29
DAFTAR ISI COVER ………………………………………………….. i LEMBAR PENGESAHAN …………………………………. ii DAFTAR ISI …………………………………………………. iii DAFTAR GAMBAR ………………………………… iv DAFTAR LAMPIRAN …………………………………. v RINGKASAN ………………………………………… vi PENDAHULUAN Latar Belakang ………………………………… 1 Tujuan …………………………………………. 2 Manfaat ………………………………………… 3 GAGASAN Kondisi Kekinian …………………………………. 4 Solusi yang Pernah Diterapkan …………………. 6 Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki melalui Gagasan yang Diberikan …………………. 7 Pihak yang Berperan …………………………………. 10 Langkah-langkah Strategis …………………………. 11 KESIMPULAN …………………………………………. 12 DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 13 LAMPIRAN …………………………………………. 15 i

Ayu Etika Sari Universitas Udayana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SHD

Citation preview

Page 1: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………….. i

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………. iii

DAFTAR GAMBAR ………………………………… iv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………. v

RINGKASAN ………………………………………… vi

PENDAHULUAN

Latar Belakang ………………………………… 1

Tujuan …………………………………………. 2

Manfaat ………………………………………… 3

GAGASAN

Kondisi Kekinian …………………………………. 4

Solusi yang Pernah Diterapkan …………………. 6

Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki

melalui Gagasan yang Diberikan …………………. 7

Pihak yang Berperan …………………………………. 10

Langkah-langkah Strategis …………………………. 11

KESIMPULAN …………………………………………. 12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 13

LAMPIRAN …………………………………………. 15

RIWAYAT HIDUP …………………………………. 16

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ………… 17

i

Page 2: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Jumlah Penumpang Sarbagita ……………………. 5

Gambar 2. Rata – rata Load Factor ………………………………….. 5

Gambar 3. Penerapan Trans Sarbagita Moksa ………………………. 10

ii

Page 3: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1. Angkutan Pengumpan (Feeder) ………………………… 15

Gambar 2. Bus Trans Sarbagita ………………………………… 15

Gambar 3. Halte Pesanggaran ………………………………… 15

Gambar 4. Keadaan di dalam Sarbagita ………………………… 15

Gambar 5. Tiket Pelajar Bus Trans Sarbagita ………………… 15

Gambar 6. Trayek bus Trans Sarbagita ………………………… 15

iii

Page 4: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

RINGKASAN

OPTIMALISASI KEBERADAAN TRANS SARBAGITA SEBAGAI MODATRANSPORTASI MASSAL YANG MENCAPAI MOKSA

Transportasi memegang peranan penting dalam mendukung terlaksananya berbagai kegiatan diantaranya adalah kegiatan perekonomian, perindustrian, pariwisata dan lain sebagainya. Semakin meningkatnya intensitas kegiatan ekonomi dan pergerakan manusia berdampak pula pada permasalahan transportasi khususnya permasalahan kepadatan dan kemacetan lalu lintas. Salah satu kebijakan pemerintah Bali untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan penyediaan transportasi massal yaitu bus Trans Sarbagita. Namun sejak awal beroperasi bus Trans Sarbagita ini sepertinya kurang mendapat respon yang baik dari masyarakat di Denpasar dan sekitarnya. Untuk mengatasi permasalahan kurangnya minat masyarakat menggunakan moda transportasi massal Bus Trans Sarbagita, gagasan yang diajukan penulis pada usulan program ini adalah dengan mewujudkan Trans Sarbagita MOKSA. Dimana Trans Sarbagita Murah, Optimal, Kualitas terjamin, Sederhana, Aman untuk mencapai kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus Trans Sarbagita.

Keywoard : Moda Transportasi Massal, Trans Sarbagita, Moksa

iv

Page 5: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Transportasi memegang peranan penting dalam mendukung terlaksananya

berbagai kegiatan diantaranya adalah kegiatan perekonomian, perindustrian,

pariwisata dan lain sebagainya. Peranan transportasi dalam kehidupan sehari-hari

masyarakat Indonesia, dapat dilihat dari pergerakan masing-masing orang menuju

tempat tertentu pada pagi hari dan kembali lagi ke tempat asalnya pada sore hari

dan demikian seterusnya. Peranan transportasi yang cukup besar perlu ditunjang

dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan yang memadai.

Semakin meningkatnya intensitas kegiatan ekonomi dan pergerakan

manusia berdampak pula pada permasalahan transportasi khususnya permasalahan

kepadatan dan kemacetan lalu lintas. Penyebab kepadatan dan kemacetan lalu

lintas di kota Denpasar dan sekitarnya tersebut diakibatkan karena volume

kendaraan yang tidak seimbang dengan volume jalan. Jumlah kendaraan di kota

Denpasar dan sekitarnya tersebut berjumlah 2,74 juta unit. Jumlah itu didominasi

oleh 2,3 juta unit kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat untuk penumpang

sekitar 267.000 unit dan sisanya kendaraan jenis lain (Badan Pusat Statistik Bali,

2013). Sementara jumlah panjang jalan kota Denpasar dan sekitarnya hanya

sepanjang 7.306 km ( Pemerintah Kota Denpasar, 2013). Permasalahan tersebut

harus segera dicarikan solusinya.

Salah satu kebijakan pemerintah Bali untuk mengatasi permasalahan

tersebut dengan penyediaan transportasi massal yaitu bus Trans Sarbagita. Trans

Sarbagita merupakan angkutan umum yang dikeluarkan pemerintah Bali dan

mulai beroperasi pada bulan Agustus 2011. Sarbagita merupakan singkatan dari

Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Bus Trans Sarbagita merupakan sistem

transportasi massal yang mengadopsi sitem busway, dimana busway merupakan

sistem bus cepat atau rapid transit yang dilengkapi dengan fasilitas halte dan lajur

khusus, sementara bus Trans Sarbagita modal angkutan umum yang mecakup

trayek lintas kota atau kabupaten dan trayek dalam kota atau kabupaten sebagai

5

Page 6: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

satu kesatuan sistem jaringan pelayanan dengan lajur yang digunakan bercampur

dengan lalu lintas umum ( mix traffic).

Namun sejak awal beroperasi bus Trans Sarbagita ini sepertinya kurang

mendapat respon yang baik dari masyarakat di Denpasar dan sekitarnya, belum

terlalu banyak masyarakat yang menggunakan fasilitas bus ini. Salah satu faktor

penyebab terjadinya kondisi tersebut adalah evaluasi kinerja bus Trans Sarbagita

yang tidak dilakukan dengan optimal. Seperti terkait dengan kinerja ketepatan

waktu tempuh perjalanan ( travel time) dan ketepatan waktu keberangkatan antar

armada ( head way). Selain itu trayek bus Trans Sarbagita jalur Kota- GWK PP

yang di dominasi oleh mahasiswa Universitas Udayana maupun Politeknik Negeri

Bali sering penuh sesak dan tidak nyaman. Ketiga faktor inilah yang

menyebabkan bus Trans Sarbagita kurang diminati terlepas dari murahnya harga

tiket bus itu sendiri.

Untuk mengatasi permasalahan kurangnya minat masyarakat

menggunakan moda transportasi massal Bus Trans Sarbagita, gagasan yang

diajukan penulis pada usulan program ini adalah dengan mewujudkan Trans

Sarbagita MOKSA. Dimana MOKSA merupakan istilah yang sering kita dengar

dalam masyarakat Bali yang didominasi oleh Agama Hindu. MOKSA berasal dari

bahasa Sanskerta yang berarti kebahagiaan lahir dan batin (Moksarthan

Jagadhita). Dimana kaitannya dengan Trans Sarbagita dimaksudkan untuk

memberikan pelayanan bagi masyarakat di bidang transportasi yang akan

memberikan pelayanan yang MOKSA ( Murah, Optimal, Kualitas terjamin,

Sederhana, Aman).

TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan

Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuan yang ingin di capai dari penulisan

program ini adalah sebagai berikut :

6

Page 7: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

1. Untuk Memaksimalkan program Pemerintah Bali dalam mengurangi

kemacetan.

2. Untuk mengoptimalkan keberadaan Bus Trans Sarbagita di tengah

masyarakat

3. Untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan Bus Trans Sarbagita

dengan konsep Sarbagita Moksa.

Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut.

Bagi Mahasiswa

Bagi Mahasiswa, program ini sangat berguna sebagai bahan motivasi dan

referensi dalam mengkaji fenomena apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar

khususnya tentang Moda Transportasi Massal.

Bagi masyarakat

Bagi Masyarakat, program ini sangat berguna untuk menambah wawasan

pengetahuan mereka mengenai betapa pentingnya peran moda transportasi massal

dalam era mobilisasi yang sangat padat ini.

Bagi Pemerintah

Bagi Pemerintah, program ini sangat berguna untuk menjadi bahan referensi

dalam menjawab permasalahan di balik pengadaan moda transportasi massal yang

kurang diminati masyarakat.

GAGASAN

Kondisi Terkini di Masyarakat Terkait Penggunaan Bus Trans Sarbagita

sebagai Moda Transportasi Massal

Transportasi atau perangkutan merupakan suatu kegiatan perpindahan

orang dan atau barang dari satu tempat (asal) ketempat lain (tujuan) dengan

menggunakan sarana tertentu untuk maksud dan tujuan tertentu. (Munawar, 2005)7

Page 8: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

Definisi dari moda adalah merupakan sarana yang digunakan untuk

memindahkan orang dan atau barang dari suatu tempat ketempat yang lain, Moda

transportasi dapat berupa moda transportasi darat, moda transportasi laut dan

moda transportasi udara dimana masing – masing moda tersebut memiliki ciri dan

karakteristik sendiri. (Munawar, 2005)

Tujuan utama dari keberadaan moda transportasi massal adalah

menyelenggarakan pelayanan angkutan umum yang baik dan layak bagi

masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat,

murah dan nyaman. Keberadaan angkutan umum penumpang mengandung arti

pengurangan volume lalu lintas kendaraan pribadi. Hal ini dimungkinkan karena

angkutan umum bersifat massal sehingga biaya angkut dapat dibebankan kepada

lebih banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya penumpang dapat

ditekan serendah mungkin.

Senada dengan hal diatas berikut data perkembangan bus Trans Sarbagita

pada tahun 2011 – 2012.

Total jumlah penumpang selama operasi 193 hari ( 18 Agustus 2011 s/d 26

Pebruari 2012 ) sebanyak 303.147 orang atau rata-rata 1.571 orang per hari terdiri

penumpang dewasa 75,34 % dan pelajar / Mahasiswa 24,66 %, dengan

perkembangan penumpang per hari seperti grafik dibawah ini :

Gambar 1. Grafik Jumlah Penumpang Sarbagita

8

Page 9: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

Gambar 2. Rata – rata Load Factor

Jumlah penumpang tahun 2011 (tanggal 18 Agustus sampai dengan 31

Desember 2011) rata-rata 1.508 orang per hari dengan Load Factor rata-rata 22,75

% dari target 20 %. Jumlah penumpang Tahun 2012 (tanggal 1 Januari s.d 26

Pebruari 2012) rata-rata 1.720 orang per hari dengan Load Factor rata-rata 25,94

% dari target 30 %. (Admin, 2015)

Load factor atau factor muat merupakan perbandingan antara

kapasitasterjual dan kapasitas tersedia untuk satu perjalanan yang biasa

dinyatakan dalam persen (%). (Admin, 2015)

Solusi Yang Pernah Diterapkan Untuk Menarik Minat Masyarakat

Menggunakan Bus Trans Sarbagita

Solusi yang pernah diterapkan Pemerintah Provinsi Bali untuk menarik

minat masyarakat adalah dengan program layanan angkutan pengumpan (feeder).

Dasar pelaksanaan untuk Program Layanan Angkutan Pengumpan (Feeder) Trans

SARBAGITA Kota Denpasar adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang no 22 tahun 2009 tetang LLAJ

2. Keputusan Menteri perhubungan nomor 35 tahun 2003 tentang

penyelenggaraan angkutan orang di jalan

3. Kesepakatan bersama antara pemerintah pusat dengan pemeriuntah

provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di lingkungan SARBAGITA yang

9

Page 10: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

memuat kesepakatan untuk bersama-sama menyelanggrakan

pengembangan angkutan umum massal dan angkutan pengumpannya

sesuai kewenangan masing-masing .

4. Surat keputusan Walikota Denpasar nomor : 188.45/574/HK/2012

tentang pembentukan Tim sosialisasi layanan angkutan pengumpan

Transarbagita koridor 1.

Program Trayek pengumpan ini pertama kali beroperasi tanggal 4

September 2012 dengan promo gratis hingga tanggal 31 Desember 2012

kemudian di perpanjang sampai akhir Desember 2014. Namun Program Trayek

Pengumpan (feeder) ini berhenti beroperasi tanggal 5 Januari 2015 karena

masalah administrasi. Padahal Program Trayek Pengumpan (feeder) ini telah

mengeluarkan dana sebesar Rp. 1,5 Miliar untuk pengoperasian trayek

pengumpan selama 4 bulan akhir tahun 2012, sedangkan tahun 2013 melalui

Dinas Perhubungan mengeluarkan dana APBD sebesar Rp. 3,1 Miliar untuk

mengoperasikan 56 unit armada pengumpan. (Bali Post)

Maksud layanan ini adalah untuk menumbuhkan minat masyarakat

menggunakan angkutan umum massal khusunya transsarbagita di wilayah kota

denpasar dengan tujuan layanan ini adalah untuk memberikan kemudahaan

menjangkau pelayanan angkutan trans sarbagita. Layanan ini menggunakan

konsep “buy the service” dengan pemerintah kota denpasar membeli pelayanan

angkutan umum kepada pihak ketiga yang berbadan hukum sesuai dengan

ketentuan pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah. (Admin, 2015)

Karakteristik layanan ini dapat mengangkut 8 orang penumpang, warna

dasar kendaraan hijau, dilengkapi dengan GPS dan bersih serta nyaman. adapun

jaminan yang diberikan Pengoperasian angkutan ini selama 16 jam terbagi

menjadi 2(dua) shift yang dimulai shift 1 pukul 06.00 sampai pukul 14.00 wita

dan shift 2 dimulai pada pukul 14.00 sampai pukul 22.00 wita serta waktu interval

(headway) keberangkatan setiap 10 menit dengan rute yang dilayani sejumlah 4

trayek/lintasan yang pergerakan sebagian besar berada diwilayah denpasar timur

10

Page 11: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

dan selatan. Jumlah kendaraan tiap sfhitnya 24 armada dengan 4 kendaraan

cadangan, sehingga total armada yang wajib disiapkan sebanyak 56 armada.

(Admin, 2015)

Kondisi Kekinian yang dapat di Perbaiki Melalui Gagasan yang di Ajukan

Untuk mengatasi permasalahan kurangnya minat masyarakat

menggunakan moda transportasi massal Bus Trans Sarbagita, gagasan yang

diajukan penulis pada usulan program ini adalah dengan mewujudkan Trans

Sarbagita MOKSA. Dimana MOKSA merupakan istilah dalam Agama Hindu

yang sering kita dengar. MOKSA yaitu tujuan hidup untuk mendapatkan

kebahagiaan lahir dan batin (Moksarthan Jagadhita). Kebahagiaan batin yang

tertinggi ialah bersatunya Atman dan Brahman. Moksa atau mukti atau nirwana

berarti kebebasan, kemerdekaan atau terlepas dari ikatan karma, kelahiran,

kematian dan belenggu maya atau penderitaan hidup keduniawian.

Moksa adalah tujuan terakhir bagi umat Hindu dengan menghayati dan

mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari – hari secara baik dan benar,

misalnya dengan menjalankan sembahyang batin dengan menetapkan cipta

(Dharana), memusatkan cipta (Dhyana) dan mengheningkan cipta (Samadhi)

manusia berangsur – angsur akan dapat mencapai tujuan hidupnya yang tertinggi

ialah bebas dari segala ikatan kedamaian untuk mencapai bersatunya Atman dan

Brahman. (Admin, 2015)

Kiranya setiap orang perlu menyadari bahwa tubuh ini adalah suatu alat

untuk mendapatkan moksa. Moksanam Sarinam Sadhanam yang artinya bahwa

tubuh ini adalah sebagai alat untuk mencapai moksa. (Kitab Brahma Purana

228.45)

Dari istilah Moksa inilah penulis mengusulkan program Trans Sarbagita

Moksa. Dimana Trans Sarbagita Murah, Optimal, Kualitas terjamin, Sederhana,

Aman untuk mencapai kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus Trans

Sarbagita. Dimulai dengan penambahan Unit Trans Sarbagita, Penambahan Wi Fi

11

Page 12: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

sebagai fasilitas di dalam bus Trans Trans Sarbagita, Mengupayakan jalur khusus

Sarbagita, Mengupayakan Cafetaria di setiap halte untuk kenyamanan penumpang

yang lelah selagi berpergian, Penambahan fasilitas Alarm Bahaya untuk

mengantisipasi hal yang tidak di inginkan.

Gambar 3. Penerapan Trans Sarbagita Moksa

No Keterangan Penjelasan

1 Penambahan Unit Trans Sarbagita Penambahan Unit Trans Sarbagita

memang tidak mudah mengingat dana

yang dikeluarkan untuk pengadaan

Trans Sarbagita ini tidak kecil. Namun

tidak dipungkiri hal ini merupakan

jawaban untuk peningkatan pelayanan

dan menarik minat masyarakat.

Dimana saat Trans Sarbagita Unit nya

bertambah banyak, ini mengurangi

waktu tunggu penumpang di halte dan

mengurangi desak – desakan dalam

sarbagita pada saat jam pagi dan sore.

2 Jalur Khusus Trans Sarbagita Jalur khusus Trans Sarbagita juga tidak

mudah diwujudkan mengingat ruas

jalan Kota Denpasar dan sekitarnya

yang cukup sempit namun untuk

kenyamanan dalam hal pelayanan hal

ini murni dibutuhkan. Bisa di

aplikasikan pada jalan – jalan seperti di

By Pass dan Jalan Sudirman.

3 Fasilitas Wi Fi Selain AC dan Musik, Fasilitas Wi Fi

juga bisa menarik minat masyarakat

untuk menggunakan Trans Sarbagita.

12

Page 13: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

Melihat penumpang Trans Sarbagita di

dominasi oleh mahasiswa khususnya

trayek lajur Kota – GWK PP. Hal ini

bisa menjadi salah satu daya pikat

mahasiswa menggunakan Trans

Sarbita, selagi berangkat maupun

pulang kuliah Mahasiswa dapat

memanfaatkan wi fi untuk browsing

tanpa harus jenuh bila Trans Sarbagita

terjebak macet.

4 Cafetaria di sekitaran halte Cafetaria di sekitaran halte dapat di

wujudkan di halte yang luas, seperti

halte Sudirman, halte Pesanggaran, dan

halte lainnya. Hal ini membantu

penumpang yang bepergian jauh untuk

sekedar mengisi perut sembari

menunggu Trans Sarbagita.

5 Fasilitas Alarm Bahaya Fasilitas Alarm bahaya ini untuk

meningkatkan kepercayaan masyarakat

kepada Trans Sarbagita mengingat

banyak kasus Sarbagita saat beroperasi,

seperti Sarbagita yang tiba – tiba

mengeluarkan asap, Sarbagita yang

mengalami pecah Ban, Sarbagita yang

mogok, dan lain sebagainya. Fasilitas

pemecah kaca memang sudah ada di

dalam sarbagita jika keadaan buruk

terjadi namun ada baiknya menambah

fasilitas alarm bahaya sebagai

peringatan agar penumpang tidak panik

pada saat terjadi hal yang tidak di

13

Page 14: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

inginkan.

6 SAGAWE (Sarbagita Gratis saat

Weekend)

SAGAWE (Sarbagita Gratis saat

Weekend) merupakan trobosan untuk

mempromosikan sarbagita kepada

masyarakat yang ingin mencoba

sarbagita, melihat saat weekend jalan

menuju daerah wisata padat merayap

hal ini bisa membantu masyarakat juga

pemerintah dalam hal promosi.

Pihak – Pihak Terkait Yang Dapat Membantu Mengimplementasikan

Gagasan Yang Di Ajukan

Dalam penerapan program ini diperlukan pihak – pihak yang diharapkan

dapat membantu mengimplementasikan gagasan yang diajukan penulis. Adapun

pihak – pihak yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan ini sebagai

berikut.

1. Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Pemerintah Provinsi Bali

2. Gubernur Provinsi Bali

3. Mahasiswa sebagai Agen Of Change

4. Masyarakat Bali

Langkah Yang Harus Dilakukan Untuk Mengimplementasikan Gagasan

Yang Di Ajukan

Berdasarkan pihak – pihak yang terlibat dalam pengimplementasian

gagasan seperti yang telah diuraikan diatas, maka diperlukan langkah – langkah

yang harus dilakukan agar pengimplementasian gagasan tersebut dapat terwujud.

Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan

ini adalah sebagai berikut.

14

Page 15: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

1. Mengadakan kunjungan ke Dinas Perhubungan, Informasi dan

Komunikasi Pemerintah Provinsi Bali untuk mensosialisasikan tentang

Konsep Trans Sarbagita Moksa sebagai Moda Transportasi Massal yang

memprioritaskan kebahagiaan lahir batin penumpang.

2. Mengadakan penyuluhan ke berbagai Universitas Di Provinsi Bali untuk

menjelaskan gagasan yang di ajukan, karena mahasiswa merupakan Agen

Of Change yang berperan penting dalam setiap perubahan.

3. Mengadakan Seminar yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan,

Informasi dan Komunikasi untuk menjelaskan betapa pentingnya Moda

Transportasi Massal di tengah tidak seimbangnya volume kendaraan

dengan volume jalan.

4. Memberikan informasi dalam bentuk spanduk maupun baliho yang berisi

tentang alternatif Trans Sarbagita Moksa sebagai jawaban untuk kepadatan

dan permasalahan lalu lintas.

5. Membuat artikel untuk dikirim ke berbagai media massa seperti koran dan

majalah yang berisi solusi untuk mengatasi permasalahan Kepadatan dan

permasalahan lalu lintas ditambah dengan peningkatan kualitas pelayanan

Moda Transportasi Massal Trans Sarbagita melalui program Trans

Sarbagita Moksa.

KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan

15

Page 16: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

Untuk mengatasi permasalahan kurangnya minat masyarakat

menggunakan moda transportasi massal Bus Trans Sarbagita, gagasan yang

diajukan penulis pada usulan program ini adalah dengan mewujudkan Trans

Sarbagita MOKSA. Dimana MOKSA merupakan istilah dalam Agama Hindu

yang sering kita dengar. MOKSA yaitu tujuan hidup untuk mendapatkan

kebahagiaan lahir dan batin (Moksarthan Jagadhita). Dari istilah Moksa inilah

penulis mengusulkan program Trans Sarbagita Moksa. Dimana Trans Sarbagita

Murah, Optimal, Kualitas terjamin, Sederhana, Aman untuk mencapai

kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus Trans Sarbagita.

Teknik Implementasi yang Diajukan

Dalam mengimplementasikan gagasan program ini teknik yang di lakukan penulis

adalah mengadakan penyuluhan ke berbagai Universitas di Provinsi Bali,

mengadakan seminar yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Informasi

dan Komunikasi, memberikan informasi dalam bentuk spanduk maupun baliho

yang berisi tentang alternatif Trans Sarbagita Moksa sebagai jawaban untuk

kepadatan dan permasalahan lalu lintas, membuat artikel untuk dikirim ke

berbagai media massa seperti koran dan majalah yang berisi solusi untuk

mengatasi permasalahan Kepadatan dan permasalahan lalu lintas ditambah dengan

peningkatan kualitas pelayanan Moda Transportasi Massal Trans Sarbagita

melalui program Trans Sarbagita Moksa.

Prediksi Hasil yang Diperoleh Melalui Gagasan yang Diajukan

Gagasan pada progam kreativitas mahasiswa ini diharapkan dapat memberikan

dampak positif pada penggunaan moda transportasi massal. Melalui gagasan ini

diharapkan dapat mengatasi berbagai macam persoalan pada kurang minatnya

masyarakat menggunakan Bus Trans Sarbagita. Masyarakat diharapkan mau

menggunakan moda transportasi massal dan mengurangi penggunaan kendaraan

pribadi yang mana dapat mengurangi kepadatan serta permasalahan lalu lintas.

Melalui gagasan Trans Sarbagita Moksa ini diharapkan dapat menarik minat

masyarakat untuk mulai memanfaatkan Moda Transportasi massal sebagai sarana

16

Page 17: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

mobilisasi. Dimana Trans Sarbagita Murah, Optimal, Kualitas terjamin,

Sederhana, Aman untuk mencapai kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus

Trans Sarbagita.

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 18: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

Munawar, A. 2005. Dasar-Dasar Teknik Transportasi. Jogjakarta: Penerbit Beta

Offset.

Bali Post, 2013. Angkutan Penumpang Bus Trans Sarbagita (2-habis). Sulit, Ajak

Masyarakat beralih ke Angkutan Umum. Terbit 13 Juli 2013.

Bali Post, 2013. Lagi, Angkot Pengumpan Dialokasikan Rp. 1,2 Miliar. Terbit 27

juli 2013

Malkhamah, Siti. 2007. Keuntungan Penyediaan dan Penggunaan Angkutan

Umum untuk Perkotaan. Universitas Gajah Mada (UGM).

Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi. 2007. Penataan Angkutan Umum

di Sarbagita, Denpasar

Badan Pusat Statistik Propinsi Bali. 2013. Bali Dalam Angka 2013. Denpasar

Admin. 2015. Klarifikasi Berita Trans Sarbagita, (online),

(http://www.baliprov.go.id/id/Klarifikasi-Berita-Trans-Sarbagita, 20

Februarri 2015).

Admin. 2015. Angkutan Umum Trans Sarbagita, (online),

(http://www.dishubinkom.baliprov.go.id/id/ANGKUTAN-UMUM-Trans-

SARBAGITA , 20 Februari 2015).

LAMPIRAN

18

Page 19: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

Gambar 1. Angkutan Pengumpan (Feeder)

Gambar 2. Bus Trans Sarbagita

Gambar 3. Halte Pesanggaran

Gambar 4. Keadaan di dalam Sarbagita

19

Page 20: Ayu Etika Sari Universitas Udayana

Gambar 5. Tiket Pelajar Bus Trans Sarbagita

Gambar 6. Trayek bus Trans Sarbagita

20