30
Praktikum 1 I. Judul Praktikum : Pemeriksaan Batas Cair ( Liquid Limit ) II. Tanggal Praktikum : 25 Maret 2014 III. Tujuan : Adapun Tujuan dari praktikum ini antara lain: 1. Untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair. Batas cair ialah kadar air batas dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis 2. Dapat mengetahui langkah – langkah pengujian batas cair suatu tanah 3. Terampil dalam menggunakan peralatan yang digunakan utuk melakukan pengujian batas cair suatu tanah IV. Peralatan dan Bahan A. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini,antara lain : 1. Alat batas cair standard LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN Lembar Praktikum Mahasiswa Kelompok: IV Kesimpulan Pengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T. Tgl Praktek: 25- 03-2014

ATTERBERG LIMITS Kelompok 12345.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Praktikum 1

I. Judul Praktikum : Pemeriksaan Batas Cair ( Liquid Limit )

II. Tanggal Praktikum : 25 Maret 2014

III. Tujuan :

Adapun Tujuan dari praktikum ini antara lain:

1. Untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair. Batas cair ialah

kadar air batas dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan

plastis

2. Dapat mengetahui langkah – langkah pengujian batas cair suatu tanah

3. Terampil dalam menggunakan peralatan yang digunakan utuk melakukan

pengujian batas cair suatu tanah

IV. Peralatan dan Bahan

A. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini,antara lain :

1. Alat batas cair standard

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

2. Grooving tool (alat pembuat alur)

3. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

4. Cawan

5. Pelat kaca 45cm x 45cm x 0.9cm

6. Spatula dengan panjang 12,5 cm

7. Botol tempat air suling

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

8. Oven dengan pengukur suhu untuk memanaskan sampai

(100±5)0C

B. Bahan yang diperlukan,yaitu:

1. Tanah kering yang lolos saringan no 40

2. Air suling

C. Keterangan Tanah :

Jenis Tanah : Tanah dari Singapura

Warna Tanah : Kuning

Banyak Sample : 5

Lokasi Tanah : Samping Musholla Politeknik Negeri Medan

Lolos Saringan : No. 40

Dikerjakan : 25 Maret 2014

V. Prosedur Praktikum

Adapun langkah kerja dari praktikum ini adalah :

1. Persiapan benda uji

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

Benda uji disiapkan dengan cara keringkan sampel tanah sampai bisa kering lalu

tumbuk tanah dengan palu karet kemudian saring tanah dengan saringan no.40

tanah yang lolos saringan ini yang akan digunakan dalam praktikum

2. Letakkan tanah yang telah dipersiapkan diatas pelat kaca

3. Dengan menggunakan spatula, aduklah benda uji tersebut dengan menambah air

suling sedikit demi sedikit sampai homogen.

4. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji ini dan

letakkan diatas mangkok alat batas air,ratakan permukaannya sedemikian

sehingga sejajar dengan dasar alat,bagian yang paling tebal harus ± 1 cm

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

5. Buatlah alur dengan cara membagi dua benda uji dalam mangkok itu,dengan

menggunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah mangkok

dan simetris,ada waktu membuat alur posisi alat pembuat alur (grooving tool)

harus tegak lurus permukaan mangkok.

6. Putarlah alat sedemikian sehingga mangkok naik dan jatuh dengan 2 putaran per

detik pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji bersinggungan

sepanjang kira – kira 1,25 cm dan catat jumlah pukulannya pada waktu

bersinggungan.

7. Ulangi langkah 4 sampai 6 beberapa kali sampai jumlah pukulan yang sama,hal

ini diaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan contoh sudah betul betul

merata kadar airnya. Jika ternyata pada 3 kali percobaan diperoleh puulan yang

± sama.maka ambilah benda uji tersebut dan letakkan diatas container timbang

beratnya lalu masukkan ke dalam oven untuk mengetahui kadar airnya.

8. Ulangi langkah ke 2 sampai 7 minimal 3 kali berturut – turut dengan variasi kadar

air yang berbeda.

