Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU
PADA PERUMAHAN MUTIARA SENTUL
DI SENTUL CITY, BOGOR
AVAILABILITY ANALYSIS OF GREEN OPEN SPACE IN MUTIARA
SENTUL RESIDENTIAL HOUSENG, SENTUL CITY, BOGOR
1Sabila Aulia Budiman, 2
2Universitas Gunadarma, [email protected]
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk yang terus – menerus meningkat akan berdampak kepada
pemanfaatan lahan perkotaan yang semakin sulit untuk dikelola. Sehingga perlu perhatian khusus
terkait dengan penyediaan lahan untuk kawasan hunian, fasilitas umum dan sosial, serta
keberadaan ruang – ruang terbuka atau open space yang sangat penting untk keberlangsungan
hidup warga sekitar. Banyak fungsi dari RTH yang sangat penting untuk pemukiman. Selain
untuk meningkatkan kualitas hidup sehat untuk lingkungan dan pemukiman dan perumahan,
tetapi juga keberadaan RTH menjadi kebanggaan tersendiri bagu penduduk pemukiman
perumahan tersebut.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah di perumahan Mutiara Sentul ini
kebutuhan ruang terbuka hijaunya sudah terpenuhi atau belum. Yang diawali dengan observasi
luas lahan dari perumahan Mutiara Sentul tersebut. Lalu dilanjutkan dengan perbandingan luas
Ruang Terbuka Hijaunya. Lalu apa saja jenis jenis Ruang Terbuka Hijau yang ada di perumahan
Mutiara Sentul tersebut.
Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Perumahan permukiman
ABSTRACT
Population growth that continues to increase will have an impact on urban land use which
is increasingly difficult to manage. So it needs special attention related to the provision of land
for residential areas, public and social facilities, as well as the existence of open spaces which
are very important for the survival of the surrounding residents. Many functions of green space
are very important for settlement. In addition to improving the quality of healthy life for the
environment and housing and housing, but also the existence of green space is a matter of pride
for residents of these residential settlements.
The purpose of this research is to find out whether in Mutiara Sentul's housing needs the
green open space has been fulfilled or not. Beginning with the observation of the area of land
from the Mutiara Sentul housing complex. Then proceed with a broad comparison of the Green
Open Space. Then what are the types of Green Open Spaces in the Mutiara Sentul housing
complex.
Keywords : Green Open Space, Residential Housing
Keterangan : 1 Mahasiswi Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 2 Dosen Pembimbing
Lilik Setiawan, ST., MT.
1Universitas Gunadarma, [email protected]
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Tahun 2019
saja jumlah penduduk indonesia sudah mencapai lebih dari 267 juta jiwa. Tidak dipungkiri bahwa
semakin lama penduduk di Indonesia akan terus berkembang. Tingginya jumlah penduduk
terlebih lagi akibat arus urbanisasi menyebabkan pengelolaan ruang kota menjadi semakin
terbatas. Pertumbuhan penduduk yang terus – menerus meningkat akan berdampak kepada
pemanfaatan lahan perkotaan yang semakin sulit untuk dikelola. Sehingga perlu perhatian khusus
terkait dengan penyediaan lahan untuk kawasan hunian, fasilitas umum dan sosial, serta
keberadaan ruang – ruang terbuka atau open space yang sangat penting untk keberlangsungan
hidup warga sekitar.
Masalah yang sering muncul akibat kurang ketersediaan ruang terbuka hijau adalah
menurunnya kualitas dan kuantitas yang menurun di daerah perkotaan. Karena kurangnya
pemanfaatan ruang terbuka hijau pada perkotaan maka kawasan resap airnya pun akan berkurang
sehingga menyababkan banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut, ketersediaan ruang terbuka
hijau dan ruang non-hijau atau ruang terbangun haruslah diseimbangkan agar dapat mencapai
permukiman yang layak huni atau permukiman yang sehat dan nyaman.
Ruang terbuka hijau juga merupakan salah satu syarat yang harus ada pada rencana tata
ruang wilayah kota. Hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
05/PRT/M/2008 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
Perkotaan. Banyak fungsi dari RTH yang sangat penting untuk pemukiman. Selain untuk
meningkatkan kualitas hidup sehat untuk lingkungan dan pemukiman dan perumahan, tetapi juga
keberadaan RTH menjadi kebanggaan tersendiri bagu penduduk pemukiman perumahan tersebut.
Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman,
Perumahan adalah suatu kumpulan dari rumah – rumah yang termasuk dari bagian permukiman
baik perkotaan ataupun pedesaan, yang difasilitasi oleh baik fasilitas sarana maupun prasarana,
dan ultilitas yang memadai sebagai upaya untuk memenuhi standar layak huni.
Permukiman merupakan perumahan yang dipenuhi oleh segala isi dan kegiatan – kegiatan
yang ada didalamnya. Artinya permukiman mempunyai arti yang lebih luas daripada perumahan
yang hanya merupakan wadah fisiknya saja, sedangkan permukiman merupakan perpaduan antara
wadah (alam, lindungan, dan jaringan) dan isinya (manusia yang hidup bermasyarakat dan
berbudaya di dalamnya). (Kuswartojo, 1997 : 21)
Permukiman adalah suatu bentuk tatanan kehidupan yang mengandung unsur fisik di
dalamnya dengan kata lain permukiman merupakan wadah aktifitas tempat bertemunya
komunitas untuk berinteraksi sosial dengan masyarakat. (Niracanti, Galuh Aji, 2001 : 51)
Ruang terbuka hijau merupakan suatu area yang mempunyai bentuk bisa memanjang atau
berjalur dan/atau mengelompok, yang dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat
tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alami maupun yang secara sengaja ditanam. Ruang
terbuka hijau publik adalah ruang terbuka yang kepemilikan serta pengelolanya dimiliki dan
dikelola oleh pemerintah daerah kota yang tujuannya digunakan unutk kepentingan masyarakat
secara umum. Yang termasuk ruang terbuka hijau publik antara lain adalah taman kota, taman
pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan pantai. Sementara yang
dikategorikan kedalam ruang terbuka hijau privat antara lain kebun halaman rumah/gedung milik
mastarakat atau swasta yang ditanami tumbuhan. Untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota
baik dari segi keseimbangan sistem hidrologi kota maupun sistem ekologi lain, minimal luas
Ruang Terbuka Hijau di suatu kota ialah 30%, 20% termasuk dalam ruang terbuka hijau yang
sidatnya publik, sementara 10% lagi termasuk kategori RTH privat.
Minimal 20% ruang terbuka hijau publik yang disediakan pemerintah daerah memiliki
tujuan agar proporsi RTH lebih terjamin pencapaiannya, yang mana memungkinkan pemanfaatan
nya dapat dijangkau secara lebih luas oleh masyarakat setempat. (UU No.26, 2007 Tentang
Penataan Ruang). Kebutuhan luasan untuk RTH dalam perumahan Mutiara Sentul adalah
107.358 m2, 30% dari total luas lahan di Mutiara Sentul 357.860.43 m². Persyaratan dan
standar fasilitas ruang terbuka hijau (RTH) Kasiba adalah 15 m2 per jiwa dengan lokasi
menyebar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis – jenis RTH yang ada dalam
perumahan Mutiara Sentul, serta standarisasi penyediaan RTH pada perumahan
permukiman. Serta apakah di Perumahan Mutiara Sentul RTHnya telah terpenuhi dan
sesuai standar atau belum.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Saryono
(2010), Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dipergunakan untuk menyelidiki, menemukan,
menggambarkan, serta menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak
dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
dilandaskan oleh filsafat post positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
dengan trianggulasi atau gabungan, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Penelitian ini akan dilakukan dengan cara melihat dokumen – dokumen, foto, dan hasil
observasi langsung turun ke lapangan. Pendekatan penelitian ini dilakukan secara deskriptif untuk
menggambarkan situasi yang terjadi saat pengambilan data di lapangan.
Data dan Sumber Data
Data dan sumber data merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian, sebab segala
informasi guna menunjang penelitian diperoleh dari data. Adapun data dan sumber data yang
diperlukan untuk penelitian ini adalah :
• Data tentang Perumahan dan pemukiman
Data ini didapat dari data tertulis dan gambar yang didapat dari kajian pustaka yang terkait
dengan topik penelitian.
• Data mengenai Ruang Terbuka Hijau pada perumahan
Data ini didapat dari data tertulis dan gambar yang didapat dari kajian pustaka yang terkait
dengan topik penelitian.
