Upload
nenden-andini
View
1.334
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 1/28
atar Belakang, Seiring dengan peningkatan usia, terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada
manusia yang menyebabkan perubahan pada tubuh manusia. Pada wanita perubhan paling sering
terjadi saat memasuki menopause. Menopause merupakan suatu waktu dimana seorang perempuan
mendapat haidnya yang terakhir dimana setiap wanita akan mengalaminya pada umur yang tidak sama.Menurut data dari WHO dan Dinas Kesehatan jumlah wanita yang mengalami menopause mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Banyak faktor yang berhubungan dengan usia menopause diantaranya
adalah paritas. Menurut Ilfa (2010) Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorangibu. Pada tahun 1971 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 119 juta jiwa dan 213 juta pada tahun 2005.
Ini membuktikan bahwa dari tahun ke tahun, paritas di Indonesia terus mengalami mengalami
peningkatan, demikian juga usia menopause mengalami pergeseran (Junaidi, 2010).Tujuan, untuk mengetahui hubungan paritas dengan usia menopause di Desa Kuwayuhan.
Metode Penelitian, deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel subjek
penelitian dengan teknik quota sampling, jumlah sampel 86 responden. Data primer diperoleh dengan
menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi productmoment.
Hasil, menunjukkan karakteristik tertinggi adalah responden yang berusia 54 tahun sebanyak 24 orang
(27,9%), dan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 39 orang (45,3%). Responden dengan
paritas 4 anak merupakan presentase tertinggi yaitu sebanyak 17 orang (19,8%), dan usia menopausetertinggi adalah pada usia 50 tahun yaitu 22 orang (25,7%). Terdapat hubungan yang signifikan antara
paritas dengan usia menopause (p= 0,005<0,05).Kesimpulan, semakin tinggi paritas, maka akan memperlama usia menopause seorang wanita.
KTI KEBIDANAN : HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
TERHADAP RESPON WANITA DALAM MENGHADAPI
PREMENOPOUSE
BAB 1
PENDAHULUAN1.1 Latar belakang masalahMenurut Hurlock (1980) sebelum memasuki usia lanjut, seorang wanita akan melewati masa usia
madya. Garis batas antara usia madya dan usia lanjut adalah 60 tahun. Usia madya dibagi menjadi dua
yakni usia madya dini yang membentang antara usia 40 hingga 50 tahun dan usia madya lanjut yangmembentang antara usia 50 hingga 60 tahun. Seorang wanita dalam menghadapi usia madya akan
melewati masa premenopause. Respon setiap wanita dalam menghadapi masa premenopause berbeda-
beda.
UNTUK LEBIH LENGKAP HUB. 085727707236
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan Usia Harapan Hidup orang Indonesia adalah 75 tahun
pada tahun 2025 (Siagian, 2003). Meningkatnya usia harapan hidup wanita Indonesia berdampak padameningkatnya jumlah wanita usia lanjut (lansia) di Indonesia. Pada tahun 1980 jumlah lansia hanya 7,9
juta orang. Pada tahun 2006 angkanya melejit hingga lebih dua kali lipat menjadi 19 juta orang. Pada
tahun 2020 diperkirakan 28,8 juta atau 11 persen penduduk Indonesia (Anonim, 2008). Usia harapanhidup wanita Indonesia pada tahun 2006 adalah 67 tahun (Hanifa, 2008). Diharapkan para wanita usia
lanjut tersebut tetap dapat mempertahakan kualitas hidupnya (Anonim, 2005).
Perilaku wanita premenopause dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Wanita yang banyak mengalamikekhawatiran berasal dari orang-orang yang berpendidikan tinggi dan perekonomian menengah ke atas
(Nisaa, 2004:53). Wanita yang bekerja pun umumnya lebih siap menghadapi masa premenopause
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 2/28
daripada yang tidak bekerja. Mungkin hal ini disebabkan mereka yang bekerja terbiasa menghadapi
stress. Dengan demikian masa premenopause bagi mereka sama saja menghadapi stress yang memang
sering mereka atasi dalam masalah-masalah pekerjaan (Simamora, 1996:229).
Sindrom menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanitaEropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia (Urnobasuki,
2004). Hasil survey awal dari 10 wanita premenopause di Dusun Pucung Desa Dayu Kecamatan
Godangrejo Kabupaten Karanganyar menunjukkan 40% wanita premenopause tidak bisa menerima premenopause dengan ciri-ciri sulit tidur, gelisah tanpa alasan, sering tersinggung dan tak mudah
mengendalikan emosi.
Beberapa dampak premenopause yang sering terjadi di masyarakat adalah kecemasan, takut, lekasmarah, ingatannya menurun, sulit konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna, mudah tersinggung, stress
bahkan depresi (Anonim, 2008). Para wanita usia lanjut tersebut juga rentan terhadap penyakit
degeneratif misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner, kanker, darah tinggi dan Dimensia tipe
alzheimer (Kasdu, 2002:40-74).Upaya-upaya yang bisa dilakukan wanita di masa premenopause untuk mengurangi berbagai keluhan
yang sedang dialaminya adalah dengan meningkatkan cara berfikir positif bahwa terjadinya
premenopouse merupakan suatu proses alamiah yang harus diterima sebagai alur perjalanan hidup
manusia, Terapi Sulih Hormon (TSH), olahraga, nutrisi yang cukup terutama dengan mengonsumsimakanan yang mengandung kedelai, gaya hidup sehat dengan tidak merokok dan minum minuman
keras, pemeriksaan kesehatan secara berkala, meningkatkan kehidupan religi, menganjurkan parawanita premenopause untuk mengikuti posyandu lansia, seminar dan ceramah tentang menopause
(Kasdu, 2002:84-124).
Berdasarkan hal-hal di atas peneliti ingin mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pekerjaanterhadap respon wanita dalam menghadapi premenopause.
1.2 Identifikasi faktor penyebab masalah
Premenopause adalah masa di mana tubuh mulai bertransisi menuju menopause. Masa ini bisa terjadi
selama dua hingga delapan tahun ditambah satu tahun di akhir periode menuju menopause (Rahmi,2008). Waktu premenopause usia 40-49 tahun (Anonim, 2008). Perubahan-perubahan yang terjadi pada
masa premenopause meliputi perubahan organ reproduksi, perubahan hormon, perubahan fisik dan
psikologis. Perubahan organ reproduksi meliputi rahim yamg atropi, lipatan-lipatan saluran telur yanglebih pendek, ukuran indung telur mengecil, pengerutan dan pemendekan serviks, kontraktur vagina
dan penipisan jaringan vulva. Perubahan hormon estrogen yang berkurang mengakibatkan terjadi
perubahan haid menjadi sedikit, jarang bahkan siklus haidnya mulai terganggu. Perubahan fisik meliputi gangguan haid, perasaan panas, keringat berlebihan, vagina kering, tidak dapat menahan air
seni, kulit kering dan keriput, penambahan berat badan, gangguan mata, nyeri tulang dan sendi.
Perubahan psikologis meliputi ingatan yang menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress, dan
depresi. Respon wanita dalam menghadapi premenopause dibagi menjadi 2 yakni menerima danmenolak. Menurut Nisaa (2004) disebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi respon wanita
dalam menghadapi premenopause adalah status marital, paritas, pekerjaan dan pendidikan. Sedangkan
menurut http://www.medicastore.com/nutrifor/isi.php?isi=gejala faktor yang lain adalah psikis, sosialekonomi, budaya dan lingkungan. Dalam penelitian ini akan diteliti hubungan tingkat pendidikan dan
pekerjaan terhadap respon wanita dalam menghadapi premenopause.
1.3 Rumusan masalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
adakah hubungan tingkat pendidikan dan pekerjaan terhadap respon wanita dalam menghadapi
premenopause?1.4 Tujuan penelitian
1.4.1 Tujuan umum
Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pekerjaan terhadap respon wanita dalam menghadapi
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 3/28
premenopause di Dusun Sumurbur, Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
1.4.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi tingkat pendidikan wanita premenopause.
2. Mengidentifikasi pekerjaan wanita premenopause.3. Diketahuinya respon wanita dalam menghadapi premenopause, baik yang menerima maupun yang
menolak.
4. Menganalisa hubungan tingkat pendidikan terhadap respon wanita dalam menghadapi premenopause.
5. Menganalisa hubungan pekerjaan terhadap respon wanita dalam menghadapi premenopause.
1.5 Manfaat penelitian1.5.1 Manfaat teoritis
Terbuktinya teori bahwa tingkat pendidikan dan pekerjaan ada hubungannya dengan respon wanita
dalam menghadapi premenopause diharapkan para wanita premenopause mempunyai koping yang
positif dalam merespon perubahan-perubahan yang terjadi selam premenopause sehingga tetap dapatmempertahankan kualitas hidupnya.
