6
12/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Awas, Wabah “Sipilis” Makin Meluas! HOME TENTANG KAMI FAQ Search.. Cari Awas, Wabah “Sipilis” Makin Meluas! December 10th, 2014 by kafi [AlIslam edisi 734, 19 Shafar 1436 H – 12 Desember 2014 M] Baru sekitar satu setengah bulan rezim Jokowi berjalan, telah banyak “kehebohan” yang muncul akibat banyaknya kebijakan pemerintahannya maupun pernyataan para pejabatnya yang kontroversial. Banyak kebijakan Jokowi dan pernyataan para pejabatnya yang menunjukkan bahwa wabah “sipilis” (sekularisme, pluralisme dan liberalisme) makin meluas di negeri ini. Semua itu seharusnya membuat umat waspada. Liberalisasi di Semua Lini Tindakan rezim Jokowi menaikkan harga BBM merupakan pelaksanaan dari doktrin ‘pencabutan subsidi’ yang menjadi ciri khas dari ideologi Kapitalisme neoliberal. Kebijakan itu membuat liberalisasi minyak dan gas (migas) makin meluas, termasuk di sektor hilir. Di antara targetnya adalah agar swasta dan asing bisa masuk dalam bisnis eceran migas, khususnya BBM, setelah mereka menguasai sektor hulu. Ini menunjukkan bahwa liberalisasi migas, termasuk liberalisasi ekonomi, akan makin total. Apalagi pada Desember 2015 mendatang, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan sepenuhnya dijalankan. MEA mengharuskan liberalisasi di bidang perdagangan, pasar tenaga kerja, jasa, pertanian, finansial, pasar modal dan investasi. Hal itu juga akan diikuti dengan liberalisasi pendidikan, budaya bahkan juga perilaku dan pemikiran. Sekularisme dan Pluralisme Makin Total Liberalisasi yang makin meluas itu tampaknya akan diiringi dengan proses sekularisasi dan penyebaran paham pluralisme yang makin total. Beberapa pernyataan yang muncul dari beberapa pejabat rezim Jokowi menunjukkan hal itu. Di antaranya adalah pernyataan tentang penghapusan kolom agama di KTP karena dianggap sebagai bentuk diskriminasi dan pemaksaan. Setelah masyarakat bereaksi keras, lantas pernyataan itu “dikoreksi”. Maksudnya bahwa pencantuman agama di KTP tidak harus. Ketika publik masih bereaksi

Awas, wabah “sipilis” makin meluas!

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Awas, wabah “sipilis” makin meluas!

12/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Awas, Wabah “Sipilis” Makin Meluas!

HOME TENTANG KAMI FAQ

Search.. Cari

Awas, Wabah “Sipilis” Makin Meluas!

December 10th, 2014 by kafi

[Al­Islam edisi 734, 19 Shafar 1436 H – 12 Desember 2014 M]

Baru sekitar satu setengah bulan rezim Jokowi berjalan, telah banyak “kehebohan” yangmuncul akibat banyaknya kebijakan pemerintahannya maupun pernyataan para pejabatnyayang kontroversial. Banyak kebijakan Jokowi dan pernyataan para pejabatnya yangmenunjukkan bahwa wabah “sipilis” (sekularisme, pluralisme dan liberalisme) makin meluasdi negeri ini. Semua itu seharusnya membuat umat waspada.

Liberalisasi di Semua Lini

Tindakan rezim Jokowi menaikkan harga BBM merupakan pelaksanaan dari doktrin‘pencabutan subsidi’ yang menjadi ciri khas dari ideologi Kapitalisme neo­liberal. Kebijakanitu membuat liberalisasi minyak dan gas (migas) makin meluas, termasuk di sektor hilir. Diantara targetnya adalah agar swasta dan asing bisa masuk dalam bisnis eceran migas,khususnya BBM, setelah mereka menguasai sektor hulu. Ini menunjukkan bahwaliberalisasi migas, termasuk liberalisasi ekonomi, akan makin total. Apalagi pada Desember2015 mendatang, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan sepenuhnya dijalankan. MEAmengharuskan liberalisasi di bidang perdagangan, pasar tenaga kerja, jasa, pertanian,finansial, pasar modal dan investasi. Hal itu juga akan diikuti dengan liberalisasi pendidikan,budaya bahkan juga perilaku dan pemikiran.

