14
AUDIT SALDO KAS DAN BANK Pembahsan singkat mengenai hubungan antara kas di bank dengan siklus transaksi lainnya menghasilkan dua fungsi: Hubungan itu jelas menunjukkan pentingnya pengujian terhadap berbagai siklus transaksi pada audit kas, dan membantu memahamilebih lanjut integrasi siklus transaksi yang berbeda-beda Di dalam audit kas, perbedaan yang penting harus dilakukan antara verifikasi rekonsiliasi klien atas saldo pada rekening Koran terhadap saldo di dalam buku besar sehingga mencerminlam semua transaksi kas yang terjadi selama tahun yang bersangkutan. Relatif lebih mudah memverifikasi rekonsiliasi klien atas saldo di dalam akun bank ke buku besar, tetapi bagian yang signifikan dari audit total terhadap perusahaan tertentu berkaitan dengan verifikasi apakah transaksi kas dibukukan dengan benar. Misalnya, setiap dari salah saji berikut akhirnya mengakibatkan pembayaran yang tidak layak atau egagalan menerima uang tunai, tetapi tidak satupun akan ditemukan sebagai bagian dari audit rekonsiliasi bank. Gagal untuk menagih pelanggan. Menagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada yang diterapkan oleh kebijakan perusahaan. Penggelapan kas dengan jalan memahami hasil penerimaan kas dari pelanggan sebelum dibukukan, dan akun itu dihapuskan sebagai piutang tak tertagih. Pembayaran ganda atas satu faktur pemasok. Pembayaran yang tidak benar atas pengeluaran pribadi pejabat perusahaan.

Audit Saldo Kas Dan Bank

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Audit Saldo Kas Dan Bank

AUDIT SALDO KAS DAN BANK

Pembahsan singkat mengenai hubungan antara kas di bank dengan siklus transaksi lainnya

menghasilkan dua fungsi: Hubungan itu jelas menunjukkan pentingnya pengujian terhadap berbagai

siklus transaksi pada audit kas, dan membantu memahamilebih lanjut integrasi siklus transaksi yang

berbeda-beda

Di dalam audit kas, perbedaan yang penting harus dilakukan antara verifikasi rekonsiliasi klien

atas saldo pada rekening Koran terhadap saldo di dalam buku besar sehingga mencerminlam semua

transaksi kas yang terjadi selama tahun yang bersangkutan. Relatif lebih mudah memverifikasi

rekonsiliasi klien atas saldo di dalam akun bank ke buku besar, tetapi bagian yang signifikan dari audit

total terhadap perusahaan tertentu berkaitan dengan verifikasi apakah transaksi kas dibukukan dengan

benar. Misalnya, setiap dari salah saji berikut akhirnya mengakibatkan pembayaran yang tidak layak

atau egagalan menerima uang tunai, tetapi tidak satupun akan ditemukan sebagai bagian dari audit

rekonsiliasi bank.

Gagal untuk menagih pelanggan.

Menagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada yang diterapkan oleh kebijakan

perusahaan.

Penggelapan kas dengan jalan memahami hasil penerimaan kas dari pelanggan sebelum

dibukukan, dan akun itu dihapuskan sebagai piutang tak tertagih.

Pembayaran ganda atas satu faktur pemasok.

Pembayaran yang tidak benar atas pengeluaran pribadi pejabat perusahaan.

Pembayaran untuk bahan baku yang tidak pernah diterima.

Pembayaran ke karyawan tetapi jumlah jan kerjanya melampaui jumlah jam kerja yang benar-

benar dijalaninya.

Pembayaran bunga ke pihak yang memiliki hubungan istimewa di atas suku bunga yang

berlaku saat ini.

Seluruh jenis salah saji yang berbeda pada umumnya terungkap sebagai bagian dari pengujian atas

rekonsiliasi bank. Misalnya,

Kegagalan memasukan selembar cek yang belum dikliring bank ke daftar cek beredar,

walaupun sudah dicatat dalam buku pengeluaran kas.

Page 2: Audit Saldo Kas Dan Bank

Kas diterima oleh klien sesudah tanggal neraca tetapi dicatat sebagai penerimaan kas dalam

tahun berjalan.

Setoran dicatat dalam buku kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke bank, dan dimasukkan ke

dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan.

Pembayaran wesel-wesel bayar didebet langsung ke saldo bank oleh bank tetapi tidak

dimasukkan ke dalam catatan klien.

