9
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Konsep nasional dalam rangka mengupayakan peningkatan pelayanan publik sudah berubah menjadi gerakan nasional yang tentunya harus segera dilaksanakan oleh seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Dalam konteks tersebut tentunya Pemerintah Provinsi Jambi berkeinginan kuat untuk turut berpartisipasi di dalamnya. Salah satu implementasi yang relevan dengan filosofi gerakan nasional tersebut dan tentunya juga sesuai dengan kebutuhan yang berkembang di Provinsi Jambi sendiri adalah dengan berupaya mewujudkan kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Jambi yang representatif dan akomodatif dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan publik di Provinsi Jambi. Peningkatan kegiatan di pusat Provinsi Jambi yang cukup pesat telah memunculkan berbagai konflik aktivitas yang berdampak terhadap menurunnya kualitas kehidupan pemerintah Provinsi Jambi. Desakan pembangunan telah memberi tekanan yang berdampak luas, hal ini dapat dirasakan dengan adanya ketidakseimbangan daya dukung pemanfaatan lahan dan aktivitas Pemerintah Provinsi.

Bab 1 Pendahuluan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Master Plan Kantor Gubernur Provinsi Jambi

Citation preview

Bab V

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGKonsep nasional dalam rangka mengupayakan peningkatan pelayanan publik sudah berubah menjadi gerakan nasional yang tentunya harus segera dilaksanakan oleh seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Dalam konteks tersebut tentunya Pemerintah Provinsi Jambi berkeinginan kuat untuk turut berpartisipasi di dalamnya. Salah satu implementasi yang relevan dengan filosofi gerakan nasional tersebut dan tentunya juga sesuai dengan kebutuhan yang berkembang di Provinsi Jambi sendiri adalah dengan berupaya mewujudkan kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Jambi yang representatif dan akomodatif dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan publik di Provinsi Jambi.Peningkatan kegiatan di pusat Provinsi Jambi yang cukup pesat telah memunculkan berbagai konflik aktivitas yang berdampak terhadap menurunnya kualitas kehidupan pemerintah Provinsi Jambi. Desakan pembangunan telah memberi tekanan yang berdampak luas, hal ini dapat dirasakan dengan adanya ketidakseimbangan daya dukung pemanfaatan lahan dan aktivitas Pemerintah Provinsi. Peningkatan kegiatan Masterplan Perkantoran Gubernur Pemerintahan Provinsi Jambi merupakan konsekuensi dari meningkatnya pelayanan masyarakat Provinsi Jambi. Pelayanan masyarakat memerlukan sarana dan prasarana yang baik dan dapat dimanfaatkan secara optimal agar meningkatkan kinerja Pemerintah Provinsi.Dasar pemikiran tersebut diatas pada hakikatnya sudah tidak dapat dihindari dan sangat mendesak untuk segera direalisasikan mengingat kondisi kawasan perkantoran Gubernur Provinsi Jambi relatif belum terintegrasi dengan baik dan bahkan tidak jarang aktivitas yang terjadi di sekitar perkantoran tersebut memberikan efek yang kurang baik seperti penggunaan ruang yang kurang efektif dan efesian, serta adanya efeksamping terhadap kinerja para PNS yang ada di perkantoran Gubernur terhadap semangat kerja dengan melihat kondisi bangunan yang kurang efektif dan nyaman. Permasalahan tersebut merupakan salah satu konsideran utama yang mendasari langkah Pemerintah Provinsi Jambi untuk menyiapkan, merencanakan dan merealisasikan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi.Tentunya dengan berbagai pertimbangan yang mendasari langkah Pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya merealisasikan pembentukkan perkantoran Gubernur tersebut adalah sepenuhnya berorientasi untuk melayani masyarakat Provinsi Jambi dengan baik secara efektif dan efisien. Langkah ini tentunya tidak mudah, tidak murah dan akan menimbulkan opini yang beragam, untuk itu sebagai leading sector perencanaan daerah, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi merasa perlu untuk melaksanakan perencanaan Masterplan Perkantoran Gubernur Provinsi Jambi tersebut secara sistematis melalui kegiatan "Penyusunan Masterplan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi" agar kelak proses penganggaran pembangunan perkantoran tersebut dapat dilaksanakan dengan tepat, akurat dan sesuai dengan kebutuhan.Berbagai pertimbangan telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya melayani masyarakat Provinsi Jambi dan kegiatan administrasi pemerintahan, maka Pemerintah Provinsi Jambi berencana melakukan renovasi ataupun pembangunan gedung baru sesuai dengan kebutuhan ruang para Kepala Biro dan para staff yang ada di Perkantoran Gubernur Provinsi JambiMaster Plan Perkantoran Gubernur Pemerintahan Provinsi Jambi merupakan dokumen perencanaan yang dapat dipedomani berbagai pihak dalam pembangunan fisik yang dapat mereduksi berbagai konflik kepentingan dan kegiatan masyarakat dalam pemanfaatan ruang kota dan menambah etos kerja bagi PNS yang berada di Perkantoran Gubernur tersebut. Penyusunan Master Plan Perkantoran Gubernur Pemerintahan Provinsi Jambi berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan adanya konsep penataan bangunan dan lingkungan yang dinamis dan operasional. Master Plan Perkantoran Gubernur Pemerintahan Provinsi Jambi harus memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut:1. Kerawanan Bencana Alam (Natural Hazards)2. Berwawasan Pembangunan (Development aspect);3. Keandalan Bangunan dan Lingkungan (Excellent Biuilding and environment aspect);4. Berwawasan Lingkungan (Envionment aspect);5. Menjalankan amanah peraturan (Legas aspect);6. Lingkungan Binaan yan manusiawi (Humanity aspect);7. Pembangunan yang dapat dikelola, terpadu dan berkelanjutan (Managable, Integrated and sustainable aspect);

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN1.2.1MaksudMaksud pelaksanaan kegiatan Penyusunan Masterplan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi adalah agar rencana pembangunan perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi dapat dilaksanakan secara sistematis dan baik pada setiap tahapan pengembangannya.

1.2.2TujuanTujuan pelaksanaan kegiatan Penyusunan Masterplan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi adalah menghasilkan Masterplan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi yang representatif dan akomodatif dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan efisien.

1.3 SASARANBerdasarkan maksud dan tujuan diatas, pada dasarnya sasaran dari Pekerjaan Penyusunan Masterplan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi adalah sebagai berikut :1) Kajian relevansi pembentukkan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jambi.2) Teridentifikasinya pola kebutuhan lahan untuk setiap jenis fasilitas perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi dan fasilitas pendukungnya;3) Tersusunnya kerangka pikir yang analisis dan relevan dalam mengalokasikan setiap fasilitas perkantoran yang berorientasi pada peningkatan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik;4) Terumuskannya konsep sirkulasi dan tata massa bangunan perkantoran serta bangunan pendukungnya;5) Terumuskannya konsep penataan lingkungan kawasan perkantoran yang asri, representatif dan akomodatif yang terintegrasi dengan baik secara internal maupun eksternal terhadap lingkungan sekitarnya;6) Tersusunnya konsep tahapan pembangunan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi yang sesuai dengan kebutuhan serta rasionalitas alokasi anggaran selama tahapan pengembangannya;7) Terumuskannya konsep indikasi anggaran pembangunan dalam setiap tahapan pengembangan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi selama tahun berjalan.

1.4 RUANG LINGKUP1.4.1Ruang Lingkup WilayahLingkup wilayah perencanaan adalah berada pada wilayah administrasi Provinsi Jambi tepatnya di lingkungan Perkantoran Pemerintah Provinsi Jambi dengan luas lahan + ha

1.4.2Ruang Lingkup KegiatanBeberapa substansi penting yang harus tersedia terkait ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Penyusunan Masterplan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi antara lain adalah :1) Tinjauan terhadap visi dan misi Pemerintah Provinsi Jambi sehingga substansi - subtansi utama dari visi dan misi tersebut dapat diimplementasikan dalam identitas kawasan;2) Inventarisasi terhadap jumlah dan ruang lingkup tupoksi setiap jenis Kepala Biro dan para staff dalam lingkup Pemerintah Provinsi Jambi serta analisis kebutuhan ruangnya (lahan dan bangunan) sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara;3) Analisis daya dukung lahan dan lingkungan lokasi rencana pembangunan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi;4) Penyusunan matriks hubungan fungsional atas setiap jenis fasilitas bangunan gedung yang akan dialokasikan;5) Perumusan 3 (tiga) alternatif site plan untuk dikaji lebih mendalam dengan tim teknis Provinsi Jambi;6) Pengembangan konsep - konsep dasar atas site plan terpilih, yang antara lain terdiri dari: Tata massa bangunan Tata lingkungan Konsep sirkulasi Konsep identitas kawasan Dan konsep pendukung lainnya7) Analisa kebutuhan serta konsep pengembangan jaringan utilitas dasar, yang terdiri dari : Listrik Air bersih Drainase Limbah Sumur resapan Data dan telekomunikasi Dan utilitas lainnya yang diperlukan8) Rencana tahapan pengembangan;9) Konsep indikasi biaya.

1.5 KELUARANKeluaran yang diharapkan dari Pekerjaan Penyusunan Masterplan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi ini adalah tersusunnya Masterplan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi yang rasional dan implementatif.

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASANLaporan Pendahuluan ini merupakan produk pertama dari serangkaian produk Pekerjaan Penyusunan Masterplan Perkantoran Gubernur Pemerintah Provinsi Jambi, secara sistematika laporan ini terdiri dari lima bagian yaitu:Bab I. PendahuluanTerdiri dari latar belakang; maksud, tujuan dan sasaran; ruang lingkup / batasan kajian; dasar hukum; dan sistematika Pembahasan.Bab II. Tinjauan Umum Wilayah Perencanaan Terdiri dari tinjauan Pemerintahan Provinsi Jambi dalam konteks; tinjauan umum kondisi Pemerintah Provinsi Jambi; tinjauan rencana umum tata ruang Pemerintahan Provinsi JambiBab III. Pendekatan dan Metodologi Terdiri dari pendekatan teoritik; pendekatan umum; pendekatan pengembangan wilayah; metodologi dan alur pikir perencanaanBab IV. Jadwal Pelaksanaan dan Organisasi Kerja Terdiri dari dimensi waktu pelaksanaan; organisasi pelaksanaan; sistem diskusi dan pelaporan