1.5.2 Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi dan menambah pengetahuan
tentang premenopause, sebagai acuan bidan dalam mengatasi keluhan-keluhan wanita dalammenghadapi premenopause serta dapat menambah kepustakaan sebagai sarana memperkaya ilmu
pengetahuan pembaca khususnya tentang premenopause.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA2.1 Penelitian terdahulu
Menurut penelitian Astuti (2007) yang berjudul “Hubungan status marital dan paritas dengan respon
wanita dalam menghadapi menopause” di Dusun Ngronggi, Desa Grudi kec Ngawi kab Ngawi dengan besar sampel sebanyak 122 orang dan menggunakan teknik simple random sampling serta hasil
korelasi menggunakan Spearman Rank dengan tingkat kesalahan 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara status marital dengan respon wanita dalam menghadapi menopausedengan nilai signifikasi sebesar 0,420. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian wanita dengan status
marital menikah 44,3% memiliki respon menerima datangnya menopause, wanita dengan status marital
menjanda 24,5% menerima datangnya menopause dan untuk wanita tidak menikah 5,7% menolak
datangnya menopause. Sedangkan antara paritas dengan respon wanita dalam menghadapi menopauseterdapat hubungan yang signifikan sebesar 0,005. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yakni semakin
banyak jumlah paritas wanita, semakin tinggi pula tingkat penerimaan wanita tersebut dalam
menghadapi menopause.2.2 Pendidikan
2.2.1 Pengertian
Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan, pengertian pendidikan adalah usaha sadar danterencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.2.2.2 Visi dan misi pendidikan nasional
Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional dan strategi pendidikan nasional, pendidikan
nasional mempunyai visi “Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 4/28
berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”.
Dengan visi pendidikan tersebut pendidikan nasional mempunyai misi:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagiseluruh rakyat Indonesia.
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak dini sampai akhir
hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral.
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaanilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip
otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (Saefudin, 2003:viii-ix).
Jakarta, Perempuan Indonesia lebih bebas memiliki jumlah anak tidak seperti di China yang dibatasi 1
anak. Dibandingkan tahun 1970 yang rata-rata perempuan Indonesia punya 5,5 anak, data SurveiDemografi dan Kesehatan 2007 menunjukkan perempuan usia subur di Indonesia punya 2,6 anak atau
2 sampai 3 anak selama hidupnya.
“Hasil Survei Demografi Kesehatan Ondonesia (SDKI) 2007 menunjukan bahwa Total Fertility Rate(TFR) kita sekarang pada posisi 2,6 per wanita,” kata Dr Sugiri Syarief, MPA, Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam siaran pers kunjungan kerja ke
Sumedang, Jawa Barat, seperti yang diterima Kamis (5/5/2011).
TFR (Total Fertility Rate) bisa didefinisikan sebagai jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang
wanita sampai akhir masa reproduksinya jika ia melampau masa-masa melahirkan anak.
Berdasarkan data SDKI 2007, maka DI Yogyakarta merupakan provinsi dengan TFR paling rendah
(1,5) dan Maluku provinsi dengan TFR paling tinggi (3,7). Artinya perempuan di Yogya hanya punya1,5 anak dan di Maluku 3,7 anak.
Meski jumlah anak lebih sedikit, namun karena banyaknya penduduk Indonesia maka pertambahan
penduduk juga tidak bisa dielakkan.
Hasil sensus penduduk Indonesia tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia telah
mencapai 237,6 juta jiwa atau 3,4 juta lebih besar dari perkiraan proyeksi penduduk sebesar 234,2 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa dari jumlah penduduk tahun 2000 (205,1 juta jiwa).
Secara hitungan kasar, artinya hampir setiap harinya 10.000 lebih bayi lahir di Indonesia.
Karena itu, dari 11 prioritas pembangunan yang merupakan visi-misi Presiden pada RPJMN 2010-
2014, program KB merupakan salah satu fokus bidang kesehatan dengan arah meningkatkan jangkauandan kualitas pelayanan KB yang berkualitas di 23,500 klinik KB swasta dan pemerintah.
Karena menurut Dr Sugiri saat ini makin banyak jumlah orang yang belum terlayani program KB.
Jumlah calon akseptor (penerima) KB yang belum terlayani (unmedneed) sekitar 9,1 persen, naik dari
jumlah sebelumnya 8,9 persen.
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 5/28
Sebelumnya, Dr Sugiri menyampaikan bahwa laju pertumbuhan penduduk berdasarkan hasil Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) mencapai angka 1,49 persen. Jumlah ini kemudian akan
dihitung secara demografi.
“Jumlah penduduk Indonesia akan dobel jika dibagi laju pertumbuhan penduduk, yaitu 70 dibagi 1,49 persen. Jadi kurang lebih akan doubel sekitar 40-50 tahun ke depan,” jelas Dr Sugiri.
Bila jumlah pertumbuhan penduduk tidak diturunkan, maka diprediksi jumlah penduduk Indonesia
pada tahun 2050-2060 mencapai 450 sampai 480 juta.
MEDAN (POrtibi DNP) : Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2007,angka kelahiran di Indonesia mengalami stagnan dibandingkan dengan hasil SDKI 2002, yakni tetap
berada pada angka 2,6 per wanita usia subur (PUS). Menurut Kepala BKKBN Propinsi Sumut, H
Nofrijal SP MA dalam workshop sosialisasi dan policy brief analisis SDKI 2007 Provinsi Sumut, yang berlangsung di Hotel Dharma Deli, Selasa (15/3), isu kependudukan dan
pembangunan keluarga kembali hangat dibicarakan dalam 3-4 tahun terakhir ini. Persisnya setelah
dipublikasikannya hasil SDKI 2007 dan Sensus Penduduk 2010. “SDKI 2007 telah memberi warningkepada pemerintah dan masyarakat Indonesia bahwa angka kelahiran (TFR) mengalami stagnan.
Dalam SDKI 2007 juga telah memberi sinyal akan
terjadi peningkatan LPP Indonesia, namun ternyata dalam Sensus Penduduk 2010, LPP meningkat dari
perkiraan 1,14% per tahun menjadi 1,49%,” jelasnya.Diungkapkannya, tujuan dari dilakukannya SDKI 2007 adalah untuk memberikan informasi rinci
tentang Kependudukan, Keluarga Berencana dan kesehatan bagi para pembuat kebijakan dan pengelola
program. “SDKI 2007 adalah survei yang keenam. Survei ini mengumpulkan informai mengenai latar
belakang sosial ekonomi responden, trend angkafertilitas, pola dan status, perkawinan, pengetahuan dan penggunaan metode kontrasepsi. Selain itu juga
mengumpulkan informasi keinginan mempunyai anak, kematian bayi, anak dan ibu, kesehatan ibu, pengetahuan tentang HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya,” ucapnya.
Dalam workshop sosialisasi snapshot dan policy brief ini, BKKBN bekerjasama dengan USAID dan
BPS, yang diharapkan dapat menyatukan persepsi dan komitmen semua stakeholder dan pengambil
kebijakan untuk menangani masalah kependudukan. Sementara itu, Drs Heru Santosa MS PhDmenambahkan, dalam kegiatan ini ada 3 referensi yang dapat dibahas, yakni UU No 52 tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, kencenderungan atau trend data
perkembangan kependudukan berdasarkan Sensus Penduduk 2010 dan SDKI 2007, otonomi daerah.“Ketiga referensi ini mengacu terhadap gebrakan-gebrakan baru terhadap komitmen kembali akan
program keluarga berencana sebagai aset negara. Dari hasil data yang diperoleh, maka selanjutkan kitaakan melakukan revitalisasi program keluarga berencana di era otonomi daerah,” jelasnya.nP15
BAB I
PENDAHULUAN
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 6/28
A. Latar Belakang
Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi
diatas usia 40 tahun. Kondisi ini merupakan suatu akhir proses biologis yang menandai berakhirnya
masa subur seorang wanita. Dikatakan menopause bila siklus mensturasinya telah berhenti selama 1 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik
maupun psikis (Retnowati Noor, 2001)
Sebuah Tinjauan psikologis oleh Sofia Retnowati Hoor, mengatakan bahwa ada wanita pada masa
menopause mengalami gangguan fisik, seksual, sosial, dan gangguan psikologis, dan ada juga wanitatanpa mengalami berbagai keluhan baik fisik, psikologis, dan sosial. Perbedaan ini dipengaruhi oleh
berat ringannya stress yang dialami wanita dalam menghadapi dan mengatasi menopause sebagai
akibat penilaiannya terhadap menopause.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Pasuruan adanya perbedaan yang signifikan antarakecemasan menghadapi menopause pada wanita bekerja dengan kecemasan menghadapi menopause
pada wanita tidak bekerja, dimana wanita bekerja kecemasannya lebih rendah (rata-rata 71,024) dari
pada wanita tidak bekerja (rata-rata 103,585). Juga di Kabupaten Sidoardjo ditemukan, sebagian besar wanita tidak bekerja mengalami kecemasan ringan (36,2%) dan wanita bekerja tidak mengalami
kecemasan (37,3%).
Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita bekerja tidak mudah mengalami kecemasan menghadapi
menopasue, karena wanita bekerja lebih mempunyai kesibukan yang dapat mengalihkan keluhan-keluhan yang dirasakannya menjelang menopause, sehingga kecemasannya lebih rendah daripada
wanita tidak bekerja.
Bagi wanita yang menilai dan menganggap menopause itu sebagai peristiwa yang menakutkan dan
berusaha untuk menghindarinya, maka stres pun sulit dihindari. Ia akan merasa sangat menderita
karena kehilangan tanda-tanda kewanitaan yang selama ini dibanggakannya. Sebaliknya bagi wanitayang menganggap menopause sebagai suatu ketentuan Tuhan yang akan dihadapi semua wanita, maka
ia tidak mengalami stres (Hawari, 1996).
Menurut pendekatan kognitif, dalam ilmu psikologis, pada dasarnya gangguan emosi (takut, cemas,setres) yang dialami manusia sangat di tentukan oleh bagaimana individu menilai, peristiwa yang
dialaminya. Beberapa mitos yang berkembang di masyarakat yang dapat menambah rasa cemas ibu
menopause adalah saat mengalami menopause, antara lain : wanita yang mengalami menopauseotomatis akan “menjadi tua” atau “waktunya sudah dekat”, kehilangan daya tarik seksualnya, periode
menapouse sama dengan periode goncangan jiwa Disamping itu wanita yang sangat mencemaskan
menopause besar kemungkinan karena kurang mempunyai informasi yang benar mengenai seluk beluk
menopause. Maka sangat perlu wanita yang mengalami menopause mencari informasi yang objektif mengenai segala sesuatu yang menyangkut menopause khususnya bagi wanita yang belum mengalami
menopause hal ini sangat penting. (Retnowati Noor, 2001).
Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir diseluruh dunia, sekitar 70-80% wanitaEropa, 60% di Amerika, 57 % di Malaysia, 18 % di Cina dan 10 % di Jepang da Indonesia dari
beberapa data tampak bahwa salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut adalah karena pola
makannya. Pola makan wanita Eropa dan Amerika dapat lebih meningkatkan kadar Estrogen di dalam
tubuh dibandingkan dengan wanita Asia, ehingga ketika masa menopause tiba jumlah Estrogen drastismenurun menyebabkan tingginya sindome menopause (Liza, 2009).
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 7/28
Menurut hasil penelitian Departemen Obsetri dan Ginekologi di Sumatera satu kota di Indonesia,
keluhan masalah kesehatan yang dihadapi oleh perempuan menopause terkait dengan rendahnya kadar
estrogen atau androgen di dalam sirkulasi darah, sehingga muncul keluhan nyeri senggama (93,33 %),
keluhan pendarahan pasca senggama (84,44 %), vagina kering (93,33 %), dan keputihan (75,55 %),keluhan gatal pada vagina (88,88%), perasaan panas pada vagina (84,44 %), nyeri berkemih (77,77 %),
inkontenensia urin (68,88 %), (Hadrians, dkk, 2005).
Namun menurut Reiz (1993) apabila keluhan yang dialami menjelang dan ketika menopause dihadapi
dengan tenang, maka akan dapat mengatasi gejolak dalam hidupnya, perkawinan, penyakit, dan situasistress.
Menurut survei pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Aek Habil Kecamatan Sibolga Selatan
Tahun 2009 terdapat ibu menopause dari umur 40 tahun ke atas berjumlah 327 orang.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , Rineka Cipta : Jakarta
Hadrians, dkk, 2005, Kondisi Fisik Menopause, http://www.kondisifisik.com
Hidayat Aziz Alimul A, 2007, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Salemba
Medika : Jakarta
Hurlock, 1998, Psikologi Perkembangan, Penerbit Erlangga : Jakarta
Laskito. B, 2004, Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause, Dini Kasdu : Jakarta
Liza, 2009, Kita Mengatasi Menopause, http://www.kiatmengatasimenopause. com
Luciana, 2004, Wanita dan Gizi Menopause, FKUI : Jakarta
Notoadmodjo, 2002, Metode Penelitian Kesehatan, Edisi 2, Rineka : Jakarta
Reizt, 1993, Teori Menopause, http://www.teorimenopause.com/reit
Retnowati Noor, 2001, Menopause, http://www.menopause.com
Sarwono P, 2003, Menopause dan Andropause, Penerbit Yayasan Bina Pustaka : Jakarta
SDKI, 1997, Kesenjangan Jender , Jakarta
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) Negara di Dunia Menurut World Bank
Posted on 4 Agustus 2011 by guss!
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) Negara di Dunia Menurut World Bank
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 8/28
Angka kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran hidup yang terjadi sepanjang
tahun, per 1.000 penduduk diperkirakan pada pertengahan tahun.
Mengurangkan angka kematian kasar dari angka kelahiran kasar menghasilkan tingkat kenaikanalamiah, yang sama dengan tingkat perubahan penduduk alami (perubahan penduduk tanpa adanya
migrasi).
Berikut adalah daftar Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) Negara di Dunia Menurut
World Bank : (diurutkan dari rendah ke tinggi dengan dasar tahun 2009)
Nama Negara 2006 2007 2008 2009
Germany 8 8 8 8
Macao SAR, China 8 8 8 8
Japan 9 9 9 9
Bosnia and Herzegovina 9 9 9 9
Austria 9 9 9 9
Portugal 10 10 10 9
Italy 10 10 10 10
Serbia 10 9 9 10
Latvia 10 10 11 10
Hungary 10 10 10 10
Croatia 9 9 10 10
Singapore 10 10 10 10
Korea, Rep. 9 10 9 10
Andorra 11 10 10 10
Malta 10 10 10 10
Switzerland 10 10 10 10
Cuba 11 11 10 10
Romania 10 10 10 10
Greece 10 10 11 11
Bulgaria 10 10 10 11
Slovenia 9 10 11 11
Spain 11 11 11 11
Macedonia, FYR 11 11 11 11
Poland 10 10 11 11
Lithuania 9 10 10 11
San Marino 10 9 11 11
Ukraine 10 10 11 11
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 9/28
Nama Negara 2006 2007 2008 2009
Barbados 11 11 11 11
Netherlands 11 11 11 11
Czech Republic 10 11 12 11
Luxembourg 12 11 12 11
Finland 11 11 11 11
Slovak Republic 10 10 11 11
Liechtenstein 10 10 10 11
Denmark 12 12 12 11
Canada 11 11 11 11
Belarus 10 11 11 12
Cyprus 11 11 11 12
Aruba 12 12 12 12
Belgium 12 12 12 12
Hong Kong SAR, China 10 10 11 12
Puerto Rico 12 12 12 12
Qatar 13 13 12 12
Estonia 11 12 12 12
Virgin Islands (U.S.) 13 13 12 12
China 12 12 12 12
Mauritius 14 14 13 12
Sweden 12 12 12 12
Montenegro 12 12 12 12
Georgia 12 12 12 12
Bermuda 13 13 12 12
Russian Federation 10 11 12 12
Moldova 12 12 12 12
United Kingdom 12 13 13 13
France 13 13 13 13
Norway 13 12 13 13
Australia 13 14 14 14
Korea, Dem. Rep. 14 14 14 14
United Arab Emirates 15 14 14 14
United States 14 14 14 14
Thailand 15 15 15 14
Uruguay 15 15 15 15
New Zealand 14 15 15 15
Albania 14 15 15 15
Greenland 15 15 15 15
Chile 15 15 15 15
Trinidad and Tobago 15 15 15 15
Armenia 15 15 15 15
Brazil 17 17 16 16
Lebanon 16 16 16 16
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 10/28
Nama Negara 2006 2007 2008 2009
Iceland 15 15 15 16
Jamaica 17 17 17 16
Costa Rica 17 17 17 16
Bahamas, The 17 17 17 17
Ireland 15 16 17 17
Vietnam 18 17 17 17
New Caledonia 18 17 16 17
Argentina 17 17 17 17
Azerbaijan 18 18 18 17
Seychelles 17 18 18 17
St. Vincent and the Grenadines 18 18 18 17
Guyana 19 18 18 17
Kuwait 18 18 18 17
Tunisia 17 17 18 18
Bahrain 19 18 18 18
French Polynesia 18 18 18 18
Turkey 19 18 18 18
Mexico 19 19 18 18
Guam 19 19 18 18
Indonesia 19 19 19 18
Suriname 20 19 19 19
Iran, Islamic Rep. 19 19 19 19
Kosovo 19 19 19 19
Mongolia 19 19 19 19
Maldives 19 19 19 19
Sri Lanka 19 19 19 19
Brunei Darussalam 20 20 20 20
Grenada 19 19 19 20
Malaysia 21 21 20 20
Colombia 21 21 20 20
El Salvador 20 20 20 20
Panama 21 21 21 20
Myanmar 21 21 21 20
Morocco 21 20 20 20
Ecuador 22 21 21 20
Fiji 22 21 21 21
Algeria 21 21 21 21
Peru 22 21 21 21
Bangladesh 23 22 21 21
Venezuela, RB 22 22 21 21
Bhutan 23 22 21 21
Israel 21 21 22 22
Turkmenistan 22 22 22 22
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 11/28
Nama Negara 2006 2007 2008 2009
South Africa 23 22 22 22
Oman 22 22 22 22
Dominican Republic 23 23 23 22
Uzbekistan 21 22 22 22
Kazakhstan 20 21 23 22
India 24 23 23 22
Samoa 25 24 24 23
Libya 24 24 23 23
Saudi Arabia 24 24 23 24
Cape Verde 25 25 24 24
Paraguay 25 25 25 24
Belize 26 25 25 24
Nicaragua 25 25 25 24
Botswana 25 25 25 24
Philippines 25 25 25 24
Egypt, Arab Rep. 25 25 25 24
Mayotte 27 26 25 24
Menopause adalah tidak terjadinya periode menstruasi selama 12 bulan akibat dari tidak aktifnya
folikel sel telur. Periode transisi menopause dihitung dari periode menstruasi terakhir diikuti dengan 12 bulan periode amenorea (tidak mendapatkan siklus haid).
Menopause adalah bagian dari periode transisi perubahan masa reproduktif ke masa tidak reproduktif.
Usia rata-rata menopause berkisar 43 – 57 tahun namun tidak ada cara yang pasti untuk memprediksikapan seorang wanita akan memasuki masa menopause. Selain itu, faktor keturunan juga berperan
disini, seorang wanita akan mengalami menopause pada usia tidak jauh berbeda dari ibunya.
Menopause adalah perubahan yang normal terjadi pada kehidupan seorang wanita ketika periode
menstruasinya berhenti. Seorang wanita sudah mencapai menopause apabila dia tidak mendapatkanmenstruasi selama 12 bulan secara berurutan, dan tidak ada penyebab lain untuk perubahan yang
terjadi. Selama menopause, yang umumnya terjadi pada usia 45 – 55 tahun, tubuh seorang wanita
secara perlahan mengurangi produksi hormon estrogen dan progesterone sehingga terjadilah berbagai
gejala.
Gejala
Gejala-gejala yang normal dialami pada masa menopause dan cara menanganinya adalah :
• Hot flashes
Hot flashes umum terjadi pada wanita menopause, berlangsung selama 30 detik sampai beberapa
menit, dan kadang diikuti dengan berkeringat terutama malam hari. Lingkungan panas, makanmakanan atau minuman panas atau makanan pedas, alkohol, kafein, dan stress dapat menyebabkan
terjadinya hot flashes. Modifikasi gaya hidup, olahraga teratur, dan meredakan kecemasan dapat
menurunkan gejala ini. Hubungi dokter bila memerlukan obat-obat antidepresi atau terapi hormonal.
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 12/28
• Kekeringan pada vagina
Gejala pada vagina dikarenakan vagina yang menjadi lebih tipis, lebih kering, dan kurang elastik
berkaitan dengan turunnya kadar hormon estrogen. Gejalanya adalah kering dan gatal pada vagina atau
iritasi dan atau nyeri saat bersenggama. Dapat menggunakan pelumas vagina yang dijual bebas ataukrim pengganti estrogen yang digunakan dengan mengusapkannya pada vagina. Apabila terjadi
perdarahan setelah menggunakan krim estrogen segera pergi ke dokter
• Gangguan tidur
Lakukan latihan fisik sekitar 30 menit per hari tapi hindari berolahraga dekat dengan waktu tidur.
Hindari alkohol, kafein, makan dalam jumlah besar, dan bekerja tepat sebelum waktu tidur. Usahakansuhu kamar tidur tidak terlalu panas. Hindari tidur siang dan coba untuk tidur dan bangun pada waktu
yang sama setiap harinya. Dapat dilakukan latihan relaksasi seperti meditasi sebelum tidur
• Gangguan daya ingat
Tidur dalam jumlah yang cukup dan usahakan tetap aktif selalu
• Perubahan mood
Tidur dalam jumlah yang cukup dan usahakan aktif selalu
• Penurunan keinginan berhubungan seksual
Pada beberapa kasus penyebabnya adalah faktor emosi. Selain itu, penurunan kadar estrogen
menyebabkan kekeringan pada vagina sehingga berhubungan seksual menjadi tidak nyaman dan sakit.
Konsumsi hormon androgen dapat meningkatkan gairah seksual dan pemakaian pelumas dapat
mengurangi nyeri. Beberapa wanita mengalami perubahan gairah seksual akibat rasa rendah diri karena perubahan pada tubuhnya. Grup konseling dapat membantu
• Gangguan berkemih
Kadar estrogen yang rendah menyebabkan penipisan jaringan kandung kemih dan saluran kemih yang berakibat penurunan kontrol dari kandung kemih atau mudahnya terjadinya kebocoran air seni (apabila
batuk, bersin, atau tertawa) akibat lemahnya otot di sekitar kandung kemih. Hal tersebut dapat
meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
Hal tersebut diatasi dengan latihan panggul ( pelvic floor exercise) atau Kegel. Kontraksikan otot
panggul seperti ketika sedang mengencangkan atau menutup vagina atau membuka anus (dubur).Tahan kontraksi dalam 3 hitungan kemudian relaksasikan. Tunggu beberapa detik dan ulangi lagi.
Lakukan latihan ini beberapa kali dalam sehari (dengan total 50 kali per hari) maka dapat memperbaikikontrol kandung kemih
• Perubahan fisik lainnya
Distribusi lemak tubuh setelah menopause menjadi berubah, lemak tubuh pada umumnya terdeposit
pada bagian pinggang dan perut. Selain itu terjadi perubahan di tekstur kulit yaitu keriput dan jerawat.
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 13/28
Sejak meopause, badan wanita menghasilkan sedikit hormon pria testosteron yang mengakibatkan
beberapa wanita dapat mengalami pertumbuhan rambut pada bagian dagu, bagian bawah dari hidung,
dada, atau perut.
Stadium Menopause
•
Menopause prematur (menopause dini)
Kegagalan ovarium prematur adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Penyebabnya
tidak diketahui namun mungkin berkaitan dengan penyakit autoimun atau faktor keturunan. Selain itu,
menopause dini dapat terjadi karena obat-obatan atau operasi. Operasi pengangkatan indung telur
(oophorectomy) akan mengakibatkan menopause dini. Apabila dilakukan operasi pengangkatan rahim(histerektomi) tanpa pengangkatan indung telur maka gejala menopause dini tidak akan terjadi karena
indung telur masih mampu menghasilkan hormon. Selain itu, terapi radiasi maupun kemoterapi dapat
menyebabkan menopause bila diberikan pada wanita yang masih berovulasi (mengeluarkan sel telur).
Wanita yang mengalami menopause dini memiliki gejala yang sama dengan menopause pada
umumnya seperti hot flashes (perasaan hangat di seluruh tubuh yang terutama terasa pada dada dankepala), gangguan emosi, kekeringan pada vagina, dan menurunnya keinginan berhubungan seksual.
Wanita yang mengalami menopause dini memiliki kejadian keropos tulang lebih besar dari merekayang mengalami menopause lebih lama. Kejadian ini meningkatkan angka kejadian osteoporosis dan
patah tulang
• Perimenopause
Perimenopause adalah masa dimana kondisi tubuh menyesuaikan diri dengan masa menopause yang berkisar antara 2 – 8 tahun. Ditambah dengan 1 tahun setelah periode terakhir menstruasi. Tidak ada
cara untuk mengukur berapa lama perimenopause ini akan terjadi. Stadium ini merupakan bagian dari
kehidupan seorang wanita yang menandakan akhir dari masa reproduksi. Penurunan fungsi indung telur selama masa perimenopause berkaitan dengan penurunan hormon estradiol dan produksi hormonandrogen. Apabila seorang wanita masih mengalami periode menstruasi pada masa perimenopause,
meskipun tidak teratur, dia dapat tetap hamil.
Gejala-gejala perimenopause diantaranya adalah :
• Perubahan di dalam periode menstruasi (memendek atau memanjang, lebih banyak atau lebihsedikit atau tidak mendapat menstruasi sama sekali)
• Hot flashes
• Keringat malam
•
Kekeringan pada vagina• Gangguan tidur
• Perubahan mood (depresi, mudah tersinggung)
• Nyeri ketika bersanggama
• Infeksi saluran kemih
• Inkontinensia urin (tidak mampu menahan keluarnya air seni)
• Tidak berminat pada hubungan seksual
• Peningkatan lemak tubuh di sekitar pinggang
• Bermasalah dengan konsentrasi dan daya ingat
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 14/28
Kontrasepsi oral (pil) sering digunakan untuk pengobatan pada tahapan perimenopause meskipun
wanita tersebut tidak memerlukannya untuk tujuan kontrasepsi. Dosis rendah pil kontrasepsi
mengurangi gejala hot flashes, kekeringan pada vagina, dan sindroma premenstruasi.
