sumber stresor utama yang

berdampak pada aspek bio-psiko-sosio-sosial dan spiritual. Perubahan

kondisi dari sehat ke sakit biasanya berawal dengan gejala yang umumnya

disertai rasa tidak nyaman, dan penurunan stamina, serta penurunan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

kemampuan untuk melakukan fungsinya sebagai individu yang mampu

mempunyai harapan hidup serta berpikir secara positif tentang tujuan dari

pencapaian keberhasilan dalam pemulihan kondisi penyakitnya.

Pencapaian tujuan hidup, keharmosin keluarga, pekerjaan yang layak dan

penghasilan yang sesuai sehingga bisa berpengaruh terhadap gaya hidup

secara terstruktur dan memberikan tujuan dalam pencapaiannya menurut

Brunner dan Suddarth (2002).

2.2 Ketidakberdayaan

2.2.1 Pengertian

Ketidakberdayaan merupakan persepsi individu bahwa segala tindakannya

tidak akan mendapat hasil (Varcarolis, 2000), tuntutan dari setiap individu

terjadi bila ada kebutuhan yang melibatkan individu itu sendiri, bila setiap

keputusan tak bisa dilakukan oleh individu maka telah terjadi masalah

yang berimbas pada kemampuan individu dalam menentukan kondisi yang

di rasakan (Fortinash, 2003). Menurut Townsend (2009) ketidakberdayaan

dimana individu dengan kondisi depresi, apatis dan kehilangan kontrol

yang diekpsresikan oleh individu baik verbal maupun non verbal. Dapat

disimpulkan bahwa kondisi depresi tersebut merupakan salah satu masalah

yang berakibat pada kondisi psikososial dengan ketidakberdayaan. Kondisi

ketidakberdayaan tidak seperti keputusasaan, ketidakberdayaan pada

individu terjadi bila individu tidak dapat mengatasi solusi dari masalahnya,

sehingga individu percaya hal tersebut diluar kendalinya untuk mencapai

solusi tersebut. Keputusasaan menyiratkan seseorang percaya bahwa tidak

ada solusi terhadap masalahnya.

Namun konsep dasar dari masalah ketidakberdayaan belum bisa dijelaskan

baik dari definisi, etiologi, maupun patofisiologinya karena

ketidakberdayaan merupakan manifestasi yang timbul dari masalah yang

berasal dari individu yang mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan

perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi, salah satu

gangguan alam perasaan, secara umum yang akan mengakibatkan distres,

atau kerusakan sosial, atau berbagai area penting dalam kehidupan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

manusia termasuk aspek kognitif yang menyebabkan kurangnya

konsentrasi, ketidakmampuan mengambil keputusan dan kesulitan untuk

mengingat, perasaan tidak berharga dan ketidakmampuan memperoleh

kekuatan untuk mengendalikan situasi, pada saat individu mengalami

suatu kondisi sakit maka terdapat kemampuan individu untuk bertahan

terhadap penyakit ketika mengalami stress, atau menggunakan

kemampuan penyelesaian masalah dan menyakini bahwa individu dapat

melakukan koping terhadap situasi yang tidak menguntungkan atau situasi

baru (Videbeck, 2008) , namun kondisi yang tidak mendukung

memberikan pemahaman yang berbeda pada individu yang tidak bisa

menyelesaikan masalah stres yang akan berakibat terhadap kemampuan

dalam mengatasi masalah yang harusnya bisa teratasi dengan benar.

2.2.2 Patofisiologi Ketidakberdayaan

Patofisiologi masalah psikososial pada individu yang mengalami

ketidakberdayaan saat ini belum diketahui secara pasti, namun jika

dianalisa dari proses terjadinya berasal dari ketidakmampuan individu

dalam mengatasi masalah sehingga menimbulkan stres yang diawali

dengan perubahan respon otak dalam menafsirkan perubahan yang terjadi.

Stres akan menyebabkan korteks serebri mengirimkan sinyal menuju

hipotalamus. Hipotalamus kemudian akan menstimuli saraf simpatis untuk

melakukan perubahan, sinyal dari hipotalamus ini kemudian ditangkap

oleh sistem limbik dimana salah satu bagian pentingnya adalah amigdala

yang akan bertanggung jawab terhadap status emosional individu terhadap

akibat dari pengaktifan sistem hipotalamus pitutary adrenal (HPA) dan

menyebabkan kerusakan pada hipotalamus membuat seseorang kehilangan

mood dan motivasi sehingga kurang aktivitas dan malas melakukan

sesuatu, hambatan emosi pada klien dengan ketidakberdayaan, kadang

berubah menjadi sedih atau murung, sehingga merasa tidak berguna atau

merasa gagal terus menerus. Dampak pada hormon glucocorticoid pada

lapisan luar adrenal sehingga berpengaruh pada metabolisme glukosa,

selain gangguan pada struktur otak, terdapat ketidakseimbangan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

neurotransmiter di otak. Neurotransmiter merupakan kimiawi otak yang

akan ditransmisikan oleh satu neuron ke neuron lain dengan rangsang

tersebut (Stuart & Laraia, 2005).

2.2.3 Faktor predisposisi

Menurut Struart dan Laraia (2005) faktor predisposisi merupakan faktor

yang beresiko yang menjadi sumber terjadinya stres dan mempengaruhi

tipe dan sumber dari individu untuk menghadapi stres baik secara biologis,

psikososial dan sosiokultural. Faktor predisposisi tersebut antara lain :

a. Faktor genetik individu yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga

yang mempunyai riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap

optimis dalam menghadapi suatu permasalahan termasuk dalam

menghadapi proses kehilangan.

b. Teori kehilangan, berhubungan dengan faktor perkembangan.

Seseorang yang mengalami kehilangan yang traumatis atau perpisahan

dengan orang yang berarti pada masa kanak-kanak akan mempengaruhi

kemampuan individu tersebut untuk mengatasi perasaan kehilangan,

pada masa dewasa individu menjadi tidak berdaya dan akan sulit

mencapai fase menerima.

c. Teori Kognitif, mengemukakan bahwa depresi terjadi akibat gangguan

perkembangan terhadap penilaian negatif terhadap diri, sehingga terjadi

gangguan proses pikir. Individu menjadi pesimis dan memandang

dirinya tidak adekuat, tidak berdaya dan tidak berharga serta hidup

sebagai tidak ada harapan. Menurut Norris (2002) peran pengetahuan

dapat mengubah sikap penderita diebetes menjadi lebih baik.

d. Teori Model Belajar Ketidakberdayaan, menyatakan depresi terjadi

karena individu mempunyai pengalaman kegagalan-kegagalan, lalu

menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah. Akhirnya timbul

keyakinan individu akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respon yang

adaptif. Menurut Funnel, Anderson, (2005) mengatakan keberhasilan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

perubahan sikap dari penderita merupakan salah satu keberhasilan

perawatan yang mandiri

Karakteristik gejala dan tanda dari ketidakberdayaan menurut Wilkinson

(2005) antara lain. mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak

mempunyai kemampuan mengendalikan atau mempengaruhi situasi,

mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatu, mengungkapkan

ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk melakukan

tugas atau aktivitas sebelumnya, mengungkapkan keragu-raguan terhadap

penampilan peran, mengatakan ketidakmampuan perawatan diri,

ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatan, tidak

berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan,

enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya, ketergantungan terhadap

orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan, marah

dan rasa bersalah, gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan

dengan orang lain ketika mendapat perlawanan. lingkungan perawatan

kesehatan yang masih dianggap kurang terapeutik, program yang terkait

dengan penyakit misalnya pengobatan jangka panjang, penyakit kronik

yang berulang kambuh, interaksi interpersonal yang tidak adekuat atau

terganggu, gaya hidup ketidakberdayaan yang pernah dipelajari karena

seringnya individu mengalami kegagalan atau harapan peran yang tidak

terpenuhi, penyakit kronis atau terminal, ketidakseimbangan metabolisme.

2.2.4 Karakteristik Ketidakberdayaan

Ketidakberdayaan merupakan respon individu terhadap penilaian stressor

dan bagaimana menyelesaikan stressor tersebut. Individu yang dihadapkan

pada suatu kondisi yang dianggap stressor maka akan bereaksi terhadap

stressor tersebut , namun bila tidak bisa mengatas stressor tersebut dapat

mengakibatkan masalah ketidakberdayaan. Menurut National Association

Nursing Diagnoses of American (NANDA, 2012), adanya karakteristik

dari ketidakberdayaan antara lain ketidakberdayaan ringan, sedang dan

berat . Karakteristik ketidakberdayaan ringan antara lain mengekspresi

ketidakpastian tentang kemampuan dalam mengatasi tingkat energi.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Karakteristik ketidakberdayaan sedang antara lain ketergantungan pada

orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas, tidak melakukan

pemenuhan perawatan diri ketika dibutuhkan, tidak memantau kemajuan,

ekpresi ketidakpuasan terhadap ketidakmampuan melakukan aktifitas

sebelumnya, ekspresi keraguan bahkan berakibat menjadi marah.

Karakteristik ketidakberdayaan berat antara lain apatis, depresi terhadap

kondisi buruk secara fisik, menyatakan tidak memiliki kendali misalnya

terhadap perawatan diri, situasi dan hasil. Menurut Winasis (2009) dalam

konsep diri penderita diabetes menyebutkan adanya perubahan sikap

sering ditunjukan pada penderita diabetes melitus dengan prilaku mudah

marah, kurang mampu melakukan kemandirian, merasa sedih, dan putus

harapan karena tak bisa melakukan aktifitas secara normal lagi di

lingkungan masyarakat.

2.2.5 Tindakan Keperawatan

Tindakan keperawatan untuk klien ketidakberdayaan sesuai dengan

standar asuhan keperawatan psikososial yang dikembangkan magister

keperawatan jiwa terdiri dari dua strategi pelaksanaan. Tindakan

keperawatan yang pertama untuk klien dengan ketidakberdayaan dengan

latihan berpikir positif. Kedua, evaluasi ketidakberdayaan, berusaha

mengembangkan harapan positif dan latihan mengontrol perasaan

ketidakberdayaan.

Menurut Kanine, (2011) dalam penelitiannya tentang pengaruh terapi

generalis dan logoterapi terhadap respon ketidakberdayaan klien diabetes

melitus menyimpulkan bahwa pada kelompok intervensi diketahui terjadi

penurunan skor respon ketidakberdayaan setelah diberikan terapi generalis

dan logoterapi individu sebesar 14,80. Hasil ini diketahui setelah

dilakukan terapi generalis dan logoterapi individu sebelum diberikan

intervensi skor sebesar 44.08, sedangkan setelah dilakukan intervensi

sebesar 22,28. Penelitian ini menunjukan adanya penurunan skor yang

signifikan pada kelompok intervensi setelah diberikan terapi generalis dan

logoterapi individu berdampak pada penurunan kondisi ketidakberdayaan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

yang cukup tinggi dibandingkan dengan pemberian terapi generalis pada

kelompok kontrol. Hal ini menegaskan bahwa pemberian terapi generalis

dipadu dengan logoterapi individu pada kelompok intervensi memiliki

hasil perbedaan skor yang signifikan pada kedua kelompok.

Sesuai dengan standar asuhan keperawatan intervensi pertama pada

ketidakberdayaan adalah melakukan pendekatan untuk mengkaji masalah

ketidakberdayaannya. Dalam melakukan pendekatan perawat

menggunakan komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik adalah proses

dimana perawat yang menggunakan pendekatan terencana dalam

mempelajari klien dan mengatasi masalah indivdu terhadap harapan dan

tujuan dalam mengatasi masalah dalam menghadapi kondisinya (Potter &

Perry, 2005).

Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara klien

dan perawat. Dengan komunikasi terapeutik perawat dapat memegang

peranan penting dalam mengatasi masalah pasien. Komunikasi terapeutik

merupakan bagian dari proses keperawatan. Menurut Rosenthal, (2006)

penderita penyakit kronis memerlukan komunikasi yang terapeutik dalam

memandirikan kondisi klien dengan komunikasi yang terarah memberikan

dukungan terhadap kondisi kesehatan individu sehingga individu

mempunyai perasaan yang nyaman dan aman dalam menjalani perawatan

selama di rumah sakit, dalam intervensi keperawatan psikososial pada

penderita dengan ketidakberdayaan perawat memberikan keleluasaan

kepada penderita dalam mengekspresikan emosi secara benar dengan

memperhatikan pola pikir secara positif sehingga penderita mampu

mengambil keputusan dalam perawatan secara mandiri. Menerapkan

tujuan jangka panjang bagi klien yang mengalami ketidakberdayaan

dengan menunjukan rasa kendali pribadi atas situasi kehidupan yang

ditunjukan dengan menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan, serta

menata lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, dengan cara minta

klien mengidentifikasi masalah dengan diskusi mencari sumber frustasi,

ansietas, konflik, dan kebutuhan yang tidak terpenuhi, (Copel, 2007).

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Langkah pertama identifikasi masalah penyebab perasaan negatif, bantu

klien membuat tujuan sederhana yang realistis agar sukses, serta tetapkan

waktu dalam implementasi tujuan sesuai tujuan struktur yang sesuai Lalu

menetapkan tujuan lanjutan agar klien dapat membedakan situasi yang

dapat dikontrol dan tidak dapat dikontrol atau menerima situasi yang tidak

dapat diubah, dengan cara bantu klien mengidentfikasi masalah dan

diskusikan dengan tujuan dan kebutuhan yang belum terpenuhi identifikasi

strategi yang mungkin dimodifikasi, bantu klien identifikasi situasi yang

tidak dapat diubah agar terhindar dari masalah frustasi. Sedangkan

tindakan keperawatan untuk keluarga yaitu penjelasan kondisi pasien dan

cara merawat serta evaluasi peran keluarga merawat pasien, dengan cara

latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan (FIK UI-RSMM, 2012).

Antara lain dengan :

a. Membina hubungan saling percaya

b. Mengenali dan mengekspresikan emosinya.

c. Memodifikasi pola kognitif yang negatif

d. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan

perawatannya sendiri.

e. Termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis.

2.3 Ansietas

2.3.1 Defenisi

Ansietas adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena

ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons ( sumber

seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); suatu perasaan

takut akan terjadi sesuatu yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. Ini

merupakan sinyal yang menyadarkan bahwa peringatan tentang bahaya yang

akan datang dan memperkuat individu mengambil tindakan menghadapi

ancaman. Ansietas memiliki nilai yang positif. Menurut Stuart dan Laraia,

(2005) aspek positif dari individu berkembang dengan adanya konfrontasi,

gerak maju perkembangan dan pengalaman mengatasi kecemasan. Tetapi

pada keadaan lanjut perasaan cemas dapat mengganggu kehidupan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

seseorang, menurut Khuwaja et al, (2010) 58 % menyatakan individu

mengalami kecemasan terhadap penyakitnya dan tak tahu harus berbuat apa.

Ditambahkan Roupa Ζ.et al, (2009) dalam jurnal tentang ansietas dan

depresi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 menemukan mengalami

masalah ansietas 53.2 %

2.3.2 Tingkatan Ansietas

Stuart dan Sundeen (1998) dalam Stuart dan Laraia (2005) membagi

ansietas menjadi 4 tingkat yaitu:

a. Ansietas ringan

Ansietas ringan ini berhubungan dengan dengan ketegangan dalam

kehidupan sehari-hari, menyebabkan sesorang menjadi waspada dan

meningkatkan lahan persepsinya, ansietas pada tingkat ini dapat

meningkatlkan motivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan

kreativitas.

b. Ansietas sedang

Ansietas pada tahap ini memungkinkan untuk memusatkan pada hal

yang dirasakan penting dan mengesampingkan hal yang lain sehingga

perhatian hanya pada hal yang selektif namun dapat melakukan sesuatu

dengan terarah, reaksi awal klien yang terdiagnosis diabetes mengalami

konsep diri yang rendah, pengontrolan gerakan yang tidak sesuai serta

serta peningkatan nadi dan pernapasan yang cepat.

c. Ansietas berat

Pada tahap ini seseorang mengalami pengurangan lahan persepsi

sehingga cenderung memusatkan pada sesuatu yang terinci dan pesifik

dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk

mengurangi ketegangan. individu tersebut memerlukan banyak

pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.29 %

mengalami kecemasan yang berat menurut Wandell P.E (2005) terhadap

kualitas hidup penderita diabetes tipe 2

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

d. Tingkat panik

Pada tahap ini seseorang mengalami ketakutan dan teror, individu

menjadi kehilangan kendali dan tidak mampu melakukan sesuatu

waluapun dengan pengarahan. Panik menimbulkan disorganisasi

kepribadian. Ketika panik terjadi peningkatan aktivitas motorik,

individu mengalami penurunan kemampuan berhubungan dengan orang

lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional.

2.3.3 Penyebab Ansietas

Beberapa faktor yang berhubungan dengan ansietas menurut NANDA,

(2012) adalah Perubahan dalam status ekonomi, lingkungan, status

kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status peran, pemajanan toksin,

masalah terkait dengan keluarga, herediter, infeksi/ kontaminan

interpersonal, penularan penyakit interpersonal, krisis maturasi, krisis

situasional, stres dan penyalahgunaan.

2.3.4 Sumber koping

Menurut Stuart dan Laraia, (2005) individu dapat menilai serta mengatasi

ansietas dengan menggerakkan sumber koping di lingkungan. sumber

koping yang bisa digunakan sebagai pendukung dalam segi ekonomi,

kemampuan penyelesaian masalah, dukungan sosial, serta keyakinan

budaya yang dapat membantu seseorang mengintegrasikan pengalaman

yang menimbulkan stres dan belajar mengadopsi strategi koping yang

berhasil/efektif.

2.3.5 Mekanisme Koping

Respon individu ketika mengalami ansietas terjadi bervariasi sesuai dengan

mekanisme koping yang digunakan dalam menghadapi stres ataupun

ansietas yang sedang dihadapinya.(Stuart dan Laraia, 2005)

mengkatagorikan mekanisme koping dalam 2 katagori yaitu:

a. Reaksi yang berorientasi pada tugas ( Task Oriented Reactions).

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Reaksi yang berorientasi tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi

pada tindakan untuk memenuhi kebutuhan secara realistik tuntutan

situasi stres. yang termasuk mekanisme jenis ini adalah perilaku

menyerang, menarik diri atau kompromi.

b. Reaksi yang berorientasi pada ego/mekanisme pertahanan ego ( Ego

oriented reactions)

Mekanisme pertahanan ego digunakan untuk mengatasi ansietas ringan

dan sedang, namun pada tingkat yang lebih tinggi dapat terjadi distorsi

atau penyimpangan realitas dan merupakan respon maladaptif terhadap

stres misalnya supresi, disosiasi, proyeksi dan lainnya.

2.3.6 Intervensi Keperawatan

Prinsip penanganan gangguan kecemasan adalah menurunkan kecemasan,

memperbaiki cara berfikir dan mempelajari perilaku baru. Dari kedua

referensi disimpulkan bahwa tujuan intervensi pada ansietas adalah

menurunkan tingkat ansietas serta melatih klien untuk mempelajari cara

penyelesaian masalah baru yang dapat digunakan untuk mengatasi

masalahnya saat ini dan yang akan datang. (Stuart dan Laraia, 2005)

Tujuan intervensi keperawatan pada klien ansietas sedang dalam Stuart dan

Laraia, ( 2005) Klien dapat mengidentifikasi dan menggambarkan

kecemasan yang dirasakan, klien dapat mengidentifikasi kejadian

sebelumnya yang menyebabkan ansietas, klien dapat menggambarkan

respon koping adaptif dan maladaptif dan klien dapat

mengimplementasikan atau mempraktekkan dua respon adaptif untuk

mengatasi ansietas. Intervensi keperawatan pada klien dengan ansietas

antara lain:

a. Bantu klien mengidentifikasi penyebab atau peristiwa sebelumnya yang

menyebabkan ansietas, menghubungkan tanda tanda/kebiasaan yang

dilakukan klien ketika mengalami ansietas, validasi hasil

pengamatan/kesimpulan atau asumsi dengan klien.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

b. Bantu klien mengenal situasi dan interaksi yang dapat menimbulkan

ansietas, bantu klien mengulang penilaian terhadap stresor yang dapat

mengancam dan cara mengatasinya. Bantu klien menghubungkan

pengalaman dan cara mengatasi masalahnya yang relevan di masa lalu.

c. Bantu klien mengeksplorasi pengalaman mengatasi/menurunkan ansietas

dan hasilnya, bantu klien untuk membuang cara maladaptif dan destruktif

dalam mengatasi ansietas, dorong klien untuk menggunakan respon

koping adaptif yang efektif di masa lalu.

d. Bantu klien mengidentifikasi cara menata kembali pikiran, melakukan

modifikasi perilaku atau kebiasaan, menggunakan sumber yang tersedia

dan mencoba respon koping yang baru, dorong klien untuk melakukan

aktifitas untuk menyalurkan energi, dukung klien untuk menggunakan

sumber dukungan dan suport sosial dalam membantu klien mempelajari

respon koping yang baru serta ajarkan klien latihan relaksasi untuk

meningkatkan kontrol, kepercayaan dan mengurangi stres.

Cara menurunkan kecemasan (reduced anxiety) menurut Stuart dan Laraia

(2005) diantaranya adalah relaxation training. Relaxation training ini

bertujuan untuk menurunkan ketegangan dan ansietas, dapat digunakan

sendiri maupun digabung. Prinsip dari pelaksanaan training relaksasi ini

adalah mengatur pernapasan, menurunkan ketegangan otot dan perubahan

kesadaran. pada tehnik pelaksanaanya, klien dianjurkan duduk dalam posisi

yang nyaman, music yang pelan bisa dihadirkan untuk menciptakan suasana

yang rilek, lalu klien dianjurkan untuk nafas dalam dan mengeluarkan

secara perlahan lahan. Untuk memperoleh efek rileks kegiatan dilakukan

dengan mengangkat kedua tangan pada saat menarik nafas dalam dan

menurunkan kedua tangan kearah kaki pada saat menghembuskan nafas

secara perlahan lahan.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

BAB 3

LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA

Dalam bab ini menyajikan hasil pengkajian fisik dan psikososial serta masalah

keperawatan. Penyajian dalam bentuk deskriptif dan menggambarkan bagaimana

pengkajian, penegakan diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi

keperawatan yang diberikan terhadap klien.

3.1 Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 03 - 06 Juni 2014. Klien adalah Tn. H

yang berusia 44 tahun. Klien dibawa ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor

dengan keluhan mengeluh sakit pada ulu hati dan sesak, terasa mual, muntah

tidak ada, pusing, dan mempunyai riwayat penyakit diabetes sejak satu tahun

yang lalu. Keluhan utama klien saat ini adalah mual dan sesak. Klien

mengatakan sesak bila beraktifitas, selama perawatan klien terlihat sering

termenung dan jarang berinteraksi dengan orang lain, klien sendiri bekerja

sebagai tenaga pengajar didaerah kota Bogor, klien telah menikah dan

dikaruniai tiga orang putra tercinta, klien tinggal didaerah yang tak begitu

padat namun klien dalam kesehariannya gemar melakukan aktifitas sosial,

setelah klien terdiagnosa mengidap penyakit diabetes mellitus sekitar 2 tahun

yang lalu klien mulai membatasi aktifitasnya karena merasa tak berdaya

dengan kondisi penyakitnya, klien rajin kontrol ke Poli diabetes namun hanya

untuk mengambil jatah obat bulanan saja, sejak dua minggu sebelum masuk

Rumah Sakit klien mengeluh sesak napas bila bergerak.

