Upload
mimin-setiadi
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejalan dengan semakin pesatnya pembangunan dan dimulainya era perbaikan
di segala bidang baik industri, perdagangan maupun pariwisata tentunya akan disertai
dengan pembangunan infrastruktur-infrastruktur seperti jalan, jembatan, perkantoran
dan sebagainya. Pembangunan sarana akses transportasi yang menghubungkan
kabupaten sambas dengan daerah lainnya merupakan suatu usaha untuk memberikan
akses informasi, ekonomi, sosial dan budaya yang lancar, cepat dan aman.Untuk menunjang pembangunan tersebut, diperlukan berbagai data dan
informasi, salah satunya adalah data tentang jenis batuan yang dapat digunakan
sebagai bahan penunjang pembangunan terutama untuk pembangunan jalan yang
sangat memerlukan kekuatan batuan sebagai pondasinya. Dari jenis batuan yang ada,
Kabupaten Sambas dibentuk oleh endapan llu!ium, "itoral, dan endapan limpah
banjir dan pada daerah yang lebih tinggi dibentuk oleh pelapukan satuan batuan
formasi Seminis. #atuan endapan allu!ium tersusun dari sedimen klastik dan
allu!ium dan merupakan hasil dari endapan terrestrial allu!ium. Sedangkan batuan
endapan litoral tersusun dari sedimen klastik dan fine dan merupakan hasil dari
endapan litoral dan estuary $#adan Pusat Statistik Kab.sambas%.
#atuan dapat diketahui dengan mengetahui nilai tahanan jenisnya terlebih
dahulu. Dalam hal ini, dapat diaplikasikan metode geofisika. Salah satu metode
geofisika yang dapat digunakan dalam identifikasi batuan bawah permukaan adalah
metode geolistrik resisti!itas. &etode geolistrik merupakan metode geofisika yang
dapat digunakan untuk mengetahui kondisi batuan dibawah permukaan melalui
analisis resisti!itas atau kemampuan menghantarkan aliran listrik dari material dalam
bumi. Pada penelitian ini, metode geofisika akan digunakan untuk mengidentifikasi
sebaran batuan beku yang yang ada di bukit koci kecamatan Sebawi kabupaten
Sambas Kalimantan barat.
1.2 Perumusan masalah
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
2/21
#erdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana pola sebaran, jenis dan !olume batuan yang ada di
bukit Koci Kecamatan Sebawi Kabupaten Sambas Kalimantan #arat, dengan
menggunakan aplikasi metode geolistrik resisti!itas'
1.3 Batasan masalah
dapun batasan masalah pada penelitian ini adalah(
a. &enggunakan metode geolistrik konfigurasi )enner-Schlumbergerb. Pengolahan data menggunakan perangkat lunakRes2Dinv *.+ dan perangkat
lunakRes3Dinv .
1.4 Tujuan#erdasarkan masalah yang dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian yang
hendak dicapai adalah untuk mendapatkan distribusi nilai resisti!itas batuan dan
mengetahui jenis, sebaran dan !olume batuan yang ada di bukit Koci Kecamatan
Sebawi Kabupaten Sambas Kalimantan #arat.
1. !an"aat
/asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat sekitar tempat penelitian akan potensi batuan dari daerah tersebut, dan
dapat memberikan gambaran mengenai jenis, sebaran dan !olume batuan yang
mampu dijadikan rujukan dalam perencanaan pembangunan di daerah tersebut.
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
3/21
BAB II
TIN#AUAN PU$TA%A
2.1 !et&'e (e&l)str)k Tahanan #en)s *Resistivitas)
&etode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari
sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan
bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial dan pengukuran arus yang terjadi
baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus kedalam bumi. 0leh karena itu
metode geolistrik mempunyai banyak macam, salah satunya adalah metode geolistrik
tahanan jenis (resistivitas) $/endrajaya dan rif, 112%.3ujuan dari sur!ei geolistrik adalah untuk menentukan distribusi
resisti!itas dibawah permukaan dengan membuat pengukuran di permukaan tanah.
Pengukuran resisti!itas secara normal dibuat dengan cara menginjeksikan arus ke
dalam tanah melalui dua elektroda arus, dan mengukur beda tegangan yang
dihasilkan pada dua elektroda potensial. Dari pengukuran ini resisti!itas yang
sebenarnya dari bawah permukaan dapat diperkirakan. 4esisti!itas tanah berkaitan
dengan berbagai parameter geologi seperti mineral dan konten cairan, porositas,
derajat patahan, persentase dari patahan diisi dengan air tanah dan derajat dari
saturasi air di batuan $Singh, 225%.#erdasarkan hukum 0hm diketahui bahwa besar tegangan V suatu material
bergantung pada kuat arus I dan hambatan listrik R yang dirumuskan sebagai
berikut(
V=IR $%
Studi hambatan listrik dari geofisika dapat dipahami dalam konteks dari aliran
arus melalui medium di bawah permukaan yang terdiri dari lapisan bahan dengan
resisti!itas yang berbeda. Untuk sederhananya, semua lapisan diasumsikan horisontal.4esisti!itas dari bahan adalah pengukuran seberapa baik bahan menghambat aliran
arus listrik $/erman, 22%.
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
4/21
6ambar . rus yang dialirkan pada material konduktif berbentuk silinder
$/erman,22%
Suatu material konduktif berbentuk silinder yang homogen memiliki
panjang sebesar " serta luas penampang maka resisti!itasnya sebesar(
=RA
L $%
Dari persamaan $% dan persamaan $% jika disubstitusi persamaannya akan
menjadi(
=VA
IL$*%
Dimana (
V 7 #eda potensial
I 7 Kuat arus yang melalui bahan $mpere%
#umi diasumsikan sebagai medium yang homogen isotropis. &isalkan
elektroda arus mengalirkan arus pada medium isotropis, maka akan terbentuk
bidang ekuipotensial berbentuk setengah bola 7 2 r2
sedangkan garis aliran arus
medan listriknya pada arah radial $3elford dkk, 189%.
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
5/21
Arah aliran arus
A B
6ambar . liran yang berasal dari satu sumber arus dalam bumi yang
homogeny isotropic $3elford dkk, 189%
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa aliran arus listrik selalu tegaklurus terhadap bidang ekuipotensial. Untuk elektroda arus yang ditempatkan di
permukaan medium homogen isotropis dan udara diatasnya mempunyai
konduktifitas nol, besarnya potensial yang dapat diukur $3elford dkk, 189%
-
I IV
r
=
$5%
Dalam ruang tiga dimensi, permukaan ekuipotensial yang terletak
ditengah-tengah kedua sumber arus akan berupa setengah lingkaran seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
6ambar *. Dua titik arus yang berlawanan polaritasnya di permukaan
bumi $3elford dkk, 189%
:lektroda arus
#idang ekipotensial
rah aliran arus
#idang:kipotensial
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
6/21
I
Pengukuran di lapangan digunakan dua elektroda untuk mengalirkan arus
$C1 dan C2% dan beda potensialnya diukur antara dua titik dengan menggunakan
dua elektroda potensial $P1 danP2%.
6ambar 5. Susunan elektroda arus dan potensial dalam pengukuran
resisti!itas $3elford dkk, 189%
Potensial di titikP1 adalah $3elford dkk, 189% (
VP1
=I
2 ( 1r1
1
r2) $+%
Dimana r1 dan r2 adalah jarak elektroda potensial P1 terhadap elektroda-elektroda
arus, sedangkan potensial di titikP2 adalah (
VP2
=I
2 ( 1r3
1
r4) $9%
Dimana r3 dan r4 adalah jarak elektroda potensial P2 terhadap elektroda-elektroda
arus.
