Upload
vuongthu
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Perkembangan ekonomi syariah yang semakin masif dan menjadi
salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia sangat bertolak
belakang dengan perlambatan ekonomi global yang saat ini tengah terjadi.
Untuk meningkatkan potensi pertumbuhan pasar keuangan syariah,
khususnya di pasar modal, maka PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama
dengan bursa Malaysia Berhad mengumumkan penandatanganan nota
kesepahaman kerjasama pembentukan Pusat Pasar Modal Syariah Dunia.
Tujuan dari pembentukan Pusat Pasar Modal Syariah Dunia ini adalah
menjadi pusat sekurutas dan instrumen syariah di pasar global. Pusat pasar
Modal Syariah Dunia juga bertujuan menjadi pusat pengembangan sumber
daya manusia yang profesional di industri pasar modal syariah dunia dan
menjadi gerbang utama penerbitan efek syariah di pasar modal.
(www.idx.co.id).
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan lembaga yang mengelola
pasar modal di Indonesia. BEI menyediakan infrastruktur bagi
terselenggaranya transaksi di pasar modal (www.sahamok.com). PT Bursa
Efek Indonesia (BEI) terus tumbuh seiring dengan inisiatif yang dilakukan
mulai dari pengembangan profesional pasar modal, kerangka penguatan
infrastruktur pasar, seperti inisiasi peningkatan fasilitas perdagangan sampai
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
2
dengan kerjasama internasional. Mengacu pada hasil-hasil mengesankan yang
berhasil diraih pada 2016, BEI optimis potensi 2017 serta kelanjutan langkah
menjadi bursa terdepan di kawasan ASEAN, sesuai arah yang tertuang dalam
Master Plan BEI 2010 (ekbis.sindonews.com).
Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki 11 jenis indeks harga
saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melaui media cetak maupun
elektronik indeks-indeks tersebut diantaranya Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG), Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks
Kompas100, Indeks BISNIS-27, Indeks PEFINDO25, Indeks SRI-KEHATI,
Indeks Papan Utama, Indeks Papan Pengembangan, Indeks Individual
(www.juruscuan.com). Beberapa jenis indeks harga saham tersebut yang akan
dijadikan sebagai objek penilitian ini ialah Jakarta Islamic Index (JII).
Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu
indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung indeks harga rata-rata
saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syariah.
Pembentukan JII tidak terlepas dari kerjasama antara Pasar Modal Indonesia
(dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan PT Danareksa Invesment
Management (PT DIM). Mekanisme Pasar Modal Syariah meniru pola serupa
di Malaysia yang digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setiap periodenya, saham yang masuk JII
berjumlah 30 saham yang memenuhi kriteria saham. Tujuan pembentukan JII
adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan investasi
pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal dalam
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
3
menjalankan syariat islam untuk melakukan investasidi bursa efek. JII
menjadi pemandu bagi investor yang ingin menanamkan dananya secara
syariah tanpa takut tercampur dengan dana ribawi. Selain itu, JII menjadi
tolak ukur kinerja (benchmark) dalam memilih portofolio saham yang halal
(wikipedia.org).
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mengkombinasikan
dan mengorganisasi berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi
barang atau jasa untuk dijual (Salvatore, 2005 dalam Meidiawati dan
Mildawati 2014). Setiap perusahaan yang sudah go public pasti akan dilirik
oleh para investor untuk menanamkan modalnya, karena laporan keuangan
tahunan dan kinerja perusahaan akan transparan atau mudah diketahui oleh
calon investor. Go Public artinya perusahaan tersebut telah memutuskan
untuk menjual sahamnya kepada publik dan siap untuk dinilai oleh publik
secara terbuka (Fahmi, 2014:310). Dengan demikian para investor akan
mengetahui seberapa besar keuntungan atau kerugian yang diperoleh
perusahaan.
Salah satu tujuan pengusaha adalah memaksimalkan kesejahteraan
pemegang saham atau investor, dengan cara memaksimlkan nilai perusahaan
dengan cara memperoleh laba maksimum (Pohan, 2017:3). Semakin baik
nilai perusahaannya, maka dapat dipercaya pula akan kemakmuran yang akan
diperoleh investor karena, nilai perusahaan dapat mencerminkan asset yang
dimiliki perusahaan.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
4
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Dewi dan Wirajaya, 2013). Nilai
perusahaan dapat diukur melalui beberapa aspek salah satunya adalah harga
pasar saham karena dapat mencerminkan penilaian investor secara
keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki perusahaan. Nilai perusahaan
yang dibentuk melalui indikator harga pasar saham sangat diperngaruhi oleh
peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan
sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang,
sehingga akana meningkatkan harga saham (Meidiawati dan Mildawati,
2016).
Banyak faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya
kebijakan deviden, struktur modal, profitabilitas, leverage, ukuran
perusahaan, likuiditas. Biasanya nilai perusahaan sering dikaitkan dengan
dividen. Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi harga saham. Apabila
dividen yang dibayarkan tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga
mempengaruhi nilai perusahaan yang semakin tinggi juga.
Miller dan Modigliani (MM) beragumen bahwa kebijakan dividen
tidak mempengaruhi nilai perusahaan, sementara argumen lain mengatakan
bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan, dan argumen
terakhir mengatakan bahwa dividen rendah yang akan meningkatkan nilai
perusahaan (Hanafi, 2016:362). Menurut teori information content of
dividend, investor akan melihat kenaikan dividen sebagai sinyal positif atas
prospek perusahaan dimasa depan. Pembagian dividen memberikan sinyal
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
5
perubahan yang menguntungkan pada harapan manajer dan penurunan
dividen menunjukkan pandangan pesimis dimasa yang akan datang.
Perusahaan yang dapat memberikan dividen tinggi juga akan mendapatkan
nilai kepercayaan yang tinggi dari para investor, karena investor lebih
menyukai kepastian tentang returns investasinya dan mengantisipasi risiko
ketidakpastian tentang kebangkrutan perusahaan. Dividen yang tinggi akan
membuat para investor tertarik sehingga meningkatkan permintaan saham.
Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai
saham lebih besar daripada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan (Ayem
dan Nugroho, 2016). Dengan demikian kebijakan dividen mempengaruhi
nilai perusahaan, semakin tinggi dividen yang dibagikan, maka
mencerminkan nilai perusahaan yang baik. Hal ini dibuktikan dengan
penelitin yang dilakukan oleh Putra dan Lestari (2016) bahwa kebijakan
dividen berpenagruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan serta
penelitian dari Ayem dan Nugroho (2016) mengatakan bahwa kebijakan
dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim dalam Fahmi (2014:175)
mengatakan capital structure adalah komposisi saham biasa, saham preferen,
dan berbagai kelas seperti itu, laba yang ditahan dan utang jangka panjang
yang dipertahankan oleh kesatuan usaha dalam mendanai aktiva. Teori
struktur modal berkenaan dengan bagaimana modal dialokasikan dalam
aktivitas investasi aktiva riil perusahaan, dengan cara menentukan struktur
modal antara modal utang dan modal sendiri (Harmono, 2017:137).