Sekularisme dan Pluralisme Makin Total

Liberalisasi yang makin meluas itu tampaknya akan diiringi dengan proses sekularisasi danpenyebaran paham pluralisme yang makin total. Beberapa pernyataan yang muncul daribeberapa pejabat rezim Jokowi menunjukkan hal itu. Di antaranya adalah pernyataantentang penghapusan kolom agama di KTP karena dianggap sebagai bentuk diskriminasidan pemaksaan. Setelah masyarakat bereaksi keras, lantas pernyataan itu “dikoreksi”.Maksudnya bahwa pencantuman agama di KTP tidak harus. Ketika publik masih bereaksi

Page 2: Awas, wabah “sipilis” makin meluas!

12/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Awas, Wabah “Sipilis” Makin Meluas!

keras, lantas diubah lagi bahwa maksudnya, selain pemeluk enam agama yang diakui bolehmengosongkan kolom agama. Kebijakan itu, jika terjadi, jelas akan sangat merugikan bagiumat Islam.

Lalu pernyataan pejabat Jokowi agar UU Perkawinan direvisi, khususnya terkait ketentuanbahwa perkawinan dianggap sah jika dilakukan sesuai dengan ketentuan agama. Targetnyaagar perkawinan dianggap sah jika sesuai dengan ketentuan negara, yakni ketentuanadministrasi. Jelas, ini sangat berbahaya karena akan menjadi pintu untuk melegalkannikah beda agama. Setelah ada reaksi keras publik, khususnya umat Islam, pernyataan itumeredup.

Muncul pula pernyataan ngawur pejabat Kementerian Agama untuk mengesahkan danmengakui Baha’i sebagai agama. Jika itu terjadi, itu sama saja dengan melegalkanpenistaan terhadap agama khususnya Islam. Dengan itu, Ahmadiyah yang jelas menistakanIslam juga akan minta diakui dan dilegalkan. Beragam aliran kepercayaan dan aliran sesatlainnya juga akan ramai­ramai minta diakui dan dilegalkan. Akibatnya, akan makin banyakpihak yang berani lancang menistakan Islam. Setelah publik umat Islam beraksi keras,pernyataan itu pun padam.

Juga ada pernyataan untuk mengontrol penyiaran agama di ruang publik. Alasannya untukmenjaga kerukunan beragama. Itu sama saja dengan mengontrol ceramah, khutbah, tabligakbar, dsb. Ketika ada reaksi negatif publik, buru­buru pernyataan itu dinafikan.

Baru­baru ini Dirjen Bimas Islam Kemenag Machasin mengatakan umat Muslim boleh sajamengenakan atribut Natal. Dia menyebutkan atribut non­Muslim boleh saja dipakai Muslimsebagai bentuk menghargai saja (Republika.co.id, 8/12). Reaksi keras pun bermunculan.Sekjen Kemenag Nur Syam akhirnya angkat bicara. Dia tidak mendukung pemakaianatribut Natal bagi karyawan Muslim. Kata dia, solidaritas dalam beragama itu penting danperlu dilakukan, tetapi tidak harus dengan memakai atribut agama lain seperti topi danjenggot sinterklas atau yang lainnya (Republika.co.id, 9/12).

Baru­baru ini juga Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan,mengatakan, kementeriannya sedang mengevaluasi proses belajar­mengajar di sekolah­sekolah negeri. Salah satunya terkait tata cara membuka dan menutup proses belajardengan doa. “Saat ini kita sedang menyusun tata tertib (tatib) soal aktivitas ini, bagaimanamemulai dan menutup sekolah, termasuk soal doa yang memang menimbulkan masalah.Ini sedang di­review dengan biro hukum,” kata dia.

Menurut Anies, sekolah negeri bukanlah tempat untuk mempromosikan keyakinan agamatertentu. Sekolah seharusnya memberikan kesetaraan bagi penganut agama lainnya.“Sekolah negeri harus menjadi sekolah yang mempromosikan sikap berketuhanan yangMaha Esa, bukan satu agama.” (Detiknews, 1/12).

