121
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA UNTUK TAHUN ANGGARAN 2006 DI RABA AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR Nomor : 02.2A/ /Pwk.BPK RI di Dps/04/2007 Tanggal : 30 April 2007

Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Pemeriksaan Keuangan BPK Tahun 2006

Citation preview

Page 1: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA UNTUK TAHUN ANGGARAN 2006

DI RABA

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV

PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR

Nomor : 02.2A/ /Pwk.BPK RI di Dps/04/2007 Tanggal : 30 April 2007

Page 2: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI…………………………………………………………… i

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN……..…… 1

LAPORAN KEUANGAN POKOK…………………………………... 1

1. NERACA KOMPARATIF……………………………..…… 4

2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN……………..……… 6

3. LAPORAN ARUS KAS……………………………….……. 9

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN........................ 11

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN................ 56

Page 3: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Nomor: 02.2.A/Pwk.BPK RI di Dps/04/2007

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2006

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, Pasal 31 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, Pasal 56 Undang-Undang No.1 Tahun

2004, dan Pasal 6 Undang-Undang No. 15 Tahun 2006, BPK RI telah memeriksa Neraca

Pemerintah Kabupaten Bima per 31 Desember 2006, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan

Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bima. Tanggung jawab

BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan

yang dilakukan.

BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang

ditetapkan oleh BPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI merencanakan dan

melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan

keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi penilaian, atas dasar

pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan

keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi Pemerintahan yang

digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh pemerintah daerah, serta penilaian terhadap

penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK RI yakin bahwa pemeriksaan BPK RI

memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.

Page 4: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Pemerintah Kabupaten

Bima merupakan tanggung jawab pemerintah daerah tersebut. Sebagai bagian dari

pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji

material, BPK RI melaksanakan pengujian terhadap kepatuhan Pemerintah Kabupaten Bima

terhadap peraturan perundang-undangan tersebut. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas

laporan keuangan adalah tidak menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu

pendapat seperti itu.

Dalam melakukan pemeriksaan keuangan ini, BPK RI menemukan ketidakpatuhan pada

ketentuan peraturan perundang-undangan yang material. Temuan ini telah BPK RI muat dalam

Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Nomor 02.2.B/Pwk.BPK RI di Dps/04/2007 tanggal 30

April 2007 kepada Pemerintah Kabupaten Bima dan pihak berwenang yang terkait.

Dalam melakukan pemeriksaan keuangan ini, BPK RI mengungkapkan kondisi pengendalian

intern Pemerintah Kabupaten Bima dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengendalian Intern

Nomor 02.2.C/Pwk.BPK RI di Dps/04/2007 tanggal 30 April 2007.

Hasil Pemeriksaan BPK RI mengungkapkan hal-hal yang mempengaruhi kewajaran penyajian

laporan keuangan, yaitu:

1. Penyajian Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2006 masih

mengacu pada Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 dan belum dikonversi sesuai PP No. 24

Tahun 2005;

2. Pengeluaran Kas bersifat Investasi sebesar Rp5.000.000.000,00 pada Setda Kabupaten

Bima direalisasikan melalui Belanja Barang dan Jasa pada Pos Belanja Operasi dan

Pemeliharaan Setda dengan Objek Belanja Biaya Jasa Pihak Ketiga, sehingga akun Belanja

Biaya Jasa Pihak Ketiga dan akun Pembiayaan pada Laporan Realisasi Anggaran serta

akun Investasi pada Neraca belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

3. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006 belum didukung dengan bukti pengeluaran

yang lengkap yaitu Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas Sekretariat Daerah sebesar

Rp365.530.000, Biaya Propaganda, Pameran, Penerangan Dokumentasi Setda sebesar

Rp55.150.000,00, Belanja Tidak Tersangka sebesar Rp240.631.000,00, Biaya

Pengembangan SDM Sekretariat DPRD sebesar Rp278.125.000,00 dan Biaya Perjalanan

Dinas Sekretariat DPRD sebesar Rp865.854.500,00;

Page 5: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Menurut pendapat BPK RI, kecuali atas hal yang diuraikan dalam paragraf di atas laporan

keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi

keuangan Pemerintah Kabupaten Bima per 31 Desember 2006, realisasi anggaran, dan arus kas

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan.

Denpasar, 30 April 2007

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan BPK RI di Denpasar Kuasa Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Drs. Imam Muslich, MSi., Ak. Akuntan Register Negara Nomor D-6407

Page 6: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(dalam rupiah)

1 2 3 4AKTIVAAKTIVA LANCAR

1 Kas di Kas Daerah 13.981.689.433,77 24.281.157,15 2 Kas di Pemegang Kas 116.483.856,00 112.563.549,00 3 Piutang Pajak 11.593.453,00 10.425.000,00 4 Piutang Retribusi 1.075.816.825,00 495.171.196,00 5 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 233.495.650,00 245.518.879,00 6 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 141.681.637,00 141.681.637,00 7 Persediaan 4.488.313.962,00 2.195.587.669,60

Jumlah Aktiva Lancar 20.049.074.816,77 3.225.229.087,75 INVESTASI PERMANEN

1 Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) 15.364.411.411,00 12.776.700.911,00 2 Pinjaman kepada BUMD 40.000.000,00 40.000.000,00

Jumlah Investasi Permanen 15.404.411.411,00 12.816.700.911,00 AKTIVA TETAP

1 Tanah 514.712.464.120,00 513.855.815.000,00 2 Gedung dan Bangunan 205.094.318.653,00 194.325.303.473,00 3 Jalan, Instalasi, Jaringan dan Jembatan 181.403.554.609,00 164.083.682.474,00 4 Peralatan dan Mesin 66.424.923.455,00 41.088.381.350,00 5 Aktiva Tetap Lainnya 2.938.586.095,00 1.934.863.895,00

Jumlah Aktiva Tetap 970.573.846.932,00 915.288.046.192,00 PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN

6 Pekerjaan dalam Pelaksanaan 0,00 16.908.336.860,00 AKTIVA LAINNYA

1 Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 260.860.452,00 2 Dana Bergulir 774.035.233,00 1.138.419.247,00 3 Kemitraan dengan Pihak III 5.947.954.000,00 7.908.954.000,00 4 Dana Penguatan Modal & Penjaminan 1.770.000.000,00 1.770.000.000,00

Jumlah Aktiva Lainnya 8.491.989.233,00 11.078.233.699,00 JUMLAH AKTIVA 1.014.519.322.392,77 959.316.546.749,75 HUTANG HUTANG JANGKA PENDEK

1 Hutang Kepada Pihak III 0,00 4.895.350.000,00 2 Hutang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 0,00 0,003 Hutang TGR 0,00 0,00

Jumlah Hutang Jangka Pendek 0,00 4.895.350.000,00 HUTANG JANGKA PANJANG

1 Hutang Dalam Negeri 499.000.000,00 499.000.000,00 Jumlah Hutang Jangka Panjang 499.000.000,00 499.000.000,00

JUMLAH HUTANG 499.000.000,00 5.394.350.000,00

PEMERINTAH KABUPATEN BIMANERACA

PER 31 DESEMBER 2006 DAN 2005

31-Des-0531-Des-06Pos Neraca/UraianNo

4

Page 7: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 4EKUITAS DANAI. EKUITAS DANA UMUM

1 Ekuitas Dana Lancar 20.049.074.816,77 (1.670.120.912,25) 2 Ekuitas Dana Diinvestasikan 993.971.247.576,00 955.592.317.662,00

1 Ekuitas Dana Dicadangkan 0,00 0,000,00

1 Ekuitas Dana Donasi 0,00 0,00JUMLAH EKUITAS 1.014.020.322.392,77 953.922.196.749,75 JUMLAH HUTANG DAN EKUITAS 1.014.519.322.392,77 959.316.546.749,75

Denpasar, 30 April 2007Bupati Bima,

Ferry Zulkarnain, ST

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

III. EKUITAS DANA DONASI

II. EKUITAS DANA DICADANGKAN

4

Page 8: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(dalam rupiah)

2 3 4

1 PENDAPATAN1. 1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 21.116.852.714,00 19.169.052.677,02

1. 1. 1. Pajak Daerah. 1.502.085.000,00 1.595.506.551,00 2. Retribusi Daerah. 7.519.079.750,00 7.188.091.581,00 3. Bagian Laba Usaha Daerah. 825.000.000,00 784.435.864,00 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 11.270.687.964,00 9.601.018.681,02

1. 2. DANA PERIMBANGAN 399.008.824.778,42 398.507.860.230,60 2. 2. 1. Bagi Hasil Pajak. 12.800.000.000,00 18.076.768.623,00

2. Bagi Hasil Bukan Pajak. 11.439.186.234,42 5.900.459.809,50 3. Dana Alokasi Umum 330.942.000.000,00 330.942.000.000,00 4. Dana Alokasi Khusus 36.360.000.000,00 36.360.000.000,00 5. 7.467.638.544,00 7.228.631.798,10

I. 3. LAIN - LAIN PENDAPATAN YANG SAH 104.696.200,00 104.696.200,00 3. 1. 1. 104.696.200,00 104.696.200,00

JUMLAH PENDAPATAN : 420.230.373.692,42 417.781.609.107,62

2. B E L A N J A2. 1. BELANJA APARATUR 264.643.246.065,57 258.969.192.547,00 2. 1. 1 Belanja Administrasi Umum 230.257.725.530,57 225.946.601.618,00 2. 1. 1 1 Belanja Pegawai 184.308.789.648,57 183.272.408.874,00 2. 1. 1 2 Belanja Barang & Jasa 33.703.024.630,00 31.717.148.433,00 2. 1. 1 3 Belanja Perjalanan 6.236.300.000,00 5.641.499.700,00 2. 1. 1 4 Belanja Pemeliharaan 6.009.611.252,00 5.315.544.611,00

2. 1. 2. Belanja Operasi & Pemeliharaan 13.057.350.635,00 12.131.806.604,00 2. 1. 2. 1 Belanja Pegawai 1.479.797.000,00 1.294.563.875,00 2. 1. 2. 2 Belanja Barang & Jasa 8.394.660.535,00 8.042.630.729,00 2. 1. 2. 3 Belanja Perjalanan 1.077.091.000,00 747.891.500,00 2. 1. 2. 4 Belanja Pemeliharaan 2.105.802.100,00 2.046.720.500,00 2. 1. 3. Belanja Modal 21.328.169.900,00 20.890.784.325,00

PEMERINTAH KABUPATEN BIMALAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2006

Realisasi Anggaran Uraian No

1

Dana Kontijensi / Dana Penyeimbang dari Pemerintah

Bagi Hasil Pajak & Bantuan Keuangan Dari Propinsi

6

Page 9: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 412. 2. BELANJA PUBLIK 152.923.972.333,00 142.051.087.977,00 2. 2. 1 Belanja Administrasi Umum 2.811.977.675,00 2.108.773.869,00 2. 2. 1 1 Belanja Pegawai 360.000.000,00 352.060.000,00 2. 2. 1 2 Belanja Barang & Jasa 2.451.977.675,00 1.756.713.869,00 2. 2. 1 3 Belanja Perjalanan 0,00 0,002. 2. 1 4 Belanja Pemeliharaan 0,00 0,00

2. 2. 2 Belanja Operasi & Pemeliharaan 84.908.325.673,00 78.284.804.193,00 2. 2. 2 1 Belanja Pegawai 3.988.362.200,00 3.270.422.000,00 2. 2. 2 2 Belanja Barang & Jasa 36.656.163.740,00 32.913.636.925,00 2. 2. 2 3 Belanja Perjalanan 4.061.483.600,00 2.664.230.800,00 2. 2. 2 4 Belanja Pemeliharaan 40.202.316.133,00 39.436.514.468,00

2. 2. 3. Belanja Modal 36.033.593.985,00 35.924.768.915,00

2. 2. 4. Belanja Bantuan Keuangan dan Bagi Hasil 28.148.175.000,00 25.019.277.050,00

2. 2. 5. Belanja Tidak Tersangka 1.021.900.000,00 713.463.950,00

JUMLAH BELANJA 417.567.218.398,57 401.020.280.524,00 SURPLUS / ( DEFISIT ) 2.663.155.293,85 16.761.328.583,62

3. PEMBIAYAAN3. 1. PENERIMAAN DAERAH 136.844.706,15 136.844.706,15

3. 1. 1. Sisa Perhitungan Anggaran Tahun lalu 136.844.706,15 136.844.706,15 3. 1. 2. Transfer dari Dana Cadangan 0,00 0,003. 1. 3. Transfer dari Dana Depresiasi 0,00 0,003. 1. 4. Penerimaan Pinjaman & Obligasi 0,00 0,00

3. 2. PENGELUARAN DAERAH 2.800.000.000,00 2.800.000.000,00

3. 2. Penyertaan Modal 2.800.000.000,00 2.800.000.000,00 2. 1 PT. Bank NTB 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 2. 2 BPR - LKP 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00 2. 3 PD. Wawo 200.000.000,00 200.000.000,00 2 4 P D A M 100.000.000,00 100.000.000,00

3 2 4 Sisa lebih perhitungan tahun berjalan 14.098.173.289,77

JUMLAH PEMBIAYAAN (2.663.155.293,85) (16.761.328.583,62)

Denpasar, 30 April 2007Bupati Bima,

Ferry Zulkarnain, ST

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

6

Page 10: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(dalam rupiah)

1 4

1 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI2 Aliran Kas Masuk3 PENDAPATAN ASLI DAERAH4 Pendapatan Pajak Daerah 1.595.506.551,00 5 Pendapatan Retribusi Daerah 7.188.091.581,00 6 784.435.864,00 7 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 9.601.018.681,02 8 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (4 s.d. 7) 19.169.052.677,02 9 PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN

10 Bagi Hasil Pajak 18.076.768.623,00 11 Bagi Hasil Bukan Pajak 5.900.459.809,50 12 Dana Alokasi Umum 330.942.000.000,00 13 Dana Alokasi Khusus 36.360.000.000,00 14 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Dari Propinsi 7.228.631.798,10 15 Jumlah Pendapatan Dana Perimbangan (10 s.d. 14) 398.507.860.230,60 16 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH - 17 Dana Kontinjensi/Dana Penyeimbang dari Pemerintah 104.696.200,00 18 Dana Darurat/Bencana Alam19 Jumlah Lain-lain Pendapatan Yang Sah (17 s.d. 18) 104.696.200,00 20 Jumlah Aliran Kas Masuk (8 + 15 + 19) 417.781.609.107,62 21 Aliran Kas Keluar22 BELANJA ADMINISTRASI UMUM23 Belanja Pegawai / Personalia 183.624.468.874,00 24 Belanja Barang dan Jasa 33.473.862.302,00 25 Belanja Perjalanan Dinas 5.641.499.700,00 26 Belanja Pemeliharaan 5.315.544.611,00 27 Jumlah Belanja Administrasi Umum (23 s.d. 26) 228.055.375.487,00 28 BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN29 Belanja Pegawai / Personalia 4.565.210.875,00 30 Belanja Barang dan Jasa 40.956.042.654,00 31 Belanja Perjalanan Dinas 3.412.122.300,00 32 Belanja Pemeliharaan 41.483.234.968,00 33 Jumlah Belanja Operasi dan Pemeliharaan (29 s.d. 32) 90.416.610.797,00 34 BELANJA BANTUAN KEUANGAN DAN BAGI HASIL35 Belanja Bantuan Keuangan dan Bagi Hasil 25.019.277.050,00 36 Jumlah Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan (35) 25.019.277.050,00 37 BELANJA TIDAK TERSANGKA38 Belanja Tidak Tersangka 713.463.950,00 39 Jumlah Belanja Tidak Tersangka (38) 713.463.950,00 40 Jumlah Aliran Kas Keluar (27 + 33 + 36 + 39) 344.204.727.284,00 41 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (20 - 40) 73.576.881.823,62

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Pendapatan Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan

2

PEMERINTAH KABUPATEN BIMALAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006

NO URAIAN JUMLAH

8

Page 11: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 4242 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI43 Aliran Kas Masuk44 PENJUALAN INVESTASI JANGKA PANJANG 0,0045 PENJUALAN AKTIVA TETAP 0,0046 Jumlah Aliran Kas Masuk (44 s.d. 45) 0,0047 Aliran Kas Keluar48 BELANJA MODAL/PEMBANGUNAN49 Belanja Modal/Pembangunan 56.815.553.240,00 50 Jumlah Belanja Modal Pembangunan (49) 56.815.553.240,00 51 Jumlah Aliran Kas Keluar (50) 56.815.553.240,00 52 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (46 - 51) (56.815.553.240,00) 53 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN54 Aliran Kas Masuk55 0,0056 0,0057 Hasil Penjualan Asset Daerah yang Dipisahkan 0,0058 Jumlah Aliran Kas Masuk (55 s.d. 57) 0,0059 Aliran Kas Keluar60 Transfer dana ke Cadangan61 Penyertaan Modal 2.800.000.000,00 62 Pembayaran utang pokok yang telah jatuh tempo 0,0063 Jumlah Aliran Kas Keluar (60 s.d. 62) 2.800.000.000,00 64 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (58 - 63) (2.800.000.000,00) 65 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN66 Aliran Kas Masuk67 PENERIMAAN PERHITUNGAN PIHAK KETIGA (PFK) 14.959.285.942,00 68 POS-POS LUAR BIASA 0,0069 Jumlah Aliran Kas Masuk (67 s.d. 68) 14.959.285.942,00 70 Aliran Kas Keluar71 PENGELUARAN PERHITUNGAN PIHAK KETIGA (PFK) (14.959.285.942,00) 72 POS-POS LUAR BIASA 0,0073 Jumlah Aliran Kas Keluar (71 s.d. 72) (14.959.285.942,00) 74 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran (69 - 73) 0,0075 Kenaikan (Penurunan) Kas Selama Periode (41 + 52 + 66 + 76) 13.961.328.583,62 76 SALDO AWAL KAS 136.844.706,15 77 SALDO AKHIR KAS 14.098.173.289,77

Denpasar, 30 April 2007Bupati Bima,

Ferry Zulkarnain, ST

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Transfer dari Dana CadanganPenerimaan Pinjaman dan Obligasi

8

Page 12: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. Kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Bima Tahun

Anggaran 2006 mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29

Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan

Keuangan Daerah Serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

a. Kebijakan Umum

1) Basis Akuntansi

Basis Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan

Kabupaten Bima adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja

dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk

pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dalam neraca.

a) Pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima di

Kas Daerah, sedangkan belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui

pada saat dikeluarkan dari Kas Daerah.

b) Eksistensi aset, di samping dipengaruhi oleh transaksi penerimaan dan

pengeluaran dari Kas Daerah (transaksi kas), juga dipengaruhi oleh

transaksi non-kas dan atau karena tibanya waktu yang menimbulkan

hak dan kewajiban tersebut.

2) Azas bruto

Pembukuan pendapatan berdasarkan jumlah bruto, tidak ada kompensasi

antara penerimaan dan pengeluaran.

3) Historical cost

Nilai aset diakui sebesar harga perolehan yaitu seluruh pembayaran yang

dilakukan pada waktu memperoleh barang tersebut, mulai harga

Page 13: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

pembelian/pengadaan barang tersebut di tambah biaya-biaya lainnya (jika

ada) yang dikeluarkan sampai barang tersebut siap di tempat dan siap

digunakan.

4) Pengukuran dalam rupiah

Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan mata uang

rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing harus dinyatakan

dalam mata uang rupiah. 5) Periode akuntansi

Informasi disajikan berdasarkan periode akuntansi dengan memakai tahun

anggaran. 6) Dana Umum (dengan pengecualian untuk aset)

Pertanggungjawaban keseluruhan penerimaan dan pengeluaran termasuk

aset, hutang dan ekuitas dana, pada prinsipnya adalah melalui dana umum

berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun,

khusus untuk aset apabila terdapat perolehan aset berupa hibah dan

dropping dari pemerintah pusat/instansi lebih tinggi yang tidak melalui

mekanisme APBD, asalkan terdapat perpindahan hak kepemilikan, tetap

diakui sebagai aset daerah.

b. Kebijakan Akuntansi Pos-Pos Laporan Keuangan

1) Neraca

Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan pemerintah

mengenai Aktiva, Hutang dan Ekuitas Dana pada suatu tanggal tertentu.

Susunan dan isi neraca dibagi atas 2 (dua) bagian yaitu Aktiva di sisi

Aktiva dan Hutang serta Ekuitas di sisi Pasiva.

Aktiva terdiri dari :

a. Aktiva Lancar

b. Investasi Permanen

c. Aktiva Tetap

d. Aktiva Lainnya

Page 14: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Hutang dan Ekuitas Dana terdiri dari:

a. Hutang Jangka Pendek

b. Hutang Jangka Panjang

c. Ekuitas Dana Lancar

d. Ekuitas Dana yang Diinvestasikan

e. Ekuitas Dana yang Dicadangkan

a) Akuntansi Aktiva Lancar

Aktiva Lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan

dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu)

periode akuntansi.

Aktiva Lancar terdiri dari Kas di Kas Daerah, Kas di Pemegang Kas,

Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar dari

TGR, Piutang Pajak, Piutang lain-lain dan Persediaan.

(1) Kas di Kas Daerah

(a) Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat

dipergunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah. Kas di

Kas Daerah merupakan saldo kas pemerintah daerah yang

berada di rekening Kas Daerah pada PT Bank NTB Cabang

Bima atau bank lain yang ditunjuk Pemkab Bima.

(b) Kas di Kas Daerah dinyatakan dalam nilai rupiah, jika ada

kas dalam valuta asing maka harus dikonversi berdasarkan

nilai kurs tengah BI pada tanggal neraca.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah : Rincian jumlah Kas di

Kas Daerah.

(2) Kas di Pemegang Kas

(a) Kas di Pemegang Kas adalah kas dalam pengelolaan

Pemegang Kas (Bendaharawan satuan kerja) yang masih

harus dipertanggungjawabkan kepada Bendahara Umum

(Uang Untuk Dipertanggungjawabkan / UUDP) maupun

pungutan-pungutan bendaharawan (pajak dan lain-lain)

yang belum disetor ke Kas Negara/ Daerah.

Page 15: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(b) Kas di Pemegang Kas dinyatakan dalam nilai rupiah, jika

ada kas dalam valuta asing harus dikonversi berdasarkan

nilai kurs tengah BI pada tanggal neraca.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah : Rincian jumlah Kas di

masing-masing Pemegang Kas.

(3) Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran

(a) Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran merupakan

reklasifikasi tagihan angsuran jangka panjang ke dalam

piutang jangka pendek yang disebabkan adanya tagihan

angsuran jangka panjang yang jatuh tempo tahun berikutnya

atas penjualan inventaris/aktiva milik Pemerintah Kabupaten

Bima.

(b) Perkiraan Tagihan Penjualan Angsuran dicatat sebesar nilai

nominal.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah Klasifikasi tagihan

penjualan angsuran menurut debitur dan Klasifikasi tagihan

penjualan angsuran menurut umur.

(4) Bagian Lancar dari Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

(a) Bagian Lancar TGR merupakan reklasifikasi lain-lain aktiva

yang berupa TGR ke dalam aktiva lancar disebabkan adanya

TGR jangka panjang yang jatuh tempo tahun berikutnya.

Saldo TGR merupakan saldo TGR yang belum dilunasi per

tanggal neraca.

(b) Perkiraan Bagian Lancar TGR dicatat sebesar nilai nominal.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah : Klasifikasi Bagian Lancar

TGR menurut debitur dan Klasifikasi Bagian Lancar TGR

menurut umur.

(5) Piutang Pajak/Retribusi

(a) Piutang Pajak/Retribusi merupakan piutang yang diakui atas

pajak-pajak / retribusi daerah yang sudah ada ketetapannya

(SKP/SKPT).

Page 16: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(b) Perkiraan Piutang Pajak/Retribusi dicatat sebesar nilai

nominal.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah Klasifikasi Piutang

Pajak/Retribusi menurut debitur, menurut umur, dan menurut

jenisnya.

(6) Piutang Lain-lain

(a) Piutang lain-lain merupakan piutang selain tagihan penjualan

angsuran, TGR dan piutang pajak/retribusi.

(b) Perkiraan Piutang Lain-lain dicatat sebesar nilai nominal.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah Klasifikasi Piutang Lain-

lain menurut debitur, menurut umur, dan menurut jenisnya.

(7) Persediaan

(a) Persediaan adalah barang habis pakai yang diperoleh dengan

maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah

dan barang-barang yang dimaksudkan untuk

dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.

(b) Perkiraan Persediaan dicatat sebesar:

(i) Physical Method artinya persediaan dicatat berdasarkan

hasil opname.

(ii) Harga pembelian terakhir jika diperoleh dengan

pembelian.

(iii) Harga standar jika diperoleh dengan memproduksi

sendiri.

(iv) Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualan jika

diperoleh dengan cara lain, seperti donasi.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah rincian/klasifikasi

persediaan dan jumlah masing-masing klasifikasi.

b) Akuntansi Investasi Permanen

Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang diadakan

dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomis dan atau

manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) periode

akuntansi.

Page 17: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Investasi Permanen terdiri dari:

1. Penyertaan modal / ekuitas dalam Badan Usaha Milik Negara /

Daerah (BUMN/D), lembaga keuangan negara, badan hukum

milik negara, badan internasional dan badan usaha lainnya

bukan milik negara,

2. Pinjaman kepada BUMN/D dan pihak lainnya,

3. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat

dipertukarkan atau dialihkan kepada pihak ketiga,

4. Investasi permanen lainnya yang dimiliki untuk menghasilkan

pendapatan.

(1) Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten

(a) Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten

menggambarkan jumlah yang dibayar oleh Pemerintah

Kabupaten Bima untuk penyertaan modal dalam badan

usaha milik negara/daerah di dalam dan di luar negeri

serta lembaga-lembaga keuangan.

(b) Penyertaan modal dalam BUMN/D dan lembaga

keuangan dibukukan berdasarkan harga perolehan

termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk

memperoleh kepemilikan yang syah atas investasi

tersebut.

Harga perolehan investasi dalam valuta asing harus

dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan

menggunakan nilai tukar (kurs tengah BI) yang berlaku

pada tanggal neraca.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah rincian/klasifikasi

penyertaan tersebut dan jumlah masing-masing

klasifikasi.

(2) Pinjaman kepada BUMN/D dan Pihak Lainnya

(a) Pinjaman kepada BUMN/D dan Pihak Lainnya

menggambarkan jumlah yang dibayar oleh pemerintah

dicatat sebagai pinjaman.