Selisih potensial antara titik itu (
P=VP1VP2 $8%
Sehingga (
V= I
2[(1r 1 1r2 )( 1r3 1r4 )] $%
454*
4 4P P
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
7/21
#esar tahanan jenis semunya adalah
a=
V
I 2
(1
r1
1
r2
1
r3 +
1
r4)1
$1%
Dengan (
V 7 beda
potensial antaraP1 danP2 $!olt%
I 7 besarnya arus yang diinjeksikan melalui elektroda C1 dan C2 $ampere%
r1 7 jarak antara ; dan P $m%
r2 7 jarak
antara ; dan P $m%
r3 7 jarak antara ; dan P $m%
r4 7 jarak antara ; dan P $m%
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
8/21
factor). "etak kedua elektroda potensial terhadap letak kedua elektroda arus
mempengaruhi besarnya beda potensial diantara kedua elektroda potensial
tersebut $/endrajaya dan rif, 112%.
Untuk kasus tak homogen, bumi diasumsikan berlapis-lapis dengan masing-
masing lapisan mempunyai harga resisti!itas yang berbeda. 4esisti!itas semu
merupakan resisti!itas dari suatu medium fiktif homogen yang eki!alen dengan
medium berlapis yang ditinjau. Sebagai contoh pada 6ambar +.
6ambar +. &edium #erlapis dengan >ariasi 4esisti!itas $?ohdy.dkk,
12%
&edium berlapis yang ditinjau terdiri dari dua lapis yang berbeda
resisti!itasnya $
.
dan
% dianggap sebagai medium satu lapisan homogen yangmempunyai satu harga resisti!itas, yaitu resisti!itas semu, dengan konduktansi
lapisan fiktif sama dengan jumlah konduktasi masing-masing lapisan. -a
= +
$?ohdy.dkk, 12%.
Dengan demikian secara otomatis nilai resisti!itas semu dapat dihitung
dengan catatan disesuaikan dengan tetapan konfigurasi elektroda yang digunakan
pada saat pengukuran $Sampurno, 228%.
2.2 $)"at %el)str)kan Dalam Batuan
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
9/21
liran arus listrik dalam batuan dan mineral dapat dikelompokkan menjadi
tiga macam, diantaranya konduksi secara elektrik, konduksi secara elektrolitik dan
konduksi secara dielektrik $Diniarti, 2%.
3.2.1 %&n'uks) se+ara elektr)k
Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral mempunyai banyak elektron
bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan atau mineral oleh elektron-elektron
bebas tersebut. liran listrik ini juga dipengaruhi oleh sifat atau karakteristik masing-
masing batuan yang dilewatinya. Salah satu sifat atau karakteristik batuan tersebut
adalah resisti!itas $tahanan jenis% yang menunjukkan kemampuan bahan tersebut
untuk menghantarkan arus listrik. Semakin besar nilai resisti!itas suatu bahan maka
semakin sulit bahan tersebut menghantarkan arus listrik, begitu pula sebaliknya.
$Diniarti,2%
3.2.2 %&n')s) se+ara elektr&l)t)k
Pada umumnya batuan merupakan konduktor yang buruk dan memiliki
resisti!itas yang sangat tinggi. 3etapi pada kenyataannya batuan biasanya bersifat
porus dan memiliki pori-pori yang terisi oleh fluida, terutama air. kibatnya batuan-
batuan tersebut menjadi konduktor elektrolit, di mana konduksi arus listrik di bawa
oleh ion-ion elektrolit dalam air. Kondukti!itas dan resisti!itas batuan poros
bergantung pada !olume dan susunan pori-porinya. Kondukti!itas akan semakin
besar jika kandungan air dalam batuan bertambah banyak dan sebaliknya resisti!itas
akan semakin besar jika kandungan air dalam batuan berkurang. #erdasarkan rumus
!rc"ie $Diniarti,2%
e=m
Snw $%
Dimanae adalah resisti!itas batuan, @ adalah porositas, S adalah fraksi pori-pori
yang berisi air danw adalah resisti!itas air. Sedangkan a, m dan n adalah
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
10/21
konstanta, m disebut juga faktor sementasi. Untuk nilai n yang sama, sc"luberger
menyarankan n 7 .