Menurut klien orang yang berarti dalam kehidupannya adalah istri dan anak-

anaknya. Klien berpenampilan rapi, memakai baju sesuai ukurannya. Saat

berbicara klien tampak tenang, terkadang tampak termenung dan sedih saat

menceritakan masa lalunya yang menurut klien sangat menyedihkan dan

sempat membuat klien depresi ketika mengetahui mengidap penyakitnya,

klien tak mengerti mengapa menderita penyakit diabetes melitus kenapa bukan

orang lain saja, klien merasa selama ini tak pernah mengontrol pola

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

makannya, klien mengatakan tidak tahu harapan kedepan dalam kehidupannya

ini khususnya terhadap pemulihan penyakitnya ini dan masa depan anak-

anaknya terhadap kondisi penyakitnya yang kronis, klien merasa tak mampu

menentukan pilihan bila ditanya daerah mana yang akan dilakukan

penyuntikan, klien merasa apapun yang akan dilakukan tak akan mengubah

klien sebagai sebagai penderita diabetes melitus. Klien tidak mengalami

ganguan memori, namun kadang bila dalam pembicaraan klien sulit untuk

berkonsentrasi dan kadang terlihat gelisah Klien dapat menceritakan kejadian

masa lalunya dan kejadian yang baru saja terjadi.

3.2 Diagnosa Keperawatan

Dari hasil pengkajian diatas mahasiswa merumuskan masalah keperawatan

psikososial yang dialami klien Tn. H antara lain sebagai berikut :

- Ketidakberdayaan

3.3 Intervensi Keperawatan

Masalah keperawatan psikososial mahasiswa melakukan beberapa intervensi.

Diagnosa keperawatan yang pertama yaitu ketidakberdayaan. Intervensi

keperawatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang berdasarkan pedoman

standar asuhan keperawatan pada pasien ketidakberdayaan yaitu melakukan

pengkajian ketidakberdayaan dan latihan berpikir positif, serta evaluasi

ketidakberdayaan, manfaat mengembangkan harapan positif dan latihan

mengontrol perasaan ketidakberdayaan (FIK UI, RSMM, 2012). Antara lain :

3.3.1 Aktifitas Keperawatan

a. Lakukan pendekatan yang hangat, bersifat empati, tunjukkan respons

emosional dan menerima pasien apa adanya.

b. Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat

sendiri ( mis; rasa marah, frustasi dan simpati )

c. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnya

supportif, beri waktu klien untuk berespons

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

d. Gunakan tehnik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi dan

klarifikasi

e. Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi area-

area situasi kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya

untuk mengontrol.

f. Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat

berpengaruh terhadap ketidak berdayaannya

g. Diskusikan tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya

untuk menyimpulkan

h. Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk menurunkan

melalui interupsi atau subtitusi

i. Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positif

j. Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat pasien

k. Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan

pendapatnya yang tidak rasional.

l. Kurangi penilaian pasien yang negatif terhadap dirinya.

m. Bantu pasien untuk menyadari nilai yang dimilikinya atau perilakunya

dan perubahan yang terjadi.

n. Libatkan klien dalam menetapkan tujuan-tujuan perawatan yang ingin

dicapai. Motivasi klien untuk membuat jadwal aktifitas perawatan

dirinya.

o. Berikan klien privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan.

p. Berikan reinforcement positif untuk keputusan yang dibuat dan jika

klien berhasil melakukan kegiatan atau penampilan yang bagus.

Motivasi untuk mempertahankan penampilan/kegiatan tersebut.

q. Diskusikan dengan klien pilihan yang realistis dalam perawatan ,

berikan penjelasan untuk pilihan ini. Bantu klien untuk menetapkan

tujuan yang realistis. Fokuskan kegiatan pada saat ini bukan pada

kegiatan masa lalu.

r. Bantu klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan yang dapat

dikontrolnya. Dukung kekuatan – kekuatan diri yang dapat di

identifikasi oleh klien.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

s. Identifikasi cara-cara yang dapat dicapai oleh klien. Dorong untuk

berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas tersebut dan berikan penguatan

positif untuk partisipasi dan pencapaiannya.

t. Motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam membantu klien

menurunkan perasaan tidakberdaya.

u. Dorong kemandirian , tetapi bantu klien jika tidak dapat melakukan.

v. Libatkan klien dalam pembuatan keputusan tentang rutinitas

keperawatan. Jelaskan alasan setiap perubahan perencanaan perawatan

kepada klien

w. Adakan suatu konfrensi multidisiplin untuk mendiskusikan dan

mengembangkan perawatan rutin klien.

3.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan dilakukan selama 4 hari. Pada tahap awal interaksi

mahasiswa melakukan pendekatan terapeutik dengan membina hubungan

saling percaya melalui komunikasi terapeutik. Implementasi dilanjutkan

dengan klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya,

mengenal penyebab ketidakberdayaannya, mengidentifikasi faktor-faktor

yang dapat berpengaruh terhadap ketidakberdayaanya, mengidentifikasi

pemikiran yang negatif dan membantu klien menghilangkan persepsi negatif

dengan meningkatkan pemikiran yang positif. Implementasi hari kedua

mahasiswa melakukan latihan mengembangkan harapan positif (afirmasi

positif), untuk memberikan penegasan bahwa klien bisa melakukan sesuatu

yang lebih baik dan bangkit dari kondisinya saat ini. Implementasi

selanjutnya mahasiswa melakukan evaluasi ketidakberdayaan, menjelaskan

manfaat mengembangkan harapan positif dan latihan mengontrol perasaan

ketidakberdayaan melalui peningkatan kemampuan mengendalikan situasi

yang masih bisa dilakukan (membantu klien mengidentifikasi area-area

situasi kehidupan yang dapat dikontrolnya. Memberikan dukungan kekuatan-

kekuatan diri yang dapat diidentifikasi oleh klien), misalnya klien masih

mampu menjalankan pekerjaan sebagai tenaga pengajar walaupun dalam

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

keadaan sakit, klien mampu memegang peranan sebagai kepala keluarga dan

menghasilkan nilai financial yang bisa digunakan oleh keluarganya.

Mahasiswa juga melibatkan keluarga khususnya istri dan anak pertama klien

dengan menjelaskan kondisi klien, kondisi penyakit, dan bagaimana

mengontrol ketidakberdayaan klien dengan memberikan dukungan penuh

untuk klien dalam menjalani perawatan setelah selesai dirawat

3.4 Evaluasi Keperawatan

Tindakan keperawatan pada interaksi hari ke empat evaluasi klien

mengatakan dirinya mempunyai harapan baru dalam kehidupannya. Menurut

klien dirinya akan mencoba menjalani hidup ini dengan semangat, klien ingin

mengisinya dengan kembali menjalankan peran sebagai bapak dari tiga

anaknya, menjalankan peran sebagai tenaga pengajar dan melanjutkan cita

cita keluarga yang harmonis dan dinamis. Mahasiswa melatih ulang klien

untuk mengontrol perasaaan ketidakberdayaannya dengan menanamkan

pemikiran yang positif serta mahasiswa melakukan komunikasi dengan

keluarga, akhirnya keluarga mengerti dan memahami kondisi klien sampai

akhirnya klien pulang dengan tersenyum dan menunjukkan perasaan

senangnya.

3.5 Rencana Tindak Lanjut

Rencana tindak lanjut untuk klien dengan mempertahankan cara berpikir

positif dan mengembangkan harapan positif yang sudah dilatih. Selain itu

perlu ditingkatkan lagi bagaimana manajemen stres terhadap suatu masalah

agar ketika muncul stressor individu akan menggunakan koping yang adaptif

untuk mengambil keputusan dan tidak terjebak kembali dalam situasi

ketidakberdayaannya.

Rencana tindak lanjut untuk keluarga adalah mempertahankan support sistem

bagi klien karena keluarga adalah orang terdekat yang setiap saat berada

bersama pasien di rumah. Keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

psikis agar klien dapat mampu bangkit dari kondisi ketidakberdayaannya.

Perawat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pelayanan

khususnya dalam memberikan asuhan keperawatan psikososial

ketidakberdayaan yang didukung dengan adanya instrumen pengkajian

psikososial yang lebih lengkap dan menyeluruh sehingga masalah yang

dihasilkan lebih luas dan dapat menggambarkan masalah keperawatan klien

secara utuh dan komprehensif.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

BAB 4

ANALISA SITUASI

Bab ini akan membahas ruang praktek, berdasarkan analisa hasil asuhan

keperawatan yang telah dilakukan dan dibandingkan dengan teori, jurnal, serta

penelitian sebelumnya yang terkait dengan karya ilmiah ini. Hal yang akan

dipaparkan meliputi hasil asuhan keperawatan, intervensi keperawatan utama

serta serta alternatif pemecahan masalah keperawatan yang dilakukan pada klien

Tn H di ruang Antasena Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor.

4.1 Profil Ruangan

Ruang yang digunakan oleh mahasiswa profesi FIK UI sebagai lahan praktik

mata ajar Karya Ilmiah Akhir Ners Peminatan Jiwa adalah ruangan Antasena

Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Ruangan ini merupakan ruang rawat

inap pasien fisik dengan kekhususan pada pasien denga penyakit dalam dan

bedah, dengan perawatan kelas 2 dan 3. Ruang Antasena dipimpin oleh satu

orang Kepala Ruangan (Karu) dan dibantu dengan adanya dua orang Ketua

Tim (Katim) serta terdapat 24 perawat pelaksana, Ruangan Antasena

berusaha untuk mencapai misi rumah sakit untuk memberikan pelayanan

keperawatan secara komprehensif.

Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor terletak di pusat kota Bogor. Bogor

sebagai kota yang berkembang memiliki masyarakat yang mempunyai tingkat

mobilitas yang lumayan tinggi seperti perkotaan, masyarakat kota Bogor

mempunyai pekerjaan secara heterogen dan menguasai dalam beberapa

bidang yang ada didaerah perkotaan besar khususnya daerah ibukota Jakarta.

Masala yang dihadapi dalam perkotaan kaena mobilitas yang tinggi beresiko

terhadap gaya hidup kuran sehat bagi masyarakat kota bogor. Beberapa

masalah tersebut merupakan batasan dalam keperawatan psikososial dan

memerlukan penanganan keperawatan perkotaan yang terarah, khususnya

didaerah kota Bogor. Oleh karena itu penting bagi perawat untuk memberikan

asuhan keperawatan psikososial bagi pasien yang sedang dirawat khususnya

di ruang Antasena Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

4.2 Analisis Masalah Keperawatan dengan Konsep terkait KKMP dan

Konsep Kasus Terkait

Perkembangan masyarakat perkotaan khususnya mengenai peningkatan

urbanisasi berdampak pada tuntutan hidup di masyarakat yang mendambakan

kelayakan kehidupan pada saat ini, yang menyebabkan terbentuknya kelas

dalam masyarakat secara sendirinya seperti terbentuknya komunitas

terpinggirkan seperti yang diutarakan oleh Ooi dan Phua, (2007)

menyebutkan telah terjadi penurunan kualitas hidup individu secara

berkelompok pada daerah perkotaan dan meningkatkan penurunan kesadaran

individu terhadap gaya hidup sehat. Prilaku pola makan yang salah

merupakan penyebab dari kenaikan berat badan (Obesitas) yang berakibat

pada pola makan yang berlebihan yang biasa dijalani oleh penderita obesitas

berpotensi meningkatkan kadar glukosa darah secara berlebihan yang tidak

dirasakan oleh individu. (Smeltzer & Bare ,2002).

