20
Aves dan Mamalia A. Kelas Aves 1. Tubuhnya tertutup bulu dan mempunyai sayap 2. Bernapas dengan paru-paru dibantu pundi-pundi udara 3. Bersifat homoioterm (berdarah panas) yaitu suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh perubahan lingkungannya 4. Ovipar dengan fertilisasi internal Beberapa kelas ordo aves antara lain sebagai berikut : 1. Palaeognathae 2. Anseriformes 3. Columbiformes 4. Galliformes 5. Passeriformes 6. Apodiformes 7. Coraciiformes 8. Ciconiiformes Peranan Aves 1. Sebagai sumber protein, contoh : daging dan telur dari itik dan ayam 2. Sebagai bahan ramuan obat, contoh : telur ayam kampong 3. Sebagai predator alami, contoh : insect 4. Sebagai bahan industri, contoh : pembuatan shuttlecock dari bulu angsa B. Kelas Mamalia 1. Memiliki tubuh yang tertutup oleh rambut

Aves Dan Mamalia

  • Upload
    house96

  • View
    155

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aves dan mamalia

Citation preview

Page 1: Aves Dan Mamalia

Aves dan Mamalia

A. Kelas Aves

1. Tubuhnya tertutup bulu dan mempunyai sayap

2. Bernapas dengan paru-paru dibantu pundi-pundi udara

3. Bersifat homoioterm (berdarah panas) yaitu suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh

perubahan lingkungannya

4. Ovipar dengan fertilisasi internal

Beberapa kelas ordo aves antara lain sebagai berikut :

1. Palaeognathae

2. Anseriformes

3. Columbiformes

4. Galliformes

5. Passeriformes

6. Apodiformes

7. Coraciiformes

8. Ciconiiformes

Peranan Aves

1. Sebagai sumber protein, contoh : daging dan telur dari itik dan ayam

2. Sebagai bahan ramuan obat, contoh : telur ayam kampong

3. Sebagai predator alami, contoh : insect

4. Sebagai bahan industri, contoh : pembuatan shuttlecock dari bulu angsa

B. Kelas Mamalia

1. Memiliki tubuh yang tertutup oleh rambut

2. Mamalia bernapas dengan paru-paru yang terdiri atas dua lobus dan terletak pada

rongga dada

3. Bersifat homoioterm atau hewan berdarah panas yang mempunyai suhu tubuh tetap

4. Pada umumnya vivipar dan fertilisasi terjadi di dalam tubuh betina

5. Mempunyai kalenjar susu yang terdapat di bagian dada atau perut. Hal itu menjadikan

mamalia satu-satunya makhluk hidup yang menyusui anaknya.

Berberapa ordo Mammalia antara lain sebagai berikut :

Page 2: Aves Dan Mamalia

1. Carnivora

2. Rodentida

3. Monotremata

4. Insectivora

5. Cetaeca

Hewan-hewan dari ordo Cetacea adalah hewan menyusui yang sepanjang hidupnya ada

diperairan dan telah melakukan berbagai adaptasi untuk kehidupan dilingkungan ini.

Tubuhnya berbentuk seperti terpedo (streamline) tanpa sirip belakang. Sirip depannya

mengecil dan memiliki sebuah ekor horisontal yang kuat. untuk bergerak seperti baling-

baling perahu. “lubang hidungnya” (blowhole) berubah menjadi lubang peniup pada

bagian atas kepalanya. Lubang ini berguna untuk pernapasan pada saat hewan itu

berenang di permukaan air. Paus bertulang tapisan (baleen whale) mempunyai dua

lubang peniup dan paus bergigi mampunyai satu lubang peniup (Romimohtarto, 1999).

Mammalia darat memiliki rambut atau bulu untuk menstabilkan suhu tubuh sedangkan

cetacea termasuk kedalam golongan hewan berdarah panas, sebagian besar energi

tubuhnya dihabiskan untuk menstabilkan suhu tubuhnya. Rambut atau bulu pada

mammalia laut berkurang atau bahkan menghilang, hal tersebut berhubungan dengan

adaptasi mengurangi hambatan dalam pergerakan. Untuk kestabilan suhu, cetacea

memiliki lapisan lemak dibawah kulitnya. Fungsi lapisan lemak tersebut untuk

mempertahankan kondisi tubuh tetap pada suhu 36o- 37

o C, walaupun hidup pada

lingkungan dengan suhu kurang dari 25o

C dan mungkin dibawah 10o

C. Lemak

terdapat pula di bagian lain dari tubuh, pada organ seperti hati, jaringan otot dan

didalam tulang dalam bentuk minyak, dengan jumlah sekitar 50 % dari berat tubuhnya

(Evans, 1990).