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

9. Setelah diperoleh kadar airnya. Sajikan lah dalam bentuk grafik. Dari grafik itu

bisa diperoleh batas cairnya yaitu dengan menentukan kadar air pada pukulan ke

25

VI. Hasil Percobaan LL

Tabel 1 Hasil Perhitungan Liquid Limit

Jumlah Ketukan 10 21 30 48

Nomor Cawan L I G B AH AJ O S

Berat Cawan + Tanah Basa (gr) 41.34 40.31 37.94 31.32 37.21 36.10 38.98 36.36Berat Cawan + Tanah Kering (gr) 32.66 31.89 30.68 26.82 30.62 29.83 32.1 30.57Berat Cawan (gr) 20.32 20.32 20.32 20.32 20.32 20.32 20.32 20.32

Berat Tanah Kering (gr) 12.34 11.57 10.36 6.5 10.3 9.51 11.78 10.25

Kadar Air (%) 70.34 72.77 70.07 69.23 63.98 65.93 58.40 56.48

Tabel 2

Keterangan LL

Jumlah Ketukan 10 21 30 48

No. Cawan 1 28 59 26

Berat Cawan (gr) W3 20.32 20.32 20.32 20.32

Berat Cawan + tanah basa (gr) W1 40.83 34.63 36.66 37.67

Berat Cawan + tanah kering (gr) W2 32.28 28.75 30.23 31.34

VII. Hasil Perhitungan LL

a. Cara 1 (Cara Grafis):

W=w1−w2w2−w3

x100 %

dengan :

W = kadar air

w1 = berat tanah basah + cawan

w2 = berat tanah kering + cawan

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

w3 = berat cawan

Jadi:

a. Sampel 1

W=40,83−32,2832,38−20,32

x100 %=71,488 %

b. Sampel 2

W=34,63−28,7528,75−20,32

x 100 %=69.750 %

c. Sampel 3

W=36,66−30,2330,23−20,32

x 100 %=64.884 %

d. Sampel 4

W=37,67−31,3431,34−20,32

x100 %=57,441 %

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 5545

50

55

60

65

70

75

Kadar Air Linear (Kadar Air)

Jumlah Ketukan

Kada

r Air

Diagram 1. Diagram Liquid Limit.

Keterangan :

Nilai batas cair (liquid limit) yang didapat dalam ketukan 25 sebesar 68%

b. Cara 2 (Cara Analitis)

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

LL= W n ( N25 )0,121

Cara kedua yakni dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

LL = liquid limit

Wn = kadar air pada ketukan ke-n

N = jumlah ketukan

Maka,

Tabel b.1.

No. Cawan

Jml. Ketukan (N) Wn (%) LL (%)

1 10 71.488 63.9862 21 69.750 68.2943 30 66.664 68.1514 48 57,441 62,159

LLrata-rata = 65.648

VIII. Kesimpulan

Dari hasil praktikum,disimpulkan bahwa harga liquid limit sampel

tanah tersebut adalah 65.824 %.

Praktikum 2

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

LL3 = 66 ,664 (3025 )

0 ,121

= 68 ,151 %LL1 = 71 . 488 (1025 )

0,121

= 63 . 986 %

LL4 = 57 ,441 (4825 )

0 ,121

= 62 ,159 %LL2 = 69 .750 (2125 )

0 ,121

= 68 ,294 %

Kesalahan relatif =|LLcara 1 − LLcara 2

LLcara 1

|× 100 %

=|66 − 65. 64866

|× 100 %

= 0 .533 %

I. Judul Praktikum : Pemeriksaan Batas Plastis ( Plastic Limit )

II. Tanggal Praktikum : 25 Maret 2014

III.Tujuan Praktikum :

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas plastis. Batas air plastis ialah kadar air minimun dimana suatu tanah masih dalam keadaa plastis

2. Mengetahui tata cara pemeriksaan batas plastis suatu tanah.

IV. Peralatan dan Bahan

A. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Plat kaca 45x45x0,9cm

Jangka sorong,digunakan untuk menentukan diameter tanah sebesar 3 mm

Neraca dengan ketelitian 0.01 gram

Container

Botol tempat air suling

Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu sampai (100±5)0 C

Spatula

B. Bahan yang diperlukan yaitu:

Tanah kering yang lolos saringan no. 40

Air suling

C. Keterangan Tanah :

Jenis Tanah : Tanah dari Singapura

Warna Tanah : Kuning

Dikerjakan : 25 Maret 2014

Lokasi Tanah : Samping Musholla Politeknik Negeri Medan

Lolos Saringan : No.40

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

V. Prosedur Praktikum

Langkah kerja dari pemeriksaan batas plastis yaitu:

1. Ambil benda uji (tanah yang lolos saringan # 40) yang sudah dipersiapkan dan

letakkan di atas plat kaca yang kemudian dengan menggunakan spatula benda uji

tersebut diaduk dengan menambahkan air suling sedikit demi sedikit, sampai tanah

dan air suling menjadi campuran yang homogen dengan kekentalan sesuai yang

diinginkan.