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
6
Struktur modal merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi nilai perusahaan, karena struktur modal merupakan kunci
kinerja perusahaan dan perbaikan produktivitas. Untuk mengoptimalkan nilai
perusahaan dijelaskan dalam teori struktur modal yaitu financial policy
(kebiakan pendanaan perusahaan) yang digunakan untuk menentukan bauran
antara hutang dan ekuitas. Dalam menentukan target struktur modal yang
optimal, ditutut peran dari manajemen perusahaan. Pendanaan dari
penggunaan hutang memiliki kelemahan serta kelebihan. Kelemahan
pengguna hutang sebagai sumber pendanaan terletak pada munculnya biaya
keagenan dan biaya kepailitan, sedangkan kelebihan dalam penggunaan
hutang sebagai sumber pendanaan adalah diperolehnya pengurangan pajak
karena pembayaran bunga hutang (Prastuti dan Sudiartha, 2016).
Ketidakpastian hubungan dari struktur modal terhadap nilai
perusahaan masih ditunjukan dalam penelitian sebelumnya yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Efendi (2016) bahwa struktur modal berpengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan. Dewi dan Wirajaya (2013) membuktikan bahwa
sturtur modal berpengaruh negatif dan signifikan pada nilai perusahaan serta
membuktikan hasil sama dari penelitian yang dilakukan oleh Ayem dan
Nugroho (2016) yaitu struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan pada
nilai perusahaan
Menurut Kasmir (2015) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Dengan
memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
7
dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan serta
meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Hasil pengukuran
tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah
mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai target
yang telah ditentukan, mereka dikatakan telah berhasil mencapai target untuk
periode atau beberapa periode. Namun, sebaliknya jika gagal atau tidak
berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadi pelajaran
bagi manajemen untuk periode kedepannya. Denagan demikian profitabilitas
sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Pernyataan tersebut dibuktikan
dengan penelitian dari Efendi (2016) bahwa profitabilitas berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Dewi dan Wirajaya (2013) profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan. Ayem dan Nugroho
(2016) Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi profitabilitas perusahaan akan
mempengaruhi nilai perusahaan yang lebih baik.
Rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah mengukur seberapa besar
perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan
membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori
extreme leverage (hutang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat
hutang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban hutang tersebut. Karena
itu sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa hutang yang layak
diambil dan darimana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar
hutang (Fahmi, 2016:75). Dengan demikan dapat diketahui bahwa leverage
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
8
mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan karena, tinggi rendahnya
hutang yang membiayai suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap
kredibilitas perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian dari oleh
Syafira dkk (2014) leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan serta junral internsional dari Anton (2016) bahwa leverage
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Ukuran perusahaan sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Semakin besar ukuran suatu perusahaan, makan kecenderungan
menggunakan modal juga semakin besar, hal ini disebabkan karena
perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang
operasionalnya (Sujarweni, 2015:218). Hal ini berarti ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang dapat dibuktikan hasil penelitian
dari Efendi (2016) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra dan
Lestari (2016) membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Menurut Kasmir (2015:129) rasio likuiditas berfungsi untuk
menunjukan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik dari kewajiban kepada pihak luar
perusahaan (likuiditas badan perusahaan) maupun di dalam perusahaan
(likuiditas perusahaan). Penyebab utama kejadian kekurangan dan
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya tersebut
sebenarnya adalah akibat kelalaian manajemen perusahaan dalam
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
9
menjalankan perusahaannya serta sebelumnya pihak manajemen perusahaan
tidak menghitung rasio keuangan yang diberikan sehingga tidak mengetahui
bahwa sebenarnya kondisi perusahaan sudah tidak dalam keadaan tidak
mampu lagi karena utangnya lebih tinggi dari hartanya. Padahal kita tahu
bahwa kepercayaan dari berbagai pihak terhadap perusahaan merupakan
modal utama perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Dengan demikian bahwa likuditas mempengaruhi nilai perusahaan.
Pernyataan tersebut disepakati dari penelitian yang dilakukan Putra dan
Lestari (2016) membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Adapun alasan peneliti mengapa memilih Jakarta Islamic Index
sebagai objek penelitian karena perusahaan berbasis syariah kini semakin
dikenal luas oleh kalangan masyarakat. Sistem ekonomi syariah semakin hari
perkembangannya semakin dikenal di masyarakat. Tak hanya untuk kalangan
islam semata, tetapi juga bagi mereka yang non muslim. Ini ditandai dengan
makin banyaknya nasabah-nasabah pada bank yang menerapkan konsep
syariah. Melihat perkembangan itu, tidak tertutup kemungkinan pada masa
mendatang seluruh aspek perekonomian akan berbasis syariah. Ini
menunjukkan nilai-nilai Islam dapat diterima diberbagai kalangan karena
sifatnya yang unversal, tidak eksklusif dan tentu saja memiliki outup yang
kompetitif dengan perbankan konvensional (https://www.kompasiana.com).
Penelitian ini merupakan penggabungan dari 3 penelitian sebelumnya
yaitu penelitian yang pertama sebagai jurnal utama peneliti dari Efendi (2016)
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
10
“Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas
terhadap Nilai Perusahaan” dengan objek perbankan periode 2010-2014.
Penelitian yang kedua dari Ayem dan Nugroho (2016) “Pengaruh
Profitabilitas, Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Keputusan Investasi
terhadap Nilai Perusahaan” dengan manufaktur sebagai objeknya pada
periode 2010-2014. Penelitian ketiga dari Syafira dkk (2014) “Pengaruh
Mekanisme Corporate Governence, Leverage dan Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan” penelitian dilakukan pada objek manufaktur periode 2010-
2012.
Alasan peneliti menambahkan variabel kebijakan dividen dan
leverage karena menurut Ayem dan Nugroho (2016) kebijkan dividen
berkaitan dengan kebijakan mengenai seberapa besar laba yang diperoleh
perusahaan perusahaan akan didistribusikan kepada pemegang saham.
Semakin besar laba yang dibagikan kepada pemegang saham, maka
ketertarikan investor dalam perusahaan tersebut semakin besar, sehingga
meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan leverage menurut Wahidahwati
(2002) dalam Syafira dkk (2014) ada beberapa alternatif untuk mengurangi
agency cost salah satunya dengan peningkatan hutang. Peningkatan hutang
akan menurunkan besarnya konflik antara pemegang saham dengan
manajemen melalui biaya monitoring yang rendah. Selain itu sumber
pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang dapat digunakan untuk
mengendalikan penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh manajemen
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
11
untuk menghindari investasi yang sia-sia, dengan demikian akan
meningkatkan nilai perusahaan.
Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
berupa informasi kepada perusahaan mengenai maksimalisasi nilai
perusahaan bahwa nilai perusahaan merupakan salah satu hal yang harus
dijunjung tinggi kredibilitasnya melalui signaling theory, karena hal itu akan
membuka peluang bagi pihak eksternal untuk ikut serta dalam menanamkan
modalnya serta mensejahterakan para pemegang sahamnya. Berdasarkan latar
belakang diatas maka peneliti mengangkat tema “PENGARUH KEBIJAKAN
DIVIDEN, STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE,
UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN”.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan ?
2. Apakah struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan ?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan ?
4. Apakah leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan ?
5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan ?
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
12
6. Apakah likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut
tentang penelitian yang berhubungan dengan pengaruh kebijakan dividen,
struktur modal, profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, likuiditas
terhadap nilai perusahaan. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah kebijakan dividen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Untuk mengetahui apakah struktur modal berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
4. Untuk mengetahui apakah leverage berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
5. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
6. Untuk mengetahui apakah likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
13
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkam dapat menjadi bahan masukan bagi
perusahaan Jakarta Islamic Indec agar dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dalam pengelolaan keuangan serta meningkatkan kualitas
perusahaan di mata investor atau calon investor.
b. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan investor dapat mengkaji dan
mempertimbangkan dalam rangka membeli atau menjual saham pada
perusahaan yang menguntungkan.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diteliti sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana
ekonomi serta untuk mengetahui praktek atau aplikasi ilmu pada
kondisi yang nyata.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih mengembangkan kajian
teoritisnya mengenai kebijakan dividen, struktur modal, profitabilitas,
leverage, ukuran perusahaan, likuiditas dan nilai perusahaan serta dapat
menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Nilai Perusahaan
a. Pengertian Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di
pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap
kinerja perusahaan (Harmono, 2017:233). Mengambil keputusan
keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus
dicapai (Dewi dan Wirajaya, 2013). Tujuan perusahaan dibagi
menjadi dua antara lain tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah untuk
mempeorleh laba yang maksimal dengan sumber daya yang ada,
sedangkan tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk
mengoptimalkan nilai perusahaan (Meidiawati dan Mildawati,
2014).
Nilai perusahaan dapat diukur melalui nilai harga saham di
pasar, berdasarkan terbentuknya harga saham peusahaan di pasar,
yang merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap kinerja
perusahaan secara rill. Dikatakan secara rill karena terbentuknya
harga di pasar saham merupakan bertemunya titik-titik kestabilan
kekuatan penawaran harga yang secara rill terjadi transaksi jual beli
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
15
suart berharga di pasar modal anntara para penjual (emiten) dan para
investor, atau sering disebut sebagai ekuilibrium pasar. Oleh karena
itu, dalam teori keuangan pasar modal harga saham di pasar disebut
sebagai konsep nilai perusahaan.
b. Teori NilaPerusahaan
Niali perusahaan dapat memberikan sinyal bagi pemegang
saham mengenai situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan.
Teori snyal dan asimetri informasi merupakan teori yang dapat
digunakan dalam menganalisis nilai perusahaan. Nilai perusahaan
yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab
dengan adanya nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran
pemegang saham.
Menurut Brigham (2014:184) MM berasumsi bahwa setiap
orang-baik investor maupun manajer-memiliki informasi yang sama
tentang prospek suatu perusahaan. Hal ini disebut informasi simetris.
Namun, pada kenyataannya manajer sering kali memiliki informasi
yang lebih baik dibandingkan dengan investor luar. Hal ini disebut
sebagai informasi asimetris, dan ia memiliki pengaruh penting pada
struktur modal yang optimal. Kita akan melihat dua situasi, satu
situasi dimana manajer perusahaan tahu bahwa prospek akan sangat
menguntungkan dan situasi lain dimana manajer tahu bahwa masa
depan terlihat tidak menguntungkan.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
16
Menurut Harmono (2017:114) indikator yang mempengaruhi nilai
perusahaan bisa dilakukan dengan menggunakan :
a. PER (Price Earning Ratio)
PER adalah nilai harga per lembar saham, indikator ini secara praktis
telah diaplikasikan dalam laporan keuangan laba rugi bagian akhir
dan menjadi bentuk standar pelaporan keuangan bagi perusahaan
publik di Indonesia. Oleh karena itu, pemahaman terhadap PER
penting dilakukan dan bisa dijadikan sebagai salah satu indikator
nilai perusahaan dalam model penelitian. Rasio ini menunjukkan
seberapa besar investor menilai harga saham terhadap kelipatan
earnings (Harmono, 2015:57).
PER =
b. EPS (Earning Per Share)
Earning Per Share atau pendapatan per lembar saham adalah
bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang
saham dari setiap lembar saham yang dimiliki (Fahmi, 2014:335).
EPS =
c. PBV (Price Book Value)
Komponen penting lain yang harus diperhatikan dalam
analisis kondisi perusahaan adalah Price to Book (PBV) yang
merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan seorang
investor dalam menentukan saham mana yan akan dibeli. Untuk
perusahaan-perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
17
ini mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar
saham tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif
dibandingkan dengan dana yag telah ditanamkan di perusahaan.
PBV =
d. Return Saham
Return Saham =
e. Price
Price = Harga saham pada periode t
f. Expected Return / E(Ri)
Expected Return merupakan return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor dimasa mendatang (Fahmi, 2014:450)
Expected Return = ∑
g. Abnormal return
Abnormal return merupakan return realisasi dikurangi
return prediksi (Harmono, 2017:227)
Abnormal return = Rit – E(Rit)
Penelitian ini, alat ukur yang digunakan untuk mengukur nilai
perusahan adalah Price Earning Ratio (PER)
2. Kebijakan Dividen
a. Pengertian Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan presentase laba yang dibayarkan
kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
18
stabilitas dividen dari waktu ke waktu, pembagian dividen saham dan
treasuary. Kebijakan manajemen atas laba yang diperoleh perusahaan
umumnya dalam satu tahun, untuk dibagikan sebagai dividen atau
sebagai laba yang ditahan untuk mendukung aktivitas operasional
(Harmono, 2017:230).
Manajemen mempunyai 2 alternatif perlakuan terhadap
penghasilan bersih sesudah pajak (EAT) perusahaan : 1) dibagi
kepada pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen, dan 2)
diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan (retained
earning). Pada umumnya sebagai EAT (Earning After Tax) dibagi
dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali.
Artinya, manajemen harus membuat keputusan tentang besarnya
EAT yang dibagikan sebagai dividen. Pembuatan keputusan tentang
dividen disebut kebijakan dividen (dividen policy) (Atmaja,
2008:285)
Dalam praktiknya perusahaan cenderung memberikan dividen
dengan jumlah yang reltif stabil atau meningkat secara teratur.
Kebijakan ini kemungkinan besar disebabkan oleh asumsi bahwa: 1)
investor melihat kenaikan dividen sebagai suatu tanda baik bahwa
perusahaan memiliki prospek cerah, demikian sebaliknya. Menjaga
kestabilan dividen tidak berarti menjaga Dividen Payout Ratio tetap
stabil karena jumlah nominal dividen juga tergantung pada
penghasilan bersih perusahaan (EAT). Jika DPR dijaga
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
19
kestabilannya, misalnya ditetapkan sebagai 50% dari waktu ke waktu,
tetapi EAT berfluktuasi, maka pembayaran dividen juga akan
berfluktuasi (Atmaja,2008:290)
Pada umumnya perusahaan akan menaikan dividen hingga suatu
tingkatan dimana mereka yakin dapat mempertahankannya dimasa
mendatang. Artinya jika terjadi kondisi yang terburuk sekalipun,
perusahaan masih dapat mempertahankan pembayaran dividen-nya.