(b) Perkiraan ini dicatat sebesar nilai nominal.

Page 18: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(c) Hal-hal yang diungkapkan dalam perkiraan ini

disesuaikan dengan kebutuhan daerah antara lain:

- Klasifikasi Pinjaman BUMN/D dan Pihak

Lainnya menurut umur

- Klasifikasi Pinjaman BUMN/D dan Pihak

Lainnya menurut debitur

(3) Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan

(a) Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan adalah

akumulasi dana yang dikeluarkan ke proyek yang

dilaksanakan dengan maksud untuk mengalihkan

sepenuhnya atau sebagian kepemilikan proyek tersebut

kepada pihak ketiga setelah proyek mencapai tingkat

penyelesaian tertentu.

(b) Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan

dibukukan berdasarkan harga perolehan termasuk biaya

tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh

kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.

Harga perolehan investasi dalam valuta asing harus

dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan

menggunakan nilai tukar (kurs tengah BI) yang berlaku

pada tanggal neraca.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah rincian/klasifikasi

penyertaan tersebut dan jumlah masing-masing

klasifikasi.

(4) Investasi Permanen Lainnya

(a) Investasi Permanen Lainnya menggambarkan semua

biaya investasi permanen lainnya yang tidak dapat

diklasifikasikan ke dalam perkiraan penyertaan modal

di atas.

(b) Investasi permanen lainnya dibukukan berdasarkan

harga perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang

terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas

investasi tersebut.

Page 19: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Harga perolehan investasi dalam valuta asing harus

dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan

menggunakan nilai tukar (kurs tengah BI) yang berlaku

pada tanggal neraca.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah rincian/klasifikasi

penyertaan tersebut dan jumlah masing-masing

klasifikasi.

c) Akuntansi Aktiva Tetap

Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa

manfaat lebih dari 1 (satu) periode akuntansi untuk digunakan dalam

kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Aktiva Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian

atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau

donasi, pertukaran dengan aktiva lainnya dan dari sitaan atau

rampasan.

Secara umum Aktiva Tetap Pemerintah Kabupaten Bima dinilai

berdasarkan nilai perolehan aktiva tersebut. Apabila nilai perolehan

tidak diketahui, Aktiva Tetap dinilai berdasarkan estimasi Harga Pasar

Wajar dengan memperhatikan kondisi aktiva tersebut. Khusus nilai

aktiva tetap sampai dengan 31 Desember 2003, berdasarkan penilaian

yang dilakukan oleh penilai independen.

Aktiva Tetap terdiri dari:

1. Tanah

2. Peralatan dan Mesin

3. Gedung dan Bangunan

4. Jalan, Instalasi, Jaringan dan Jembatan

5. Aktiva Tetap Lainnya

6. Pekerjaan dalam Pelaksanaan

(1) Tanah

Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap dipakai.

Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk

memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan

Page 20: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

penimbunan. Nilai tanah juga meliputi biaya pembelian bangunan

tua yang terletak pada sebidang tanah yang dibeli untuk

melaksanakan pembangunan sebuah gedung baru jika bangunan tua

itu dimaksudkan untuk dibongkar.

(2) Peralatan dan Mesin

Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap

pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian dan biaya

instalasi serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan

mempersiapkan aktiva sehingga dapat digunakan.

(3) Gedung dan Bangunan

Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap

pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga beli, biaya pembebasan,

biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak. Biaya konstruksi yang

dicakup oleh suatu kontrak konstruksi akan meliputi harga kontrak

ditambah dengan biaya tidak langsung lainnya yang dilakukan

sehubungan dengan konstruksi dan dibayar pada pihak selain dari

kontraktor. Biaya ini juga mencakup biaya bagian dari

pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola jika ada.

(4) Jalan, Instalasi, Jaringan dan Jembatan

Jalan, Instalasi, Jaringan dan Jembatan menggambarkan seluruh

biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, instalasi, jaringan

dan jembatan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain

biaya perolehan dan biaya lain-lain sampai dengan jalan, irigasi,

dan jaringan tersebut siap pakai.

(5) Aktiva Tetap Lainnya

Aktiva Tetap Lainnya menggambarkan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap lainnya sampai siap

pakai. Biaya ini meliputi antara lain biaya perolehan semua aktiva

Page 21: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

tetap lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan dengan tepat ke

dalam aktiva tetap yang telah diuraikan sebelumnya.

(6) Pekerjaan dalam pelaksanaan

Konstruksi dalam pengerjaan menggambarkan biaya yang

diakumulasikan sampai pada tanggal neraca dari semua jenis aktiva

tetap dalam pengerjaan yang belum selesai dibangun.

(7) Pengukuran

Aktiva tetap baru dicatat sebagai aktiva Pemda pada saat diterima

dan hak kepemilikan berpindah. Aktiva tetap dinyatakan dalam

neraca dengan nilai historis, yaitu nilai perolehan atau jika nilai

historis tidak memungkinkan digunakan nilai historis yang

diestimasikan atau perkiraan harga pasar yang wajar.

(8) Pengungkapan

Hal-hal yang diungkapkan dalam aktiva tetap adalah:

(1) Aktiva tetap tidak mengenal adanya depresiasi/penyusutan.

(2) Aktiva tetap akan dihapuskan apabila rusak berat, hilang dan

sebagainya mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri

dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pedoman

Pengelolaan Barang Daerah, pasal 22 ayat 3, yaitu: setiap

penghapusan barang daerah diatur sebagai berikut:

(i) Barang bergerak seperti Kendaraan Perorangan Dinas dan

Kendaraan Operasional Dinas ditetapkan oleh Kepala

Daerah setelah memperoleh persetujuan DPRD,

sedangkan untuk barang-barang inventaris lainnya cukup

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

(ii) Barang tidak bergerak ditetapkan dengan Keputusan

Kepala Daerah setelah memperoleh persetujuan DPRD.

(iii) Untuk bangunan dan gedung yang akan dibangun kembali

(rehab total) sesuai peruntukan semula serta yang sifatnya

mendesak atau membahayakan, penghapusannya cukup

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

Page 22: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

b) Akuntansi Aktiva Lainnya

Aktiva Lainnya adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke

dalam aktiva lancar, aktiva tetap dan investasi permanen.

Aktiva lainnya terdiri dari:

(1) Tagihan Penjualan Angsuran

(2) Kemitraan dengan Pihak Ketiga

(3) Dana Cadangan

(4) Dana Bergulir kepada Kelompok Masyarakat

(5) Lain-lain Aktiva

(1) Tagihan Penjualan Angsuran

(a) Tagihan Penjualan Angsuran menggambarkan jumlah

yang dapat diterima dari penjualan rumah dan

kendaraan dan tagihan angsuran lainnya kepada

pegawai pemerintah.

(b) Perkiraan ini dinilai dengan nilai nominal dari transaksi

penjualan tersebut.

(c) Hal-hal yang perlu diungkapkan berkaitan dengan

tagihan penjualan angsuran antara lain klasifikasi

tagihan penjualan angsuran menurut debitur dan

jenisnya.

(2) Kemitraan dengan Pihak Ketiga

(a) Kemitraan dengan Pihak Ketiga menggambarkan nilai

hak yang akan diperoleh atas suatu aktiva yang

dibangun dengan cara kemitraan antara pemerintah

dengan pihak ketiga berdasarkan perjanjian

(b) Aktiva Pemerintah Kabupaten Bima yang diserahkan

pengelolannya berdasarkan kemitraan dengan pihak

ketiga dinilai berdasarkan nilai perolehan. Sedangkan

aktiva kemitraan yang dibangun oleh pihak ketiga

dinilai berdasarkan biaya perolehannya atau sebesar

biaya yang tercantum dalam perjanjian.

(c) Hal-hal yang perlu diungkapkan adalah klasifikasi

kemitraan dengan pihak ketiga menurut jenisnya.

Page 23: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(3) Dana Cadangan

(a) Dana Cadangan adalah dana yang dibentuk untuk

membiayai kebutuhan dana (special fund) yang tidak

dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran.

(b) Dana Cadangan dinilai sebesar akumulasi dana yang

berasal dari pembentukan dana cadangan yang

tercantum dalam APBD (nominal) ditambah dengan

hasil perolehannya.

(c) Hal-hal yang perlu diungkapkan adalah klasifikasi dana

cadangan menurut tujuan pembentukannya

(4) Dana Bergulir kepada Kelompok Masyarakat

(a) Dana Bergulir kepada Kelompok Masyarakat adalah

akumulasi dana yang diserahkan kepada kelompok

masyarakat berupa dana bergulir yang harus

dikembalikan dalam jangka waktu tertentu beserta

bagian keuntungannya untuk digulirkan kembali kepada

kelompok masyarakat lainnya.

(b) Dana Bergulir kepada Kelompok Masyarakat dibukukan

berdasarkan nilai nominal pinjaman tersebut.

(c) Hal-hal yang perlu diungkapkan adalah klasifikasi dana

bergulir/pinjaman tersebut dan jumlah masing-masing

klasifikasinya.

(5) Lain-lain Aktiva

(a) Lain-lain aktiva adalah aktiva diluar Tagihan Penjualan

Angsuran, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Lain-lain

Aktiva dan Dana Cadangan.

(b) Lain-lain Aktiva dinilai berdasarkan nilai nominalnya.

(c) Hal-hal yang perlu diungkapkan yang berkaitan dengan

penjualan angsuran adalah klasifikasi tagihan penjualan

angsuran menurut debitur.

Page 24: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

c) Akuntansi Hutang Jangka Pendek

Hutang Jangka Pendek merupakan hutang yang harus dibayar kembali

atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi.

Hutang jangka pendek terdiri dari Bagian Lancar Hutang Jangka

Panjang, Hutang Biaya Pinjaman dan Hutang Perhitungan Pihak

Ketiga (PFK).

(1) Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang

(a) Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang merupakan

sebagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu periode akuntansi.

(b) Perkiraan ini dicatat sebesar nilai nominal. Hutang

dalam valuta asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan

nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal transaksi.

(c) Hal-hal yang perlu diungkapkan adalah:

(1) Rincian dari masing-masing jenis hutang

(2) Serta adanya aktiva atau lainnya yang dijadikan

jaminan hutang.

(2) Hutang Biaya Pinjaman

(a) Hutang Biaya Pinjaman merupakan hutang yang terdiri

sebagai ikatan hutang pokok, yang berupa bunga, denda

dan committment fee.

(b) Perkiraan ini dicatat sebesar nilai nominal. Hutang

dalam valuta asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan

nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal transaksi.

Hutang Biaya Pinjaman diakui pada akhir tahun

anggaran.

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah:

(3) Rincian dari masing-masing jenis hutang

(4) Selisih kurs hutang dalam valuta asing yang terjadi

antara kurs transaksi dan kurs tanggal neraca

(5) Serta adanya aktiva atau lainnya yang dijadikan

jaminan hutang

Page 25: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(3) Hutang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

(a) Hutang Pihak Ketiga (PFK) adalah hutang jangka

pendek kepada pihak ketiga yang berasal dari jumlah

yang dipotong dari Surat Perintah Membayar (SPM)

dan pungutan yang dilakukan oleh bendaharawan

(b) Perkiraan ini dicatat sebesar nilai nominal

(c) Hal-hal yang diungkapkan adalah:

(1) Rincian dari masing-masing jenis hutang

(2) Serta adanya aktiva atau lainnya yang dijadikan

jaminan hutang

d) Akuntansi Hutang Jangka Panjang Dan Hutang Bunga

Hutang Jangka Panjang merupakan hutang yang harus dibayar

kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Hutang

Jangka Panjang terdiri dari Hutang Pokok Jangka Panjang dan Hutang

Bunga.

(1) Hutang Jangka Panjang

(a) Hutang Jangka Panjang adalah hutang yang harus dibayar

kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi.

Hutang Jangka Panjang dapat berasal dari dalam negeri

maupun luar negeri. Hutang Jangka Panjang hanya dapat

digunakan untuk membiayai pembangunan prasarana yang

merupakan aktiva daerah dan dapat menghasilkan penerimaan

(baik langsung maupun tidak langsung) untuk pembayaran

kembali pinjaman, serta memberikan manfaat bagi pelayanan

masyarakat.

(b) Perkiraan ini diakui saat dana tersebut diterima dan dicatat

sebesar nilai nominal. Hutang dalam valuta asing dikonversikan

dalam rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada

tanggal neraca.

(c) Hal-hal yang perlu diungkapkan adalah:

(1) Rincian dari masing-masing jenis hutang

(2) Selisih kurs hutang dalam valuta asing yang terjadi antara

kurs transaksi dan kurs tanggal neraca.

(3) Adanya aktiva atau lainnya yang dijadikan jaminan hutang.

Page 26: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(4) Jangka waktu, nilai nominal, tingkat bunga dan masa

tenggang

(2) Hutang Bunga

(a) Hutang bunga adalah kewajiban pembayaran bunga kepada

kreditur atas pinjaman yang harus dibayar kembali atau jatuh

tempo lebih dari satu periode akuntansi.

(b) Hutang bunga diakui pada saat hutang tersebut terjadi dan

dibukukan sebesar nilai nominal. Hutang dalam valuta asing

dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah

BI) pada tanggal transaksi.

(c) Hal-hal yang diungkapkan:

(1) Rincian dari masing-masing jenis hutang bunga

(2) Selisih kurs yang terjadi

h) Akuntansi Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai aktiva

lancar dengan jumlah nilai hutang lancar. Ekuitas Dana Lancar terdiri

dari:

(1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Pelaporan

(2) Akumulasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

(3) Cadangan untuk Piutang

(4) Cadangan untuk Persediaan

(5) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka

pendek

(1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Pelaporan

(a) SiLPA Tahun Pelaporan adalah perkiraan ringkasan operasi

pemerintah selama tahun berjalan yang diperoleh dari selisih

antara pendapatan dan belanja.

(b) SiLPA Tahun Pelaporan diukur berdasarkan nilai nominal.

(c) SiLPA Tahun Pelaporan diungkapkan sesuai kebutuhan.

Page 27: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(2) Akumulasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

(a) Akumulasi SiLPA adalah perkiraan yang menampung

akumulasi saldo SiLPA tahun-tahun sebelumnya setelah

dikurangi dengan penggunaannya dalam anggaran.

(b) Akumulasi SiLPA disajikan sebesar sisa lebih perhitungan

anggaran dari tahun sebelumnya.

(c) Akumulasi SiLPA diungkapkan sesuai kebutuhan.

(3) Cadangan untuk Piutang

(a) Cadangan untuk Piutang adalah kekayaan bersih pemerintah

yang tertanam dalam piutang jangka pendek.

(b) Cadangan untuk Piutang dinilai sebesar saldo piutang jangka

pendek.

(c) Cadangan untuk Piutang diungkapkan sesuai kebutuhan.

(4) Cadangan untuk Persediaan

(a) Cadangan untuk Persediaan adalah kekayaan bersih pemerintah

yang tertanam dalam persediaan.

(b) Cadangan untuk Persediaan dinilai sebesar nilai persediaan

yang ada pada akhir tahun/tanggal neraca.

(c) Cadangan untuk Persediaan diungkapkan sesuai kebutuhan.

(5) Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Hutang

Jangka Pendek

(a) Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Hutang Jangka

Pendek adalah perkiraan lawan ekuitas dana lancar yang

merupakan pengurang kekayaan bersih pemerintah.

(b) Perkiraan ini disajikan sebesar nilai nominal hutang jangka

pendek.

(c) Pengungkapan atas informasi yang berhubungan dengan

perkiraan ini disesuaikan dengan kebutuhan.

Page 28: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

i) Akuntansi Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan

Ekuitas dana yang diinvestasikan merupakan selisih antara

jumlah nilai investasi permanen, aktiva tetap, aktiva lainnya (tidak

termasuk dana cadangan) dengan jumlah nilai hutang jangka panjang.

Ekuitas dana yang diinvestasikan meliputi dana yang :

diinvestasikan dalam investasi permanen, diinvestasikan dalam aktiva

tetap, diinvestasikan dalam aktiva lainnya, dan sebagai perkiraan yang

mengurangi (contra acount) adalah dana yang harus disediakan untuk

pembayaran hutang jangka panjang.

(1) Dana yang Diinvestasikan dalam Investasi Permanen

(a) Dana yang diinvestasikan dalam investasi permanen

adalah dana pemerintah yang tertanam dalam bentuk

investasi jangka panjang.

(b) Pengukuran ini disajikan sebesar nilai yang

diinvestasikan dalam investasi permanen.

(c) Pengungkapan atas informasi yang berhubungan dengan

perkiraan ini disesuaikan dengan kebutuhan.

(2) Dana yang diinvestasikan dalam Aktiva Tetap

(a) Dana yang diinvestasikan dalam Aktiva Tetap adalah

dana pemerintah yang ditanam dalam bentuk aktiva

tetap seperti tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan

mesin, jalan dan irigasi, dan aktiva tetap lainnya.

(b) Pengukuran ini disajikan sebesar nilai yang

diinvestasikan dalam aktiva tetap.

(c) Pengungkapan atas informasi yang berhubungan dengan

perkiraan ini disesuaikan dengan kebutuhan.

(3) Dana yang Diinvestasikan dalam Aktiva Lainnya

(a) Dana yang diinvestasikan dalam aktiva lainnya adalah

dana pemerintah yang tertanam dalam bentuk aktiva

lainnya.

(b) Perkiraan ini disajikan sebesar nilai yang diinvestasikan

dalam aktiva lainnya.

Page 29: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(c) Pengungkapan atas informasi yang berhubungan dengan

perkiraan ini disesuaikan dengan kebutuhan.

j) Akuntansi Ekuitas Dana Yang Dicadangkan

(1) Ekuitas Dana yang Dicadangkan adalah ekuitas dana yang

dicadangkan untuk tujuan tertentu. Perkiraan ini merupakan

pasangan perkiraan dana cadangan.

(2) Saldo perkiraan ini disajikan sebesar dana yang diinvestasikan

dalam dana cadangan.

(3) Pengungkapan atas informasi yang berhubungan dengan

perkiraan ini harus cukup misalnya peruntukan, batasan dan jenis

investasi.

2) LAPORAN ALIRAN KAS

Laporan Aliran Kas adalah laporan yang memberikan informasi aliran

masuk dan keluar kas dan setara kas Pemerintah Kabupaten Bima selama 1

(satu) periode akuntansi atau satu tahun anggaran serta saldo kas per

tanggal laporan.

Metode penyusunan Laporan Arus Kas adalah Metode Langsung yaitu

dilakukan dengan cara menyajikan kelompok-kelompok penerimaan dan

pengeluaran kas dari aktivitas operasi secara lengkap, dilanjutkan dengan

kegiatan aktivitas transaksi aktiva tetap dan pembiayaan serta non

anggaran.

Susunan dan isi Laporan Arus Kas terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu:

a) Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Operasi adalah indikator yang menunjukkan

kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup

untuk membiayai aktivitas operasional pemerintah.

b) Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Kas dari aktivitas investasi adalah mencerminkan

penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan perolehan

dan pelepasan sumberdaya yang bertujuan untuk meningkatkan operasi

pemerintah dan menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang.

Page 30: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Arus masuk kas dari aktivitas investasi antara lain : hasil

penyerahan modal pemerintah, pengembalian pinjaman pemerintah

dari BUMN/D, dan penjualan aktiva tetap.

Arus keluar kas dari aktivitas investasi antara lain : penyertaan

modal pemerintah, pinjaman pemerintah kepada BUMN/D, dan

pembelian aktiva tetap.

c) Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan adalah mencerminkan penerimaan

dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan defisit atau surplus

anggaran.

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah baik

penerimaan maupun pengeluaran yang dimaksudkan untuk menutup

defisit anggaran dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan dapat berasal dari pinjaman, hasil divestasi

dan saldo lebih perhitungan anggaran. Sedangkan pengeluaran

pembiayaan antara lain digunakan untuk pembiayaan kembali pokok

pinjaman.

d) Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran adalah mencerminkan

penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi

anggaran, meliputi penerimaan dan pengeluaran kas dari dan kepada

pihak ketiga (PFK).

PFK menggambarkan hutang yang berasal dari jumlah yang dipotong

dari SPM khusus untuk pihak ketiga seperti Taspen, Askes, Iuran

Wajib Pegawai serta Pajak-pajak negara termasuk pajak negara yang

dipungut oleh bendaharawan.

3) PENDAPATAN DAN BELANJA

a) Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan kas daerah dalam periode tahun

anggaran yang menjadi hak daerah.

Pendapatan diakui atas dasar kas, yaitu pada saat diterima pada Kas

Daerah. Pencatatan pendapatan berdasarkan azas bruto yaitu mencatat

penerimaan bruto dan tidak diperbolehkan mencatat jumlah neto

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Page 31: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber antara lain: Pendapatan

Asli Daerah, Pendapatan Dana Perimbangan dari Pemerintah Pusat,

Lain-lain pendapatan yang sah.

Pengembalian atau koreksi atas pendapatan yang terjadi pada periode

penerimaan pendapatan maupun periode sebelumnya, dicatat sebagai

pengurang pendapatan.

b) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran Kas Daerah dalam periode tahun

anggaran yang menjadi beban daerah.

Belanja diakui atas dasar kas, yaitu pada saat terjadinya pengeluaran

dari Kas Daerah.

Belanja diklasifikasikan menurut bagian belanja, yaitu: belanja

aparatur dan belanja publik. Belanja aparatur diklasifikasikan menurut

kelompok belanja yaitu: belanja administrasi umum, belanja

operasional & pemeliharaan dan belanja modal. Belanja publik

diklasifikasikan menurut kelompok belanja: belanja administrasi

umum, belanja operasional & pemeliharaan, belanja modal, belanja

bantuan keuangan & bagi hasil dan belanja tidak tersangka.

c) Dana Cadangan

Pemerintah Daerah dapat membentuk dana cadangan guna membiayai

kebutuhan dana yang tidak dapat dibebankan dalam 1 (satu) tahun

anggaran. Dana cadangan dapat dibentuk dari kontribusi tahunan

APBD kecuali dari dana alokasi khusus, pinjaman daerah dan dana

darurat.

d) Pembiayaan

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah yang

memerlukan pembayaran kembali dari pemerintah dan penerimaan

kembali dari pemerintah. Pembiayaan dimaksudkan untuk menutup

defisit anggaran atau untuk memperoleh aktiva finansial/melunasi

kewajiban finansial, apabila terjadi surplus anggaran.

Page 32: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

B. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan

1. Penjelasan Pos-Pos Neraca

31 Desember 2006 31 Desember 2005

a. Aktiva

1) Aktiva Lancar

a) Kas di Kas Daerah Rp13.981.689.433,77 Rp24.281.157,15 Jumlah tersebut merupakan saldo Kas Daerah Pemerintah Kabupaten

Bima per 31 Desember 2006 dan 2005, berdasarkan hasil rekonsiliasi

antara Buku Bendaharawan IX dengan Rekening Kas Daerah, dengan

rincian sebagai berikut :

Saldo Kas di Pemegang Kas (Rp)

No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 PT Bank NTB Cabang Bima #005.21.00001.00-00 2.987.953.764,38 10.829.956,00 2 PT Bank NTB Cabang Bima #005.21.04008.00-1 11.029.655,00 5.238.257,783 PT Bank BRI Cabang Bima #00000079-01-

000258-30-5 108.569.579,37 5.150.378,00

4 PT Bank BRI Cabang Bima #00000079-01-000351-30-7

26.688,00 271.360,00

5 PT Bank BRI Cabang Bima #00000079-01-000350-30-1

8.231,00 2.791.205,37

6 PT Bank BRI Cabang Bima #00000079-01-000349-30-0

32.586,00 0,00

7 PT Bank BRI Cabang Bima #00000079-01-000352-30-3

802,24 0,00

8 PT Bank BRI Cabang Bima #00000079-01-000353-30-9

27.802,00 0,00

9 PT Bank BRI Cabang Bima #00000079-01-000354-30-5

666.468,78 0,00

10 PT Bank BRI Cabang Bima #00000079-01-000348-30-4

11.247,00 0,00

11 PT. Bank BNI Cabang Bima # 0567899998 2.172.212.114,00 0,0012 PT. Bank BNI Cabang Bima # 053761815 8.701.150.496,00 0,00

Jumlah 13.981.689.433,77 24.281.157,15

b) Kas Dipemegang Kas

Rp116.483.856,00 Rp112.563.549,00 Jumlah tersebut merupakan saldo Kas Daerah dalam bentuk UUDP yang

berada pada masing-masing Pemegang Kas unit kerja dalam lingkup

Kabupaten Bima per 31 Desember 2006 dan 2005, dengan rincian sebagai

berikut :

Page 33: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

c) Piutang Pajak Rp11.593.453,00 Rp10.425.000,00

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang per 31 Desember 2006 dan 2005,

dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Piutang Pajak Galian C per 31 Desember 2005 sebesar

Rp10.000.000,00 merupakan piutang pajak Galian C pada PT. Waskita

Karya sampai dengan tanggal 31 Januari 2006, belum ada pelunasannya.

d) Piutang Retribusi Rp1.075.816.825,00

Rp495.171.196,00 Jumlah tersebut merupakan saldo piutang per 31 Desember 2006 dan 2005,

dengan rincian sebagai berikut :

Saldo Kas di Pemegang Kas (Rp) No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Saldo UUDP atas belanja tidak langsung/Bendaharawan Rutin

46.243.174,00 45.224.018,00

2 Saldo UUDP atas belanja langsung/Bendaharawan Proyek

70.240.682,00 67.339.531,00

Jumlah 116.483.856,00 112.563.549,00

Saldo Piutang Pajak (Rp) No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Pajak Hotel 79.000,00 0,00 2 Pajak Restoran 536.250,00 100.000,00 3 Pajak Reklame 291.250,00 325.000,00 4 Pajak Galian C 10.686.953,00 10.000.000,00

Jumlah 11.593.453,00 10.425.000,00

Saldo Piutang Retribusi (Rp) No Uraian

31 Desember 2006 31 Desember 2005 1 Retribusi Pasar Grosir 123.038.825,00 83.084.196,00 2 Retribusi Sewa Rumah Dinas 33.663.000,00 8.962.000,00 3 Retribusi Sewa Tanah 915.115.000,00 403.125.000,00 4 Retribusi Produksi Perikanan 4.000.000,00 0,00

Jumlah 1.075.816.825,00 495.171.196,00

Page 34: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Jumlah Piutang Retribusi Pasar Grosir per 31 Desember 2006 sebesar

Rp123.038.825,00 merupakan piutang yang terdapat pada enam lokasi

pasar dari tujuh lokasi pasar yang ada, yaitu :

Jumlah Piutang Retribusi Sewa Rumah Dinas per 31 Desember 2006

sebesar Rp33.663.000,00 merupakan piutang terhadap 141 pegawai.