• Postmenopause
Postmenopause adalah masa dimana seorang wanita sudah mencapai menopause. Pada tahapan iniseorang wanita akan rentan terhadap osteoporosis dan penyakit jantung
Gangguan Kesehatan
• Osteoporosis
Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung telur membantu mengontrol regenerasi (pertumbuhan
dan perbaikan) tulang. Pada masa menopause, hormon estrogen menurun produksinya sehinggamenyebabkab tulang menjadi mudah keropos. Tulang menjadi lemah dan mudah patah. Kondisi ini
disebut osteoporosis.
Tatalaksana dari osteoporosis adalah pencegahan terjadinya patah tulang dengan cara memperlambat
hilangnya sel-sel tulang dan meningkatkan densitas serta kekuatan tulang. Diantaranya adalah perubahan gaya hidup termasuk berhenti merokok, minum minuman alkohol, berolahraga teratur, dan
mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang dengan kalsium dan vitamin D yang adekuat. Obat-
obatan yang dapat menghentikan kehilangan sel-sel tulang dan meningkatkan kekuatan tulang dapatdidiskusikan dengan dokter anda.
• Penyakit Jantung.
Perubahan kadar estrogen dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan berat badan yang
mengakibatkan peningkatan risiko untuk penyakit jantung dan pembuluh darah.
Terapi
Menopause sendiri adalah bagian yang normal dari perjalanan hidup seorang wanita dan bukan
merupakan penyakit yang perlu diterapi. Bagaimanapun juga, terapi dimungkinkan apabila gejala dari
menopause mengganggu atau bertambah parah.
Modifikasi Gaya Hidup
Modifikasi gaya hidup dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dialami akibat gejala yang terjadi dan
membuat tubuh terasa lebih sehat. Modifikasi gaya hidup yang disarankan adalah :
•
Nutrisi yang cukup à peningkatan risiko osteoporosis dan penyakit jantung meningkat pada saatmenopause, karena itu diet yang sehat dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak dan kayaserat seperti buah-buahan, sayuran, dan roti gandum sangat dianjurkan. Tambahkan makanan
yang kaya akan kandungan kalsium atau tambahkan suplemen kalsium. Hindari alcohol dan
kafein yang dapat memicu terjadinya hot flashes. Bila merokok, usahakan untuk berhenti
• Olahraga teratur à aktivitas fisik yang teratur membantu untuk menurunkan berat badan,
memperbaiki kualitas tidur, menguatkan tulang, dan meningkatkan mood. Jalan cepat, aerobiclow impact , dan menari adalah contoh olahraga yang dapat menguatkan tulang. Cobalah berolahraga dengan intensitas sedang sekitar 30 menit per hari
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 15/28
• Mengurangi stress à berlatihlah secara teratur cara untuk mengurangi stress. Meditasi atau yoga
dapat membantu untuk relaksasi dan menyesuaikan diri dengan gejala yang dialami pada
periode peralihan
• Hormonal
Selama fase perimenopause, beberapa dokter menyarankan untuk menggunakan pil kontrasepsi untuk
mengurangi gejala yang terjadi. Ketika masuk ke dalam fase menopause, apabila gejala-gejala tersebutsemakin mengganggu maka dapat disarankan untuk terapi hormonal menggunakan hormon estrogen
dan progesterone bila masih memiliki rahim atau hormone estrogen bila sudah tidak memiliki rahim.Terapi hormonal ini dapat mengurangi gejala yang terjadi di masa menopause dan mencegah
keroposnya tulang.
Terapi hormonal tersedia dalam berbagai macam bentuk, diantaranya adalah tablet atau patch yangditempelkan ke kulit, Hormon Replacement Therapy (HRT), dan terapi hormonal lokal (vagina). Terapi
hormonal dapat mengandung estrogen saja, progesterone saja, testosterone saja, atau kombinasi
estrogen-progesteron. Terapi hormonal efektif untuk mengurangi gejala hot flashes dan kekeringan
pada vagina. Bagaimanapun juga, terapi hormonal tidak dapat memperbaiki mood maupun gangguan
tidur dalam waktu singkat apabila sumber masalahnya tidak diatasi terlebih dahulu. Terapi hormonaldilakukan dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun untuk mengurangi hot flashes.
Terapi hormonal diketahui dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Risiko tersebut meningkat
dengan semakin lama pemakaian Hormon Replacement Therapy (HRT) dan dapat dideteksi dalam 1 – 2 tahun pemakaian terapi hormonal. Risiko tersebut menurun ketika terapi hormonal dihentikan dan
membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk penurunan risiko kembali seperti semula. Terapi hormonal
kombinasi juga dikatakan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Terapi hormonaldengan menggunakan estrogen saja berkaitan dengan peningkatan risiko kanker endometrium.
Wanita yang tidak disarankan untuk terapi hormonal adalah wanita yang:
• Memiliki masalah dengan perdarahan vagina
• Memiliki kanker (payudara atau rahim)
• Riwayat stroke atau serangan jantung
• Riwayat penggumpalan darah
• Memiliki sakit liver (sakit hati)
Efek samping dari terapi hormonal adalah :
• Perdarahan vagina• Rasa penuh di perut
•
Nyeri , keras, dan pembesaran pada payudara• Sakit kepala
• Perubahan mood
• Mual
KONSEP PARITAS / PARTUS
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 16/28
Dr. Suparyanto, M.Kes
KONSEP PARITAS / PARTUS
Pengertian paritas
•
Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2006).Menurut Prawirohardjo (2009), paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan
grandemultipara.
• Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim (28
minggu) (JHPIEGO, 2008). Sedangkan menurut Manuaba (2008), paritas adalah wanita yang
pernah melahirkan bayi aterm.
Klasifikasi Paritas
1. Primipara
• Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di
dunia luar (Varney, 2006).
2. Multipara
• Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali
(Prawirohardjo, 2009).• Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali (Manuaba,
2008).
• Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih (Varney, 2006).
3. Grandemultipara
• Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih dan biasanya
mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008).
• Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati(Rustam, 2005).
• Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Varney, 2006).
Faktor yang Mempengaruhi Paritas1. Pendidikan
• Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain
menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin
mudah dalam memperoleh menerima informasi, sehingga kemampuan ibu dalam berpikir lebih
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 17/28
rasional. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih berpikir rasional bahwa jumlah
anak yang ideal adalah 2 orang.
2. Pekerjaan
• Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan jembatan untuk memperoleh
uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanankesehatan yang diinginkan. Banyak anggapan bahwa status pekerjaan seseorang yang tinggi,
maka boleh mempunyai anak banyak karena mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-
sehari.
3. Keadaan Ekonomi
• Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu untuk mempunyai anak lebih karena
keluarga merasa mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup.
4. Latar Belakang Budaya
• Cultur universal adalah unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di dalam semua
kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara pergaulan sosial,adat-istiadat, penilaian-penilaian umum. Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis
pengaruh sikap terhadap berbagai masalah.
• Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yangmemberi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat
asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan
dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual.
• Latar belakang budaya yang mempengaruhi paritas antara lain adanya anggapan bahwa semakin
banyak jumlah anak, maka semakin banyak rejeki.
5. Pengetahuan
• Pengetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang,
maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu dan paham tentang jumlah anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai dengan apa yang ia ketahui
(Friedman, 2005).
DAFTAR PUSTAKA
1. BKKBN. 2006. Deteksi Dini Komplikasi Persalinan. Jakarta : BKKBN
2. Bobak, 2000. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC3. Depkes RI, 2004. Penilaian K I dan K IV. Jakarta : Depkes RI
4. Depkes RI. 2007. Perawatan Kehamilan (ANC). http://www.depkes.com.id diakses pada
tanggal 15 Maret 2010
5. Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI6. Effendy. 2005. Keperawatan Keluarga. JAKARTA : EGC
7. Farrer, 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
8. Fitramaya, 2008. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta : Dian Press
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 18/28
9. Friedman, 2004. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
10. Harymawan. 2007. Dukungan Suami Dan Keluarga. http://www.infowikipedia.com.id diakses
pada tanggal 15 Maret 2010
11. Hiudayat. 2009. Metode Persalinan Normal dan Komplikasi Bayi Baru Lahir. Jakarta : JNPK-KR
12. Mandriwati. 2007. Setiap Jam Dua Ibu Hamil Meninggal. http://www. Indoskripsi.com.id,
diakses pada tanggal 15 Maret 2010-07-2213. Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
14. Monika. 2009. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku. http://www.infowikipedia.cm.id
diakses pada tanggal 15 Maret 201015. Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
16. Putriazka. 2007. Angka Kematian Ibu Dan Bayi Tertinggi Di ASEAN. Hidayat. 2006. Metode
Penelitian Kebidanan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
17. Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC18. Saifudin. 2005. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta :
Yayasan Bina Pustaka Pustaka Sarwono Prawirohardjo
19. Sakinah. 2005. Antenatal Care. http://www.info-wikipedia.com. Diakses tanggal 25 April 2010
20. Sofyan, 2006. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Madika21. Suririnah. 2008. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I. http://www.kes-pro.coom.id
diakses tanggal 15 Maret 201022. Verney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta. EGC. Hal : 36-39
23. WHO. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Media Aesclapius Press
MENOPAUSE
Apakah itu menopause?
Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi
diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yangterjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur ).
Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama
� 12 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik
fisik maupun psikis.
Bagaimanakah gejala-gejala menopause?
Gejala-gejala yang timbul dan dirasakan mengganggu pada setiap wanita usia menjelang dan
semasa menopause berupa haid tidak teratur, hot flushes (semburan panas didaerah dada, leher,yang menyebar ke wajah sampai kulit kepala), night sweat, jantung berdebar-debar, sakit
kepala / migren, vertigo, insomnia (susah tidur), nyeri sendi, nyeri otot, cepat letih, gairah sex yang menurun, sampai pada perubahan emosi seperti cemas, depresi, dan mudah tersinggung.
Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause adalah osteoporosis
(tulang keropos), penyakit jantung koroner, stroke, dan pikun.
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 19/28
Bagaimana tips untuk wanita tetap fit dan aktif di usia 40 an?
• mengkonsumsi makanan seimbang yaitu makanan yang rendah lemak, makanan yangberkadar garam rendah dan mengandung sedikit gula, perbanyak sayuran, buah-buahan,
vitamin dan mineral
• olahraga secara teratur seperti jogging, berenang, naik sepeda, ataupun berdansa untuk
mempertahankan kebugaran. Dengan berolahraga, dapat menyehatkan jantung dan
tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan dapat memperbaiki suasana hati• selalu berpikiran positif, melakukan aktivitas sosial dan tetap beribadah.
Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita. Untuk mencegah
berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause yang disebabkan oleh kekuranganhormon estrogen, pengaturan menu makanan yang tepat sedini mungkin adalah salah satu
jawaban yang tepat untuk mengatasi kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Hal inimerupakan alternatif alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak
terkandung pada sejumlah bahan pangan. Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dankacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan
menghasilkan efek seperti kerja estrogen. Senyawa tersebut disebut fitoestrogen.
Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah jenis kacang-kacangan terutama kacang
kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir semua jenis serealm sayuran, pepaya, dan tanamanlain yang kaya akan kalsium.
Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman segar antara lain :- Tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki tekstur yang sangat lembut,
seperti krim kental, dapat menjadi pengganti aneka produk dari daging sapi dan minyak hewani.- Susu Kedelai. Susu yang terbuat dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel
diolah menjadi dessert yang mengugah selera.- Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang, agar-agar rumput laut.
SIAPKAN DIRI SEBELUM MENOPAUSE DATANG
Menopause adalah hal alami yang terjadi pada setiap wanita. Toh, tak semua wanita tahu risikodan cara sehat untuk menghadapi datangnya menopause tersebut. Padahal, seandainya mereka
tahu dan menyiapkan diri, masa menopause bukan lagi sesuatu yang harus ditakuti.
MUNCUL PADA WANITA PERKOTAANAda dua macam kelompok wanita. Pertama, kelompok wanita yang cepat puas lantaran setelah
berusia 50-an, dia merasa tugas rumah tangganya sudah selesai. Saat menopause datang, diamenjalani apa adanya lantaran cukup puas dengan keadaan. Kelompok kedua, wanita yang tak
gampang puas. Pasalnya, setelah menopause datang pun, dia masih berusaha menjaga polamakan, mengurangi lemak di tubuhnya dan tidak merokok. Nah, Anda termasuk kelompok yang
mana?Menurut Dr. Robert Hutabarat, Sp.OG, ginekolog dari Rumah Sakit Sumber Waras dalam sebuah
seminar tentang menopause beberapa waktu lalu, pembagian kelompok berdasarkan dua sikap diatas cukup menentukan kesehatan wanita tersebut untuk masa selanjutnya. Menopause yang
dialami pada usia 50-an memang hal alami yang akan dilalui setiap wanita yang berhasilmencapai usia tersebut.
Gejala utamanya adalah berhentinya haid, yang bisa terjadi secara langsung atau mengalami haiddalam jumlah banyak lebih dulu, baru berhenti total. �Gejala lainnya adalah merasa diri tua,
takut, gelisah, mudah marah, sering sakit kepala, mudah nyeri kepala dan otot pinggang,� ujar
Dr. Supriyadi H.R, Sp.OG pada seminar yang sama.
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 20/28
Hilangnya rasa percaya diri, menurut Supriyadi, juga bisa jadi salah satu gejala lantaran dia
merasa sudah tua, sementara anak-anaknya sudah dewasa. Sehingga, dia merasa tidakdibutuhkan lagi. Akibatnya, sadar atau tidak, sebagian wanita yang mengalami menopause
berubah jadi cerewet untuk menarik perhatian anggota keluarga lainnya. Gejala menopause
seperti ini, menurut Supriyadi, biasanya tidak muncul pada orang desa, melainkan pada wanitaperkotaan yang punya beban pikiran lebih banyak.
ESTROGEN PALING BERPENGARUH
Setelah menopause terjadi, bukan berarti kondisi tubuh, terutama fisik, aman-aman saja.Pasalnya, menopause yang berarti berhentinya haid secara alami akan diikuti oleh beberapa
kondisi, antara lain penyakit dan kondisi psikis yang labil. Pada saat menopause datang, hormonestrogen bersama tiga hormon reproduksi lain akan berhenti diproduksi oleh tubuh.
�Namun, yang paling berpengaruh secara klinis terhadap tubuh adalah hilangnya hormon
estrogen, karena hormon ini bertugas merangsang pembentukan jaringan kolagen yang lentur.
Estrogen juga penting untuk pembentukan tulang,� ujar Robert. Estrogen, tambahnya, juga
mempengaruhi kolesterol dalam darah.
Dengan estrogen, kolesterol yang baik (HDL) yang mencegah terjadinya pengendapan dipembuluh darah koroner akan meningkat. Sebaliknya, kolesterol jahat (LDL) menurun. Namun,
pada saat atau bahkan sebelum menopause berlangsung, yang terjadi adalah sebaliknya, lantaran
estrogen tak lagi diproduksi tubuh.Bahkan, keadaan itu masih ditambah lagi dengan naiknya trigliserida, tekanan darah danterjadinya gangguan metabolisme darah, yang akhirnya akan terjadi gangguan aktivitas. Salah
satu akibatnya, vagina mengkerut dan produksi lendirnya berkurang. Itu sebabnya, vagina jadikering dan muncul rasa perih saat bersenggama.
PENYAKIT SUSULAN MENGANCAM
Menurunnya estrogen saat menopause, bukan tak mungkin diikuti pula oleh beberapa penyakit.
Antara lain, alzheimer alias pikun yang parah dan pengendapan di pembuluh darah koroner yangmerupakan tempat lewatnya makanan buat jantung. Kalau aliran darah di tempat ini terganggu,
penyakit jantung koroner (PJK) bukan tak mungkin datang mengancam.
Data dari American Heart Association menunjukkan, 1 dari 9 orang berusia 45 � 60 tahunterkena PJK. Pada usia di atas 60 tahun, 1 di antara 3 wanita terkena PJK. �Angka kematian
wanita yang terkena PJK cukup tinggi, yaitu 50 persen. Di Amerika, kematian akibat PJK bahkan10 kali lipat dibanding akibat kanker payudara,� papar Robert sembari menambahkan, seorang
wanita yang sudah menopause punya kemungkinan 30 kali lebih besar terkena PJK dibanding
wanita premenopause.Selain itu, seiring bertambahnya usia, keseimbangan tubuh pun jadi terganggu. Tulang menipis
sehingga bisa menyebabkan keropos tulang yang lebih dikenal dengan osteoporosis. Yang lebihparah, tulang bahkan bisa patah. Sebanyak 40 persen wanita usia 50 � 70 tahun mengalami
patah tulang, sedangkan di atas usia 70 tahun yang mengalaminya sebanyak 50 persen. Apesnya,
baik PJK maupun osteoporosis terjadi secara diam-diam.Itu sebabnya, sekali terkena serangan PJK penderitanya bisa langsung mati mendadak.
Sementara osteoporosis biasanya baru ketahuan setelah yang bersangkutan mengalami patah
tulang. Salah satu contoh, �Gara-gara menahan tubuhnya agar tidak terdorong ke depan, pernah
seorang wanita umur 60-an tulang lengannya langsung patah saat bus yang ditumpanginya
mengerem mendadak. Dari situ, baru ketahuan kalau tulangnya sudah keropos,� tutur Robert.