Setoran diterima oleh bank atas nama perusahaan dair agen kartu kredit dan pemasok lainnya

yang melakukan pembayaran secara elektronik, tetapi tidak dibukukan ke dalam catatan klien.

JENIS AKUN-AKUN KAS

Akun kas umum

Titik pusat perhatian dari kas untuk kebanyakan perusahaan karena semua arus penerimaan dan semua

arus pengeluaran melalui akun ini. Pengeluaran untuk siklus perolehan dan pembayaran umumnya

dibayar dari akun ini, dan penrimaan dari kas dalam siklus penerimaan dan penerimaan kas disetorkan

ke dalam akun ini. Selain itu, setoran dan pengeluaran untuk semua akun kas lainnya biasanya

dilakukan melalui akun kas umum.

Akun gaji imprest

Sebagai sarana untuk memperbaiki pengendalian intern, banyak perusahaan menetapkan akun bank

impress yang terpisah untuk segala hal seperti pembayaran gaji ke karyawan atau akun penerimaan kas

terpisah dan akun pengeluaran untuk bank cabang.

Akun bank cabang

Untuk perusahaan yang beroperasi di banyak lokasi, sering dianjurkan untuk mempunyai saldo bank

yang terpisah di setiap lokasi. Akun bank cabang bermanfaat untuk membina hubungan masyarakat di

lingkungan yang bersangkutan sehingga dapat memungkinkan memusatkan kegiatan di tingkat cabang.

Dana kas kecil imprest

Dana kas kecil imprest pada dasarnya bukan merupakan aakun bank, tetapi hamper serupa dengan kas

di bank sehingga perlu dikelompokkan sebagai kas di bank. Akun kas kecil seirngkali merupakan

sesuatu yang sederhana sebagai jumlah uang tunai yang dipisahkan sebelumnya dalam kotak kuat

untuk beban yang incidental. Kas kecil digunakan untuk perolehan secara tunai dalam jumlah kecil

Page 3: Audit Saldo Kas Dan Bank

yang dapt dibayarkan lebih mudah dan lebih cepat dengan kas dibandingkan dengan cek, atau untuk

memudahkan karyawan dalam menguangkan cek-cek pribadi atau cek gaji.

Setara kas

Kelebihan kas yang diakumulasikan selama bagian tertentu dari siklus operasi yang diperlukan di mana

pendatang biasanya disimpan dalam bentuk setara kas jangka pendek yang sangat likuid.

AUDIT AKUN KAS UMUM

Metodologi perancangan pengujian terinci atas Saldo untuk Kas di Bank

Page 4: Audit Saldo Kas Dan Bank

Rekonsiliasi bank yang seksama oleh pegawai klien yang kompeten mencakup hal-hal berikut:

Bandingkan cek-cek yang dibatalkan dengan jurnal pengeluaran kas mengenai tanggal,

penerima, dan jumlah.

Periksa cek-cek yang dibatalkan mengenai tanda tangan, pemberian stempel, dan pembatalan.

Bandingkan setoran di bank dengan penerimaan kas yang dibukukan mengenai tanggal,

pelanggan, dan jumlah.

Telitilah urutan nomor cek, dan selidiki cek yang hilang.

Rekonsiliasi semua pos yang menimbulkan perbedaan antara saldo buku dan saldo bank serta

verifikasi penyebabnya.

Rekonsiliasi total debet rekening koran dengan total pada jumlah pengeluaran kas.

Rekonsiliasi total kredit rekening koran dengan total pada jumlah penerimaan kas.

Telaah transfer antar bank pada akhir tahun mengenai kelayakan dan ketepatan pembukuannya.

Tindak lanjuti secara periodic cek-cek yang masih beredar pada pemberitahuan pembatalan

pembayaran.

Tujuan Audit Terkait Saldo:

Kas di Bank seperti yang dinyatakan pada rekonsiliasi bank penjumlahannya benar dan cocok

dengan buku besar.

Kas di Bank seperti yang dinyatakan pada rekonsiliasi bank ada.

Kas yang ada di bank dibukan.

Kas di bank seperti yang dinyatakan pada rekonsiliasi adalah akurat.

Transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas dibukukan ke dalam periode yang semestinya.

Page 5: Audit Saldo Kas Dan Bank

Kas di bank disajikan dan diungkapkan dengan semestinya.

