30
Tugas Tinjauan Pustaka AVIAN INFLUENZA DAN SARS Oleh : Juwita Wulandari J500080060 PEMBIMBING: dr. Riana Sari, Sp.P FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2012

av dan sars

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: av dan sars

Tugas Tinjauan Pustaka

AVIAN INFLUENZA DAN SARS

 

 

Oleh : Juwita Wulandari

J500080060  

PEMBIMBING:dr. Riana Sari, Sp.P

  FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTATAHUN 2012

Page 2: av dan sars

LATAR BELAKANG

Penyebaran infeksi akibat virus merupakan ancaman yang berarti di bidang penyakit, sosial dan ekonomi masyarakat.

Penyebaran infeksi penyakit yang berpotensi menjadi pandemik adalah Black Death yang terjadi pada abad ke 14, penyebaran influenza pada tahun 1918, flu burung yang merupakan penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza tipe H5N1 dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) di akhir tahun 2002-2003.

Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) adalah sebuah jenis penyakit pneumonia.

SARS pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok.

Page 3: av dan sars

DEFINISI AVIAN INFLUENZA

Flu Burung (Avian Influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang  manusia. Penyebab flu burung adalah virus Influenza tipe A yang menyebar antar unggas.

Page 4: av dan sars

ETIOLOGI

Penyebab flu burung adalah virus influenza A golongan orthomyxoviridae adalah virus RNA berenvelop dengan dua glikoprotein permukaan : hemaglutinin dan neurominidase.

Ada 15 subtipe hemaglutinin (H1-H15) dan 9 subtipe neurominidase (N1-N9) telah diidentifikasi.

Subtipe H5 dan H7 virus flu burung adalah yang menyebabkan wabah dengan tingkat kematian tinggi (patogenik).

H5N1 yang dapat menginfeksi manusia (zoonosis).

Page 5: av dan sars

PENULARAN

Penularan secara inhalasi, kontak langsung maupun tidak langsung dengan unggas yang terkontaminasi

Melalui udara yang tercemar virus Mengkonsumsi daging unggas yang tidak

dimasak dengan baik. Bukti transmisi manusia ke manusia masih

sedikit, namun ditemukan kematian pasien yang berkerabat dekat

Page 6: av dan sars

MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi (H5N1) sekitar 4-8 hari setelah terinfeksi

Gejalanya seperti flu biasanya namun lebih berat, demam tinggi (biasanya ≥38o C) dan gejala flu serta kelainan saluran nafas.

Gejala lain adalah diare, muntah, sakit perut, sakit pada dada, hipotensi, dan juga dapat terjadi perdarahan dari hidung dan gusi.

Gejala sesak nafas mulai terjadi setelah 1 minggu berikutnya.

Page 7: av dan sars

MANIFESTASI KLINIS

Gejala klinik dapat memburuk dengan cepat yang biasanya ditandai dengan pneumonia berat, sesak napas,  gambaran radiografi (foto rontgen)  yang  tidak normal.

Kematian dan komplikasi biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan,  acute respiratory distress syndrome (ARDS), ventilator-associated pneumonia, perdarahan paru, pneumothorax, sindrom sepsis dan bakteremia.

Page 8: av dan sars

DIAGNOSIS

Klinis : batuk, nyeri tenggorokan, demam, radang saluran pernapasan atas,pneumonia, konjungtivitis, nyeri otot

Laboratorium : lekopenia, trombositopenia, hipoalbuminemia, peningkatan SGOT/SGPT, peningkatan ureum kreatinin

Foto thorak : pneumonia Konfirmasi : RT-PCR, kultur, serologi

Page 9: av dan sars

DIAGNOSIS

Dalam mendiagnosa kasus flu burung terdapat 4 kriteria yang ditetapkan oleh Depkes RI (2007) yaitu:

kasus suspek kasus probable kasus konfirmasi seseorang dalam penyelidikan

Page 10: av dan sars

KASUS SUSPEK Demam dengan suhu > 380 disertai satu atau lebih gejala

yaitu : - batuk- sakit tenggorokan- pilek dan/atau sesak napas. disertai salah satu atau lebih keadaan di bawah ini:

Dalam 7 hari terakhir, mempunyai riwayat kontak erat dengan penderita (suspek, probabel atau konfirmasi), unggas maupun dengan binatang selain unggas yang telah dikonfirmasi terinfeksi H5N1, mempunyai riwayat mengkonsumsi produk unggas mentah atau yang tidak dimasak dengan sempurna), memegang atau menangani sampel (hewan atau manusia) yang dicurigai mengandung virus H5N1

