9
1 - 1 PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan LAPORAN AKHIR INVENTARISASI DAN PENYUSUNAN DATA BASE JARINGAN IRIGASI SAWAH KABUPATEN MERANGIN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan hasil pertanian telah dilakukan melalui Panca usaha tani. Pada upaya tersebut mencakup pengolahan tanah yang baik, penyedian bibit unggul, irigasi yang baik, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit terpadu. Irigasi yang baik merupakan salah satu usaha meningkatkan hasil produksi dari pertanian, untuk itu diperlukan bangunan jaringan irigasi yang baik agar pengairan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Dalam PP No.20 Tahun 2006 tentang irigasi dalam pasal 1 butir nomor 3 menyebutkan bahwa irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk penunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Dalam peraturan itu,

Bab 1 Pendahuluan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penyusunan database irigasi Kabupaten Merangin

Citation preview

LAPORAN AKHIRINVENTARISASI DAN PENYUSUNAN DATA BASE

JARINGAN IRIGASI SAWAH KABUPATEN MERANGIN

1.1 LATAR BELAKANGSalah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan hasil pertanian telah dilakukan melalui Panca usaha tani. Pada upaya tersebut mencakup pengolahan tanah yang baik, penyedian bibit unggul, irigasi yang baik, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit terpadu. Irigasi yang baik merupakan salah satu usaha meningkatkan hasil produksi dari pertanian, untuk itu diperlukan bangunan jaringan irigasi yang baik agar pengairan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.Dalam PP No.20 Tahun 2006 tentang irigasi dalam pasal 1 butir nomor 3 menyebutkan bahwa irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk penunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Dalam peraturan itu, tersebut dengan jelas disebutkan bahwa irigasi digunakan untuk menunjang pertanian. Berdasarkan PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi pasal 1nomor 12, untuk mencapai irigasi yang baik diperlukan sarana dan prasarana penunjang seperti jaringan irigasi berupa saluran, bangunan utama, dan bangunan pelengkap merupakan satu kesatuan yang berfungsi sebagai penyedian, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangannya termasuk kegiatan membuka pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata nama, menyusun sistem golongan, menyusun rencana, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.Prasarana sumberdaya air adalah bangunan air beserta bangunan lain yang menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya air, baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu dari prasarana tersebut didalamnya termasuk bangunan irigasi.Secara garis besar jaringan irigasi mencakup 5 macam bangunan irigasi yaitu : (i) Bangunan pengambilan (intake), (ii) Bangunan pembawa (saluran), (iii) Bangunan bagi dan sadap, (iv) Bangunan pengaturan dan pengukuuran debit, (v) Bangunan pelindung dan pelengkap.Operasi dan pemeliharaan (O & P) jaringan irigasi sangat diperlukan agar irigasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Salah satu bentuk O&P adalah peta jaringan irigasi. Tetapi kenyataannya masih terdapat permasalahan peta jaringan irigasi seperti :

1. Data jaringan irigasi pada saat ini kurang up to date.

2. Penyebaran data pada umumnya tidak tersimpan dalam satu unit atau instansi tertentu. Sehingga untuk suatu keperluan pengembangan daerah irigasi kedepan harus mengumpulkan data tersebut pada masing masing lokasi antar instasi dengan beragam prosedur sehingga usaha tersebut kurang efisien dalam waktu.

3. Penyimpanan data pada instansi sering sulit dalam pencarian dan pelacakannya. Hal ini masih kurangnya data khususnya peta jaringan irigasi dalam format digital. Sehingga data sering hilang atau hasil data yang diharapkan menjadi tidak lengkap.

4. Satuan ukuran data baik data kualitatif maupun data peta umumnya berbeda. Sebagai contoh ukuran panjang ada yang menggunakan milimeter, centimeter, meter, atau kilometer.

5. Peta yang masih dalam bentuk kertas kurang terawat secara fisik. Sehingga kurang sedap dipandang karena kumal, sobek, termakan rayap dll. Padahal nilai dari sebuah data tidak dapat diukur nilainya.

Informasi merupakan kebutuhan dasar di era globalisasi sekarang ini terutama bagi organisasi, begitu juga halnya dengan kelompok petani yang memerlukan informasi daerah irigasi. Dengan informasi ini memungkinkan untuk dilakukannya antisipasi atas segala kemungkinan yang terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan yang cepat dan kompleks sehingga produksi pertanian suatu daerah pertanian dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan mempertahankan kondisi lingkungan.Berdasarkan kondisi diatas maka Pemerintah Kabupaten Merangin melalui Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikulutura perlu melakukan inventarisasi dan penyusunan data base terhadap jaringan irigasi sawah yang terdapat di Kabupaten Merangin. Dengan adanya inventarisasi dan data base jaringan irigasi sawah tersebut diharapkan ke depannya dalam pemeliharaan dan pembangunan baru jaringan irigasi lebih efektif dan efisien guna meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Merangin khususnya produksi padi.

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN1.2.1 Maksud

Maksud dari Inventarisasi dan Penyusunan Data Base Jaringan Irigasi Sawah Kabupaten Merangin adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat terhadap perkembangan jaringan irigasi di Kabupaten Merangin1.2.2 Tujuan

Sedangkan tujuah yang diharapkan dari pekerjaan ini berdasarkan maksud diatas adalah:

1. Tersusunnya data dan informasi yang akurat jaringan irigasi sawah di Kabupaten Mearangin

2. Teridentifikasinya perkembangan pembangunan jaringan irigasi sawah di Kabupaten Merangin

1.2.3 Sasaran

Berdasarkan maksud dan tujuan diatas, pada dasarnya kegiatan ini ditujukan dalam rangka meningkatkan perekonomian di Kabupaten Merangin, yang mempunyai sasaran kegiatan sebagai berikut :

1. Menggali kawasan yang memiliki potensi sebagai kawasan tanaman pangan di Kabupaten Merangin

2. Tergambarnya potensi dan kendala pengembangan kawasan tanaman pangan di kabupaten Merangin1.3 KELUARANKeluaran yang diharapkan dari Pekerjaan dari Inventarisasi dan Penyusunan Data Base Jaringan Irigasi Sawah Kabupaten Merangin ini adalah tersusunnya jaringan irigasi persawahan untuk perekonominan di bidang tahana pangan Kabupaten Merangin.1.4 RUANG LINGKUP PEKERJAANPekerjaan Pekerjaan Inventarisasi Dan Penyusunan Data Base Jaringan Irigasi Sawah Kabupaten Merangin antara lain :1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah

Lingkup wilayah kajian pekerjaan Inventarisasi Dan Penyusunan Data Base Jaringan Irigasi Sawah adalah berada di wilayah administrasi Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.1.4.2 Ruang Lingkup Substansi

Adapun muatan pekerjaan Pekerjaan Inventarisasi Dan Penyusunan Data Base Jaringan Irigasi Sawah Kabupaten Merangin memuat langkah-langkah penentuan :a. Persiapan dan mobilisasi

Mobilisasi tenaga ahli,

Penyiapan ruang kerja,

Penyiapan checklis data,

Penyusunan time schedule kerja maupun keterlibatan tenaga ahli dan pendukung,

Penyiapan metodologi yang akan dipergunakan

b. Tahap Pengumpulan Data Survey primer :

1. Observasi lapangan mengenai irigasi sawah,

2. Wawancara dengan narasumber terhadap irigasi sawah Survey sekunder :

1. Data kebijakan yang erat kaitanya dengan jaringan irigasi,

2. Data penggunaan lahan sawah.

c. Tahap Pengolahan Data (Analisis)

Melakukan kajian identifikasi jaringan irigasi sawah.

Melakukan analisis potensi jaringan irigasi sawah yang akan dikembangkan.

Melakukan konsep pengembangan jaringan irigasi terhadap lahan sawah.

d. Tahap Penyusunan Laporan Akhir Sementara

e. Tahap Penyusunan Laporan Akhir

1.4.3 Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan Inventarisasi dan Penyusunan Data Base Jaringan Irigasi Sawah Kabupaten Merangin, secara garis besar meliputi:

1. Koordinasi dan penyamaan persepsi dengan Tim Teknis Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk diskusi dan presentasi.

2. Menetapkan substansi materi sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), standar-standar perencanaan dan arahan dari Tim Teknis

3. Mengumpulkan data primer maupun sekunder (observasi lapangan, wawancara, survey instansional)

4. Merumuskan tujuan Inventarisasi dan Penyusunan Data Base Jaringan Irigasi Sawah Kabupaten Merangin5. Presentasi dan diskusi secara reguler kepada Tim Teknis, sesuai dengan tahapan dan kemajuan pekerjaan.6. Menyusunan Laporan Pendahuluan, laporan Antara dan Laporan Akhir.1.5 SISTEMATIKA PELAPORANSecara umum sistematika pembahasan laporan pendahuluan pekerjaan Inventarisasi dan Penyusunan Data Base Jaringan Irigasi Sawah Kabupaten Merangin terdiri dari :

Bab 1.Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan dan ruang lingkup kegiatan serta sistematika laporan pendahuluan.

Bab 2. Tinjauan Kawasan Kegiatan

Menerangkan mengenai gambaran umum kondisi wilayah di Kabupaten Merangin.

Bab 3. Tinjauan Pustaka

Menerangkan tentang tinjauan terhadap tinjauan teoritis yang berkenaan dengan sisteim jaringan irigasi.

Bab 4. Pendekatan dan Metodologi

Memuat berbagai pendekatan dan metode pelaksanaan pekerjaan, termasuk tahapan pelaksanaan pekerjaan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

Bab 5. Kondisi Sistem Jaringan IrigasiPada bab ini dibahas mengenai data dan kondisi irigasi baik yang berupa bendung maupun tali air sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi dilapangan.

Bab 6. Kesimpulan Dan RekomendasiPada bab ini dibahas mengenai hasil kesimpulan yang telah dibahas pada bab sebelumnya dan akan menghasilkan suatu rekomendasi terhadap inventarisasi dan data base jaringan irigasi tersebut.