Reaksi keras pun bermunculan.

Anies pun membantah. Ia justru ingin mewacanakan agar anak­anak sekolah di dalamnegeri dididik untuk lebih relijius, antara lain dengan membuka dan menutup proses belajar­

Page 3: Awas, wabah “sipilis” makin meluas!

12/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Awas, Wabah “Sipilis” Makin Meluas!

mengajar dengan doa. Mengenai doa yang akan digunakan, ia menyebut, itu bukan domainPemerintah. Ia membantah ide ini bertujuan untuk mengurangi dominasi satu agama disekolah. Ia hanya menginginkan agar buka dan tutup proses belajar­mengajar dihiasidengan doa (Republika.co.id, 9/12).

Andai tidak ada reaksi keras dari publik, boleh jadi wacana itu akan melenggang mulus.

“Sipilis” Penyakit Berbahaya

“Sipilis” (sekularisme, pluralisme dan liberalisme) pada hakikatnya adalah penyakitberbahaya karena mengajari manusia untuk berpaling dari petunjuk Allah SWT. Penyakit inibisa mengantarkan manusia pada kebinasaan dan kesempitan hidup. Allah SWTmemperingatkan:

]…ومن أعرض عن ذكري فإن له معيشة ضنكا[

Siapa saja yang berpaling dari peringatan­Ku (al­Quran) maka bagi dia kehidupan yangsempit (TQS Thaha [20]: 124).

Ibn Katsir menjelaskan di dalam Tafsir al­Qur’an al­‘Azhim: Maknanya, “Siapa saja yangmenyalahi perintah (ketentuan)­Ku dan apa saja yang telah Aku turunkan kepada Rasul­Ku—ia berpaling darinya dan melupakannya serta mengambil yang lain sebagai petunjuknya—maka bagi dia kehidupan yang sempit,yakni di dunia; tak ada ketenteraman bagi dia dantak ada kelapangan untuk dadanya…”

Pentingnya Kontrol Umat

Berbagai pernyataan berbahaya di atas mencerminkan bahwa proses sekularisasi,liberalisasi dan penyebaran paham pluralisme akan makin meluas di negeri ini. Namun,semua itu dapat dicegah saat ini karena ada reaksi keras dari umat Islam. Semua itumenjadi bukti betapa pentingnya kontrol dari umat Islam, juga betapa pentingnya aktivitasmengoreksi penguasa. Karena itu kontrol dan koreksi umat terhadap penguasa harus terusdilakukan. Apalagi semua itu merupakan bagian dari amar makruf nahi mungkar.

Sesungguhnya kerusakan dan bencana bisa dicegah dan dihindari jika umat aktifmelakukan amar makruf nahi mungkar, terutama terhadap penguasa dan aparaturnya.Itulah aktivitas yang diperintahkan oleh Islam. Jika umat meninggalkan aktivitas ini makaumat seluruhnya akan ditimpa bencana. Rasul saw. bersabda:

كال٬ وهللا لتأمرن بالمعروف ولتنهون عن المنكر ولتأخذن على يد الظالم ولتأطرنه على الحق أطرا ولتقصرنه على الحق قصرا»«أو ليضربن هللا بقلوب بعضكم على بعض ثم ليلعننكم كما لعن بني إسرائيل

Tidak. Demi Allah, sungguh kalian harus melakukan amar makruf nahi mungkar sertamenindak orang yang zalim, membelokkan dia menuju kebenaran dan menahan dia di atas

Page 4: Awas, wabah “sipilis” makin meluas!

12/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Awas, Wabah “Sipilis” Makin Meluas!

kebenaran atau (jika tidak) Allah akan menjadikan hati kalian saling membenci satu samalain, kemudian Dia melaknat kalian sebagaimana Dia telah melaknat Bani Israil (HR AbuDawud dan at­Tirmidzi).