MAMOGRAFI TIAP TAHUNNamun, sebaiknya tak perlu terlalu khawatir terserang penyakit-penyakit susulan menopause,
karena sebetulnya bisa dicegah. Caranya antara lain melalui terapi sulih hormon (TSH), yang
sebelumnya dikenal dengan istilah terapi pengganti hormon (hormon replacement therapy).Selain berguna untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause, TSH juga dapat
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 21/28
mengatasi keluhan atau gejala yang menyertai menopause dan mengurangi risiko stroke dan
kanker.
�Untuk wanita yang termasuk dalam kelompok tak gampang puas, TSH perlu untuk mencegah
timbulnya penyakit akibat menopause,� lanjut Robert sembari menambahkan, menjalani TSH
harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Pasalnya, pemberian hormon estrogen juga harusmempertimbangkan perlu-tidaknya pemberian hormon progesteron.
�Jika rahimnya masih baik, pemberian hormon estrogen saja akan berisiko menebalkan dinding
rahim. Pada sebagian kasus, malah bisa jadi kanker rahim. Makanya, harus diimbangi denganpemberian hormon progesteron,� papar Robert sembari menambahkan, wanita yang melakukan
operasi kista di indung telur sebelah kanan dan kiri, bisa mengalami menopause dini.
Namun, jika rahim sudah diangkat, cukup diberikan estrogen, karena dari hasil penelitian diAmerika, hormon progesteron ternyata berisiko menimbulkan kanker payudara. Itu sebabnya,
setiap tahun payudara sebaiknya dimamografi. TSH biasanya dikonsumsi dalam jangka waktulama dan harus secara rutin. Kalau tidak, keropos tulang akan muncul. �Karena PJK dan
osteoporosis biasanya datang diam-diam, lakukan TSH sejak premenopause, misalnya di usia 47
� 48 tahun,� saran Robert.
POLA MAKAN YANG TEPAT
Meski menopause adalah sesuatu yang alami, menurut spesialis gizi Dr. Melani, Sp.G, perubahanyang terjadi pada wanita saat menopause sering berkaitan dengan gizi. Antara lain, berat badan
bertambah karena aktivitas berkurang sehingga pengeluaran energi pun berkurang. Lemak juga
meningkat, sehingga lingkar perut dan panggul bertambah lebar serta kolesterol naik. Lalu,bagaimana pola makan yang sehat? Menurut Melani, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup. Melani mengingatkan bahwa kebutuhan dua haltersebut berbeda pada tiap orang, tergantung berat, tinggi badan, usia dan aktivitasnya. Kalsium,
misalnya, bisa diperoleh dari susu, keju, yogurt, ikan kering yang dimakan seluruhnya besertatulangnya (antara lain ikan teri), sereal, kacang-kacangan dan hasil olahannya (misalnya tahu
dan tempe). Dalam sejumlah makanan, tutur Melani, ada zat isoflavon yang tugasnya miripestrogen yang bisa didapat antara lain dari kacang-kacangan.
2. Tak hanya sekadar cukup, tapi jenisnya pun harus diperhatikan. Penuhi kebutuhan karbohidrat.
Juga, batasi mengonsum lemak. Sebaiknya, hanya gunakan lemak dengan asam lemak tak jenuh.
3. Tambahkan vitamin dalam menu sehari-hari. Vitamin yang diperlukan antara lain:
a. Vitamin A, C dan E untuk antioksidan. Vitamin A dapat diperoleh dengan mengonsum hati,kuning telur, susu dan mentega. Sedangkan dari tumbuhan, vitamin ini bisa diperoleh lewat
sayuran warna hijau, jingga dan buah seperti tomat. Sedangkan vitamin E banyak didapat lewatkacang-kacangan, sayur dan buah.
b. Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada kuning telur, hati, mentega dan keju.c. Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat datangnya menopause terdapat pada
kacang-kacangan dan sereal.4. Untuk memperlambat datangnya menopause, hindari kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda,
rempah-rempah dan makanan berlemak.
TIPS MENGHADAPI MENOPAUSE
Berikut adalah beberapa tips menghadapi menopause yang bisa Anda ikuti:
1. Jika tak suka susu, bisa diganti dengan mengonsum tahu, tempe, atau sayur, dengan dosisyang lebih besar. Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram tahu yang mengandung fitoestrogen,
cukup untuk sehari.2. Jangan terlalu lama saat merebus sayur, karena vitaminnya akan larut dalam air. Begitu pula
saat memasak, menggoreng atau memanggang daging atau produk hewan lain.3. Setiap kali makan, pilih satu saja makanan yang digoreng, menu lainnya dimasak dengan cara
lain. Sehingga, tidak memperbanyak masuknya minyak ke dalam tubuh.
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 22/28
4. Jangan sembarangan mengonsum vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat, karena kedua
vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus dikonsumsi,bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
5. Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya menopause
antara lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.6. Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun, menopause pasti
akan datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi sikap
wanita yang menopause.
Kata menopause berasal dari dua kata Yunani yang berarti "bulan� dan
�penghentian sementara� yang secara linguistik lebih tepat disebut
�menocease�. Secara medis istilah menopause mengandung arti berhentinya
masa menstruasi, bukan istirahat.
Meski kata menopause hanya mengandung arti akhir masa menstruasi, walaupundemikian dalam penggunaan secara umum menopause mempunyai makna masa
transisi atau masa peralihan, dari beberapa tahun sebelum menstruasi terakhir
sampai setahun sesudahnya. Hal itu disebabkan karena keluaran hormon dariovarium (indung telur) berkurang, masa haid menjadi tidak teratur dan kemudianlenyap sama sekali. Dengan lenyapnya haid ini maka wanita sudah memasuki
suatu masa peralihan yaitu masa menopause.
Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus
menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untukbereproduksi. Secara normal wanita akan mengalami menopause antara usia 40
tahun sampai 50 tahun. Pada saat menopause, wanita akan mengalamiperubahan-perubahan di dalam organ tubuhnya yang disebabkan oleh
bertambahnya usia. Usia dari hari ke hari akan terus berjalan dan setiap orangseiring dengan bertambahnya usia tidak akan lepas dari predikat tua. Dengan
bertambahnya usia maka gerak-gerik, tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk
tubuh mengalami suatu perubahan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa menopause merupakan suatu prosesperalihan dari masa produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan ke masa
non produktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen dan
progesteron seiring dengan bertambahnya usia. Sehubungan dengan terjadinyamenopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak
atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan si lansia tersebut.
Fisik
Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyamananseperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh,misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku ini
dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah,cepat marah, dan berdebar-debar (Hurlock, 1992). Beberapa keluhan fisik yang
merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
a. Ketidakteraturan Siklus Haid
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 23/28
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid
muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturanini sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti
volume pendarahan haid yang normal. Keadaan ini sering mengesalkan
wanita karena ia harus beberapa kali mengganti pembalut yang dipakainya.Normalnya haid akan berakhir setelah tiga sampai empat hari, namun pada
keadaan ini haid baru dapat berakhir setelah satu minggu atau lebih.
b. Gejolak Rasa Panas
Arus panas biasanya timbul pada saat darah haid mulai berkurang dan
berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Sheldon H.C (dalam RosettaReitz, 1979) mengatakan � kira-kira 60% wanita mengalami arus panas�.
Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik disekitar jari-jari, kaki maupun
tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul secara menyeluruh.
Munculnya hot flashes ini sering diawali pada daerah dada, leher atau wajahdan menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain. Hal ini berlangsung
selama dua sampai tiga menit yang disertai pula oleh keringat yang banyak.
Ketika terjadi pada malam hari, keringat ini dapat menggangu tidur dan bilahal ini sering terjadi akan menimbulkan rasa letih yang serius bahkan
menjadi depresi. c. Kekeringan Vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan
lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liangvagina menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin
mulai mengerut, Liang senggama kering sehingga menimbulkan nyeri padasaat senggama, keputihan, rasa sakit pada saat kencing. Keadaan ini
membuat hubungan seksual akan terasa sakit. Keadaan ini sering kalimenimbulkan keluhan pada wanita bahwa frekuensi buang air kecilnya
meningkat dan tidak dapat menahan kencing terutama pada saat batuk,bersin, tertawa atau orgasme.
d. Perubahan Kulit
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi
berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada
daerah sekitar wajah, leher dan lengan. Kulit di bagian bawah mata menjadimengembung seperti kantong, dan lingkaran hitam dibagian ini menjadi
lebih permanen dan jelas (Hurlock, 1992)
e. Keringat di Malam Hari
Berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh. Sehingga perlu
mengganti pakaian dimalam hari. Berkeringat malam hari tidak saja
menggangu tidur melainkan juga teman atau pasangan tidur. Akibatnyadiantara keduanya merasa lelah dan lebih mudah tersinggung, karena tidakdapat tidur nyenyak.
f. Sulit Tidur
Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal inimungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari,
wajah memerah dan perubahan yang lain.