Page 3: Aves Dan Mamalia

Gambar 10. Morfologi mammalia laut ordo cetacea (Edwards, 1993)

Ordo Cetacea, kelompok hewan yang hidup di laut yang kita kenal meliputi tiga sub-ordo, yaitu :

1. Archaeoceti atau paus purba

Yaitu bentuk-bentuk yang sudah punah yang hanya dapat diketahui dari fosil.

2. Mysticeti atau paus berkumis

Terdiri dari 10 jenis paus bertulang yang masih ada

Sub ordo Mysticety dibagi menjadi empat family yaitu : Eschirictidae, Balaenidae,

Balaenopteridae, Nobalaenidae.

3. Odonticeti atau paus bergigi

Meliputi 70 jenis lumba-lumba dan paus (Romimohtarto,1999).

Hewan yang termasuk jenis Sub Ordo Odonticeti antara lain Lumba-lumba Oceanik, Pesut,

Lumba-lumba sungai, Paus berparuh, Beluga, Narwhal, Paus Sperma dan Paus bergigi

lainnya. Hewan jenis ini memiliki karakteristik umum yang sama. Karakteristik utama

hewan dari jenis Odonticeti adalah memiliki gigi yang nyata (Edwards, 1993).

Gambar 11. Morfologi jenis Odonticeti (Edwards, 1993)

Golongan paus bergigi semuanya memiliki gigi, walaupun pada yang jantan dewasa gigi itu

mengalami kerapuhan, bentuknya menjadi aneh atau aus pada hewan tua. Secara kasar,

Page 4: Aves Dan Mamalia

susunan gigi ada hubungannya dengan kebiasaan makan. Pada paus pemakan Cumi-cumi,

giginya sedikit atau tidak kelihatan dan paus yang makanannya bermacam-macam,

terutama seperti gerombolan ikan, pada umumnya memiliki moncong yang lebih panjang

dan lebih banyak giginya (Romimohtarto, 1999). Menurut Flower dalam Evans (1990), Sub

Ordo Odonticeti terbagi dalam beberapa famili, diantaranya famili Delphinidae, famili

Physeteridae, dan famili Kogiidae.

Morfology Umum Cetacea

Ekor (fluke)

Ekor pada cetacea terdiri dari dua cuping, dan tiap cuping disebut fluke. Fluke pada

cetacea terdiri dari dua cuping (lobe); masing-masing cuping secara individu disebut fluke.

Pangkal fluke disebut peduncle yang merupakan perluasan berotot pada tubuh bagian

belakang sebagai penyangga. Fluke tidak bertulang, tersusun atas suatu jaringan yang

didalamnya terdapat pembuluh darah berguna untuk mengatur suhu tubuh agar stabil.

Ukuran dan bentuk berbeda tergantung pada jenis dari cetacea. Fluke merupakan turunan

dari otot yang membujur panjang yang ditemukan pada bagian dorsal cetacea dan

sepanjang peduncle caudal. Keberadaan fluke dan peduncule ini menghasilkan daya dorong

ekor kearah atas (upstroke), tetapi tidak menghasilkan daya dorong kebawah (downstroke)

(Edwards, 1993).

Gambar 12. Pergerakan ekor (fluke) cetacea (Edwards, 1993)

Sirip pectoral (flipper)

Sirip pectoral pada cetacea berfungsi untuk melakukan pergerakan baik itu sebagai

kemudi maupun sebagai rem sewaktu berenang, sirip pectoral sering disebut flipper.