Jumlah Piutang Retribusi Sewa Tanah per 31 Desember 2006 sebesar

Rp915.115.000,00 merupakan piutang atas sewa tanah eks jaminan yang

tersebar di 15 Kecamatan dan Kota.

e) Tagihan Penjualan Angsuran Rumah Dinas

Rp233.495.650,00 Rp245.518.879,00

Jumlah Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember

2006 sebesar Rp233.495.650,00 merupakan tagihan lancar cicilan atas

penjualan rumah dinas terhadap 56 pegawai/mantan pegawai.

f) Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi

Rp141.681.637,00 Rp141.681.637,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Tuntutan Ganti Rugi (TGR) kepada

Pegawai Negeri Sipil yang belum dilunasi per 31 Desember 2006 dan

2005, berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pengawas

Daerah Kabupaten Bima dan BPK Perwakilan Denpasar.

Saldo Piutang Pasar Grosir (Rp) No Lokasi Pasar 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Pasar Sila 23.834.000,00 17.387.000,00 2 Pasar Kore 11.000,00 162.000,00 3 Pasar Wera 504.000,00 108.000,00 4 Pasar eks Terminal 2.001.879,00 2.730.000,00 5 Pasar Tente 57.540.346,00 42.114.196,00 6 Pasar Sape Lama 3.523.000,00 2.340.000,00 7 Pasar Sape Baru 35.624.600,00 18.243.000,00

Jumlah 123.038.825,00 83.084.196,00

Page 35: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

g) Persediaan Rp4.488.313.962,00 Rp2.195.587.670,00 Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan barang pakai habis yang ada

pada Dinas/Badan/Kantor/Sekolah dan Unit Kerja lainnya di lingkungan

Kabupaten Bima per 31.Desember 2006 dan 2005, dengan rincian sebagai

berikut:

Saldo Persediaan (Rp) No Uraian

31 Desember 2006 31 Desember

2005 1 Persediaan Alat Tulis Kantor 1.960.400,00 11.695.900,00 2 Persediaan Alat Tulis Kantor

(Dispenda) 44.276.500,00 0,00

3 Persediaan Barang Cetakan 54.475.000,00 145.251.260,00 5 Persediaan Obat – Obatan 1.868.324.898,00 1.010.191.846,00 6 Persediaan Barang Kuasi (Karcis) 2.720.000,00 41.940.500,00 7 Persediaan Hewan Ternak 2.516.557.164,00 986.508.163,60

Jumlah 4.488.313.962,00

2.195.587.669,60

Saldo Persediaan Obat-Obatan per tanggal 31 Desember 2006 sebesar

Rp1.868.324.898,00 dan per 31 Desember 2005 sebesar

Rp1.010.191.846,00 dapat dirinci sebagai berikut :

Saldo Persediaan Obat- obatan (Rp) No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Gudang Farmasi 1,604,128,148.00 942,317,204.00 2 Rumah Sakit Umum Daerah 128,506,750.00 67,874,642.00 3 Puskesmas – Puskesmas 0,00 0,00 4 Dinas Peternakan 135,690,000.00 0,00 5 Dinas KB & KS 0,00 0,00

Jumlah 1,868,324,898.00 1,010,191,846.00

Page 36: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Saldo persediaan hewan ternak per tanggal 31 Desember 2006 sebesar

Rp2.516.557.164,00 merupakan persediaan hewan ternak yang dikelola

Dinas Peternakan melalui Kegiatan Penyebaran dan Pengembangan

Ternak.

2) Investasi Permanen

h) Penyertaan Modal Pemerintah (PMP)

Rp15.364.411.411,00 Rp12.776.700.911,00

Jumlah tersebut merupakan nilai penyertaan modal pemerintah Kabupaten

Bima per 31 Desember 2006 dan 2005 pada:

(1) Penyertaan pada PT. Bank NTB

Rp4.818.770.440,00 Rp3.818.770.440,00

Penyertaan pada PT Bank NTB per 31 Desember 2006 dan 2005

dengan rincian sebagai berikut :

Penyertaan pada PT. Bank NTB (Rp) No Uraian

31 Desember 2006 31 Desember 2005 1 Penyertaan s.d. Tahun 2005 3.818.770.440,00 3.258.000.000,00 2 - Penyertaan tahun ini 1.000.000.000,00 560.770.440,00 - Koreksi nilai penyertaan yang belum dicatat tahun 2004

Jumlah 4.818.770.440,00 3.818.770.440,00

Penyertaan Modal Pemerintah (Rp) No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 PT. Bank NTB Cabang Bima 4.818.770.440,00 3.818.770.440,00 2 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 6.605.430.478,00 6.717.619.978,00 3 LKP/ BPR 2.987.435.493,00 1.487.435.493,00 4 Dinas Koperasi dan UKM 0,00 0,00

5 PD. Wawo 952.775.000,00 752.875.000,00 Jumlah 15.364.411.411,00 12.776.700.911,00

Page 37: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(2) Penyertaan pada PDAM

Rp 6.605.430.478,00 Rp6.717.619.978,00

Penyertaan pada PDAM per 31 Desember 2006 dan 2005 dengan

rincian sebagai berikut :

Penyertaan pada PDAM No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Penyertaan s.d. Tahun 2005 6.717.619.978,00 6.717.619.978,002 - Penyertaan tahun ini 100.000.000,00 0,00

- Koreksi nilai penyertaan yang 0,00 0,00 belum dicatat tahun 2004 0,00 0,00 - Koreksi dengan data PDAM (212.189.500,00) 0,00

Jumlah 6.605.430.478,00 6.717.619.978,00

(3) Penyertaan pada PD. BPR LKP

Rp2.987.435.493,00 Rp 1.487.435.493,00

Penyertaan pada PD BPR LKP per 31 Desember 2006 dan 2005

dengan rincian sebagai berikut :

Penyertaan pada PD. BPR LKP No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Penyertaan s.d. Tahun 2005

1.487.435.493,00 0,00

2 Penyertaan tahun ini : 0,00 0,00 BPR Sarae, Rasanae Barat 200.000.000,00 233.651.368,00 BPR Tente, Woha 200.000.000,00 238.535.051,00 BPR Naru, Sape 200.000.000,00 320.776.201,00 BPR Belo, Belo 200.000.000,00 201.450.887,00 BPR Rato, Bolo 200.000.000,00 267.456.850,00 BPR Bajo, Donggo 200.000.000,00 175.564.936,00 LKP Nipa, Ambalawi 0,00 20.000.000,00 LKP Maria, Wawo 0,00 15.000.000,00 LKP Kore, Sanggar 0,00 15.000.000,00 BPR Pesisir Akbar 300.000.000,00 0,00

Jumlah 2.987.435.493,00 1.487.435.293,00

Page 38: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(4) Penyertaan pada PD.Wawo Rp952.775.000,00 Rp 752.875.000,00 Penyertaan pada PD Wawo per 31 Desember 2006 dan per 31

Desember 2005 dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah tersebut merupakan saldo sisa pinjaman yang diberikan pada PD

Wawo per 31 Desember 2006 dan 2005. Pinjaman tersebut berdasarkan

keputusan Bupati Bima Nomor 248 Tahun 2002 tanggal 25 September

2002 tentang Pemberian Pinjaman Modal Usaha kepada PD Wawo sebesar

Rp100.000.000,00 yang digunakan sebagai modal pembelian garam rakyat

sebagai bahan baku pembuatan garam beryodium.

3) Aktiva Tetap

Jumlah Aktiva Tetap Pemerintah Kabupaten Bima per 31 Desember 2006

adalah sebesar Rp970.573.846.932,00 dan per 31 Desember 2005 sebesar

Rp915.288.046.192,00, dengan rincian sebagai berikut :

Aktiva Tetap (Rp) No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Tanah 514,712,464,120.00 513,855,815,000.002 Gedung dan Bangunan 205,094,318,653.00 194,325,303,473.003 Jalan, Instalasi, Jaringan dan

Jembatan 181,403,554,609.00 164,083,682,474.00

4 Peralatan dan Mesin 66,424,923,455.00 41,088,381,350.005 Aktiva Tetap Lainnya 2,938,586,095.00 1,934,863,895.00

Jumlah 970,573,846,932.00 915,288,046,192.00

Jumlah tersebut tidak termasuk aset Pemerintah Kabupaten Bima yang

diserahkan kepada Kota pada tahun 2003 (Kecamatan Rasanae Barat,

Kecamatan Rasanae Timur dan Kecamatan Asakota) sehubungan dengan

Penyertaan pada PD. Wawo No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Penyertaan s.d. Tahun 2005 752.875.000,00 592.375.000,00 2 - Penyertaan tahun ini 200.000.000,00 160.500.000,00

- Koreksi nilai penyertaan yang 0,00 0,00

belum dicatat tahun 2004

- Koreksi dengan data PD. Wawo (100.000,00) 0,00 Jumlah 952.775.000,00 752.875.000,00

i) Pinjaman kepada BUMD

Rp40.000.000,00 Rp40.000.000,00

Page 39: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

adanya pembentukan Pemerintah Kota Bima.

a) Tanah Rp514.712.464.120,00

Rp513.855.815.000,00

Saldo per 31 Desember 2006 dan per 31 Desember 2005 termasuk

Tanah Pemerintah Kabupaten Bima senilai Rp37.685.260.000,00 yang

dipergunakan oleh Pihak Ketiga/Kantor Polisi, yang tersebar diseluruh

Kecamatan yang ada di Pemerintahan Kabupaten Bima.

b) Gedung dan Bangunan Rp205.094.318.653,00

Rp194.325.303.473,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Gedung dan Bangunan Milik

Pemerintah Kabupaten Bima per 31 Desember 2006 dan 2005. Saldo

per tanggal 31 Desember 2004 merupakan hasil penilaian oleh

Konsultan Penilai Independen.

c) Jalan, Instalasi, Jaringan Rp181.403.554.609,00 Rp164.083.682.474,00

dan Jembatan Jumlah tersebut merupakan saldo Jalan, Instalasi, Jaringan dan

Jembatan per 31 Desember 2006 dan 2005. Saldo per 31 Desember

2004 merupakan hasil penilaian oleh Konsultan Penilai Independen.

d) Peralatan dan Mesin Rp66.424.923.455,00

Rp41.088.381.350,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Peralatan dan Mesin per 31

Desember 2006 dan 2005. Saldo per 31 Desember 2004 merupakan

hasil penilaian oleh Konsultan Penilai Independen.

e) Aktiva Tetap Lainnya Rp2.938.586.095,00

Rp1.934.863.895,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap Lainnya, yang berupa

buku-buku, alat musik & olah raga dan benda purbakala milik

Pemerintah Kabupaten Bima per 31 Desember 2006 dan 2005. Saldo

per 31 Desember 2004 merupakan hasil penilaian oleh Konsultan

Penilai Independen.

Page 40: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

f) Pekerjaan dalam Pelaksanaan Rp0,00

Rp16.908.336.860,00

Perkiraan Pekerjaan dalam Pelaksanaan merupakan reklasifikasi dari

kelompok Aktiva Lainnya ke dalam kelompok Aktiva Tetap. Jumlah

tersebut diatas merupakan saldo

Pekerjaan Dalam Pelaksanaan per 31 Desember 2006 dan 2005,

dengan rincian sebagai berikut :

Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (Rp) No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Proyek Pemda yang belum diserahkan kepada PDAM

0,00 16,803,686,860.00

2 Proyek yang telah selesai belum diserahkan ke Pemda

16,908,336,860.00 0,00

3 Kegiatan yang belum selesai dikerjakan atau kemajuan fisik kurang dari 100 %

(16,908,336,860.00) 104,650,000.00

Jumlah 0,00 16,908,336,860.00

Proyek senilai Rp16.908.336.860,00 adalah proyek-proyek BLN sejak

tahun 1997 sampai dengan tahun 2000 yang belum ada penyerahan

hasil kegiatannya dari pihak Proyek kepada Dinas maupun ke

Pemda/PDAM. Hasil kegiatan tersebut berupa instalasi pengolahan air,

dimana oleh PDAM telah digunakan dalam proses produksinya.

4) Aktiva Lainnya

a) Tagihan Penjualan Angsuran Rp0,00

Rp260.860.452,00

Jumlah tersebut merupakan tagihan penjualan angsuran atas

penjualan rumah dinas per 31 Desember 2006 dan 2005 terdapat

kesalahan pencatatan ganda yaitu yang seharusnya dicatat pada pos

bagian lancar tagihan penjualan angsuran, akan tetapi dicatat juga

pada tagihan penjualan angsuran dan telah dikoreksi ke pos Equitas

Dana Diinvestasikan.

b) Dana Bergulir Rp774.035.233,00

Rp1.138.419.247,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Dana Bergulir per 31 Desember

2006 dan per 31 Desember 2005, dengan rincian sebagai berikut :

Page 41: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Saldo Dana Bergulir (Rp) No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan (penyaluran tahun 2001)

178.241.000,00 178.241.000,00

2 Dinas Perindustrian dan Perdagangan (penyaluran tahun 2002)

161.678.333,00 145.736.000,00

3 Dinas Peternakan 434.115.900,00 814.442.247,00 Jumlah 774.035.233,00 1.138.419.247,00

(1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Penyaluran Dana Bergulir tahun 2001 yang disalurkan melalui

Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebesar Rp197.200.000,00

sebagai sarana pemberdayaan ekonomi rakyat. Agar dana

tersebut dapat terus berjalan dan berkembang, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan menetapkan ketentuan bagi

masyarakat yang menggunakan dana tersebut dikenakan bunga.

Posisi Dana Bergulir pada akhir tahun 2006 dan 2005 sebesar

Rp178.241.000,00 dan Rp178.241.000,00 dengan rincian

sebagai berikut :

Saldo Dana Bergulir Thn 2001 (Rp) No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Jumlah Pinjaman 140.523.750,00 150.000.000,00 2 Pengenaan Bunga 37.717.250,00 47.200.000,00 Sub Jumlah 178.241.000,00 197.200.000,00 3 Angsuran Pokok 0,00 (9.476.250,00)4 Angsuran Bunga 0,00 (9.482.750,00)

Sub Jumlah 0,00 (18.959.000,00)Jumlah 178.241.000,00 178.241.000,00

(2) Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Penyaluran Dana Bergulir tahun 2002 yang disalurkan melalui

Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebesar Rp188.100.000,00

Posisi Dana Bergulir ini per 31 Desember 2006 sebesar

Rp161.678.133,28 dan per 31 Desember 2005 sebesar

Rp145.736.000,00.

Page 42: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Saldo Dana Bergulir Thn 2002 (Rp) No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Jumlah Pinjaman 141.833.333,29 165.000.000,00 2 Pengenaan Bunga 19.844.999,99 23.100.000,00 Sub Jumlah 161.78,333.28 188.100.000,00 3 Angsuran Pokok 0,00 (28.313.600,00)4 Angsuran Bunga 0,00 (14.050.400,00)

Sub Jumlah 0,00 (42.364.000,00)

Jumlah 161.678.333,28 145.736.000,00

(3) Dinas Peternakan

Penyaluran Dana Bergulir kepada kelompok masyarakat untuk

penggemukan sapi bakalan dikelola sendiri oleh masyarakat.

Keuntungan hasil penjualan sapi sebesar 50% disetorkan ke Kas

Daerah dan 50% untuk petani.

Posisi Dana Bergulir pada akhir tahun 2006 dan tahun 2005 sebesar

Rp434.115.900,00 dan Rp814.442.247,00 merupakan sisa dana dan

persediaan sapi per 31 Desember 2005 dan per 31 Desember 2004

dengan rincian sebagai berikut :

Saldo Dana Bergulir Tahun 2002 (Rp) No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Uang di Bank 0,00 9.061.247,002 Tagihan kepada Petani 420.065.900,00 419.626.500,003 Persediaan Sapi 14.050.000,00 385.754.500,00

Jumlah 434.115.900,00 814.442.247,00

Uang di Bank telah disetor pada PT Bank NTB rekening nomor

22.19814.01-7 atas nama Dinas Peternakan dan kemudian dari PT

Bank NTB disetor ke kas daerah. Tagihan kepada petani per 31

Desember 2006 sebesar Rp420.065.900,00 dan per 31 Desember

2005 sebesar Rp419.626.500,00 adalah hasil penjualan yang belum

dibayar oleh petani dan telah dimintakan bantuan penagihannya

kepada Kantor Polisi Pamong Praja.

Page 43: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Persediaan sapi per 31 Desember 2006 senilai Rp14.050.000,00 dan

per 31 Desember 2005 senilai Rp385.754.000,00 adalah persediaan

sapi yang masih ada di masyarakat sejumlah 222 ekor dan 392 ekor.

c) Kemitraan dengan Pihak Ketiga Rp5.947.954.000,00

Rp7.908.954.000,00

Jumlah tersebut merupakan nilai hak yang akan diterima Pemerintah

Kabupaten Bima atas pengusahaan sarang burung walet dari CV.

Karya Tunggal dengan Kontrak Nomor : 500/132/006/2005 dan

CV.Bersama Indah Nomor : 500/135/006/2005.

d) Dana Penguatan Modal Rp1.770.000.000,00 Rp1.770.000.000,00

dan Penjaminan

Pada tahun 2005 terdapat pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir

dalam bentuk Dana Penguatan Modal dan Penjaminan sebesar

Rp1.770.000.000,00, yang terdiri dari Dana Penguatan Modal pada

KUD Sebesar Rp870.000.000,00, dan Dana Penjaminan di BRI An.

Dinas Koperasi dan PKM sebesar Rp900.000.000,00

a. Kewajiban

1) Kewajiban Lancar

Hutang Kepada Pihak III Rp0,00

Rp4.895.350.000,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Hutang kepada Pihak III per 31

Desember 2005 telah dilunasi pada triwulan pertama tahun anggaran 2006.

2) Kewajiban Jangka Panjang

Hutang Dalam Negeri Rp499.0000.000,00 Rp499.0000.000,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Hutang Jangka Panjang per 31

Desember 2006 dan per 31 Desember 2005 yang diperoleh dari Bantuan

Kredit sejak tahun 1976 sampai tahun 1988 yang belum dilunasi.

Page 44: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Ekuitas

3) Equitas Dana Lancar Rp20.049.074.816,77

Rp(1.670.120.912,25)

Jumlah tersebut merupakan kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Bima

yang bersifat lancar per 31 Desember 2006 dan 2005, yang merupakan

selisih antara jumlah nilai Aktiva Lancar dengan jumlah nilai Hutang

Lancar/Hutang Jangka Pendek. Saldo Ekuitas Dana Lancar per 31

Desember 2006 dan 2005 sebagai berikut:

Equitas Dana Lancar No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 SILPA 14.098.173.289,77 136.844.706,00 2 Cadangan Untuk Piutang 1.462.587.565,00 892.796.712,00 3 Cadangan Untuk Persediaan 4.488.313.962,00 2.195.587.670,00 4 Dana Untuk Pembayaran Hutang

Jangka Pendek 0,00 (4.895.350.000,00)

Jumlah 20.049.074.816,77 (1.670.120.912,00)

2) Equitas Dana Diinvestasikan Rp993.971.247.576,00

Rp955.592.317.662,00

Jumlah tersebut merupakan kekayaan bersih Pemerintah Daerah

Kabupaten Bima yang diinvestasikan per tanggal 31 Desember 2006 dan

2005, yang merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen,

aktiva tetap dan aktiva lainnya dengan jumlah nilai hutang jangka panjang,

tidak termasuk dana cadangan dan dana donasi.

Saldo Ekuitas Dana yang Diinvestasikan per 31 Desember 2006 dan 2005

dirinci sebagai berikut:

Equitas Dana Diinvestasikan No Uraian 31 Desember 2006 31 Desember 2005

1 Dana Diinvestasikan dalam Investasi Permanen 15,404,411,411.00 12,816,700,911.00 2 Dana Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap 970,573,846,932.00 932,196,383,052.00 3 Dana Diinvestasikan dalam Aktiva Lainnya 8,491,989,233.00 11,078,233,699.00 4 Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang

Jangka Panjang (499,000,000.00) (499,000,000.00)

Jumlah 993,971,247,576.00 955,592,317,662.00

Page 45: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

A. Pendapatan Daerah.

Jumlah Pendapatan dalam Tahun Anggaran 2006 dengan target anggaran

setelah perubahan sebesar Rp420.230.373.692,42 terealisasi sebesar

Rp417.781.609.107,62 atau 99,42%.

Jumlah pendapatan tersebut, secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Pendapatan Asli Daerah, target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp21.116.852.714,00 terealisasi sebesar Rp19.169.052.677,02 atau

90,76%. Rincian atas Pendapatan Asli Daerah tersebut sebagai berikut :

Realisasi No Uraian Anggaran setelah

Perubahan Rp % 1 Pajak Daerah 1.502.085.000,00 1.595.506.551,00 106,22 2 Retribusi Daerah 7.519.079.750,00 7.188.091.581,00 95,60 3 Bagian Laba Usaha Daerah 825.000.000,00 784.435.864,00 95,08 4 Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah 11.270.687.964,00 9.601.018.681,02

85,19 Jumlah 21.116.852.714,00 19.169.052.677,02 90,76

Adapun gambaran angka realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara

terperinci adalah sebagai berikut :

1) Pajak Daerah

Pajak daerah dengan target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp1.502.085.000,00 realisasi penerimaan sebesar Rp1.595.506.551,00

atau 106,22%. Rincian atas penerimaan pajak daerah tersebut sebagai

berikut :

Realisasi No Uraian Anggaran setelah

Perubahan Rp % 1 Pajak Hotel 2543.000,00 2.464.000,00 96,89 2 Pajak Restoran 16.542.000,00 16.005.750,00 96,76 3 Pajak Hiburan 7.000.000,00 7,390.000,00 105,57 4 Pajak Reklame 11.500.000,00 11.208.750,00 97,47 5 Pajak Penerangan Jalan

PLN & Non PLN 962.000.000,00 1.184.452.704,00 123,12

6 Pajak Pengamb. & Peng. Bahan Galian GOL. C.

475.000.000,00 354.279.097,00 74,59

7 Pajak Kendaraan Tidak Bermotor

27.500.000,00 19.706.250,00 71,66

Jumlah 1.502.085.000,00 1.595.506.551,00 106,22

Page 46: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2) Retribusi Daerah

Retribusi Daerah dengan target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp7.519.079.750,00 realisasi penerimaan sebesar Rp7.188.091.581,00

atau 95,60%.Rincian atas penerimaan retribusi daerah tersebut sebagai

berikut :

Realisasi No Uraian Anggaran setelah

perubahan Rp % 1 Penjualan Produk Daerah 18.225.000,00 18.895.000,00 103,68 2 Uang Leges 198.600.000,00 173.007.000,00 87,11 3 Retr. Pasar, Khusus Karcis Pasar 351.172.000,00 282.855.121,00 80,55 4 Retr. pengambilan hasil hutan ikutan 2.137.270.000,00 2.160.396.558,00 101,08 5 Retribusi Pelayanan Kesehatan 1.556.039.250,00 1.578.471.105,00 101,44 6 Retr Pemakaian Kekayaan Daerah 2.109.680.000,00 2.101.884.000,00 99,63 7 Lain - lain Pendapatan yang Sah 20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 8 Lain-lain Penerimaan dan

Ambulance 8.000.000,00 34.683.000,00 43,.54

9 Pengujian Mutu / Tes Laboratorium 40.000.000,00 23.595.000,00 58,99 10 PHB / ASKES 12.000.000,00 8.070.000,00 67,25 11 Retr. Jasa Usaha Penj. Produksi

Usaha Daerah 120.687.500,00 120.724.750,00 100,03

12 Retribusi Ijin Gangguan (HO) 20.000.000,00 20.466.000,00 102,33 13 Retribusi Ijin Industri 4.625.000,00 4.425.000,00 95,68 14 Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan 100.000.000,00 40.706.732,00 40,71 15 Retribusi Ijin Trayek 13.250.000,00 9.101.300,00 68,69 16 Retribusi Ijin Usaha Dagang 22.500.000,00 18.665.000,00 82,96 17 Retribusi Ijin Usaha Perikanan : 28.000.000,00 24.569.000,00 87,75 18 Retribusi Jasa Usaha Terminal 175.000.000,00 91,519,000.00 52,30 19 Retribusi Pelabuhan 3.240.000,00 850,000.00 26,23 20 Retribusi Pelataran Parkir ditepi

Jalan Umum 75.410.000,00 11.188.475,00 14,84

21 Retribusi Pendaftaran & Pengkartuan Ternak

116.586.000,00 113.703.000,00 97,53

22 Retribusi Pengesahan Gambar 30.000.000,00 32.045.990,00 106,82 23 Retribusi Penggantian Biaya Cetak

KTP 120.000.000,00 116.400.500,00 97,00

24 Retribusi penginapan / Pasanggerahan / Villa

26.500,000.00 14.470.000,00 54,60

25 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

16,000.000,00 14.202.550,00 88,77

26 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

119.800.000,00 81.800.000,00 68,28

27 Retribusi Rumah Potong Hewan 41.075.000,00 41,740,000.00 101,62 28 Retribusi Tanda Daftar Perusahaan 14.500.000,00 13.625.000,00 93,97 29 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah

Raga : 20.920.000,00 16.032.500,00 76,64

Jumlah 7.519.079.750,00 7.188.091.581,00 95.60

Page 47: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

3) Bagian Laba Usaha Daerah

Hasil Perusahaan Daerah dan Hasil Pengelolaan/Pemanfaatan

Kekayaan Daerah dengan target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp825.000.000,00 realisasi penerimaan sebesar Rp784.435.864,00

atau 95,08 %.

Rincian atas penerimaan Hasil Perusahaan Daerah dan Hasil

Pengelolaan/Pemanfaatan Kekayaan Daerah sebagai berikut :

Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi penerimaan hasil perusahaan

daerah mencapai 95,08% dari target anggaran yang telah ditetapkan.

Persentase realisasi penerimaan terbesar bersumber dari penerimaan

laba PT. Bank NTB yakni 105,87%, sedangkan PD. WAWO tidak

memberikan kontribusi terhadap penerimaan hasil Perusahaan Daerah.

4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah dengan target anggaran setelah

perubahan sebesar Rp11.270.687.964,00 realisasi penerimaan sebesar

Rp9.601.018.681,02 atau 85,19%.