2. Setelah campuran menjadi homogen, buatlah bola – bola tanah dari benda uji itu

seberat 8 gram,kemudian bola – bola tanah itu digeleng diatas plat kaca.

Penggelengan dilakukan dengan telapak tangan,dengan kecepatan 80-90 gelengan

permenit.

3. Penggelengan dilakukan terus sampai benda uji itu membentuk batang dengan

diameter 3mm.jika pada waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda uji

mencapai diameter 3mm sudah retak,maka benda uji disatukan kembali ditambah air

sedikit demi sedikit dan diaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola- bola

itu bisa mencapai diameter 3mm tanpa menunjukkan retakan – retakan,maka contoh

perlu dibiarkan beberapa saat diudara hingga kadar airnya berkurang sedikit.

4. Pengadukan dan penggelengan terus dilakukan hingga pada diameter 3mm terdapat

retakan

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

5. Periksa kadar air tanah tersebut.

VI. Hasil Percobaan PL

Tabel 3 Hasil Perhitungan Plastic Limit

Keterangan PL

Jumlah Ketukan - -

No. Cawan AL AO

Berat Cawan (gr) W3 20,32 20,32

Berat Cawan + tanah basa (gr) W1 33,80 37,00

Berat Cawan + tanah kering (gr) W2 28,59 30,68

VII. Hasil Perhitungan PL

W=w1−w2w2−w3

x100 %

dengan :

W = kadar air

w1 = berat tanah basah + cawan

w2 = berat tanah kering + cawan

w3 = berat cawan

Jadi:

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

a. Sampel 1

W=33,80−28,5928,59−20,32

x 100 %=62.998 %

b. Sampel 2

W=37,00−30,6830,68−20,32

x 100 %=61.000 %

Indeks Plastis (IP)

VIII. Kesimpulan

Dari pemeriksaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa Plastic Limit ( PL) atau

Batas Plastis sampel tanah tersebut adalah 61.999 % dan Indeks Plastic (IP) adalah

3.825 %

Praktikum 3

I. Judul Praktikum : Pengujian Shrinkage Limit

Ip = LL – PL = 65.824 – 61.999 = 3.825 %

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

II. Tanggal praktikum : 25 Maret 2014

III.Tujuan :

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Mengetahui besar penyusutan suatu sample tanah dari kondisi basah menjadi kondisi kering (besar penyusutan dinyatakan dalam persen).

2. Mengetahui langkah kerja untuk menentukan besar penyusutan suatu sampel tanah

IV. Dasar Teori

Batas susut (SL) didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara daerah semi padat dan padat, yaitu persentase kadar air dimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak mengakibatkan perubahan volume tanahnya.

V. Peralatan dan Bahan

A. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

Plat kaca ukuran 45x45x0,9cm

Spatula

Linier dish

Volumetric dish

Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

Oven dengan pengatur suhu sampai ( 100±5)0 C

Wadah air raksa

Botol air suling

Penggaris

B. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

Tanah kering yang lolos saringan no. 40

Air raksa

Oli

Air suling

C. Keterangan Tanah :

Jenis Tanah : Tanah dari Singapura

Warna Tanah : Kuning

Dikerjakan : 25 Maret 2014

Lokasi Tanah : Di samping Musholla Politeknik Negeri Medan

Lolos Saringan : No. 40

VI. Prosedur Praktikum

Langkah kerja dari pengujian volumetric shrinkage limit dan linier shrinkage limit adalah:

1. Ukurlah panjang dan lebar dari cetakan kemudian olesi sekeliling cetakan (linier dish dan ollumetric dish) dengan oli agar tanah tidak melekat pada cetakan.

2. Ambil sampel tanah yang lolos saringan no 40 (0,42 mm) seperti yang disyaratkan pada perssiapan contoh sampel tanah pada pengujian liquid limit dan plastic limit.

3. Masukkan campuran tanah yang telah dicampur dengan air suling kedalam cetakan dan ratakan. Usahakan jangan ada

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

udara yang terperangkap. Bersihkan tanah yang melekat pada pinggirnya dengan lap basah.

4. Timbang linier dish dan volumetric dish yang sudah berisi tanah.

5. Kemudian letakkan kedalam oven untuk dikeringkan selama ±24 jam

6. Setelah kering, dinginkan cetakan tersebut dan ukur penyusutan yang terjadi pada pasta tanah kering tersebut. Kemudian bandingkan dengan ukuran Linear Shringkage Limit pada awal pengujian.

7. Untk volumetric,timbang volumetric dish yang berisi tanah.

8. Ambil air raksa dan tuangkan dalam wadah. Kemudian elupkan tanah yang kering ke dalam raksa timbang dan tentukan volumenya

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

9. Tentukanlah shrinkage limit ( linier dan volumetric ) sampel tanah yang diuji

VII. Hasil Percobaan

Tabel 4 Data dan Hasil Percobaan Shrinkage Limit (Volumetrik)

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

1 Berat tanah basah + coated dish ww+c (gr ) 107.60

2 Berat coated dish wc (gr) 75.52

3 Berat tanah basah ww=ww+c-wc (gr) 32.08

4 Berat tanah kering + coated dish wd+c (gr) 93.765

5 Berat tanah kering wd = wd+c - wc (gr) 18.245

6 Berat raksa + coated dish wHg+c 341.4

7 Berat raksa wHg 265.88

8 Volume tanah basah (Vw)wHg13.53

19.651

9 Berat raksa + shrinkage dish wHg+s 1859.410

Berat raksa + shringkage dish (setelah sub-merging soil cake)

w'Hg+s 1617.2

11

Berat raksa yang dipindahkan (wHg+s) - (w'Hg+s) 242.2

12

Volume tanah kering (Vd) wHg13.53

17.900

13

Shrinkage Limit (%) SL 66,231

14

Shrinkage Rasio (%) SR135,48

3

Keterangan :

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

Shrinkage Limit (SL )=(ww − wd ) − (V w− V d ) ρw

wd

× 100 %

¿(32 ,08−18 ,245 ) − (19 ,651−17 ,900 ) 118 ,245

× 100%

¿ 13 . 835−1 .75118 ,245

× 100%

¿ 66 . 231%

Tabel 5 Data dan Hasil Perhitungan Shrinkage Limit (Linear)

1 Panjang Alat (cm) 13.9402 Berat Alat (gr) 238.223 Berat Alat + Tanah Basah (gr) 290.64 Berat Tanah Basah (gr) 52.385 Berat Alat + Tanah Kering (gr) 267.096 Berat Tanah Kering (gr) 28.877 Penyusutan (mm) 3

VIII. Kesimpulan

Batas penyusutan Linier Shrinkage limit dari sampel tanah yang di uji adalah 1.27% dan batas penyusutan Volumetric Shrinkage limitnya adalah 66.231 %

Praktikum 4

I. Judul Praktikum : Pemeriksaan Bobot Isi Tanah (Specific Gravity)

II. Tanggal praktikum : 25 Maret 2014

III. Tujuan :

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

Shrinkage Rasio (SR )=wd

V d

× 100%

¿ 18 .24517 .900

× 100%

¿ 101 .927 %

1. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah yang

mempunyai butiran lewat saringan dengan no.4 dengan piknometer.

IV. Dasar Teori

Menentukan berat jenis tanah yang mempunyai butiran lewar saringan no.4 dengan

piknometer. Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air

suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu

V. Peralatan dan Bahan

A. Peralatan

Piknometer dengan kapasitas minimum 100 ml atau botol ukur dengan

kapastitas minimum 50 ml

Desikator

Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai (110

± 5)˚C.

Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

Termometer ukuran 0˚-50˚C dengan ketelitian pembacaan 1˚C.

Saringan no.4, no.10 dan penadahnya

Botol berisi air suling

Bak perendam

Pompa hampa udara (vacum, 1-1½ PK) atau tungku listrik (Kookplaat)

B. Bahan

Saringlah bahan yang akan diperiksa dengan saringan no.4 jika ternyata bahan

tersebut dari butir yang tertahan pada saringan no.4, maka pemeriksaan berat

jenis harus dilakukan menurut pemeriksaan PB-022-76. Jika bahan yang akan

diperiksa mengandung campuran butir yang tertahan dan yang lewat saringan

no.4 tersebut maka berat jenis butir yang tertahan pada saringan no.4 diperiksa

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

menurut cara pemeriksaan PB-0202-76 sedang yang melalui saringan no.4

diperiksa dengan pemeriksaan PB-0108-76.