Perubahan gaya hidup yang tidak sehat tersebut terjadi pada komunitas yang

tidak sadar karena tuntutan dan kondisi kehidupan dari individu itu sendiri,

sebanyak 90 % penyebab diabetes adalah perubahan gaya hidup yang

cenderung kurang aktifitas fisik, diet tidak sehat, dan tidak seimbang serta

konsumsi tembakau (DepKes, 2008). Respon yang ditimbulkan akibat

penyakit diabetes mellitus dalam masalah psikososial bisa berdampak pada

penerimaan diri yang negatif sehingga terjadi penolakan terhadap status

penyakitnya yang akan berakibat pada ketidakmampuan individu dalam

menata harapan hidupnya dengan dukungan terhadap kesehatannya sendiri

serta berpikir secara positif tentang kondisi penyakitnya, Darmono (2005)

Berdasarakan hasil pengkajian mahasiswa selama melakukan praktek di

Ruang Antasena terkaji beberapa masalah psikososial yang ditemukan pada

masalah kesehatan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Smeltzer dan

Bare, (2002) yang mengatakan bahwa pengalaman terhadap suatu penyakit

akan membangkitkan berbagai perasaan dan reaksi stres, termasuk frustasi,

ansietas, kemarahan, penyangkalan rasa malu, berduka dan ketidakpastian.

Ditambahkan menurut Khuwaja et al, (2010) terdata 58 % menyatakan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

individu mengalami stres terhadap penyakitnya dan berakibat pada

ketidakmampuan individu terhadap pemilihan pelayanan yang harus dia pilih.

Efek hospitalisasi selama dalam perawatan di rumah sakit menyebabkan

reaksi stres karena perubahan lingkungan yang tidak biasa, sehingga kadang-

kadang menyebabkan ketakutan dan munculnya perasaan ketidakberdayaan

dan sehingga kehilangan kontrol individu terhadap kemampuanya dalam

pemenuhan kebutuhan yang harus didapatkan. Penyakit kronis salah satu

yang menyebabkan perubahan pada pola kognitif individu yang akan

berdampak pada respon psikososial pada individu yang menderitanya ataupun

pada keluarga yang merawatnya .

Masalah psikososial yang ditemukan di ruang Antasena antara lain

ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan sering muncul ketika seseorang

mengalami penyakit kronis salah satunya penyakit Diabetes Melitus yang

merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi pada

masyarakat perkotaan karena pola hidup tak sehat yang dijalanankan

masyarakat perkotaan saat ini. Penyakit Diabetes Melitus membuat penderita

merasakan adanya hambatan dalam menjalankan aktifitas hariannya. Kondisi

yang terus-menerus dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi

ketidakberdayaan. Menurut Kanine, (2011) tentang pengaruh terapi generalis

terhadap respon ketidakberdayaan klien diabetes melitus mengatakan bahwa

penderita penyakit kronis terindikasi dengan masalah psikososial

ketidakberdayaan dan melakukan tindakan keperawatan maka

ketidakberdayaanya mulai menurun Hal seperti ini dialami oleh klien

kelolaan mahasiswa yaitu Tn H yang mengalami ketidakberdayaan dengan

kondisi mengalami penyakit kronis melalui peningkatan harapan hidup dan

berpikir positif secara terstruktur.

Pengkajian dilakukan pada Klien Tn H , usia 44 tahun. Usia ini termasuk

kedalam usia dewasa pertengahan. Usia seseorang pada kelompok dewasa

menengah ini merupakan usia yang sangat matang dalam hal pengalaman

hidupnya termasuk dalam pengambilan keputusan dan menyelesaikan

masalah yang dihadapinya. Menurut Stuart dan Laraia (2005) bahwa usia

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

mempengaruhi cara pandang individu dalam menyelesaikan masalah. Stuart

dan Laraia (2005) menyatakan bahwa usia berhubungan dengan pengalaman

seseorang dalam menghadapi berbagai macam stressor, kemampuan

memanfaatkan sumber dukungan dan keterampilan dalam mekanisme koping

yang akan dilakukan klien melalui beberapa kondisi yang disadari ataupun

tidak disadari. Terdapat faktor predisposisi dan presipitasi yang

mempengaruhi respon seseorang terhadap ketidakberdayaan. Dapat

disimpulkan bahwa usia memang berpengaruh dalam hal kematangan

seseorang dalam mengambil keputusan, namun tidak mempengaruhi

seseorang dalam berespon terhadap ketidakberdayaan. Fungsi dalam fase

keluarga memberikan dukungan terhadap kemampuan klien dalam mencapai

tatanan hidup yang mampu klien hadapi, khususnya dalam fase perawatan

keluarga yang sakit.

Diagnosa keperawatan pada klien Tn.H berdasarkan dari hasil pengkajian

adalah ketidakberdayaan. Secara subjektif klien mengatakan dirinya merasa

sedih, tidak bisa melakukan apa-apa terkait dengan kondisi sakitnya dan

mengalami kemnduran dalam kemampuan menyelesaikan masalah yang

harus klien atasi. Hal ini sesuai dengan definisi ketidakberdayaan yang

diungkapkan Carpenito, (2008) menyatakan bahwa ketidakberdayaan

merupakan kondisi seseorang atau kelompok yang merasa kurang kontrol atas

kejadian atau pribadi atau situasi yang memberi dampak pada pandangan,

tujuan, dan gaya hidup. Menurut asumsi mahasiswa bahwa respon verbal dan

objektif pasien mengarah pada kondisi ketidakberdayaan sehingga diagnosa

keperawatan yang ditegakkan adalah ketidakberdayaan.

Beberapa reaksi emosional yang biasanya dialami oleh individu dan

keluarganya menurut Brunner dan Suddarth, (2002). Antara lain tidak

berdaya, iri, dan kesepian. perubahan dari sehat ke sakit biasanya berawal

dengan gejala yang umumnya disertai rasa tidak nyaman, kehilangan

kekuatan dan stamina, dan penurunan kemampuan untuk berfungsi.

Perubahan yang dialami dapat berkembang menjadi krisis-krisis yang akan

mempengaruhi keluarga, sahabat, dan lingkungan sekitar. Sesuai dengan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

NANDA (2012) menyatakan bahwa ketidakberdayaan adalah pengalaman

tentang kurangnya kontrol seseorang terhadap situasi termasuk persepsi

bahwa sesuatu tidak akan bermakna atau mempengaruhi terhadap hasil yang

ingin dicapai. Respon pasien terhadap sakitnya memiliki persepsi bahwa apa

yang dialaminya saat ini membuat hidupnya tidak bermakna dan pasien tidak

bisa mengontrolnya sehingga mahasiswa menetapkan diagnosa keperawatan

utama adalah ketidakberdayaan

Data pengkajian juga menunjukkan bahwa klien yang mengalami

ketidakberdayaan yang dialami Tn. H merupakan kondisi yang disebabkan

oleh multi faktor. Kondisi ini diantaranya diakibatkan oleh akibat penyakit itu

sendiri yang menimbulkan berbagai masalah dan ketidaknyamanan termasuk

kaitannya dengan efek samping pengobatan, faktor lingkungan yang masih

dikelilingi banyak stigma, kekhawatiran klien akan penyakitnya yang tak bisa

sembuh dan kondisi defisiensi pengetahuan yang dialami klien dan keluarga

tentang masalah-masalah kesehatan. Untuk menangani masalah psikososial

tentang kecemasan dan ketidakberdayaan, terdapat beberapa intervensi yang

dapat dilakukan oleh perawat diantaranya adalah dengan meningkatkan

kembali kemampuan klien terhadap motivasi diri yang akan mempengaruhi

pikiran positif klien terhadap kemampuan kognitif klien dalam mengatasi

masalah ketidakberdayaan dengan motivasi tindakan-tindakan khusus seperti

pengalihan perhatian serta pemberian program edukasi yang sesuai dengan

kebutuhan klien dan keluarga. Melalui identifikasi masalah dengan diskusi

mencari sumber frustasi, ansietas, konflik, dan kebutuhan yang tidak

terpenuhi, dengan langkah pertama identifikasi masalah penyebab perasaan

negatif, bantu klien membuat tujuan sederhana yang realistis agar sukses

dalam menata harapan hidup yang mampu klien tangani.

Kurangnya kemampuan klien dan keluarga mendapat paparan tentang

informasi-informasi kesehatan membuat klien dan keluarganya memiliki

persepsi yang kurang tepat terkait kondisi kesehatannya saat ini. Akibat

persepsi yang kurang tepat menyebabkan klien dan keluarganya bereaksi

tidak sesuai dengan kondisi yang semestinya. Hal ini perlu diatasi karena jika

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

dibiarkan berlarut-larut sikap dan tindakan yang diambil tidak menutup

kemungkinan dapat menimbulkan permasalahan baru yang semestinya tidak

perlu terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Wulandari, (2012) 41 %

penderita Diabetes Melitus tipe 2 mempunyai perasaan negatif yang akan

berdampak pada pola kognitif klien sehingga mempengaruhi terhadap

keputusan klien dalam penentuan penyelesaian masalah yang harus dihadapi.

Hal ini juga sesuai dengan Potter dan Perry, (2009) yang menyebutkan bahwa

akibat menderita suatu penyakit dapat mengganggu kemampuan individu

dalam mengambil keputusan yang akan dapat menyebabkan terjadinya

penurunan kualitas individu itu sendiri, kondisi ini dapat menyebabkan

perasaan kosong dan terpisah dari orang lain, terkadang menyebabkan

depresi, rasa gelisah dan rasa cemas yang berlebihan sebanyak 69.6 %

responden meyatakan ketidakmampuan terhadap keadaan dirinya yang

diawali oleh stres terhadap pemulihan penyakit khususnya diabetes melitus

menurut Palizqir, Bakhtiar, Esteghamati, (2013) dalam peran penyakit

diabetes terhadap sosiolog individu dalam aktivitas sehari hari. Ditambahkan

menurut Stuart, (2002) yang menerangkan bahwa stres merupakan salah satu

pencetus akibat ancaman yang terjadi pada pertahanan sistem diri yang akan

membahayakan identitas dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu

dalam penentuan masalah kesehatan psikososial yang harus dihadapi

individu.

4.3 Analisis Intervensi Keperawatan dengan Konsep dan Penelitian terkait

4.3.1 Diagnosa Ketidakberdayaan

Tindakan keperawatan yang sesuai dengan standar asuhan keperawatan pada

klien dengan masalah ketidakberdayaan terdiri dari dua cara. Intervensi

pertama untuk klien dengan melakukan pendekatan terapeutik serta

melakukan pengkajian ketidakberdayaan dan latihan berpikir positif. Kedua,

evaluasi ketidakberdayaan, manfaat mengembangkan harapan positif dan

latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan. Intervensi untuk keluarga

yaitu menjelaskan kondisi klien dan cara merawat serta evaluasi peran

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

keluarga merawat pasien, cara latihan mengontrol perasaan

ketidakberdayaan dan follow up (FIK UI-RSMM, 2012).

Pemberian tindakan keperawatan dengan melakukan pendekatan terapeutik

agar terbina hubungan saling percaya sehingga dapat melakukan pengkajian

masalah ketidakberdayaan. Dalam melakukan tindakan keperawatan

mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik agar terbina hubungan

saling percaya. Komunikasi terapeutik merupakan kunci utama dalam

membina hubungan dengan pasien agar terbina rasa saling percaya antara

psien dengan perawat. Komunikasi terapeutik adalah proses dimana perawat

yang menggunakan pendekatan terencana mempelajari klien (Potter &

Perry, 2005).

Pengkajian terhadap latar belakang sosial budaya turut mempengaruhi

keberhasilan komunikasi antara perawat dengan klien kelolaan. yang

mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilan dalam melaksanakan keperawatan psikososial khususnya

masalah ketidakberdayaan dengan cara komunikasi melalui beberapa

tahapan diantaranya penilaian terhadap persepsi, nilai, tingkatan

pengetahuan, peran dalam keseharian, serta lokasi interaksi. Penilaian dalam

awal komunikasi mempermudah cara merawat klien dalam melakukan

hubungan komunikasi satu sama lain. Pemahaman faktor ini membantu

seorang perawat untuk mengetahui alasan klien memiliki hambatan dalam

berkomunikasi dan strategi yang dibutuhkan untuk membantu pasien

mengatasi masalahnya Hal ini sesuai dengan Potter dan Perry, (2005)

Tindakan keperawatan lainnya yaitu melatih klien untuk berpikir positif

dan mengembangkan harapan positif. Dengan berpikir positif diharapkan

dapat memberikan pengurangan terhadap pemikiran yang negatif sehingga

klien mampu mengambil keputusan dalam mencapai tujuan yang realistis

dalam hidupnya serta mampu mengontrol ketidakberdayaannya dengan

mengendalikan pola pikir yang biasa dilakukan oleh klien. Mahasiswa

memberikan pemahaman tentang pemikiran positif dalam kehidupnya

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

dengan pengembangan tatanan harapan positif dalam kehidupan yang akan

dijalaninya nanti.

Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa melakukan tindakan

keperawatan dengan metode pendekatan dan pengkajian tentang

ketidakberdayaan, lalu melatih dan menanamkan cara berpikir positif,

dengan intervensi berupa penjelasan secara rasional sehingga peningkatan

pengetahuan klien tentang masalah yang dihadapi membantu klien

mengontrol ketidakberdayaannya dan mengubah perilakunya dan pola pikir

keseharianya terhadap penyakit yang dirasakan oleh klien

4.4 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Pemecahan masalah psikososial dalam keperawatan memerlukan evaluasi

terhadap klien setelah tindakan keperawatan dilakukan. Klien secara verbal

mengatakan bahwa dirinya mempunyai harapan yang lebih baik untuk

kehidupannya dimasa yang akan datang. Secara obyektif pasien tampak lebih

tenang dan memiliki kesiapan mental jauh lebih baik dari kondisi awal dalam

menghadapi respon ketidakberdayaan. Hal ini menunjukkan bahwa intevensi

keperawatan yang diberikan memberikan dampak positif bagi pasien. Hal

senada diutarakan oleh Kanine, (2011) dalam penelitiannya tentang pengaruh

terapi generalis terhadap pasien DM yang mengalami ketidakberdayaan

menunjukkan telah diketahuinya skor ketidakberdayaan yang tinggi sebelum

dilakukan terapi generalis individu baik pada kelompok intervensi maupun

pada kelompok kontrol. Penurunan kondisi yang signifikan pada kelompok

intervensi setelah diberikan terapi generalis berdampak pada penurunan

kondisi ketidakberdayaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan pemberian

terapi generalis pada kelompok kontrol. Hal ini menegaskan bahwa pemberian

terapi generalis individu memiliki hasil perbedaan yang signifikan pada kedua

kelompok. Beberapa kesimpulan akan tindakan keperawatan khususnya

melatih pasien untuk berpikir positif dan mengembangkan harapan positif serta

memberikan edukasi yang tepat akan memberikan hasil yang efektif untuk

mengatasi kondisi ketidakberdayaan terhadap penyakit yang dideritanya.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Peran serta keperawatan dalam mendukung keberhasilan tindakan keperawatan

memberikan respon yang cukup bagus terlihat secara emosional klien rentan

terhadap stressor kiranya perlu dilakukan kerjasama lebih lanjut dengan beberapa

tenaga spesialis untuk melatih tentang manajemen stres pada pasien agar tidak

kembali ke dalam kondisi ketidakberdayaannya. Ditambahkan menurut Copel,

(2007). Menerapkan tujuan jangka panjang bagi klien yang mengalami

ketidakberdayaan dengan menunjukan rasa kendali pribadi atas situasi kehidupan

yang ditunjukan dengan menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan, serta

menata lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, dengan cara minta klien

mengidentifikasi masalah dengan diskusi mencari sumber frustasi, ansietas,

konflik, dan kebutuhan yang tidak terpenuhi, dengan langkah pertaman

identifikasi masalah penyebab perasaan negatif, bantu klien membuat tujuan

sederhana yang realistis agar sukses, serta tetapkan waktu dalam implementasi

tujuan sesuai tujuan struktur yang sesuai. Lalu menetapkan tujuan lanjutan agar

klien dapat menbedakan situasi yang dapat dikontrol dan tidak dapat dikontrol

atau menerima situasi yang tidak dapat diubah, dengan cara bantu klien

mengidentfikasi masalah dan diskusikan tujuan dan kebutuhan yang belum

terpenuhi identifikasi strategi yang mungkin dimodifikasi, bantu klien identifikasi

situasi yang tidak dapat diubah agar terhindar dari masalah frustasi.

Pemberian motivasi yang positif sangat diperlukan oleh klien yang mengalami

persepsi yang salah terhadap penyakit yang dideritanya penguatan positif juga

harus diberikan pada kelurga klien agar mampu memberikan semangat dalam

membangun kembali harapan berdasarkan komitmen untuk menjadi lebih baik.

Dorong klien menggunakan bicara diri positif ” saya bisa mengatasi masalah ini “.

Setelah klien dapat mengendalikan semua gejala, eksplorasi konflik dan stessor

yang menyebabkan timbulnya gejala bersama klien. Ajarkan teknik relaksasi

kepada klien untuk mengurangi ketegangan dalam perasaan klien. Oleh karena itu

juga diperlukan kerjasama dengan perawat spesialis jiwa dalam menentukan

tindakan keperawatan psikososial khususnya dalam merawat klien yang

mengalami ketidakberdayaan.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Karya ilmiah ini sesuai dengan tujuan telah dapat menggambarkan asuhan

keperawatan klien dengan ketidakberdayaan pada Tn.H di ruang Anatasena

Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Berdasarkan uraian penjelasan dari bab

sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut.

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil karya ilmiah maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut.

7.1.1 Klien yang mempunyai masalah fisik Diabetes Melitus berdampak

pada penerimaan diri individu karena ketidakmampuan individu

dalam memberikan dukungan terhadap kesehatannya, masalah

psikososial ketidakberdayaan dalam penentuan penerimaan pola pikit

positif klien itu sendiri dalam pencapaiannya terhadap kemampuan

klien

7.1.2 Pemberian asuhan keperawatan untuk masalah ketidakberdayaan

berfokus pada klien dalam mengontrol ketidakberdayaannya dengan

tetap berpikir positif serta mengembangkan harapan positif dalam

tatanan hidupnya. Dengan pola komunikasi yang terarah klien mampu

termotivasi dalam penyelesaian terhadap peningkatan pola kognitif

secara positif klien, khususnya dalam masalah psikososial yang

dihadapi klien dengan Diabetes Melitus.

7.1.3 Peningkatan dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan

masalah psikososial ketidakberdayaan terkait kesesuaian dengan

beberapa sumber dan teori yang terkait. Peningkatan pola kognitif

klien merupakan keberhasilan dalam mengatasi masalah psikososial

yang dihadapi klien, diantaranya keikutsertaan klien dalam penentuan

tindakan yang melibatkan kemandirian klien terhadap pemberian

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

terapi yang akan dijalani klien. Sesuai dengan standar asuhan

keperawatan psikososial.

7.2 Saran

Terkait dengan kesimpulan hasil karya ilmiah, terdapat beberapa saran yang

mungkin dapat dijadikan acuan dalam pengembangan hasil karya ilmiah ini.

7.2.1 Bagi Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor

Berdasarkan hasil temuan selama praktik bahwa belum adanya format

pengkajian khusus psikososial, oleh karena itu diharapakan pihak

rumah sakit bekerja sama dengan akademik untuk dapat

mengembangkan instrumen pengkajian psikososial disamping format

pengkajian fisik yang sudah ada agar pengkajian yang dilakukan dapat

menyeluruh mencakup bio psikososio spiritual. Selain itu Rumah Sakit

Marzoeki Mahdi khususnya Ruang Antasena hendaknya dapat

meningkatkan pengetahuan dan pelayanan keperawatan yang dapat

dilakukan dengan pelatihan khusus asuhan keperawatan psikososial

agar perawat lebih memahami dan dapat mempraktekkan asuhan

keperawatan psikososial kepada klien.

7.2.2 Bagi Penelitian

Diharapkan ada penelitian lebih lanjut yang bisa dikembangkan dari

karya ilmiah ini yang terkait asuhan keperawatan psikososial di ruang

rawat inap fisik sehingga hasilnya akan lebih komprehensif karena

menilai individu dalam berespon terhadap kondisi sakitnya secara

menyeluruh mencakup aspek bio-psiko-sosio-spiritual.

7.2.3 Bagi Keperawatan

Diharapkan mampu memanfaatkan hasil karya ilmiah ini untuk

meningkatkan dan mengembangkan asuhan keperawatan klien dengan

masalah psikososial khususnya masalah ketidakberdayaan.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

DAFTAR REFERENSI

Ani.H,.(2003).faktor faktor resiko penderita diabetes mellitus di semarang

dan sekitarnya,study kasus.universitas Diponogoro

semarang.indonesia.

Aujoulat.I, Olivier L., Alain.D,. (2007). The Perspective of Patients on

Their Experience of Powerlessness Université Catholique de Louvain,

Belgium

Bill.,D,P. (2002).Registered Psychiatric Nurses: Competency Profile for

the Profession in Canada . ISBN: 0-9689811-0-0 Published by

Alberta Health and Wellness in partnership with Registered

Brunner & Suddarts.(2002).Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah.Pengkajian Dan Pelaksanaan Pasien Diabetes Melitus.alih

bahasa Kuncara dkk.EGC..Indonesia

Carpenito, L.J., (2008). Handbook of nursing diagnosis.12th.ed.

Philadelphia. Lippincott Company.

Copel,L.C, (2007) Kesehatan Jiwa dan Psikiatri :Pedoman Klinis

Perawat,Ed.2.alih bahasa Akemat,Penerbit Buku

Kedokteran.EGC.Jakarta

Dohrenwend BP, Dohrenwend BS. Psychiatric disorders in urban settings.

In: Caplan G,ed. Child and Adolescent Psychiatry: Sociocultural and

Community Psychiatry. New York: Basic Books; 1974:424–449.

David Vlahov, Nicholas Freudenberg, Fernando Proietti,.Danielle Ompad,

Andrew Quinn, Vijay Nandi, and Sandro Galea (2007) Bulletin of

the New York Academy of Medicine, Vol. 84, No. 1..

doi:10.1007/s11524-007-9169-3 * Journal of Urban Health. 2007 The

New York Academy of Medicine.. Urban as a Determinant of

Health.Newyork USA

DepKes.(2008).Direktorat pengendalian Penyakit tidak Menular.Pedoman

Pengendalian Diabetes Melitus Dan Penyakit Metabolik.Direktorat

Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan

Lingkungan.Depkes.Jakarta

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Darmono (2005).Pengaturan Pola Hidup Penderita Diabetes Untuk

mencegah komplikasi Kerusakan Organ-Organ Tubuh.Pidato

Pengukuhan.Guru Besar Penyaki Dalam.Fakultas Kedokteran

Universitas Diponogoro.