Rincian atas penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah sebagai

berikut:

Realisasi No Uraian Anggaran setelah

Perubahan Rp %

1 Sumbangan Pihak Ke III 4.670.000.000,00 2.733.854.840,00 58,54 2 Pengembalian Dana

Pemberday. Usaha IKM 53.375.000,00 62.600.000,00 117,28

3 Penerimaan Jasa Giro 2.510.000.000,00 2.748.000.992,00 109,48 4 Penerimaan Bunga Deposito 85.000.000,00 81.197.000,00 95,53 5 Pendapatan KSO Merpati 2.100.000.000,00 2.156.040.672,00 102,67 6 Kontribusi SHU Koperasi 93.025.000,00 96.900.000,00 104,17 7 Hasil Penjualan Asset Daerah

yg dipisahkan 1.133.895.000,00 1.133.895.000,00 100,00

Realisasi No Uraian

Anggaran Setelah

Perubahan Rp %

1 PT Bank NTB 550.000.000,00 582.274.300,00 105,87 2 P D A M 75.000.000,00 15.097.460,00 20,13 3 Perusahaan Daerah (PD.

Wawo) 0,00 0,00 0,00

4 Laba BPR LKP 200.000.000,00 187.064.104,00 93,53

Jumlah 825.000.000,00 784.435.864,00 95,08

Page 48: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

8 Hasil Pengelolaan Kebun Kopi Tambora

160.000.000,00 160.000.000,00 100,00

9 Biaya Pembuatan Plat Nomor dll

33.060.000,00 48.852.850,00 147,77

10 Angsuran Rumah Dinas 215.582.964,00 66.994.025,00 31,08 11 Lain-lain Pendapatan 216.750.000,00 312.683.302,00 144,26

Jumlah 11.270.687.964,00 9.601.018.681,00 85,19

2) Dana Perimbangan, target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp399.008.824.778,42 terealisasi sebesar Rp398.507.860.230,60 atau

99,87%. Rincian atas Dana Perimbangan tersebut sebagai berikut :

Adapun gambaran angka realisasi Dana Perimbangan secara terperinci

adalah sebagai berikut :

a) Bagi Hasil Pajak

Bagi Hasil Pajak dengan target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp12.800.000.000,00 realisasi penerimaan sebesar Rp18.076.768.623,00

atau 141,22%.

Rincian penerimaan Bagi Hasil Pajak dapat dilihat pada tabel berikut :

REALISASI No URAIAN Anggaran setelah

Perubahan Rp % 1 Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB) 10.000.000.000,00 15.777.032.777,00 157,77

2 BPHTB 800.000.000,00 1.262.821.234,00 157,85 3 Bagi Hasil Pajak PPH Ps 21 2.000.000.000,00 1.036.914.612,00 51,85

Jumlah 12.800.000.000,00 18.076.768.623,00 141,22

Dari komponen bagi hasil pajak diatas, Bagi hasil pajak PPh pasal 21

dari target sebesar Rp2.000.000.000,00 hanya terealisasi sebesar

Rp1.036.914.612,00 yakni 51,85%, disebabkan karena perhitungan

Realisasi No Uraian Anggaran Setelah

Perubahan Rp % 1 Bagi Hasil Pajak 12.800.000.000,00 18.076.768.623,00 141,22 2 Bagi Hasil Bukan

Pajak/SDA/IHPH 11.439.186.234,42 5.900.459.809,50 51,58

3 Dana Alokasi Umum 330.942.000.000,00 330.942.000.000,00 100,00 4 Dana Alokasi Khusus 36.360.000.000,00 36.360.000.000,00 100,00 5 Bagi Hasil Pajak dan

Bantuan Keuangan dari Propinsi

7.467.638.544,00 7.228.631.798,10 96,80

Jumlah 399.008.824.778,42 398.507.860.230,60 99,87

Page 49: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

pembagian PPh pasal 21 tersebut didasari oleh tempat domisili

pembayaran pajak,sehingga menyebabkan pembagian pajak dimaksud

lebih banyak masuk ke pemerintah kota Bima.

b) Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam/IHH

Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam/IHH dengan target

anggaran setelah perubahan sebesar Rp11.439.186.234,42 realisasi

penerimaan sebesar Rp5.900.459.809,50 atau 51,58%.

Rincian atas penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya

Alam/IHH sebagai berikut:

Realisasi

No Uraian Anggaran

Setelah Perubahan Rp %

1 Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) 761.164.800,00 106.291.882,00 13,96

2 Iuran Tetap (Landrent) 78.021.434,42 5.128.203,50 6,57 3 Iuran Eksplorasi (Royalti) 10.000.000.000,00 5.531.010.065,00 55,31 4 Penerimaan Pungutan Hasil

Perikanan 600.000.000,00 258.029.659,00 43,00

Jumlah 11.439.186.234,42 5.900.459.809,50 51,58Realisasi bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam/IHH hanya 51,58%

dari anggarannya. Hal ini terutama disebabkan oleh rendahnya

alokasi/realisasi oleh pemerintah pusat.

c) Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Umum dengan target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp330.942.000.000,00 realisasi penerimaan sebesar

Rp330.942.000.000,00 atau 100.00%.

d) Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus dengan target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp36.360.000.000,00 realisasi penerimaan sebesar

Rp36.360.000.000,00 atau 100,00%.

e) Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Provinsi

Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Provinsi dengan

target anggaran setelah perubahan sebesar Rp7.467.638.544,00 realisasi

penerimaan sebesar Rp7.228.631.798,00 atau 96,80%. Rincian atas

penerimaan Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Provinsi

sebagai berikut :

Page 50: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

3) Lain-lain Pendapatan yang Sah, merupakan Dana Kontinjensi / Dana

Penyeimbang dari Pemerintah dengan target anggaran setelah perubahan

sebesar Rp104.696.200,00 terealisasi sebesar Rp104.696.200,00 atau 100,00

%.

Adapun gambaran angka realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah secara

terperinci adalah sebagai berikut :

(1) Bantuan Dana Kontijensi/Penyeimbang dari Pemerintah

Bantuan Dana Kontijensi/Penyeimbang dari Pemerintah untuk

rekruitmen CPSD dengan target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp104.696.200,00 realisasi penerimaan sebesar Rp104.696.200,00 atau

100,00%.

B. Belanja Daerah

Belanja daerah terdiri dari dua bagian yaitu Belanja Aparatur dan

Belanja Pelayanan Publik. Bagian Belanja Aparatur terbagi atas kelompok

Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasional & Pemeliharaan dan

Belanja Modal. Sedangkan Bagian Belanja Pelayanan Publik, terbagi atas tiga

kelompok seperti Belanja Aparatur, Belanja Bantuan Keuangan dan Bagi

Hasil serta Belanja Tidak Tersangka.

Belanja Administrasi Umum adalah belanja tidak langsung yang

dialokasikan/digunakan untuk kegiatan non-investasi (kegiatan yang tidak

menambah aktiva tetap). Belanja tidak langsung adalah belanja yang

eksistensinya tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya suatu

program/kegiatan, atau bukan merupakan konsekuensi dari adanya suatu

Realisasi No Uraian

Anggaran Setelah

Perubahan Rp %

1 Pajak Kendaraan Bermotor 1.300.000.000,00 792.563.874,00 60,97 2 Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor 1.155.770.815,00 1.376.734.171,00 119,12

3 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

2.142.549.987,00 2.129.982.709,00 99,41

4 Pajak Pengambilan & Pemanfaatan Air Bawah

61.655.742,00 10.236.333,00 16,60

5 Bantuan Untuk Guru Kontrak 607.662.000,00 847.037.026,10 139,39 6 Bantuan Dana Pemb.Propinsi 2.200.000.000,00 2.072.077.685,00 94,19

Jumlah 7.467.638.544,00 7.228.631.798,10 96,80

Page 51: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

program/kegiatan. Belanja ini merupakan belanja yang digunakan secara

bersama-sama (common cost) untuk melaksanakan seluruh program/kegiatan

unit kerja/proyek, serta digunakan secara periodik (umumnya bulanan) dalam

rangka koordinasi penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah yang

bersifat umum.

Belanja Operasional dan Pemeliharaan adalah belanja langsung yang

dialokasikan/ digunakan untuk membiayai kegiatan non-investasi (kegiatan

yang tidak menambah aktiva). Belanja langsung adalah belanja yang

eksistensinya dipengaruhi secara langsung oleh adanya suatu

program/kegiatan. Karakteristik dari belanja langsung adalah input (alokasi

belanja) yang ditetapkan dapat diukur dan diperbandingkan dengan output

yang dihasilkan.

Belanja Modal adalah belanja langsung yang digunakan untuk

membiayai kegiatan investasi, yaitu yang menambah aktiva tetap.

Jumlah Belanja dalam Tahun Anggaran 2006 dengan target anggaran setelah

perubahan sebesar Rp417.567.218.399,57 realisasinya sebesar

Rp401.020.280.524,00 atau 96,04%.

Jumlah belanja tersebut, secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Belanja Aparatur Daerah, target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp264.643.246.065,57 realisasi pengeluaran sebesar

Rp258.969.192.547,00 atau 97,86%. Rincian atas belanja aparatur daerah

tersebut sebagai berikut :

Realisasi No Uraian Anggaran setelah

Perubahan Rp % 1 Belanja Administrasi & Umum 230.257.725.530,57 225.946.601.618,00 98,13 2 Belanja Operasional &

Pemeliharaan 13.057.350.635,00 12.131.806.604,00 92,91

3 Belanja Modal 21.328.169.900,00 20.890.784.325,00 97,95

Jumlah 264.643.246.065,57 258.969.192.547,00 97,86

Adapun gambaran angka realisasi Belanja Aparatur Daerah secara

terperinci adalah sebagai berikut :

a) Belanja Administrasi umum

Belanja Administrasi Umum untuk Aparatur Daerah dengan target

anggaran setelah perubahan sebesar Rp230.257.725.530,57 realisasi

pengeluaran sebesar Rp225.946.601.618,00 atau 98,13%.

Page 52: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Rincian atas belanja Administrasi Umum Aparatur Daerah tersebut

sebagai berikut:

Realisasi No Uraian Anggaran Setelah

Perubahan Rp % 1 Belanja Pegawai/

Personalia 184.308.789.648,57 183.272.408.874,00 99,44

2 Belanja Barang dan Jasa 33.703.024.630,00 31.717.148.433,00 94,11 3 Belanja Perjalanan Dinas 6.236.300.000,00 5.641.499.700,00 90,46 4 Belanja Pemeliharaan 6.009.611.252,00 5.315.544.611,00 88,45

Jumlah 230.257.725.530,57 225.946.601.618,00 98,13

b) Belanja Operasional dan Pemeliharaan

Belanja Operasional dan Pemeliharaan Aparatur Daerah dengan target

anggaran setelah perubahan sebesar Rp13.057.350.635,00 realisasi

pengeluaran sebesar Rp12.131.806.604,00 atau 92,91%. Rincian atas

Belanja Operasional dan Pemeliharaan Aparatur Daerah sebagai

berikut :

Realisasi No Uraian Anggaran Setelah

Perubahan Rp % 1 Belanja Pegawai/

Personalia 1.479.797.000,00 1.294.563.875,00 87,48

2 Belanja Barang dan Jasa 8.394.660.535,00 8.042.630.729,00 95,81 3 Belanja Perjalanan Dinas 1.077.091.000,00 747.891.500,00 69,44 4 Belanja Pemeliharaan 2.105.802.100,00 2.046.720.500,00 97,19

Jumlah 13.057.350.635,00 12.131.806.604,00 92,91

c) Belanja Modal

Belanja Modal Aparatur Daerah dengan target anggaran setelah

perubahan sebesar Rp21.328.169.900,00 realisasi pengeluaran sebesar

Rp20.890.784.325,00 atau 97,95%.

2) Belanja Pelayanan Publik, target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp152.923.972.333,00 realisasi pengeluaran sebesar

Rp142.051.087.977,00 atau 92,89%. Rincian atas belanja pelayanan

publik tersebut sebagai berikut :

Page 53: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Adapun gambaran angka realisasi Belanja Pelayanan Publik secara

terperinci adalah sebagai berikut :

a) Belanja Administrasi Umum

Belanja Administrasi Umum Pelayanan Publik dengan target

anggaran setelah perubahan sebesar Rp2.811.977.675,00 realisasi

pengeluaran sebesar Rp2.108.773.869,00 atau 74,99%.

Rincian atas Belanja Administrasi Umum Pelayanan Publik

tersebut sebagai berikut :

Realisasi No Uraian Anggaran Setelah

Perubahan Rp % 1 Belanja Pegawai/

Personalia 360.000.000,00 352.060.000,00 97,79

2 Belanja Barang dan Jasa 2.451.977.675,00 1.756.713.869,00 71,64 3 Belanja Perjalanan Dinas 0,00 0,00 0,00 4 Belanja Pemeliharaan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 2.811.977.675,00 2.108.773.869,00 74,99

b) Belanja Operasional dan Pemeliharaan

Belanja Operasional dan Pemeliharaan Pelayanan Publik dengan

target anggaran setelah perubahan sebesar Rp84.908.325.673,00

realisasi pengeluaran sebesar Rp78.284.804.193,00 atau 92,20%.

Rincian atas Belanja Operasional dan Pemeliharaan Pelayanan

Publik sebagai berikut:

REALISASI No URAIAN Anggaran setelah

Perubahan Rp % 1 Belanja Administrasi & Umum 2.811.977.675,00 2.108.773.869,00 74,99 2 Belanja Operasional &

Pemeliharaan 84.908.325.673,00 78.284.804.193,00 92,20

3 Belanja Modal 36.033.593.985,00 35.924.768.915,00 99,70 4 Belanja Bantuan Keuangan &

Bagi Hasil 28.148.175.000,00 25.019.277.050,00 88,88

5 Belanja Tidak Tersangka 1.021.900.000,00 713.463.950,00 69,82

Jumlah 152.923.972.333,00 142.051.087.977,00 92,89

Page 54: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

c) Belanja Modal

Belanja Modal Pelayanan Publik dengan target anggaran setelah

perubahan sebesar Rp36.033.593.985,00 realisasinya sebesar

Rp35.924.768.915,00 atau 99,69%.

d) Belanja Bantuan Keuangan dan Bagi Hasil

Belanja Bantuan Keuangan dan Bagi Hasil dengan target anggaran

setelah perubahan sebesar Rp28.148.175.000,00 realisasinya

sebesar Rp25.019.277.050,00 atau 88,88%.

e) Belanja Tidak Tersangka

Belanja Tidak Tersangka dengan target anggaran setelah perubahan

sebesar Rp1.021.900.000,00 realisasinya sebesar

Rp713.463.950,00 atau 69,82%.

C. Pembiayaan

Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk

menutup selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah.

Kegiatan Pembiayaan dibagi menjadi dua yaitu Penerimaan Daerah dan

Pengeluaran Daerah.

1) Penerimaan Daerah

Penerimaan Daerah dalam lingkup pembiayaan terdiri dari Sisa

Perhitungan Tahun Lalu, Transfer dari Dana Cadangan, Transfer dari Dana

Depresiasi, dan Penerimaan Pinjaman dan Obligasi.

Penerimaan Daerah sebagai sumber pembiayaan dengan target anggaran

setelah perubahan sebesar Rp136.844.706,15 realisasi penerimaan sebesar

Rp136.844.706,15 atau 100,00%.

Realisasi No Uraian

Anggaran Setelah

Perubahan Rp %

1 Belanja Pegawai/ Personalia

3.988.362.200,00 3.270.442.000,00 82,00

2 Belanja Barang dan Jasa 36.656.163.740,00 32.913.636.925,00 89,79 3 Belanja Perjalanan

Dinas 4.061.483.600,00 2.664.230.800,00 65,60

4 Belanja Pemeliharaan 40.202.316.133,00 39.436.514.468,00 98,10

Jumlah 84.908.325.673,00 78.284.804.193,00 92,20

Page 55: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Rincian atas sumber-sumber Penerimaan Daerah sebagai sumber

pembiayaan tersebut sebagai berikut:

2) Daerah

Pengeluaran Daerah dalam lingkup pembiayaan terdiri dari Penyertaan

Modal dengan target anggaran setelah perubahan sebesar

Rp2.800.000.000,00 terealisasi sebesar Rp2.800.000.000,00 atau

100,00%.

Rincian atas pengeluaran daerah (pembiayaan) sebagai berikut:

Realisasi No Uraian

Anggaran Setelah

Perubahan Rp %

1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu

136.844.706,15 136.844.706,15 100,00

2 Transper dari Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 3 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi 0,00 0,00 0,00 4 Hasil Penjualan Aset Daerah yang

dipisahkan

0,00

0,00

0,00 Jumlah 136.844.706,15 136.844.706,15 100,00

Realisasi No Uraian Anggaran Setelah

Perubahan Rp %

1 PT. Bank NTB 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 100,00 2 BPR – LKP 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00 100,00 3 PD. Wawo 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00 4 PDAM 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00

Jumlah 2.800.000.000,00 2.800.000.000,00 100,00

Page 56: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

3. Penjelasan atas Laporan Arus Kas

B. Aliran Kas Dari Aktivitas Operasi

Aliran kas bersih aktivitas operasi tahun anggaran 2005 sebesar

Rp27.062.682.759,00 meningkat menjadi sebesar Rp73.576.881.823,62 hal

ini menunjukkan kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas

yang cukup untuk membiayai aktivitas operasional pemerintah.

Aliran kas bersih aktivitas operasi merupakan selisih dari aliran masuk kas

dengan aliran keluar kas yang terdiri dari :

1) Aliran Masuk Kas

Aliran masuk kas tahun anggaran 2005 dari aktivitas operasi diperoleh

dari:

No Uraian Tahun 2006 Tahun 2005 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pajak Daerah 1.595.506.551,00 2.003.365.723,00 Retribusi Daerah 7.188.091.581,00 5.785.645.934,00 Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

784.435.864,00 853.046.820,00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 9.601.018.681,02 2.268.268.269,00 Total Pendapatan Asli Daerah 19.169.052.677,02 10.910.326.746,00 2 PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN

Bagi Hasil Pajak 18.076.768.623,00 15.023.024.327,00 Bagi Hasil Bukan Pajak 5.900.459.809,50 8.698.527.549,00 Dana Alokasi Umum 330.942.000.000,00 203.455.174.822,00 Dana Alokasi Khusus 36.360.000.000,00 34.864.485.355,00 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan

Dari Propinsi 7.228.631.798,10 4.025.754.626,00

Total Pendapatan Dana Perimbangan 398.507.860.230,60 266.066.966.679,00 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

Dana Penyeimbang dari Pemerintah 104.696.200,00 11.983.610.000,00 Dana Darurat/Bencana Alam 0,00 0,00 Total Lain-lain Pendapatan Yang Sah 104.696.200,00 11.983.610.000,00

Total Aliran Kas Masuk 417.781.609.107,62 288.960.903.425,00

Page 57: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2) Aliran Keluar Kas

Aliran keluar kas tahun anggaran 2006 dan tahun anggaran 2005 dari

aktivitas operasi terutama untuk operasional pemerintah, yakni :

No Uraian Tahun 2006 Tahun 2005 1 Belanja Administrasi Umum

Belanja Pegawai / Personalia 183.624.468.874,00 150.893.805.976,00 Belanja Barang dan Jasa 33.473.862.302,00 27.184.397.716,00 Belanja Perjalanan Dinas 5.641.499.700,00 3.462.040.300,00 Belanja Pemeliharaan 5.315.544.611,00 2.679.861.521,00 Jumlah Belanja Administrasi Umum 228.055.375.487,00 184.220.105.513,00 2 Belanja Operasi dan Pemeliharaan

Belanja Pegawai / Personalia 4.565.210.875,00 1.978.056.250,00 Belanja Barang dan Jasa 40.956.042.654,00 15.321.346.600,00 Belanja Perjalanan Dinas 3.412.122.300,00 1.066.286.700,00 Belanja Pemeliharaan 41.483.234.968,00 18.708.160.471,00 Jumlah Belanja Operasi dan

Pemeliharaan 90.416.610.797,00 37.073.850.021,00

3 Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan

25.019.277.050,00 40.113.632.132,00

4 Belanja Tidak Tersangka

713.463.950,00 490.633.000,00

Total Aliran Kas Keluar 344.204.727.284,00 261.898.220.666,00

C. Aliran Kas Dari Aktivitas Investasi

Aliran kas bersih dari aktivitas investasi meningkat sebesar

Rp30.445.298.205,00 atau 115,34%, yaitu dari Rp26.395.195.035,00 pada

tahun 2005 menjadi Rp56.815.553.240,00 pada tahun 2006, hal ini

mencerminkan adanya pengeluaran kas bruto sehubungan dengan perolehan

dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan

mendukung pelayanan pemerintah di masa yang akan datang.

Aliran kas bersih tahun anggaran 2006 dari aktivitas investasi merupakan

selisih dari aliran masuk kas dengan aliran keluar kas atas aktivitas investasi,

yang terdiri dari :

1) Aliran Masuk Kas

Dalam tahun anggaran 2006 tidak ada aliran masuk kas dari aktivitas

investasi.

Page 58: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2) Aliran Keluar Kas

Aliran keluar kas dari aktivitas investasi dalam tahun anggaran 2006

sebesar Rp56.815.553.240,00 yang merupakan belanja modal/pembelian

aktiva tetap.

D. Aliran Kas Dari Aktivitas Pembiayaan

Aliran kas bersih tahun anggaran 2006 dari aktivitas pembiayaan sebesar

Rp2.800.000.000,00 mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas brutto

sehubungan dengan defisit/surplus anggaran yang bertujuan untuk

memprediksi klaim pihak yang terkait terhadap arus kas pemerintah di masa

yang akan datang.

Aliran kas bersih dari aktivitas pembiayaan merupakan selisih dari aliran

masuk kas dengan aliran keluar kas atas aktivitas pembiayaan, yang terdiri

dari :

1) Aliran Masuk Kas

Aliran masuk kas tahun anggaran 2006 dan tahun anggaran 2005 dari

aktivitas pembiayaan diperoleh dari :

No Uraian Tahun 2006 Tahun 2005 1 Transfer dari Dana Cadangan 0,00 0,002 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi 0,00 0,00 3 Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 4 Penerimaan Piutang Pajak Tahun Lalu 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00

2) Aliran Keluar Kas

Aliran keluar kas tahun anggaran 2006 dan tahun anggaran 2005 atas

aktivitas pembiayaan terdiri dari :

No Uraian Tahun 2006 Tahun 2005 1 Pembayaran Pinjaman dan

Obligasi 0,00 0,00

2 Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,00 3 Penyertaan Modal 2.800.000.000,00 2.548.046.820,00

Jumlah 2.800.000.000,00 2.548.046.820,00

Page 59: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

E. Aliran Kas Dari Aktivitas Non Anggaran

Aliran kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran. Aliran kas bersih

tahun anggaran 2006 dan tahun anggaran 2005 dari aktivitas non anggaran

sebesar Rp 0,00 (nihil).

Dari penjumlahan keempat aliran kas bersih tersebut diatas, maka

selama tahun anggaran 2006 terjadi kenaikan kas sebesar

Rp13.961.328.583,62 sedangkan tahun anggaran 2005 menunjukkan

penurunan sebesar Rp(1.880.559.096,00), sehingga saldo kas per 31

Desember 2006 adalah sebesar Rp14.098.173.289,77 dan per 31 Desember

2005 sebesar Rp136.844.706,15 yang terdiri kas di bank dan kas di

pemegang kas.

Page 60: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN 1. Dasar Hukum Pemeriksaan

Dasar hukum pelaksanaan Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten

Bima adalah sebagai berikut:

a. Pasal 31 UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

b. Pasal 56 UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

c. Pasal 2 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara

d. Pasal 6 UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

e. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK RI Tahun Anggaran 2007.

2. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bima

adalah untuk untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan

yang disajikan dalam laporan keuangan mendasarkan kepada kriteria:

a. Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintah dan atau prinsip-prinsip

akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan.

b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosure)

c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

d. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI).

3. Sasaran Pemeriksaan

Sasaran pemeriksaan adalah pengujian atas penyajian dan saldo akun-akun

pada laporan keuangan dan pengujian kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan dan sistem pengendalian intern.

4. Standar Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bima Tahun

Anggaran 2006 dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan BPK RI Nomor 01

Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

Page 61: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

5. Metode Pemeriksaan

Metoda Pemeriksaan yang digunakan dalam pemeriksaan LKPD

(Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) secara ringkas meliputi perencanaan

yang difokuskan pada pemahaman terhadap Sistem Pengendalian Intern (SPI),

pelaksanaan pemeriksaan yang difokuskan pada pengujian analisa, pengujian

atas efektifitas SPI dan pengujian substantif atas transaksi dan saldo akun

secara uji petik serta pelaporan hasil pemeriksaan.

6. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bima

dilaksanakan selama 30 hari kalender, mulai dari tanggal 1 s.d. 30 April 2007.

7. Obyek Pemeriksaan

Obyek pemeriksaan adalah Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten

Bima Tahun Anggaran 2006.

8. Batasan Pemeriksaan

Dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan atas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah oleh BPK RI, tidak ada usaha pembatasan dari auditee

untuk mengakses dokumen dan informasi lain baik dari Biro Keuangan

maupun unit kerja terkait. Secara umum dalam pelaksanaan pemeriksaan tim

BPK RI tidak mengalami batasan yang dapat mempengaruhi independensi

pemeriksaan.

Page 62: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA UNTUK TAHUN ANGGARAN 2006

DI RABA

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV

PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR

Nomor : 02.2C/Pwk.BPK RI di Dps/04/2007 Tanggal : 30 April 2007

Page 63: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

D A F T A R I S I

Halaman

RESUME PEMERIKSAAN 1 GAMBARAN UMUM PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH................. 4 TEMUAN PEMERIKSAAN A. Temuan pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran laporan keuangan

1. Pemerintah Kabupaten Bima belum mengkonversi Laporan Realisasi Anggaran

Tahun 2006 sesuai dengan PP No.24 Tahun 2005…………………………………

6

2. SK Penghapusan Aktiva Tetap Kendaraan Roda Empat milik Pemerintah

Kabupaten Bima T.A 2006 belum ditetapkan, sehingga masih dicantumkan dalam

Neraca........................................................................................................................

7

B. Temuan pemeriksaan yang tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan

1. Prosedur Pengajuan dan penyerahan Bantuan Keuangan Partai Politik tidak

sesuai ketentuan……………………………………………………............…….....