Leukopenia Ditemukan titer antibodi terhadap H5 Foto rontgen dada/toraks menggambarkan penumonia yang

cepat memburuk pada serial foto

Page 11: av dan sars

KASUS PROBABLE

Kriteria kasus suspek ditambah dengan satu atau lebih keadaan di bawah ini:

Ditemukan kenaikan titer antibodi terhadap H5, minimum 4x

Hasil lab terbatas untuk influenza H5 ( terdeteksinya antibody spesifik H5 dalam spesimen serum tunggal)

ATAU Seseorang yang meninggal karena penyakit

saluran nafas akut yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya, dan secara epidemiologis menurut waktu, tempat dan pajanan berhubungan dengan kasus probabel atau kasus konfirmasi

Page 12: av dan sars

KASUS KONFIRMASI

Memenuhi kriteria kasus suspek atau kasus probabel dan disertai hasil positif salah satu laboratorium berikut:

Isolasi virus influenza A/H5N1 positif PCR Influenza A/ H5N1 positif Peningkatan 4 kali lipat titer antibodi

netralisasi untuk H5N1 dari specimen konvaselen dibandingkan dengan specimen akut

Page 13: av dan sars

KASUS INVESTIGASI

Seseorang atau sekelompok orang yang diputuskan oleh pejabat kesehatan yang berwenang, untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kemungkinan terinfeksi H5N1.

Page 14: av dan sars

FOTO THORAK Gambaran infiltrat di paru yang menunjukkan

bahwa kasus ini adalah pneumonia. Paling banyak ditemukan konsolidasi

multifocal,efusi dan limfadenopati dapat selalu dilihat, begitu pula dengan perubahan cystic.

Page 15: av dan sars

CT-SCAN Gambaran menyebar atau bercak pada

ground-glass ditambah dengan konsolidasi adalah gambaran umum pada CT-scan.

Page 16: av dan sars

PENATALAKSANAAN Prinsip penatalaksanaan avian influenza adalah :

istirahat, peningkatan daya tahan tubuh, pengobatan antiviral, pengobatan antibiotic, perawatan respirasi, antiinflamasi, dan imunomudulator.

Mengenai antiviral, maka antiviral sebaiknya diberikan pada awal infeksi yakni pada 48 jam pertama.Adapun pilihan obat :

Penghambat M2 : - Amantadin (symadine)- Rimantidin (flu-madine). Dengan dosis 2x/hari 100 mg atau 5 mg/KgBB selama 3-5hari

Penghambat neuramidase (WHO) : - Zanamivir (relenza)- Oseltamivir (tami-flu).

Page 17: av dan sars

PENCEGAHAN

Kelompok beresiko tinggi : Mencuci tangan dengan disinfektan dan

mandi sehabis kerja Hindari kontak langsung dengan unggas

yang terinfeksi Gunakan alat pelindun diri (masker, pakaian

kerja) Meningalkan pakaian kerja di tempat kerja Membersihkan kotoran unggas setiap hari Imunisasi

Page 18: av dan sars

Masyarakat : Menjaga daya tahan tubuh Menjaga kebersihan Mengolah unggas dengan cara yang benar Waspada terhadap kelompok beresiko

Page 19: av dan sars

DEFINISI SARS

SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah sekumpulan gejala sakit pernapasan yang mendadak dan berat atau disebut juga penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus Corona Family Paramyxovirus.

SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah suatu jenis kegagalan paru-paru dengan berbagai kelainan yang berbeda, yang menyebabkan terjadinya pengumpulan cairan di paru-paru (edema paru).

Page 20: av dan sars

ETIOLOGI

Saat ini penyebab penyakit SARS sudah dapat diketahui, yaitu berupa infeksi virus yang tergolong dalam genus coronavirus (CoV).

CoV SARS biasanya tidak stabil bila berada dalam lingkungan. Namun virus ini dapat bertahan berhari-hari pada suhu kamar.

Virus ini juga mampu mempertahankan viabilitasnya dengan baik bila masih berada di dalam feces (Chen & Rumende,2006).

Page 21: av dan sars

PATOFISIOLOGI Menurut Chen dan Rumende (2006), patogenesis SARS

terdiri dari 2 macam fase :

Fase Pertama Terjadi selama 10 hari pertama penyakit, pada fase ini

melibatkan proses akut yang mengakibatkan diffuse alveolar damage (DAD) yang eksudatif. Fase ini dicirikan dengan adanya infiltrasi dari sel-sel inflamasi serta edema dan pembentukan membran hialin.