Doenges, M. E.,Moorhouse, M. F., Geissler,A. C.(2000). Rencana Asuhan

Keperawatan; Pendokumentasian Untuk Perencanaan Dan

Pendokumentasian Perawatan Pasien. edisi 3. Jakarta. EGC

DepKes (2011). Gambaran Penyakit Tidak menular di Rumah Sakit Di

Tahun 2009-2010.Indonesia Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun

2011

DepKes (2011). Rencana Program Nasional Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Tahun 2010 – 2014

Fortinash, K.M and Holoday Worret, PA. ( 2003 ). Psychiatric Nursing Care Plans. ( 4th ed ) St.Louis,Missouri.

Mosby.

FIK-UI, RSMM (2012). Standar asuhan keperawatan psikososial.

Kerjasama Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor dengan

mahasiswa program Magister Fik UI. Tidak dipublikasikan.

Funnel, M., Anderson, R. 2005. Patient empowerment: reflections on

the challenge of fostering the adoption of a new paradigm.

http://www.hphconferences.org/archive/vienna07/htm/plenaryabst

racts/PatietEmpowerment.pdf .diunduh tanggal 27 juni 2014,jam

21:10 WIB

Khuwaja et al.2010. Anxiety and depression among outpatients with type 2

diabetes: A multi-centre study of prevalence and associated factors.

Diabetology & Metabolic Syndrome.Aga Khan

Univerity,Karachi.pakistan.http://www.dmsjournal.com/content/2/1/7

2 .diunduh tanggal 28 juni 2014, jam 20:29 WIB

Kanine, E., Helena, N,. (2011).Pengaruh terapi generalis dan

logoterapi individu trhadap respon ketidakberdayaan klien diabetes

melitus di rumah sakit provinsi Sulawesi Utara. Tesis FIK UI. Tidak

dipublikasikan.

Kozier, B. Erb, G., Snyder, S., Berman, A. (2002). Kozier and Erb’s

techniques in nursing. 5th

Edition. New Jersey: Pearson Edition-Inc.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Leviton LC, Snell E, McGinnis M. (2000) Urban issues in health promotion

strategies. Am J.Public Health. 2000;90(6):863–866.

Lubkin, I.M & Larsen P.O., (2006). Chronic illness : impact and

intervention. Jones and Barlett Publisher, Inc Sudbuy Messachusetts.

NANDA (2012). Nursing disgnoses: Definition and classification 2012-

2014. Philadelphia- USA. Nanda International

SIGN.(2009).Management Of Diabetes. Scottish Intercollegiate Guidelines

Network.Elliott House, 8-10 Hillside Crescent.Edinburgh EH7

5EA.www.sign.ac.uk

Norris, S.L,. Lau, J., Smith, S.J., Schmid, C.H., Engelgau, M.M. (2002).

Self Management Education for Adult with Type 2 Diabetes. A

Meta-analysis of The Effect on Glicemic Control. Diabetes Care.

25(7):11591171http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12087014>.

Diunduh tanggal 24 juni 2014,jam 23:14 WIB

Ooi G, Phua KH. (2007) Urbanisation and slum formation. J Urban Health.

Ompad D, Galea S, Caiaffa W, Vlahov D. (2007) Social determinants of the

health of urban populations: implications for intervention. J Urban

Health. 2007; in press.

Palizqir M,Bakhtiar M, Esteghamati A (2013 ) Association of Depression

and Anxiety With Diabetes Mellitus Type 2 Concerning Some

Sociological Factors. Iranian Red Crescent Medical Journal. 2013

August; 15(7): 644-8. DOI: 10.5812/ircmj.12107 . Islamic Azad

University, Najafabad Branch, Isfahan, IRAN

PB PERKENI.(2006).buku konsensus 2006. Konsensus Pengelolaan dan

Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2006.jakarta

Potter, P.A.& Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing; Concept process

and practice.(4th

.ed). Philadephia: Mosby-year Book-inc.

Riset kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Tahun 2030 Prevalensi Diabetes

Melitus Di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/414.

Roupa Ζ.et al(.2009). Anxiety and depression in patient with types Diabetes

Mellitus,Depending on sex and Body mass index,Galatsi, Athens,

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Greece .pp:32-40 ISSN:1108-7366, E-ISSN:1791-809X www.hsj.gr

Health Science Journal® All Rights Reserved .

Rosenthal. S (2006). Power and Powerlessness. Canada at

www.collectionscanada.ca/amicus/index-e.html ISBN 1‑4120-5691-8

. Oxford, UK OX1 1HH United Kingdom.diunduh tanggal 27 juni

2014,jam 16:43 WIB

Smeltzer, C.S. &Bare, G.B (2002). Brunner & Suddarth’s Textbook of

medical surgical nursing. 8th

Ed. Piladelphia: Lippincott-

Raven Publishers.

Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric

nursing. 8th

ed. St. Louis: Mosby Year Book.

UN Habitat.(2003) The Challenge of Slums—Global Report on Human

Settlements 2003.London: Earthscan; 2003.

Varcarolis, E.M .( 2000 ), Psychiatric Nursing Clinical Guide; Assesment

Tools and Diagnosis . Philadelphia. W.B Saunders Co.

Videback, S L (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC

Wiyadi.(2012). HubunganTingkat Kecemasan dengan kadar gula darah

penderita Diabetes Melitus yang dirawat di ruang Flamboyan RSUD

ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA. Laporan penelitian

samarinda.Indonesia

Wilkinson,J.M.(2005), Nursing Diagnosis Hand Book With NIC

Intervention and NOC out Come . ( 7 th. ed). New Jersey : Prentice

Hall Inc.

Winasis,E.B.(2009).Hubungan antara konsep diri dengan depresi penderita

diabetes mellitus di puskesmas pracimantoro 1 wonogori. Fakultas

ilmu keperawatan Universitas muhamadiyah Surakarta.jawa tengah

Wandell.P.E. (2005).Quality Of life patients With diabetes mellitus.

Scandinavian Journal of Primary Health Care, 2005; 23: 68_/74

Center of Family Medicine, Karolinska Institutet, Huddinge, Sweden

ISSN 0281-3432 print/ISSN 1502-7724 online # 2005 Taylor &

Francis.DOI: 10.1080/02813430510015296

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

World Health Organization (2010). Urban matter word health day

2010.1000 cities 1000 lives..Geneva.

World Health Organization (2009). Cities and public health crises. Report

of the international consultation,29-30 October 2008. Lyon, France…

http://www.who.or.jp/network.html diunduh tanggal 25 juni 2014 jam

23:30 WIB

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

MASALAH PSIKOSOSIAL

INFORMASI UMUM

Inisial klien : Tn H P

Usia : 44 (tahun)

Jenis kelamin : perempuan √ laki-laki

Suku : Sunda

Bahasa dominan : Indonesia

Status perkawinan : belum menikah ( √ ) menikah janda/ duda

Pekerjaan : Tenaga Pengajar

Alamat : Alam Tirta Lestari Blok C.No : 9 Rt 12/14 Desa

pagelaran. Bogor

Tanggal masuk : 23-05-2014

Tanggal pengkajian : 03 - 06 - 2014

Ruang rawat : Antasena III/ 7

Nomor rekam medik : 27 26 81

Diagnosa medis : Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Sesak napas

Riwayat alergi : Tidak Ada

Diet : 1500 kalori DM

KELUHAN UTAMA

Klien mengeluh nyeri ulu hati dan dada terasa sesak, mual ( + ), muntah ( - ),

pusing ( + ), riwayat penyaki DM Tipe 2

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

PENAMPILAN UMUM DAN PERILAKU MOTOR

Fisik

Berat badan : 63 tahun

Tinggi badan : 165 cm

Tanda-tanda vital : TD: 100/ 70 MmHg .P 20 X/menit .Nd : 93 X/menit

T : 36,5 C

Riwayat pengobatan fisik :

Klien selalu rajin berobat jalan untuk mengambil obat dalam setiap

bulannya

Hasil pemeriksaan laboratorium/ visum/ dll

Hb : 12,8

Ht : 3,5

Lekosit : 8200

Trombosit : 149.000

GDS : 380 mg/dl

Ureum : 33

Kreatinin : 1,1

SGOT : 15

SGPT : 10

Na : 131

K : 3,9

Ca : 8,5

Pemeriksaan urin:

Warna : kuning muda

Kekeruhan : agak keruh

PH : 5,0

Glukosa : positif

Bakteri : negatif

Kristal : negative

Masalah Keperawatan : tidak ada Masalah keperawatan

Tingkat Ansietas

Tingkat ansietas (lingkari tingkat ansietas dan chek list perilaku yang

ditampilkan)

Ringan (√) Sedang ( √) Berat

Panik

PERILAKU PERILAKU

Tenang Menarik diri

Ramah Bingung √

Pasif Disorientasi

Waspada Ketakutan

Merasa membenarkan lingkungan Hiperventilasi

Kooperatif Halusinasi/ delusi

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Gangguan perhatian Depersonalisasi

Gelisah √ Obsesi

Sulit berkonsentrasi √ Kompulsi

Waspada berlebihan Keluhan somatik

Tremor Hiperaktivitas

Bicara cepat Lainnya:

Masalah Keperawatan:_Ansietas Ringan Sedang

KELUARGA

Genogram

Tipe keluarga

(√) nuclear family diad family

extended family single parent

family

Pengambilan keputusan

(√) kepala keluarga istri

orang tua bersama-sama

Hubungan klien dengan kepala keluarga

(√ ) kepala keluarga istri

orang tua anak

lain-lain

Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga

Jelaskan:

klien terbiasa berkumpul dengan keluarga disaat sore menjelang, sambil

menghabiskan menonton televisi bersama

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Kegiatan yang dilakukan keluarga dalam masyarakat

Jelaskan:

Keluarga klien aktif dalam kegiatan dilingkungan seperti pengajian dan

arisan bulanan.

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

RIWAYAT SOSIAL

Pola sosial

Teman/ orang terdekat

Klien dekat dengan tetangga sekitar walaupun klien sudah mulai

mengurangi intensitasnya karena tak mau berkumpul terlalu lama

Peran serta dalam kelompok

Klien aktif dalam kegiatan pengajian kelompok warga dalam rukun

tetangga sebulan sekali

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien merasa tak bisa lagi berkumpul terlalu lama dengan lingkungan

karena merasa tak bisa ikut menentukan setiap kali ada kesepakatan

warga

Obat-obatan yang dikonsumsi

Adakah obat herbal/ obat lain yang dikonsumsi diluar resep.

Klien sudah tak pernah lagi mengkonsumsi herbal yang dijual warung

sejak menderita penyakit Diabetes Melitus tipe 2.

Obat-obatan yang dikonsumsi klien saat ini

Ranitidine : 2 x 1 ampul

Ondansentron : 3 x 1 ampul

Paracetamol : 3 x 1 kp

Rl : 8 j / kolf

Meloxicam : 1 x 1 malam

Humulin : 3 x 15 unit.

Apakah klien menggunakan obat-obatan dan alkohol untuk mengatasi

masalahnya

Klien pernah mengkonsumsi alkohol waktu usia muda sebelum menikah

hanya untuk acara tertentu .