• Data mengenai Perumahan/pemukiman di Sentul City
Objek Penelitian
Objek penelitian adalah kesediaan ruang terbuka hijau pada Perumahan Mutiara Sentul
yang terletak di Jl. Alternatif Sirkuit Sentul Baru, Cibinong, Bogor yang terdiri dari lapangan,
taman, lahan kosong, serta sempadan sungai.
Gambar 1. Perum Mutiara Sentul
Instrumen Pengumpulan Data
1. Observasi, Yaitu mengambil dari literatur atau buku – buku dan sumber sumber lain
tentang apa itu RTH, Perumahan Permukiman, dan standarisasi tentang RTH tersebut.
2. Dokumentasi, Yaitu pengambilan data – data berupa gambar dilapangan dengan
menggunakan kamera atau alat penangkap gambar lainnya. Data yang di dokumentasikan
berupa tampak dari RTH itu, tampak perumahan permukimannya, dll.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota merupakan bagian dari ruang-ruang terbuka ( open
spaces) yang termasuk dalam suatu wilayah perkotaan yang didalamnya terdapat tumbuhan,
tanaman,dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung maupun tidak
langsung yang dihasilkan oleh Ruang Terbuka Hijau dalam Kawasan kota tersebut yaitu
keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut.
Berdasarkan standar kealamiannya, ada beberapa bentuk Ruang terbuka hijau yang
diklasifikasikan menjadi (a) Ruang Terbuka Hijau alami (habitat liar / alami, kawasan lindung)
dan (b) Ruang Terbuka Hijau non alami atau RTH binaan (pertanian kota, pertamanan kota,
lapangan olahraga, pemakaman).
Jenis Dan Total Luas RTH Perumahan Mutiara Sentul
Jenis Gambar Total Luas
Masjid dan
Taman
2.128 m2
Sungai dan
Lahan Kosong
90.480 m2
Taman
7.334,44 m2
Lapangan
335 m2
Lapangan
311 m2
Lapangan
640 m2
Lapangan
1313 m2
Lahan Kosong
310 m2
Lahan Kosong
718 m2
Total Luas RTH pada perumahan mutiara sentul adalah 103.570 m2
Tabel 1. Luas RTH pada perumahan Mutiara Sentul
Analisa Kesesuaian Luas RTH
Cara Perhitungan RTH :
RTH Total = RTH Publik + RTH Privat
RTH Total = 30 % luas kota
RTH Total = 20 % RTH Publik + 10 % RTH Private
Atau
RTH Total = 2/3 (RTH Publik) + ¼ (RTH Privat)
Luas lahan perumahan Mutiara sentul adalah 35 ha atau 357.860.43 m². Luas RTH pada
perumahan mutiara sentul adalah 103.570 m2 atau 10 ha. Untuk mengihtung RTH Publik-nya
adalah 20% dikali RTH Total menjadi 20.714 m2 sedang RTH Private-nya adalah 10% dari RTH
Total menjadi 10.357 m2.
Pada perhitungan standar RTH Kabupaten Bogor. Luas wilayah Perumahan mutiara sentul
adalah 357.860.43 m² , untuk menghitung besaran RTH Totalnya 30% dari luas total jadi 30%
dikali 357.860.43 m² adalah 107.358 m2, pembagian RTH Publik adalah 71.572 m2 sedangkan
RTH Private adalah 35.786 m2.
Untuk memenuhi standar RTH 30%, Perum Mutiara Sentul ternyata belum memenuhi
standar aturan yang berlaku. Luas RTH yang dibutuhkan untuk memenuhi standar adalah 107.358
m2. Luas RTH di mutiara sentul adalah 103.570 m2. Jadi dapat disimpulkan mutiara sentul belum
memenuhi standar RTH yang berlaku.
Kesesuaian RTH dengan Peraturan yang Berlaku
Peraturan Gambar Kesesuaian
Ruang terbuka hijau adalah
ruang dalam kawasan atau
kota dalam bentuk area atau
kawasan atau dalam bentu
jalur, dimana dalam
penggunaannya bersifat
terbuka tanpa bangunan.
Tidak Sesuai
Ruang terbuka hijau adalah
ruang dalam kawasan atau
kota dalam bentuk area atau
kawasan atau dalam bentu
jalur, dimana dalam
penggunaannya bersifat
terbuka tanpa bangunan.
Sesuai
Ruang terbuka hijau adalah
ruang dalam kawasan atau
kota dalam bentuk area atau
kawasan atau dalam bentu
jalur, dimana dalam
penggunaannya bersifat
terbuka tanpa bangunan.