Flipper adalah sejenis percabangan pada cetacea dan memiliki struktur yang sama dengan

Page 5: Aves Dan Mamalia

struktur dasar tulang. Ditopang oleh tulang dan melekat pada jaringan dan dihubungkan

oleh tulang rawan. Sama seperti halnya dengan ekor (fluke), sirip pectoral juga berfungsi

sebagai pengatur suhu tubuh cetacea (Edwards, 1993). Menurut Carwardine (1995),

perbedaan bentuk dari sirip pectoral dapat dijadikan sebagai identifikasi dari cataea

Sirip dorsal

Sirip dorsal merupakan striktur tulang rawan yang terletak pada bagian atas dari

cetacea. Tidak terdapat susunan tulang yang menopang bagian tersebut. Ukuran dan bentuk

dari sirip dorsal tersebut berbeda tiap spesiesnya, bahkan pada spesies tertentu tidak

terdapat sama sekali. Berfungsi sebagai alat penstabil gerakan sewaktu berenang. Seperti

halnya ekor dan sirip pectoral, sirip dorsal juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh

(Edwards, 1993).

Gambar 13. Tipe-tipe sirip dorsal (Ayers, 2001)

Rostrum

Rostrum merupakan bagian ujung yang terdapat pada kepala hewan cetacea, sering

kali disebut dengan paruh. Struktur tulang dari rostrum mirip dengan manusia, diantara

bagian bawah hidung dan atas rahang. Pada cetacea rostrum memberikan bentuk yang

sreamline, sehingga memudahkan pergerakan didalam air (Edwards, 1993).

Lubang hidung (nostril)

Lubang hidung (nostril) pada cetacea terletak pada bagian atas kepala. Keberadaan

lubang hidung ini memudahkan cetacea untuk dapat bernapas sewaktu berenang

Page 6: Aves Dan Mamalia

dipermukaan air. Lubang hidung pada cetacea dapat membuka dan menutup sewaktu-

waktu sehingga air tidak dapat masuk kesaluran pernapasan. Tidak semua jenis cetacea

mamiliki jumlah lubang pernapasan yang sama, pada jenis Odonticeti memiliki 1 buah

lubang pernapasan dan pada jenis Mysticeti memiliki dua lubang pernapasan (Edwards,

1993).

Gambar 14. (a). bentuk semburan pada paus biru

(b). bentuk semburan pada sperm whale

Carwardine, 1998 Gambar 7 diperlihatkan perbedaan bentuk semburan, pada gambar semburan

pada paus biru (Balaenoptera musculus) yang mewakili sub ordo Mysticeti dan pada

gambar b semburan pada sperm whale (Physeter macrocephelus) yang mewakili sub ordo

Odonticeti.

6. Lagomorpha

7. Sirenia

Hewan-hewan pada ordo Sirenia memiliki ukuran tubuh yang besar, dengan bentuk

seperti kumparan kaki muka seperti alat pendayung. Tidak memiliki kaki belakang,

ekor pada hewan-hewan ordo Sirenia ini berbentuk pipih seperti daun. Memiliki

moncong tumpul berkaki kecil, merupakan hewan herbifora aquatik yaitu pemakan

daun-daunan. Salah satu hewan yang telah punah adalah Sapi laut Steller

(Hydrodamalis gigas), hewan ini sebelumnya dapat ditemukan di pantai laut Beringdi

Asia. Hewan ini dinamakan sapi laut karena memiliki kibiasaan memakan tumbuh-

tumbuhan di lautan.

Page 7: Aves Dan Mamalia

Hewan lain yang juga merupakan contoh dari ordo Sirenia ini adalah Dugong atau yang

biasa disebut juga dengan Duyung. Klasifikasi dari Dugong ini adalah :

Klasifikasi dari dugong adalah sebagai berikut

Kingdom : animalia

Class : chordate

Order : sirenia

Family : Dugongidae

Genus : Dugong

Species : dugong dudon

Dugong (Dugong dugon) adalah mamalia laut yang panjang tubuhnya dapat mencapai

tiga meter dan beratnya dapat mencapai 400 Kg. Dugong memakan rumput laut dan akar

tanaman air yang ada di perairan pantai. Dugong memiliki ekor fluked yang

memungkinkan mereka untuk berenang. Dugong juga memiliki flippers depan yang

mereka gunakan untuk berenang ke arah depan. Dugong berenang di dekat permukaan

perairan dan sesekali menyelam ke dasar perairan, pola renang dugong sedikit lebih unik

dengan pergerakan yang lambat dengan menggerakkan ekor nya ke atas dan ke bawah

dan sesekali muncul pada permukaan perairan untuk mengambil udara (hampr mirip

dengan pergerakan ikan paus besar). Dugong memiliki semacam rambut yang tumbuh di

sekitar mulut (mirip kumis kucing). Dugong umumnya bermigrasi pada tempat-tempat

tertentu untuk mencari makan dan menyebar pada daerah-daerah tropis dunia.

Penyebaran dugong ini umumnya sangat tergantung pada lingkungan perairan dan

terutama sumber makanan yang berupa habitat alami beberapa jenis seagrass seperi

Halophilesp dan Syringodiumsp yang merupakan makanan alami dugong atau kita

sering menemukan dugong pada lingkungan perairan yang terlindung dari ombak dan

arus yang kuat.

Page 8: Aves Dan Mamalia

Gambar : Ikan duyung

8. Marsupialia

Ordo ini didominasi oleh mamalia berkantung. Hewan muda menyelesaikannya dalam

marsupium (kantung pada tubuh betina). Ciri khasnya mempunyai sepasang tulang

kantung yang berpaut pada panggul. Uterus dan vaginanya masing-masing berjumlah

dua buah. Tidak memiliki plasenta, di dalam uterus, telur yang dibuahi berkembang,

lalu masuk ke dalam marsupium, tumbuh menjadi fetus dan menempel pada puting susu

dengan mulutnya. Ordo ini memiliki 3 famili, yaitu:

A. Famili Didelphidae yang memiliki ciri-ciri diantaranya: Marsupialia primitive yang

hidup di Amerika Utara dan Selatan, mempunyai 5 jari dari setiap kakinya, berekor

panjang, tidak berambut, dan ekor dapat dipakai sebagai alat berpegang. Contoh:

Didelphis marsuapilia

B. Famili Phalangeridae, memiliki ciri-ciri yaitu; mempunyai 5 jari pada tiap kakinya,

kaki dapat dipakai untuk berpegangan, ekornya dapat dipakai sebagai alat

pemegang. Contoh: Strigocuscus sp.(Kuskus)

C. Famili Macropodidae

Hidup terbatas di Australia, kakinya bermodifikasi untuk melompat, kaki muka

berjari 5 kaki belakang dengan hallux yang tereduksi atau tidak ada sama sekali,

Page 9: Aves Dan Mamalia

ekor panjang dan dapat dipakai sebagai alat keseimbangan, memiliki kantung besar.

Contoh; Kangguru (Dendrolagus sp.).

9. Proboscidea

Proboscidae adalah adalah kelompok Mamalia yang memiliki proboscis, yaitu

modifikasi hidung yang dikenal dengan belalai dengan dua lubang hidung. Proboscis

tersebut dapat digunakan untuk memegang.

Saat ini hanya terdapat 2 species yang masih hidup. Gajah Afrika merupakan hewan

darat terbesar di dunia. Sepanjang 55 juta tahun terdapat 500 spesies gajah yang dikenal

dan hanya dua spesies yang masih ada yaitu gajah Asia Elephas maximus dan gajah

Afrika loxodonta africana. Spesies gajah Asia dan gajah Afrika mulai terpecah kira-kira

dua juta tahun dahulu.

Evolusi

Diperkirakan bahwa gajah Afrika dan India modern mungkin berasal di Asia tetapi fosil

paling awal dari tatanan Proboscidea telah ditemukan di Afrika.

Para Moeritherium, gajah tertua, hidup pada periode Eosen sekitar 35-50000000 tahun

lalu pada periode adalah bernama Moeris Danau Mesir. Moeritherium relatif kecil. Ia

memiliki gigi insisivus (seperti gading gajah kecil) di kedua rahang.

Kemudian fosil binatang berbelalai menunjukkan bahwa, meskipun lebih besar dari

Moeritherium, yang Palaeomastodon awal dan Gomphotherium sedikit kemiripan gajah

modern. Namun, sebagai spesies binatang berbelalai berevolusi, binatang tumbuh lebih

besar dengan kaki lagi, tengkorak, gigi dan ukuran gading meningkat dan belalai yang

dikembangkan.

Primelephas dan kerabat gajah modern punah, Mammuthus (mammoth), Mammut

(mastodon), Anancus dan Stegodon semua hewan besar dengan pilar-seperti kaki,

taring dan hidung fleksibel diperpanjang.Roboscidea (dari belalai Latin) adalah

Taksonomi berisi satu famili yang hidup, Elephantidae, dan famili beberapa punah.

Perintah ini pertama kali dijelaskan oleh J. Illiger pada 1881 dan meliputi mamalia

berbelalai. Kemudian Probiscidea dibedakan oleh taring dan otot belalai yang panjang

Para binatang berbelalai dikenal paling awal adalah Eritherium, diikuti oleh

Phosphatherium, hewan kecil seukuran rubah. Tanggal ini baik dari deposito akhir

Paleosen Maroko.

Page 10: Aves Dan Mamalia

Probiscidea diversifikasi selama Eosen Oligosen dan awal. Beberapa famili primitif

dari zaman ini telah dijelaskan, termasuk Numidotheriidae, Moeritheriidae, dan

Barytheriidae di Afrika, dan Anthracobunidae dari benua India. Ini diikuti oleh

Deinotheriidae awal atau "cangkul tuskers," yang berkembang selama Miosen dan ke

Kuarter awal. Probiscidea dari Miosen juga termasuk Stegolophodon, sebuah genus

awal famili Stegodontidae sengketa; famili beragam Gomphotheriidae atau "tuskers

sekop," seperti Platybelodon dan Amebelodon, dan Mammutidae, atau mastodon.

Kebanyakan famili Proboscidea sekarang telah punah, banyak sejak akhir periode

glasial terakhir. Spesies punah baru-baru ini meliputi contoh terakhir dari gomphotheres

di Amerika Tengah dan Selatan, yang mastodon Amerika Mammutidae famili di

Amerika Utara, stegodonts banyak sekali ditemukan di Asia, yang terakhir dari

mammoth, dan spesies beberapa pulau gajah kerdil.

Gambar 5. Proses evolusi ordo Proboscidae (sumber : Harvey, 2003)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Mamalia

Famili : Elephantidae

Spesies : Loxodonta africana

Page 11: Aves Dan Mamalia

Elephant maximus

Habitat dan kebiasaan

Pernyebaran gajah di Asia meliputi India, Asia Tenggara termasuk Indonesia

bagian barat dan Sabah (Malaysia Timur).Sedangkan gajah di Afrika pernyebarannya

meliputi sebagian besar daratan Afrika yang berupa padang rumput. Di Indonesia, gajah

terdapat di Sumatera(gajah Sumatera) dan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur

(gajah Borneo). (Anonim, 2011)

Gajah hidup di dalam urutan sosial yang terstruktur. Kehidupan sosial dari jantan

dan betina sangat berbeda. Betina menghabiskan hampir seluruh hidupnya di dalam satu

kelompok keluarga yang terdiri atas ibu, anak perempuan, saudara perempuan, dan bibi.

Kelompok ini dipimpin oleh gajah betina tertua dan ketika seekor gajah betina sedang

mengandung, maka 2 - 3 gajah betina lainnya akan menemani hingga si ibu gajah

melahirkan. Sedangkan jantan dewasa menghabiskan waktunya dalam kehidupan sendiri.

Morfologi dan karakter khusus

Family Elephantidae memiliki proboscis yang panjang, tubuh besar, kepala besar

telinga lebar. Tubuh gajah dilapisi oleh kulit yang tebal dan berambut. Belalai (proboscis)

digunakan untuk mencium, menyentuh, sebagai snorkle ketika terendam, minum,

menyemprotkan air dan menyapa gajah lainnya. (Pratiwi, 2006)

Memiliki 2 buah gigi seri atas yang tumbuh memanjang disebut gading. Gading

gajah tidak memiliki lapisan email. Gading digunakan untuk menggali, menggores dan

sebagai senjata. Selain gading hanya ada tiga gigi geraham dan tiga gigi susu pre-molars.

Gambar 6. Tengkorak dan gigi gajah (sumber : Anonim, 2000)

Page 12: Aves Dan Mamalia

Gajah memiliki kaki depan dan kaki belakang yang memiliki struktur berbeda.

Kedua depan kaki dan belakang kaki dari gajah India berjari lima. Kaki ini mendukung

beban berat, dan belum ada penurunan jumlah digit. Sebaliknya, kaki yang luas, dan

bertumpu pada pad dari jaringan lemak dan serat. Meskipun kaki yang kuat dan pilar-

seperti (dengan humerus panjang dan segmen distal femur tetapi singkat) untuk

mendukung berat gajah, dapat biaya di 25mph untuk semburan pendek. (Anonim, 2003)

Gambar 7. Kaki depan dan kaki belakang Elephant maximus (sumber : Anonim, 2003)

Gajah memiliki otak dengan banyak lobus, sehingga memiliki tingkat kecerdasan

yang tinggi. Gajah dapat dengan mudah dilatih untuk bermain bola, menari dan melakukan

atraksi lainnya. (Anonim, 2000)

Gajah Asia berbeda dengan gajah Afrika. Gajah Asia memiliki telinga lebih kecil

sedikit daripada gajah Afrika, mempunyai dahi yang rata, dan dua bonggol di kepalanya

merupakan puncak tertinggi gajah, dibandingkan dengan gajah Afrika yang mempunyai

hanya satu bonggol di atas kepala. Selain itu, ujung belalai gajah Asia hanya mempunyai 1

bibir, sementara gajah Afrika mempunyai 2 bibir di ujung belalai. Kedua jenis kelamin

gajah Afrika mempunyai gading sementara hanya gajah Asia jantan yang

mempunyai gading yang jelas terlihat.

Ada pula spesies gajah kerdil atau pygmy elephants dengan nama latin Elephas

maximus borneensis adalah spesies terkecil gajah, bahkan lebih kecil dari gajah Sumatra.

Ukuran tubuhnya hanya sekitar 2,5 meter, seperti pada ukuran bayi gajah lainnya, gajah ini

berkerabat dekat dengan Gajah Kalimantan. Data menunjukkan bahwa DNA pada gajah

kerdil adalah sama sekali berbeda dari gajah Asia dan gajah Afrika, hal ini berarti bahwa

gajah kerdil merupakan subspesies baru dari gajah.

Page 13: Aves Dan Mamalia

Gambar 8. Gajah Asia (sumber : Anonim, 2003)

Reproduksi

Sebagai anggota dari kelas mammalia, gajah berkembangbiak dengan cara

melahirkan dari masa kehamilan kurang lebih 22 bulan. Pada saat lahir, bayi gajah

memiliki berat sekitar 120kg dengan tinggi 90cm, dan bayi gajah adalah salah satu bayi

mammalia terbesar di dunia. (Anonim, 2004)

10. Pholidota

11. Chiroptera

12. Dermoptera

13. Pinnipedia

14. Artiodactyla

Ciri umum :

a) Berkuku genap

b) Bertelapak genap

c) Kaki panjang yang beradaptasi untuk pergerakan yang cepat, jari kaki unguligrade,

jari no.3 dan 4 selalu berkembang sama panjang, jari kaki pinggir telah tereduksi

d) Mempunyai perut yang besar dan kompleks dengan 2 atau 4 ruangan

e) Mempunyai sepasang tanduk

Klasifikasi

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Superordo: Cetartiodactyla

Ordo: Artiodactyla

Page 14: Aves Dan Mamalia

Gambar 16 : (Sumber www.google.com)

Hewan berkuku genap adalah mamalia dari ordo Artiodactyla yang terdiri dari kurang

lebih 220 spesies ungulata, termasuk banyak di antaranya yang memiliki nilai ekonomi

bagi manusia.

Habitat

Habitat sangat bervariasi. Terlepas dari bioma, meskipun,artiodactylsetiap

kebutuhan vegetasi berlimpah untuk bertahan hidup. Hewan ini ditemukandi lembah-

lembah dan di puncak gunung, di padang pasir dan tundras. Tergantung pada spesies,

mereka akan memilih habitat yang akan melindungi mereka saat mereka pergi tentang

kegiatan sehari-hari mereka. Sebagai contoh, Bighorndomba hidup di padang rumput

terbuka dan padang rumput di dekat tebing. Padang rumput memungkinkan mereka untuk

memberi makan sementara tebing menyediakan keamanan dari predator, binatang yang

memburu mereka untuk makanan.

15. Perissodactyla

Ciri Umum :

Memiliki telapak dengan jari-jari berjumlah ganjil

Berjalan dengan ujung jari

Bersifat herbivore

Tidak memiliki kantung empedu

Kepala bertanduk

Kulit berambut jarang dan tebal

Penyebaran di Amerika Selatan dan Tengah, Afrika dan Asia Selatan

16. Primata

Peranan Mammalia

1. Sebagai sumber protein, contoh : daging sapi dan kambing

2. Penghasil susu, contoh : sapi dan kuda

3. Alat transportasi, contoh : kerbau, sapi, dan kuda

4. Sebagai pelacak, contoh : anjing