Pada hakikatnya, amar makruf nahi mungkar, terutama terhadap penguasa, merupakanaktivitas menyelamatkan masyarakat dari kebinasaan. Rasul saw. melukiskan itu:

والواقع فيها كمثل قوم استهموا على سفينة فأصاب بعضهم أعالها وبعضهم أسفلها فكان الذين فى أسفلها» 冊蚀مثل القائم على حدود اإذا استقوا من الماء مروا على من فوقهم فقالوا لو أنا خرقنا فى نصيبنا خرقا ولم نؤذ من فوقنا فإن يتركوهم وما أرادوا هلكوا جميعا«وإن أخذوا على أيديهم نجوا ونجوا جميعا

Perumpamaan orang yang menegakkan ketentuan Allah dan para pelanggarnya adalahibarat satu kaum yang sama­sama naik perahu. Sebagian di bagian atas dan sebagian dibagian bawah. Mereka yang di bawah, jika ingin mengambil air, melewati orang yang diatas. Lalu mereka berkata, “Andai saja kita melubangi tempat kita dan kita tidakmenyusahkan orang di atas kita.” Jika para penumpang perahu itu membiarkan mereka danapa yang mereka inginkan itu, niscaya mereka binasa seluruhnya. Namun, jika parapenumpang perahu itu menindak mereka, niscaya mereka selamat dan selamat pulaseluruhnya (HR al­Bukhari).

Wahai Kaum Muslim:

Amar makruf dan nahi mungkar dan mengoreksi penguasa itu harus dilengkapi denganaktivitas dakwah dalam rangka mewujudkan penerapan syariah Islam secara total di tengahkehidupan. Itu hanya sempurna di bawah sistem Khilafah ar­Rasyidah yang mengikutimanhaj kenabian. Jika itu terwujud, itulah perwujudan dari keimanan dan ketakwaanpenduduk negeri ini. Saat itulah keberkahan akan dibukakan dari langit dan bumi,sebagaimana janji Allah SWT:

]ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء واألرض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون[

Andai penduduk negeri­negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkankepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat­ayatKami) itu sehingga Kami menyiksa mereka disebabkan perbuatan mereka itu (TQS al­A’raf[7]: 96).

WalLâh a’lam bi ash­shawâb. []

Komentar al­Islam:

Page 5: Awas, wabah “sipilis” makin meluas!

12/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Awas, Wabah “Sipilis” Makin Meluas!

Vice President for East Asia and the Pasific World Bank Axel Van Trotsenburg berpendapat,kebijakan menaikkan harga BBM oleh Pemerintah Indonesia dinilai tepat (Detikfinance.com,8/12).

1. Pantas saja memuji karena perintah Bank Dunia—yakni menaikkan harga BBMdan mencabut subsidi secara total—dituruti dan dilaksanakan Pemerintah.

2. Bank Dunia adalah salah satu alat penjajahan Barat. Saran dan programnya dinegeri ini adalah saran dan program penjajahan untuk mengalirkan kekayaannegeri ini ke Barat.

Baca juga :

1. APBN 2014: Makin Kapitalis, Makin Membebani2. Liberalisasi Industri Farmasi Awas, Asing Mengepung Kita!3. Awas Liberalisasi Dibalik Film dan Sinetron Bernuansa Islami !!!4. Kemarahan Terhadap Serangan Drone AS Meluas, Rezim Yaman Membiarkan5. Awas, Ada Pihak yang Mengail di Air Keruh dalam Isu Terorisme!

Leave a comment

Name (required)

Mail (required, but not published)

Website

http://

Comment

Submit comment

− 5 = 0

Page 6: Awas, wabah “sipilis” makin meluas!

12/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Awas, Wabah “Sipilis” Makin Meluas!

HEADLINE DALAM NEGERI LUAR NEGERI KANTOR JUBIR EDITORIAL ANALISIS TSAQOFAHAGENDA DAKWAH NAFSIYAH MUSLIMAH FOTO VIDEO EKONOMI SYARIAH KHILAFAH

HIZBUT TAHRIR AL WAIE AL ISLAM SOAL JAWAB

DEKSTOP VERSION | ANDROID LAUNCHER

Kantor Pusat Hizbut Tahrir Indonesia: Crown Palace A25

Jl Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12390Telp/Fax: (62­21) 83787370 / 83787372

Email: info@hizbut­tahrir.or.id