Contoh pembayaran dividen yang stabil adalah sebagai berikut. Pada
praktiknya, ada juga pperusahaan yang menggunakan model
“residual dividen” dimana dividen ditentukan dengan cara: 1)
mempertimbangkan kesempatan investasi perusahaan, 2)
mempertimbangkan target sttruktur modal perusahaan untuk
menentukkan besarnya modal sendiri yang dibutuhkan untuk
investasi, 3) memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan
akan modal sendiri tersebut semaksimal mungkin dan, 4) membayar
dividen hanya jika ada sisa laba. Dengan demikian, besarnya dividen
bersifat fluktuatif. Model “residual diciden” ini berkembang karena
perusahaan lebih senang menggunakan laba ditahan daripada
menerbitkan saham baru untuk memenuhi kebutuhan modal sendiri.
Alasannya: 1) menerbitkan saham menimbulkan biaya emisi saham
(flotation cost) dan 2) menurut teori “signaling hypothesis”
penerbitan saham baru sering disalah artikan oleh investor bahwa
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
20
perusahaan kesulitan sehingga menyebabkan penurunan harga saham
(Atmaja, 2008:290).
b. Teori Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen ini dapat digambarkan melalui Bird In The Hand
Theory. Argumen ini mengatakan bahwa pembayaran dividen
mengurangi ketidakpasstian. Beberapa tipe investor akan menyukai
pendapatan saat ini. Karena dividen diterima saat ini, sedangkan
capital gain diterima dimasa mendatang, ketidakpastian dividen
menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketidakpastian capital gain.
Karena faktor ketidakpastian berkurang, investor semacam itu
membayar harga yang lebih tinggi untuk saham dengan dividen tinggi
(Hanafi, 2016:366).
Menurut Hanafi (2016: 375) bebrapa faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pentuan kebijakan dividen, antara lain:
a. Kesempatan investasi
Semakin besar kesempatan investasi maka dividen yang bisa dibagikan
akan semakin sedikit. Akan lebih baik jika dana ditanamkan pada
investasi yang menghasilkan NPV yang positif.
b. Profitabilitas dan likuiditas
Perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik
bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Hal sebaliknya
akan terjadi jika aliran kas tidak baik. Alasn lain pembayaran dividen
adalah untuk mrnghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
21
yang mempunyai kas belebihan seringkali menjadi target dalam
akuisisi. Untuk menghindari akusisi, perusahaan tersebut bisa
membayarkan dividen dan sekaligus juga membuat senang pemegang
saham.
c. Akses ke pasar keuangan
Jika perusahaan mempunyai akses kepasar keuangan yang baik,
perusahaan bisa membayar dividen lebih tinggi. Akses baik bisa
membantu perusahaan memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
d. Stabilitas pendapatan
Jika pendapatan perusahaan relatif stabil, aliran kas dimasa mendatang
bisa diperkirakan dengan lebih akurat. Perusahaan semacam itu bisa
membayar dividen yang lebih tinggi. Hal yang sebaliknya terjadi untuk
perusahaan yang mempunyai pendapatan yang tidak stabil.
Ketidakstabilan aliran kas dimasa mendatang membatasi kemampuan
perusahaan membayar dividen yang tinggi.
e. Pembatasan-pembatasan
Seringkali kontrak utangm obligasi ataupun saham preferen
membatasi pembayaran dividen
Menurut Fahmi (2014:84) untuk menagnalisis kebijakan dividen dapat
diproksikan sebagai berikut:
DPR =
Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk mengukur kebijakan
dividen yaitu DPR.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
22
3. Struktur Modal
a. Pengertian Struktur Modal
Teori struktur modal berkenaan dengan bagaimana modal
dialokasikan dalam aktivitas investasi aktiva riil perusahaan, dengan
cara menentukan struktur modal antara modal utang dan modal
sendiri. Biasanya berkaitan dengan proyek prposal suatu investasi
perusahaan dan tugas manajemen keuangan adalah menentukan
struktur modal optimal untuk menunjang kegiatan investasi
perusahaan. Keputusan pendanaan oleh manajemen akan berpengaruh
pada penilaian perusahaan yang terefleksi di harga saham. Oleh
karena itu, salah satu tugas manajer keuangan adalah menentukan
kebijakan pendanaan yang dapat memaksimalkan harga saham yang
merupakan cerminan dari sutau nilai perusahaan (Harmono,
2017:137).
Kebutuhan dana untuk memperkuat struktur modal suatu
perusahaan dapat bersumber dari internal dan eksternal, dengan
ketentuan sumber dana yang dibutuhkan tersebut bersumber dari
tempat-tempat yang dianggap aman dan jika digunakan memiliki
nilai dorong dalam memperkuat struktur modal keuangan perusahaan.
Dalam artian ketika dana itu dipakai untuk memperkuat struktur
modal perusahaan, maka perusahaan mampu mengendalikan modal
tersebut secara efektif dan efisien serta tepat sasaran (Fahmi,
2014:175).
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
23
b. Teori Struktur Modal
Struktur modal tergambar dalam teori Modigliani dan Miller (MM)
yang berpendapat bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai
perusahaan. Kemudian mereka memasukan faktor pajak kedalam
analisis mereka. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa nilai
perusahaan dengan utang lebih tinggi dibandingkan nilai perusahaan
tanpa utang. Kenaikan nilai tersebut dikarenakan adanya
penghematan pajak dari penggunaan utang (Hanafi, 2016:299).
Trade off theory (diasumsikan titik target dari struktur modal yang
belum optimal) nilai perusahaan akan meningkat ketika rasio utang
pada struktur modal ditingkatkan. Perusahaan akan meningkatkan
hutang tertentu, dimana biaya keagenan menyebabkan suatu
perusahaan kredibilitasnya akan menurun. Penurunan kredibilitas
perusahaan terjadi karena adanya pengurangan pajak dari
penambahan biaya hutang atau biaya kesulitan keuangan (Prastuti
dan Sudiartha, 2016).
Menurut Van Horne (1980) dalam Harmono (2017:137), asumsi yang
dibutuhkan untuk menganalisis teori struktur modal adalah sebagai berikut:
a. Tidak ada pajak pendapatan, dan asumsi ini pada akhirnya dalam
aplikasi dapat diabaikan.
b. Perubahan rasio utang terhadap modal disebabkan untuk membeli
saham, dan sebaliknya menerbitkan saham untuk membayar utang, dan
tidak ada biaya transaksi.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
24
c. Perusahaan menetapkan kebijakan dividen sebesar 100% dari laba
dibagikan sebagai dividen.
d. Tingkat subjektivitas probabilitas prediksi para investor di pasar
terhadap tingkat laba operasi perusahaan yang akan datang adalah sama.
e. Tingkat laba operasi perusahaan dipediksi sama. Nilai prediksi
distribusi probabilitas laba operasi diprediksi selama periode yang akan
datang sama dengan nilai laba operasi sekarang.
