Upload
pangestudine
View
174
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
UKL-UPL Pembangunan Menara Telekomunikasi
Citation preview
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
BURAIAN RENCANA
USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN
1. Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Nama rencana usaha dan/atau kegiatan adalah Pembangunan Menara
Telekomunikasi PT. Solusi Tunas Pratama Tbk,, Site Name :
3GNewSKW012U2100, Site ID : 16SKW012.
2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Lokasi Pembangunan Menara Telekomunikasi PT. Solusi Tunas Pratama
Tbk,, Site Name : 3GNewSKW012U2100, Site ID : 16SKW012 terletak di
Jalan Tirtasari Gg. Dharma RT. 050 RW. 010 Kelurahan Roban Kecamatan
Singkawang Tengah Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat dengan
titik koordinat : Latitude 0.89837 dan Longitude 109.0043.
Gambar 2.1 Peta Lokasi Menara Telekomunikasi
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 1
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
Batasan tanah yang digunakan untuk pembangunan Menara
Telekomunikasi adalah sebagai berikut:
Utara : HM.1600.GS.8537/Roban/1997
Selatan : Gg. Dharma
Barat : HM.1600.GS.8537/Roban/1997
Timur : HM.1600.GS.8537/Roban/1997
3. Skala/Besaran Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
a. Luas Lahan Rencana Usaha dan atau Kegiatan
Pembangunan Menara Telekomunikasi dibangun pada lahan seluas ±
386 m2 dimana luas lahan yang digunakan untuk pembangunan tower
telekomunikasi adalah ± 210 m2 (14 m x 15 m).
Lahan tersebut dimiliki oleh Nana Ervina dengan Sertifikat Hak Milik
No. 6851/Roban pemegang hak Lenni Puspitasari yang diterangkan
berdasarkan Surat Keterangan Nomor 07/Not.H/IV/2014 tanggal 5 April
2014 yang dibuat oleh Hendarwin, SH, M.Kn, Notaris/PPAT Kota
Singkawang menerangkan bahwa SHM No. 6851/Roban telah
dilaksanakan proses jual beli Ny. Lenni Puspitasari dan Ny. Nana Ervina
kemudian dilanjutkan proses balik nama ke BPN Kota Singkawang.
Tanah tersebut dapat dimanfaatkan dengan perjanjian sewa menyewa
dalam jangka waktu selama 10 (sepuluh) tahun.
Gambar 2.1 Site Layout Menara Telekomunikasi
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 2
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
b. Jenis Menara
Jenis menara yang digunakan pada kegiatan ini adalah Three Legged
Self Supporting Tower.
c. Tinggi Menara
Menara telekomunikasi ini memiliki ketinggian 32 m.
d. Akses Jalan
Akses jalan menuju menara yaitu 5 m x 3 m dari jalan umum terdekat.
e. Rangka Struktur Menara
Rangka menara telekomunikasi terbuat dari besi fabrikasi. Menara
tersebut tidak akan berdebu walaupun tidak dicat. Hal ini disebabkan
sebelum dipasang, besi menara yang berasal dari fabrikasi Krakatau
Steel sudah tergalvanize melalui proses pencelupan besi ke larutan hot
dip sehingga komponen besi benar-benar sudah terlapisi larutan hot
dip. Proses pencelupan ini bertujuan agar tidak timbul karat yang
mungkin disebabkan oleh hujan/oksidasi kelembaban udara.
f. Kondisi Tanah
Kondisi tanah di lokasi pembangunan menara telekomunikasi menjadi
dasar dalam perancangan desain pondasi. Berdasarkan survey dan
analisa laboratorium, kondisi tanah di lokasi kegiatan pada umumnya
terdiri atas jenis tanah lanau organik, pasir lanauan dan lempung (clay)
dengan sedikit pasir. Untuk mendukung kedudukan menara digunakan
pondasi bore pile dengan kedalaman antara 9-10 meter dengan beton
K-225 serta didukung lapisan pasir yang dipadatkan (compacted sand
layer) dengan tebal 10 centimeter. Pondasi tersebut diharapkan
mampu menahan beban menara hingga 80-90 kg/cm2.
g. Beban Menara
Desain menara green field tetap harus memperhitungkan faktor beban
menara dan kekuatan angin. Faktor beban menara merupakan prediksi
pemakaian perangkat hardware yang ditempatkan di atas tower.
Sebagai contoh, menara yang hanya ditempati tiga antena Trx dan
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 3
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
microwave, tentu tidak memerlukan menara rangka tinggi. Pada
umumnya provider sudah menyiapkan beban menara untuk
penambahan beberapa perangkat untuk kebutuhan kedepan,
contohnya beban tambahan hardware 3G.
h. Kekuatan Angin
Faktor kekuatan/kecepatan angin merupakan hal yang penting dalam
pembangunan menara telekomunikasi. Di daerah dengan kondisi
kecepatan angin tinggi biasanya digunakan tipe tower rangka segi
empat atau segi tiga. Umumnya wilayah dengan kecepatan angin
tinggi seperti di ladang persawahan dan pesisir pantai. Kualitas
menara juga harus benar-benar kuat dan tahan terhadap gempa.
Kekuatan pancang menara telekomunikasi pada lokasi kegiatan sudah
tidak perlu diragukan lagi karena telah dirancang mampu menahan
angin hingga kecepatan 120 km/jam.
i. Radiasi
Tower telekomunikasi baik untuk pemancar Gelombang Micro Digital
(GMD) maupun untuk BTS (Base Transceiver System) pemancar HP.
Untuk GMD biasanya memancarkan gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi 4 sampai 7 Ghz, dimana antara antenna pemancar
dengan antenna penerima berjarak sekitar maksimum 60 Km dan
harus LOS (Line Of Side) tidak ada obstacle (penghalang) yang
menghalangi antara keduanya, biasanya dengan ketinggian diatas 40
meter dari permukaan tanah. Gelombang yang dipancarkan adalah
gelombang ruang, merambat lurus di udara.
Sementara untuk BTS adalah memancarkan gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi rendah berkisar antara 900 s/d 1800
Mhz, yang dipancarkan oleh antenna sektoral yang nantinya akan
ditangkap oleh antenna HP pada masing-masing pelanggan HP. Secara
teknologi gelombang radio dapat dinyatakan aman untuk kesehatan
manusia dan peralatan listrik di rumah tangga. Sudah lama sekali
gelombang radio dipergunakan manusia untuk komunikasi mulai dari
Abraham Bell menemukan Telegraph, sampai kepada teknologi cellular
saat ini yang dapat memudahkan manusia untuk berkomunikasi satu
dengan lainnya.
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 4
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
Berdasar penelitian WHO dan Fakultas Teknik UGM, BTS tidak terdapat
radiasi yang membahayakan kesehatan manusia. Level batas radiasi
yang diperbolehkan menurut standar yang dikeluarkan WHO masing-
masing 4,5 watt/m2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 900
MHz dan 9 watt/m2 untuk 1.800 MHz. Sementara itu, standar yang
dikeluarkan IEEE C95.1-1991 malah lebih tinggi lagi, yakni 6
watt/m2untuk frekuensi 900 MHz dan 12 watt/m2 untuk perangkat
berfrekuensi 1.800 MHz. Umumnya, radiasi yang dihasilkan perangkat-
perangkat yang digunakan operator seluler tidak saja di Indonesia, tapi
juga seluruh dunia, masih jauh di bawah ambang batas standar
sehingga relatif aman. Sejauh ini protes dan kekhawatiran masyarakat
terhadap dampak radiasi gelombang elektromagnetik yang dihasilkan
perangkat telekomunikasi seluler lebih banyak datang dari mereka
yang tinggal di sekitar tower BTS (Base Transceiver Station).
Misalnya saja, pada tower BTS dengan frekuensi 1800 MHz daya yang
digunakan rata-rata 20 watt dan pada frekuensi 900 MHz 40 watt,
sedangkan pesawat handphone dengan frekuensi 1.800 MHz
menggunakan daya sebesar 1 watt dan yang 900 MHz dayanya 2 watt.
Berdasarkan hasil perhitungan, pada jarak 1 meter (jalur pita pancar
utama), tower BTS dengan frekuensi 1.800 MHz menghasilkan total
daya radiasi sebesar 9,5 w/m2 dan pada jarak 12 meter akan
menghasilkan total radiasi sebesar 0,55 w/m2. Untuk kasus tower yang
memiliki tinggi 52 meter, berdasarkan hasil perhitungan, akan
menghasilkan total radiasi sebesar 0,029 w/m2. Jadi, kalau melihat
hasil perhitungan demikian, sebenarnya angkanya sangat kecil
sehingga orang yang tinggal di sekitar tower BTS cukup aman.
j. Pagar Pengaman
Pembangunan pagar di sekeliling menara berfungsi untuk keamanan
dengan tetap memperhatikan aspek kualitas visual ruang dan
menghindari akses bebas, dengan desain tinggi pagar 2 s/d 3 meter.
4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
a. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan
Tata Ruang
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 5
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
Lokasi rencana usaha/kegiatan Menara Telekomunikasi yang akan
dibangun oleh PT. Solusi Tunas Pratama Tbk, Site Name :
3GNewSKW012U2100, Site ID : 16SKW012 terletak di Jalan Tirtasari
Gg. Dharma RT. 050 RW. 010 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang
Tengah Kota Singkawang telah sesuai dengan Tata Ruang yang
berlaku di Kota Singkawang yaitu Perda Nomor 01 tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Singkawang tahun 2013-
2023.
b. Persetujuan Prinsip atas Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Pembangunan Menara Telekomunikasi PT. Solusi Tunas Pratama Tbk,
Site Name : 3GNewSKW012U2100, Site ID : 16SKW012 terletak di Jalan
Tirtasari Gg. Dharma RT. 050 RW. 010 Kelurahan Roban Kecamatan
Singkawang Tengah Kota Singkawang telah mendapatkan persetujuan
prinsip sesuai dengan Peraturan Walikota Singkawang No. 21 tahun
2013 Tentang Rencana Induk Menara Telekomunikasi Bersama
c. Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dapat
Menimbulkan Dampak Lingkungan
Komponen-komponen pada rencana usaha dan atau kegiatan Menara
Telekomunikasi PT. Solusi Tunas Pratama Tbk, Site Name :
3GNewSKW012U2100, Site ID : 16SKW012 terdiri dari Tahap
Konstruksi, dan Tahap Operasi.
A. Tahap Konstruksi
Kegiatan pada tahap konstruksi antara lain mencakup pelaksanaan
pembangunan fisik sarana, prasarana dan fasilitas lainnya yang
ada meliputi:
1) Mobilisasi Peralatan dan Material
Mobilisasi peralatan dan material yang dimaksud adalah
pemindahan peralatan dan material ke dan dari lokasi proyek
yang dilakukan selama kegiatan konstruksi berlangsung.
Adapun volume dan kapasitas pengangkutan alat berat dan
material bangunan yang diperlukan disesuaikan dengan
kebutuhan di lokasi kegiatan. Peralatan berat yang akan
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 6
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
digunakan antara lain alat pancang (tripod), dump truck,
concrete mixer, vibrator dan generator set. Untuk material
bangunan antara lain kayu cerucuk jenis bentangor (ukuran Ø
15 panjang 12 m dan Ø 8 – 10 panjang 4 m), papan mal, kayu
(ukuran 5/7, 4/6, 3/5), tanah urug local, semen jenis PC, batu
split (ukuran 10/15, 5/7, 3/5, 2/3, ½, 1/1), pasir dan lain-lain.
2) Rekrutmen Tenaga Kerja
Untuk melaksanakan kegiatan proyek pada tahap konstruksi
dilakukan rekrutmen tenaga kerja teknis dan non teknis.
Sumber tenaga kerja yang akan digunakan berasal dari tenaga
kerja lokal yang disesuaikan dengan kualifikasi dan jumlah yang
dibutuhkan. Tenaga ahli yang dibutuhkan yaitu tenaga ahli
dibidang civil engineering dan mechanical electrical.
3) Pengujian dan Pematangan Lahan
Pengujian dan pematangan lahan dilakukan jika peletakan
menara di atas tanah (green field) dan pondasi yang dilakukan
adalah dengan membangun pondasi baru sehingga akan
banyak pekerjaan konstruksi yang harus dilakukan.
Sebelum melakukan pekerjaan konstruksi, perlu dilakukan
penyelidikan tanah (soil investigation) sehingga dapat diketahui
kondisi aktual tanah dan menjadi acuan dalam menentukan
kedalaman dari pondasi tersebut. Pengujian tanah (soil test)
dapat dilakukan melalui sonder, Achtenberg Limit Test,
Generatif of Soil dan Direct Shear Test.
Setelah pondasi jadi, maka akan dilakukan tes tarik beton,
dimana titik-titik pondasi diberi beban sebesar berat menara
dan harus lolos. Jika ternyata gagal, maka pondasi tersebut
harus dibongkar dan dilakukan konstruksi ulang.
4) Pembangunan Fisik Menara atau Civil Mechanical
Electricity
a) Pembangunan Fisik Menara
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 7
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
Pendirian menara telekomunikasi yang berada di dalam
lingkungan menara telekomunikasi terdiri dari beberapa
tahapan, yaitu:
1. Pembukaan Lahan (Site Opening)
Site atau lokasi yang telah dipilih siap diadakan opening
yang diawali dengan proses pembersihan (site clearing),
bouwplank dan penggalian lokasi pondasi tower.
2. Perkerasan Tanah
Setelah proses site opening, perkerasan atau perkuatan
tanah diperlukan kalau soil test (tes tanah) tidak
memenuhi syarat tanah yang kuat, maka dari itu untuk
proses penguatan tanah dilakukan mulai dengan
memasang kayu gelam atau yang disebut kayu kelas 3.
3. Pekerjaan Penulangan
Setelah pekerjaan rabatan telah selesai, maka
selanjutnya pekerjaan pemasangan tulangan dilakukan
untuk digunakan sebagai rangka pondasi plat setempat.
4. Instalasi atau Perakitan Menara (Tower Erection)
Untuk mendirikan menara, pengecoran pedestal pondasi
menjadi perhatian utama selain pengukuran template
agar sesuai dengan shop drawing. Pemasangan profil
baja yang telah disiapkan dalam suatu rangkaian dimulai
dengan memeriksa lurus dan simetrisnya posisi kaki
menara. Setelah hal tersebut dilakukan, selanjutnya
dilakukan pemasangan profil dan baut dengan sambil
memeriksa lurus atau tidaknya posisi menara. Ketelitian
diperlukan dalam proses perakitan menara agar menara
tidak terplintir atau berputar akibat tarik menarik antar
profil baja yang terpasang. Menara yang terplintir selain
tidak layak (unacceptable) juga membahayakan.
b) Civil Mechanical Electricity (CME)
Lingkungan menara telekomunikasi yang dimiliki oleh PT.
Solusi Tunas Pratama Tbk relative simpel dan tidak
memerlukan bangunan permanen. Peralatan teknis yang
mendukung operasional menara telekomunikasi antara lain:
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 8
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
1. Kwh meter milik PLN;
2. KWH Panel; merupakan salah satu komponen penting
dalam system kelistrikan menara telekomunikasi. Kotak
atau panel tersebut sebenarnya berfungsi untuk
penempatan Kwh meter milik PLN dengan kapasitas
energy listrik 6,6 Kwh.
3. AC PDB Box; kotak ini berfungsi membagi daya listrik
yang dimiliki dan mengubah arus AC menjadi DC.
4. Baterai kering; berfungsi untuk sumber energy listrik
cadangan apabila listrik dari PLN dan generator set
(genset) tidak berfungsi/mengalir.
5. Rak menara telekomunikasi; berfungsi untuk
menempatkan perangkat radio dan microwave set. Radio
berperan dalam memancarkan dan menerima sinyal
radio terutama pada frekuensi 180 MHz, sedangkan
microwave set berperan sebagai penghubung antar
tower yang bekerja dengan frekuensi 7-23 GHz.
6. Panel OBL; berfungsi sebagai pengatur (controller) lampu
pada tower.
c) Sistem Pentanahan (Grounding)
Petir dan tegangan lebih transient adalah masalah yang
banyak terjadi untuk saluran telekomunikasi, terutama di
daerah tropis dengan intensitas sambaran petir yang lebih
tinggi. Menurut data, petir dapat menyebabkan kerugian
jutaan dolar pada instalasi radio seluler dan telekomunikasi
tiap tahun. Perkiraan awal untuk kepekaan terhadap
kerusakan akibat sambaran petir dapat dilihat dari jumlah
“hari guruh” tiap tahun, khusus Indonesia jumlah hari guruh
adalah 180-250 hari/tahun.
Dalam melakukan perencanaan proteksi terhadap petir,
beberapa hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menangkap sambaran petir langsung pada satu titik yang
dipilih pada terminal udara (dynasphere) yang telah
dirancang sesuai dengan tujuan. Dengan menerapkan hal
tersebut, sambaran petir langsung dapat diarahkan ke
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 9
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
suatu titik yang dipilih yang terletak jauh dari antenna
dan kabel untuk mengurangi resiko kerusakan peralatan
akibat energy dan kekuatan langsung dari suatu
discharge petir. Dynasphere adalah peralatan non-
radioaktif yang tidak memerlukan sumber tenaga
eksternal atau baterai.
2. Menyalurkan arus petir ke ground dengan aman melalui
sistem saluran konduktor ke tanah sesuai dengan tujuan
perancangan untuk mengurangi bahaya dari side-
flashing. Hal tersebut untuk meminimalkan penyaluran
arus petir pada konduktor ancillary seperti kabel feeder
coaxial yang dapat membawa energy petir yang
berbahaya secara langsung ke rak peralatan.
3. Mengalirkan energy ke ground dengan meminimalkan
kenaikan potensial ground melalui sistem grounding
impedensi rendah.
4. Menghilangkan loop-loop pentanahan dan diferensial
dengan menciptakan bidang equipotensial grounding
dalam kondisi transient.
5. Melindungi peralatan dari surja/gelombang (surge) dan
transient pada saluran daya.
6. Melindungi peralatan dari surja/gelombang (surge) dan
transient pada saluran telekomunikasi dan sinyal untuk
mencegah kerusakan peralatan dan biaya operasional
selama terjadi gangguan.
Perlengkapan untuk menyusun grounding pada menara
telekomunikasi, antara lain:
1. Setiap system grounding (petir, tenaga listrik,
telekomunikasi, dll) harus secara individual dalam satu
kesatuan bonding. Hal ini bertujuan untuk mengamankan
pada kondisi transient.
2. Ring Interkoneksi grounding harus dipasang di sekeliling
ruangan yang berisi peralatan elektronik yang sensitive.
Interkoneksi meliputi tower, ground instalasi tenaga
listrik, dan peralatan logam lainnya. Sistem juga harus
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 10
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
dihubungkan dengan ground ring di garis sekeliling
(seperti pagar). Hal ini akan mengurangi resiko gradient
potensial di sekitar area.
3. Proteksi untuk petir harus dengan langsung dibonding ke
ground ring.
4. Ground ring harus terbuat dari konduktor dengan ukuran
tertentu dan dikubur 900 mm di bawah tanah. BC-50
sepanjang 2 meter atau rod stainless steel dipasangkan
di sekeliling ground ring dengan interval 3 sampai 4
meter untuk memastikan referensi grounding yang
permanen.
5. Hanya ada satu titik tunggal untuk grounding semua
peralatan.
Selain pemasangan system pentanahan (grounding system)
pada menara telekomunikasi, perlu dilakukan pengukuran
tahanan tanah sehingga dapat diketahui besar tahanan
tanah pada lokasi tersebut. Pengukuran tahanan tanah pada
menara telekomunikasi di wilayah Kota Singkawang
dilakukan dengan alat Digital Earth Resistance Meter.
B. Tahap Operasional
Kegiatan pada tahap operasional antara lain mencakup
pelaksanaan pemeliharaan, perawatan dan pemeriksaan menara,
perlindungan asuransi dan pengendalian menara telekomunikasi.
1) Pemeliharaan, Perawatan dan Pemeriksaan Menara
PT. Solusi Tunas Pratama Tbk sebagai penyedia sekaligus
pengelola menara telekomunikasi akan melakukan
pemeliharaan, perawatan dan pemeriksaan berkala terhadap
menara telekomunikasi sebanyak 1 (satu) bulan sekali.
a) Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan menara meliputi pembersihan,
pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan atau penggantian
bahan dan atau perlengkapan menara serta kegiatan sejenis
lainnya berdasarkan pedoman pengoperasian dan
pemeliharaan menara.
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 11
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
b) Kegiatan Perawatan
Kegiatan perawatan menara meliputi perbaikan dan atau
penggantian bagian menara, komponen, bahan bangunan,
dan atau prasarana dan sarana berdasarkan dokumen
rencana teknis perawatan menara.
c) Kegiatan Pemeriksaan
Pemeriksaan secara berkala menara meliputi pengkajian
teknis dan administrasi yang dilakukan untuk seluruh
komponen menara, bahan bangunan, dan atau prasarana
dan sarana menara.
2) Perlindungan Asuransi
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak terduga dan
juga untuk memberikan kepastian serta rasa aman bagi
pemrakarsa maupun pihak ketiga (masyarakat) yang berada di
sekitar lokasi menara telekomunikasi, pihak pemrakarsa
mengasuransikan kegiatan menara telekomunikasi yang
meliputi beberapa jenis perlindungan, yaitu:
a) Property All Risk (PAR) tanpa gempa
Perlindungan atas kerugian karena segala kejadian yang
mungkin terjadi pada menara, seperti resiko pembongkaran,
pencurian atau kemalingan. Perlindungan ini juga termasuk
resiko huru-hara dan kerusuhan.
b) Public Liability
Perlindungan yang menjamin tanggung jawab hokum
kepada pihak ketiga yakni penduduk yang berada di radius
menara jika ditidurkan baik berupa cedera badan (body
injury) atau kerusakan harta benda (property damage)
sehubungan dengan aktivitas menara telekomunikasi yang
dijalankan pemrakarsa.
c) Act of God
Perlindungan terhadap topan, badai, kerusakan akibat air
dan petir.
3) Pengendalian Menara Telekomunikasi
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 12
UKL - UPL Menara TelekomunikasiPT. SOLUSI TUNAS PRATAMA Tbk
Kota Singkawang
2014
Pada saat pengoperasian menara telekomunikasi sesungguhnya
mendapat pelayanan atas pemanfaatan ruang untuk menara
tersebut, dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan,
dan kepentingan umum. Retribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi dapat digolongkan sebagai retribusi jasa dan
jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun.
Site Name : 3GNewSKW012U2100Site ID : 16SKW012
B - 13