Fase kedua Fase ini ditandai dengan perubahan pada

DAD eksudatif menjadi DAD yang terorganisir. Pada periode ini didapati metaplasia sel epitel skuamosa bronchial, bertambahnya ragam sel dan fibrosis pada dinding lumen alveolus.

Page 22: av dan sars

PENULARAN

Metode penularannya melalui udara serta kontak langsung dengan pasien atau terkena cairan pasien. Misalnya terkena ludah saat pasien bersin dan batuk bahkan bisa melalui barang-barang yang terkontaminasi atau barang yang digunakan oleh pasien SARS

Page 23: av dan sars

MANIFESTASI KLINIS

Suhu badan lebih dari 38oC Batuk Sulit bernapas Napas pendek-pendekGejala lainnya Sakit kepala Otot terasa kaku, Diare yang tak kunjung henti, Timbul bintik-bintik merah pada kulit Badan lemas beberapa hari

Page 24: av dan sars

DIAGNOSIS

Menurut WHO (2003), kategori yang harus dipenuhi untuk kasus suspek SARS adalah :

Demam tinggi >380C Satu atau lebih keluhan pernafasan, termasuk

batuk, sesak, dan kesulitan bernafas disertai dengan satu atau lebih keluhan berikut :

Kontak dekat dengan orang yang terdiagnosa suspek atauprobable SARS dalam 10 hari terakhir 

Riwayat perjalanan ke tempat yang terjangkit wabah SARS dalam 10 hari terakhir 

Pernah bertempat tinggal di tempat yang terjangkit wabah SARS

Page 25: av dan sars

DIAGNOSIS

Kasus probable SARS adalah kasus suspek ditambah salah satu:

Gambaran foto thoraks yang menunjukkan tanda-tanda pneumonia atau respiratory distress syndrome

Seseorang yang meninggal karena penyakit saluran pernafasan yang tidak jelas penyebabnya

Pada pemeriksaan otopsi ditemukan tanda patologis berupa respiratory distress syndrome yang juga tidak jelas penyebabnya.

Page 26: av dan sars

PEMERIKSAAN FISIK

Terdengar bunyi pernafasan abnormal (seperti ronki atau wheezing).

Tekanan darah seringkali rendah Kulit, bibir serta kuku penderita tampak

kebiruan (sianosis, karena kekurangan oksigen).

Page 27: av dan sars

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan radiologis : air bronchogram : Streptococcus pneumonia.

Rontgen dada (menunjukkan adanya penimbunan cairan di tempat yang seharusnya terisi udara)

Gas darah arteri Hitung jenis darah dan kimia darah Bronkoskopi. Pemeriksaan Laboratorium : Leukosit. Pemeriksaan Bakteriologis :   sputum, darah,

aspirasi nasotrakeal atau transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal, torakosentesis, bronskoskopi, biopsy.

Test DNA sequencing bagi coronavirus.

Page 28: av dan sars

PENATALAKSANAAN

Terapi suportif, yaitu mengupayakan agar penderita tidak mengalami dehidrasi dan infeksi sekunder.

Antibiotik spektrum luas sendiri merupakan sebuah tindakan pencegahan (profilaksis) untuk mencegah infeksi sekunder

Page 29: av dan sars

Penatalaksanaan Kasus Suspek SARS

Observasi 2 x 24 jam, perhatikan- Keadaan umum- Kesadaran- Tanda Vital (Tekanan Darah, nadi, frekuensi nafas, suhu

Terapi Suportif  Antibiotik : amoksilin atau amoksilin + anti B

laktamase oral ditambah makrolid generasi baru oral (roksitromisin, klaritromisin,azitromisin)

Page 30: av dan sars

PENCEGAHAN

Biasakanlah selalu mencuci tangan sampai bersih Gunakan masker bila kontak langsung dengan

penderita Jaga daya tahan tubuh agar tetap sehat dengan

makanan bergizi. Istirahat cukup, olahraga teratur, dan sebaiknya tidak merokok

Harus ekstra hati-hati, bila bepergian ketempat-tempat yang terjangkit SARS

Segera kedokter, bila mengalami gejala SARS, dipastikan penyakit ini juga masuk keindonesia terbawa lewat warga asing atau Indonesia yang baru pulang dari Negara-negara yang terjangkit virus SARS.