Menurut Harmono (2017:112) indikator yang umum digunakan untuk
menentukan komponen struktur modal optimal yaitu :
a. DAR (Debt to Assets Ratio)
Debt to Assets Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk
menilai untuk mengukur perbandingn antara total hutang dengan total
aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai
oleh hutang atau seberapa besar utang perusahaan berpegaruh terhadap
pengelolaan aktiva (Kasmir, 2015:156)
DER =
b. Long Term Debt to Equity
Long Term Debt to Equity merupkan rasio antara utang jangka
panjang dengan modal sendiri. Tujuannya untuk mengukur berapa
bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang
jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka
panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
25
Long Term Debt to Equity =
c. DER (Debt to Equity Ratio)
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan
seluruh ekuitas.
DER =
Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan untuk mengukur
struktur modal adalah DER (Debt to Equity Ratio).
4. Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
Menurut Kasmir (2015:196) rasio profitabilitas merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen
suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio
ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Hasil pengukuran tersebut
dapat dijadikan alat evaluasi kinerja perusahaanselama ini, apakah
mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai
target yang telah ditentukan, mereka dikatakan telah berhasil
mencapai target untuk periode atau beberapa periode. Namun
sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai target yang telah
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
26
ditentuka, ini menjadi pelajaran bagi manajemen untuk periode
kedepan.
b. Teori Profitabilitas
Rasio profitabilitas tergambarkan dalam teori sinyal dan informasi
asimteri dari Brigham (2014:185). Situasi dimana manajer memiliki
informasi yang berbeda (lebih baik) tetang prospek perusahaan
dibandingkan dengan yang dimiliki investor. Kita akan
mengharapkan suatu perusahaan dengan prospek yang sangat
menguntungkan untuk menghindari penjualan saham, dan sebagai
gantinya menghimpun modal baru yang dibutuhkan dengan
menggunakan utang baru meskipun hal ini akan menjadikan rasio
utang diatas tingkat sasaran. Tetapi jika suatu perusahaan dengan
prospek yang tidak menguntungkan akan melakukan pendanaan
menggunkan saham, dimana artinya membaa investor baru masuk
untuk berbagai kerugian. Kesimpulan dari semua ini adalah bahwa
perusahaan dengan prospek sangat cerah lebih memilih untuk tidak
melakukan pendanaan melalui penawaran saham baru, sementara
perusahaan dengan prospek yang buruk memang menyukai
pendanaan dengan ekuitas luar
Menurut Kasmir (2015:199) rasio profitabilitas yang dapat diguakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
diantaranya:
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
27
a. Profit Margin on Sales atau ratio profit margin atau amrgin laba atas
penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur margin laba atas penjualan.
Menurut Kasmir (2015:199) terdapat dua rumus untk mencari profit
margin, yaitu :
1) Untuk margin laba kotor dengan rumus :
Profit Margin =
Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap
perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok
penjualan. Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok
penjualan.
2) Untuk margin laba bersih dengan rumus sebagai berikut :
Net Profit Margin =
Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan
membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandignkan
dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih
perusahaan atas penjualan.
b. ROI (Return on Investment)atau ROA ( Return On Asset)
Return On Asset merupakan rasio yang menunjukkan hasil
(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI
juga merupakan suatu ukuran yang digunakan dalam perusahaan. ROI
juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam
mengelola investasinya. Disamping itu, hasil pengembalian investasi
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
28
menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal
pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini,
semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini
digunakan untuk mengukur efetivitas dari keseluruhan operasi
perusahaan (Kasmir, 2015:202).
ROI=
c. Return On Equity (ROE)
Return On Equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik.
Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya (Kasmir, 2015:204).
ROE=
d. Laba per lembar saham (Earning per share of common stock)
Laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku
merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemendalam
mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah
berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang
saham. Sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang
saham meningkat. Dengan pengertian lain, tingkat pengembalian yang
tinggi. Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan
setelah dipotong pajak. Keuntungan yang tersedia bagi pemegang
saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak, deviden, dan
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
29
dikurangi hak-hak lain untuk pemegang saham prioritas (Kasmir,
2015:207).
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur profitabilitas perusahaan adalah ROA (Return On Asset).
5. Leverage
a. Pengertian Leverage
Menurut Kasmir (2014:15) rasio solvabilitas atau leverage
ratiomerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban
utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Di
dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaa untuk membayar seluruh
kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
Dalam praktiknya, apabila dari hasil perhitungan, perusahaan
ternyata memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan
berdampak timbulnya risiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada
kesempatan mendapat laba juga besar. Sebaliknya, perusahaan
memiliki rasio solvabilitas lebih rendah tentu mempunyai risiko
kerugian lebih kecil pula, terutama pada saat perekonomian menurun.
Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian
return) pada saat perekonomian tinggi. Oleh karena itu, manajer
keuangan dituntut untuk mengelola rasio solvabilitas dengan baik
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
30
sehingga mampu menyeimbangkan pengembaliannya yang tinggi
dengan tingkat risiko yang dihadapi. Besar kecilnya rasio ini sangat
tergantung dari pinjaman yang dimiliki perusahaan, disamping aktiva
yang dimilikinya (ekuitas) Kasmir (2015:152).
b. Teori Leverage
Leverage dapat tergambarkan dalam agency cost theory. Menurut
Jensen dan Meckling (1976) teori keagenan merupakan hubungan
anatara atasan (principal) dengan bawahan (agen atau karyawan) yang
diberi kekuasaan untuk membuat keputusan. Dikatakan juga Menurut
Wahidahwati (2002) dalam Syafira dkk (2014) ada beberapa alternatif
untuk mengurangi agency cost salah satunya dengan peningkatan
hutang. Peningkatan hutang akan menurunkan besarnya konflik antara
pemegang saham dengan manajemen melalui biaya monitoring yang
rendah. Selain itu sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari
hutang dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash
flow secara berlebihan oleh manajemen untuk menghindari investasi
yang sia-sia, dengan demikian akan meningkatkan nilai perusahaan.
Menurut Kasmir (2014:156) alat untuk mengukur leverage sebagai
berikut :
1) Debt Ratio (DR) atau bisa disebut Debt to Asset Ratio (DAR)
Debt to Asset Ratio (DAR) yaitu rasio utang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva atau
dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
31
hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh
terhadap pengelolaan aktiva. Apabila rasionya tinggi, artinya
pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi
perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena
dikhawatirkan perusahaan tidk mampu menutupi utang-utangnya
dengan aktiva yang dimilikinya.
DAR =
2) DER (Debt to Equity Ratio)
DER (Debt to Equity Ratio) merupakan rasio utang yang digunakan
untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar
dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah
dana yang disediakan peminjam dengan pemilik perusahaan.
DER =
3) Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)
LTDtER merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan
modal sendiri. Tujuannya untuk mengukur berapa bagian dari etiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang
dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan
dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
LTDtER =
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
32
4) Time Interest Earned Ratio adalah rasio antara laba sebelum bunga
dan pajak (EBIT) dengan beban bunga. Semakin besar
kemungkinan perusahaan dapat membayar bunga pinjaman dan
dapat menjadi ukuran memperoleh tambahan pinjaman baru dari
kreditor. Demikian pula sebaliknya apabila rasionya renda, semakin
rendah pula kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan
biaya lainnya.
Time Interest Earned Ratio =
5) Fixed charge coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio
yang menyerupai times earned ratio. Hanya saja perbedaannya
adalah rasio ini dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang
jangka panjang atau menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa.