10

2. Daftar Inventaris Barang Milik Pemerintah Kabupaten Bima tidak dapat

mendukung nilai aset di Neraca................................................................................

14

3. Aset Daerah berupa Kendaraan Roda Empat milik Pemerintah Kabupaten Bima

sebanyak lima unit senilai Rp2.002.075.001,00 belum dilengkapi dengan bukti

kepemilikan yang sah berupa BPKB.........................................................................

16

Page 64: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Pasal 31 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, dan Pasal 56 Undang-

Undang No.1 Tahun 2004, dan Pasal 6 Undang-Undang No. 15 Tahun 2006, BPK RI

telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Bima per 31 Desember 2006, Laporan

Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk

tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab

Pemerintah Kabupaten Bima. Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan

pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

Atas pemeriksaan tersebut, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan

Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bima tahun 2006 yang

memuat pendapat wajar dengan pengecualian dengan nomor 02.2.A/Pwk.BPK RI di

Dps/04/2007 tanggal 30 April 2007 dan Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan dalam

kerangka pemeriksaan laporan keuangan Nomor 02.2.B/Pwk.BPK RI di Dps/04/2007

tanggal 30 April 2007.

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bima tersebut dilakukan

berdasarkan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan

oleh BPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI untuk merencanakan,

mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh

keyakinan yang memadai sebagai dasar untuk memberikan pendapat. Standar

tersebut juga mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem

pengendalian intern atas pelaporan keuangan.

Page 65: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan Keuangan Pemerintah

Kabupaten Bima yang ditemukan BPK RI :

1. Pemerintah Kabupaten Bima belum mengkonversi Laporan Realisasi Anggaran

Tahun 2006 sesuai dengan PP No.24 Tahun 2005

2. SK Penghapusan Aktiva Tetap Kendaraan Roda Empat yang sudah dijual milik

Pemerintah Kabupaten Bima T.A 2006 belum ditetapkan, sehingga masih

dicantumkan dalam Neraca

3. Prosedur Pengajuan dan penyerahan Bantuan Keuangan Partai Politik tidak

sesuai ketentuan

4. Daftar Inventaris Barang Milik Pemerintah Kabupaten Bima tidak dapat

mendukung nilai aset di Neraca

5. Aset Daerah berupa Kendaraan Roda Empat milik Pemerintah Kabupaten Bima

sebanyak lima unit senilai Rp2.002.075.001,00 belum dilengkapi dengan bukti

kepemilikan yang sah berupa BPKB.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Bima agar :

1. Memberi sanksi kepada Kepala Bagian Keuangan Setda yang belum mengkonversi

Laporan Realisasi Anggaran dan memerintahkan agar Laporan Keuangan tahun

mendatang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005;

2. Memberi sanksi kepada Panitia Penaksir Harga dan Penghapusan Asset milik

Pemerintah Kabupaten Bima yang belum menyampaikan laporan kepada Bupati

Bima atas hasil penjualan/pelelangan asset/kekayaan milik Pemerintah Kabupaten

Bima untuk ditetapkan dengan Keputusan Bupati;

3. Tahun mendatang dalam merealisasikan bantuan Parpol menerapkan ketentuan

perundang-undangan yang berkaitan dengan bantuan keuangan kepada partai politik

dan memberi sanksi kepada Kepala Bagian Keuangan selaku pihak yang

menyerahkan bantuan keuangan yang belum menerapkan ketentuan perundang-

undangan yang berkaitan dengan bantuan keuangan kepada partai politik;

4. Memberi sanksi kepada Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan dengan Bagian

Keuangan yang kurang berkoordinasi dalam menyusun aset daerah sebagai bahan

dukungan Neraca; Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan yang terlambat dalam

Page 66: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

menyusun Daftar Inventaris Barang; dan Kepala unit kerja yang belum

menyampaikan laporan aset daerah yang dikuasainya.

5. Memerintahkan Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Setda Kabupaten Bima

lebih intensif dalam mengurus bukti kepemilikan kendaraan Pemkab Bima dengan

berkoordinasi dengan Satlantas.

Secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian temuan Pemeriksaan Sistem Pengendalian

Intern.

Denpasar, 30 April 2007 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Perwakilan BPK RI di Denpasar

Kuasa Penanggungjawab Pemeriksaan,

Drs. Imam Muslich, MSi., Ak Akuntan Register Negara Nomor D-6407

Page 67: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

GAMBARAN UMUM

PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM AKUNTANSI DAN

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bima

dilakukan secara terpusat oleh Bagian Keuangan Setda Kabupaten Bima sesuai

dengan Pedoman Organisasi dan Tata Kerja yang diatur dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Bima No. 13 Tahun 2000 tanggal 4 September 2000 tentang Pembentukan

Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bima.

Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bima

Tahun Anggaran 2005 diselenggarakan dengan menggunakan sistem pembukuan

tunggal dengan dasar kas (cash basis) untuk penyusunan Laporan Perhitungan APBD

dan Laporan Aliran Kas Tahun 2006 serta dasar akrual (accrual basis) untuk

penyusunan Neraca per 31 Desember 2006, mengacu pada Peraturan Pemerintah 105

Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dan

Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban

dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan

Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pada Tahun Anggaran 2005, Pemerintah Kabupaten Bima telah menyusun

Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2005 tanggal 6

Oktober 2005 tentang Pokok-pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Daerah, Keputusan Bupati No. 296 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBD

Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2005, sedangkan sistem dan Prosedur tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah belum dibuat.

Berdasarkan Pasal 31 ayat (2) UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, Pemerintah Kabupaten Bima berkewajiban menyusun Laporan Keuangan

Daerah yang terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas, dan

Catatan Atas Laporan Keuangan Daerah. Pada Tahun Anggaran 2006 Pemerintah

Kabupaten Bima telah menyusun Laporan Keuangan Daerah yang terdiri dari

Perhitungan APBD, Neraca Daerah, Laporan Aliran Kas, Catatan atas Laporan

Keuangan. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Bima belum melakukan konversi

atas penyajian Laporan Keuangannya kedalam bentuk laporan sesuai Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diatur dalam PP No. 24 Tahun 2005.

Page 68: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

TEMUAN PEMERIKSAAN

A. Temuan pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran laporan keuangan

1. Pemerintah Kabupaten Bima belum mengkonversi Laporan Realisasi

Anggaran Tahun 2006 sesuai dengan PP No.24 Tahun 2005

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten

Bima yaitu untuk Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir

sampai dengan 31 Desember 2006 masih berdasarkan Kepmendagri 29/2002.

Antara Kepmendagri 29 Tahun 2002 dengan PP No.24 Tahun 2005 terdapat

perbedaan dalam hal klasifikasi pendapatan, menurut PP No.24 Tahun 2005

pendapatan diklasifikasikan berdasarkan sumbernya yaitu Pendapatan Asli

Daerah, Transfer yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemda Lain, serta

Lain-lain Pendapatan yang sah. Sedangkan Kepmendagri 29 Tahun 2002

pendapatan diklasifikasikan menjadi Pendapatan Asli Daerah, Dana

Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah. Dengan adanya perbedaan

tersebut maka perlu adanya reklasifikasi pendapatan.

Disisi belanja terjadi perbedaan dalam struktur anggaran belanja. PP

No.24 Tahun 2005 mengatur penyajian Laporan Realisasi Anggaran pada

lembar muka berdasarkan karakter belanja dan jenis belanja sedangkan

Kepmendagri 29 Tahun 2002 mengklasifikasikan belanja kedalam Belanja

Aparatur dan Belanja Publik. Selanjutnya baik pada Belanja Aparatur maupun

Belanja Publik, belanja diklasifikasikan menjadi Belanja Administrasi Umum,

Belanja Operasi dan Pemeliharaan, dan Belanja Modal. Karena perbedaan

tersebut perlu dilakukan konversi penyajian Laporan Realisasi Anggaran dari

Kepmendagri 29 Tahun 2002 ke PP No.24 Tahun 2005.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal

100 ayat (2) menyebutkan ”PPKD menyusun laporan keuangan pemerintah

daerah terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas

dan Catatan atas Laporan Keuangan dan ayat (3) yang menyebutkan “Laporan

Page 69: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang

Standar Akuntansi Pemerintah”.

Dengan belum dikonversinya Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006

mengakibatkan penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bima

Tahun 2006 belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah, dan

mengurangi komparabilitas laporan keuangan.

Hal tersebut disebabkan karena Kepala Bagian Keuangan selaku

penanggungjawab dalam penyusunan Laporan Keuangan Daerah belum

memahami ketentuan yang mengatur mengenai mekanisme konversi laporan

keuangan.

Kasubag Pembukuan Bagian Keuangan Setda Kabupaten Bima

menegaskan ”Penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pemerintah

Kabupaten Bima untuk realisasi pendapatan dan belanja daerah masih

mempedomani Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 karena Perda APBD

Tahun 2006 masih mempedomani Kepmendagri No.29 Tahun 2002.

BPK RI menyarankan Bupati Bima agar memberi sanksi kepada

Kepala Bagian Keuangan Setda yang belum mengkonversi Laporan Realisasi

Anggaran dan memerintahkan agar Laporan Keuangan tahun mendatang

disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005.

2. SK Penghapusan Aktiva Tetap Kendaraan Roda Empat yang sudah

dijual milik Pemerintah Kabupaten Bima T.A 2006 belum ditetapkan,

sehingga masih dicantumkan dalam neraca

Pemeriksaan atas mutasi Aktiva Tetap Tahun Anggaran 2006 dengan

membandingkan aktiva tetap yang tercantum dalam Neraca Awal Kabupaten

Bima per 1 Januari 2006 diketahui bahwa aktiva tetap yang dimiliki

Pemerintah Kabupaten Bima seluruhnya per 1 Januari 2006 sebesar

Rp915.288.046.192,00 dan per 31 Desember 2006 sebesar

Page 70: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Rp972.671.077.832,00, sehingga terjadi mutasi aktiva tetap di Tahun 2006

sebesar Rp57.383.031.640,00.

Penelusuran lebih lanjut secara uji petik atas mutasi aktiva tetap pada

Lampiran Neraca per 31 Desember 2006 antara lain berupa Tanah, Gedung

dan Bangunan, Jalan, Instalasi, Jaringan dan Jembatan, Peralatan dan Mesin

dan Asset Tetap Lainnya diketahui mutasi penambahan Aktiva Peralatan dan

mesin adalah sebesar Rp25.336.542.105,00. Mutasi penambahan aktiva

tersebut merupakan nilai realisasi Belanja Modal yang diantaranya adalah

Belanja Modal Kendaraan Roda Empat.

Dari hasil konfirmasi kepada Bagian Umum dan Perlengkapan

diketahui bahwa pada T.A 2006 terdapat penjualan aset Pemerintah Kabupaten

Bima berupa kendaraan roda empat dan sudah disetujui oleh DPRD dengan

Keputusan DPRD Kabupaten Bima No. 13 Tahun 2006 tanggal 18 April 2006

tentang Persetujuan Penghapusan Aset Pemerintah Daerah Kabupaten Bima

yang diantaranya menetapkan persetujuan terhadap penghapusan aset-aset

Pemerintah Daerah Kabupaten Bima yaitu barang bergerak berupa 59 unit

mobil. Untuk mencapai validitas penilaian/perhitungan nilai ekonomis dan

kelancaran proses penghapusan aset milik Pemerintah Kabupaten Bima maka

ditetapkan SK Bupati No. 161 Tahun 2006 dan telah diubah dengan SK Bupati

No. 409 Tahun 2006 tentang Pembentukan Panitia Penaksir Harga dan

Penghapusan Aset Milik Pemerintah Kabupaten Bima. Tugas Panitia tersebut

antara lain melakukan pemeriksaan, penaksiran dan penilaian harga terhadap

aset milik Pemerintah Kabupaten Bima yang telah memperoleh persetujuan

penghapusan dari DPRD dan menyampaikan laporan kepada Bupati atas hasil

penjualan/pelelangan aset/kekayaan milik Pemerintah Kabupaten Bima untuk

ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pelelangan dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2006 oleh Kantor

Pelayanan Piutang dan Lelang Negara (KP2LN) Mataram berdasarkan SK

Bupati No.540 Tahun 2006 tanggal 7 Juni 2006 tentang Pelimpahan

Wewenang Pelelangan Kendaraan Dinas Roda Empat Milik Pemerintah

Kabupaten Bima. Hasil lelang sebesar Rp1.132.795.000,00 dan sudah

disetorkan ke Kas Daerah dengan bukti sektor berupa STS No.

26/VI/009/2006 tanggal 26 Juni 2006 sebesar Rp1.097.795.000,00, STS No.

Page 71: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

42/VIII/009/2006 tanggal 3 Agustus 2006 sebesar Rp15.000.000,00 dan STS

No. 61/X/009/2006 tanggal 2 Oktober 2006 sebesar Rp20.000.000,00.

Dari hasil konfirmasi kepada Bagian Umum dan Perlengkapan atas

penghapusan kendaraan tersebut, belum dicatat dalam Daftar Inventaris

Barang Daerah karena belum ada Surat Keputusan Bupati tentang

penghapusan dari Daftar Inventaris, sehingga penghapusan kendaraan tersebut

belum diperhitungkan sebagai pengurangan Aktiva dalam penyusunan Neraca

per 31 Desember 2006.

Hal tersebut tidak sesuai dengan :

a. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 11 Tahun

2001 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah Pasal 27 ayat (3) yang

menyatakan ”Penghapusan dari daftar inventaris ditetapkan dengan

keputusan Kepala Daerah setelah harga penjualan kendaraan dimaksud

dilunasi”.

b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta

Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah

dan Penyusunan Perhitungan APBD Pasal 69 yang menyatakan

”Penambahan atau pengurangan nilai aset Daerah akibat perubahan status

hukum dibukukan pada rekening Aset Daerah yang bersangkutan dan

dicatat dalam Daftar Inventaris Barang Daerah”.

Hal tersebut mengakibatkan jumlah dan nilai Aktiva Tetap Peralatan

dan Mesin yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2006 tidak

mencerminkan jumlah dan nilai yang sebenarnya dimiliki Pemerintah

Kabupaten Bima.

Hal tersebut disebabkan kelalaian Panitia Penaksir Harga dan

Penghapusan Asset milik Pemerintah Kabupaten Bima yang tidak

menyampaikan Laporan kepada Bupati Bima atas hasil penjualan/pelelangan

asset/kekayaan milik Pemerintah Kabupaten Bima untuk ditetapkan dengan

Keputusan Bupati.

Page 72: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Setda Kabupaten Bima

sepakat dengan temuan tim BPK RI dan segera akan berkoordinasi dengan

Panitia Penaksir Harga dan Penghapusan Asset milik Pemerintah Kabupaten

Bima untuk menyampaikan laporan kepada Bupati agar SK tentang Pelepasan

Hak Pemda segera diproses.

BPK RI menyarankan Bupati Bima agar memberi sanksi kepada

Panitia Penaksir Harga dan Penghapusan Asset milik Pemerintah Kabupaten

Bima yang belum menyampaikan laporan kepada Bupati Bima atas hasil

penjualan/pelelangan asset/kekayaan milik Pemerintah Kabupaten Bima untuk

ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

B. Temuan pemeriksaan yang tidak mempengaruhi kewajaran laporan

keuangan

1. Prosedur Pengajuan dan penyerahan Bantuan Keuangan Partai Politik

tidak sesuai ketentuan

Prosedur pengajuan dan penyerahan bantuan keuangan partai politik di

Kabupaten Bima dalam Tahun 2006 dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Masing-masing Parpol mengajukan permohonan dana Bantuan kepada

Pemda melalui surat permohonan yang diajukan kepada Bupati Kabupaten

Bima dilengkapi dengan Proposal atau Rencana Anggaran Biaya Kegiatan.

Surat permohonan bantuan yang disertai proposal dari Parpol diverifikasi

oleh Bupati untuk selanjutnya diterbitkan disposisi persetujuan jumlah

bantuan yang disetujui. Dalam rangka pemberian bantuan, Bagian

Keuangan hanya berdasarkan proposal dari masing-masing Parpol yang

telah diverifikasi oleh Bupati yang disertai dengan disposisi Bupati

merealisasikan anggaran belanja bantuan parpol. Tidak ada koordinasi

dengan unit kerja lain, dhi Badan Kesbang Linmas dan KPUD sebagai tim

peneliti dan pemeriksaan kelengkapan administrasi pengajuan, penyerahan

dan penggunaan bantuan keuangan kepada partai politik.

b. Bagian Keuangan Setda menyerahkan bantuan keuangan kepada partai

politik penerima bantuan hanya dalam bentuk surat tanda terima uang

Page 73: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

(kwitansi) ditandatangani diatas meterai oleh penerima uang bantuan,

tanpa disertai Berita Acara Serah Terima.

Hasil pemeriksaan atas SPJ dari masing-masing partai politik yang

mendapat dana bantuan Pemda diketahui kelemahan atas prosedur yang

diterapkan tersebut adalah :

a. Keabsahan kelengkapan dokumen yang diajukan/diserahkan tidak terjamin

karena tidak sesuai ketentuan yang disyaratkan, terbukti terdapat partai

yang mengajukan permohonan bantuan keuangan dokumen pengajuan

tidak ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Parpol;

b. Tidak ada pengujian dokumen yang memadai dalam Prosedur pengajuan

dan penyerahan bantuan keuangan partai politik karena tidak dibentuk Tim

penelitian dan Pemeriksaan Persyaratan Administrasi Pengajuan,

Penyerahan dan Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik di

tingkat Kabupaten, yaitu terdapat penerima bantuan keuangan adalah yang

tidak berhak sesuai ketentuan

Keadaan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 32 tanggal 28 Juli 2005 tentang Pedoman Pengajuan,

Penyerahan dan Laporan Penggunaan Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik

yaitu;

a. pasal 4 ayat (1) Pengajuan bantuan keuangan tingkat Kabupaten/Kota

disampaikan secara tertulis oleh Dewan Pimpinan Cabang Partai Politik

tingkat Kabupaten/Kota ditandatangani Ketua dan Sekretaris atau sebutan

lainnya kepada Bupati/Walikota dengan menggunakan kop surat dan cap

stempel partai politik dengan melampirkan:

a) Surat Keputusan DPP Partai Politik yang menetapkan Susunan

Kepengurusan DPC Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota yang dilegalisir

oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Politik atau sebutan

lainnya;

b) Foto copy surat keterangan NPWP yang dilegalisir Pejabat yang

berwenang;

c) Surat keterangan autentikasi hasil penetapan perolehan kursi partai politik

di DPRD tingkat Kabupaten/Kota yang dilegalisir Ketua atau Sekretaris

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;

Page 74: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

d) Surat pernyataan Partai Politik yang menyatakan bersedia dituntut sesuai

peraturan perundangan apabila memberi keterangan yang tidak benar yang

ditandatangani Ketua dan Sekretaris DPC atau sebutan lainnya diatas

meterai dengan menggunakan kop surat partai politik.

e) Lampiran tersebut pada huruf a,b,c dan d dibuat dalam rangkap 2 (dua)

dan ayat (2) Surat pengajuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tembusannya disampaikan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota dan Kepala Badan/Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya.

b. Pasal 7 ayat (1) yang menyebutkan bahwa penelitian dan pemeriksaan

kelengkapan administrasi pengajuan, penyerahan dan penggunaan bantuan

keuangan kepada partai politik tingkat Kabupaten/Kota dilakukan oleh Tim

penelitian dan Pemeriksaan Persyaratan Administrasi Pengajuan, Penyerahan

dan Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik di tingkat

Kabupaten/Kota;

c. pasal 14 yang menyebutkan “Penyerahan bantuan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 13 dengan persyaratan administrasi :

a) surat keterangan bank yang menyatakan memiliki nomor rekening bank

atas nama DPC Partai Politik;

b) surat tanda terima uang bantuan yang dibuat dalam bentu kwitansi

ditandatangani diatas meterai oleh Ketua dan Bendahara DPC partai politik

dengan menggunakan kop surat dan cap stempel partai politik;

c) berita acara serah terima dibuat dalam rangkap 4(empat) yang

ditandatangani oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya sebagai Pihak Pertama dan oleh

Ketua dan Bendahara DPC partai politik atau sebutan lainnya sebagai

Pihak Kedua;

Hal tersebut mengakibatkan :

a. Kelengkapan dokumen sebagai syarat pengajuan bantuan tidak sesuai

ketentuan, yaitu Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) pada saat

pengajuan bantuan keuangan kepada Pemda,surat pengajuan oleh Dewan

Pimpinan Cabang PPIB Kabupaten Bima tidak ditandatangani oleh Ketua

dan Sekretarisnya, serta pembayaran kepada yang tidak berhak menerima;

Page 75: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

b. Parpol yang tidak mendapat kursi di DPRD Kabupaten Bima mendapat

bantuan keuangan.

Kondisi tersebut disebabkan oleh :

a. Bupati Bima belum mengetahui ketentuan perundang-undangan yang

berkaitan dengan bantuan keuangan kepada partai politik;

b. Kepala Bagian Keuangan selaku pihak yang menyerahkan bantuan

keuangan belum mengetahui ketentuan perundang-undangan yang

berkaitan dengan bantuan keuangan kepada partai politik dan tidak

berkoordinasi dengan Kepala Badan Kesbanglinmas dan Ketua/Sekretaris

KPUD Kabupaten Bima.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bima sepakat dengan temuan tim BPK

RI, untuk pelaksanaan prosedur pemberian dan pertanggungjawaban bantuan

terhadap Parpol, akan diusahakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BPK RI menyarankan kepada :

a. Bupati Bima agar tahun mendatang dalam merealisasikan bantuan Parpol

menerapkan ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan

bantuan keuangan kepada partai politik;

b. Bupati Bima agar memberi sanksi kepada Kepala Bagian Keuangan selaku

pihak yang menyerahkan bantuan keuangan yang belum menerapkan

ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan bantuan keuangan

kepada partai politik dan tidak berkoordinasi dengan Kepala Badan

Kesbanglinmas dan Ketua/Sekretaris KPUD Kabupaten Bima

2. Daftar Inventaris Barang Milik Pemerintah Kabupaten Bima tidak dapat

mendukung nilai aset di Neraca

Sesuai dengan Neraca Pemerintah Kabupaten Bima per 31 Desember

2006 diketahui saldo Aktiva Tetap sebesar Rp972.671.077.832,00 yang terdiri

dari Tanah, Gedung dan Bangunan, Jalan, Instalasi, Jaringan dan Jembatan,

Mesin dan Peralatan dan Aktiva Tetap Lainnya. Saldo tersebut merupakan

akumulasi Saldo per 31 Desember 2004 yang merupakan hasil penilaian oleh

Page 76: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Konsultan Penilai Independen ditambah dengan realisasi belanja modal pada

T.A 2005 dan 2006. Sehingga saldo tersebut hanya merupakan hasil

pencatatan Bagian keuangan yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan

Laporan Keuangan. Penyusunan Neraca akun Aktiva Tetap dengan cara

tersebut dilakukan oleh Bagian Keuangan karena data pendukung penyusunan

Neraca Akun Aktiva Tetap berupa Daftar Asset Daerah belum dibuat oleh

Bagian Umum dan Perlengkapan. Seharusnya penyajian nilai aktiva tetap

dalam Neraca memperhatikan mutasi aset dalam satu tahun anggaran. Hal ini

terjadi karena koordinasi Bagian Keuangan dan Bagian Umum dalam

penyusunan neraca kurang optimal. Keadaan ini terbukti pula Daftar

Inventaris Barang Milik Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2006 baru selesai

dibuat tanggal 27 April 2007. Sehingga Penyusunan Neraca per 31 Desember

2006 tidak didukung data mengenai Aset Daerah.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah

Nomor 11 Tahun 2001 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, Bagian

Umum dan Perlengkapan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan

pengelolaan barang daerah dan mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan

barang daerah pada unit-unit kerja. Sebagai pusat inventarisasi barang, Bagian

Umum dan Perlengkapan bertanggung jawab menghimpun hasil inventarisasi

seluruh barang dari masing-masing unit kerja. Namun Bagian Umum dalam

mengamankan asset milik daerah belum menghimpun data tentang aktiva tetap

dari masing-masing unit kerja dan belum menghimpun seluruh Asset Daerah

kedalam Daftar Aset Daerah, karena masing-masing unit kerja belum

menyerahkan laporan aset yang dikuasainya.

Keadaan tersebut tidak sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri dan

Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001 Tentang Pedoman Pengelolaan

Barang Daerah :

a. Pasal 8 ayat (2) Kepala Biro Perlengkapan/Kepala bagian perlengkapan

bertanggung jawab untuk membuat daftar hasil pengadaan barang daerah

yang merupakan kompilasi realisasi pengadaan dalam satu tahun anggaran

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan merupakan lampiran perhitungan

APBD tahun bersangkutan.

Page 77: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

b. Pasal 10 ayat (2) Bendaharawan barang atau pejabat yang ditunjuk

melakukan tugas-tugas Bendaharawan barang berkewajiban melaksanakan

administrasi per bendaharaan barang daerah.

c. Pasal 18 ayat (1) Biro perlengkapan/bagian perlengkapan sebagai pusat

invetarisasi barang bertanggung jawab untuk menghimpun hasil

inventarisasi barang dan menyimpan dokumen kepemilikan.

Keadaan tersebut mengakibatkan :

a. Sulitnya pemantauan atas asset tetap daerah, karena tidak ada data

mengenai keberadaan, jumlah dan kondisi aset yang dimiliki;

b. Membuka peluang terjadinya kehilangan dan/atau penyalahgunaan asset

daerah.

Hal tersebut disebabkan karena :

a. Kurangnya koordinasi Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan dengan

Kepala Bagian Keuangan;

b. Kelalaian Kepala Bagian Umum yang terlambat dalam menyusun Daftar

Inventaris Barang.

c. Kelalaian Kepala unit kerja yang belum menyampaikan laporan aset

daerah yang dikuasainya.

Kabag Umum dan Perlengkapan sepakat dengan temuan tim BPK,

keadaan tersebut juga disebabkan karena menunggu laporan penyerahan aset

daerah dari masing-masing unit satuan kerja yang sampai sekarang belum

diserahkan ke Bupati melalui Bagian Umum dan Perlengkapan.

BPK RI menyarankan Bupati Bima agar memberi sanksi kepada :

a. Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan dengan Bagian Keuangan yang

kurang berkoordinasi dalam menyusun aset daerah sebagai bahan

dukungan Neraca;

b. Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan yang terlambat dalam menyusun

Daftar Inventaris Barang.

c. Kepala unit kerja yang belum menyampaikan laporan aset daerah yang

dikuasainya.

Page 78: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

3. Aset Daerah berupa Kendaraan Roda Empat milik Pemerintah

Kabupaten Bima sebanyak lima unit senilai Rp2.002.075.001,00 belum

dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah berupa BPKB.

Pemeriksaan atas Laporan Perhitungan APBD Kabupaten Bima Tahun

Anggaran 2006 diketahui bahwa Rincian Obyek Belanja Modal Alat Angkutan

Darat Bermotor Roda Empat (2.01.03.3.9.01.01.1) Tahun Anggaran 2006

dianggarkan sebesar Rp7.335.200.000,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp7.001.935.000,00 atau 95,46%. Dari realisasi sebesar Rp7.001.935.000,00

tersebut diantaranya senilai Rp2.002.075.001,00 berupa lima unit kendaraan

sampai dengan saat pemeriksaan tanggal 25 April 2007 belum didukung

dengan bukti kepemilikan yang sah berupa Bukti Pemilikan Kendaraan

Bermotor (BPKB) atas nama Pemerintah Kabupaten Bima.

Adapun rincian asset tetap berupa kendaraan yang belum ada bukti

kepemilikannya tersebut adalah sebagai berikut:

No Jenis Kendaraan No SPMU Tgl SPMU Harga Perolehan (Rp)

1 2 3 4 5

1 Toyota Camry 2,4 AT

200/BT/2006 08/03/2006 389.400.000,00

2 Sedan Altis 200/BT/2006 08/03/2006 248.675.001,00

3 Isuzu ELF 765/BT/2006 13/06/2006 199.000.000,00

4 Mobil Pemadam Kebakaran 775/BT/2006 14/06/2006 770.000.000,00

5 Bus Sedang 1853/BT/2006 13/10/2006 395.000.000,00 Jumlah 2.002.075.001,00

Kondisi tersebut tidak sejalan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri

dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001 Tentang Pedoman Pengelolaan

Barang Daerah Pasal 38 Ayat (1) yaitu upaya pengurusan barang daerah agar

dalam pemanfaatan terhindar dari penyerobotan, pengambilalihan atau klaim

dari pihak lain dilakukan antara lain dengan cara Pengamanan administratif

yaitu dengan melengkapi sertifikat dan kelengkapan bukti-bukti kepemilikan;

Page 79: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Kendaraan yang belum memiliki BPKB atas nama Pemerintah

Kabupaten Bima ini mengakibatkan keabsahan kepemilikan asset daerah

kurang terjamin dan apabila ada pengambilalihan atau klaim dari pihak lain

Pemerintah Kabupaten Bima akan kesulitan membuktikannya.

Hal ini terjadi karena kurang optimalnya kinerja Kepala Bagian Umum

dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Bima dalam menangani

ketepatan waktu penyelesaian BPKB yang menjadi tugasnya serta kurangnya

upaya koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti dengan Satlantas.

Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan mengakui temuan BPK RI dan

akan mengurus penyelasaian BPKB lima unit kendaraan roda empat tersebut

secepatnya.

BPK RI menyarankan Bupati Bima agar memerintahkan Kepala Bagian

Umum dan Perlengkapan Setda Kabupaten Bima lebih intensif dalam

mengurus bukti kepemilikan kendaraan Pemkab Bima dengan berkoordinasi

dengan Satlantas.

Page 80: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN ATAS KEPATUHAN

DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

TAHUN ANGGARAN 2006 DI

RABA

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV

PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR

Nomor : 02.2B /Pwk.BPK RI di Dps/04/2007 Tanggal : 30 April 2007

Page 81: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

D A F T A R I S I

Halaman

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………. i RESUME PEMERIKSAAN…………………………………………………………… 1 TEMUAN PEMERIKSAAN KEPATUHAN A. Temuan pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran laporan keuangan

1. Pengeluaran Kas bersifat Investasi direalisasikan melalui Belanja Barang dan

Jasa sebesar Rp5.000.000.000,00.......................................................................... 4

2. Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2006 dibebani

kegiatan Tahun Anggaran 2004 dan 2005 sebesar Rp5.871.614.385,00............... 6

3. Realisasi Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2006

sebesar Rp1.927.329.850,00 belum didukung dengan bukti pengeluaran yang

lengkap.................................................................................................................. 9

B. Temuan pemeriksaan yang tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan

1. Penganggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik

sebesar Rp17.000.000,00 tidak sesuai ketentuan................................................... 13

2. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006 senilai Rp9.842.000.950,00

mendahului Penetapan APBD Kabupaten Bima ……………………………………… 16

DAFTAR LAMPIRAN: Lampiran 1 Daftar belanja T.A 2006 dibebani T.A 2004 dan 2005

Lampiran 2 Daftar Belanja belum lengkap

Lampiran 3 Daftar belanja mendahului penetapan APBD

Page 82: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN ATAS KEPATUHAN

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Pasal 31 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, dan Pasal 56 Undang-

Undang No.1 Tahun 2004, dan Pasal 6 Undang-Undang No. 15 Tahun 2006, BPK RI

telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Bima per 31 Desember 2006,

Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung

jawab Pemerintah Kabupaten Bima. Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan

pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksan yang dilakukan.

Ketidakpatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bima, sebagai bagian dalam

perolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari

salah saji material, BPK RI melakukan pengujian kepatuhan terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan yang berkaitan

dengan pelaporan keuangan. Namun pemeriksaan yang BPK RI lakukan tidak

dirancang khusus untuk menemukan ketidakpatuhan pada ketentuan peraturan

perundang-undangan dan BPK RI tidak mengeluarkan pendapat atas laporan

kepatuhan. Standar Pemeriksan Keuangan Negara (SPKN) mengharuskan BPK RI

untuk melaporkan kepada pihak berwenang yang terkait apabila terjadi

ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan serta

ketidakpatutan, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan

menemukan hal-hal tersebut.

Atas pemeriksaan tersebut, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan

Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2006 yang

memuat pendapat Wajar Dengan Pengecualian dengan Nomor : 02.2.A/Pwk.BPK RI

Page 83: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

di Dps/04/2007, tanggal 30 April 2007 dan Laporan atas Pengendalian Intern dalam

kerangka pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bima dengan Nomor:

02.2.C/Pwk.BPK RI di Dps/04/2007, tanggal 30 April 2007

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bima tersebut dilakukan

berdasarkan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan

oleh BPK RI. Standar tersebut mengharuskan BPK RI untuk merencanakan,

mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh

keyakinan yang memadai sebagai dasar untuk memberikan pendapat. Standar

tersebut juga mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan ketidakpatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan dalam pelaporan

keuangan.

Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dalam

pelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

1. Pengeluaran Kas bersifat Investasi direalisasikan melalui Belanja Barang dan

Jasa sebesar Rp5.000.000.000,00;

2. Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2006 dibebani

kegiatan Tahun Anggaran 2004 dan 2005 sebesar Rp5.871.614.385,00;

3. Realisasi Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2006

sebesar Rp1.927.329.850,00 belum didukung dengan bukti pengeluaran yang

lengkap;

4. Penganggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik

sebesar Rp17.000.000,00 tidak sesuai ketentuan;

5. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006 senilai Rp9.842.000.950,00

mendahului Penetapan APBD Kabupaten Bima;

Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Bima agar:

1. Memberi sanksi kepada Tim Anggaran Eksekutif yang pada saat penganggaran

Kerjasama Operasi Tahun 2006 tidak mencermati ketentuan yang berlaku;

2. Memberi sanksi kepada Pengguna Anggaran Tahun 2004 dan 2005 dalam hal ini

Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kimpraswil, Kepala Dinas Perhubungan dan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang melaksanakan kegiatan dan

pengikatan kontrak pengadaan kurang memperhatikan dana yang tersedia;

Page 84: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

3. Memberi sanksi kepada Pemegang Kas dan Atasan Langsung Pemegang Kas yang

belum melengkapi bukti pengeluaran dari pihak yang menerima uang dan Kepala

Sub Bagian Perbendaharaan yang menerbitkan SPMU BT dan Kepala Sub Bagian

Verifikasi yang mengesahkan surat pertangungjawaban yang belum dilengkapi

bukti yang lengkap.

4. Dalam menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang Penetapan Dana Bantuan

kepada Parpol memperhatikan ketentuan yang berlaku dan mengacu kepada

Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 2005 tanggal 19 Juli 2005 ;

5. Memberi sanksi kepada Panitia Anggaran Legislatif dan Tim Anggaran Eksekutif

dalam membahas APBD tidak memperhatikan ketentuan batas waktu penetapan

APBD dan memperhatikan ketentuan yang berlaku dalam membuat Keputusan

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang mendahului

penetapan APBD Tahun Anggaran 2006;

Secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian Temuan Pemeriksaan atas Kepatuhan.

Denpasar, 30 April 2007 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Perwakilan BPK RI di Denpasar

Kuasa Penanggungjawab Pemeriksaan,

Drs. Imam Muslich, MSi., Ak

Akuntan Register Negara Nomor D-6407

Page 85: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

TEMUAN PEMERIKSAAN

A. Temuan pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran laporan keuangan

1. Pengeluaran Kas Bersifat Investasi direalisasikan melalui Belanja Barang

dan Jasa sebesar Rp5.000.000.000,00 tidak sesuai ketentuan

Dalam Tahun Anggaran 2006 Pemerintah Kabupaten Bima

mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT.(Persero) Merpati Nusantara

Airline dalam rangka memperlancar pelayanan penerbangan dari dan ke Bima.

Perjanjian tersebut dilakukan dengan Kontrak Perjanjian Kerjasama Operasi

Nomor : E.9/01/I/2006 dan Nomor : 04 Tahun 2006 tanggal 28 Januari 2006.

Dalam perjanjian tersebut menyebutkan, Pemda Kabupaten Bima setuju

bekerjasama operasi penerbangan dengan PT.(Persero) Merpati untuk

menyediakan Dana Kerjasama Operasi sebesar Rp5.000.000.000,00 dan dari

hasil operasi penerbangan tersebut masing-masing pihak mendapat bagian

Pendapatan (Revenue) sesuai prosentase yang ditetapkan yaitu Pemda

mendapatkan bagian 6,21% dari Pendapatan Kerjasama Operasi dan

PT.Merpati mendapatkan 93,79 %. Jangka waktu perjanjian ini ditetapkan

selama 22 bulan 15 hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian

ini. Perjanjian berakhir tanggal 12 Desember 2007. Pemda tidak berhak

menerima pendapatan (revenue) lagi apabila telah tercapai maksimum

pendapatan secara akumulasi sebesar Rp6.360.405.356,00 dalam masa

kerjasama.

Sebagai tindaklanjut atas perjanjian tersebut Pemda Kabupaten Bima

telah menganggarkan dana Kerjasama Operasi dalam APBD Tahun Anggaran

2006 melalui Belanja Barang dan Jasa pada Pos Belanja Operasi dan

Pemeliharaan Setda dengan Objek Belanja Biaya Jasa Pihak Ketiga

(2.01.03.2.2.02.01.2) dengan anggaran sebesar Rp5.006.000.000,00. Dari

anggaran tersebut telah direalisasikan untuk dana Kerjasama Operasi sebesar

Rp5.000.000.000,00. Dalam tahun anggaran 2006 Pemda Kabupaten Bima

juga telah mendapat pembagian hasil kerjasama yang dicatat dalam rekening

Lain-lain PAD yang sah, sebesar Rp2.156.040.672,00.

Page 86: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Atas investasi sebesar Rp5.000.000.000,00 tersebut seharusnya

dianggarkan dan direalisasikan dalam pengeluaran pembiayaan, sehingga tidak

dapat dikoreksi karena tidak dianggarkan dalam akun Pengeluaran

Pembiayaan pada APBD induk, sedangkan atas penerimaan hasil kerjasama

sebesar Rp2.156.040.672,00 pada akun Lain-lain PAD yang sah tidak dapat

dikoreksi karena dalam jumlah tersebut tidak dapat dipisahkan antara

pengembalian pembiayaan dengan pendapatan.

Pemeriksaan atas Catatan Laporan Keuangan Pemda Kabupaten Bima

Tahun 2006, Perjanjian Kerjasama Operasi senilai Rp5.000.000.000 belum

diungkapkan dalam Rancangan Laporan Keuangan Daerah Tahun 2006,

mengenai model kerjasama yang dilakukan dan pola kerjasama yang

diterapkan, baik dalam Neraca maupun dalam informasi tambahan dalam

catatan atas laporan keuangan.

Keadaan tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.24

Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan :

a. Pernyataan No. 02 Paragraf 8 menyebutkan bahwa :

1) Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode

tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh pemerintah.

2) Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada

tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran

berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama

dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus

anggaran.

b. Pernyataan No.06 Paragraf 20 yaitu suatu pengeluaran kas atau asset dapat

diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria :

(a) Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa

potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat

diperoleh pemerintah;

(b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai.

Page 87: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Kondisi tersebut mengakibatkan:

a. Realisasi belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan T.A 2006 masing-

masing sebesar Rp5.000.000.000,00 dan Pendapatan Asli Daerah sebesar

Rp2.156.040.672,00 belum menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

b. Investasi Pemda dalam Neraca per 31 Desember 2006 belum

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya;

Hal tersebut disebabkan karena Tim Anggaran Eksekutif pada saat

penganggaran Kerjasama Operasi tidak menaati ketentuan yang berlaku.

Kasubag Anggaran Bagian Keuangan Setda Kabupaten Bima

menegaskan pada perjanjian kerjasama yang akan datang, kami mencatat

sebagai investasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005.

BPK RI menyarankan Bupati Bima agar memberi sanksi kepada Tim

Anggaran Eksekutif yang pada saat penganggaran Kerjasama Operasi Tahun

2006 tidak mencermati ketentuan yang berlaku.

2. Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2006

dibebani kegiatan Tahun Anggaran 2004 dan 2005 sebesar

Rp5.871.614.385,00

Pemeriksaan secara uji petik terhadap SPMU dan SPJ atas belanja pada

beberapa unit kerja dilingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bima

Tahun Anggaran 2006 diketahui belanja daerah Tahun Anggaran 2006

dibebani kewajiban Tahun Anggaran 2004 dan 2005, dengan penjelasan

sebagai berikut:

a. Belanja Sekretariat Daerah pada Belanja Aparatur menganggarkan Biaya

Propaganda, Pameran, Penerangan dan Dokumentasi (2.01.03.1.2.10.01.1)

sebesar Rp1.025.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp997.968.725,00 atau 97,36%. Dari realisasi tersebut diantaranya

sebesar Rp109.964.500,00 atau 11,02% merupakan belanja Tahun

Anggaran 2005.

Page 88: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

b. Dinas Kimpraswil menganggarkan Belanja Modal Jalan dan Jembatan

lanjutan (2.15.01.3) pada Belanja Publik sebesar Rp4.888.628.885,00 dan

telah direalisasikan sebesar Rp4.888.574.885,00 atau 99,999% yang terdiri

dari: Belanja Modal Jalan (2.15.01.3.2.01) dianggarkan sebesar

Rp1.073.228.885,00 telah direalissaikan sebesar Rp1.073.228.885,00 atau

100% dan Belanja Modal Jembatan (2.15.01.3.2.02) dianggarkan sebesar

Rp3.815.346.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp3.815.292.000,00

atau 99,999%. Dari realisasi sebesar Rp4.888.574.885,00 tersebut

seluruhnya merupakan Belanja Modal Jalan dan Jembatan Tahun

Anggaran 2004 yang baru dibayarkan pada Tahun Anggaran 2006.

c. Dinas Perhubungan menganggarkan Belanja Operasi dan Pemeliharaan

lanjutan (2.16.01.2.4) pada Belanja Publik sebesar Rp104.650.000,00 dan

telah direalisasikan sebesar Rp104.650.000,00 atau 100%. Dari realisasi

tersebut seluruhnya merupakan Belanja Pemeliharaan Pembangunan

Gedung Kantor Terminal Tente Tahun Anggaran 2005.

d. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menganggarkan Biaya Jasa Pihak

Ketiga (2.11.01.2.2.02.2) sebesar Rp4.799.648.940,00 dan telah

direalisasikan sebesar Rp4.673.966.300,00 atau 97,38%. Dari realisasi

tersebut diantaranya sebesar Rp377.610.000,00 atau 8,07% merupakan

Belanja Tahun Anggaran 2004 dan sebesar Rp390.815.000,00 atau 8,36%

merupakan Belanja Tahun Anggaran 2005 yaitu Kegiatan Kerja sama

Kegiatan Belajar mengajar Sistem Belajar Jarak Jauh Program Penyetaraan

D2 dan S1 Guru SD di Universitas Terbuka Tahun Anggaran 2004.

Rincian pada Lampiran 1.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a. Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang

Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan

Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan

Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

pada :

Page 89: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

- Pasal 1 huruf (q) yang menyebutkan ”Belanja Daerah adalah semua

pengeluaran Kas Daerah dalam periode Tahun Anggaran tertentu

yang menjadi beban daerah”;

- Pasal 55 ayat (1) : ” Pengguna Anggaran dilarang melakukan

tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana untuk

pengeluaran tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup

tersedia”

b. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Pasal 54 ayat (1) yang menyatakan bahwa ”SKPD

dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran belanja daerah

untuk tujuan yang tidak tersedia anggarannya, dan /atau yang tidak

cukup tersedia anggarannya dalam APBD”.

Belanja Tahun Anggaran 2006 yang dibebani kewajiban Tahun

Anggaran 2004 dan 2005 tersebut mengakibatkan realisasi belanja

bersangkutan dalam Laporan Realisasi APBD Tahun 2006 belum

mencerminkan realisasi kegiatan Tahun 2006 sebesar Rp5.871.614.385,00

Hal tersebut disebabkan kelalaian pengguna anggaran Tahun 2004 dan

2005 dalam hal ini Sekretaris Daerah, Dinas Kimpraswil, Dinas Perhubungan

dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang melaksanakan kegiatan dan

pengikatan kontrak pengadaan kurang memperhatikan dana yang tersedia.

Pengguna anggaran dalam hal ini Sekretaris Daerah, Kepala Dinas

Kimpraswil, Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan menegaskan bahwa hal tersebut terjadi karena kegiatan yang

telah dianggarkan tahun 2004 dan 2005 belum diselesaikan, maka kegiatan

tersebut baru dapat diselesaikan tahun 2006.

BPK RI menyarankan Bupati agar memberi sanksi kepada Pengguna

Anggaran Tahun 2004 dan 2005 dalam hal ini Sekretaris Daerah, Kepala

Dinas Kimpraswil, Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan yang melaksanakan kegiatan dan pengikatan kontrak

pengadaan kurang memperhatikan dana yang tersedia.

Page 90: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

3. Realisasi Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Bima Tahun

Anggaran 2006 Sebesar Rp1.927.329.850,00 belum didukung dengan

bukti pengeluaran yang lengkap

Pemeriksaan secara uji petik atas Belanja Daerah pada Satuan Kerja

Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah, Sekretariat Daerah, Sekretariat

DPRD dan Dinas Perhubungan berupa SPMU, SPJ dan bukti-bukti

pendukung pengeluaran Tahun Anggaran 2006, diketahui bahwa terdapat

pengeluaran sebesar Rp514.719.350,00 pada Sekretariat Daerah, sebesar

Rp240.631.000,00 pada Belanja Tidak Tersangka, sebesar

Rp1.143.979.500,00 pada Sekretariat DPRD dan sebesar Rp28.000.000,00

pada Dinas Perhubungan belum didukung dengan rincian bukti pengeluaran

yang lengkap dengan rincian sebagai berikut;

a. Sekretariat Daerah

1) Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas (2.01.03.1.2.11.01.1)

dianggarkan sebesar Rp5.083.500.000,00 dan telah direalisasikan

sebesar Rp5.083.046.835,00 atau 99,99%. Dari realisasi tersebut

diantaranya sebesar Rp365.530.000,00 atau 7,19% belum didukung

dengan bukti yang lengkap, yaitu tidak ada rincian penggunaan, namun

hanya berupa kwitansi tanda terima

2) Biaya Perawatan dan Pengobatan Lokal (2.01.03.1.1.04.01.1)

dianggarkan sebesar Rp230.000.000,00 dan telah direalisasikan

sebesar Rp127.185.700,00 atau 55,30% dan Biaya Perawatan dan

Pengobatan Lanjut Luar Daerah dianggarkan sebesar

Rp180.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp107.250.000,00

atau 59,58%. Dari realisasi sebesar Rp234.435.700,00

(Rp127.185.700,00 + Rp107.250.000,00) diantaranya sebesar

Rp46.012.000,00 (Rp34.512.000,00 + Rp11.500.000,00) atau 19,63%

belum didukung dengan bukti yang lengkap yaitu berupa bukti

melaksanakan pengobatan pihak ketiga, namun hanya berupa kuitansi

tanda terima

3) Biaya Kesejahteraan Pegawai (2.01.03.1.2.12.01.1) dianggarkan

sebesar Rp1.800.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp1.799.206.147,00 atau 99,96%. Dari realisasi tersebut diantaranya

Page 91: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

sebesar Rp25.045.250,00 atau 1,39% belum didukung dengan bukti

yang lengkap, yaitu tidak ada rincian penggunaan, namun hanya

berupa kwitansi tanda terima

4) Biaya Pemeliharaan Angkutan Darat Bermotor (2.01.03.1.4.08.01.1)

dianggarkan sebesar Rp1.524.095.000,00 dan telah direalisasikan

sebesar Rp1.523.578.975,00 atau 98,80%. Dari realisasi tersebut

diantaranya sebesar Rp22.982.100,00 atau 1,51% belum didukung

dengan bukti yang lengkap, yaitu tidak ada nota dari toko, namun

hanya berupa kwitansi tanda terima

5) Biaya Propaganda, Pameran, Penerangan Dokumentasi

(2.01.03.1.2.10.01.1) dianggarkan sebesar Rp1.025.000.000,00 dan

telah direalisasikan sebesar Rp997.968.725,00 atau 97,36%. Dari

realisasi tersebut diantaranya sebesar Rp55.150.000,00 atau 5,53%

belum didukung dengan bukti yang lengkap, yaitu tidak ada rincian

penggunaan, namun hanya berupa kwitansi tanda terima

b. Belanja Tidak Tersangka (2.01.03.5)

Belanja Tidak Tersangka (2.01.03.5) Dalam Konsep Perhitungan

APBD Tahun Anggaran 2006 dianggarkan sebesar Rp1.021.900.000,00

dan telah direalisasikan sebesar Rp713.463.950,00 atau 69,82%. Realisasi

sebesar Rp713.463.950,00 digunakan untuk Bantuan Bencana Alam

seperti banjir, kebakaran dan keracunan yang didistribusikan melalui

Dinas Sosial. Dari realisasi tersebut diantaranya sebesar

Rp240.631.000,00 atau 33,37% belum didukung dengan bukti yang

lengkap, yaitu tidak ada Proposal, hanya berupa telaah dari staf Dinas

Sosial dan kwitansi tanda terima

c. Sekretariat DPRD

1) Biaya Pengembangan SDM (2.01.04.1.1.05.1)

Biaya Pengembangan SDM pada Sekretariat DPRD, dianggarkan

sebesar Rp1.280.000.000,00, dengan realisasi sebesar

Rp1.077.200.000,00, atau 84,16%. Dari jumlah realisasi tersebut,

diantaranya sebesar Rp278.125.000,00 belum didukung dengan bukti

yang lengkap, yaitu hanya berupa bukti internal tanpa disertai bukti

Page 92: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

pendukung yang terinci dari fihak yang menyelenggarakan pelatihan

serta tidak ada laporan hasil pelaksanaan kegiatan:

2) Biaya Perjalanan Dinas (2.01.04.1.3. 1)

Pemeriksaan secara uji petik atas Biaya Perjalanan Sekretariat DPRD,

yang dianggarkan sebesar Rp1.515.000.000,00, dengan realisasi

sebesar Rp1.454.326.500,00, atau 96,00%. Dari realisasi tersebut

diantaranya sebesar Rp865.854.500,00 atau 60,00% belum didukung

dengan bukti yang lengkap yaitu tidak ada Surat Tugas dan SPPD,

namun hanya berupa kwitansi tanda terima.

d. Dinas Perhubungan

Biaya Perjalanan Dinas (2.16.01.1.3.03.1) yang dianggarkan sebesar

Rp75.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp73.270.000,00 atau

97,69%. Dari realisasi tersebut diantaranya sebesar Rp28.000.000,00 atau

38,21% belum didukung dengan bukti yang lengkap, yaitu tidak ada Surat

Tugas dan SPPD, namun hanya berupa Kwitansi tanda terima.

Dengan demikian jumlah realisasi pengeluaran yang tidak didukung

dengan rincian bukti yang lengkap sebesar Rp1.927.329.850,00

(Rp365.530.000,00 + Rp46.012.000,00 + Rp25.045.250,00 +

Rp22.982.100,00 + Rp55.150.000,00 + Rp240.631.000,00 +

Rp278.125.000,00 + Rp865.854.500,00 + Rp28.000.000,00) dengan rincian

terlampir (Lampiran 2)

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah dalam pasal 61 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap

”setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah

mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih;

b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni

2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan

Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata

Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD :

Page 93: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1) Pasal 52 ayat (2) disebutkan bahwa ”pembayaran atas SPP-BT dapat

dilakukan setelah pejabat yang melaksanakan fungsi perbendaharaan

menyatakan lengkap dan sah terhadap dokumen yang dilampirkan,

antara lain: daftar rincian penggunaan anggaran belanja, tanda terima

pembayaran, kuitansi, nota atau faktur yang disetujui oleh Kepala Unit

Pengguna Anggaran”;

2) Pasal 57 Ayat (1) menyatakan ”Pengguna Anggaran wajib

mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara

membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah”.

Pengeluaran yang belum didukung dengan rincian bukti-bukti yang

lengkap tersebut mengakibatkan realisasi belanja sebesar Rp1.927.329.850,00

kurang dapat menjamin syarat keabsahan pertanggungjawaban dan membuka

peluang penyalahgunaan keuangan.

Hal ini terjadi karena :

a. Kelalaian dari pemegang kas dan atasan langsung pemegang kas yang

belum melengkapi bukti pengeluaran dari pihak yang menerima uang;

b. Kelalaian dari Kepala Sub Bagian Perbendaharaan yang menerbitkan

SPMU BT dan Kepala Sub Bagian Verifikasi yang mengesahkan surat

pertanggungjawaban yang belum dilengkapi bukti yang lengkap.