C. Keterangan Tanah :

Jenis Tanah : Lempung

Warna Tanah : Abu - Abu

Dikerjakan : Rabu, 25 Maret 2014

Lokasi Tanah : Belakang Lab.Sipil Politeknik Negeri Medan

Lolos Saringan : -

VI. Prosedur Praktikum

Langkah kerja dari pengujian bobot isi tanah adalah :

a. Cuci piknometer dengan air suling dan keringkan. Timbang piknometer dan

tutupnya dengan ketelitian 0,01gram.

b. Masukkan bedan uji kedalam piknometer dan timbang bersama tutupnya dengan

ketelitian 0,01 gram.

c. Tambahkan air suling sehingga piknometer terisi dua pertiga. Untuk bahan yang

mengandung lempung diamkan benda uji terendam selama paling sedikit 24 jam.

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

d. Didihkan isi piknometer dengan hati-hati selama minimal 10 menit, dan

miringkan botol sekali-sekali untuk membantu mempercepat pengeluaran udara

yang tersekap.

e. Di dalam hal mempergunakan pompa vacum, tekanan udara dalam piknometer

atau botol ukur tidak boleh di bawah 100 mm Hg. Kemudian isilah piknometer

dengan air suling dan biarkan piknometer beserta isinya untuk mencapai suhu

konstant di dalam bejana air suling seperlunyasampai tanda batas atau sampai

penuh. Tutuplah piknometer, keringkan bagian luarnya dan timbang dengan

ketelitian 0,01 gram. Ukur suhu dari isi piknometer dengan ketelitian 1ºC.

f. Bila isi piknometer belum diketahui maka tentukan isinya sebagai berikut.

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

Kosongkan piknometer dan bersihkan. Isi piknometer denga air suling yang

suhunya sama dengan suhu pada c dengan ketelitian 1ºC dan pasang tutupnya.

Keringkan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01 gram, dan dikoreksi

terhadap suhu luarnya, lihat catatan.

VII. Hasil Pemeriksaan

Tabel 6 Pemeriksaan Berat Jenis (Gs) Tanah

No. Pemeriksaan 15 18 42

Piknometer (gr) W1 41.6 43.6 46.5Piknometer + Tanah (gr) W2 50.68 54.66 57.65Piknometer + Tanah + Air (gr) W3 143.94 149 151.52Piknometer + Air (gr) W4 138.77 142.64 146.1Berat Jenis Tanah (Gs) 2.32 2.35 2.32

Rata – Rata 2.33

Catatan :

Untuk benda uji tanpa pengeringan Harus diketahui berat keringnya dengan perhitungan kadar

air dan berat ini adalah sebagai (W2 – W1).

VIII. Kesimpulan

Berdasarkan Tabel 6 Diperoleh nilai berat jenis (Gs) tanah tersebut adalah 2,33.

Berdasarkan Tabel 1. dengan nilai Gs = 2,33 merupakan tanah jenis lempung

dengan mineral halloysite dengan syarat nilai Gs 2,0-2,55

Berdasarkan Tabel 2. didapatkan dengan nilai Gs = 2,33 tidak termasuk ke

golongan kerikil, pasir, lanau tak organik, lempung oranik, lempung tak organik,

humus dan gambut.

KESIMPULAN

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014

Liquid limit

1. Dari hasil praktikum,disimpulkan bahwa harga liquid limit sampel

tanah tersebut adalah 65.824 %

2. Dari cara grafis dan analitis di dapat kesalahan relative 0.533%

Plastic Limit

1. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa Plastic Limit ( PL) atau Batas

Plastis sampel tanah tersebut adalah 61.999 % dan Indeks Plastic (IP) adalah 3.825 %

Shrinkage Limit

1. Batas penyusutan Linier Shrinkage limit dari sampel tanah yang di uji

adalah 1.27% dan batas penyusutan Volumetric Shrinkage limitnya

adalah 66.231 %

2. Dalam percobaannya digunakan raksa karena ikatan partikel raksa sangat kuat,

sehingga tidak akan masuk ke dalam sample dan mempengaruhi berat sample.

Demikian, pengukuran berat shrinkage limit akan lebih akurat.

3. Dari percobaan shrinkage limit metode linier diperoleh panjang penyusutan sampel

tanah kering sepanjang 3mm.

Bobot Isi Tanah

1. Berdasarkan Tabel 6 Diperoleh nilai berat jenis (Gs) tanah tersebut adalah 2,33.

2. Berdasarkan Tabel 1. dengan nilai Gs = 2,33 merupakan tanah jenis lempung dengan

mineral halloysite dengan syarat nilai Gs 2,0-2,55

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok: IV

KesimpulanPengajar:

Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-03-2014