Penerimaan rekening koran pada titik pisah batas.

Laporan bank pisah batas adalah laporan bank untuk sebagian periode beserta cek yang

dibatalkan, duplikat slip setoran, dan dokumen terkait lain yang termasuk ke dalam laporan bank yang

dikirim oleh bank secara langsung ke kantor akuntan public. Tujuan rekening koran pisah-batas yaitu

untuk memverifikasi pos-pos rekonsiliasi pada rekonsiliasi bank klien pada akhir tahun dengan bahan

bukti yang tidak dapat diakses oleh klien. Auditor melakukan verifikasi pada bulan setelah tanggal

neraca dengan cara:

1) Menjumlah semua cek yang dibatalkan, memo debet, setoran, dan nomor kredit.

2) Mengecek untuk melihat saldo rekening koran akan seimbang jika dilakukan penjumlahan ke

bawah.

3) Menelaah pos-pos dalam penjumlahan untuk memastikan bahwa semuanya telah dibatalkan

oleh bank dalam periode yang sesuai dan tidak mengandung penghapusan atau pengubahan.

Pengujian atas rekonsiliasi bank.

Alasan pengujian pengendalian rekonsiliasi bank adalah untuk menentukan apakah pegawai

klien telah mempersiapkan rekonsiliasi bank dengan seksama dan untuk memverifikasi apakah saldo

yang dibukukan bank berjumlah sama dengan jumlah yang seharusnya yang ada di bank kecuali

setoram dalam perjalanan, cek yang beredar, dan pos-pos rekonsiliasi bank lain.Beberapa prosedur

utama dilibatkan:

Verifikasi bahwa rekonsiliasi bank klien secara matematis adalah akurat.

Telusuri saldo pada konfirmasi bank dan atau saldo awal pada laporan pisah batas ke saldo per

bank pada rekonsiliasi bank, rekonsiliasi tidak dapat terjadi sampai saldo keduanya sama.

Telusuri cek-cek yang sudah ditulis sebelum akhir tahun dan termasuk dalam rekening koran

pisah batas ke daftar cek yang beredar pada rekonsiliasi bank dank e jurnal pengeluaran kas

dalam periode tertentu atau periode sebelum tanggal neraca.

Investigasi semua cek-cek dengan jumlah yang signifikan yang termasuk ke dalam daftar cek

yang beredar yang belum dikliring pada laporan pisah batas. Langkah pertama dalam

investigasi itu adalah dengan menelusuri jumlah suatu pos yang belum selesai ke jurnal

pengeluaran kas.

Page 6: Audit Saldo Kas Dan Bank

Telusuri setoran dalam perjalanan ke laporan berikutnya. Seluruh penerimaan kas yang belum

disetorkan ke bank pada ahir tahun harus ditelusuri ke laporan bank pisah batas untuk

meyakinkan bahwa semuanya disetorkan segera setelah awal tahun baru.

Hitung semua pos rekonsiliasi lainnya dalam rekening koran bank dan rekonsiliasi bank. Pos-

pos itu mencakup pos-pos seperti beban jasa bank, kesalahan dan koreksi bank, dan transaksi

wesel belum tercatat yang didebet atau dikredit secara langsung ke rekening bank oleh bank.

Pos-pos penyesuaian harus diselidiki dengan seksama untuk memastikan bahwa semuanya telah

diperlakukan dengan baik oleh klien.

PROSEDUR BERORIENTASI KECURANGAN

Jenis pengujian audit yang digunakan untuk kas bank umum:

Uji pengendalian dalam siklus transaksi.

Uji pengendalian atas rekonsiliasi bank.

Uji substantive atas transaksi.

Prosedur analitik.

Uji terinci atas saldo.

Bukti cukup kompeten menurut SPAP.

Pengujian yang utama atas saldo akhir adalah pengujian terinci atas saldo.

Pembuktian Kas

Auditor menggunakan pembuktian kas untuk mengguakan pembuktian kas untuk menentukan apakah

hal-hal yang berikut dilakukan:

Semua penerimaan kas yang dibukukan telah disetor.

Semua setoran di bank dibukukan ke dalam catatan akuntansi.

Semua pengeluaran kas dibayarkan oleh bank.

Semua jumlah yang dibayarkan oleh bank telah dibukukan.

Pembuktian kas mencakup hal-hal berikut:

Rekonsiliasi saldo pada rekening koran terhadap saldo buku besar pada awal periode

pembukuan kas.