Masalah Keperawatan: Tidak masalah Keperawatan

STATUS MENTAL DAN EMOSI

Penampilan

1. Cacat fisik

ada, jelaskan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

(√) tidak ada,

jelaskan

2. Kontak mata

(√ )ada, jelaskan

tidak ada,

jelaskan

3. Pakaian

tidak rapi, jelaskan

penggunaan tdk sesuai________________________________

4. Perawatan diri

Jelaskan: klien biasa mandi 2 kali dalam sehari selama dalam perawatan

diruangan

Masalah Keperawatan :. Tidak Ada masalah keperawatan

Tingkah Laku

Tingkah Laku Jelaskan

Resah √ Klien mengatakan tak tahu dengan masa

depan anaknya karena takut penyakitnya

dapat menghancurkan masa depan anak-

anaknya

Agitasi

Letargi

Sikap √ Klien tak mau menentukan tujuan dan

pilihan tempat terapi injeksi yang di

diskusikan

Ekspresi wajah √ Klien tampak sering termenung

Lain-lain

Masalah Keperawatan : Ketidakberdayaan

Pola komunikasi

POLA KOMUNIKASI POLA KOMUNIKASI

Jelas √ Aphasia

Koheren Perseverasi

Bicara kotor Rumination

Inkoheren √ Tangensial

Neologisme Banyak bicara/ dominan

Asosiasi longgar Bicara lambat

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Flight of ideas Sukar berbicara:

Lainnya:

Masalah Keperawatan: Ketidakberdayaan

Mood dan Afek

PERILAKU JELASKAN

Senang

Sedih √ Klien mengatakan tak semangat

dalam menatap kehidupan dan

harapan yang harus dicapai

Patah hati

Putus asa

Gembira

Euporia

Curiga

Lesu √ Klien tak semangat ketika

berdiskusi tentang masalah

penyakitnya

Marah/ Bermusuhan

Lain-lain:

Masalah Keperawatan: - Ansietas Ringan Sedang

- Ketidakberdayaan

Proses Pikir

PERILAKU

Jelas

Logis

Mudah diikuti

Relevan

Bingung

Bloking

Delusi

Arus cepat

Asosiasi lambat

Curiga

Memori jangka pendek Hilang Utuh √

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Memori jangka panjang Hilang Utuh √

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

Persepsi

PERILAKU JELASKAN

Halusinasi Tidak ada kelainan

Ilusi Tidak ada kelainan

Depersonalisasi Tidak ada kelainan

Derealisasi Tidak ada kelainan

Halusinasi Jelaskan

Pendengaran Tidak ada kelainan

Penglihatan Tidak ada kelainan

Perabaan Tidak ada kelainan

Pengecapan Tidak ada kelainan

Penghidu Tidak ada kelainan

Lain-lain: Tidak ada kelainan

MasalahKeperawatan: tidak ada masalah keperawatan

Kognitif

1. Orientasi realita

Waktu : klien mampu mengatakan orientasi waktu yang sesuai

Tempat : klien mampu mengatakan tentang dimana klien dirawat .

Orang : klien mampu mengenali perawat yang bertugas

Situasi : klien mengetahui kenapa dirawat, dan merasakan

ketidakmampuannya akan kondisi yang diderita serta

harapan akan masa depan dan pikiran yang negatif akan

kondisi tubuhnya

2. Memori

Gangguan jelaskan

gangguan daya ingat

jangka panjang

Tidak ada kelainan

gangguan daya ingat

jangka pendek

Tidak ada kelainan

gangguan daya ingat saat

ini

Tidak ada kelainan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

paramnesia, sebutkan

Tidak ada kelainan

hipermnesia, sebutkan

Tidak ada kelainan

amnesia, sebutkan Tidak ada kelainan

3. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Tingkatan jelaskan

mudah beralih

Tidak ada kelainan

tidak mampu berkonsentrasi

Tidak ada kelainan

tidak mampu berhitung

sederhana

Tidak ada kelainan

MasalahKeperawatan : Ketidakberdayaan

IDE-IDE BUNUH DIRI

Ide-ide merusak diri sendiri/ orang lain

Ya Tidak (√)

Jelaskan:

MasalahKeperawatan: tidak ada masalah keperawatan

V. KULTURAL DAN SPIRITUAL

Agama yang dianut

1. Bagaimana kebutuhan klien terhadap spiritual dan pelaksanaannya?

Klien selama dirawat tidak menjalankan kewajiban sholat lima waktu,

namun hanya bisa berdoa

2. Apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan kegiatan

spiritualnya setelah mengalami kekerasan atau penganiayaan?

Tidak ada

3. Adakah pengaruh spiritual terhadap koping individu

Klien merasa menyerahkan kondisi penyakitnya kepada tuhan Yang

Maha Esa

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Budaya yang diikuti

Apakah ada budaya klien yang mempengaruhi terjadinya masalah

Klien merasa tak mempunyai masalah dalam penyakit keturunan dan

merasa penyakitnya ini karena dulunya jarang memperhatikan prilaku dan

gaya hidup

Tingkat perkembangan saat ini

Klien termasuk dalam perkembangan dewasa menengah, dimana mulai

mengalami tahapan regenarasi kepada anak anaknya, sedangkan dalam

fungsi keluarga dalam fase fungsi perawatan kesehatan yang terganggu,

karena kondisi klien yang menderita penyakit kronis.

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Analisa Data

No. Data subjektif dan objektif Masalah keperawatan

1 DS:

- Klien mengatakan merasa sedih

dengan sakitnya yang tak ada

perubahan

- Klien tak mau bila disuruh untuk

mempraktekan tindakan pemberian

insulin pada badannya

- Klien tak bisa menyebutkan

rencana dalam penetapan diet bagi

penderita diabetes.

- Klien tak bisa menentukan apa saja

obat oral yang biasa diminum dan

kegunaannya

DO:

- Klien tampak sedih dan murung

saat menceritakan masalahnya

- klien tampak sering termenung

Ketidakberdayaan

2 DS:

- khawatir dengan tindakan

penusukan pada daerah dada

- klien merasa mual jika

membayangkan obat-obat yang

harus dikonsumsi setiap harinya

- Klien khawatir dan takut

penyakitnya bertambah parah

- klein menyebutkan merasa tak ada

keinginan untuk beraktivitas

dilingkungan rumah klien

DO:

- Klien tampak murung

- Klien terlihat gelisah

- Klien sulit berkonsentrasi dengan

pembicaraan tentang prosedur

tindakan

Ansietas Ringan Sedang

3 DS :

- Klien mengatakan sakit bila

digerakan pada daerah penusukan

- Klien mengatakan dalam skala 4

DO :

- Klien tampak meringis

- Klien tampak mempertahankan

posisi badannya, secara tegak

Nyeri Akut

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

4 DS:

- Perut terasa mual, ada rasa ingin

muntah, makan sulit hanya masuk

1-4 sendok makan.

DO:

- Klien tampak lemah

- TD: 100/70 mmHg, Nadi : 93

x/menit, suhu 36.5 C, dan frekuensi

napas 20 x/menit.

- Tinggi badan 165 cm

- BB sebelum sakit 65 kg ( ± 3

bulan sebelum masuk RS)

- Berat badan saat ini 63 kg.

- BB ideal 60,5 - 65,5 kg.

- IMT = 23 (normal)

- Lingkar lengan atas 20 cm

- Konjungtiva pucat, warna pink

muda.

- Sklera agak keruh, ikterik tidak

ada.

- Bibir agak pucat dan kering

- Hb: 12,8 mg/ dL

Resiko perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA

KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1. Ketidakberdayaan Tujuan : klien mampu

mengontrol

ketidakberdayannya

Kriteria hasil :

- Klien mampu berpartisipasi

dalam pengambilan

keputusan.

- Klien mampu termotivasi

untuk aktif mencapai tujuan

yang realistis

Sp 1 Pasien

- Kaji ketidakberdayaan klien

- Bantu klien menguraikan

perasannya

- Latih klien untuk berpikir

positif

- Latih klien untuk

mengembangkan harapan

positif (afirmasi positif)

Sp 2 Pasien

- Evaluasi kondisi

ketidakberdayaan

- Latih klien untuk mengontrol

ketidakberdayaan

Sp 1 keluarga

- Jelaskan kondisi klien dan

cara merawat

Sp 2 Keluarga

- Evaluasi peran keluarga

merawat klien

- Untuk menentukan intervensi

selanjutnya

- Agar klien dapat mengungkapkan

penyeba ketidakberdayaannya

- Berpikir positif membawa perubahan

baik dalam fisik dan mental individu

- Untuk menegaskan bahwa klien

mampu lebih baik

- Untuk mengetahui perkembangan

respon ketidakberdayaannya

- Agar dapat mengendalikan situasi

tertentu

- Agar keluarga mengetahui kondisi

klien dan mampu berperan dalam

perawatan

- Untuk melihat sejauh mana peran

keluarga dalam merawat klien

2. Ansietas Ringan Sedang Umum : ansietas berkurang

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Khusus:

- Klien dapat membina

hubungan saling percaya

dengan perawat.

- Klien mampu mengenal

ansietas.

- Klien mampu mengatasi

ansietas melalui teknik

relaksasi nafas dalam dan

distraksi.

- klien dapat menggunakan

tehnik relaksasi nafas dalam

secara mandiri

- Klien dapat dukungan

keluarga dalam mengatasi

ansietas.

- Bina hubungan saling

percaya

- Perkenalkan diri, yanyakan nam

aklien dan panggilan yang

disukainya.

- Kaji kebutuhan rasa aman klien.

- Sediakan waktu untuk ekspress

feeling.

- Bantu klien mengenal

ansietas.

Jelaskan kepada klien tentang

pengertian ansietas penyebab

tanda tanda dan akibat dari

ansieatas.

Bantu klien mengidentifikasi

penyebab ansietas yang

dialaminya.

Bantu klien mengidentifikasi

tanda tanda ansietas yang

dialaminya

Bantu klien mengidentifikasi

akibat dari ansietas yang

dialaminya.

- Menentukan tindakan keperawatan

yang akan dilakukan..

- Rasa aman dapat menurunkan

ansietas.

- Ungkapan hati dapat meringankan

beban pikiran atau kecemasan.

- Dengan mengenal masalah klien akan

lebih kooperatif terhadap tindakan

perawatan yang akan dilakukan.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

Bantu klien mengidentifikasi

cara yang dilakukan untuk

menurunkan kecemasan yang

telah dilakukan.

Motivasi klien untuk tetap

melakukan cara menurunkan

kecemasan yang telah

dilakukan.

- Ajarkan cara lain mengatasi

kecemasan dengan relaksasi

nafas dalam dan distraksi serta

hipnosis lima jari.

Demonstrasikan cara

melakukan relaksasi nafas

dalam dan distraksi serta

hipnosis lima jari.

Minta klien untuk

mendemonstrasikan kembali

relaksasi nafas dalam dan

distraksi

hipnosis lima jari.

- Motivasi klien untuk melakukan

tehnik relaksasi nafas dalam dan

hipnosis lima jari secara

mandiri.

- Keluarga mempu merawat

- Memberikan pengetahuan tentang

tehnik relaksasi nafas dalam.

Demonstrasi memungkinkan klien

untuk melihat secara langsung

pelaksanaan relaksasi nafas dalam.

Dengan memperagakan kembali klien

akan dapat lebih mengingat pelajaran

yang didapat.

- Agar klien terbiasa melakukan relaksasi

nafas dalam ketika mengalami

kecemasan.

- Keluarga merupakan sistem

pendukung utama bagi klien.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

anggota keluarga dengan

ansietas dengan latihan

relaksasi nafas dalam dan

hipnosis lima jari.

3 Nyeri Tujuan :

Nyeri berkurang/hilang

Kriteria hasil :

- TTV normal,

- klien tenang,

- klien tidak tampak

kesakitan.

- Kaji skala nyeri, lokasi,

karakteristik durasi, frekunsi,

dan faktor pencetus nyeri

- Monitor tanda-tanda vital

- Ajarkan teknik

nonfarmakologi untuk

- mengurangi nyeri teknik napas

dalam

- Kolaborasi untuk pemberian

analgetik

- Sebagai dasar untuk melakukan

intervensi keperawatan yang tepat

- Perubahan tanda vital dapat

mengindikasikan nyeri

- Untuk mengurangi nyeri dengn cara

sederhana

- Untuk mengurangi nyeri

Resiko perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh

Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat

terpenuhi

Kriteria hasil :

- Turgor baik, intake dapat

masuk sesuai kebutuhan, BB

sesuai

- Berat badan dan tinggi badan

ideal.