3.2.3 %&n')s) se+ara ')elektr)k
Konduksi dielektrik terjadi jika batuan atau mineral bersifat dielektrik
terhadap aliran arus listrik, artinya batuan dan mineral tersebut mempunyai elektron
bebas sedikit, bahkan tidak sama sekali. :lektron dalam batuan berpindah dan
berkumpul terpisah dalam inti karena adanya pengaruh medan listrik di luar sehingga
terjadi polarisasi. Peristiwa ini tergantung pada konduksi dielektrik batuan yang
bersangkutan, contoh ( mika.
2.3 %&n")guras) Elektr&'a 'an ,akt&r (e&metr).
=aktor geometri K merupakan besaran yang berubah terhadap jarak spasi
elektroda dan tergantug pada konfigurasi elektroda. =aktor geometri untuk masing-
masing konfigurasi mempunyai nilai yang berbeda.
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
11/21
3.3.1 %&n")guras) elektr&'a 'an "a+t&r (e&metr) s+hlumberger
Pada konfigurasi #c"luberger, jarak titik tengah $0% dengan elektroda arus
!, sama dengan jarak titik tengah $0% dengan elektroda arus # yakni sepanjang a,
sedangkan elektroda potrensial $, dan % terletak di dalam elektroda arus, dan
masing-masing elektroda tersebut berjarak b dari titik tengah pengukuran $0%.
Susunan elektroda ini biasanya digunakan untuk menyelidiki !ariasi resisti!itas
kearah !ertikal (#oun&ing%.
6ambar 9. Susunan elektroda Schlumberger $Santoso.D, 22%
=aktor geometri susunan elektroda ini adalah (
Kw=2
( 1AM 1BM)( 1AN 1BN)
2
( 1ab 1a+b )( 1a+b 1ab )
( a2
b2
2b ) $*%
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
12/21
6ambar 8. #tac'ing c"artkonfigurasi #c"luberger$"oke,111%
Pola sensiti!itas untuk konfigurasi #c"luberger sedikit berbeda dengan
konfigurasi ennerkhususnya pada kur!a !ertikal di bawah pusat konfigurasi dan
nilai sensiti!itasnya sedikit lebih rendah di dalam daerah antara elektroda! dan$
$dan juga antara elektrodadan%%. da suatu konsentrasi yang besar dari suatu nilai
sensisti!itas yang tinggi yang berada di bawah elektroda $ A %. /al ini berarti
konfigurasi ini mempunyai sensiti!itas yang relatif sedang untuk struktur !ertikal dan
horiBontal. Dalam suatu daerah yang mempunyai tipe struktur geologi terserbut,
penggunaan konfigurasi ini merupakan pilihan yang baik. Kedalaman pertengahan
(e&ian &e*"% konfigurasi kira-kira 2 C lebih besar dari pada konfigurasi enner
pada jarak elektroda yang sama kekuatan sinyal konfigurasi ini lebih kecil dari pada
konfigurasi enner tetapi lebih tinggi dari pada konfigurasi dipole-dipole
$"oke,111%.
3.3.2 %&n")guras) -enners+hlumberger
Konfigurasi enner+#c"luberger adalah konfigurasi dengan sistem aturan
spasi yang konstan dengan catatan faktor nE untuk konfigurasi ini adalah
perbandingan jarak antara elektroda -& $atau #-
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
13/21
K=n (n+1 )a
6ambar . Pengaturan elektroda konfigurasi enner+#c"luberger
$Sakka,22%
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
14/21
6ambar 1. #tac'ing C"art konfigurasi enner+#c"luberger
$Sakka,22%
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
15/21
2.4 Batuan
#atuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang
sudah dalam kedaan membekuFkeras. #atuan adalah salah satu elemen kulit bumi
yang menyediakan mineral-mineral anorganik melalui pelapukan yang selanjutnya
menghasilkan tanah. #atuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan
umur yang beraneka ragam. Garang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral,
namun umumnya merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih. &ineral adalah
suatu substansi anorganik yang mempunyai komposisi kimia dan struktur atom
tertentu. Gumlah mineral banyak sekali macamnya ditambah dengan jenis-jenis
kombinasinya. #atuan memiliki sifat lebih massif dan mempunyai nilai resisti!itasyang tinggi, selain itu juga mempunyai sifat impermeable yaitu tidak menyerap air.
Setiap derah memiliki jenis batuan yang berbeda-beda tergantung dari sejarah geologi
tempat tersebut, jadi bias berupa batuan beku, batuan sedimen maupun batuan
metamorf.
Setiap material memiliki karakteristik daya hantar listriknya masing-masing,
batuan dalah material yang juga mempunyai daya hantar listrik dan harga tahanan
jenis tertentu. #atuan yang sama belum tentu mempunyai tahanan jenis yang sama.
Sebaliknya harga tahanan jenis yang sama biasanya dimiliki oleh batuan-batuan
berbeda, hal ini terjadi karena nilai resisti!itas batuan memiliki rentang nilai yang
bisa saling tumpang tindih. dapun aspek-aspek yang mempengaruhi tahanan jenis
batuan antara lain $stier, 18% (
a. #atuan sedimen yang bersifat lepas $urai% mempunyai nilai tahanan jenis lebih
rendah bila dibandingkan dengan batuan sedimen padu dan kompak.b. #atuan beku dan batuan ubahan $batuan metamorf% mempunyai nilai tahanan
jenis yang terlalu tinggi.
c. #atuan yang basah dan mengandung air mempunyai nilai tahanan jenis yang
rendah, dan semakin rendah lagi bila air yang dikandung bersifat payau atau
asin.Para ahli geologi mengklasifkasikan batuan dalam tiga
kelompok dasar:
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
16/21
beku (igneous), sedimen (sedimentary), dan metamor
(metamorphic). Batuan
merupakan campuran dari berbagai mineral dan senyawa, dan
komposisinya
sangat bervariasi.
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
17/21
2. #en)s#en)s Batuan
3..1 Beku
#atuan beku atau batuan igneus $dari #ahasa "atin( ignis, HapiH% yaitu batuanyang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Pembekuan magma
menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar dari dapurnya,
ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas permukaan bumi. Dengan atau
tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif $plutonik%
maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif $!ulkanik%. "ebih dari 822 tipe
batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah
permukaan kerak bumi. $#owles, 11%
#atuan beku yang membeku sebelum magma keluar dan terjadi pada saat
lapisan dalam disebut batuan plutonik, jika membeku di tengah perjalanan disebut
batuan korok atau porforik. dapun jika magma telah keluar dan membeku di
permukaan bumi, disebut batuan beku luar atau efusiF!ulkanik. #erdasarkan
teksturnya batuan beku dibedakan menjadi , yaitu #atuan beku plutonik dan #atuan
beku !ulkanik. $#owles, 11%
Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun
batuannya. #atuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang
relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Sedangkan
batuan beku !ulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat
$misalnya akibat letusan gunung api% sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.
$#owles, 11%
3..2 Batuan $e')men
#atuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil akti!itas kimia maupun
organism yang kemudian mengalami pembatuan $:ndarto, 22+%.
#atuan sedimen biasanya didepositkan lapis-perlapis yang disebut lapisan
$strata%, dan apabila dipadatkan dan tersementasi menjadi satu akan membentuk
batuan sedimen proses ini disebut pembatuan $lit"ification%. #atuan-batuan ini, yang
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
18/21
paling banyak adalah serpih, batu pasir dan batu gamping merupakan 8+ C dari
seluruh batuan yang tersingkap di permukaan bumi $#owles, 11%.
#atuan sedimen ini bisa digolongkan lagi menjadi beberapa bagian
diantaranya batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen
organik. #atuan sedimen klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari
material-material yang mengalami proses transportasi. #esar butir dari batuan
sedimen klastik ber!ariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah.
#iasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon $reservoir
roc's% atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon $source
roc's%. ;ontohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. #atuan
sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. #iasanya batuan
tersebut menjadi batuan pelindung $seal roc's% hidrokarbon dari migrasi.
;ontohnya anhidrit dan batu garam $salt%. #atuan sedimen organik terbentuk dari
gabungan sisa-sisa makhluk hidup. #atuan ini biasanya menjadi batuan induk
$source% atau batuan penyimpan $reservoir%. ;ontohnya adalah batu gamping
terumbu.
3..3 Batuan !etam&r"
#atuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk yang
mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral sebagai akibat perubahan
kondisi fisik disebabkan oleh tekanan dan temperatur.batuan sebelumnya akan
berubah tekstur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan
struktur yang baru pula. ;ontoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang
merupakan perubahan batu lempung. pabila semua batuan-batuan yang sebelumnya
terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami
proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi. #eberapa contoh
batuan metamorf adalah 6neis, batu sabak, batu garnet, dan pualam.#atuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak #umi.&ereka
terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan
diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. &ereka juga terbentuk oleh intrusi batu
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
19/21
lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak
antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi. ;iri-ciri batuan ini danya perlapisan
dan Silang siur atau struktur gelembur gelombang klastik $:ndarto, 22+%.
2./ $)klus Batuan
Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan
dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk
kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal #umi. Siklus batuan ini
berjalan secara kontinyu atau berulang dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah
fenomena yang terjadi di kerak benua $geosfer% yang berinteraksi dengan atmosfer,
hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal atau energi panas dari
dalam #umi dan energi panas yang datang dari &atahari.Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan
mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer,
hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan
kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen
tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen.
Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan
kerak #umi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang
lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan
yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang
dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap
siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan
sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus
batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti.
Dari kesimpulan diatas, jika kita hubungkan siklus batuan dengan
sedimentologi, maka batuan sedimen itu bisa berasal dari batuan apa saja, baik itu
batuan beku, batuan metamorf, atau pun batuan sedimen itu sendiri $rendy arta hanafi,
22%.
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
20/21
6ambar 2. Siklus batuan $https(FFwww.scribd.comF Fsiklus-batuan%
Siklus batuan adalah proses dimana suatu batuan melebur, meleleh, membeku,
dan kemudian menjadi batu kembali. Pada awalnya siklus batuan terbentuk oleh
pergeseran lempengan yang ada di permukaan bumi. "alu pergeseran ini
menghasilkan magma yang dimana magma tersebut akan mendesak keluar
permukaan bumi dan pada saat magma mencair di permukaan bumi, maka akan
menyelimuti tanah yang dilalui oleh cairan magma. Untuk beberapa waktu magma
akan membeku dan berubah menjadi batuan dingin yang dinamakan Igneous Roc'-
#atuan akan mengalami pelapukan yang disebabkan oleh beberapa hal diantarnya(
a. Pelapukan Secara =isika
Pelapukan secara fisika diakibatkan oleh perubahan temperatur yang tidak
menetap. contohnya dari suhu panas yang tiba-tiba menjadi dingin bahkan terkena
hujan dan badai mengakibatkan batuan melapuk.
b. Pelapukan Secara Kimia
Pelelehan
Kenaikan
tekanan dan
temperatur
Pengangkutan
dan
pelapukan
Kenaikan tekanan dan
temperatur
Pengendapan di lautandan daratan
Pembatuan "itifikasiPembekuan
Pengangkatan dan pelapukan
7/23/2019 BAB 1 DAN 2 PENDAHULUAN
21/21
Pelapukan ini diakibatkan diakibatkan oleh cairan kimia /;" yang bereaksi
dengan batuan$batu gamping% mengakibatkan batuan melapuk, juga dengan
adanya hujan asam yang bereaksi dengan batuan
c. Pelapukan Secara #iologi
Pelapukan ini disebabkan oleh makhluk hidup. Salah satu contohnya adalah
pelapukan yang disebabkan oleh gangguan dari akar tanaman yang cukup besar.
kar-akar tanaman yang besar ini mampu membuat rekahan-rekahan di batuan dan
akhirnya dapat memecah batuan menjadi bagian yang lebih kecil lagi.