Rekonsiliasi pembukuan kas yang disetorkan terhadap jurnal penerimaan kas pada periode

tertentu.

Page 7: Audit Saldo Kas Dan Bank

Rekonsiliasi cek yang dibatalkan yang dikliring bank terhadap jurnal pengeluaran kas periode

tertentu.

Rekonsiliasi saldo pada rekening koran terhadap saldo buku besar pada akhir periode

pembukuan kas.

Ada beberapa hal yang harus diaudit pada skedul transfer antar bank:

Akurasi informasi mengenai skedul transfer antarbank harus diverifikasi. Auditor harus

membandingkan informasi penerimaan dan pengeluaran pada skedul itu ke catatan akuntansi

pengeluaran kas dan penerimaan kas untuk memastikan bahwa hal itu adalah akurat. Selain itu, tanggal

pada skedul untuk transfer yang diterima dan dikeluarkan harus dibandingkan dengan rekening koran.

Akhirnya, catatan penerimaan dan pengeluaran kas harus diperiksa guna memastikan bahwa semua

transfer beberapa hari sebelum dan sesudah tangggal neraca telah dimasukkan ke dalam skedul.

Transfer antarbank harus dibukukan baik ke bank masuk maupun ke bank keluar. Misalnya,

jika terdapat transfer $10,000 dari bank A ke bank B tetapi hanya dibukukan pengeluaran saja, maka

bukti ini merupakan usaha untuk menyembunyikan pencurian kas.

Tanggal pembukuan pengeluaran dan penerimaan untuk setiap transfer harus berada dalam

tahun fiskal yang sama. Jika penerimaan kas tertentu dibukukan ke dalam tahun fiskal yang sama dan

pengeluaran dibukukan ke dalam tahun fiskal berikutnya, hal ini merupakan usaha menutupi

kekurangan kas.

Pengeluaran pada skedul transfer antarbank harus dimasukan atau tidak dimasukan dengan

benar dari rekonsiliasi bank akhir tahun sebagai cek yang beredar. Pemahaman mengenai cek yang

beredar pada rekonsiliasi bank menunjukkan kemungkinan kliring.

Penerimaan pada skedul transfer antarbank harus dimasukan atau tidak dimasukan dengan

benar dar rekonsiliasi bank akhir tahun sebagai setoran dalam perjalanan. Kelebihan menyatakan

setoran dalam perjalanan pada rekonsiliasi bank itu menunjukkan kemungkinan kliring.

AUDIT ATAS AKUN BAN GAJI IMPREST

Page 8: Audit Saldo Kas Dan Bank

Pengujian rekonsiliasi bank atas gaji dan upah dapat dilaksanakan hanya dalam beberapa menit

jika ada akun gaji dan upah imprest dan rekonsiliasi yang independent atas akun-akun seperti yang

diuraikan untuk akun umum

AUDIT KAS KECIL IMPREST

Kas kecil merupakan akun yang unik, karena seringkali jumlahnya tidak material, tetapi

kemungkinan-kemungkinan dan adanya permintaan klien akan penelaahan audit meskipun jumlahnya

tersebut tidak material

Pengendalian intern atas kas kecil

Pengendalian intern terpenting atas kas kecil adalah penggunaan dana imprest yang merupakan

tanggung jawab satu orang. Disamping itu, dana kas kecil tidak boleh dicampur dengan penerimaan

lain dan dana itu harus dipisahkan dari aktifitas-aktifitas lainnya.

Pengendalian audit atas kas kecil

Penekanan dalam dalam verifikasi kas kecil harus diserahkan ke pengujian transaksi kas kecil,

bukan pada saldo akhir tahun tersebut. Sekalipun jumlah kas kecil itu sedikit, tetap ada kemungkinan

terjadi transaksi yang tidak wajar dalam jumlah besar.

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Audit Saldo Kas Dan Bank

Arens. Alvin A. and James K. Loebecke, auditing: An Integrated Approach, 7th ed., Prentice Hall, Inc.

Chapter 21.

Page 10: Audit Saldo Kas Dan Bank

AUDIT SALDO KAS DAN BANK

Oleh :

1. Rahmat Hidayat (09.02.211.00040)

2. Setiyadi Super (09.02.211.00042)

3. Anang Syahrani (09.02.211.00044)

4. Arohman H.A. (08.02.211.00030)

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA