7
Tugas 1 1

audit internal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

posisi auditor internal dalam perusahaan

Citation preview

Page 1: audit internal

Tugas 1

1

Page 2: audit internal

3)

Page 3: audit internal

Tugas 1

2)

Page 4: audit internal

.

4) Operasional Audit ( Pemeriksaan Operasional/Manajemen)Operasional atau management audit merupakanpemeriksaan atas semua atau sebagian prosedur danmetode operasional suatu organisasi untuk menilaiefisiensi , efektifitas, dan ekonomisasinya. Hasildari audit operasional berupa rekomendasi-rekomendasiperbaikan bagi manajemen sehingga audit jenis ini lebihmerupakan konsultasi manajemen.

Page 5: audit internal

Tugas 1

2. Compliance Audit ( Audit Ketaatan )Compliance Audit merupakan pemeriksaan untukmengetahui apakah prosedur dan aturan yang telahditetapkan otoritas berwenang sudah ditaati oleh personeldi organisasi tersebut. Compliance Audit biasanyaditugaskan oleh otoritas berwenang yang telahmenetapkan prosedur/ peraturan dalam perusahaansehingga hasil audit jenis ini tidak untuk dipublikasikantetapi untuk intern manajemen.

3. Financial audit ( Audit atas Laporan Keuangan )Pemeriksaan atas laporan keuangan merupakanevaluasi kewajaran laporan keuangan yang disajikan olehmanajemen secara keseluruhan dibandingkan denganstandar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Hasil audit atas laporankeuangan adalah opini auditor yaitu Unqualified Opinion,Qualified Opinion, Disclaimer Opinion dan AdverseOpinion.

5) Ada beberapa peran yang dibawakan oleh auditor intern adalah sebagai berikut :

1. Peran sebagai pemecah masalah temuan audit pada hakikatnya adalah masalah. Auditor intern harus mampu menggunakan metode pemecahan masalah ( problem solving ) yang rasional.

2. Temuan yang ada dari pelaksanaan audit bisa menjurus pada timbulnya konflik bila seorang auditor kurang mampu menyelesaikan dengan audit. Konflik dapat bisa di lalui dengan cara :

a. Di hindari. Auditor yang suak enghindari konflik cenderung mereka reaksi emosional dengan mencari cara yang lebih aman minta di pindahkan atau bahkan keluar dari pekerjaannya.

b. Di bekukan. Membekukan konflik adalah taktik untuk menangguhkan tindakan.c. Di konfrontasikan. Masalah atau temuan bisa langsung di konfrontasikan dengan auditee.

Konfrontasi bisa di lakukan dengan 2 jalan, yaitu : Dengan memakai kekerasan, misalnya dengan kekuasaan direktur utama auditee di paksa melaksanakan rekomendasi audit. Dengan memakai strategi negosiasi, dengan strategi ini kedua pihak bisa menang.

3. Peran pewawancara. Komunikasi yang akan dlakukan aleh auditor sering kali berbentuk wawancara. Tujuannya adalah mencari fakta dan bukan opini.

4. Peran “negosiator” dan “ komunikator”, kedua peran ini juga dijumpai pada saat melakukan auditing, mungkin peran komunikator akan lebih menonjol dibanding dengan negosiator.

Page 6: audit internal

Sebagai komunikator, posisi auditor agak berbeda meskipun komunikasi bukan hal yang baru lagi, auditor mewujudkan komunikasi yang efektif bukanlah hal yang mudah.

6) Audit Internal Internal audit merupakan integrator dan akselerator seluruh bisnis perusahaan juga agen yang paling pas untuk mewujudkan Internal Control, Risk

Manajement dan Good Corporate Governance yang pastinya akan memberi nilai tambah bagi sumber daya manusia dan perusahaan (Kumaat, 2010)