Kasubag Perbendaharaan Bagian Keuangan Setda Kabupaten Bima

dan Pejabat yang mewakili Sekretaris DPRD Kabupaten Bima sepakat dengan

temuan tim BPK dan untuk pelaksanaan realisasi anggaran belanja akan

datang akan dilengkapi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

BPK RI menyarankan Bupati Bima agar memberi sanksi kepada :

a. Pemegang kas dan atasan langsung pemegang kas yang belum melengkapi

bukti pengeluaran dari pihak yang menerima uang;

b. Kepala Sub Bagian Perbendaharaan yang menerbitkan SPMU BT dan

Kepala Sub Bagian Verifikasi yang mengesahkan surat

pertanggungjawaban yang belum dilengkapi bukti yang lengkap.

Page 94: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

B. Temuan pemeriksaan yang tidak mempengaruhi kewajaran laporan

keuangan

1. Penganggaran dan realisasi Belanja Bantuan Keuangan kepada Partai

Politik sebesar Rp17.000.000,00 tidak sesuai ketentuan

Berdasarkan Konsep Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006 Bantuan

Keuangan kepada Parpol telah dianggarkan melalui Pos Belanja Bantuan

Keuangan Setda dengan anggaran setelah perubahan sebesar

Rp700.000.000,00. Dari anggaran tersebut direalisasikan sebesar

Rp617.000.000,00. Berdasarkan APBD, DASK, SPMU dan dokumen

pendukung lainnya berupa Penetapan Hasil Perolehan Kursi dan Calon

Terpilih Partai Politik Pemilu 2004 di ketahui hal sebagai berikut :

a. Penelitian atas dokumen Penetapan Hasil Perolehan Kursi dan Calon

Terpilih Partai Politik Pemilu 2004 untuk DPRD Kabupaten Bima

dikaitkan dan SK Bupati Bima No.941 Tahun 2006 tentang Penetapan

Dana Bantuan kepada Parpol Kabupaten Bima TA.2006 sebesar

Rp15.000.000,00 per kursi di DPRD dapat disusun tabel sebagai berikut :

No Nama Partai Jumlah Kursi di DPRD

Nilai per Kursi (Rp)

Jumlah Anggaran

Seharusnya (Rp)

1 2 3 4 5(3X4) 1 Partai Golkar 7 15.000.000,00 105.000.000,00 2 Partai Amanat Nasional (PAN) 6 15.000.000,00 90.000.000,00 3 Partai Bulan Bintang (PBB) 4 15.000.000,00 60.000.000,00

4 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4 15.000.000,00 60.000.000,00

5 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 4 15.000.000,00 60.000.000,00

6 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4 15.000.000,00 60.000.000,00

7 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 3 15.000.000,00 45.000.000,00

8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3 15.000.000,00 45.000.000,00

9 Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) 2 15.000.000,00 30.000.000,00

10 Partai Merdeka 1 15.000.000,00 15.000.000,00 11 Partai Indonesia Baru (PIB) 1 15.000.000,00 15.000.000,00 12 Partai Bintang Reformasi (PBR) 1 15.000.000,00 15.000.000,00 JUMLAH 40 15.000.000,00 600.000.000,00

Page 95: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 12 Partai

politik yang mendapat kursi di DPRD Kabupaten Bima dengan jumlah

anggota DPRD seluruhnya sebanyak 40 orang. Dalam tahun 2006 Partai

politik yang mendapat kursi DPRD tersebut mendapat dana Bantuan Partai

Politik sebesar Rp15.000.000,00 per kursi. Dari 40 kursi yang ada

seharusnya dianggarkan dalam APBD tahun 2006 mendapat bantuan

keuangan seluruhnya sebesar Rp15.000.000,00 x 40= Rp600.000.000,00.

Namun dalam APBD Tahun 2006 dianggarkan sebesar Rp700.000.000,00,

sehingga terdapat kelebihan penganggaran sebesar Rp100.000.000,00.

Berdasarkan penjelasan dari Kepala Bagian Keuangan dan Kasubag

Anggaran bahwa kelebihan penganggaran tersebut direncanakan untuk

partai politik yang tidak mendapat kursi di DPRD sesuai dengan yang

diatur dalam SK Bupati Bima No.941 Tahun 2006 tentang Penetapan Dana

Bantuan kepada Parpol Kabupaten Bima TA.2006.

b. Penelitian atas SPJ berupa SPMU dan Kwitansi Pembayaran bantuan

keuangan kepada seluruh parpol yang menerima bantuan keuangan

diketahui Partai Politik yang tidak mendapat kursi di DPRD Kabupaten

Bima mendapat bantuan keuangan sebesar Rp17.000.000,00 sesuai SPMU

no.804/BT/2006 tanggal 22 Juni 2006 dan SPMU no.138/BT/2006 tanggal

21 Februari 2006.

Dengan demikian terdapat realisasi anggaran bantuan keuangan parpol

yang tidak sesuai ketentuan seluruhnya sebesar Rp17.000.000,00

Keadaan ini tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah

RI No.29 Tahun 2005 tanggal 19 Juli 2005 tentang Bantuan Keuangan Kepada

Partai Politik pasal 2 ayat (2) yang menyebutkan “ Bantuan Keuangan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan kepada partai politik yang

mendapatkan kursi di Lembaga Perwakilan Rakyat hasil Pemilihan Umum

Tahun 2004;

Penganggaran dan pemberian bantuan keuangan kepada parpol yang

tidak sesuai ketentuan tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah

sebesar Rp17.000.000,00.

Page 96: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Kondisi tersebut disebabkan karena kebijakan Bupati Kabupaten Bima

dalam menerbitkan SK tentang tentang Penetapan Dana Bantuan kepada

Parpol yang tidak mengacu kepada Peraturan Pemerintah RI No.29 Tahun

2005 tanggal 19 Juli 2005.

Kepala Bagian Keuangan Setda Kabupaten Bima menegaskan untuk

penganggaran dan pelaksanaan APBD tahun mendatang Bagian Keuangan

Setda Kabupaten Bima akan lebih ketat sesuai peraturan yang berlaku.

BPK RI menyarankan Bupati Bima agar dalam menerbitkan SK

tentang tentang Penetapan Dana Bantuan kepada Parpol memperhatikan

ketentuan yang berlaku dan mengacu kepada Peraturan Pemerintah RI No.29

Tahun 2005 tanggal 19 Juli 2005.

2. Realisasi belanja daerah Tahun Anggaran 2006 senilai Rp9.842.000.950,00

mendahului penetapan APBD Kabupaten Bima

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bima Tahun

Anggaran 2006 disahkan melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006 pada

tanggal 16 Mei 2006 yang diundangkan dalam Lembaran Daerah Tahun 2006

Nomor 1 tanggal 20 Mei 2006. Keterlambatan penetapan APBD Tahun

Anggaran 2006 terjadi karena menunggu pembahasan Perhitungan APBD

Tahun 2005.

Pemeriksaan secara uji petik, terdapat realisasi atas belanja daerah yang

realisasinya mendahului penetapan APBD, diluar yang diperkenankan yaitu

pada unit kerja Sekretariat Daerah (2.01.03.1) sebesar Rp9.752.751.350,00.

Dinas Kesehatan (2.10.01.1) sebesar Rp23.019.600,00 dan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (2.01.06.1) sebesar Rp66.230.000,00. Realisasi Belanja

Daerah seluruhnya sebesar Rp9.842.000.950,00 tersebut, dengan menerbitkan

220 buah SPMU berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 02 Tahun 2006

tentang Pelaksanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Mendahului

Penetapan APBD Tahun Anggaran 2006. Rincian dapat dilihat pada

Lampiran 3.

Page 97: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri

Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan,

Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara

Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan

Penyusunan Perhitungan APBD Pasal 49 dalam ayat (1) menyebutkan bahwa

“Pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD, tidak dapat dilakukan

sebelum Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD disahkan dan

ditempatkan dalam Lembaran Daerah”.

Belanja yang mendahului penetapan APBD tersebut mengakibatkan

belanja sebesar Rp9.842.000.950,00 tidak mempunyai landasan hukum yang

mengikat.

Kondisi tersebut disebabkan oleh

a. Panitia Anggaran Legislatif dan Tim Anggaran Eksekutif dalam

membahas APBD tidak memperhatikan ketentuan batas waktu penetapan

APBD.

b. Keputusan Bupati Nomor 02 Tahun 2006 tentang Pelaksanan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Mendahului Penetapan APBD Tahun

Anggaran 2006.

Kasubag Anggaran Bagian Keuangan Setda Kabupaten Bima

menjelaskan, realisasi belanja yang mendahului penetapan APBD telah

diperkuat dengan Keputusan Bupati Nomor 02 Tahun 2006 tentang

Pelaksanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Mendahului Penetapan

APBD Tahun Anggaran 2006 yaitu sebagai dasar pelaksanaan kegiatan

organisasi dan kegiatan-kegiatan prioritas Pemda Kab.Bima TA.2006.

BPK RI menyarankan Bupati Bima agar :

a. Memberi sanksi kepada Panitia Anggaran Legislatif dan Tim Anggaran

Eksekutif dalam membahas APBD tidak memperhatikan ketentuan batas

waktu penetapan APBD;

Page 98: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

b. Memperhatikan ketentuan yang berlaku dalam membuat Keputusan

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang mendahului

penetapan APBD Tahun Anggaran 2006.

Page 99: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Lampiran 1

No. No & Tgl SPMU Uraian Jumlah1 2 3 4

1146

20-01-2006Kaplingan Koran Harian Bima Ekspres 15.000.000,00

2142

20-01-2006Biaya Propaganda, Pameran, Penerangan danDokumentasi ( Lain-lain) pada Syarifudin

2.000.000,00

3

138 20-01-2006

Biaya Propaganda, Pameran, Penerangan / Dokumentasi (Pembuatan CD Kilas Balik perintah Kabupaten Bima padaSyarifuddin) pada Syarifudin

12.700.000,00

4295

25-01-2006Biaya Propaganda, Pameran, Penerangan & Dokumentasi(Biaya Peliputan) pada Yasin

10.000.000,00

5

232 24-01-2006

Biaya Propaganda, Pameran, Penerangan / Dokumentasi(Biaya untuk Pembayaran koran pada Bagian Humas)pada Yasin

40.337.000,00

6230

24-01-2006Biaya Iklan dan langganan Koran NTB Post Pada BagianHumas

3.650.000,00

7168

-Biaya Propaganda, Pameran, Penerangan / Dokumentasi(Biaya Rutin Humas)

6.277.500,00

8168

-Biaya Iklan dan langganan Koran Bima Ekspres 20.000.000,00

109.964.500,00

1 117/BT/2006 15-02-2006

Pembayaran Termin ke III dan IV atas Pekerjaan JalanSep, 1.552 Km

118.023.885,00

2 085/BT/2006 06-02-2006

Pembayaran Termin I sd. IV dan Retansi atas PekerjaanPembangunan Jembatan Sori Umba Hami, W = 19 M'

473.376.000,00

3 086/BT/2006 06-02-2006

Pembayaran Angsuran Ke IV atas Pekerjaan PengadaanBaja bergelombang Type Multy Plate Underpasas danAccossoris pipa 1 (satu) unit kegiatan Penangan Jalan danJembatan Kabupaten

567.180.000,00

4 084/BT/2006 06-02-2006

Pembayaran Termin I sd IV dan Retensi atas KegiatanPenanagan Jalan dan Jembatan Sori Mango XVIII, W 30M'

895.500.000,00

5 087/BT/2006 06-02-2006

Pembayaran Angsuran Ke IV atas Pekerjaan PengadaanBaja bergelombang Type Multy Plate Underpasas danAccossoris pipa 1 (satu) unit kegiatan Penangan Jalan danJembatan Kabupaten

760.300.000,00

6 027/BT/2006 06-02-2006

Pembayaran Termin I sd IV atas kegiatan PenangananJalan dan Jembatan Jurusan Maria-Riamau SEP 800.

453.361.500,00

7 0020/BT/2006 10-03-2006

Pembayaran Retensi atas Pekerjaan Pembangunan Jalandan Jembatan

50.373.500,00

DAFTAR BELANJA T.A 2006 DIBEBANI T.A 2005 DAN 2004

Dinas KimpraswilJumlah

Sekretarat Daerah

Page 100: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 48 0088/BT/2006

06-03-2006Pembayaran Termin III & IV atas Kegiatan PenangananJalan dan Jembatan SP PAI-PAI dalam SEP 4.80 Km.

362.070.000,00

9 00192/BT/2006 06-03-2006

Pembayaran Termin I sd IV atas Pekerjaan PembangunanJembatan Jurusan Sori Ngguwu Panja II W 15 M' KegiatanPenangan Jalan dan Jembatan

335.601.000,00

10 00191/BT/2006 06-03-2006

Pembayaran Termin I sd IV atas Pekerjaan PembangunanJalan dan Jembatan Sori Ngguwu Panja V w 15 M,Penanganan Jalan dan Jembatan

335.700.000,00

11 00196/BT/2006 06-03-2006

Pembayaran Retensi atas Pekerjaan PembangunanJembatan jurusan Sori Ngguwu Panja V w 15 M,Penanganan Jalan dan Jembatan

37.300.000,00

12 00194/BT/2006 06-03-2006

Pembayaran Termin I sd IV atas Pekerjaan PembangunanJalan dan Jembatan Sori Ngguwu Panja V w 15 M,Penanganan Jalan dan Jembatan

335.790.000,00

13 00195/BT/2006 06-03-2006

Pembayaran retensi atas Pekerjaan Pembangunan Jalandan Jembatan Sori Manggo VII W 15 M, KegiatanPenanganan Jalan dan Jembatan

37.310.000,00

14 00193/BT/2006 06-03-2006

Pembayaran Termin I sd IV atas Pekerjaan PembangunanJembatan Jurusan Sori Ngguwu Panja II W 15 M' KegiatanPenangan Jalan dan Jembatan

37.289.000,00

15 00218/BT/2006 06-03-2006

Pembayaran retensi atas Pekerjaan PembangunanJembatan Jurusan PAI-PAI dalam SEP4.800 km

89.400.000,00

4.888.574.885,00

1 461/BT/2006 4-005-2006

Belanja Pemeliharaan Pembangunan Gedung KantorTerminal Tente Tahun Anggaran

104.650.000,00

104.650.000,00 Dinas P dan K

1 2894/PK/2006 11-12-2006

Belanja Peningkatan Kualitas Pendidikan 768.425.000,00

768.425.000,00 5.871.614.385,00

JumlahJumlah total

JumlahDinas Perhubungan

Jumlah

Page 101: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Lampiran 2

No. & Tgl.BKU Uraian Jumlah (Rp)

Keterangan

2 3 4 5I

a.

1 2688 -

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas DinasBulan Juni 2006

5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

2 - Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

3 - Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

4 - Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

5 2841 6-06-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(Lembaga Pengawasan )

30.280.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

6 2849 6-06-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(Bagian Operasional )

2.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

7 3251 16-06-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(Peningkatan Stabilitas Komandan daerah)

4.500.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

8 3305 19-06-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(Dinas)

28.400.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

9 3692 4-07-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

10 3693 4-07-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

11 3694 4-07-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

12 3695 4-07-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

13 6551 2-10-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

14 6548 2-10-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

15 6549 2-10-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

16 6550 2-10-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

17 6553 2-10-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 10.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

18 - Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(Bagian Umum)

6.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

19 4699 2-08-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

20 4702 2-08-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

21 - Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

22 - Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

23 4665 1-08-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 10.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

24 8382 14-12-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 3.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

Pendukung Pelaksanaan Tugas

1

Daftar Bukti Belum Lengkap

No

Sekda

Page 102: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 4 5125 8184

14-12-2006Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas-Dinas

30.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

26 7942 5-12-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas (Bagian Sosial)

5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

27 7899 4-12-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas DinasPertambangan / Energi

500.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

28 7882 1-12-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 10.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

29 5789 24-08-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(BPMPP)

20.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

30 - Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(Bagian Umum)

6.200.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

31 5693 6-09-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(Bagian Ekonomi)

5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

32 5521 4-09-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(Sekda bulan September 2006)

10.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

33 - Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

34 5292 4-09-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

35 5493 4-09-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas (Asisten Administrasi Pembangunan)

5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

36 5495 4-09-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

37 6099 25-09-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas (Dinas-Dinas)

12.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

38 7169 1-11-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas DinasPerhubungan

2.500.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

39 7201 1-11-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

40 7207 1-11-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinasuntuk Bulan Nopember 2006

5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

41 7201 1-11-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinasuntuk Bulan Nopember 2006

5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

42 7201 1-11-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinasuntuk Bulan Nopember 2006

5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

43 7205 1-11-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas 10.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

44 7370 7-11-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas DinasLainnya

3.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

45 7546 14-11-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(Pembrantas KKN)

16.500.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

46 7607 15-11-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas DinasBagian Pemerintahan Desa Setda Bima

5.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

47 7622 15-11-2006

Biaya Pendukung Pelaksanaan Tugas Dinas(Lembaga Pengawasan)

15.650.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

365.530.000,00 b.

Pengobatan Lokal

1 4211 19-07-2006

Biaya Pengobatan an. Ridwan Har 1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

2 4217 19-07-2006

Biaya Pengobatan Lanjutan an. Sahada PadaMunir

2.000.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

3 7030 20-10-2006

Biaya Perawatan / Pengobatan an. ErmanFarid, SE

2.000.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

4 8140 8-12-2006

Biaya Perawatan Pegawai an. Suryansyah 3.000.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

5 8426 14-12-2006

Biaya Perawatan dan Pengobatan Pegawaian. Hidayat

1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

6 8124 7-12-2006

Biaya Perawatan dan Pengobatan an. H. Talib 2.012.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

7 8125 7-12-2006

Biaya Perawatan dan Pengobatan Pegawaian. Budi Harta A.

2.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

8 8625 22-12-2006

Biaya Perawatan dan Pengobatan Pegawaian. H Irmadi Kusuma

1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

9 8650 26-12-2006

Biaya Pengobatan an. Kurniawan, S.Sos 1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

10 8652 26-12-2006

Biaya Pengobatan an. Romiliar, SE 2.000.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

Biaya Perawatan dan Pengobatan Jumlah a

Page 103: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 4 51

11 8653 26-12-2006

Biaya Pengobatan an. Muhtar, S.Sos 2.000.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

12 5482 4-09-2006

Biaya Perawatan dan Pengobatan an.Abdurahman

2.000.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

13 5484 4-09-2006

Biaya Pengobatan Pegawai an. SyarifudinJafar A Md

1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

14 - Biaya Pengobatan Pegawai an. Rohmiliar,SE

5.000.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

15 7344 7-11-2006

Biaya Pengobatan Lanjutan an. Suryansah 1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

16 7723 20-11-2006

Biaya Pengobatan Pegawai an. Ratmah Rauf 1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

17 7762 30-11-2006

Biaya Pengobatan Pegawai an. Hamon 1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

34.512.000,00 1

2 8008 6-12-2006

Biaya Perawatan / Pengobatan Lanjut ke LuarDaerah an. Drs. Effendi Sulaiman

3.000.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

3 5592 6-09-2006

Biaya Pengobatan Lanjutan ke Luar Daerahan. Helmi Jafar

4.000.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

4 5715 11-09-2006

Biaya Pengobatan Lanjutan ke Luar Daerah(Mataram) an. Drs. Hairuddin

1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

5 7345 7-11-2006

Biaya Pengobatan Lanjutan ke Luar Daerahan. Muhtar. S.Sos

1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

6 7146 7-11-2006

Biaya Pengobatan Pegawai Lanjut ke LuarDaerah an. Lukman M. Tayeb

1.500.000,00 tidak ada bukti melaksanakanpengobatan pihak ketiga

11.500.000,00 46.012.000,00

c.1 3087

12-06-2006Belanja Kesejahteraan Pegawai pada KantinTratai Bima

4.562.500,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

2 3233 16-06-2006

Belanja Kesejahteraan Pegawai pada UDNafassah Bima

3.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

3 3325 22-06-2006

Belanja Kesejahteraan Pegawai 6.928.750,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

4 4858 7-08-2006

Belanja Kesejahteraan Pegawai 2.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

5 4857 7-08-2006

Belanja Kesejahteraan Pegawai 2.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

6 - Belanja Kesejahteraan Pegawai 354.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

7 4788 3-08-2006

Belanja Kesejahteraan Pegawai an. Juhrapada Nuraini

1.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

8 - Belanja Kesejahteraan Pegawai pada Sahada 1.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

9 4914 9-08-2006

Biaya Kesra Pegawai 500.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

10 5051 -

Belanja Kesejahteraan Pegawai an.Darmawan, S.Sos

2.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

11 6049 21-09-2006

Belanja Kesejahteraan Pegawai pada Drs. H.Ruslan

1.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

12 5406 9-08-2006

Biaya Kesra Pegawai 700.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

25.045.250,00 Jumlah c.

JumlahJumlah b.

Pengobatan Luar DearahJumlah

Biaya Kesejahteraan Pegawai

Page 104: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 4 51d.

1 027 6-01-2006

Biaya Pemeliharaan mobil Pendopo EA 9616pada Toko Baru Motor Bima

4.617.000,00 Tidak ada Nota dari Toko

2 028 6-01-2006

Biaya Pemeliharaan kendaraan Oprasionalmobil patroli EA 9616 X

3.123.700,00 Tidak ada Nota dari Toko

3 096 19-01-2006

biaya Perbaikan KendaraanOp Pemkab. EA57R

1.503.150,00 Tidak ada Nota dari Toko

4 101 19-01-2006

Biaya Pemeliharaan Aat Angkutan DaratBermotor (Perbaikan kendaraan EA 24 Xdllnya)

2.315.500,00 Tidak ada Nota dari Toko

5 187 -

Biaya Pemeliharaan Aat Angkutan DaratBermotor

1.103.000,00 Tidak ada Nota dari Toko

6 1010 15-02-2006

Biaya Servis Kendaraan Operasional AssistenII

2.059.750,00 Tidak ada Nota dari Toko

7 4164 18-07-2006

Biaya Pemeliharaan Aat Angkutan DaratPendopo

4.235.000,00 Tidak ada Nota dari Toko

8 3928 14-07-2006

Biaya Perbaikan Kendaraan pada BagianUmum

4.025.000,00 Tidak ada Nota dari Toko

22.982.100,00 e.

1 666 2-02-2006

Biaya Propaganda PameranPenerangan/Dokumentasi (BiayaIklan dan

6.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

2 885 10-02-2006

Biaya Propaganda PameranPenerangan/Dokumentasi (Biaya Novel CintaB t L k )

10.000.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

3 980 13-02-2006

Biaya Langganan Koran pada NTB Post 1.800.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

4 1062 20-02-2006

Biaya Iklan Ucapan Selamat Tahun Baru padaSKU Dialog

1.500.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

5 - Biaya untuk pembuatan Pesangi dan SikiLanta untuk Pejabat dilingkungan Pemdadalam rangka hari jadi Bima ke 366 Tahun2006

33.750.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

6 3112 13-06-2006

Biaya Cuci Cetak Foto dan Album untukkegiatan Bupati dan Wakil Bupati

2.100.000,00 Hanya berupa kwitansiTanda terima

55.150.000,00 514.719.350,00

II1 782

6-02-2006Biaya Bantuan untuk korban kebakaran an.Syarifuddin Ds. Jardonggo

1.500.000,00 Tidak ada Proposal hanyakwitansi tanda terima

2 2406 17-04-2006

Biaya Tidak Tersangka (Bantuan untukbencana alam banjir Disampungan Donggo

2.000.000,00 Tidak ada Proposal hanyakwitansi tanda terima

3 2254 15-05-2006

Biaya Tidak Tersangka (Bantuan kepadaMasyarakat Kec. Donggo, Kec. Ambalawi/Kec.Wera yang mengalami musibah banjir )

10.000.000,00 Tidak ada Proposal hanyakwitansi tanda terima

4 3345 22-06-2006

Biaya Tidak Tersangka (Bencana Alam diDesa nevarada, Tegali dan Desa Kawinda)

191.000.000,00 Tidak ada Proposal hanyakwitansi tanda terima

5 5545 4-04-2006

Biaya Bnatuan KorbanKebakaran Rumah diDesa Rabakodo

2.500.000,00 Tidak ada Proposal hanyakwitansi tanda terima

6 7532 10-11-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk BelanjaTidak Tersangka Bantuan untuk korbankeracunan di Desa Kuta Kec. Parado Kab.Bima

10.000.000,00 Tidak ada Proposal hanyakwitansi tanda terima

7 7588 14-11-2006

Biaya Tidak tersangka (Bencana Keracunan diKec. Parado)

5.000.000,00 Tidak ada Proposal hanyakwitansi tanda terima

8 7746 30-11-2006

Biaya Tidak tersangka (Bencana Keracunan diKec. Parado)

5.000.000,00 Tidak ada Proposal hanyakwitansi tanda terima

9 7776 30-11-2006

Biaya Tidak tersangka (Bantuan KorbanBencana Keracunan di Kec. Parado)

13.631.000,00 Tidak ada Proposal hanyakwitansi tanda terima

240.631.000,00 Jumlah II

Belanja Tidak TersangkaJumlah IJumlah e

Jumlah d.Biaya Propangganda

Biaya Pemeliharaan Alat Angkutan Darat Bermotor

Page 105: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 4 51III

1 25 31-07-2006

Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah TimIntensifikasi dan Eksetifikasi PAD DinasPerhubungan bulan Maret dan April 2006 an.Abdul Hamid dkk

7.000.000,00 Tidak ada Surat Tugasdan SPPD

2 - 24-08-2006

Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah TimIntensifikasi dan Eksetifikasi PAD DinasPerhubungan bulan Mei dan Juni 2006 an.Zaidun Abdul Hamid, BE dkk

7.000.000,00 Tidak ada Surat Tugasdan SPPD

3 - 5-09-2006

Biaya Perjalanan Dinas Tetap bulan Juli danAgustus 2006 an. Zaidun Abdul Hamid, BE dkk

6.710.000,00 Tidak ada Surat Tugasdan SPPD

4 - 18-10-2006

Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah TimIntensifikasi dan Eksetifikasi PAD DinasPerhubungan bulan September s/d Oktober2006 an. ST Aminah dkk

