8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, materi adalah sesuatu yang sangat penting dan selalu di temukan. Materi sendiri terdiri atas materi murni dan materi campuran. Materi murni adalah materi yang hanya terdiri dari satu komponen zat, materi campuran adalah materi yang terdiri dari dua campuran atau lebih yang sudah tercampur atau saling terlarut satu sama lain. Campuran sendiri ada yang homogen dan heterogen. Dalam suatu campuran baik yang homogen dan heterogen, memiliki sifat-sifat parsial yang membantu mengetahui komposisi yang terdapat pada campuran tersebut dan menganalisa sifat-sifat yang ada campuran tersebut. Besaran suatu zat biasanya dinyatakan sebagai molaritas. Salah satu yang biasanya digunakan dalam kimia adalah volume molar parsial. Menurut Atkins, Volume molar parsial adalah kontribusi pada volume, dari satu komponen dalam sampel terhadap volume tetap. Volume molar parsial kompenen suatu campuran berubah-ubah tergantung pada komposisi, karena lingkungan setiap jenis molekul berubah jika komposisinya berubah dari a murni ke b murni. Perubahan lingkungan molecular dan perubahan gaya-gaya yang bekerja antara molekul inilah yang menghasilkan variasi sifat termodinamika campuran jika komposisinya berubah.

bab 1 molal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

molal

Citation preview

Page 1: bab 1 molal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, materi adalah sesuatu yang sangat penting dan selalu di

temukan. Materi sendiri terdiri atas materi murni dan materi campuran. Materi murni adalah

materi yang hanya terdiri dari satu komponen zat, materi campuran adalah materi yang terdiri

dari dua campuran atau lebih yang sudah tercampur atau saling terlarut satu sama lain.

Campuran sendiri ada yang homogen dan heterogen.

Dalam suatu campuran baik yang homogen dan heterogen, memiliki sifat-sifat parsial

yang membantu mengetahui komposisi yang terdapat pada campuran tersebut dan

menganalisa sifat-sifat yang ada campuran tersebut. Besaran suatu zat biasanya dinyatakan

sebagai molaritas.

Salah satu yang biasanya digunakan dalam kimia adalah volume molar parsial. Menurut

Atkins, Volume molar parsial adalah kontribusi pada volume, dari satu komponen dalam

sampel terhadap volume tetap. Volume molar parsial kompenen suatu campuran berubah-

ubah tergantung pada komposisi, karena lingkungan setiap jenis molekul berubah jika

komposisinya berubah dari a murni ke b murni. Perubahan lingkungan molecular dan

perubahan gaya-gaya yang bekerja antara molekul inilah yang menghasilkan variasi sifat

termodinamika campuran jika komposisinya berubah.

Sehingga volume parsial masing-masing zat berbeda-beda tergantung dari sifat

termodinamika yang mempengaruhinya. Salah satu sifat termodinamika yang mempengaruhi

volume molar parsial adalah konsentrasi. Bila zat yang diamati berbeda konsentrasi maka

volume molar yang dihasilkan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan konsentrasi yang

dipakai. Percobaan ini dilakukan dengan bahan NaCl dan aquades sebagai objek pengamatan

yang akan diuji coba. Prinsip dari percobaan ini adalah menentukan volume molar parsial

pada system dengan suhu, dimana digunakan variasi konsentrasi dari NaCl dan aquades

sebagai fungsi massa jenis.

Konsentrasi sendiri mempunyai hubungan yang sangat erat dengan densitas yaitu

Semakin tinggi konsentrasi larutan, densitasnya juga semakin besar. Hal ini disebabkan

karena semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, menunjukkan jumlah oartikel dalam larutan

Page 2: bab 1 molal

tersebut semakin banyak. Dengan kata lain, konsentrasi suatu larutan berbanding lurus

dengan densitas larutan.

Volume molar parsial sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dari larutan tersebut. Semakin

tinggi konsentrasinya maka volume molar parsialnya semakin tinggi pula atau dengan kata lain

berbanding terbalik. Volume molar parsial dari suatu komponen larutan dapat diukur dengan

jumlah mol komponen larutannya.

Dalam menentukan volume molar parsial, dapat juga ditentukan komposisi zat-zat akan

diamati. Oleh karena itu, untuk mengetahui secara lebih lanjut tentang volume parsial harus

dilaksanakan pratikum berjudul “Volume Molar Parsial”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam praktikum ini, rumusan masalah yang akan dipecahkan secara umum adalah:

a. Bagaimana cara menentukan volume molar nyata?

b. Bagaimana cara menentukan volume molar parsial larutan dan zat terlarut?

Dengan masalah khusus yang akan dipecahkan adalah:

a. Apa yang dimaksud dengan volume molar parsial?

b. Apa yang dimaksud dengan volume molar nyata?

c. Apa perbedaan antara volume molar larutan dan zat terlarut?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam praktikum ini adalah agar percobaan ini tidak terlalu meluas dapat

dirincikan sebagai berikut :

a. Pengertian volume molar parsial

b. Pengaruh konsentrasi zat terhadap volume molar parsial

c. Pengaruh berat piknometer terhadap volume molar parsial

1.4 Tujuan Percobaan

Secara khusus percobaan ini memiliki tujuan sebagai berikut.

a. Menentukan volume molar nyata (∅)

b. Menentukan volume molar parsial larutan dan zat terlarut (V )

Page 3: bab 1 molal

1.5 Manfaat Percobaan

Dari rumusan masalah, manfaat yang dapat disimpulkan adalah :

a. Dapat memahami pengertian volume molar parsial

b. Dapat mengetahui cara menentukan volume molar nyata dari suatu campuran

c. Dapat mengetahui perbedaan antara volume molar larutan dan zat terlarut

Page 4: bab 1 molal

BAB III. METODELOGI PENELITIAN

1. Alat dan bahan

Alat

a. Piknometer 25 ml : 1 buah

b. Thermometer : 1 buah

c. Botol semprot : 1 buah

d. Pipet tetes : 1 buah

e. Thermostat diatur pada suhu 300C : 1 buah

f. Gelas ukur 50 ml : 1 buah

Bahan

a. NaCl 3 M

b. Aquades

2. Gambar alat

Gambar 3.2.1 Gambar 3.2.2 Gambar 3.2.3

Thermometer Pipet tetes Gelas ukur

Page 5: bab 1 molal

3. prosedur kerja

a) membuat 5 macam konsentrasi NaCl dari larutan yang telah disediakan

b) menimbang piknometer kosong (W0)

c) mengisi piknometer dengan larutan yang akan diukur sampai jenuh,dijaga jangan

ada udara didalam kapiler piknometer

d) menggantungkan piknometer didalam thermostat pada suhu 300C dengan seluruh

bagian piknometer berada di bawah permukaan air selama +15 menit.hati-hati

jangan sampai ada air dalam thermostat masuk dalam piknometer

e) mengamati permukaan larutan didalam piknometer agar sellalu tetap penuh,jika

berkurang maka tambahkan larutan selama piknometer masih didalam

thermostat.kalibrasi suhu ini dilakukan selama +15 menit

f) mengeluarkan piknometer dari thermostat dan keringkan dengan kertas saring

dengan cepat,kemudian timbang piknometer tersebut dengan menggunakan

neraca analitis (W)

g) melakukan cara yang sama untuk air

4. diagram Alir metode kerja

dibuat 5 macam konsentrasi

ditimbang piknometer kosong W0)

dimasukkan dalam piknometer

dimasukkan piknometer dalam thermostat 300C +15 menit

dikeluarkan piknometer dari termostat

dikeringkan dengan kertas saring

ditimbang piknometer

diakukan cara yang sama untuk air

NaCl

Page 6: bab 1 molal

hasil