7
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah penyakit yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia, tetapi juga yang terpenting faktor risiko dependent dapat mengancam jiwa (Guang-Weia et al., 2010). Penyakit yang menjadi masalah global, hampir seperempat dunia menderita hipertensi. Terdapat 972 juta pasien hipertensi di dunia, terhitung menjadi 26,4% pada populasi orang dewasa tahun 2000 (Kearney et al., 2005). Terdapat 1.5 miliyar penderita hipertensi di dunia, terhitung 21,4% dari populasi dunia (Zeng, et al., 2011). Masalah kejadian hipertensi cenderung meningkat di Indonesia. Pada tahun 2001, Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan bahwa 8,3% penderita hipertensi meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004. (Rahajeng & Tuminah, 2009). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2008) menyatakan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia pada penduduk dengan usia diatas 18 tahun adalah sebesar 31,7%. Prevalensi hipertensi di Provinsi Jawa Tengah

bab 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jnmpn

Citation preview

Page 1: bab 1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah penyakit yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas di

seluruh dunia, tetapi juga yang terpenting faktor risiko dependent dapat mengancam jiwa

(Guang-Weia et al., 2010). Penyakit yang menjadi masalah global, hampir seperempat

dunia menderita hipertensi. Terdapat 972 juta pasien hipertensi di dunia, terhitung

menjadi 26,4% pada populasi orang dewasa tahun 2000 (Kearney et al., 2005). Terdapat

1.5 miliyar penderita hipertensi di dunia, terhitung 21,4% dari populasi dunia (Zeng, et

al., 2011).

Masalah kejadian hipertensi cenderung meningkat di Indonesia. Pada tahun 2001,

Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan bahwa 8,3% penderita

hipertensi meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004. (Rahajeng & Tuminah, 2009).

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2008) menyatakan bahwa prevalensi

hipertensi di Indonesia pada penduduk dengan usia diatas 18 tahun adalah sebesar

31,7%. Prevalensi hipertensi di Provinsi Jawa Tengah terdapat 37% yang berada diatas

prevalensi nasional. Penyakit hipertensi essensial pada tahun 2010 dan 2011 terjadi

kenaikan jumlah kasus (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2011).

Prevalensi paling banyak terjadi pada hipertensi adalah hipertensi essensial,

terhitung 90%-95% dari semua kasus hipertensi. Sedangkan lima persen adalah penyakit

hipertensi sekunder akibat penyakit lain seperti, kerusakan parenkim ginjal, kelainan

pada korteks adrenal, pemakaian obat-obatan sejenis kortikosteroid, dan lain-lain.

(Brown, 2007; Yogiantoro, 2006).

Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, CHD, gagal jantung dan

gagal ginjal. Selain itu, hipertensi selalu muncul dengan faktor risiko kardiovaskuler

Page 2: bab 1

lainnya seperti, merokok, diabetes, hiperlipidemia, dan obesitas (WHO, 2003). Kejadian

hipertensi menjadi perhatian semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang

ditimbulkan baik jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga membutuhkan

penggulangan yang menyeluruh dan terpadu (Irza, 2009).

Timbulnya hipertensi akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko yang

dimiliki seseorang baik yang terkontrol maupun tidak terkontrol. Faktor risiko yang tidak

terkontrol seperti faktor usia, jenis kelamin, ras, dan genetik/keturunan. Sedangkan faktor

risiko yang terkontrol seperti, stres, obesitas, diet dan asupan garam, merokok, dan

aktivitas fisik (Yogiantoro, 2006).

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sigarlaki pada tahun 2006 diketahui

bahwa yang menjadi faktor risiko kejadian hipertensi di Kabupaten Kebumen, Jawa

Tengah seperti, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat penghasilan,

jumlah anak, faktor makanan dan faktor stres.

Faktor risiko hipertensi pada lansia ialah riwayat keluarga. Sedangkan jenis

kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi makanan lemak jenuh,

pengunaan jelantah, riwayat minum alkohol, kebiasaan berolah raga, dan status gizi tidak

menjadi faktor risiko pada lansia (Rachman, 2011).

Etnik Jawa merupakan etnik terbesar di Indonesia, baik dalam jumlah maupun

luas penyebarannya. Jawa Bagian tengah dan timur didominasi oleh etnik Jawa. Etnik

Jawa terdapat lebih dari 95% dari duapertiga wilayah di provinsi Jawa Tengah dan Jawa

Timur (Zulfan, 2011). Banyumas memiliki kepadatan penduduk 1.554.527 jiwa dan

mayoritas merupakan etnik jawa.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “faktor risiko hipertensi essensial pada etnik jawa”, karena hubungan

Page 3: bab 1

antara etnik dengan kesehatan telah menjadi perhatian para peneliti dilingkup

internasional (Smedley, 2002).

Penelitian dilakukan pada etnik Jawa karena merupakan etnik terbesar di

Indonesia yang menempati sebagian besar pulau Jawa dan perubahan gaya hidup menuju

gaya hidup modern dianggap sebagian besar masyarakat sebagai budaya modern

(Sugiharto, 2007). Penelitian ini juga belum pernah dilakukan pada etnik Jawa

sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan pada etnik Mingkabau hubungannya dengan

hipertensi.

B. Rumusan Masalah

Apakah faktor risiko (jenis kelamin, riwayat keluarga, konsumsi alkohol, obesitas,

merokok, kegiatan fisik, stres dan konsumsi garam) berhubungan dengan hipertensi

essensial pada etnik jawa?

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko berhubungan

hipertensi essensial pada etnik jawa.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui faktor jenis kelamin berhubungan dengan hipertensi essensial pada

etnik jawa.

b. Mengetahui faktor riwayat keluarga berhubungan dengan hipertensi essensial pada

etnik jawa.

c. Mengetahui faktor konsumsi alkohol berhubungan dengan hipertensi essensial

pada etnik jawa.

Page 4: bab 1

d. Mengetahui faktor obesitas berhubungan dengan hipertensi essensial pada etnik

jawa.

e. Mengetahui faktor merokok berhubungan dengan hipertensi essensial pada etnik

jawa.

f. Mengetahui faktor kegiatan fisik berhubungan dengan hipertensi essensial pada

etnik jawa.

g. Mengetahui faktor stres berhubungan dengan hipertensi essensial pada etnik jawa.

h. Mengetahui faktor konsumsi garam berhubungan dengan hipertensi essensial pada

etnik jawa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk perkembangan ilmu

pengetahuan dan menambah wawasan terkait faktor risiko yang berhubungan dengan

kejadian hipertensi pada etnik jawa.

2. Manfaat Praktis

a. Subjek Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi bagi masyarakat etnik jawa

tentang faktor risiko pada hipertensi essensial.

b. Bagi Dokter dan Tenaga Kesehatan

Penelitian ini dapat memberikan informasi atau masukan tentang faktor risiko yang

berhubungan dengan kejadian hipertensi essensial pada etnik jawa dan juga sebagai

pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan dibidang kesehatan.

c. Peneliti lain

Sebagai bahan kajian pustaka, terutama sebagai pertimbangan tertentu ingin

melakukan penelitian lanjutan atau sejenis.