Sesuai
Ruang terbuka hijau adalah
ruang dalam kawasan atau
kota dalam bentuk area atau
kawasan atau dalam bentu
jalur, dimana dalam
penggunaannya bersifat
terbuka tanpa bangunan.
Sesuai
Ruang terbuka hijau adalah
ruang dalam kawasan atau
kota dalam bentuk area atau
kawasan atau dalam bentu
jalur, dimana dalam
penggunaannya bersifat
terbuka tanpa bangunan.
Sesuai
Ruang terbuka hijau adalah
ruang dalam kawasan atau
kota dalam bentuk area atau
kawasan atau dalam bentu
jalur, dimana dalam
penggunaannya bersifat
terbuka tanpa bangunan.
Sesuai
Ruang terbuka hijau adalah
ruang dalam kawasan atau
kota dalam bentuk area atau
kawasan atau dalam bentu
jalur, dimana dalam
Sesuai
penggunaannya bersifat
terbuka tanpa bangunan.
Ruang terbuka hijau adalah
ruang dalam kawasan atau
kota dalam bentuk area atau
kawasan atau dalam bentu
jalur, dimana dalam
penggunaannya bersifat
terbuka tanpa bangunan.
Sesuai
Ruang terbuka hijau adalah
ruang dalam kawasan atau
kota dalam bentuk area atau
kawasan atau dalam bentu
jalur, dimana dalam
penggunaannya bersifat
terbuka tanpa bangunan.
Sesuai
Persyaratan dan standar
fasilitas ruang terbuka hijau
(RTH) Kasiba adalah 15
m2 per jiwa dengan lokasi
menyebar.
Luas total rth pada perumahan mutiara sentul
adalah 103.570 m2, total jumlah
penduduknya adalah 1570. Jadi, total
keseluruhan rth pada perumahan mutiara
sentul adalah 66 m2
Sesuai
Beberapa faktor RTH sudah terpenuhi pada perumahan Mutiara Sentul, tetapi luas RTH
tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku karena luasnya yang kurang dari 107.358 m2.
Sementara luas RTH di mutiara sentul adalah 103.570 m2.
SIMPULAN
Berdasarkan dari data dan analisa yang sudah dilakukan, Untuk memenuhi standar RTH
30%, Perum Mutiara Sentul ternyata belum memenuhi standar aturan yang berlaku. Luas RTH
yang dibutuhkan untuk memenuhi standar adalah 107.358 m2. Luas RTH di mutiara sentul adalah
103.570 m2. Jadi dapat disimpulkan mutiara sentul belum memenuhi standar RTH yang berlaku.
Akan tetapi, RTH di perum mutiara sentul ini sesuai dengan peraturan yang menyebutkan
bahwa standar fasilitas ruang terbuka hijau (RTH) Kasiba adalah 15 m2 per jiwa dengan lokasi
menyebar. Jadi luas RTH di perum mutiara sentul sudah memenuhi standar dan sesuai dengan
aturan yang berlaku, tetapi belum memenuhi syarat 30% RTH di Kabupaten Bogor.
DAFTAR PUSAKA
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Iguh Purdani Putra, Upik Hamidah S.H., M.H,dan Satria Prayoga S.H., M.H,
Pelaksanaan Pengaturan Ruang Terbuka Hijau Dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah Di Kota Metro,Bandar Lampung, Lampung
Katarina Ana Lestan, Ivan Eržen, dan Mojca Golobič, (2014)
The Role of Open Space in Urban Neighbourhoods for Health-Related Lifestyle,
University of Ljubljana, Vrazov trg 2, Ljubljana 1104, Slovenia
Fitri Dwi Ratnasari, Imam Koeswahyono, S.H., M.Hum., Dr. Moh. Fadli, SH., M.H.
Optimalisasi penyediaan ruang terbuka hijau di kabupaten bekasi melalui perjanjian
pemanfaatan ruang berbasis regulasi hijau, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Kiki Hidayat, Rosana, Rahma Kurnia SU,
Analisis Ruang Terbuka Hijau Publik Di Kabupaten Pringsewu Tahun 2014,
UNIVERSITAS LAMPUNG
Peraturan Meneteri Pekerjaan Umum, no : 05/PRT/M/2008.
Tebuka Hijau di Kawasan Perkotaan RTH
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Permendagri No.1, 2007
Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan perkotaan