Biaya tetap merupakan biaya bunga tambahan kewajiban sewa
tahunan atau jangka panjang.
Fixed charge coverage =
Penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengukur leverage
adalah DAR (Debt to Asset Ratio).
6. Ukuran Perusahaan
a. Pengertian ukuran perusahaan
Semakin besar ukuran perusahaan, maka kecenderungan menggunakan
modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan
besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang
operasionalnya dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
33
modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi (Halim,
2015:125),
Ukuran perusahaan sangat bergantung pada besar kecilnya
perusahaan yang juga berpengaruh terhadap struktur modal, terutama
berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman. Perusahaan
besar lebih mudah memperoleh pinjaman karena nilai aktiva yang
dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank atau
lembaga keuangan jauh lebih tinggi (Wiliandri, 2011) dalam
(Sujarweni, 2015:211).
Pada kenyataannya, bahwa suatu perusahaan yang besar dan mapan
(stabil) akan lebih mudah untuk ke pasar modal. Kemudahan untuk ke
pasar modal maka berarti fleksibelitas bagi perusahaan besar lebih
tinggi serta kemampuan untuk mendapatkan dana dalam jangka
pendek juga lebih besar daripada perusahaan kecil (Sujarweni,
2015:212).
b. Teori ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan dapat tergambarkan melalui teori sinyal.
Menurut Brigham (2014:186) sinyal merupakan suatu tindakan yang
diambil oleh manajemen suatu perusahaan memberikan petunjuk
kepada investor tentang bagaimana manajemen menilai prospek
perusahaan tersebut. Adanya ukuran perusahaan yang luas diharapkan
dapat memberi sinyal kepada para investor bahwa perusahaan tersebut
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
34
mempunyai prospek dan pendanaan yang baik. Menurut Efendi (2016)
ukuran perushaan dapat diproyeksikan dengan rumus sebagai berikut:
Ukuran perusahaan = Ln Total Aset
7. Likuiditas
a. Pengertian Likuiditas
Menurut Kasmir (2015:130) rasio likuiditas atau sering disebut
dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah
dengan membandingkan komponen yang ada di neraca, yaitu total
aktiva lancar dengan total pasiva lancar (utang jangka pendek).
Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga terlihat
perkembangan dari waktu ke waktu.
Terdapat dua hasil penilaian terhadap pegukuran rasio likuiditas,
yaitu apabila perusahaan mengatakan mampu memenuhi
kewajibannya, dikatakan perusahaan tersebut dalam keadaaan likuid.
Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban
tersebut, dikatakan perusahaan dalam keadaan ilikuid (Kasmir,
2014:130).
Bagi pihak luar perusahaan seperti kreditor, investor, distributor
dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak
ketiga. Hal ini tergambar dari rasio yang dimilikinya. Kemampuan
membayar tersebut akan memberikan jaminan bagi pihak kreditor
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
35
untuk memberikan pinjaman selanjutnya. Kemudian bagi pihak
distribuutor adanya kemampuan membayar mempermudah dalam
memberikan keputusan untk menyetujui pennjualan barang dagangan
secara angsuran, artinya ada jaminan bahwa pinjaman yang diberikan
akan mampu dibayar secara tepat waktu (Kasmir, 2016:133).
b. Teori Likuiditas
Rasio likuiditas dapat tergambarkan melalui Packing Order
Theory. Skenario utama dalam Packing Order Theory adalah sebagai
berikut : 1) Perusahaan memilih pendanaan internal, 2) Perusahaan
menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada perkiraan
kesempatan investasi dengan kata lain pembayaran dividen diusahakan
konstan atau kalau berubah terjadi secara gradual dan tidak berubah
dengan signifikan, 3) karena kebijakan dividen yang konstan, digabung
dengan fluktuasi keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa
diprediksi akan menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan
akan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat-
saat tertentu dan akan lebih kecil pada saat yang lain, 4) jika
pendanaan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat
berharga yang paling aman terlebih dahulu (Hanafi, 2016:313).
Teori packing order bisa menjelaskan kenapa perusahaan yang
mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat
utang yang lebih kecil. Tingkat utang yang kecil tersebut tidak
dikarenakan perusahaan mempunyai target tingkat utang yang lebih
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
36
kecil, tetapi karena mereka tidak membutuhkan dana eksternal. Tingkat
keuntungan yang tinggi menjadikan dana intrenal cukup untuk
memenuhi kebutuhan investasi (Hanafi, 2016:314)
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur rasio likuiditas
menurut Kasmir (2014:134) yaitu :
a. Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendekatau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan
total aktiva lancar dengan total hutang lancar. Semakin rendah
dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar
utang. Namun, apabila hasil pengukuran tinggi, belum tentu
kondisi perushaan sedang baik. Hal ini dapat terjadi karena ks
tidak digunakan dengan baik.
Current Ratio =
b. Quick (acid test) Ratio merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar
kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory). Artinya
nilai sediaan kita abikan, dengan cara dikurangi dari nilai total
aktiva lancar. Hal ini dilakukan karena sediaan dinaggap
memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
37
perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar
kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.
Quick Ratio =
c. Cash Ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas
atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di
bank.
Cash Ratio =
Penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengukur likuiditas
perusahaan adalah Qurrent Ratio.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu membuktikan hubungan antara
kebijakan dividen, struktur modal, provfitabilitas, leverage, ukuran
perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Berikut tabel penelitian
terdahulu.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
38
Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu
No PENGARANG
SAMPEL
DAN
PERIODE
VARIABEL HASIL
1 Ifin Aria Efendi
Pengaruh Struktur
Modal, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan,
dan Likuiditas
terhadap Nilai
Perusahaan
Publikasi Ilmiah
2016:1-12
Perusahaan
Perbankan
2010-2014
Variabel X:
Strukutur modal,
profitabilitas,
ukuran
perusahaan,
likuiditas
Variabel Y:
nilai perusahaan
Struktur modal tidak berpengaruh
pada nilai perusahaan, profitabilitas
dan ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan,
likuiditas berpengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan.
2 Ni Kadek Rai Prastuti
& I Gede Merta
Sudiartha
Pengaruh Struktur
Modal, Kebijakan
Deviden dan Ukuran
Perusahaan terhadap
Nilai Perusahaan
E-Jurnal Manajemen
Unud, Vol.05 No.3
2016:1572-1598
Perusahaan
Manufaktur
2011-2013
Variabel X:
Struktur Modal,
Kebijakan
Deviden dan
Ukuran
Perusahaan
Variabel Y:
Nilai Perusahaan
Struktur modal berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, Kebijakan deviden
berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan, ukuran perusahaan
negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
3 Nurul Syafira, Tohir,
& Suwaryo
Pengaruh Mekanisme
CorporateGoverence,
Leverage dan
Profitabilitas
terhaddap Nilai
Perusahaan
Performance Vol. 19,
No. 1, 2014:98-111
Perusahaan
Manufaktur
2010-2012
Variabel X:
Mekanisme
CorporateGovere
nce, Leverage dan
ProfitabilitasVaria
bel Y:
Nilai Perusahaan
Ukuran Dewan Direksi
berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan, Komposisi Dewan
Komisaris Independen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, komposisi
Kepemilikan Institusional
berpengaruh negatif signifikan
terhadap nilai perusahaan, komite
audit tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan, Leverage
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan,
Profitabilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan
4 Ayu Sri Mahtama
Dewi dan Ari
Wirajaya
Pengaruh Struktur
Modal, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan
Perusahaan
Manufaktur
2009-2011
Variabel X:
Struktur modal,
Profitabilitas,
ukuran
perusahaan
Variabel Y:
nilai perusahaan
Stuktur modal berpengaruh negatif
dan signifikan pada nilai
perusahaan, profitabilitas
berpenngaruh positif dan signifikan
pada nilai perusahaan, ukuran
perusahaan tidak berpengaruh pada
nilai perusahaan.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
39
No PENGARANG
SAMPEL
DAN
PERIODE
VARIABEL HASIL
pada Nilai Perusahaan
Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi Vol.4.2
hal.358-372 tahun
2013
5 Sri Ayem dan Ragil
Nugroho
Pengaruh
Profitabilitas, Struktur
Modal, Kebijakan
Divide, dan Keputusan
Investasi terhadap
Nilai Perusahaan
Jurnal Akuntansi
Vol.4, No.1, 2016:31-
39
Perusahaan
Manufaktur
2010-2014
Variabel X :
Profitabilitas,
struktur modal,
kebijakan
deviden,
keputusan
investasi
Variabel Y:
nilai perusahaan
Profitabilitas berpemgaruh positif
dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, struktur modal tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, kebijakan deviden
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan,
kebijakan investasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan
6 Rifqi Faisal
hargiansyah
Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverage
dan Profitabilitas
terhadap Nilai
Perusahaan
Artikel Ilmiah
Mahasiswa, 2015:1-6
Perusahaan
Manufaktur
2011-2013
Variabel X:
Ukuran
perusahaan,
leverage,
profitabilitas
Variabel Y:
nilai perusahaan
Ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, leverage tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, profitabilitas
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan
7 AA Ngurah Dharma
Adi Putra dan Putu
Vivi Lestari
Pengaruh Kebijakan
Deviden, Likuiditas,
Profitabilitas, dan
Ukuran Perusahaan
terhadap Nilai
Perusahaan
E-Jurnal Manajemen
Unud,Vol.5, No.7,
2016:4044-4070
Perusahaan
Manufaktur
2010-2013
Variabel X:
Kebijakan
deviden,
likiuditas,
profitabilitas,
ukuran
perusahaan
Variabel Y:
nilai perusahaan
Kebijakan Deviden, Likuiditas,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan
berpengaruh positif signifikan
terhadap Nilai Perusahaan
8 Karina Meidiawati dan
Titik Mildawati
Perusahaan
Manufaktur
2012-2014
Variabel X:
Size, Growth,
Profitabilitas,
Ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan, growth
tidak berpengaruh terhadap nilai
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
40
No PENGARANG
SAMPEL
DAN
PERIODE
VARIABEL HASIL
Pengaruh Size,
Growth, Profitabilitas,
Struktur Modal,
Kebijakan Deviden
terhadap Nilai
Perusahaan
Jurnal Umum dan
Riset Akuntansi, Vol.5
No.2 tahun 2014
Struktur Modal,
Kebijakan
Deviden
Variabel Y:
Nilai Perusahaan
perusahaan, profitabilitas
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, strukutur modal
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, kebijakan deviden
tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan
9 Risa Nur Suci Fadilah
Pengaruh Struktur
Modal, Ukuran
Perusahaan,
Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan
Naskah Publikasi
2016:1-15
Perusahaan
Manufaktur
2010-2013
Variabel X:
Struktur Modal,
Ukuran
Perusahaan,
Profitabilitas
Variabel Y:
Nilai Perusahaan
Struktur Modal dan Ukuran
Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan,
Profitabilitas berpengaruh terhadap
nilai perusahaan
10 Kadek Apriada, Made
Sadha Suardikha
Pengaruh struktur
kepemilikan saham,
struktur modal,
profitabilitas pada nilai
perusahaan
E-Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Udayana5.2
2016:201-218
Perusahaan
Manufaktur
20011-2012
Variabel X:
Kepemilikan
institusional,
kepemilikan
manajerial,struktu
r modal,
Profitabilitas,
Variabel Y:
Nilai Perusahaan
Kepemilikan institusional
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, kepemilikan
manajerial, struktur modal,
Profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan
11. Christiana Marouw,
Sintje Nangoy, Ivonne
S. Saerang
Pengaruh Perputaran
Moodal dan
Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Farmasi di
Bursa Efek Indonesia
Jurnal Berkala Ilmiah
Efisiensi 2016:366-
375
Perusahaan
Farmasi di
BEI 2010-
2013
Variabel X :
Perputaran
Modal,
Profitabilitas
Variabel Y :
Nilai Perusahaan
Pengaruh Perputaran Moodal dan
Profitabilitas berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.
12 I Gusti A. Arya Perusahaan Variabel X : Leverage, Profitabilitas, Likuiditas,
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
41
No PENGARANG
SAMPEL
DAN
PERIODE
VARIABEL HASIL
Jayaningrat, Made
Arie Wahyuni, Edy
Sujana
Pengaruh Leverage,
Profitabilitas,
Likuiditas, Kebijakan
Dividen, Kepemilikan
Manajerial, dan
Kepemilikan
Institusional Terhadap
Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Properti
dan Real Estate Di
Bursa Efek Indonesia
Tahun 2013-2015
e-journal SI Ak
Universitas Pendidikan
Ganesha, 2017
Properti dan
Real Estate
Di Bursa
Efek
Indonesia
Tahun 2013-
2015
Leverage,
Profitabilitas,
Likuiditas,
Kebijakan
Dividen,
Kepemilikan
Manajerial, dan
Kepemilikan
Institusional
Variabel Y :
Nilai Perusahaan
Kebijakan Dividen, Kepemilikan
Manajerial, dan Kepemilikan
Institusional berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
13 Novi Rehuilina
Setepu, C. Handoyo
Wibisono
Pengaruh Kebijakan
Dividen, Kebijakan
Leverage, dan
Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan
2015
Perusahaan
Manufaktur
yang
terdaftar di
BEI tahun
2009-2013
Variabel X:
Kebijakan
Dividen,
Kebijakan
Leverage,
Profitabilitas
Variabel Y:
Nilai Perusahaan
Kebijakan Dividen, Profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan dan
Kebijakan Leverage berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
14 Titin Herawati
Pengaruh Kebijakan
Dividen, Kebijakan
Hutang, dan
Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan
2013
Perusahaan
Indeks
Kompas 100
yag di BEI
periode
2009-2011
Variabel X:
Kebijakan
Dividen,
Kebijakan
Hutang,
Profitabilitas
Variabel Y:
Nilai Perusahaan
Kebijakan Dividen dan Kebijakan
Hutang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan, Profitabilitas
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
15 Nur Faidah
Pengaruh Keputusan
Investasi, Pendanaan,
Kebijakan Dividen,
Tingkat Suku Bunga
30
perusahaan
manufaktur
yang di BEI
2012-2014
Variabel X:
Keputusan
Investasi,
Pendanaan,
Kebijakan
Dividen, Tingkat
Keputusan Investasi berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan,
keputusan pendanaan dan tingkat
suku bunga tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan,
kebijakan dividen berpengaruh
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
42
No PENGARANG
SAMPEL
DAN
PERIODE
VARIABEL HASIL
terhadap Nilai
Perusahaan
Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi vol. 05, No.
