2
BAB I PENDAHULUAN Batu empedu atau gallstones adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis 1 Batu empedu merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai . Di negara-negara barat, kelainan ini merupakan penyebab angka kesakitan yang penting. Operasi sistem bilier merupakan operasi yang paling sering dilakukan dibandingkan operasi abdomen lainnya. Empedu yang normal dibentuk oleh hepatosit, terdiri dari air,elektolit, dan solut organik. Solut organik mengandung sedikit protein dan terdiri dari tiga unsur utama, yaitu garam empedu, kolesterol, dan fosfolipid. Ketiganya terkandung dalam 80% bagian kering dari empedu. Garam empedu diklasifikasikan menjadi primer dan sekunder. Asam empedu primer, asam kolat dan asam kenodeoksikolat, disintesis di hepar dari kolesterol dan kemudian berkonjugasi dengan glisin atau taurin. Siklus enterohepatik memungkinkan reabsorbsi dan resirkulasi asam emped primer. Sebagian kecil (kurang dari 5%) 1

Bab 1 Pendahuluan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jklgfjgklfgklkgfllkgkfkglf

Citation preview

Page 1: Bab 1 Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

Batu empedu atau gallstones adalah timbunan kristal di dalam kandung

empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung

empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut

koledokolitiasis 1

Batu empedu merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai . Di

negara-negara barat, kelainan ini merupakan penyebab angka kesakitan yang penting.

Operasi sistem bilier merupakan operasi yang paling sering dilakukan dibandingkan

operasi abdomen lainnya. Empedu yang normal dibentuk oleh hepatosit, terdiri dari

air,elektolit, dan solut organik. Solut organik mengandung sedikit protein dan terdiri

dari tiga unsur utama, yaitu garam empedu, kolesterol, dan fosfolipid. Ketiganya

terkandung dalam 80% bagian kering dari empedu. Garam empedu diklasifikasikan

menjadi primer dan sekunder. Asam empedu primer, asam kolat dan asam

kenodeoksikolat, disintesis di hepar dari kolesterol dan kemudian berkonjugasi

dengan glisin atau taurin. Siklus enterohepatik memungkinkan reabsorbsi dan

resirkulasi asam emped primer. Sebagian kecil (kurang dari 5%) memasuki kolon dan

mengalami perubahan menjadi asam empedu sekunder, yaitu asam deoksikolat dan

asam litokolat. 2

Kolesterol empedu sebagian besar disintesis di hepar dengan sedikit berasal

dari makanan. Kolesterol bersifat hidrofobik dan memerlukan zat lain untuk menjadi

larut. Pemahaman terhadap mekanisme yang menyebabkan larutnya kolesterol dalam

keadaan fisiologis akan sangat membantu dalam menerangkan tejadinya batu

kolesterol. Di lain pihak, pengetahuan tentang konsentrasi kalsium dan bilirubin di

dalam empedu2

1