6.710.000,00 Tidak ada Surat Tugasdan SPPD

5 - 20-12-2006

Biaya Perjalanan Dinas Tetap bulanNopember s/d Desember 2006 an. ST Aminahdkk

580.000,00 Tidak ada Surat Tugasdan SPPD

28.000.000,00 IV

a.No. Tanggal No. SPMU Jumlah (Rp) Keterangan

1 13/07/2006 2083 4.125.000,00 Adkasi

2 10/07/20061016 10.000.000,00 Lokakarya tidak ada

penerima3 14/08/2006 2443 7.500.000,00 Diklat tidak jelas4 23/08/2006 1252 72.000.000,00 Diklat5 24/08/2006 2548 4.000.000,00 Diklat6 26/09/2006 2971 5.000.000,00 Diklat7 16/11/2006 3624 3.500.000,00 Diklat

8 04/12/2006 3844 172.000.000,00 Diklat tidak ada nama

penerimaJumlah a. 278.125.000,00

b.1 00023/PK/2006 Bima-Jakarta 35.940.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas

-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

2 00081/PK/2006 Bima-Jakarta 3.594.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

3 00081/PK/2006 Bima-Surabaya 3.174.000,00 Tidak Ada SPPD, hanya kwitansi

4 00274/PK/2006 Bima-Jakarta 280.980.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

5 00404/PK/2006 Bima-Makassar 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas

6 00519/PK/2006 Bima-Jakarta 50.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

7 00519/PK/2006 Bima-Surabaya 3.975.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

Biaya Perjalanan Dinas Ke Luar Daerah

Sekretariat DPRDBiaya Pengembangan SDM

jumlah III

Dinas Perhubungan

Page 106: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 4 51

8 00533/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Cap dan Tandatangan Pejabat/kantor yang dikunjungi-Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

9 00533/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

10 000804/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

11 000804/PK/2006 Bima-Jakarta 6.725.000,00 Tidak Ada SPPD, hanya kwitansi

12 910/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

13 1655/PK/2006 Bima-Semarang 6.800.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

14 1698/PK/2006 Bima-Surabaya 4.525.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

15 1698/PK/2006 Bima-Denpasar 2.945.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

16 1698/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

17 1841/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

18 1888/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

19 1960/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

20 1960/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

Page 107: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 4 51

21 1960/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat-Tidak Ada Nama Penandatangan

22 1960/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

23 1960/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

24 2084/PK/2006 Bima-Jakarta 22.500.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

25 2208/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

26 2208/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

27 2208/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

28 2208/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

29 2208/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

30 2208/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

31 2208/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat- Tanpa tandatangan Pemegang Kas

Page 108: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 4 51

32 2208/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat- Tanpa tandatangan Pemegang Kas

33 2441/PK/2006 Bima-Jakarta 33.750.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

34 2482/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

35 2519/PK/2006 Bima-Jakarta 101.250.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

36 2796/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

37 2796/PK/2006 Bima-Jakarta 6.725.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

38 2901/PK/2006 Bima-Jakarta 4.525.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

39 3024/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

40 3024/PK/2006 Bima-Jakarta 6.175.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

41 3024/PK/2006 Bima-Jakarta 6.175.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

42 3101/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

43 3101/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

Page 109: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 4 51

44 3174/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

45 3174/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

46 3326/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

47 3326/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

48 3326/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

49 3327/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

50 3483/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

51 3483/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

52 3483/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

53 3483/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

54 3483/PK/2006 Bima-Surabaya 4.525.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

55 3483/PK/2006 Bima-Jogjakarta 4.897.500,00 -Tidak Ada Surat Tugas

Page 110: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 4 51

56 3636/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

57 3636/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

58 3636/PK/2006 Bima-Jakarta 6.175.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

59 3636/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

60 3703/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

61 3776/PK/2006 Bima-Jakarta 5.075.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

62 3843/PK/2006 Bima-Jakarta 6.175.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

63 3855/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 Tidak Ada SPPD, hanya kwitansi

64 4055/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

65 4055/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

66 4088/PK/2006 Bima-Denpasar 4.045.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

67 4088/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 -Tidak Ada Surat Tugas-Tidak Ada Nama Penandatangan-Tidak Ada Tanggal Datang dan Berangkat

Page 111: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

2 3 4 51

68 00046/PK/2006 Bima-Jakarta 4.294.000,00 Tanpa tanggal kedatangan dan keberangkatan lagi; ada stempel kantor yang dituju, nama dan tandatangan

69 00046/PK/2006 Bima-Mataram 1.180.000,00 Ada stempel dan tandatangan kantor yang dituju, tidak ada nama penandatangan, tidak ada tanggal kedatangan dan keberangkatan lagi

70 00046/PK/2006 Bima-Mataram 1.180.000,00 Ada stempel, nama dan tandatangan kantor yang dituju, tidak ada tanggal kedatangan dan keberangkatan lagi.

71 1698/PK/2006 Bima-Jakarta 5.625.000,00 Maksud perjalanan adalah konsultasi dengan MenPan di Jakarta, namun stempel instansi dari Kantor Penghubung Pemda NTB di Jakarta

72 1698/PK/2006 Bima-Mataram 2.500.000,00 Ada stempel dan tandatangan kantor yang dituju, tidak ada nama penandatangan, tidak ada tanggal kedatangan dan keberangkatan lagi

865.854.500,00 1.143.979.500,00 1.927.329.850,00

Jumlah b.Jumlah IV

Jumlah Total I, II, III dan IV

Page 112: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

Lampiran 3

No. No & Tgl SPMU Uraian Jumlah Rp

1 2 3 4

1 01/PK/06 01-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Instansi Vertikal 5.000.000,00

3 03/BT/06 05-01-2006

Belanja Bantuan untuk Organisasi Profesi (SeniBudaya)

4.845.000,00

4 04/BT/06 06-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Pemuda)

5.000.000,00

5 05/BT/06 06-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Partai Politik 10.000.000,00

6 06/BT/06 06-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Kegiatan Keagamaan 30.000.000,00

7 08/BT/06 09-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi 5.000.000,00

8 09/BT/06 09-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk InstansiVertikal/Otonomi Daerah (Honor Badan Pertimbangan)

11.000.000,00

9 10/BT/06 09-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Koni)

3.000.000,00

10 14/BT/06 11-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik (PartaiPKPI)

20.000.000,00

11 15/BT/06 11-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik(Bantuan PDIP)

5.000.000,00

12 16/BT/06 17-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan PWRI)

3.500.000,00

13 17/BT/06 19-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan MahasiswaI)

2.500.000,00

14 18/BT/06 19-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Koni)

27.500.000,00

15 19/BT/06 19-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan Sosial Kemasyarakatan 51.731.750,00

16 20/BT/06 19-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada tempat Ibadah(Bantuan Mesjid Baburahman Bolo)

10.000.000,00

17 22/BT/06 19-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Lain-lain diarahkan)

5.000.000,00

18 23/BT/06 19-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Instansi VertikalLainnya (Bantuan Pengadilan Negeri)

15.000.000,00

19 24/BT/06 19-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Pramuka)

3.000.000,00

20 28/BT/06 23-01-2006

Belanja Kegiatan Partisifasi Pembangunan 35.431.000,00

21 29/BT/06 23-01-2006

Belanja Bantuan untuk Kegiatan keagamaan 5.250.000,00

Daftar Rekap SPMU Mendahului APBD

Sekretariat Daerah

Page 113: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 422 30/BT/06

23-01-2006Belanja Tidak Tersangka 5.750.000,00

23 33/BT/06 23-01-2006

Belanja Bantuan untuk Kegiatan Hukum / Keamanan(Bantuan Dandim)

3.807.000,00

24 34/BT/06 23-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Instansi VertikalLainnya (Bantuan Kodim)

3.210.000,00

25 35/BT/06 23-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk kegiatan SosialKemasyarakatan

4.000.000,00

26 36/BT/06 23-01-2006

Belanja Bantuan untuk Kegiatan Hukum / Keamanan(Bantuan Polres)

15.562.000,00

27 37/BT/06 23-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Lain-lain diarahkan

3.600.000,00

28 38/BT/06 23-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk kegiatan SosialKemasyarakatan

7.000.000,00

29 39/BT/06 23-01-2006

Belanja Bantuan untuk Kegiatan keagamaan 4.127.500,00

30 42/BT/06 25-01-2006

Belanja Bantuan untuk Kegiatan keagamaan 12.800.000,00

31 44/BT/06 25-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik (PPP) 20.000.000,00

32 45/BT/06 25-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik (PDIPKab. Bima)

10.000.000,00

33 46/BT/06 25-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk kegiatan SosialKemasyarakatan

5.000.000,00

34 47/BT/06 25-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Organisasi Sosial 28.884.500,00

35 48/BT/06 25-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk kegiatan SosialKemasyarakatan

9.000.000,00

36 49/BT/06 25-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Tempat Ibadah(Bantuan Masjid)

10.000.000,00

37 50/BT/06 26-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk kegiatan SosialKemasyarakatan an. Kegiatan Bagi Hasil dan BnatuanKeuangan

21.275.000,00

38 53/BT/06 27-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik (PBR) 8.000.000,00

39 54/BT/06 27-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik (PKB) 10.000.000,00

40 55/BT/06 27-01-2006

Belanja Bantuan untuk Kegiatan Hukum danKeamanan (Bantuan Pengadilan)

9.234.000,00

41 56/BT/06 27-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan PWT)

10.000.000,00

42 59/BT/06 30-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Organisasi SosialKemasyarakatan Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan

5.750.000,00

43 60/BT/06 30-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Tempat Ibadah(Bantuan Masjid)

10.000.000,00

44 61/BT/06 30-01-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Tempat Ibadah (Masjid Baturahman Desa Bojo Donggo)

10.000.000,00

Page 114: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 445 62/BT/06

30-01-2006Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Pramuka)

2.000.000,00

46 63/BT/06 2-02-2006

Belanja Kegiatan Pengembangan Sistem Anggaran(Bagian Keuangan)

39.940.000,00

47 64/BT/06 2-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Darma Wanita)

5.650.000,00

48 65/BT/06 3-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Organisasi SosialKemasyarakatan Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan

4.400.000,00

49 66/BT/06 3-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk SosialKemasyarakatan

4.250.000,00

50 67/BT/06 3-02-2006

Belanja Tidak Tersangka (Bantuan Bencana Alam) 11.450.000,00

51 68/BT/06 3-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan/Sarana Peribadatan (LPTQ/IPQOH)

2.400.000,00

52 70/BT/06 3-02-2006

Belanja Bantuan untuk Kegiatan Hukum danKeamanan (Bantuan Kodim)

2.500.000,00

53 71/BT/06 3-02-2006

Belanja Tidak Tersangka (Bantuan Bencana Alam) 3.400.000,00

54 74/PK/06 3-02-2006

Belanja Kegiatan Pembangunan Sarana dan PrasaranaPerkantoran Pemkab Bima (Bagian Umum

5.000.000.000,00

56 81/BT/06 6-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (Karang Taruna dan LSM)

4.294.000,00

57 82/BT/06 6-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi 6.000.000,00

58 83/BT/06 6-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Organisasi SosialKemasyarakatan

1.000.000.000,00

59 88/BT/06 7-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk kegiatan OrganisasiSosial Kemasyarakatan

35.906.400,00

60 89/BT/06 7-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Lain-lain yang diarahkan)

5.000.000,00

61 91/BT/06 7-02-2006

Belanja Bantuan Kegiatan Hukum dan Keamanan(Bantuan untuk Polres Kab. Bima)

5.000.000,00

62 92/BT/06 7-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi 10.000.000,00

63 93/BT/06 7-02-2006

Belanja Kegiatan Penyelesaian Sengketa Hukum(Bagian Hukum)

4.290.000,00

64 94/BT/06 8-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk keiatan Keagamaan 7.694.000,00

65 95/BT/06 8-02-2006

Belanja kegiatan Penyusunan Peraturan DaerahRencana Induk dan Evaluasi Kinerja (bagian Hukum)

13.955.000,00

66 97/BT/06 13-02-2006

Biaya Pengawasan dan Pekerjaan Rehab Wakil BupatiBima Kegiatan Partisipatif Pembangunan Daerah

3.129.000,00

Page 115: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 467 98/BT/06

13-02-2006Biaya Prencanan atas Pekerjaan Rehab Rumah WakilBupati Bima Kegiatan Partisipatif Pembangunan Daerah

4.945.000,00

68 103/BT/06 13-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi 3.000.000,00

69 106/BT/06 14-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk kegiatan SosialKemasyarakatan

10.000.000,00

70 107/BT/06 14-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan PKK)

75.000.000,00

71 108/BT/06 14-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Organisasi SosialKemasyarakatan (Bantuan Penanggulangan Narkoba)

25.000.000,00

72 109/BT/06 14-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Partai Politik (PDIP) 5.000.000,00

73 110/BT/06 14-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk kegiatan SosialKemasyarakatan

50.000.000,00

74 111/BT/06 14-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk SosialKemasyarakatan

2.000.000,00

75 112/BT/06 14-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah 20.000.000,00

76 113/BT/06 14-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Organisasi SosialKemasyarakatan

8.580.000,00

77 114/BT/06 15-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada SosialKemasyarakatan (Bantuan Listrik/air bersih pada CamatTambora

4.000.000,00

78 118/BT/06 16-02-2006

Belanja Partisipasif Pembangunan Daerah 17.892.000,00

79 119/BT/06 16-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk KegiatanKeagamaan (Bantuan Keagamaan)

22.719.000,00

80 121/BT/06 16-02-2006

Belanja tidak Tersangka (Perbaikan Jembatan jurusanSan Utara -Compa Kec. Mada Pangga)

14.836.000,00

81 122/BT/06 16-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (Bnatuan Olah Raga)

5.000.000,00

82 124/BT/06 17-02-2006

Biaya Pengendalian Pembangunan Kab. Bima Tahun2006

10.800.000,00

83 125/BT/06 20-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah(Bantuan Masjid Muwahidin Bima)

250.000.000,00

84 126/BT/06 20-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah(Bantuan Musola Asti Sholihin)

3.500.000,00

85 128/BT/06 20-02-2006

Belanja Partisipasif Pembangunan Daerah 8.242.500,00

86 129/BT/06 20-02-2006

Belanja Bantuan Kegiatan Hukum / Keamanan(Bantuan Pengadilan Negeri)

10.000.000,00

87 130/BT/06 20-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (Bantuan PBVST)

15.000.000,00

88 131/BT/06 20-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (Bnatuan Mahasiswa HMT cabang Bima)

3.000.000,00

89 132/BT/06 20-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan(Bantuan MTQ)

15.000.000,00

90 133/BT/06 21-02-2006

Kegitan Penyelesaian Hukum dan Ham 15.800.000,00

Page 116: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 491 134/BT/06

21-02-2006Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (Bantuan Mahasiswa)

10.000.000,00

92 135/BT/06 21-02-2006

Bantuan untuk lembaga Tilawatil Quran (LPTQ) 20.000.000,00

93 136/BT/06 21-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan 6.250.000,00

94 138/BT/06 21-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik (PartaiDemokrat Lainya)

5.000.000,00

95 139/BT/06 21-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk SosialKemasyarakatan (Bantuan SMA Mahdar BOLO)

3.000.000,00

96 143/BT/06 23-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (Bantuan Koni)

77.000.000,00

97 144/BT/06 23-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (Bantuan Vetran)

6.000.000,00

98 150/BT/06 23-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (Bantuan untuk PKK)

14.000.000,00

99 151/BT/06 24-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Tempat Ibadah(Bantuan Masjid)

5.000.000,00

100 152/BT/06 24-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk KegiatanKeagamaan/Sarana Peribadatan

6.000.000,00

101 153/BT/06 24-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Tempat Ibadah(Bantuan Masjid)

10.000.000,00

102 154/BT/06 24-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik(Bantuan PDIP)

5.000.000,00

103 154/BT/06 24-02-2006

Bantuan untuk lembaga Tilawatil Quran (LPTQ), IPQOH 5.000.000,00

104 157/BT/06 24-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (Bantuan Mahasiswa)

5.000.000,00

105 162/BT/06 27-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Tempat Ibadah(Bantuan Masjid)

28.791.500,00

106 163/BT/06 27-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi ProfesiBantuan Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (GordaBangsa)

3.000.000,00

107 164/BT/06 27-02-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi 3.000.000,00

108 165/BT/06 1-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Lembaga/InstansiOtonomi Daerah (Bantuan Operasional Muspida)

11.000.000,00

109 166/BT/06 1-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Tempat Ibadah(Bantuan Masjid Al'Ihwan Risa)

10.000.000,00

110 167/BT/06 1-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk KegiatanKeagamaan (Bantuan Kegiatan Keagamaan)

7.000.000,00

111 168/BT/06 1-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (Lain-lain yang diarahkan)

10.000.000,00

112 171/BT/06 2-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesikegiatan Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan

21.850.000,00

Page 117: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 4113 172/BT/06

2-03-2006Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Seni Budaya) kegiatan Bagi Hasil dan BantuanKeuangan

11.420.000,00

114 174/BT/06 2-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Tempat Ibadah(Bantuan Masjid)

10.000.000,00

115 177/BT/06 3-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan KegiatanKeagamaan/sarana peribadatan (Bantuan Masjid)

5.000.000,00

116 178/BT/06 3-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah(Bantuan Masjid M-Assobri)

20.000.000,00

118 184/BT/06 6-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (KNPI)

15.000.000,00

119 185/BT/06 6-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan KegiatanKeagamaan/sarana peribadatan (MUI)

15.000.000,00

120 186/BT/06 6-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (IMBI)

5.000.000,00

121 187/BT/06 6-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan(Bantuan MTQ)

279.750.000,00

122 190/BT/06 6-03-2006

Belanja Kegiatan perencanaan dan PengawasanPembangunan Musola dan garasi kegiatan partisipatifPembangunan

40.200.000,00

123 198/BT/06 7-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Desa (Biayaasuransi Kepala Desa)

11.025.000,00

124 199/BT/06 7-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Desa (BiayaOprasional Kepala Desa)

90.000.000,00

125 201/BT/06 8-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi (KNPI)

9.534.000,00

126 202/BT/06 8-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi ProfesiWanita

5.000.000,00

127 203/BT/06 8-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Lembaga Adat Dana Mboja)

25.000.000,00

128 204/BT/06 8-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Organisasi Profesi(Bantuan Mahasiswa)

5.000.000,00

129 206/BT/06 9-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan KegiatanKeagamaan/sarana peribadatan (Bantuan Masjid)

10.000.000,00

130 209/BT/06 9-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan SPRI)

3.500.000,00

131 210/BT/06 9-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi 3.000.000,00

132 212/BT/06 9-03-2006

Belanja Tidak Tersangka 6.000.000,00

133 216/BT/06 9-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Persabi)

6.500.000,00

134 217/BT/06 9-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Hukum dankeamanan

5.000.000,00

135 224/BT/06 13-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik(Bantuan PPP)

20.000.000,00

Page 118: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 4136 225/BT/06

13-03-2006Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Hukum dankeamanan

5.000.000,00

137 228/BT/06 13-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Organisasi Wanita)

7.500.000,00

138 229/BT/06 14-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Hukum /keamanan (Bantuan Pengadilan Negeri)

5.000.000,00

139 236/BT/06 15-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan 15.000.000,00

140 242/BT/06 16-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik(Bantuan Partai PKPB)

20.000.000,00

141 244/BT/06 16-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik(Bantuan PKPI)

10.000.000,00

142 245/BT/06 16-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah(Bantuan Masjid )

20.000.000,00

143 246/BT/06 16-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Hukum /keamanan (Bantuan Pengadilan Negeri)

7.500.000,00

144 252/BT/06 17-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah(Bantuan Masjid )

20.000.000,00

145 253/BT/06 17-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah(Bantuan Masjid )

20.000.000,00

146 256/BT/06 17-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan 25.965.950,00

147 258/BT/06 17-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Hukum /keamanan (Bantuan Brimob)

5.000.000,00

148 259/BT/06 17-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik(Bantuan PIB)

15.000.000,00

149 263/BT/06 20-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan(Bantuan untuk Bazda)

7.894.000,00

150 268/BT/06 20-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah(Bantuan Masjid )

30.000.000,00

151 269/BT/06 20-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Mahasiswa)

5.000.000,00

152 270/BT/06 20-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan 5.000.000,00

153 271/BT/06 21-03-2006

Belanja Kegiatan Penyertaan modal (PD BPR LKPDKab. Bima)

600.000.000,00

154 273/BT/06 21-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah(Bantuan Masjid Besar Al-Munawarah Kec. Sape)

20.000.000,00

155 274/BT/06 21-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada SosialKemasyarakatan

4.437.500,00

156 276/BT/06 21-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi 20.000.000,00

157 277/BT/06 21-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan(Bantuan untuk Persiapan menghadapi MTQ TingkatKab. Bima)

12.500.000,00

158 278/BT/06 22-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Hukum /keamanan (Bantuan Kodim)

5.000.000,00

Page 119: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 4159 278/BT/06

23-03-2006Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi 7.000.000,00

160 282/BT/06 24-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan pada Persebi)

39.875.000,00

161 284/BT/06 27-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Asrama Mahasiswa di Luar Daerah)

10.000.000,00

162 286/BT/06 27-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan untuk kegiatan Olah Raga)

5.000.000,00

163 292/BT/06 28-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik(Bantuan PKPI)

10.000.000,00

164 293/BT/06 28-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Hukum dankeamanan

25.000.000,00

165 295/BT/06 28-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan SosialKemasyarakatan

4.500.000,00

166 296/BT/06 28-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan SosialKemasyarakatan

5.000.000,00

167 301/BT/06 29-03-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan(Bantuan pada Pondok Pesantren Kab. Bima)

25.400.000,00

168 303/BT/06 3-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan SosialKemasyarakatan

5.000.000,00

169 306/BT/06 4-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik (PartaiMerdeka)

15.000.000,00

170 309/BT/06 4-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah 5.000.000,00

171 310/BT/06 4-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Seni Budaya)

6.000.000,00

173 316/BT/06 7-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Pemuda Pancasila)

20.000.000,00

174 319/BT/06 7-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah 5.000.000,00

175 320/BT/06 7-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk PartisipatifPembangunan Daerah

12.245.000,00

176 321/BT/06 7-04-2006

Belanja Kegiatan Penggandaan dan Sosialisasi KotaNaskah Dinas Kab. Bima

5.057.000,00

177 322/BT/06 7-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan SosialKemasyarakatan

6.744.000,00

178 323/BT/06 7-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah(Bantuan Musolah AS Salam Wawo)

5.000.000,00

179 323/BT/06 12-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Olah Raga )

20.000.000,00

180 330/BT/06 12-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk lembaga/InstansiOtonomi Daerah (Op. Muspida)

11.000.000,00

181 331/BT/06 12-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik (Golkar) 50.000.000,00

Page 120: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 4182 332/BT/06

12-04-2006Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik (PBB) 30.000.000,00

183 333/BT/06 12-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan SosialKemasyarakatan

27.340.000,00

184 334/BT/06 12-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Pemuda)

4.000.000,00

185 337/BT/06 12-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan KegiatanKeagamaan/sarana peribadatan (Bantuan untuk gurungaji)

90.100.000,00

186 404/BT/06 26-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi 10.000.000,00

187 409/BT/06 26-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan 20.000.000,00

188 413/BT/06 26-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah 10.000.000,00

189 414/BT/06 26-04-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan SosialKemasyarakatan

12.000.000,00

190 428/BT/06 2-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan 15.000.000,00

191 432/BT/06 2-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Darma Wanita)

5.000.000,00

192 440/BT/06 2-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan 7.894.000,00

193 451/BT/06 3-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk Tempat Ibadah(Bantuan Masjid)

10.000.000,00

195 455/BT/06 3-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Lain-lain yang diarahkan)

5.000.000,00

196 456/BT/06 3-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Lain-lain yang diarahkan)

6.000.000,00

197 457/BT/06 3-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk lembaga/InstansiOtonomi Daerah (Op. Muspida)

11.000.000,00

198 458/BT/06 3-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan untuk lembaga/InstansiOtonomi Daerah (Op. Muspida)

11.000.000,00

199 469/BT/06 4-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan SosialKemasyarakatan

25.000.000,00

200 471/BT/06 4-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan SosialKemasyarakatan

10.000.000,00

201 473/BT/06 5-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan SosialKemasyarakatan

10.200.000,00

202 474/BT/06 5-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan 11.090.750,00

203 475/BT/06 5-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Persebi)

25.875.000,00

204 477/BT/06 5-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Seni Budaya)

10.000.000,00

205 490/BT/06 8-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan 11.500.000,00

206 493/BT/06 8-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Partai Politik (PBR) 7.000.000,00

207 497/BT/06 8-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan Partisipasi PembangunanDaerah

12.245.000,00

Page 121: Audit BPK Kabupaten Bima Tahun 2006

1 2 3 4208 498/BT/06

8-05-2006Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Bantuan Alat Olah Raga)

10.167.500,00

209 526/BT/06 11-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan SosialKemasyarakatan

7.215.000,00

210 529/BT/06 11-05-2006

Belanja Bantuan Keuangan pada Organisasi Profesi(Kegiatan Olah Raga)

6.354.500,00

211 550/BT/06 15-05-2006

Belanja Tidak Tersangka (Bantuan Musibah Banjir) 10.000.000,00

212 551/BT/06 15-05-2006

Pendukung Kegiatan Pelaksanan dan Ketertiban(Pengadilan Negeri)

10.000.000,00

9.752.751.350,00 Kepala Dinas Kesehatan

1 99/BT/06 13-02-2006

Kegiatan Pembrantas Penyakit Manular 10.670.600,00

2 267/BT/06 20-03-2006

Belanja Kegiatan Peningkatan Kualitas KesehatanMasyarakat melalui Pembrantasan Penyakit Manular

12.349.000,00

23.019.600,00 Bappeda

1 304/BT/06 3-04-2006

Belanja kegiatan Perencanaan Umum PembangunanBappeda

29.972.500,00

2 305/BT/06 3-04-2006

Belanja kegiatan Perencanaan Umum Bappeda 16.510.000,00

3 312/BT/06 5-04-2006

Belanja kegiatan Perencanaan Umum Bappeda 2.947.500,00

4 438/BT/06 2-05-2006

Belanja kegiatan Perencanaan Umum Bappeda 4.800.000,00

5 480/BT/06 5-05-2006

Identifikasi dan Penyusunan Kawasan Sentra Produksi(KSP)

6.000.000,00

6 482/BT/06 5-05-2006

Pembinaan Pendampingan Monitoring dan Evaluasi 6.000.000,00

66.230.000,00 9.842.000.950,00 Total

Jumlah

Jumlah

Jumlah