12
SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 pendahuluan

  • Upload
    ampas03

  • View
    153

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 1 pendahuluan

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

BAB 1

PENDAHULUAN

Page 2: Bab 1 pendahuluan

1.1 Definisi Sistem Komunikasi Bergerak

• Sistem komunikasi bergerak memungkinkan

pelanggannya dapat bergerak selama proses hubungan

komunikasi berlangsung dengan catatan pelanggan

bergerak dalam cakupan area penyelenggara jasa

komunikasi.

• Sistem telekomunikasi yang cocok untuk mendukung

sistem komunikasi bergerak ini adalah sistem komunikasi

tanpa kabel (wireless) yaitu sistem komunikasi radio

lengkap dengan antena pemancar dan perangkat

radionya.

2

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

Page 3: Bab 1 pendahuluan

• Ditinjau dari segi daerah jangkauan (coverage), maka

sistem komunikasi bergerak dapat dibedakan menjadi

dua macam:

a. Sistem Konvensional (Large Zone)

b. Sistem Selular (Multi Zone)

Kemampuan mobilitas inilah yang diunggulkan dari sistem

komunikasi fixed (diam). Yang jadi permasalahan adalah

bagaimana suatu sistem didimensioning agar jaminan

komunikasi masih tetap dapat berlangsung meskipun

dalam keadaan bergerak dapat berlaku.

Page 4: Bab 1 pendahuluan

A. Sistem Konvensional (Large Zone)

• Pada sistem ini base station melayani wilayah yang sangat luas

dengan radius 40 km.

• Keuntungan dari sistem ini adalah relatif mudah dalam hal switching,

charging dan transmisi.

Sedangkan kekurangannya:

• Kesanggupan pelayanan terbatas: Daya yang dipancarkan harus

besar dan antena harus tinggi. Selain itu area pelayanan dibatasi oleh

kelengkungan bumi. Ketika user sedang melakukan pembicaraan dan

keluar dari suatu wilayah pelayanan, maka pembicaraan terputus

karena tidak memilki fasilitas handoff dan harus dilakukan inisialisasi

ulang.

• Unjuk kerja pelayanan kurang baik: Sistem konvensional ini hanya

memiliki jumlah kanal yang sedikit, sehingga blocking menjadi sangat

besar.

Page 5: Bab 1 pendahuluan

• Tidak efisien dalam penggunaan bandwidth: Tidak menggunakan

pengulangan frekuensi sehingga jumlah kanal yang dialokasikan

pada setiap sel akan sangat kecil. Gambar 1 sistem komunikasi

bergerak konvensional.

Page 6: Bab 1 pendahuluan

B. Sistem Selular (Multi zone)

• Dalam sistem ini pelayanan dibagi menjadi daerah-daerah yang lebih kecil disebut sebagai sel dan setiap seldilayani oleh sebuah RBS (Radio Base Station).

• Antara RBS masing-masing sel saling terintegrasi dandikendalikan oleh suatu MSC (Mobile Switching Centre).

Prinsip dasar dari arsitektur sistem selular adalah:

• Pemancar mempunyai daya pancar yang rendah dancakupan yang kecil.

• Menggunakan prinsip penggunaan kembali frekuensi(Frequency Reuse).

• Pemecah sel (Cell Splitting) pada sel yang telah jenuhdengan user.

Page 7: Bab 1 pendahuluan

Sistem ini memiki banyak keuntungan dibandingkan sistem

konvensional, yaitu:

• Kapasitas user lebih besar.

• Efisien dalam penggunaan pita frekuensi karena memakai

prinsip pengulangan frekuensi

• Kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kepadatan

lalu lintas atau trafik karena sel dapat dipecah.

• Kualitas pembicaraan baik karena tidak sering terputus.

• Kemudahan bagi pemakai.

Page 8: Bab 1 pendahuluan

8

cell

cell

cell cell

cell

cell

cellcell

Coverage Area

Gambar 2 Pembagian area cakupan

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

Untuk dapat mengcover cakupan yang begitu luas, dilakukan

pembagian coverage area menjadi sub-sub area yang disebut cell.

Oleh karena itulah sistem komunikasi bergerak disebut juga sistem

komunikasi selluler. Pembagian area cakupan menjadi sub-sub area

(cell) dapat dilihat pada gambar 2.

Page 9: Bab 1 pendahuluan

• Agar tiap-tiap sub area tersebut dapat saling berkomunikasi, tiap sub

area (cell) harus ada dua perangkat radio, yang pertama untuk

komunikasi cell dengan pelanggan yang ada di wilayahnya dan

perangkat radio yang kedua digunakan untuk hubungan komunikasi

antar sub area (cell).

• Idealnya bentuk cell adalah heksagonal agar seluruh ruangan ter-

cover, tetapi kenyataannya di lapangan bentuk cell adalah lingkaran

atau irregular sehingga ada celah antara cell yang tidak tercover oleh

jaringan. Daerah ini disebut daerah blank spot, dimana pada daerah

ini pelanggan tidak dapat melakukan hubungan komunikasi.

9

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK

Page 10: Bab 1 pendahuluan

Cell Coverage Area

Page 11: Bab 1 pendahuluan

possible radio coverage of the cell

idealized shape of the cell

cell

segmentation of the area into cells

GSM: cellular network

• use of several carrier frequencies

• not the same frequency in adjoining cells

• cell sizes vary from some 100 m up to 35 km depending on user density, geography, transceiver power etc.

• hexagonal shape of cells is idealized (cells overlap, shapes depend on geography)

• if a mobile user changes cells handover of the connection to the neighbor cell

Page 12: Bab 1 pendahuluan

• Berdasarkan ukuran luasnya jangkauan cell dapat dibagi menjadi tiga

jenis cell yaitu:

Macrocell : diman R > 5 km (biasanya 7 km)

Microcell : dimana 1 < R < 3 km

Picocell : dimana R < 1 km

• Setiap cell ini di cover oleh suatu perangkat radio lengkap dengan

antena pemancarnya. Alat yang langsung mengcover tiap cell disebut

base transceiver station (BTS).

12

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK