Upload
ayu-etika-s
View
237
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SHD
Citation preview
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………. iii
DAFTAR GAMBAR ………………………………… iv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………. v
RINGKASAN ………………………………………… vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang ………………………………… 1
Tujuan …………………………………………. 2
Manfaat ………………………………………… 3
GAGASAN
Kondisi Kekinian …………………………………. 4
Solusi yang Pernah Diterapkan …………………. 6
Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki
melalui Gagasan yang Diberikan …………………. 7
Pihak yang Berperan …………………………………. 10
Langkah-langkah Strategis …………………………. 11
KESIMPULAN …………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 13
LAMPIRAN …………………………………………. 15
RIWAYAT HIDUP …………………………………. 16
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ………… 17
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik Jumlah Penumpang Sarbagita ……………………. 5
Gambar 2. Rata – rata Load Factor ………………………………….. 5
Gambar 3. Penerapan Trans Sarbagita Moksa ………………………. 10
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 1. Angkutan Pengumpan (Feeder) ………………………… 15
Gambar 2. Bus Trans Sarbagita ………………………………… 15
Gambar 3. Halte Pesanggaran ………………………………… 15
Gambar 4. Keadaan di dalam Sarbagita ………………………… 15
Gambar 5. Tiket Pelajar Bus Trans Sarbagita ………………… 15
Gambar 6. Trayek bus Trans Sarbagita ………………………… 15
iii
RINGKASAN
OPTIMALISASI KEBERADAAN TRANS SARBAGITA SEBAGAI MODATRANSPORTASI MASSAL YANG MENCAPAI MOKSA
Transportasi memegang peranan penting dalam mendukung terlaksananya berbagai kegiatan diantaranya adalah kegiatan perekonomian, perindustrian, pariwisata dan lain sebagainya. Semakin meningkatnya intensitas kegiatan ekonomi dan pergerakan manusia berdampak pula pada permasalahan transportasi khususnya permasalahan kepadatan dan kemacetan lalu lintas. Salah satu kebijakan pemerintah Bali untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan penyediaan transportasi massal yaitu bus Trans Sarbagita. Namun sejak awal beroperasi bus Trans Sarbagita ini sepertinya kurang mendapat respon yang baik dari masyarakat di Denpasar dan sekitarnya. Untuk mengatasi permasalahan kurangnya minat masyarakat menggunakan moda transportasi massal Bus Trans Sarbagita, gagasan yang diajukan penulis pada usulan program ini adalah dengan mewujudkan Trans Sarbagita MOKSA. Dimana Trans Sarbagita Murah, Optimal, Kualitas terjamin, Sederhana, Aman untuk mencapai kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus Trans Sarbagita.
Keywoard : Moda Transportasi Massal, Trans Sarbagita, Moksa
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Transportasi memegang peranan penting dalam mendukung terlaksananya
berbagai kegiatan diantaranya adalah kegiatan perekonomian, perindustrian,
pariwisata dan lain sebagainya. Peranan transportasi dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia, dapat dilihat dari pergerakan masing-masing orang menuju
tempat tertentu pada pagi hari dan kembali lagi ke tempat asalnya pada sore hari
dan demikian seterusnya. Peranan transportasi yang cukup besar perlu ditunjang
dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan yang memadai.
Semakin meningkatnya intensitas kegiatan ekonomi dan pergerakan
manusia berdampak pula pada permasalahan transportasi khususnya permasalahan
kepadatan dan kemacetan lalu lintas. Penyebab kepadatan dan kemacetan lalu
lintas di kota Denpasar dan sekitarnya tersebut diakibatkan karena volume
kendaraan yang tidak seimbang dengan volume jalan. Jumlah kendaraan di kota
Denpasar dan sekitarnya tersebut berjumlah 2,74 juta unit. Jumlah itu didominasi
oleh 2,3 juta unit kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat untuk penumpang
sekitar 267.000 unit dan sisanya kendaraan jenis lain (Badan Pusat Statistik Bali,
2013). Sementara jumlah panjang jalan kota Denpasar dan sekitarnya hanya
sepanjang 7.306 km ( Pemerintah Kota Denpasar, 2013). Permasalahan tersebut
harus segera dicarikan solusinya.
Salah satu kebijakan pemerintah Bali untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan penyediaan transportasi massal yaitu bus Trans Sarbagita. Trans
Sarbagita merupakan angkutan umum yang dikeluarkan pemerintah Bali dan
mulai beroperasi pada bulan Agustus 2011. Sarbagita merupakan singkatan dari
Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Bus Trans Sarbagita merupakan sistem
transportasi massal yang mengadopsi sitem busway, dimana busway merupakan
sistem bus cepat atau rapid transit yang dilengkapi dengan fasilitas halte dan lajur
khusus, sementara bus Trans Sarbagita modal angkutan umum yang mecakup
trayek lintas kota atau kabupaten dan trayek dalam kota atau kabupaten sebagai
5
satu kesatuan sistem jaringan pelayanan dengan lajur yang digunakan bercampur
dengan lalu lintas umum ( mix traffic).
Namun sejak awal beroperasi bus Trans Sarbagita ini sepertinya kurang
mendapat respon yang baik dari masyarakat di Denpasar dan sekitarnya, belum
terlalu banyak masyarakat yang menggunakan fasilitas bus ini. Salah satu faktor
penyebab terjadinya kondisi tersebut adalah evaluasi kinerja bus Trans Sarbagita
yang tidak dilakukan dengan optimal. Seperti terkait dengan kinerja ketepatan
waktu tempuh perjalanan ( travel time) dan ketepatan waktu keberangkatan antar
armada ( head way). Selain itu trayek bus Trans Sarbagita jalur Kota- GWK PP
yang di dominasi oleh mahasiswa Universitas Udayana maupun Politeknik Negeri
Bali sering penuh sesak dan tidak nyaman. Ketiga faktor inilah yang
menyebabkan bus Trans Sarbagita kurang diminati terlepas dari murahnya harga
tiket bus itu sendiri.
Untuk mengatasi permasalahan kurangnya minat masyarakat
menggunakan moda transportasi massal Bus Trans Sarbagita, gagasan yang
diajukan penulis pada usulan program ini adalah dengan mewujudkan Trans
Sarbagita MOKSA. Dimana MOKSA merupakan istilah yang sering kita dengar
dalam masyarakat Bali yang didominasi oleh Agama Hindu. MOKSA berasal dari
bahasa Sanskerta yang berarti kebahagiaan lahir dan batin (Moksarthan
Jagadhita). Dimana kaitannya dengan Trans Sarbagita dimaksudkan untuk
memberikan pelayanan bagi masyarakat di bidang transportasi yang akan
memberikan pelayanan yang MOKSA ( Murah, Optimal, Kualitas terjamin,
Sederhana, Aman).
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuan yang ingin di capai dari penulisan
program ini adalah sebagai berikut :
6
1. Untuk Memaksimalkan program Pemerintah Bali dalam mengurangi
kemacetan.
2. Untuk mengoptimalkan keberadaan Bus Trans Sarbagita di tengah
masyarakat
3. Untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan Bus Trans Sarbagita
dengan konsep Sarbagita Moksa.
Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut.
Bagi Mahasiswa
Bagi Mahasiswa, program ini sangat berguna sebagai bahan motivasi dan
referensi dalam mengkaji fenomena apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar
khususnya tentang Moda Transportasi Massal.
Bagi masyarakat
Bagi Masyarakat, program ini sangat berguna untuk menambah wawasan
pengetahuan mereka mengenai betapa pentingnya peran moda transportasi massal
dalam era mobilisasi yang sangat padat ini.
Bagi Pemerintah
Bagi Pemerintah, program ini sangat berguna untuk menjadi bahan referensi
dalam menjawab permasalahan di balik pengadaan moda transportasi massal yang
kurang diminati masyarakat.
GAGASAN
Kondisi Terkini di Masyarakat Terkait Penggunaan Bus Trans Sarbagita
sebagai Moda Transportasi Massal
Transportasi atau perangkutan merupakan suatu kegiatan perpindahan
orang dan atau barang dari satu tempat (asal) ketempat lain (tujuan) dengan
menggunakan sarana tertentu untuk maksud dan tujuan tertentu. (Munawar, 2005)7
Definisi dari moda adalah merupakan sarana yang digunakan untuk
memindahkan orang dan atau barang dari suatu tempat ketempat yang lain, Moda
transportasi dapat berupa moda transportasi darat, moda transportasi laut dan
moda transportasi udara dimana masing – masing moda tersebut memiliki ciri dan
karakteristik sendiri. (Munawar, 2005)
Tujuan utama dari keberadaan moda transportasi massal adalah
menyelenggarakan pelayanan angkutan umum yang baik dan layak bagi
masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat,
murah dan nyaman. Keberadaan angkutan umum penumpang mengandung arti
pengurangan volume lalu lintas kendaraan pribadi. Hal ini dimungkinkan karena
angkutan umum bersifat massal sehingga biaya angkut dapat dibebankan kepada
lebih banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya penumpang dapat
ditekan serendah mungkin.
Senada dengan hal diatas berikut data perkembangan bus Trans Sarbagita
pada tahun 2011 – 2012.
Total jumlah penumpang selama operasi 193 hari ( 18 Agustus 2011 s/d 26
Pebruari 2012 ) sebanyak 303.147 orang atau rata-rata 1.571 orang per hari terdiri
penumpang dewasa 75,34 % dan pelajar / Mahasiswa 24,66 %, dengan
perkembangan penumpang per hari seperti grafik dibawah ini :
Gambar 1. Grafik Jumlah Penumpang Sarbagita
8
Gambar 2. Rata – rata Load Factor
Jumlah penumpang tahun 2011 (tanggal 18 Agustus sampai dengan 31
Desember 2011) rata-rata 1.508 orang per hari dengan Load Factor rata-rata 22,75
% dari target 20 %. Jumlah penumpang Tahun 2012 (tanggal 1 Januari s.d 26
Pebruari 2012) rata-rata 1.720 orang per hari dengan Load Factor rata-rata 25,94
% dari target 30 %. (Admin, 2015)
Load factor atau factor muat merupakan perbandingan antara
kapasitasterjual dan kapasitas tersedia untuk satu perjalanan yang biasa
dinyatakan dalam persen (%). (Admin, 2015)
Solusi Yang Pernah Diterapkan Untuk Menarik Minat Masyarakat
Menggunakan Bus Trans Sarbagita
Solusi yang pernah diterapkan Pemerintah Provinsi Bali untuk menarik
minat masyarakat adalah dengan program layanan angkutan pengumpan (feeder).
Dasar pelaksanaan untuk Program Layanan Angkutan Pengumpan (Feeder) Trans
SARBAGITA Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang no 22 tahun 2009 tetang LLAJ
2. Keputusan Menteri perhubungan nomor 35 tahun 2003 tentang
penyelenggaraan angkutan orang di jalan
3. Kesepakatan bersama antara pemerintah pusat dengan pemeriuntah
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di lingkungan SARBAGITA yang
9
memuat kesepakatan untuk bersama-sama menyelanggrakan
pengembangan angkutan umum massal dan angkutan pengumpannya
sesuai kewenangan masing-masing .
4. Surat keputusan Walikota Denpasar nomor : 188.45/574/HK/2012
tentang pembentukan Tim sosialisasi layanan angkutan pengumpan
Transarbagita koridor 1.
Program Trayek pengumpan ini pertama kali beroperasi tanggal 4
September 2012 dengan promo gratis hingga tanggal 31 Desember 2012
kemudian di perpanjang sampai akhir Desember 2014. Namun Program Trayek
Pengumpan (feeder) ini berhenti beroperasi tanggal 5 Januari 2015 karena
masalah administrasi. Padahal Program Trayek Pengumpan (feeder) ini telah
mengeluarkan dana sebesar Rp. 1,5 Miliar untuk pengoperasian trayek
pengumpan selama 4 bulan akhir tahun 2012, sedangkan tahun 2013 melalui
Dinas Perhubungan mengeluarkan dana APBD sebesar Rp. 3,1 Miliar untuk
mengoperasikan 56 unit armada pengumpan. (Bali Post)
Maksud layanan ini adalah untuk menumbuhkan minat masyarakat
menggunakan angkutan umum massal khusunya transsarbagita di wilayah kota
denpasar dengan tujuan layanan ini adalah untuk memberikan kemudahaan
menjangkau pelayanan angkutan trans sarbagita. Layanan ini menggunakan
konsep “buy the service” dengan pemerintah kota denpasar membeli pelayanan
angkutan umum kepada pihak ketiga yang berbadan hukum sesuai dengan
ketentuan pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah. (Admin, 2015)
Karakteristik layanan ini dapat mengangkut 8 orang penumpang, warna
dasar kendaraan hijau, dilengkapi dengan GPS dan bersih serta nyaman. adapun
jaminan yang diberikan Pengoperasian angkutan ini selama 16 jam terbagi
menjadi 2(dua) shift yang dimulai shift 1 pukul 06.00 sampai pukul 14.00 wita
dan shift 2 dimulai pada pukul 14.00 sampai pukul 22.00 wita serta waktu interval
(headway) keberangkatan setiap 10 menit dengan rute yang dilayani sejumlah 4
trayek/lintasan yang pergerakan sebagian besar berada diwilayah denpasar timur
10
dan selatan. Jumlah kendaraan tiap sfhitnya 24 armada dengan 4 kendaraan
cadangan, sehingga total armada yang wajib disiapkan sebanyak 56 armada.
(Admin, 2015)
Kondisi Kekinian yang dapat di Perbaiki Melalui Gagasan yang di Ajukan
Untuk mengatasi permasalahan kurangnya minat masyarakat
menggunakan moda transportasi massal Bus Trans Sarbagita, gagasan yang
diajukan penulis pada usulan program ini adalah dengan mewujudkan Trans
Sarbagita MOKSA. Dimana MOKSA merupakan istilah dalam Agama Hindu
yang sering kita dengar. MOKSA yaitu tujuan hidup untuk mendapatkan
kebahagiaan lahir dan batin (Moksarthan Jagadhita). Kebahagiaan batin yang
tertinggi ialah bersatunya Atman dan Brahman. Moksa atau mukti atau nirwana
berarti kebebasan, kemerdekaan atau terlepas dari ikatan karma, kelahiran,
kematian dan belenggu maya atau penderitaan hidup keduniawian.
Moksa adalah tujuan terakhir bagi umat Hindu dengan menghayati dan
mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari – hari secara baik dan benar,
misalnya dengan menjalankan sembahyang batin dengan menetapkan cipta
(Dharana), memusatkan cipta (Dhyana) dan mengheningkan cipta (Samadhi)
manusia berangsur – angsur akan dapat mencapai tujuan hidupnya yang tertinggi
ialah bebas dari segala ikatan kedamaian untuk mencapai bersatunya Atman dan
Brahman. (Admin, 2015)
Kiranya setiap orang perlu menyadari bahwa tubuh ini adalah suatu alat
untuk mendapatkan moksa. Moksanam Sarinam Sadhanam yang artinya bahwa
tubuh ini adalah sebagai alat untuk mencapai moksa. (Kitab Brahma Purana
228.45)
Dari istilah Moksa inilah penulis mengusulkan program Trans Sarbagita
Moksa. Dimana Trans Sarbagita Murah, Optimal, Kualitas terjamin, Sederhana,
Aman untuk mencapai kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus Trans
Sarbagita. Dimulai dengan penambahan Unit Trans Sarbagita, Penambahan Wi Fi
11
sebagai fasilitas di dalam bus Trans Trans Sarbagita, Mengupayakan jalur khusus
Sarbagita, Mengupayakan Cafetaria di setiap halte untuk kenyamanan penumpang
yang lelah selagi berpergian, Penambahan fasilitas Alarm Bahaya untuk
mengantisipasi hal yang tidak di inginkan.
Gambar 3. Penerapan Trans Sarbagita Moksa
No Keterangan Penjelasan
1 Penambahan Unit Trans Sarbagita Penambahan Unit Trans Sarbagita
memang tidak mudah mengingat dana
yang dikeluarkan untuk pengadaan
Trans Sarbagita ini tidak kecil. Namun
tidak dipungkiri hal ini merupakan
jawaban untuk peningkatan pelayanan
dan menarik minat masyarakat.
Dimana saat Trans Sarbagita Unit nya
bertambah banyak, ini mengurangi
waktu tunggu penumpang di halte dan
mengurangi desak – desakan dalam
sarbagita pada saat jam pagi dan sore.
2 Jalur Khusus Trans Sarbagita Jalur khusus Trans Sarbagita juga tidak
mudah diwujudkan mengingat ruas
jalan Kota Denpasar dan sekitarnya
yang cukup sempit namun untuk
kenyamanan dalam hal pelayanan hal
ini murni dibutuhkan. Bisa di
aplikasikan pada jalan – jalan seperti di
By Pass dan Jalan Sudirman.
3 Fasilitas Wi Fi Selain AC dan Musik, Fasilitas Wi Fi
juga bisa menarik minat masyarakat
untuk menggunakan Trans Sarbagita.
12
Melihat penumpang Trans Sarbagita di
dominasi oleh mahasiswa khususnya
trayek lajur Kota – GWK PP. Hal ini
bisa menjadi salah satu daya pikat
mahasiswa menggunakan Trans
Sarbita, selagi berangkat maupun
pulang kuliah Mahasiswa dapat
memanfaatkan wi fi untuk browsing
tanpa harus jenuh bila Trans Sarbagita
terjebak macet.
4 Cafetaria di sekitaran halte Cafetaria di sekitaran halte dapat di
wujudkan di halte yang luas, seperti
halte Sudirman, halte Pesanggaran, dan
halte lainnya. Hal ini membantu
penumpang yang bepergian jauh untuk
sekedar mengisi perut sembari
menunggu Trans Sarbagita.
5 Fasilitas Alarm Bahaya Fasilitas Alarm bahaya ini untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat
kepada Trans Sarbagita mengingat
banyak kasus Sarbagita saat beroperasi,
seperti Sarbagita yang tiba – tiba
mengeluarkan asap, Sarbagita yang
mengalami pecah Ban, Sarbagita yang
mogok, dan lain sebagainya. Fasilitas
pemecah kaca memang sudah ada di
dalam sarbagita jika keadaan buruk
terjadi namun ada baiknya menambah
fasilitas alarm bahaya sebagai
peringatan agar penumpang tidak panik
pada saat terjadi hal yang tidak di
13
inginkan.
6 SAGAWE (Sarbagita Gratis saat
Weekend)
SAGAWE (Sarbagita Gratis saat
Weekend) merupakan trobosan untuk
mempromosikan sarbagita kepada
masyarakat yang ingin mencoba
sarbagita, melihat saat weekend jalan
menuju daerah wisata padat merayap
hal ini bisa membantu masyarakat juga
pemerintah dalam hal promosi.
Pihak – Pihak Terkait Yang Dapat Membantu Mengimplementasikan
Gagasan Yang Di Ajukan
Dalam penerapan program ini diperlukan pihak – pihak yang diharapkan
dapat membantu mengimplementasikan gagasan yang diajukan penulis. Adapun
pihak – pihak yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan ini sebagai
berikut.
1. Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Pemerintah Provinsi Bali
2. Gubernur Provinsi Bali
3. Mahasiswa sebagai Agen Of Change
4. Masyarakat Bali
Langkah Yang Harus Dilakukan Untuk Mengimplementasikan Gagasan
Yang Di Ajukan
Berdasarkan pihak – pihak yang terlibat dalam pengimplementasian
gagasan seperti yang telah diuraikan diatas, maka diperlukan langkah – langkah
yang harus dilakukan agar pengimplementasian gagasan tersebut dapat terwujud.
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan
ini adalah sebagai berikut.
14
1. Mengadakan kunjungan ke Dinas Perhubungan, Informasi dan
Komunikasi Pemerintah Provinsi Bali untuk mensosialisasikan tentang
Konsep Trans Sarbagita Moksa sebagai Moda Transportasi Massal yang
memprioritaskan kebahagiaan lahir batin penumpang.
2. Mengadakan penyuluhan ke berbagai Universitas Di Provinsi Bali untuk
menjelaskan gagasan yang di ajukan, karena mahasiswa merupakan Agen
Of Change yang berperan penting dalam setiap perubahan.
3. Mengadakan Seminar yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan,
Informasi dan Komunikasi untuk menjelaskan betapa pentingnya Moda
Transportasi Massal di tengah tidak seimbangnya volume kendaraan
dengan volume jalan.
4. Memberikan informasi dalam bentuk spanduk maupun baliho yang berisi
tentang alternatif Trans Sarbagita Moksa sebagai jawaban untuk kepadatan
dan permasalahan lalu lintas.
5. Membuat artikel untuk dikirim ke berbagai media massa seperti koran dan
majalah yang berisi solusi untuk mengatasi permasalahan Kepadatan dan
permasalahan lalu lintas ditambah dengan peningkatan kualitas pelayanan
Moda Transportasi Massal Trans Sarbagita melalui program Trans
Sarbagita Moksa.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
15
Untuk mengatasi permasalahan kurangnya minat masyarakat
menggunakan moda transportasi massal Bus Trans Sarbagita, gagasan yang
diajukan penulis pada usulan program ini adalah dengan mewujudkan Trans
Sarbagita MOKSA. Dimana MOKSA merupakan istilah dalam Agama Hindu
yang sering kita dengar. MOKSA yaitu tujuan hidup untuk mendapatkan
kebahagiaan lahir dan batin (Moksarthan Jagadhita). Dari istilah Moksa inilah
penulis mengusulkan program Trans Sarbagita Moksa. Dimana Trans Sarbagita
Murah, Optimal, Kualitas terjamin, Sederhana, Aman untuk mencapai
kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus Trans Sarbagita.
Teknik Implementasi yang Diajukan
Dalam mengimplementasikan gagasan program ini teknik yang di lakukan penulis
adalah mengadakan penyuluhan ke berbagai Universitas di Provinsi Bali,
mengadakan seminar yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Informasi
dan Komunikasi, memberikan informasi dalam bentuk spanduk maupun baliho
yang berisi tentang alternatif Trans Sarbagita Moksa sebagai jawaban untuk
kepadatan dan permasalahan lalu lintas, membuat artikel untuk dikirim ke
berbagai media massa seperti koran dan majalah yang berisi solusi untuk
mengatasi permasalahan Kepadatan dan permasalahan lalu lintas ditambah dengan
peningkatan kualitas pelayanan Moda Transportasi Massal Trans Sarbagita
melalui program Trans Sarbagita Moksa.
Prediksi Hasil yang Diperoleh Melalui Gagasan yang Diajukan
Gagasan pada progam kreativitas mahasiswa ini diharapkan dapat memberikan
dampak positif pada penggunaan moda transportasi massal. Melalui gagasan ini
diharapkan dapat mengatasi berbagai macam persoalan pada kurang minatnya
masyarakat menggunakan Bus Trans Sarbagita. Masyarakat diharapkan mau
menggunakan moda transportasi massal dan mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi yang mana dapat mengurangi kepadatan serta permasalahan lalu lintas.
Melalui gagasan Trans Sarbagita Moksa ini diharapkan dapat menarik minat
masyarakat untuk mulai memanfaatkan Moda Transportasi massal sebagai sarana
16
mobilisasi. Dimana Trans Sarbagita Murah, Optimal, Kualitas terjamin,
Sederhana, Aman untuk mencapai kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus
Trans Sarbagita.
DAFTAR PUSTAKA
17
Munawar, A. 2005. Dasar-Dasar Teknik Transportasi. Jogjakarta: Penerbit Beta
Offset.
Bali Post, 2013. Angkutan Penumpang Bus Trans Sarbagita (2-habis). Sulit, Ajak
Masyarakat beralih ke Angkutan Umum. Terbit 13 Juli 2013.
Bali Post, 2013. Lagi, Angkot Pengumpan Dialokasikan Rp. 1,2 Miliar. Terbit 27
juli 2013
Malkhamah, Siti. 2007. Keuntungan Penyediaan dan Penggunaan Angkutan
Umum untuk Perkotaan. Universitas Gajah Mada (UGM).
Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi. 2007. Penataan Angkutan Umum
di Sarbagita, Denpasar
Badan Pusat Statistik Propinsi Bali. 2013. Bali Dalam Angka 2013. Denpasar
Admin. 2015. Klarifikasi Berita Trans Sarbagita, (online),
(http://www.baliprov.go.id/id/Klarifikasi-Berita-Trans-Sarbagita, 20
Februarri 2015).
Admin. 2015. Angkutan Umum Trans Sarbagita, (online),
(http://www.dishubinkom.baliprov.go.id/id/ANGKUTAN-UMUM-Trans-
SARBAGITA , 20 Februari 2015).
LAMPIRAN
18
Gambar 1. Angkutan Pengumpan (Feeder)
Gambar 2. Bus Trans Sarbagita
Gambar 3. Halte Pesanggaran
Gambar 4. Keadaan di dalam Sarbagita
19
Gambar 5. Tiket Pelajar Bus Trans Sarbagita
Gambar 6. Trayek bus Trans Sarbagita
20