- Observasi texture, turgor kulit.

- Observasi intake out put.

- Kaji status nutrisi dan

kebiasaan makan.

- Mengetahui status nutrisi klien.

- Mengetahui keseimbangan nutrisi klien.

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

- Keluarga Klien mematuhi

dietnya.

- Kadar gula darah dalam

batas normal.

- Tidak ada tanda-tanda

hiperglikemia/hipoglikemia.

- Anjurkan kaluarga klien untuk

mematuhi diet yang telah

diprogramkan.

- Timbang berat badan setiap

seminggu sekali.

- Identifikasi perubahan pola

makan.

- Kerja sama dengan tim

kesehatan lain untuk

pemberian diet.

- Untuk mengetahui tentang keadaan dan

kebutuhan nutrisi klien sehingga dapat

diberikan tindakan dan pengaturan diet

yang adekuat.

- Kepatuhan terhadap diet dapat

mencegah komplikasi terjadinya

hipoglikemia/hiperglikemia.

- Mengetahui perkembangan berat badan

pasien (berat badan merupakan salah

satu indikasi untuk menentukan diet).

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEPERAWATAN

NAMA :TN. H DX MEDIS : DIABETES MELITUS TIPE 2

UMUR : 44 TAHUN RUANGAN : ANTASENA 3/7

DIAGNOSA

KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI

Ketidakberdayaan Tanggal 03 – juni -2014

Jam 15.00 Sp 1,2 klien

- Membantu klien untuk mengungkapkan perasaannya

- Mendiskusikan dengan klien tentang masalah yang dihadapinya

- Membantu klien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi ketidakberdayaannya

- Membantu klien mengidentifikasi hal yang negatif dan bantu

menurunkan dengan cara meningkatkan pemikiran yang positif

S : klien mengatakan saat ini merasa bingung, merasa

tidak bisa melakukan apa-apa, tidak mengerti harus

berbuat apa, pekerjaannya juga jadi terbengkalai

karena sering merasa tak mampu.

O : klien masih tampak sedih, bicara dan gerakan lamban

A : ketidakberdayaan belum teratasi

P : latih klien mengontrol ketidakberdayaan

Ansietas Ringan Sedang Jam 16 : 45

- Mengkaji kebutuhan rasa aman klien

- Menyediakan ekpress feeling perasaaan klien

- Melatih teknik relaksasi napas dalam dan distraksi

- Masukan dalam jadwal harian

S : Klien mengatakan khawatir akan tindakan

penusukan pada dirinya

- Klien takut bila sakitnya bertambah parah

- Klien bersedia ketika ditawarkan teknik relaksasi.

O : klien tampak termenung

klien terlihat bersedih ketika bercerita tentang

rencana tindakan punksi

- Klien tampak mau mempraktekan teknik napas

dalam dan distraksi

A : Ansietas Ringan Sedang belum Teratasi

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

P : lanjutkan intervensi Sp 3

Motivasi latihan Sp 3 teknik relaksasi

Resiko perubahan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Jam 17 : 30 WIB

- Mengobservasi texture, turgor kulit.

- Mengobservasi intake out put

- Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan.

- Menganjurkan klien makan-minum adekuat sesuai diet.

- Mengidentifikasi perubahan pola makan.

- Bekerjasama dalam penyediaan alat makan dari rumah.

S : klien mengatakan masih terasa mual

- klien mengatakan tidak selera makan.

O : Turgor kulit cukup.

Porsi makan malam habis ½ porsi

A : Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

belum teratasi

P : lanjutkan intervensi dengan menganjurkan klien

makan sesuai diet

- Bekerjasama dengan keluarga dalam menyiapkan

tradisi makan dirumah .piring dan sendok kebiasaaan

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)

Ketidakberdayaan Tanggal 04 – juni - 2014

Jam 15.00 Sp 2,3 klien

- Membantu klien untuk mengungkapkan perasannya

- Mendiskusikan dengan klien tentang masalah yang

dihadapinya

- Membantu klien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi ketidakberdayaannya

- Membantu klien pemikiran yang positif dan latihan

mengembangkan harapan positif (afirmasi positif)

Sp Keluarga

- Mendiskusikan dengan keluarga tentang kondisi klien dan cara

S: klien mengatakan saat ini merasa sedih, merasa tidak

bisa melakukan apa-apa, kondisi sakitnya

membuatnya harus meninggalkan banyak pekerjaan.

O : klien masih tampak sedih, bicara dan gerakan lamban

A : ketidakberdayaan belum teratasi

P : lanjutkan Intervensi Sp ketidakberdayaan

P: latih klien mengontrol ketidakberdayaan

Sp Keluarga: Motivasi keluarga untuk berperan merawat

klien

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

merawat klien

-

Ansietas Ringan Sedang Tanggal 04 juni 2014

Jam 14 : 45

- Mengkaji kebutuhan rasa aman klien

- Menyediakan ekpress feeling perasaaan klien

- Melatih teknik relaksasi napas dalam dan distraksi

- Melatih teknik hypnosis lima jari

- Masukan dalam jadwal harian

S : klien masih merasa khawatir akan rencana tindakan

punksi

- klien bersedia diajarkan teknik hypnosis lima jari.

O : klien tampak berkonsentrasi ketika berbincang.

- klien tampak mau mempraktekan teknik hypnosis

lima jari

A : Ansietas Ringan Sedang belum Teratasi

P : lanjutkan intervensi Sp 3

- Motivasi latihan Sp 3 teknik hypnosis lima jari

- Masukan dalam jadwala harian

Resiko nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Jam : 17 : 30 WIB

- Mengobservasi texture, turgor kulit.

- Mengobservasi intake out put

- Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan.

- Menganjurkan klien makan-minum adekuat sesuai diet.

- Mengidentifikasi perubahan pola makan.

- Bekerjasama dengan keluarga dalam penyediaan alat kesehatan

- Bekerjasama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian diet

rendah serat

S: klien mengatakan makan mulai berselera setiap makan

nasi tim.

- klien mengatakan kadang masih terasa mual

O : Turgor kulit cukup.

Porsi makan malam habis ½ porsi

Klien tampak makan dengan piring dan sendok dari

rumah

A : Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh belum teratasi

P : lanjutkan intervensi dengan tim kesehatan lain untuk

pemberian diet rendah serat

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TINDAKAN KEPERAWATAN

EVALUASI (SOAP)

Ketidakberdayaan Tanggal 05 juni 2014

Jam 09 .00 . Sp 4 klien

- Membantu klien untuk mengungkapkan perasannya

- Mendiskusikan dengan klien tentang masalah yang

dihadapinya

- Membantu klien berpartisipasi dalam keputusan yang

berkenaan dengan perawatan klien

Sp Keluarga

- Mendiskusikan dengan keluarga tentang kondisi klien dan

cara merawat klien

- Mendiskusikan dengan keluarga dalam memotivasi klien

S: klien mengatakan senang bisa berbincang bincang

dengan perawat, klien akan mencoba mempraktekan

penatalaksanaan diet bagi dirinya

O : klien tampak ceria, klien terlihat konsentrasi dalam

pembicaraanya

A : ketidakberdayaan belum teratasi

P : latih klien mengambil keputusan tentang perawatan

sendiri.

Ansietas Ringan Sedang Tanggal 05 – juni - 2014

Jam 15.10 WIB Sp 3 klien

- Mendiskusikan persepsi dan perasaannya klien

- Mendiskusikan latihan teknik relaksasi napas dalam dan

distraksi

- Mendiskusikan latihan hypnosis lima jari

- Menanyakan latihan teknik relaksasi napas dalam dan hypnosis

lima jari dalam kekeseharian klien sesuai jadwal yang telah

disepakati

S : klien mengatakan mulai mengerti kenapa harus

dilakukan tindakan punksi

- klien mau melakukan latihan napas dalam sehari tiga

kali

- klien akan melakukan hypnosis lima jari bila lagi

sedang cemas

O : klien tampak sedih, sering termenung

- klien tanpak konsentrasi dalam hypnosis lima jati

- klien tanpak konsentrasi dalam latihan relaksasi

napas dalam

A : Ansietas Ringan Sedang belum teratasi

P :.

P: Bantu klien latihan teknik relaksasi napas dalam dan

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

distraksi sesuai jadwal

- Bantu klien melakukan teknik hypnosis lima jari

dalam kesehariannya

K: Mendiskusikan penyebab dan cara mengatasi

masalah kecemasan klien

Resiko nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Jam : 17 : 40 Wib

- Mengobservasi texture, turgor kulit.

- Mengobservasi intake out put

- Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan.

- Menganjurkan klien makan-minum adekuat sesuai diet.

- Mengidentifikasi perubahan pola makan.

- Bekerjasama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian diet

rendah serat dan mengganti bubur dengan nasi tim

S : klien mengatakan makannya habis dan berselera

dengan diet nasi Tim

- klien mengatakan sekarang sudah ada rasa nasi.

O : Turgor kulit cukup,.

Porsi makan malam habis ¾ porsi.

Klien tampak senang dengan menu hari ini.

A : Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh teratasi

P : Pertahankan intervensi

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)

Nyeri Tanggal 06 juni 2014

jam 16:10 WIB

- memonitor keadaan umum dan tanda tanda vital

- mengkaji skala nyeri 5 (skala 1 – 10 )

- memberikan posisi yang nyaman bagi klien

- melatih klien teknik nafas dalam untuk mengurngi nyeri dan

guide imagery

- kolaborasi untuk pemberian terapi analgesik

S : klien mengatkan nyeri berkurang sesaat setelah

melakukan teknik relaksasi nafas dalam

O : klien tampak lebih tenang,

- klien mempraktekkan teknik nafas dalam dan guide

imagery

A : nyeri belum teatasi

P : P: latih teknik relaksasi dan distraksi

K; Latihan teknik nafas dalam

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20390998-PR-Asep Hidayat.pdf · asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan . pada tn. h dengan diagnosa

ketidakberdayaan Tanggal : 06 – juni -2014

Jam 17.00 Sp 4.5 klien

- Membantu klien untuk mengungkapkan perasannya

- Mengevaluasi kondisi ketidakberdayaannya

- Membantu klien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan

yang berkenaan dengan perawatan sendiri

- Memotivasi klien aktif dalam mencapai tujuan yang realistis

S: klien mengatakan senang dengan kondisi sekarang,

- klien mau melakukan pelaksanaan diet dan melakukan

tindakan injeksi pada dirinya

O : klien tampak antusias , raut wajah klien tampak

senang

A : ketidakberdayaan teratasi

P : lanjutkan intevensi.

Sp 2 : evaluasi dan monitor motivasi klien dalam pola

pikir positif dan

Sp Keluarga : motivasi keluarga dalam peran harapan

positif klien

Ansietas Ringan Sedang Tanggal 06 – juni - 2014

Jam 15.20 WIB Sp 4 klien

- Mendiskusikan persepsi dan perasaannya klien

- Mempraktekan teknik relaksasi dalam dan hypnosis lima jari

dalam kesehariananya sesuai jadwal yang telah disepakati

- Sp Keluarga: motivasi keluarga dalam peran latihan teknik

relaksasi napas dalam dan distraksi

S : klien mengatakan nyeri bila menggerakan badannya

akibat tindakan punksi

- klien khawatir akan hasilnya

O : klien tampak sering termenung, klien Nampak sering

menyendiri

A : AnsietasRingan Sedang belum teratasi

P :. P: bantu kien latihan teknik relaksasi napas dalam

dan distraksi

K: motivasi klien dalam pelaksanaan latihan teknik

relaksasi napas dalam

Asuhan keperawatan ..., Asep Hidayat, FIK UI, 2014