2, 2016
Suku Bunga
Variabel Y:
Nilai Perusahaan
negatif terhadap nilai perusahaan.
16 Sabrin, Buyung Sarita,
Dedi Takdir S, Sujono
The Effect of
Profitability on Firm
Value in
Manufacturing
Company at Indonesia
Stock Exchange
The International
Journal of Engineering
and Science (IJES)
Vol. 5, Issue.10,
2016:81-89
Perusahaan
manufaktur
sub sektor
Industri yang
ada di BEI
2009-2014
Variabel X:
Profitability
Variabel Y:
Firm Value
Profitabilitas berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan
17 Sorin Gabriel Anton
The Impact of
Dividend Policy on
Firm Value. A Panel
Data Analysis of
Romanian Listed
Firms
Journal of Public
Administration,
Finance and Law
issue.10,2016:107-112
Perusahaan
non
keuangan
yang
terdaftar di
Bursa Efek
Bukares
periode
2001-2011
Variabel X :
Dividend Payout
Ratio, Debt Ratio,
Firm Size,
profitability,
Liquidity
Variabel Y :
Firm Value
Dividen Payout Ratio, Leverage
dan size berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan,
C. Kerangka Pemikiran
1. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan yang dapat memberikan dividen tinggi juga akan
mendapatkan nilai kepercayaann yang tinggi dari para investor, karena
investor lebih menyukai kepastian tentang returns investasinya dan
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
43
mengantisipsi risiko ketidakpastian dan kebangkrutan perusahaan (Ayem
dan Nugroho, 2016). Dengan demikian kebijakan dividen berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan.
Dugaan tersebut dikuatkan dengan beberapa penelitian terdahulu
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ayem dan Nugroho (2016)
mengatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Putra dan Lestari (2016) bahwa kebijakan
dividen berpenagruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Jayaningrat dkk (2017) membuktikan bahwa kebijakan dividen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, Setepu dan
Wibisono 92015) membuktikan bahwa kebijakan dividen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, Herawati (2013)
membuktikan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan serta mendukung jurnal
internasional dari Anton (2016) bahwa Dividend Payout Ratio
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan tetapi hasil tidak sejalan
dengan penelitian dari Faidah (2016) membukikan bahwa kebijakan
dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Untuk menentukan target struktur modal yang optimal, dituntut
peran dari manajemen perusahaan. Pendanaan dari penggunaan hutang
memiliki kelemahan serta kelebihan. Kelemahan pengguna hutang
sebagai sumber pendanaan terletak pada munculnya biaya keagenan dan
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
44
biaya kepailitan, sedangkan kelebihan dalam penggunaan hutang sebagai
pendanaan adalah diperolehnya pengurangan pajak karena pembayaran
bunga hutang (Prastuti da Sudiartha, 2016). Hal tersebut merupakan
adanya ketidakkonsistenan hubungan struktur modal terhadap nilai
perusahaan. Dengan demikian peneliti menduga bahwa struktur modal
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, beberapa penelitian terdahulu dapat
menguatkan dugaan peniliti yaitu dari Efendi (2016), membuktikan
penelitian bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan. Dewi dan Wirajaya (2013) membuktikan bahwa Struktur
modal berpengaruh negatif dan signifikan pada nilai perusahaan.Ayem
dan Nugroho (2016) membuktikan hasil yang sama yaitu struktur modal
berpengaruh negatif dan signifikan pada nilai perusahaan. Tetapi berbeda
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prastuti dan Sudiartha
(2016) membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Penggunaan rasio profitabiltas dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di
laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laba rugi.
Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya
adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu
tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
45
perubahan tersebut. Hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan alat evaluasi
kinerja manajemen selama ini (Kasmir, 2015:196). Dengan demikian
profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perushaan.
Hal tersebut didukung dari penelitian yang dilakukan oleh Efendi
(2016) membuktikan bahwa Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
Nilai Perusahaan. Dewi dan Wirajaya (2013) profitabilitas berpenngaruh
positif dan signifikan pada nilai perusahaan. Ayem dan Nugroho (2016)
Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, Jayaningrat dkk (2017) membuktikan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan serta
mendukung jurnal internasional dari Sabrin dkk (2016) bahwa
profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Tetapi tidak
sejalan dengan hasil peneltian dari Herawati (2013) membuktikan bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
4. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan
Menurut Kasmir (2015:151) leverage ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung
perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Inti dari analisis ini,
perusahaan akan mengetahui beberapa hal berkaitan dengan penggunaan
modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasio kemampuan
perushaaan untuk memenuhi kewajibannya. Setelah diketahui, manajer
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
46
keuangan dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu guna
menyeimbangkan penggunaan modal. Akhirnya, dari rasio ini kinerja
manajemen selama ini akan terlihat apakah sesuai tujuan atau tidak.
Hal tersebut mengindiksikan bahwa ratio leverage berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan yang dibuktikan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Syafira dkk (2014) Leverage berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Jayaningrat dkk (2017)
membuktikan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan serta mendukung jurnal internasional dari
Anton (2016) bahwa leverage berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Tetapi hasil tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Setepu dan Wibisono (2016) bahwa leverage berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
5. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan besar memiliki risiko yang lebih rendah daripada
perusahaan kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan besar memiliki kontrol
yang lebihbaik terhadap kondisi pasar, sehingga mereka mampu
menghadapi persaingan ekonomi (Efendi, 2016). Perusahaan yang
mempunyai tingkat ukuran yang besar akan mempengaruhi keberhasilan
suatu perusahaan. Hal itu dapat terjadi karena perusahaan dapat
mengakses lebih luas sumber pendanaan, dengan harapan akan
memberikan keuntungan yang besar. Dengan demikian ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
47
Hal tersebut dapat dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh
Efendi (2016) membuktikan penelitian bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sama dengan penelitian
yang dilakukan oleh Putra dan Lestari (2016) membuktikan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan serta didukung oleh jurnal internasional dari Anton (2016)
bahwa size berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
6. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan
Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu (Fahmi, 2016:69).
Perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi perusahaan, namun
juga bagi pihak luar perusahaan (Kasmir, 2015). Putra dan Lestari (2016)
membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan serta penelitian lain yang dilakukan oleh Jayaningrat
dkk (2017) membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Tetapi hasil tersebut tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2016) bahwa likuiditas
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
48
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
H1 : Kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan
H2 : Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan
H3 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan
H4 : Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
Profitabilitas
(X3)
(X2)
Leverage
(X4)
Ukuran Perusahaan
(X5)
Likuiditas
(X6)
Nilai Perusahaan
(Y)
Struktur Modal
(X2)
(X2)
Kebijakan Dividen
(X1)
(X2) H1
H2
H3
H5
H6
H4
+
+
+
+
-
+
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018
49
H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
H6 : Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN ...,SANTIKA SEPTIYANI PUTRI,MANAJEMEN, UMP 2018