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 24/28
g. Perubahan Pada Mulut
Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurangpeka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih
mudah tanggal.
h. Kerapuhan Tulang
Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis
(kerapuhan tulang). Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yangpaling umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur, paling
banyak menyerang wanita yang telah menopause. Biasanya kita kehilangan1% tulang dalam setahun akibat proses penuaan (mungkin ini yang
menyebabkan nyeri persendian), tetapi kadang setelah menopause kitakehilangan 2% setahunnya. John Hutton (1984:35) memperkirakan sekitar
25% wanita kehilangan tulang lebih cepat daripada proses menua.Menurunnya kadar estrogen akan diikuti dengan penurunan penyerapan
kalsium yang terdapat dalam makanan. Kekurangan kalsium ini oleh tubuh
diatasi dengan menyerap kembali kalsium yang terdapat dalam tulang, danakibatnya tulang menjadi keropos dan rapuh.
i. Badan Menjadi Gemuk
Banyak wanita yang menjadi gemuk selama menopause. Rasa letih yang
biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku makanyang sembarangan. Banyak wanita yang bertambah berat badannya pada
masa menopause, hal ini disebabkan oleh faktor makanan ditambah lagikarena kurang berolahraga.
j. Penyakit
Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause. Darisudut pandang medik ada 2 (dua) perubahan paling penting yang terjadi
pada waktu menopause yaitu meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam
tulang (osteoporosis). Penyakit jantung dan pembuluh darah dapatmenimbulkan gangguan seperti stroke atau serangan jantung. Selain itu
penyakit kanker juga lebih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut.Semakin lama kehidupan maka semakin besar kemungkinan penyakit itu
menyerang. Misalnya kanker payudara, kanker rahim dan kanker ovarium.
Kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita yang telah melampauimasa menopause.
Kanker rahim adalah istilah luas untuk kanker yang terjadi di rahim, ada
dua bagian rahim yang dapat menjadi tempat bermulanya kanker. Yangpertama adalah serviks, kanker ini terutama berjangkit pada wanita berusia
diatas 30 tahun. Gejala yang harus diperhatikan adalah pendarahan vaginasetelah persetubuhan, pergetahan vagina yang tidak biasa dan noda
diantara haid. Sementara kanker indometrium (kanker tubuh rahim)terutama menjangkiti wanita diatas usia 45 tahun, yang paling menanggung
resiko adalah yang pernah mendapat haid agak lambat, dan yangmempunyai kombinasi antara tekanan darah tinggi, diabetes, dan berat
tubuh berlebih. Gejalanya adalah pendarahan tak normal, pendarahanantara haid, keluaran darah yang lebih lama atau lebih kental dibandingkan
biasanya, dan pendarahan haid terakhir dalam menopause.
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 25/28
Psikologis
Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita menopause amat pentingperanan dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam menghadapi masalah-
masalah yang berkaitan dengan pensiun; hilangnya jabatan atau pekerjaan yangsebelumnya sangat menjadi kebanggaan sang lansia tersebut. Berbicara tentang
aspek psikologis lansia dalam pendekatan eklektik holistik, sebenarnya tidak dapatdipisahkan antara aspek organ-biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual
dalam kehidupan lansia.
Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah
tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension),cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena
menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan olehsuami dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan femininitas karena fungsi
reproduksi yang hilang. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dangejala dari menopause yaitu:
a. Ingatan Menurun
Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat
dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemundurandalam mengingat, bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal
sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
b. Kecemasan
Banyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa setelah menopause dan lansiamerasa menjadi pencemas. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan
dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnyatidak pernah dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa pergi sendirian ke
luar kota sendiri, namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu
sering juga diperkuat oleh larangan dari ana-anaknya. Kecemasan padaIbu-ibu lansia yang telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada
orang yang cemas dan dapat tenang kembali, setelah mendapatkan
semangat/dukungan dari ornag di sekitarnya; namun ada juga yang terus-menerus cemas, meskipun orang-orang disekitarnya telah memberi
dukungan. Akan tetapi banyak juga ibu-ibu yang mengalami menopausenamun tidak mengalami perubahan yang berarti dalam kehidupannya.
Menopause rupanya mirip atau sama juga dengan masa pubertas yangdialami seorang remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat reproduksi,
dimana ada remaja yang cemas, ada yang khawatir namun ada juga yangbiasa-biasa sehingga tidak menimbulkan gejolak.
Adapun simtom-simtom psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari
beberapa aspek, menurut Blackburn and Davidson (1990 :9) adalah sebagaiberikut :
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 26/28
• Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan
psikis, seperti: mudah marah, perasaan sangat tegang. • Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti:khawatir, sukar konsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman,
memandang diri sebagai sangat sensitif, merasa tidak berdaya. • Motivasi yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti :menghindari situasi, ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari
dari kenyataan. • Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti :gugup, kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif dan agitasi.
• Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti : berkeringat,
gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering. Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanann
diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatuyang mengancam dan berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi
semacam itu memberi isyarat kepada makhluk hidup agar melakukantindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau mengurangi bahaya
atau ancaman.
Menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian darirespon normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Bagaimana juga, bilakecemasan ini berlebihan dan tidak sebanding dengan suatu situasi, hal itu
dianggap sebagai hambatan dan dikenal sebagai masalah klinis.
c. Mudah Tersinggug
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebihmudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya
dianggap tidak menggangu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnyamenopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang
sedang berlangsung dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap
dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung prosespenerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.
d. Stress
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 27/28
Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas,
termasuk para lansia menopause. Ketegangan perasaan atau stress selaluberedar dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah
tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur. Kalau tidak ditanggulangi
stress dapat menyita energi, mengurangi produktivitas kerja danmenurunkan kekebalan terhadap penyakit, artinya kalau dibiarkan dapat
menggerogoti tubuh secara diam-diam.
Namun demikian stress tidak hanya memberikan dampak negatif, tapi bisa juga memberikan dampak positif. Apakah kemudian dampak itu positif ataunegatif, tergantung pada bagaimana individu memandang dan
mengendalikannya. Stress adalah suatu keadaan atau tantangan yangkapasitasnya diluar kemampuan seseorang oleh karena itu, stress sangat
individual sifatnya.
Respon orang terhadap sumber stress sangat beragam, suatu rentangwaktu bisa tiba-tiba jadi pencetus stress yang temporer. Stress dapat juga
bersifat kronis misalnya konflik keluarga. Reaksi kita terhadap pencetus
stress dapat digolongkan dalam dua kategori psikologis dan fisiologis.
Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa
diramalkan, sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi kita dapatmenimbulkan beragam reaksi, mulai dari hanya ekspresi marah sampai
akhirnya ke hal-hal lain yang lebih sulit untuk dikendalikan. Di tingkatpsikologis, respon orang terhadap sumber stress ini tergantung pada
beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap orang itudalam menanggapi stress tersebut.
e. Depresi
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa
diperkirakan 9% s/d 26% wanita dan 5% s/d 12% pria pernah menderitapenyakit depresi yang gawat di dalam kehidupan mereka. Setiap saat,
diperkirakan bahwa 4,5% s/d 9,3% wanita dan 2,3% s/d 3,2% pria akanmenderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat
dikatakan bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderitadepresi daripada pria.
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangankemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan
untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasatertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus
menghadapi masa tuanya.
Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi
merupakan respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kalidialami dalam fase kehidupan tertentu, akan tetapi beberapa wanita
mungkin mengembangkan rasa depresi yang dalam yang tidak sesuai atauproporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit
dihindarkan.
Simton-simton psikologis adanya depresi bila ditinjau dari beberapa aspek,
menurut Marie Blakburn dan Kate Davidson (1990:5) adalah sebagai berikut:
5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 28/28
• Suasana hati, ditandai dengan kesedihan, kecemasan, mudah
marah.
• Berpikir, ditandai dengan mudah hilang konsentrasi, lambat dankacau dalam berpikir, menyalahkan diri sendiri, ragu-ragu, harga diri
rendah.
• Motivasi, ditandai dengan kurang minat bekerja dan menekuni hobi,menghindari kegiatan kerja dan sosial, ingin melarikan diri, ketergantungan
tinggi pada orang lain.• Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering mondar-mandir, menangis, mengeluh.
• Sintom biologis, ditandai dengan hilang nafsu makan atau nafsu
makan bertambah, hilang hasrat sesksual, tidur terganggu, gelisah. Mungkin masih ada gejala-gejala fisik maupun psikologis lain yang menyertai
menopause. Gejala-gejala tersebut diatas sangat perlu dipahami supaya tidakterjadi kesalahpahaman dalam memperlakukan para lansia. Dengan memahami
gejala tersebut diharapkan lansia dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalamdiri mereka. Selain itu pihak keluarga pun diharapkan dapat merespon secara
tepat sehingga tidak membuat lansia merasa dikucilkan atau disia-siakan. Marikita bantu para lansia kita dengan memahami berbagai gejala fisik maupun
psikologis sehingga tahu bagaimana cara terbaik untuk membantu mereka. ( jp)