8
1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern sekarang ini semua pekerjaan dituntut untuk lebih efektif dan effisien. Semakin bertambahnya penduduk, semakin bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan yang banyak, dibutuhkan cara yang mudah dan dapat menghasilkan output dalam jumlah besar dalam waktu singkat guna mencapai target dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan informasi-informasi agar tujuan dapat dibuat sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Dalam pembuatan tujuan tidak dapat dipungkiri bahwa akan adanya masalah- masalah yang muncul dalam proses pembuatan tujuan. Pembentukan tujuan dalam sebuah organisasi tidak semudah membuat rencana organisasi, tujuan yang jelas menentukan rencana dan jalannya pekerjaan dalam organisasi tersebut. Informasi harus dicari dan diseleksi sesuai dengan tujuan organisasi. Informasi yang didapat akan mempengaruhi proses pembuatan tujuan organisasi dan dapat memecahkan masalah-masalah atau kendala yang akan dihadapi. Untuk mendapat informasi yang baik dan sesuai dengan tujuan dibutuhkan sistem 1

BAB-1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB 1

Citation preview

5

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern sekarang ini semua pekerjaan dituntut untuk lebih efektif dan effisien. Semakin bertambahnya penduduk, semakin bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan yang banyak, dibutuhkan cara yang mudah dan dapat menghasilkan output dalam jumlah besar dalam waktu singkat guna mencapai target dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan informasi-informasi agar tujuan dapat dibuat sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Dalam pembuatan tujuan tidak dapat dipungkiri bahwa akan adanya masalah-masalah yang muncul dalam proses pembuatan tujuan.

Pembentukan tujuan dalam sebuah organisasi tidak semudah membuat rencana organisasi, tujuan yang jelas menentukan rencana dan jalannya pekerjaan dalam organisasi tersebut. Informasi harus dicari dan diseleksi sesuai dengan tujuan organisasi. Informasi yang didapat akan mempengaruhi proses pembuatan tujuan organisasi dan dapat memecahkan masalah-masalah atau kendala yang akan dihadapi. Untuk mendapat informasi yang baik dan sesuai dengan tujuan dibutuhkan sistem yang canggih agar tidak menyebabkan kesalahan pada informasi. Sistem harus dirancang agar mendapat hasil yang optimal. Jika para manajer tidak dapat memberikan spesifikasi mengenai hasil dari suatu sistem informasi yang mereka inginkan, maka usaha desain akan membuahkan hasil yang tidak optimal. Sebaliknya jika seorang manajer-pemakai dapat mendefinisikan tujuan-tujuannya dan merinci mancam-macam informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, maka sedikitnya ia telah berada setengah jalan dalam desain sistem. Kegagalan untuk merumuskan secara spesifik pada kedua langkah ini barangkali merupakan penyebab kehancuran banyak usaha desain ketimbang faktor-faktor lain. jika desain sistem dimulai tanpa rumusan yang jelas seperti itu

faktor-faktor lain. jika desain sistem dimulai tanpa rumusan yang jelas seperti itu oleh manajer, analis atau teknisi sistem akan menentukan sendiri sasaran mereka dan kebutuhan informasi mereka.

Dalam sebuah proyek besar sering tidak diketahui sepenuhnya tentang sistem yang akan diadakan sebelum desain konsepsionalnya dibuat, agar dapat merencanakan desain proyek yang terinci dari proyek. Lagi pula, jika desain konsepsionalnya menyatakan bahwa sebuah desain sistim yang baru belum waktunya untuk diadakan, maka setiap perencanaan proyek untuk desain yang terinci itu akan sia-sia belaka.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana merancang sistem informasi yang konseptual dan terperinci?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk menjelaskan rancangan sistem informasi yang konseptual dan terperinci.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Pengertian Informasi

Perusahaan membutuhkan banyak informasi demi kelangsungan hidupnya. Menurut Raymond Mc.leod, informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Informasi banyak di dapat dari dalam maupun luar lingkungan perusahaan. Data yang didapat diolah dengan sistem informasi dengan baik sehingga memberi informasi yang berguna. 2.1 Pengertian Rancangan Sistem

Sebuah perusahaan dalam membuat suatu tujuan sangat membutuhkan rancangan dalam mencapainya. Rancangan dibuat dengan sistem yang canggih agar didapat informasi yang akurat dan mendukung dalam pembuatan tujuan tersebut. Menurut John Burch dan Garry Grudnitski dalam buku Analisa dan Desain, Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur, desain sistem dapat di definisikan sebagai penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Beberapa sistem yang digabungkan dan digunakan sebagai media mencari informasi sangat berguna dalam menentukan kebijakan dalam perusahaan. Selain itu rancangan system juga berguna untuk menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini menyangkut, mengkorfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari system akan benar-benar memuaskan rancangan yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem. Maka dari itu sebuah rancangan sistem harus dibuat dengan sebaik dan secanggih mungkin guna mendukung kebijakan dalam mencapai tujuan perusahaan.2.3 Pengertian Sistem yang Koseptual Terperinci

Seorang manajer dalam mencari dan mengetahui sebuah informasi melalui media yang mengeluarkan data bagi pencari informasi. Banyak media yang digunakan untuk pencarian tersebut dengan sistem yang konseptual. Sistem konseptual, sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut lingkaran umpan balik yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya. Contohnya adalah sistem komputer adalah sistem fisik, informasi yang dihasilkan komputer adalah sistem konseptual yang terdiri dari informasi dan data.

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Desain atau Rancangan Sistem Konseptual

Desain (rancangan) konseptual kadang-kadang disebut desain kelayakan (feasibility design), desain pokok (gross design), atau desain tingkat tinggi (high level design), Semua istilah ini mengandung sebagian dari arti dari tahap pengembangan MIS ini. Tahap desain (rancangan) konseptual menggunakannya sebagai input (masukan).

1. Rumusan singkat mengenai kebutuhan informasi manajemen dan

2. Seperangkat sasaran manajemen untuk MIS

Proses mengerjakan desain konseptual meliputi hal-hal sebagai berikut : memperlihatkan kelayakan (feasibility) untuk mencapai sasaran manajemen bagi MIS, membuat gambaran kasar dari sistem,merujukan bagaimana sistem akan bekerja pada tingkat pokok atau tingkat tinggi.

1.) Mendefinisikan Masalah

Manajemen harus mengambil langkah pertama dalam disain MIS dengan merumuskan masalah yang akan dipecahkan. Dari sasaran kita menurunkan rencana. Terkait dengan rencana bisnis dan tujuan bisnis adalah kebutuhan akan informasi. Kebutuhan akan informasi ini merupakan masalah yang akan dipecahkan dengan fungsi MIS. Untuk memulai proses desain, kita harus menjalankan proses yang berulang dari

1) Menyatakan kebutuhan akan informasi

2) Mengajukan pertanyaan tentang kebutuhan tersebut

3) Menafsirkan kebutuhan tersebut

4) Merinci pertanyaaan asli (detailing the original statement)

Meninjau ulang pernyataan mengenai kebutuhan secara lebih terinci dengan manajemen.BAB 4. KESIMPULAN

Desain konseptual menggambarkan struktur dari MIS. Desain ini merinci persyaratan prestasi bagi mereka yang akan mengembangkan desain yang terinci. Karena desain konseptual menetapkan kerangka garis besar dari MIS, maka manajer yang akan menggunakan MIS harus mempunyai peran besar dalam pengembangan dan evaluasi konsep-konsep alternatif.

Manajemen harus mengenali masalah bisnis pokok serta sasaran dari MIS. Kendala sistem mungkin berasal dari lingkungan, bisnis pokok, atau sistem teknis. Manajemen terutama bertanggung jawab untuk menguraikan dua yang pertama. Kebutuhan manajemen akan informasi tergantung pada masalah yang akan dipecahkan dan gaya manajerial perorangan. Dengan demikian hanya manajerlah yang dapat memasukkan faktor ini kedalam desain konseptual. Dilain pihak, sumber informasi seringkali lebih baik ditentukan oleh spesialis teknik.Pembuatan desain terinci dari MIS dimulai setelah kerangka kerja konsepsionalnya diformulasikan. Pekerjaan membuat desain terinci itu mulai dengan spesifikasi dari prestasi sebagaimana telah ditentukan dalam desain konsepsionalnya, dan terakhir dengan serangkaian spesifikasi dari konstruksi MIS tersebut. Desain dari MIS ini harus dikembangkan bersamaan dengan desain dari system operasionalya, kecuali bilamana system operasionalnya adalah tetap tidak berubah.5